Anda di halaman 1dari 44

5

PRINSIP KEMENANGAN

Penulis:
Syaikh Abdul Qoodir bin Abdul Aziiz
Penerjemah:
Abu Musa Ath Thoyyaar

5 Prinsip Kemenangan

LIMA PRINSIP
UNTUK MERAIH KEMENANGAN

Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:


1. Sesungguhnya kemenangan itu hanya di tangan
Alloh saja.
2. Sesungguhnya Alloh menjanjikan kemenangan
kepada
hamba-hamba-Nya
yang
beriman
terhadap musuh-musuh mereka di dunia.
3. Sesungguhnya janji ini diberikan kepada mereka
yang sempurna imannya, dan setiap orang
mendapatkan bagian dari janji ini sesuai dengan
kadar imannya masing-masing.
4. Sesungguhnya tidak terrealisasinya janji ini
menunjukkan tidak terpenuhinya syarat keimanan
(untuk meraih kemenangan pent.).
5. Jika janji ini tidak terealisasi maka seseorang tidak
akan berhak mendapatkannya kecuali jika dia
menyempurnakan
syarat-syarat
untuk
mendapatkan janji ini.
Penjabaran dari prinsip-prinsip ini adalah sebagai
berikut:

5 Prinsip Kemenangan

PRINSIP PERTAMA :
Sesungguhnya Kemenangan Itu Hanya Di
Tangan Alloh Saja.
Berdasarkan firman Alloh SWT:










Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ali Imron:126
dan Al-Anfal:10).
Dalam ayat ini terdapat aqwaa asaaliibi
an-hashri (uslub pembatasan yang paling kuat) yaitu
an-nafyu (kalimat negatif / peniadaan) yaitu ( )
yang diikuti setelahnya dengan pengecualian yaitu (
) . Pemahaman semacam ini juga dapat
disimpulkan dari firman Alloh:

















Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang
dapat mengalahkan kamu; dan jika Allah
membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan),
maka siapakah yang dapat menolong kamu (selain)
dari Allah sesudah itu. (QS. Ali Imron:160)
Ketika pemahaman semacam ini hilang dari
benak para sahabat rodliyallohu anhum pada waktu
perang Hunain, dan mereka merasa bangga dengan
jumlah mereka yang banyak, maka mereka ditimpa
kekalahan sehingga mereka memahami kembali

5 Prinsip Kemenangan

bahwasanya jumlah dan sarana itu tidak bermanfaat


sama sekali kecuali atas izin Alloh.
Alloh berfirman:







Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai
orang-orang muminin) di medan peperangan yang
banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu
ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya
jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak
memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi
yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu
lari ke belakang dan bercerai-berai. Kemudian Allah
memberi ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada
orang-orang yang beriman, dan Allah telah
menurunkan bala tentara yang kamu tiada
melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada
orang-orang yang kafir, dan demikian pembalasan
kepada orang-orang yang kafir. (QS. At-Taubah:2526)
Maka Alloh mengingatkan mereka bahwasanya
kemenangan mereka pada banyak medan perang itu
bukanlah karena jumlah mereka yang banyak yang
mereka banggakan, dan bahwasanya ketika mereka
berbangga dan mengandalkan jumlah yang banyak,
4

5 Prinsip Kemenangan

jumlah itu tidak bermanfaat bagi mereka dan


merekapun ditimpa kekalahan. Kemudian Alloh
memenangkan mereka setelah mereka mengalami
kekalahan karena Alloh hendak menjelaskan kepada
mereka bahwa kemenangan itu dari sisi Alloh bukan
karena jumlah yang banyak yang tidak ada
manfaatnya. Maka dengan kekalahan itu Alloh dapat
mengembalikan mereka kepada pemahaman yang
hilang dari sebagian orang ketika itu. Yaitu
pemahaman







Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah.

5 Prinsip Kemenangan

PRINSIP KEDUA:
Sesungguhnya Alloh Menjanjikan Kemenangan
Kepada Hamba-HambaNya Yang Beriman
Terhadap Musuh-Musuh Mereka Di Dunia
Sebuah janji yang benar yang tidak ada
keraguan padanya, dan ini merupakan sunnah
qodariyah yang tidak akan luput.
Alloh SWT berfirman:








Dan sesungguhnya kami telah mengutus sebelum
kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya,
mereka datang kepadanya dengan membawa
keterangan-keterangan (yang cukup), lalu kami
melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang
berdosa. Dan Kami selalu berkewajiban menolong
orang-orang yang beriman. (QS. Ar-Ruum:47)
Dan Alloh SWT berfirman:










Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasulrasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar
terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang
6

5 Prinsip Kemenangan

dilakukan) terhadap mereka, sampai datang


pertolongan Kami terhadap mereka. Tak ada
seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat
(janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang
kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.
(QS. Al-Anam:34)






Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimatkalimat (janji-janji) Allah.
Maksudnya adalah kalimat-kalimat qodariyah
Nya yang pasti terjadi dengan firman Alloh SWT:



Jadilah, maka jadilah ia.
Dan diantara kalimat-kalimat qodariyah
ini
adalah janji Alloh untuk menolong orang-orang
beriman:

Sampai datang pertolongan kami kepada mereka.


Dan janji kemenangan ini adalah di dunia
bukan hanya pada hari qiyamat, sebagaimana
disebutkan
pada
ayat-ayat
terdahulu.
Dan
berdasarkan firman Alloh SWT:












Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan
orang-orang yang beriman pada kehidupan dunia
7

5 Prinsip Kemenangan

dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).


