TEST PELATIHAN KEPALA PELAKSANA DAN PENGAWAS

PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN

MATERI

: PEKERJAAN TANAH DAN DRAINASE

NAMA PEMBEKAL/PENGUJI

: DEVI ALCITRA CANDRA, ST, MT

HARI/TANGGAL

: SELASA, 2 AGUSTUS 2016

WAKTU

: 45 MENIT

SIFAT UJIAN

: OPEN BOOK.

Jelaskan dan Uraikan :

1. Apabila saat melakukan penggalian tanah untuk pelebaran jalan Arteri,
kita menjumpai utilitas-utilitas (kabel optik, pipa PDAM, dll) yang
tertanam pada lokasi tersebut, Sebagai Kepala Pengawas apa yang
anda lakukan untuk mengatasinya, jelaskan !
2. Jalaskan urutan kerja timbunan tanah pada galian sedalam 1 meter
hingga siap dihampar material untuk struktur perkerasan lentur ?
3. Bagaima cara memastikan bahwa timbunan yang kita kerjakan sudah
dalam keadaan padat dan siap sebagai tanah dasar untuk struktur
perkerasan ?
4. Sering kita membaca atau melihat di media cetak / televisi, jalan jalan
banyak yang terdampak genangan air dan banjir saat terjadi hujan.
Menurut pendapat anda bagaima kondisi tersebut bisa terjadi dan
bagaimana cara menanganinya ?

Jawaban :

1. Dalam hal tindakan preventif atau pencegahan, dapat dikoordinasikan

kepada perusahaan atau instansi pemerintah terkait untuk dapat
memindahkan utilitas tersebut. Selain itu kita kami sebagai Kepala
Pengawas harus menginformasikan bahwa penggalian kabel dibawah
badan jalan haruslah lebih dari 1,5 meter agar tidak menggangu proses
pengembangan jalan selanjutkan.
Dalam hal misalnya hal itu sudah terjadi dan kita sudah terlanjur
melakukan penggalian maka kita memberi informasi kepada yang
berwenang untuk segera memberitahukan pihak2 terkait agar bersedia
memindahkan utilitas tersebut.
2. - Penyiapan Tempat Kerja :
Tempat kerja atau tempat timbunan tersebut dihampar, arus bersih
dari semua bahan yang tidak berguna.
Dikarenakan badan jalan adalah satu meter maka dasar pondasi
timbunan

harus

dipadatkan

(termasuk

penggemburan

dan

pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian

permukaan

atas

dasar

pondasi

memenuhi

kepadatan

yang

disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.

- Penghamparan Timbunan :
Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan
disebar dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan
memenuhi toleransi tebal lapisan yang disyaratkan. Bilamana timbunan
dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin
dibagi rata sehingga sama tebalnya.
3. Ketentuan ketentuan mengenai pemadatan tanah adalah :
- Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah
dasar harus dipadatkan sampai 95 % dari kepadatan kering
maksimum yang ditentukan sesuai SNI 03-1742-1989. Untuk tanah
yang mengandung lebih dari 10 % bahan yang tertahan pada ayakan

, kepadatan kering maksimum yang diperoleh harus dikoreksi

terhadap bahan yang berukuran lebih (oversize) tersebut.
- Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah
dasar harus dipadatkan sampai dengan 100 % dari kepadatan kering
maksimum yang ditentukan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.
Prosedur untuk mengetahui bahwa tanah timbunan sudah padat atau
belum yaitu dengan melakukan tes sandcone. Tes tersebut dilakukan
dalam rangka mengetahui kepadatan dari tanah timbunan apakah sudah
sesuai dengan ketentuan kepadatan diatas.
Untuk kemudahan pengawasan di lapangan, biasanya pemadatan telah
memenuhi syarat apabila ketika alat berat menggilas tanah, lapisan
tanah tersebut tidak mengalami pergeseran akibat beban roda tersebut.
4. Penyebab genangan air terjadi adalah :
Saluran air drainase di pinggir jalan yang tidak dapat berfungsi
sebaik mungkin mengaliri air buangan dari jalan.
Kemiringan (crowne) jalan yang tidak seuai dengan persyaratan.
Lubang pembuangan pada kerb yang tidak berfungsi (tersumbat).
Tidak berfungsi nya saluran samping jalan akibat digunakan
jualan.
Solusi atau cara penanganannya adalah :
Melakukan perawatan rutin terhadap saluran samping jalan.
Dalam perbaikan jalan selalu memperhatikan kemiringan (crowne)
jalan tetap sesuai persyaratan.
Pemeliharaan terhadap saluran melintang (crossing) jalan.