Anda di halaman 1dari 9

PROCEDURE PEMASANGAN FIRE BRICK

1. Informasi Umum
Prosedure persiapan pekerjaan disusun untuk kebutuhan perbaikan penggantian refractory pada
lining bahagian dalam antara lain : Penggantian Refraktori Rotary Kiln, Furnace, Boiler, Stack
Incinerator, Preheater, Cyclone dan Reactor yang temperaturnya sangat tinggi hingga mencapai
titik puncak temp 1300oC.

2. Ruang Lingkup
Pemasangan / penggantian dan perbaikan refractory fire brick lining
3. Referensi
Gambar dokumen

4. Uraian Kerja Instalasi Refractory Lining


4.1 Penyimpanan Material Refractory di Lapangan
4.1.1 Diutamakan pada pemasangan awal, material refraktori harus disimpan di gudang
lapangan secara tertutup dan setelah diperiksa kondisi packing dan nomor dapat
dibuka
4.1.2 Penyimpanan di gudang, material – material ini harus dibawa ke lokasi kerja menurut
bahagian garis dan urutan order instalasi
4.1.3 Setiap pallet harus ditandai untuk memudahkan identifikasi material dan
penyimpanan di lapangan harus benar – benar diamati secara teliti
4.1.4 Material refraktori tidak boleh diangkat dalam keadaan terbuka selama hujan karena
air dan uap lembab dapat merusak material refraktori
4.1.5 Jika refraktori disimpan di luar ruangan untuk sementara waktu, maka harus
penempatannya tidak boleh langsung ditempatkan diatas tanah, harus diletakan
diatas tumpukan papan dan harus dilindungi dengan bahan tahan air
4.1.6 System hitung tumpukan palet, tergantung dari keadaan tempat dan jenis material
yang disimpan dan peraturan spesifikasi umum harus diikuti, tumpukan dibatasi 3
atau kurang dari 3 untuk lapisan pallet refractory brick (dasar, alumina tinggi &
chamotte) dan untuk lapisan palet monolithic (material raming, isolasi brick &
mortar) dibatasi 2 tumpuk atau kurang dari 2.

5. Persiapan Kerja

5.1 Kualitas Pencampuran Air ( Water Supply )


Pencampuran air pada mortar harus menggunakan air bersih dengan pH yang telah teruji
dari hasil pengujian (report)
Kriteria pencampuran air mixing harus disesuaikan dengan spesifikasi material manufacture.

5.2 Pembuatan Tingkat Level Garis Horizontal dan Vertikal


Lakukan marking pada shell yang akan dikerjakan dengan ketentuan jarak pada pemasangan
brick support (bila ada) sesuai dengan prosedur / gambar.

PT.Refratech MandalaPerkasa 1
5.2.1 Jika ditemukan adanya perluasan yang tidak layak, sgera dikonsultasikan dengan
client untuk mendapatkan reference pada level toleransi yang diinginkan.
5.2.2 Peletakan center pada shell (yang berbentuk silinder/lingkaran) ditandai dengan
assembler sebagai reference point perluasan shell equipment harus diperiksa
sebelum dikerjakan.

5.3 Pemasangan Brick


Pre-assembling pada pemasangan pemasangan khusus brick pieces pada bricklaying dari
tiap – tiap brick akan diinstall ke dalam pembukaan – pembukaan, dan hal ini harus
diprioritaskan pada instalasinya.
Bagian dari brick piece dipasang tanpa gabungan mortar pada kondisi bricklaying, periksa
bentuk ketepatan pemasangan dan ukur ketebalan mortar gabungan, periksa apakah hal ini
akan berhasil ditempatkan atau tidak

5.4 Persiapan Mortar dan Penggunaan Kandungannya


Kegunaan kandungan mortar adalah :
i) Membuat ikatan yang kuat antara bagian – bagian brick dan membentuk susunan yang
kuat untuk menahan goncangan rotating,
ii) Mengatur ketidakrataan permukaan brick dan mendukung muatan yang tidak rata
iii) Menandai perbedaan antar brick pieces untuk mencegah kebocoran gas api pada burner
dan semburan atmosfir dari dalam calciner sehingga mortar harus dipersiapkan dengan
hati – hati, hal ini penting untuk berhasilnya pencampuran agar didapat jumlah air yang
maximal.