(QS. Al-Mumin:51)
Dan berdasarkan firman Alloh SWT:



Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang
yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu
mereka menjadi orang-orang yang menang. (QS.
Ash-Shoff:14)
Dan konsekuensi dari janji qodary untuk meraih
kemenangan ini adalah berupa kokohnya kedudukan
di muka bumi kokohnya kedudukan ini adalah
kekuasaan hal ini berdasarkan firman Alloh SWT:









Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang
beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal
yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana
Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa. (QS. An-Nuur:55)
Dan berdasarkan firman Alloh SWT:

5 Prinsip Kemenangan





















Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul
mereka: Kami sungguh-sungguh akan mengusir
kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada
agama kami. Maka Rabb mereka mewahyukan
kepada mereka: Kami pasti akan membinasakan
orang-orang zhalim itu, dan Kami pasti akan
menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah
mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orangorang yang takut (akan menghadap) kehadiran-Ku
dan yang takut kepada ancaman-Ku. (QS.
Ibrohim:13-14)
Ayat ini dan ayat dalam surat An-Nur
sebelumnya merupakan nash tentang sunnatul
istkhlaf al-qodariyah (hukum yang berlaku tentang
kekuasaan pent.), dan yang menjelaskan syaratsyarat agar berhak atas janji itu adalah:










Orang-orang yang beriman diantara kalian dan
beramal sholih.
Dan














Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang
takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang
takut kepada ancaman-Ku.
Sedangkan firman Alloh dalam surat An-Nur
yang berbunyi:
9

5 Prinsip Kemenangan









Sebagaimana Kami jadikan berkuasa orang-orang
sebelum mereka.
Merupakan penguat dan penjelas tentang
sunnah qodariyah yang tidak akan pernah meleset
ini. Artinya sebagaimana sunnah qodariyah ini
berlaku pada orang-orang sebelum kalian, sunnah
qodariyah tersebut akan berlaku pula atas kalian jika
terpenuhi syarat-syaratnya.

10

5 Prinsip Kemenangan

PRINSIP KETIGA :
Sesungguhnya Janji Ini Diberikan Kepada Orang
Yang Sempurna Imannya.
Berdasarkan firman Alloh SWT:








Dan kami selalu berkewajiban menolong orangorang yang beriman. (QS. Ar-Ruum:47)
Dan seorang hamba mendapatkan bagian dari
kemenangan itu sesuai dengan kadar imannya.
Semakin bertambah iman seseorang semakin banyak
ia mendapatkan bagian dari kemenangan yang
merupakan al-wadu al-qodariy ini, dan apabila
imannya
berkurang
akan
berkurang
pula
kemenangan yang ia dapatkan.
Prinsip
ini
berdasarkan
kaidah
yang
menyatakan bahwa iman itu berbilang, dan bahwa
iman itu bertambah dan berkurang. Dan ini
merupakan aqidah ahlus sunnah wal jamaah,
berdasarkan sabda Rosululloh SAW:

Iman itu ada 60 lebih beberapa atau 70 lebih


beberapa cabang. Yang paling tinggi adalah syahadat
laa ilaaha illalloh, dan yang paling rendah adalah

11

5 Prinsip Kemenangan

menyingkirkan gangguan dari jalan. (Hadits ini


diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Huroiroh)
Dan Rosululloh SAW bersabda:






:





.


:
Ketika saya tidur saya melihat manusia
dinampakkan kepadaku sedangkan mereka
mengenakan pakaian. Diantara mereka ada yang
mengenakan pakaian sampai dada dan ada yang
lebih rendah lagi. Dan Umar Ibnul Khothob
dinampakkan kepadaku dengan mengenakan
pakaian yang menutupi tubuhnya. Para sahabat
bertanya: Engkau takwilkan apa hal itu wahai
Rosululloh? Beliau menjawab: dien. (Hadits ini
diriwayatkan oleh Al-Bukhori dari Abu Said)
Al-Bukhori mengatakan pada awal Kitabul Iman
dalam kitab Shohihnya: Iman itu mencakup
perkataan
dan
perbuatan,
bertambah
dan
berkurang. Dan Ibnu Hajar berkata: Dan begitulah
yang dinukil oleh Abu Al-Qosim Al-Lalikaiy dalam
kitab As-Sunnah dari Asy-Syafiiy, Ahmad bin Hambal,
Ishaq bin Rohawaih, Abu Ubaid dan imam-imam
yang lainnya. Dan diriwayatkan dengan sanad yang
shohih bahwasanya Al-Bukhori berkata: Saya telah
bertemu dengan lebih dari seribu ulama dari
12

5 Prinsip Kemenangan

berbagai daerah dan tidak saya dapati satu orangpun


yang menyelisihi pendapat bahwa iman itu mencakup
perkataan
dan
perbuatan,
bertambah
dan
berkurang. (Fat-hul Bariy I/47)
Saya katakan: Apabila bertambah iman seorang
hamba maka akan bertambah kemenangan yang ia
dapatkan dari al-wadu al-qodary, dan begitu
sebaliknya. Dalam kaitannya dengan jihad kami
katakan bahwa kemenangan itu tergantung dengan
dua syarat: Syarat umum dan Syarat khusus.
Adapun syarat umum adalah: Idad imaniy yaitu
dengan cara terus menambah cabang iman baik
berupa amalan hati maupun amalan dzohir, baik
secara ilmiyah maupun amaliyah supaya ia menjadi
orang yang layak untuk mendapatkan janji yang
tersebut dalam firman Alloh SWT:








Dan Kami berkewajiban menolong orang-orang yang
beriman. (QS. Ar-Ruum:47)
Sedangkan syarat khususnya adalah Idad
maddiy
dengan cara mengumpulkan senjata,
mengobarkan semangat kaum muslimin untuk
berperang dan berinfaq, dan juga mencakup semua
bentuk tadrib askari (latihan militer). Alloh berfirman:












Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira,
bahwa mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan
Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat
melemahkan (Allah). Dan siapkanlah untuk
13

