05 - 226CME-Penatalaksanaan Farmakologis Nyeri Pada Lanjut Usia PDF
05 - 226CME-Penatalaksanaan Farmakologis Nyeri Pada Lanjut Usia PDF
CONTINUING
CONTINUING MEDICAL
MEDICAL EDUCATION
EDUCATION
ABSTRAK
Sejalan dengan meningkatnya populasi lansia, maka meningkat pula jumlah kasus nyeri terkait disabilitas dan perubahan degeneratif pada
kelompok ini. Penggunaan analgetik pada lansia perlu pertimbangan khusus. Secara umum, asetaminofen/parasetamol merupakan pilihan
pertama untuk kasus nyeri muskuloskeletal dengan pemantauan dosis dan efek samping. Jika perlu, COX 2 inhibitor lebih diutamakan untuk
menghindari efek gastrointestinal, dan pemberian aspirin bersama PPI (Proton Pump Inhibitor) untuk mengurangi risiko kardiovaskuler.
Penggunaan OAINS (Obat Anti-inflamasi Nonsteroid) sedapat mungkin dibatasi, karena berkaitan dengan efek samping gastrointestinal
dan peningkatan risiko gangguan kardiovaskuler. OAINS harus dihindari pada gangguan ginjal. Opioid secara umum dianggap lebih aman,
tetapi efek samping harus tetap diperhatikan. Analgetik adjuvan yang dianjurkan adalah antikonvulsan golongan gabapentin dan pregabalin,
dan antidepresan golongan SNRI (Serotonin Norepinephrin Reuptake Inhibitor).
Kata kunci: Nyeri, lanjut usia, penatalaksanaan farmakologis
ABSTRACT
The increase of elderly population resulted in increasing problem of pain connected to degenerative diseases and disabilities. The use of
analgetics among elderly needs special consideration. Acetaminophen/paracetamol is still the first choice for musculoskeletal pain with
dose and side effect monitoring. COX2 inhibitor is preferred to avoid gastrointestinal effect, and aspirin in combination with PPI is used to
minimize cardiovascular risk. NSAID (Nonsteroidal Anti-inflammatory Drug) use is limited as much as possible, because it is associated with
gastrointestinal side effects and increased risk of cardiovascular disorders. NSAID should be avoided in renal insufficiency. Opioid is relatively
safe but needs monitoring of side effect. Adjuvant analgesics that can be considered are anticonvulsants: gabapentin and pregabalin, and SNRI
antidepressant. Jimmy Barus. Pharmacological Management of Pain in the Elderly.
Keywords: Pain, elderly, pharmacological management
PENDAHULUAN
Sejalan dengan meningkatnya populasi
lansia, maka meningkat pula jumlah kasus
nyeri terkait disabilitas dan perubahan
degeneratif pada kelompok ini. Dokter
umum sebagai tenaga pelayanan kesehatan
lini pertama mendapat tantangan cukup
signifikan terkait penatalaksanaan nyeri
pada lansia.1 Prevalensi kasus nyeri terutama
nyeri persisten (kronis) pada lansia berkisar
antara 25 80%. Prevalensi nyeri pada lansia
di komunitas adalah 25 50%, sementara
yang berada di sarana perawatan khusus 45
80%.2
Nyeri muskuloskeletal merupakan kelompok
kasus nyeri yang paling sering dialami oleh
kelompok lansia di komunitas. Osteoartritis,
Alamat korespondensi
email: jimmybarusmd@yahoo.com
167
Fungsi Fisiologis
Konsekuensi Klinis
Distribusi
Metabolisme Hepar
Ekskresi Renal
Perubahan
Farmakodinamik
Rasional
Rekomendasi
Tinggi
Kekuatan Rekomendasi
Meperidine
Kuat
Indometasin, ketorolak
(termasuk parenteral)
Indometasin: moderat
Ketorolak: Tinggi
Kuat
Pentazosin
Rendah
Kuat
Relaksan otot
Carisoprodol
Siklobenzaprin
Klorzoksazon
Metoksalon
Metokarbamol
Orphenadrin
Moderat
Kuat
168
Hindari
Kuat
Rekomendasi
Antidepresan
Golongan trisiklik, seperti amitriptilin dan imipramin, tidak dianjurkan untuk digunakan pada lansia
sehubungan dengan efek retensi urin, hipotensi postural, sedasi, glaukoma, dan aritmia
Nortriptilin, mempunyai efek samping lebih sedikit dibanding antidepresan trisiklik lainnya, dapat
dipergunakan dengan pengawasan
Golongan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) tidak efektif dalam penanganan nyeri persisten
meskipun tolerabilitasnya lebih baik dibanding antidepresan trisiklik
Golongan SNRI (serotonin norepinephrine reuptake inhibitor), seperti duloksetin, cukup efektif untuk
nyeri persisten, dengan tingkat tolerabilitas yang lebih baik dibanding antidepresan trisiklik
Antikonvulsan
Antikonvulsan untuk nyeri persisten golongan gabapentin dan pregabalin lebih ditoleransi baik
oleh lansia dibanding karbamazepin, fenitoin, dan asam valproat. Obat ini digunakan pada kasus
nyeri neuropatik (postherpetik neuralgia, neuropati DM, dll). Gabapentin dan pregabalin juga lebih
ditoleransi baik dibanding antidepresan trisiklik
Titrasi dosis diperlukan untuk meminimalisir efek samping
Analgetik topikal
169
170
NSAID
Major Vascular
Events: Rate Ratio
(95% Cl)
P value
Major Coronary
Events: Rate Ratio
(95% Cl)
P value
Coxib
.0009
.0001
Diclofenac
.0036
.0032
Ibuprofen
NS
.0253
High-dose naproxen
NS
NS
Gambar 2. Rekomendasi AHA tentang penggunaan analgetik pada kasus nyeri muskuloskeletal pada pasien risiko tinggi
penyakit kardiovaskuler12
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Bruckenthal P. Assessment of pain in the elderly adult. Clin Geriatr Med. 2008;24:213-36.
3.
Abdulla A, Adams N, Bone M, Gaffin J, Jones D, Elliott AM, et al..Guidance on the management of pain in older people. Age and Aging 2013:42;i1-i57.
4.
Katz B. Pharmacological management of pain in older people. J Pharm Pract Res. 2007;37:63-6.
5.
Strassels SA, McNicol E, Suleman R. Pharmacotherapy of pain in older adults. Clin Geriatr Med. 2008;24:275-98.
6.
7.
The American Geriatrics Society. American geriatrics society updated beers criteria for potentially inappropriate medication use in older adults. J Am Geriatr Soc. 2012.
8.
Argoff CE. Pharmacoterapeutics options in pain management. In: Chronic Pain Management in the Elderly. Supplement for Geriatrics, Advanstar Communication Inc USA; 2005
9.
Ginsburg M, Silver S, Berman H. Prescribing opioids to older adults: A guide to choosing and switching among them. Geriatrics and Aging 2009;12(1):4-52.
10. British Heart Foundation. Non steroidal anti-inflammatory drugs and cardiovascular disease [Internet]. 2007. Available from: http://www/bhf.org.uk/factfiles.
11. Jeffrey S., Risk for CVD events with NSAIDs can be predicted [Internet]. 2013 May 30. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/804976#2
12. Antman EM, Bennet JS, Daugherty A, Furberg C, Roberts H, Taubert KA. Use of nonsteroidal antiinflammatory drugs: An update for clinicians: A scientific statement from the American
Heart Association. Circulation 2007;115:1634-42.
171