dahuluke pengelasan
Gerinda sisa pengelasan
Setelah pengelasan, adjusting iron harus di bakar/potong sekitar 5 mm di atas
housing wall
Tidak boleh ada sisa pengelasan di housing wall
terhadap bracket
mill housing jg disediakan sekrup adjust pada bracket
taruh baut pondasi pada lubang dalam base flange
taruh mill housing di atas bracket, dengan baut pondasi menggantung dari lubangnya.
Baut tersebut menjadi acuan untuk menempatkan lubang pada base flange
pastikan antara housing dan gear unit benar-benar sepusat.
Jika sudah di pastikan semua fix, eratkan baut pondasi
alignment terakhir.
Jika terdapat karat atau pelumas bersihkan dari ujung ke pangkal
Getarkan pondasi(concrete0 untuk memastikan cavity(rongga) terisi
Letakkan flange yang lebih rendah dari bottom cone (13) di atas flange mill pada
posisi yang benar, dengan orientasi yang tepat pada bagian yang telah di marking
antara flange dan casing dan berdasarkan gambar dari plant mill.
Mark(tandai) lubang baut dari flange melalui mill flange dan lubangi(drill)
Sesuaikan(fix) flange dari bottom cone ke bagian cone(kerucut) nya dengan
section, dan offset sekitar 120 derajat relative terhadap yang lain.
Pasang lock washer (24) pada saat yang bersamaan
Gantungkan 3 guide vanes (07), dengan dibaut pada wear plates (27) dari top section,
arrangement.
gantungkan guide vanes lainnya dari top section dan pasang (fit) retaining rings pin
yang paling rendah dari guide vanes di bawah guide ring (20)
- setel guide vanes, satu per satu, pada posisi awal yang terdapat pada assy dwg
(8) Erection check
- Posisinya dianggap(indicated) sebagai sudut yang terbentuk oleh wear plate dalam
arah tangensial. Slot (celah) grub screw dari guide vane sejajar dengan wear plate dan
-
bisa digunakan untuk menyetel jika bagian dalam separator tidak bisa di akses
Guide vane yang pertama harus disetel, agar wear plate bisa diposisikan dari rotor
sesuai assy dwg sebagai dimensi bantuan (dimensi b pada sketch 2).
Karena rotor belum dipasang, jarak dari rotor seal (17) harus diukur sebagai gantinya.
Ujung dalam guide way ring luar dari sealing (penutup) sepusat dengan rotor, dengan
guide vane dan kunci sekrupnya pada posisi awal dengan mengencangkan mur (16)
Dengan cara yang sama, setel dan kunci guide vane lainnya dengan jarak blok yang
lebar, yang mana sesuai dengan celah yang diinginkan antara 2 guide vane (lihat assy
Turunkan top section (04) dengan intermediate cone (09) dengan ke atas rotor dan
(10)
-
Erection check
Pasang bearing arrangement (05) di dalam top section (04). Bearing harus di putar
agar lubang untuk bracing stays (06) menunjuk ke arah lubang pertama top section
Ketika menurunkan poros melalui rotor coupling, lakukan dengan hati-hati
Pasang bracing stays (06) ke bearing housing dan kunci mur
Fit (tetapkan) heavy duty end disc (62) dan screw (63) ke ujung poros
Angkat rotor (08) dengan mengencangkan screw (63) sampai blade (bilah) dari rotor
(11)
-
Erection check
Pastikan rotor sepusat dengan rotor seal, laukan dengan menyetel bracing stays, jika
penyetelan tidak bagus, bagian paling atas, tack-welded flange(22) pada top section
harus dilonggarkan (dilepas), dan ditempatkan ditempat lain sampai ,penyetelan
upper plate ring dari rotor ke rotor seal sambil rotor diputar 1 putaran penuh.
Rotor harus bisa bergerak, naum tidak boleh berputar relative terhadap rotor coupling
(59).
(12)
-
Erection check
Antara rotor dan rotor seal, posisi rotor harus lebih rendah
Jika poros (shaft) berputar terhadap coupling, shrunk washer (61) harus
dikencangkan.
Periksa apakah bagian ujung atas dari rotor (08) dan rotor seal sudah sepusat
jika hal keduanya tidak sepusat, maka harus dibongkar dan dibetulkan
dan separator harus di assembly ulang seluruhnya
section.
Tetapkan (fix) bracing stays pada posisi yang tepat, dengan menggunakan torsi
spesifik yang ditentukan.
Periksa washers(25) dengan alur O-ring (26) sudah terpasang dengan benar, kunci
mur, kencangkan shrunk washer(25) dari rotor coupling. (lihat instruksi manual
terpisah)
Jika torsi menurut assy dwg dari FLS berbdeda dengan instruksi manual, gunakan
(14)
-
Erection check
Pasang bagian yang paling rendah dari flexible coupling, ke atas journal bearing
arrangement agar ujung permukaan journal dan coupling (are made to flush)
Keluarkan sekrup antara bearing arrangement (05) dan top section (04)
Periksa apakah gear bracket lebih besar daripada diameter coupling. Jika tidak, gear
unit harus dipasang di atas bracket sebelum coupling dipasang pada gera unit.