5 Prinsip Kemenangan

menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu


sanggupi (QS. Al-Anfal:59-60)
Dalam ayat ini Alloh menjelaskan bahwa Dia itu
mencakupi (kekuasaannya pent.) orang-orang kafir
dan berkuasa atas mereka. Mereka tidak dapat lolos
dariNya. Namun demikian Alloh memerintahkan kita
meskipun ia Maha Kuasa agar melaksanakan
Idadul quwwah dalam berbagai bentuknya dan agar
kita bersungguh-sungguh dengan mengerahkan
segala kemampuan dalam melaksanakan Idad ini
yang merupakan syarat untuk mendapatkan janji
ilahiy untuk memenangkan orang-orang beriman.
Karena dunia ini merupakan tempat ujian dan karena
segala urusan di dunia ini berjalan sesuai dengan
hukum sebab-musabab. Alloh menguji orang beriman
dengan orang kafir untuk membuktikan kejujuran
imannya, apakah dia akan memerangi orang kafir
tersebut
dan
mengadakan
persiapan
untuk
memeranginya sesuai dengan perintah Alloh atau
tidak? Dan Alloh menguji orang kafir dengan orang
beriman, apakah dia akan menyambut dakwah untuk
beriman atau dia menolak sehingga memeranginya?
Tentang ujian kedua belah pihak ini Alloh SWT
berfirman:



Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya
Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah
hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian
yang lain. (QS. Muhammad:4).

14

5 Prinsip Kemenangan

Dan diantara cakupan Idad maddiy adalah


menyatukan
barisan
kaum
muslimin
untuk
menghadapi musuh mereka. Alloh berfirman:









Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan bersabarlah. (QS. Al-Anfal:46)
Alloh dalam ayat ini menjadikan pertikaian
antara kaum muslimin itu merupakan penyebab
kegagalan, bahkan merupakan penyebab kegagalan
yang paling besar. Hal itu dinyatakan Alloh melalui
nash Al-Quran, sebagaimana Alloh menjadikan
kemenangan itu sebagai buah dari sikap kaum
muslimin yang saling memberikan walanya antara
satu dengan yang lainnya dalam firmanNya:




Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan
orang-orang yang beriman menjadi penolongnya,
maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah
yang pasti menang. (QS. Al-Maidah:56)
Dan tidak diragukan lagi bahwa Idad maddiy
itu merupakan cabang iman karena ia merupakan
salah satu bentuk sambutan terhadap perintah Alloh
dalam ayat:

Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka


dengan segala kekuatan semampu kalian
15

5 Prinsip Kemenangan

Namun permasalahan ini akan kami bahas


secara tersendiri karena pentingnya masalah ini.
Dengan demikian hubungan Idad maddiy dengan
Idad imaniy adalah hubungan permasalahan khusus
dengan permasalahan umum.

16

5 Prinsip Kemenangan

PRINSIP KEEMPAT :
Sesungguhnya Tidak Terrealisasinya Janji
Qodariy Yang Berupa Pertolongan Alloh Untuk
Orang-Orang Yang Beriman Ini Menunjukkan
Tidak Terpenuhinya Syarat-Syaratnya.
Yaitu karena hamba tersebut kurang maksimal
dalam melaksanakan dua bentuk Idad tersebut yaitu
Idad imaniy dan Idad maddiy atau salah satu
diantara keduanya.
Dan tidak terrealisasinya janji ini artinya adalah
orang-orang kafir menang atas kaum muslimin, dan
negaranya dikuasai oleh orang-orang kafir. Semua ini
disebabkan oleh lemahnya iman dan disebabkan
maksiyat serta dosa. Alloh SWT berfirman:

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari


Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka
dari (kesalahan) dirimu sendiri. (QS. An-Nisa:79)
Dan Alloh SWT berfirman:














Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,
dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy-Syuro:30)
Dan Alloh SWT berfirman:
17

5 Prinsip Kemenangan






Yang demikian (siksaan) itu adalah karena
sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah
suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada
sesuatu kaum, pada diri mereka sendiri. (QS. AlAnfal:53)
Ibnu Katsir berkata: Alloh memberitahukan
tentang sempurnanya keadilanNya dalam hukumnya
dengan (menjelaskan) bahwa Ia tidak akan merubah
sebuah nikmat yang Ia anugerahkan kepada
seseorang kecuali jika dia melakukan dosa. Dan
Alloh berfirman:






Sesungguhnya Allah tidak berbuat zhalim kepada
manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang
berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri. (QS.
Yunus:44)
Sunnah qodariyah ini tidak pilih kasih kepada
seorangpun, meskipun terhadap orang yang paling
baik sekalipun. Diantara contohnya adalah kekalahan,
luka-luka dan pembunuhan yang menimpa para
sahabat ketika perang Uhud yang diakibatkan oleh
maksiat sebagian dari mereka terhadap perintah Nabi
SAW. Dari peristiwa ini dapat dipahami bahwa
kemaksiatan yang dilakukan oleh sebagian orang
dalam sebuah amal jamaiy yang membahayakan
18

5 Prinsip Kemenangan

semua anggota. Alloh berfirman tentang apa yang


menimpa para sahabat pada perang Uhud:

Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada


peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan
kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu
(pada peperangan Badar) kamu berkata: Dari mana
datangnya (kekalahan) ini. Katakanlah: Itu dari
(kesalahan) dirimu sendiri. (QS. Ali Imron:165)
(Lihat tafsir Adlwaaul
Syinqiithiy III/152-156).

