Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Fungsi bahasa yaitu sebagai sarana komunikasi. Sarana komunikasi secara

garis besar dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa
bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis. Berdasarkan media
penyampaiannya wacana dibagi menjadi dua macam, yaitu wacana lisan dan wacana
tulis. Salah satu jenis wacana tulis yaitu wacana spanduk, baliho dan media-media
lain yang berisi iklan-iklan.
Seiring dengan berkembangnya industri periklanan, media yang digunakan
juga ikut berkembang. Dengan semakin beragamnya media, pemasang iklan juga
akan merasa lebih bebas dalam memilih media yang akan digunakan sebagai sarana
untuk mengiklankan produknya, selain itu pemasang iklan juga lebih mudah dalam
memilih pasar yang akan dituju.
Dalam menghadapi era globalisasi diperlukan suatu rumusan ketentuan
mengenai penggunaan bahasa Indonesia. Di Indonesia terdapat berbagai macam
bahasa daerah. Bahasa-bahasa daerah itu hidup dan berkembang serta dipergunakan
secara terus menerus oleh penuturnya. Selain itu, di Indonesia terdapat bahasa asing.
Walaupun kedudukan dan fungsi bahasa daerah dan bahasa asing itu sudah diatur
penggunaannya, tetap saja pemakaian bahasa daerah dan bahasa asing (Inggris)
dipergunakan semaunya oleh pemakainya.
Kenyataan itu akan menyudutkan penggunaan bahasa Indonesia. Jika bahasa
Indonesia tidak segera diatur penggunaannya, bahasa Indonesia tidak akan mampu
menunjukkan gengsinya, baik di negara sendiri (nasional) maupun internasional.
Sesuai dengan laju perkembangan dunia yang global, bahasa Indonesia ragam
baku juga harus digunakan pada media diluar ruang. Hal ini disebabkan media luar
ruang merupakan salah satu bentuk untuk penyebaran penggunaan bahasa Indonesia.
Jadi, penggunaan bahasa Indonesia ragam baku media luar ruang akan memberikan
fungsi pemersatu. Selain fungsi penggunaannya untuk situasi-situasi resmi.
Masalah kebahasaan di Indonesia tidak terlepas dari kehidupan masyarakat
pendukungnya. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah terjadi berbagai

perubahan, baik sebagai akibat tatanan kehidupan dunia yang baru, globalisasi,
maupun sebagai dampak perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat.
Kondisi itu telah memengaruhi perilaku masyarakat Indonesia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik membahas
mengenai Bahasa Indonesia pada Media Luar Ruang dalam makalah ini.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis dapat menarik rumusan masalah

sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan media luar ruang?
2. Bagaimana penggunaan bahasa asing di media luar ruang?
3. Bagaimana cara untuk meningkatkan nilai Bahasa Indonesia?
1.3

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan media luar ruang.
2. Untuk mengetahui penggunaan bahasa asing di media luar ruang.
3. Untuk mengetahui cara meningkatkan nilai Bahasa Indonesia.

1.4

Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan akan diperoleh dari penulisan makalah ini adalah

memberikan informasi mengenai media luar ruang, penggunaan bahasa asing di


media luar ruang, serta cara meningkatkan nilai Bahasa Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Media Luar Ruang


Menurut Fabian (2014), media luar ruang merupakan salah satu media yang

dibuat untuk melakukan promosi pada suatu perusahaan. Media luar ruang ini sering
juga disebut dengan outdoor media. Dikatakan luar ruang dikarenakan memang
media ini terletak diruang yang terbuka.
Berikut merupakan beberapa contoh media luar ruang:
1. Poster
Poster memiliki karakteristik media yang informatif, tidak diatur untuk
dipindah-pindahkan, dapat dibaca berulang-ulang, mampu menjangau audiens
yang banyak dan atraktif. Media ini dibuat biasanya untuk menyampaikan
sebuah informasi yang cukup jelas baik siapa, kapan dan dimana.
Poster ini biasanya dibuat dengan menggunakan desain yang menarik agar
mampu menarik perhatian orang yang disekitarnya untuk mendekat dan
membaca.
2. Papan Reklame
Merupakan bentuk promosi iklan luar ruang dan memiliki ukuran yang
cukup besar.
3. Spanduk
Spanduk adalah suatu kain rentang yang isinya propaganda, slogan
ataupun berita yang perlu diketahui oleh umum atau spanduk yaitu kain
membentang yang biasanya berada di tepi jalan yang berisi text, berwarna
serta bergambar.
2.2