Mortar harus dicampur secara mekanikal dengan air bersih didalam flat dibawah mixer,
hand mixer dan sejenisnya. Mortar yang telah terbuka udara harus segera dituang ke dalam
mixer dan ke dalam box mortar dan harus habis tidak boleh ditunda sampai hari berikutnya
diminta untuk mengawasi jumah pemakaian mortar yang dibutuhkan setiap hari.

5.5 Pemotongan Brick Melalui Mesin Potong


5.5.1 Jika penyesuaian luas diminta untuk mesin potong dan menyelesaikan brick piece di
lapangan sebagai hasil dari pre-assembling penting sekali membuat garis gambar
brick yang akan dipotong
5.5.2 Pemotongan brick harus dilakukan penyelesaiannya dengan mesin pemotong jika
brickpiece tersebut sulit dipotong dengan mesin, maka piece tersebut harus
dipotong dengan tangan karena posisi piece tersebut menjulang dari permukaan
potongan. Kemudian permukaan hasil potongan pahat harus diselesaikan dengan
disc grinder pakai diamond cup.

5.6 Procedure Umum untuk Bricklaying


Peraturan dasar untuk meletakan brick untuk bricklaying adalah pada pengawas dan skill di
lapangan inspeksi secara langsung dari brick taper dan kerusakan sudut piece.

PT.Refratech MandalaPerkasa 2
5.6.1 Refractory mortar harus diajukan dengan trowel melalui pencelupan, dan diisi dengan
setiap gabungan piece.
5.6.2 Setiap gabungan ketebalan mortar adalah 1.5 mm antara brick toleransi 2 mm dari
bagian lain atau cara lain yang ada hubungannya dengan drawing
5.6.3 Brickpiece tetap saling berhubungan tekanan pukulan palu hati – hati pakai hummer
special agar menghindari keretakan piece pada saat peletakan.
5.6.4 Sebagai gabungan dari penggabungan mortar harus ditekan ke dalam gabungan
pointing trowel dari luar lining, jika kualitas mortar tidak cukup mortar harus
ditambah dan ditekan dan pada saat bricklaying pekerjaan ini harus dilanjutkan pada
hari yang sama.
5.6.5 Dalam kondisi tertentu (bila diperlukan), untuk refraktori peralatan rotating
berbentuk silinder dan peralatan tertentu lainnya digunakan alat tambahan khusus
untuk penempelan seperti penekan hidrolis silinder (hydraulic pressing cylinder),
scaffold press, multi o-ring ataupun lain – lainnya sesuai prosedur/standard dari
client.
5.6.6 Karton dengan ketebalan 3 mm dimasukan sebagai gabungan perluasan ekspansi
pada gas zone ring brick setiap 4 meter

5.7 Penggunaan Multi O-ring


Penggunaan Multi O-ring sebagai alat bantu pengganti moulding ataupun screw jack
penahan susunan brick, terutama susunan setengah lingkaran bagian atas, adapun
metodenya yakni
Setengah lingkaran susunan brick bagian bawah dipasang hingga seluruh bagian bawah
tersusun maksimum 180 derajat horizontal. Multi O ring hanya digunakan untuk bagian atas
dari mulai sejajar pusat as kiln hingga puncak disusun dengan jenis brick yang sudah
ditentukan. Setelah dipasang brick, posisi susunan brick ditahan dengan lengan
hidrolic/screw alat, terus bertahap hingga seluruh lingkaran tersusun hingga bagian brick
terakhir, hingga penahan tidak diperlukan lalu lengan alat dapat dilepas dari brick.
Penggunaan multi o-ring lebih mudah dikarenakan dapat posisi as kiln sudah ditentukan
terlebih dahulu sehingga hasil lebih rapi dan tidak memerlukan banyak pekerja. Setelah satu
lingkaran susunan brick selesai dapat dilanjutkan ke lingkaran selanjutnya dengan metode
yang sama, hingga keseluruhan sepanjang kiln terpasang brick.

Incorrect placement of mortar with a collar


PT.Refratech MandalaPerkasa 3
Readjustment of bricks

PT.Refratech MandalaPerkasa 4
PT.Refratech MandalaPerkasa 5
PT.Refratech MandalaPerkasa 6
PT.Refratech MandalaPerkasa 7
Alat Multi O-Ring Equipment

PT.Refratech MandalaPerkasa 8
Metode Pemasangan Dengan Alat Bantu Multi O-Ring Equipment

PT.Refratech MandalaPerkasa 9

Anda mungkin juga menyukai