Bayan,

karangan

Asy-

Maka sesungguhnya berkuasanya musuh


terhadap kaum muslimin itu merupakan uqubah
qodariyah (hukuman secara taqdir) terhadap kaum
muslimin lantaran kemaksiatan yang mereka lakukan.
Ini kaitannya dengan musuh yang berasal dari daerah
setempat, dan begitu pula kaitannya dengan musuh
yang asing, sebagaimana firman Alloh:



Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Rabb)
Yang Maha Pemurah (Al-Quran), Kami adakan
baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan
itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya. (QS. Az-Zukhruf:36)
Maka seorang hamba itu dengan kemaksiatan
yang ia lakukan ia telah membuka peluang kepada
syetan yang mengakibatkan dia kalah dalam
19

5 Prinsip Kemenangan

manusia,

kalangan

menghadapi musuhnya dari


sebagaimana firman Alloh SWT:







Sesungguhnya orang-orang yang berpaling
diantaramu pada hari bertemu dua pasukan itu,
hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan,
disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka
)perbuat (di masa lampau). (QS. Ali Imron:155
Dengan kata lain dapat kita katakan bahwa
sesungguhnya penyebab kekalahan kaum muslimin
itu adalah penyebab intern (yang berasal dari diri
mereka sendiri). Hal ini dijelaskan dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan
Tsauban
;ra.
Sesungguhnya
Rosululloh
SAW
bersabda:












20

5 Prinsip Kemenangan


Sesungguhnya Alloh menciutkan bumi untukku
sehingga aku dapat melihat dari belahan timur
sampai barat, dan sesungguhnya kekuasaan umatku
akan meliputi semua yang diciutkan kepadaku. Dan
aku diberi dua harta pusaka, merah dan putih. Dan
aku memohon kepada Robbku agar umatku tidak
dimusnahkan dengan lantaran paceklik yang
menyeluruh dan agar mereka tidak dikuasai oleh
musuh dari golongan selain mereka sehingga mereka
menjarah wilayah mereka. Dan sesungguhnya
Robbku mengatakan kepadaku: Wahai Muhammad,
sesungguhnya Aku telah menetapkan suatu
ketetapan yang tidak bisa ditolak, dan Aku telah
berikankepada umatmu yaitu Aku tidak akan
memusnahkan mereka dengan lantaran paceklik
yang meluas dan Aku tidak akan menguasakan
musuh yang berasal dari golongan mereka terhadap
mereka yang akan menjarah wilayah mereka
meskipun semua bangsa dari berbagai penjuru dunia
berkumpul mengeroyok mereka, sampai umatmu
sebagiannya menghancurkan dan menawan
sebagian yang lainnya.
Hadits ini menerangkan bahwa musuh yang
kafir (dari luar golongan mereka) tidak akan dapat
menguasai kaum muslimin kecuali jika mereka telah
melakukan kerusakan sampai pada batas-batas
tertentu. Hadits ini merupakan nash yang nyata yang
menunjukkan bahwa sebenarnya sebab kekalahan
kaum muslimin itu adalah intern (sebab yang berasal
dari diri mereka sendiri).
21

5 Prinsip Kemenangan

Dari sini dapat kita pahami kesalahan orang


yang mengatakan bahwa kekalahan dan kelemahan
kaum muslimin itu disebabkan oleh makar dan
konspirasi orang-orang kafir. Sebagaimana pendapat
beberapa penulis yang menggambarkan kehebatan
orang-orang Yahudi dan konspirasi syetan mereka
dan menganggap semua kerusakan itu terpulang
kepada mereka. Padahal sebenarnya hakekat yang
harus dipahami setiap muslim adalah sesungguhnya
segala musibah yang menimpa kaum muslimin itu
yang paling bertanggung jawab adalah kaum
muslimin itu sendiri, berdasarkan firman Alloh SWT:

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari


Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka
dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu
menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan
cukuplah Allah menjadi saksi. (QS. An-Nisa:79)
Dan karena Alloh telah memberitakan kepada
kita sesungguhnya makar orang-orang kafir itu lemah
di hadapan orang-orang yang beriman yang
sempurna imannya, Alloh SWT berfirman:

Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat


mudharat kepada kamu, selain dari adzaa
(gangguan-gangguan celaan) saja, dan jika mereka
22

5 Prinsip Kemenangan

berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik


melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka
tidak mendapat pertolongan. (QS. Ali Imron:111)
Yang dimaksud dengan adzaa (gangguan)
adalah bahaya yang ringan. Hal ini dijelaskan dengan
dikecualikannya dari bahaya secara umum. Kemudian
kemenangan akhir itu adalah bagi orang-orang yang
bertaqwa, dan Alloh SWT berfirman:

Sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu,


karena sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah
lemah. (QS. An-Nisa:76)

Ayat ini merupakan nash yang menetapkan


atas lemahnya konspirasi dan kekuasaan mereka.
Dan Alloh SWT berfirman:

Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah


adalah pelindung orang-orang yang beriman dan
karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tiada
mempunyai pelindung. (QS. Muhammad:11)
Dengan demikian maka kekalahan kaum
muslimin itu pada awalnya berasal dari diri mereka
sendiri sebelum berasal dari musuh mereka. Dan
kaum muslimin dengan kemaksiatan mereka telah
membukakan peluang kepada musuh mereka untuk
berkuasa. Prinsip yang keempat ini hendaknya
dijadikan tolok ukur untuk introspeksi oleh setiap
23

5 Prinsip Kemenangan

individu, dan perkumpulan Islam. Dan hendaknya


mereka
mengembalikan
semua
permasalahan
mereka atas dasar bahwa segala apa yang menimpa
mereka itu merupakan akibat dari dosa mereka.
Introspeksi ini wajib dilakukan berdasarkan firman
Alloh SWT:



Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Ruum:41)
Dan juga berdasarkan firman Alloh SWT:



Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka
sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab
yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan
mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. AsSajdah:21)
Perhatikanlah perkataan para pengikut Nabi
terdahulu, agar engkau memahami bahwa prinsip ini
merupakan ketetapan pada seluruh syariat, karena
mereka ketika terkena musibah di jalan Alloh mereka
memahami bahwa musibah itu akibat dosa-dosa
mereka. Maka mereka bersegera untuk istighfar dan
taubat. Alloh SWT berfirman:
24

