Anda di halaman 1dari 4

PENULISAN ESAI GEOLOGI (GEO-340114)

PS Teknik Geologi TA 2015/2016 Semester Gasal

PENGARUH SESAR AKTIF SUMATERA TERHADAP ANCAMAN GEMPA BUMI DI


PULAU SUMATERA
Yuniar Novianti1
1

Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang


Corresponding author: yuniarnovianti96@yahoo.com

ABSTRAK: Pulau Su matera merupakan salah satu pulau yang sering terkena bencana gempa bumi karena pergerakan
lempeng ataupun karena adanya aktifitas vulkan ik. Hal ini disebabkan karena Pu lau Su matera berada pada zona
subduksi, jalur Sesar Aktif Mentawai dan Sesar Aktif Su matera. Dalam hal in i akt ifitas Sesar Sumatera sering
menghasilkan getaran yang kuat sehingga berpotensi menjad i pusat gempa dengan magnituda tertentu. Sesar Sumatera
terbagi men jadi 19 segmen yang terbentang disepanjang Pulau Sumatera dari Teluk Semangkodi Lampung hingga
Banda Aceh. Setelah dilakukan analisis conditional probability untuk mengetahui tahun kejadian gempa pada
segmentasi Sesar Sumatera pada tahun yang akan datang, diketahui tiga segmen terakt if, yaitu segmen Sunda, segmen
Aceh dan Segmen Tripa.
Kata Kunci: Pergerakan Lempeng, Zona Subduksi, Sesar Sumatera, Ancaman Gempa Bumi

PENDAHULUAN
Gempa bu mi merupakan salah satu bencana alam
yang tidak dapat dicegah namun dapat dipred iksi
kehadirannya. Walaupun begitu, getaran yang
ditimbulkan oleh gempa bu mi selalu men imbulkan
korban jiwa dan kerugian material. Gempa bu mi sendiri
terjadi akibat pergerakan lempeng (tektonik) maupun
karena pengaruh akt ifitas gunung api (vulkan ik) yang
akan menghasilkan getaran dengan kekuatan tertentu
sehingga berdampak pada akt ifitas diatas permukaan
bumi. Luasnya daerah yang terkena pengaruh gempa
bumi tektonik bergantung pada besarnya energi yang
dilepaskan dan posisi sumber gempa bumi (Munir, 2003).
Pulau Su matera adalah salah satu pulau di Indonesia
yang sering mengalami gempa bu mi, baik yang
disebabkan oleh tektonik maupun vulkanik. Hal ini
disebabkan karena daerah Su matera berada pada zona
subduksi pertemuan dua lempeng besar. Pulau Su matera
juga berada di jalur dua sesar aktif yang sering menjadi
pusat gempa yaitu, Mentawai Fault System (MFS) dan
Sumatera Fault System (SFS).
Essay ini diambil dari beberapa kajian pustaka
dengan topik adanya indikasi sesar aktif sumatera
terhadap gempa bumi yang terjad i di wilayah Su matera.
Penulisan essai ini juga dilakukan dengan cara
menganalisa hasil studi terdahulu yang berkaitan dengan

segmen-segmen pada Sesar Su matera yang sering


menjadi pusat gempa di beberapa wilayah di Sumatera.
GEOLOGI UMUM PULAU SUMATERA
Secara u mu m pulau Su matera terbentuk oleh deretan
kepulauan lepas disebelah baratnya yaitu kepulauan
Mentawai, kepulauan Nias, dan kepulauan lainnya yang
tersusun oleh batuan sedimen Tersier yang terletak d iatas
batuan metamorf, dan beberapa tempat yang diterobos
oleh batuan beku mafik dan ultramafik. Disebelah timur
Sumatera terdapat cekungan busur yang terdiri dari
sedimen serpih, batugamping dan sedimen vulkan ik
Miosen-Plistosen (Naryanto, 1997)
Ditengah pulau Su matera terdapat busur vulkan ik
(magmatic arc) pada Pegunungnan Bukit Barisan yang
terbentuk oleh batuan sedimen beru mur M io-Pliosen,
batun metamorf, batuan granitik, serta terobosan batuan
mafik dan vol-kanikyang ditutui oleh deretan gunungapi
yang sejajar dengna garis zona penujaman. Serta di arah
timurnya terdapat cekungan belakang busur vulkanik
(foreland basin) dari batuan sedimen klastis batupasir,
serpih napal, batulempung dan batugamping OligocenePliosen, selanjutnya sebagai inti benua terbentu oleh
batuan metamorf Pra-Tersier (Tjujudo 1994).
Lempeng tektonik Indo-Australia dan lempeng
Eurasia yang membentuk jalur subduksi yang
memanjang dari pantai barat Su matera sampai ke selatan