Penggunaan Bahasa Asing di Media Luar Ruang


Penggunaan bahasa asing di media luar ruang tersebut begitu meluas. Nama

perumahan, nama gedung, nama toko, spanduk, poster, iklan, dan lain-lain sebagian
besar ada unsur bahasa asingnya. Bahkan, banyak diantaranya malah 100%

menggunakan bahasa asing. Tidak semua masyarakat Indonesia bisa memahami


penggunaan bahasa asing dalam iklan, poster, atau papan nama tersebut.
Belajar dan menguasai bahasa asing itu perlu karena memang tuntutan zaman
agar kita bisa bersaing di era globalisasi. Akan tetapi, hal tersebut tidak lantas
menjadikan kita memandang rendah bahasa sendiri. Bahasa Indonesia adalah salah
satu bahasa dengan penutur terbesar di dunia. Bahasa Indonesia memiliki keluwesan
dalam mengadopsi kosakata baru dari berbagai disiplin ilmu sehingga sejalan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia juga sangat prospektif
menjadi salah satu di antara sedikit bahasa internasional
Pada bab III pasal 19 butir (5) Rancangan Undang-Undang Kebahasaan
dijelaskan informasi layanan umum dan/atau layanan niaga yang berupa rambu,
penunjuk jalan, spanduk, papan iklan, brosur, katalog, dan sejenisnya wajib
menggunakan bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa pada situasi itu pemakai bahasa
harus menggunakan Bahasa Indonesia. Penggunaan Bahasa pada media luar ruang
kini banyak menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Pendapat ini
mengisyaratkan bahwa jika penggunaan Bahasa Indonesia tidak segera ditertibkan,
akan mempengaruhi perkembangan Bahasa Indonesia.
2.3

Cara Meningkatkan Nilai Bahasa Indonesia


Peningkatan pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia diupayakan

agar penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar serta dengan rasa bangga
makin menjangkau seluruh lapisan masyarakat, memerkukuh persatuan dan kesatuan
bangsa, dan memantapkan kepribadian bangsa.
Untuk menyikapi itu Pusat Bahasa telah menyusun Rancangan UndangUndang Kebahasaan. Rancangan itu untuk melegalkan perlindungan terhadap Bahasa
Indonesia, terutama dalam situasi formal, Rancangan Undang-Undang Kebahasaan
disosialisasikan ke berbagai daerah. Salah satu kegiatan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, adalah
melakukan pemantauan penggunaan bahasa di media luar ruang. Tujuannya adalah
memantau penggunaan bahasa di media luar ruang, seperti spanduk dan papan nama.

Upaya pemerintah yaitu mengevaluasi penggunaan bahasa Indonesia di media


luar ruang. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 yang mengatur tentang
penggunaan bendera, bahasa, dan lambang Negara, serta lagu kebangsaan. Pasal 25
sampai 45 UU tersebut mengatur penggunaan Bahasa Indonesia, termasuk pemakaian
Bahasa Indonesia untuk nama bangunan, nama jalan, permukiman, perkantoran,
kompleks perdagangan, merek dagang, dan lain-lain. Akan tetapi, UU ini masih perlu
disosialisasikan lebih lanjut agar masyarakat Indonesia lebih peduli terhadap
bahasanya.
Selain itu, upaya yang dilakukan pemerintah yaitu mengadakan penyuluhan
maupun pembekalan mengenai Bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk
masyarakat.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut:
1. Media luar ruang merupakan salah satu media yang dibuat untuk
melakukan promosi pada suatu perusahaan, contohnya poster, papan
reklame, dan spanduk.
2. Penggunaan Bahasa pada media luar ruang kini banyak menggunakan
bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Pendapat ini mengisyaratkan
bahwa jika penggunaan Bahasa Indonesia tidak segera ditertibkan, akan
mempengaruhi perkembangan Bahasa Indonesia.
3. Upaya yang dilakukan pemerintah yaitu membuat undang-undang
mengenai penggunaan bahasa di media luar ruang serta mengadakan
penyuluhan maupun pembekalan mengenai Bahasa Indonesia yang baik
dan benar untuk masyarakat.
3.2

Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan kepada pembaca adalah

memperbaiki kualitas penulisan papan nama yang sesuai dengan kaidah-kaidah


penulisan bahasa Indonesia secara baik dan benar serta pembaca dapat lebih
mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai
kebiasaan.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2014. Sudah Saatnya Nilai Bahasa
Indonesia

Melebihi

Nilai

Bahasa

Inggris.

Tersedia

di:

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/berita/1488/Sudah
%20Saatnya%20Nilai%20Bahasa diakses pada 14 Januari 2017.
Fabian.

2014.

Media

Luar

Ruang

dan

Jenisnya.

Tersedia

di:

http://www.fabianstudio.biz/2014/07/media-luar-ruang-dan-jenisnya.html
diakses pada 15 Januari 2017.
Munandar, A. 2013.
Analisis

Kesalahan

Berbahasa.

Tersedia

http://www.slideshare.net/AyarSa/analisis-kesalahan-berbahasa-19044288
diakses pada 15 Januari 2017.

di:

Anda mungkin juga menyukai