5 Prinsip Kemenangan

Dan berapa banyak nabi yang berperang bersamasama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya)
yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena
bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan
tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada
musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
Tidak ada doa mereka selain ucapan: Ya Rabb kami,
ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan
kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, dan
tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami
terhadap kaum yang kafir. (QS. Ali Imron:146-147)
Dan itulah yang dilakukan oleh ash-haabul
jannah (para pemilik kebun yang dihancurkan kebun
mereka). Ketika kebun mereka hancur mereka
mengerti bahwa hal itu akibat dari dosa-dosa mereka,
maka mereka bertaubat. Alloh SWT berfirman:


25

5 Prinsip Kemenangan

Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya


diantara mereka: Bukankah aku telah mengatakan
kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada
Rabbmu). Mereka mengucapkan: Maha Suci Rabb
kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
zhalim. Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian
yang lain seraya cela-mencela. Mereka berkata:
Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah
orang-orang yang melampaui batas. Mudahmudahan Rabb kita memberi ganti kepada kita
dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu;
sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari
Rabb kita. (QS. Al-Qolam:28-32)

26

5 Prinsip Kemenangan

PRINSIP KELIMA :
Jika Janji Ini Tidak Terrealisasi Maka Seseorang
Tidak Akan Berhak Mendapatkannya Kecuali
Jika Dia Merubah Keadaannya Untuk
Menyempurnakan Syarat-Syarat Untuk
Mendapatkan Janji Ini.
Alloh SWT berfirman:










Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu
kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Rodu:11)
Ini merupakan sunnah qodariyah yang tidak
akan pernah berubah. Hal ini menuntut seorang
hamba harus segera memperbaiki dirinya supaya
Alloh mengentaskannya dari bencana kemudian
menggantikannya dengan kenikmatan. Apabila dia
tetap saja bermaksiat kemudian dia berharap
bencana itu sirna maka harapannya itu tidak akan
pernah terwujud. Kalau pada prinsip yang keempat
diterangkan bahwa penyebab utama kegagalan kaum
muslimin adalah berasal dari dirinya sendiri, maka
prinsip yang kelima ini menjelaskan bahwa untuk
merubah kegagalan ini juga harus dimulai dari dirinya
sendiri.

Sehingga mereka merubah apa yang ada pada diri


mereka
27

5 Prinsip Kemenangan

Lima
prinsip
tentang
kemenangan
dan
kekalahan ini seharusnya tidak dilupakan oleh kaum
muslimin khususnya para amilin (para pejuang) di
medan dakwah dan jihad.
Ibnul Qoyyim menjelaskan prinsip ini secara
panjang lebar meskipun beliau tidak menyatakan
secara tegas dalam kitabnya Al-Jawaabu Al-Kafiy
Liman Saala An Ad-Dawaa Asy-Syafiy, beliau dalam
kitab tersebut menjelaskan dampak yang ditimbulkan
oleh dosa terhadap individu dan bangsa. Dan dalam
kitabnya yang berjudul Ighotsatu Al-Lahfaan Min
Mashooyidi Asy-Syaithon beliau meletakkan beberapa
pasal yang bagus. (II/188-208 cet. Darul Kutub
Al-Ilmiyah
1407
H).
Pasal-pasal
tersebut
menerangkan syarat-syarat terrealisasinya sunnah
qodariyah supaya kaum muslimin mendapatkan
kemenangan dan kenapa kemenangan itu tidak
didapatkan dan apa hikmah di balik itu semua?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga membahas dalam
kitabnya yang berjudul Al-Hasanah Wa As-Sayyiah.
Di sana beliau menjelaskan permasalahan ini di selasela beliau menafsirkan firman Alloh SWT:

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari


Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka
dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu
menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan
cukuplah Allah menjadi saksi. (QS. An-Nisa:79)

28

5 Prinsip Kemenangan

Dan saya serukan kepada setiap muslim


khususnya para amilin (pejuang) untuk Islam agar
membaca dan merenungkan kitab-kitab tersebut.
Karena kitab-kitab tersebut menjelaskan prinsipprinsip yang telah saya sebutkan di atas yang mana
setiap
muslim
harus
mengetahui
dan
mengamalkannya.
Ibnul Qoyyim mengatakan (Ighotsatu AlLahfaan, hal. II/193-195): Sesungguhnya Alloh SWT
menjamin akan menolong dienNya, golonganNya dan
para waliNya hanyalah untuk orang-orang yang
melaksanakan dienNya baik secara ilmu maupun
secara amal. Dan Alloh tidak menjamin akan
menolong
kebatilan
meskipun
pelakunya
berkeyakinan bahwa dia berhak untuk mendapatkan
pertolongan alloh. Begitu pula dengan al-izzah
(kemulian)
dan
al-uluw
(ketinggian
derajat)
sesungguhnya keduanya hanya dapat diraih oleh
orang yang beriman sesuai dengan ajaran yang
diajarkan para Rosul yang diutus oleh Alloh dan kitab
yang diturunkanNya, yang mencakup ilmu, amal dan
haal (kondisi). Alloh SWT berfirman:

Padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi


(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
(QS. Ali Imron:139)
Maka
ketinggian sesuai
berfirman:

seorang
itu
mendapatkan
dengan imannya. Alloh SWT





29

5 Prinsip Kemenangan

Dan kemuliaan itu hanyalah bagi Allah, bagi RasulNya dan bagi orang-orang mumin. (QS. AlMunafiqun:8)
Maka seorang hamba itu mendapatkan jatah
izzah sesuai dengan kadar iman yang ada padanya.
Dan apabila ia tidak mendapatkan jatah al-uluw dan
al-izzah maka itu disebabkan oleh imannya yang
kurang, yang mencakup ilmu dan amal, lahir dan
batin.
Dan begitu pula pembelaan Alloh terhadap
seorang hamba itu diberikan sesuai dengan imannya.
Alloh SWT berfirman:








Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang
telah beriman. (QS. Al-Hajj:38)
Apabila pembelaan itu melemah maka hal itu
disebabkan oleh berkurangnya imannnya.
Dan begitu
pula
al-kifayah
(mencukupi
kebutuhan) dan al-hasbu (jaminan) yang diberikan
Alloh itu sesuai dengan kadar iman yang ada
padanya. Alloh SWT berfirman:

Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi hasbu bagimu dan


bagi orang-orang mumin yang mengikutimu. (QS.
Al-Anfal:64)
Yang dimaksud dengan sebagai hasbu bagimu
dan bagi para pengikutmu adalah sebagai yang
mencukupi kebutuhanmu dan mencukupi kebutuhan
30

5 Prinsip Kemenangan

mereka. Dengan demikian maka jaminan yang


diberikan Alloh itu sesuai dengan kadar mereka
dalam mengikuti dan mentaati RosulNya, dan apabila
imannya berkurang berkurang pula jaminanNya.
Dan menurut Ahlus Sunnah Wal Jamaah iman
itu bertambah dan berkurang.
Begitu
pula
al-walaayah
(pertolongan,
perlindungan pent.) yang diberikan Alloh kepada
seorang hamba itu sesuai dengan keimanan
padanya. Alloh SWT berfirman:






Dan Alloh adalah Wali semua orang-orang yang
beriman. (QS. Ali Imron:68)
Dan Alloh SWT berfirman:






Alloh Wali orang-orang yang beriman. (QS. AlBaqoroh:257)
Begitu
pula
al-maiyyah
al-khoshoh
(kebersamaan Alloh yang berupa bantuan dan
pembelaan pent.) hanyalah diberikan kepada orang
yang beriman. Sebagaimana firman Alloh SWT:

Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang


beriman (QS. Al-Anfal:19)
Apabila iman itu berkurang dan melemah maka
jatah seorang hamba yang berupa al-walaayah dan
al-maiyyah al-khoshoh
dari Alloh sesuai dengan
kadar iman padanya. Begitu pula an-nashru
31

5 Prinsip Kemenangan

(pertolongan) dan at-tayiidu (bantuan) yang


sempurna itu hanya diberikan kepada orang yang
sempurna imannya. Alloh SWT berfirman:












Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan
orang-orang yang beriman pada kehidupan dunia
dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).
(QS. Al-Mumin:51)
Dan Alloh SWT berfirman:



Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang
yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu
mereka menjadi orang-orang yang menang. (QS.
Ash-Shoff:14)
Maka barangsiapa yang berkurang imannya,
akan berkurang pula jatah dia dari an-nashru
(pertolongan) dan at-tayid (bantuan). Oleh karena itu
seorang hamba itu tertimpa musibah pada diri atau
hartanya atau berkuasanya musuh atas dirinya itu
disebabkan oleh maksiat yang dia lakukan, baik
berupa meninggalkan kewajiban atau melakukan
perbuatan yang diharamkan. Perbuatan ini adalah
merupakan berkurangnya iman.
Dengan demikian hilanglah kerancuan yang
dikatakan oleh banyak orang tentang firman Alloh
SWT :
32

5 Prinsip Kemenangan

Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan


kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan
orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa:141)
Banyak orang yang mengatakan bahwa
maksud ayat ini adalah Alloh tidak akan membukakan
peluang bagi orang kafir untuk mengalahkan kaum
muslimin dari sisi hujjah.
Dan yang benar adalah: Sebenarnya ayat ini
sama dengan ayat-ayat lain yang senada dengan
ayat ini. Bahwa yang ditutup peluangnya itu adalah
bagi orang-orang yang sempurna imannya. Apabila
iman
itu
melemah
maka
musuh
mereka
mendapatkan peluang untuk mengalahkan mereka
sesuai dengan kadar berkurangnya iman mereka.
Maka mereka telah membuka jalan untuk musuhmusuh mereka untuk menguasai diri mereka karena
mereka meninggalkan ketaatan kepada Alloh. Maka
sebenarnya seorang yang beriman itu adalah mulia,
menang, dibantu, diberi pertolongan, dicukupi
kebutuhannya dan dibela di mana saja dia berada,
meskipun orang seluruh dunia berkumpul untuk
mencelakakannya, jika ia melaksanakan iman dengan
sebenar-benarnya, dan melaksanakan kewajibankewajibannya baik yang lahir maupun batin.
Sesungguhnya Alloh SWT telah berfirman kepada
orang-orang beriman:


33

5 Prinsip Kemenangan

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah


(pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orangorang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman .(QS: Ali Imron:139)
Dan Alloh SWT berfirman:





Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal
kamulah yang di atas dan Allah (pun) beserta kamu
dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala)
amal-amalmu. (QS. Muhammad:35)
Maka sesungguhnya jaminan ini hanyalah
diberikan berdasarkan keimanan dan amalan mereka
yang mana keimanan dan amalan mereka itu
termasuk tentara Alloh yang karenanya Alloh
menjaga mereka dan tentara-tentara Alloh yang
berupa iman dan amal itu tidak Alloh pisahkan dari
mereka
sehingga
Alloh
terlantarkan
mereka
sebagaimana tentara-tentara yang berupa iman dan
amal itu Alloh jauhkan dari orang-orang kafir dan
munafik karena memang bukan milik mereka, dan
amalan-amalan
mereka
tidak
sesuai
dengan
perintahNYa.
Dan Ibnul Qoyyim mengatakan dalam kitabnya
yang berjudul Al-Jawaabu Al-Kafiy tentang hukumanhukuman qodariyah yang diakibatkan dosa: Diantara
hukumannya adalah Alloh mencabut dari hati
manusia rasa segan kepadanya, ia menjadi remeh di
hadapan mereka dan merekapun meremehkan dia,
sebagaimana dia meremehkan perintah Alloh. Maka
kecintaan manusia kepada seseorang itu sesuai
34