Y. Novianti

Nusa Tenggara menghasilkan rangkaian busur pulau


depan (forearch island) yang non vulkanik (Pu lau
Simeu lue, Nias, Banyak, Batu, Siberut hingga Pu lau
Enggano). Diantara kedua lempeng tersebut terdapat
zona subduksi dangkal yang diprediksi masih
menyimpan potensi gempa bu mi sampai dengan 8,9 SR
yang disebut dengan Mentawai Megathrust atau
Megathrust Subduction Sumatera.

Pergerakan lempeng Indo-Australia yang labil menabrak


lempeng Eurasia yang relat if stabil, mengakibatkan
tekanan yang sangat besar sehingga menghasilkan
rekahan-rekahan yang membentuk sesar-sesar kecil di
pulau Su matera Bag ian Barat yang seiring waktu
kemudian membesar dan membentuk seg men-segmen
besar dari Sesar Sumatera. Sesar Su matera merupakan
sesar strike slip berarah dekstral yang terdiri dari 20
degmen utama sepanjang tulang punggung Sumatera
(Sieh dan Natawidjaja, 2002).

Gambar 1. Pergerakan Lempeng di Zona Subduksi Barat


Sumatera
Kemudian d isebelah barat pantai Su matera Barat
terdapat sesar mendatar yang terjadi akibat adanya
proses penujaman miring di sekitar Pulau Su matera yang
dikenal sebagai Sesar Mentawai. Sesar ini berada di laut
memanjang disekitar pulau-pulau Mentawai yang
terbentang dari wilayah s elatan hingga ke utara dan
menerus hingga ke sekitar utara Nias. Lalu tekanan yang
diakibatkan oleh adanya lempeng India-Australia yang
menabrak bagian barat pulau Su matera secara miring ,
terbentuklah Sesar Su matera atau biasa disebut dengan
Sesar Semangko. Sesar ini membelah pulau Su matera
men jadi dua, yaitu terbentang mulai dari Lampung
tepatnya dari teluk Semangko hingga Banda Aceh yang
kemudian menerus sampai ke Laut Andaman hingga
Burma.

Gambar 2. Zona Subduksi dan Sesar di Sumatera


Wilayah-wilayah Sumatera yang berada diatas
patahan ini sering mengalami gempa bumi dengan
magnitudo yang besar. Bahkan daerah yang berada
cukup jauh dari daerah pusat gempa akan merasakan
getarannya, tergantung seberapa besar getaran yang
ditimbulkan oleh gempa tersebut. Pergeseran sesar ini
juga menghasilkan beberapa morfo logi seperti
terbentuknya danau dan perbukitan, serta adanya
pergeseran terhadap beberapa rangkaian sungai (stream
off set).

SESAR SUMATERA DAN SEGMEN-SEGM ENNYA


Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah
lempeng Eurasia dengan arah miring 45, dan bergerak
sekitar 50-70 cm/tahun (Prawirodirjo, et.al, 2000), yang
kemudian membentuk Sesar Su matera yang terdiri dari
banyak segmen yang beberapa diantara sangat aktif dan
men jadi pusat gempa dengna amplitudo yang besar.
Sesar ini merupakan sesar geser terpanjang di Indonesia,
sesar ini mencapai kurang-lebih 1.900 km yang
terbentang dari Selat Sunda ke arah utara hingga laut
Andaman. Sesar ini merupakan sesar aktif jenis
transcurrent yang terjadi akibat adanya gaya kompresi
oblique dengan gerakan geser ke arah kanan atau timur.