Sebaliknya, coupling half (separuh bagian kopling) dipasang pertama di poros gear,
kemudian ke gear unit (02) di atas bracket (03). (lihat assy dwg untuk drive
arrangement)
Pasang gear unit dengan bracket dan couplingdi atas top section dan masukkan baut.
Sebagai opsi, kita bisa menggunakan steel rod berukuran kurang lebih 10 mm yang
diletakkan dibawah gear box, dimana setalah itu, gear box di tarik kedalam mill
housing.
Setelah masuk, gear unit diposisikan dengan benar, posisi gear harus tepat di centre
plate.
Lakukan alignment pada gear unit, centre dari (segmental thrust bearing)/bantalan
luncur, harus tepat pada centre vertical mill housing, centre line gear unit dan poros
Erection Check
Lakukan penyetelan akhir dan kancing di sekeliling grinding table, pasang sealing
ring (19) untuk labyrinth seal (20)
Nozzle ring
- Assemble (rangkai) segmen untuk nozzle ring(30) dan supporting ring (31)
-
berpasangan.
Tempatkan rangkaian seggmen di atas flat iron flange (33) yang di las di dalam mill
housing
Posisi segmen relative ke grinding table untuk disesuaikan dengan memasukkan
shims antara nozzle ring dan grinding table sampai jarak sepanjang lingkar table
sesuai dengan assy dwg.
Erection Check
- Las supporting ring di atas mill husing sesuai dengan assy dwg, dan pindahkan shims
-
nya
Pasang bagian sisa dari nozzle ring, termasuk guide cone (29), sesuai dengan perintah
assy dwg.
Setel daerah alran (flow area) ke nilai yang diinginkan (lihat gambar/pasrt list, atau
diskusikan dengan oowner), dengan memasang adjusting plate (32) yang di sediakan
di nozzle ring.
Lakukan tack weld pada sdjusting plate ke nozzle ring vanes
Setelah mengoptimalkan operasi mill, las terakhir dapat dilakukan sesuai deskripsi
assy dwg.
E. Grinding track
Grinding track biasanya sudah di buat di workshop, jika belum lakukan langkah
-
assembly berikut
Pasang baut dalam dari grinding track untuk mem-fix kan wear segment dari bagian
clamp
!!bagian ini sangat rapuh dan mudah pecah jika tidak hati-hati!!
Periksa kesesuaian segmen bear terhadap grinding table di seluruh permukaan kontak
seizing FLS
Proses grinding tidak boleh melibatkan pemanasan segmen
Perbaiki segmen dengan clamps(26), dari dalam maupun dari luar sesuai assy dwg.
Kencangkan kembali semua sekrup pada torsi yang benar sesuai assy dwg
Pasang dam ring di ujung atas grinding table. Pertama, pasang eight segment (25) dari
Scrapers
Pasang scraper (21) di bawah grinding table.
Padda Grinding table disediakan lubang untuk scrapper screws, yang mana ketika
untuk mengecek dan jika perlu bersihkan bearing, seal dan lain2.
Roller di pindahkan ke tempat barang akan di pasang.
(attention)
Jika roller disediakan dengan wear segment shop fitted, laju pengencangan harus di
periksa sebelum mill di operasikan.
Jika wear segment tidak terpasang, pemasangan(mounting) bisa dilakukan sebelum
atau sesudah roller tepat di centre piece sesuai prosedur berikut
Memasang wear segment pada grinding rollers.
benar
(2) Erection check
- Pasang 2 rod screw (35) ke retainer clamp pada wear segment.
- Ujung screw harus pas dengan permukaan retainer clamp
(3) Erection check
- Sebelum clamp selesai, pasang kawat kaca di sekeliling rod screw untuk mencegah
jalan masuk dari rawmill ke dalam lubang bolt
Tempatkan retainer clamp di atas 2 rod screw. Lumasi permukaan kerucut retainer
clamp
Pasang mur pada sekrup dan kencangkan, gunakan kekuatan 50% dari level yang di
spesifikasikan/ditentukan
(4) Erection check
- Pasang semua wear segment di atas ke3 roller dengan cara yang sama. Segmen harus
-
3. Letakkan centre piece di atas support yang disediakan yang digunakan untuk
memfixkan ke grinding table. Fixkan centre piece ke support
4. Masukkan O-ring untuk sealing air, breather line dan oil connection di dalam flange
beralur pada roller shaft
5. Posisi journal harus sesuai, sehingga flange pada roller tepat masuk pada recess di
centre piece
6. Hindari pergerakan pada journal terhadap centre piece, ketika permukaan
bersinggungan, karena akan merusak bearing pada roller
7. Gunakan hydraulic bolt tensioner untuk mengunci flange pada level pengencanagn
yang benar sesuai assy dwg.