5 Prinsip Kemenangan

dengan kecintaan orang tersebut kepada Alloh, dan


takutnya manusia kepada seorang hamba itu sesuai
dengan takutnya hamba tersebut kepada Alloh, dan
manusia itu mengagungkan seorang hamba itu
sesuai dengan pengagungan hamba tersebut
terhadap hurumat (hal-hal yang disucikan pent.)
Alloh. Bagaimana seseorang mengharapkan untuk
tidak dilecehkan kehormatan dirinya sedangkan dia
melecehkan hurumat Alloh? Bagaimana Alloh tidak
jadikan manusia meremehkan dirinya sedangkan dia
meremehkan hak Alloh? Bagaimana manusia tidak
meremehkannya
sedangkan
dia
meremehkan
kemaksiatan?
Alloh telah mengisyaratkan hal ini dalam
kitabNya ketika menyebutkan hukuman dari dosadosa. Dan sesungguhnya Alloh membalikkan dosadosa tersebut kepada para pelakunya. Dan Alloh
tutup hati mereka. Maka Alloh mengunci hati mereka
dengan dosa-dosa mereka, dan sesungguhnya Alloh
melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan
Alloh. Dan Alloh menghinakan mereka sebagaimana
mereka menghinakan dienNya. Dan menterlantarkan
mereka
sebagaimana
mereka
menterlantarkan
perintahNya. Oleh karena itu Alloh berfirman dalam
ayat yang menyebutkan bahwa semua makhluq itu
bersujud kepadaNya, Alloh SWT berfirman dalam ayat
tersebut:









Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak
seorangpun yang memuliakannya. (QS. Al-Hajj:18)
Ketika mereka meremehkan sujud kepada Alloh
dan mereka tidak mau melakukannya, Alloh hinakan
35

5 Prinsip Kemenangan

mereka,
sehingga
tidak
ada
orang
yang
memuliakannya setelah Alloh menghinakannya. Dan
siapakah yang akan memuliakan orang yang Alloh
hinakan? Atau siapakah yang akan menghinakan
orang yang Alloh muliakan? (hal. 80-81)
Dan beliau mengatakan di tempat yang lain:
Diantara hukuman dosa-dosa adalah: Sesungguhnya
dosa-dosa itu memusnahkan kenikmatan kemudian
menggantikannya dengan bencana. Sehingga tidak
ada satu kenikmatan yang hilang dari seorang hamba
atau datangnya bencana padanya kecuali disebabkan
dosa yang ia kerjakan. Sebagaimana yang dikatakan
oleh Ali bin Abi Tholib ra.: Tidaklah bencana itu turun
kecuali disebabkan oleh dosa dan tidak akan
dihilangkan kecuali dengan taubat. Alloh SWT
berfirman:

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka


adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,
dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy-Syuro:30)
Dan Alloh SWT berfirman:


Yang demikian (siksaan) itu adalah karena
sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah
suatu nikmat yang telah dianugerahkanNya kepada
36

5 Prinsip Kemenangan

sesuatu kaum, pada diri mereka sendiri. (QS. AlAnfal:53)


Dalam
ayat-ayat
tersebut
Alloh
memberitahukan bahwasanya Alloh tidak merubah
kenikmatan yang telah Alloh berikan kepada
seseorang sehingga orang itu sendiri yang
merubahnya. Ia merubah ketaatannya kepada Alloh
dengan kemaksiatan, ia merubah dengan kekafiran
dan dia merubah faktor-faktor yang menyebabkan
Alloh ridlo dengan faktor-faktor yang menyebabkan
kemurkaanNya. Sebagai balasan yang sesuai dengan
perbuatannya. Dan Robbmu sama sekali tidaklah
berbuat dzolim kepada hambanya. Dan apabila dia
mengubah kemaksiatannya dengan ketaatan, Alloh
akan merubah hukuman dengan kesejahteraan dan
merubah kehinaan dengan kemuliaan. Alloh SWT
berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu


kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak
ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. ArRodu:11)
(Al-Jawaabul Kafi hal. 85-86 Darun Nadwah Al-Jadidah
Thn. 1400 H).

37

5 Prinsip Kemenangan

Saya katakan: Nukilan-nukilan dari Ibnul


Qoyyim ini menjelaskan tentang lima prinsip yang
telah saya sebutkan di atas dengan penjelasan yang
gamblang. Dan setelah menjelaskan lima prinsip ini
kita bertanya: bagaimana posisi kita kaum muslimin
sekarang?
Jumlah kita lebih dari satu milyar, sedangkan
negeri kaum muslimin merupakan negara yang kaya
dengan kekayaan alam yang terbentang dari timur
sampai barat dan mayoritas berada di tempat-tempat
yang strategis di berbagai lintasan laut dan selat.
Lalu bagaimana keadaan mereka yang berjumlah
satu milyar itu? Dimanakah pusat wilayah mereka
dan apa peran mereka di dunia ini?
Dan bagaimana sebuah bangsa yang tidak
lebih dari dua juta dapat berkuasa. Ia menebar
kehinaan, kemurkaan dan laknat dalam hitungan
yang besar, yaitu bangsa Yahudi. Bagaimana bangsa
ini bisa menguasai seratus juta muslim Arab?
Bagaimana bangsa itu bisa mewujudkan sebuah
negara di jantung negeri kaum muslimin saya tidak
katakan negeri Islam yang sebelumnya mereka
tidak mempunyai satu negeripun?
Padahal kita membaca dalam kitabulloh:

Maka perangilah wali-wali syaitan itu, karena


sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
(QS. An-Nisa:76)
Dan kita membaca:
38

5 Prinsip Kemenangan




Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat
mudharat kepada kamu, selain dari gangguangangguan celaan saja, dan jika mereka berperang
dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikandiri
ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak
mendapat pertolongan. (QS. Ali Imron:111)
Dan kita membaca:







Dan sekiranya orang-orang kafir itu memerangi
kamu pastilah mereka berbalik melarikan diri ke
belakang (kalah). (QS. Al-Fath:22)
Dan kita melihat kenyataan yang kita hadapi
bertentangan dengan hal itu. Orang-orang kafir yang
asli maupun para penguasa murtad menimpakan
siksaan kepada kaum muslimin. Mereka membunuh
kaum laki-laki, menggiring mereka ke dalam sel
penjara dan menyiksa mereka. Mereka menawan
kaum muslimat dan memperkosa mereka di dalam
penjara-penjara thoghut. Ditambah lagi dengan
penjarahan dan pengubahan dien, menyebarkan
fitnah dan kekejian untuk mencetak generasi yang
tidak mempunyai hubungan dengan diennya.
Dan kita melihat media massa dan kegiatan
ilmiyah yang islami dan luas tidak memberikan
dampak sedikitpun pada kondisi kaum muslimin.
Inilah yang menyebabkan hilangnya berkah ilmu.
(Lihat Al-Jawab Al-Kafiy, hal. 60 dan 96). Karena ilmu
dan media massa ini tidak digunakan untuk mencari
39

5 Prinsip Kemenangan

keridloan Alloh. Mereka menggunakannya untuk


mendapatkan kepemimpinan atau harta atau
pekerjaan
atau
untuk
memperkuat
kebatilan
penguasa dan memperkokoh pasak-pasak orangorang kafir yang membuat kedzoliman di dalam
negeri, lalu mereka menyebar kerusakan padanya.
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal
sholih dari kalangan ulama. Dan mereka ini
jumlahnya sedikit. Lihatlah pada hari ini betapa
banyak buku-buku dan kaset-kaset tape dan video,
koran dan majalah ilmiyah yang diterbitkan dan
diberikan secara benar atau secara batil. Banyak
diadakan muktamar Islam, perlombaan-perlombaan,
universitas-universitas, pondok-pondok pesantren
radio dan bulletin. Sangat banyak dan bermacammacam yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lalu
apa yang dihasilkan dari semua ini?
Saya di sini tidak mau memaparkan kondisi
kaum muslimin, karena bahasan masalah ini ada
buku-buku khusus yang membahasnya (sebagai
contoh adalah kitab Haadliru Al-Alami Al-Islami,
karangan Ustadz Jamil Al-Mishriy), namun yang saya
harapkan di sini adalah hendaknya setiap muslim
memahami lima prinsip tersebut kaitannya dengan
kondisi kita sekarang.
Maka tidak tercapainya kemenangan dan
kemuliaan oleh kaum muslimin ini artinya adalah
sangat kurangnya iman mereka yang berupa ilmu
dan amal. Alloh SWT berfirman:








Dan Kami berkewajiban menolong orang-orang yang
beriman. (QS. Ar-Ruum:47)
40

5 Prinsip Kemenangan

Manakah
janji
itu?
Apakah
kita
mendapatkannya? Dan siapakah yang disebutkan
dalam firman Alloh SWT:

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah


(pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orangorang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imron:139)
Inilah prinsip yang ke tiga.
Dan semua bencana, perpecahan dan kehinaan
yang terjadi pada diri kita ini adalah akibat dari dosadosa kita, berdasarkan firman Alloh SWT:

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka


adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,
dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy-Syuro:30)
Dan berdasarkan firman Alloh SWT:

Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari


(kesalahan) dirimu sendiri. (QS. An-Nisa:79)
Dan diantara maksiat tersebut adalah quuud
anil jihaad (meninggalkan jihad). Lebih buruk lagi
adalah orang yang menjadikan dalil-dalil syari
tersebut sebagai alasan untuk membenarkan sikap
41

5 Prinsip Kemenangan

mereka yang meninggalkan jihad. Dan ini adalah


prinsip yang keempat.
Kegagalan
kita
dalam
mendapatkan
pertolongan dari Alloh SWT ini serta bencana yang
menimpa kita saat ini tidak akan hilang dari kita
kecuali jika kita mau merubah diri kita sesuai dengan
apa yang dicintai dan diridloi Robb kita, berdasarkan
firman Alloh SWT:










Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu
kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Rodu:11)
Dan ini adalah prinsip yang kelima.

Dari pembahasan di atas dapat kita katakan


bahwasanya gerakan-gerakan Islam pada hari ini
khususnya yang berjuang untuk mengembalikan
daulah Islam belum memenuhi syarat-syarat untuk
meraih kemenangan dan kekuasaan, dengan
keragaman dan perbedaan yang sangat bervariasi
dalam masalah ini. Ada yang telah memenuhi banyak
syarat ada yang sedikit dan ada yang belum
memenuhi sama sekali. Alloh SWT berfirman:






Sesungguhnya Alloh tidak berbuat zhalim kepada
manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang
berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri. (QS.
Yunus:44)

42

5 Prinsip Kemenangan

Diterjemahkan dari Kitab Al Umdah Fii Idaadil


Uddah Lil Jihaadi Fii Sabiilillaahi, Syaikh Abdul
Qoodir bin Abdul Aziiz

43

5 Prinsip Kemenangan

Perhatian:
Dipersilahkan
kepada
siapa
saja
untuk
memperbanyak atau menukil isi buku ini baik
sebagian maupun secara keseluruhan dengan cara
apapun, tanpa merobah isinya. Semoga Alloh
memberi balasan kepada siapa saja yang membantu
tersebarnya buku ini

44

Anda mungkin juga menyukai