Gambar 3. Jalur Patahan Sesar Sumatera


Sesar Su matera terdiri dari 19 segmen disepanjang
Pulau Su matera yang masing-masing berpotensi menjadi

Sesar Sumatera Terhadap Gempa Bumi di Sumatera

pusat gempa. Seg men-segmen sesar itu adalah Seg men


Seulimeu m, Seg men Aceh, Seg men Tripa, Seg men
Renun, Seg men Angkola, Seg men Toru, Seg men
Baru mun, Seg men Sempur, Seg men Sianok, Seg men
Suman i, Seg men Su liti, Seg men Siu lak, Seg men Dikit,
Segmen Ketaun, Seg men Musi, Seg men Manna, Seg men
Kumering, Segmen Semangko dan Segmen Sunda.
KEGEMPAAN DI PULAU SUMATERA
Pulau Su matera yang berada di zona subduksi
sekaligus dua sesar besar yang melintang sepanjang
Pulau Su matera membuat pulau in i menjadi rawan
gempa.

PROBABILITAS TAHUN KEJA DIAN GEM PA


YANG AKAN DATANG DI SESAR SUMATERA
Dalam penghitungan probabilitas tahun kejadian
gempa yang terjad i di Sesar Su matera pada Tahun yang
akan datang dibutuhkan data gempa yang kemudian
diambil satu kejadian dalam satu tahun (time window),
yaitu dipilih kejadian yang memiliki magnitude terbesar,
lalu d ilakukan analisi dengan metode Conditional
Probability pada tiap-tiap segmen. Zonasi bahaya jalur
patahan aktif (Fault avoidance zone) diambil 20 km
(distance window) sepanjang jalur Sesar Su matera, yaitu
dengan menggunakan penentuan zonasi di USA dan
New Zealand. Analisis ini meliputi beberapa tahanpan
yang harus dilakukan agar perh itungan probabilitas dari
kejad ian gempa bu mi di Sesar Su matera yang akan
datang dapat diketahui dengan baik.

Gambar 4. Sebagian Catatan Gempa yang disebabkan


oleh Sesar Sumatera
Contoh daerah pertama yang merupakan salah satu
daerah rawan gempa di Pulau Su matera yang
diakibatkan oleh aktifitas tektonik Sesar Su matera adalah
Banda Aceh. Bencana tsunami tahun 2004 adalah salah
satu dampak dari pergerakan Sesar in i. Sejak tahun 1973
hingga tahun 2004 tercatat 225 kejad ian gempa bu mi
dengan magnituda M>5. Namun pada Desember 2004
hingga Oktober 2009 tercatat gempa bu mi mengalami
peningkatan secara drastis, yaitu terdapat 303 gempa
bumi dengan magnituda M>5.
Daerah kedua yang sering terjadi gempa akibat
pergeseran lempeng adalah Sumatera Barat. Sejarah
panjang gempabumi merusak d i Su matera Barat,
diantaranya adalah Gempabumi Padang (1822, 1835,
1981, 1991, 2005), Gempabumi Singkarak (1943),
Gempabumi Pasaman (1977) dan Gempabu mi Agam
(2003). Sedangkan gempabumi yang diikuti gelo mbang
tsunami terjad i di Mentawai (1861) dan Sori-Sori (1904).
Berdasarkan catatan sejarah, sudah sekitar 20 kali gempa
besar melanda wilayah Su matera Barat dalam kurun
waktu 100 tahun.

Gambar 5. Tahapan Proses Penelitian (flow chart)


Setelah perhitungan conditional probability terhadap
Sesar Su matera selesai dilakukan, maka dipero leh nilai
P[v | u] yaitu probabilitas kejadian gempa pada v-tahun.
Hasil perh itungan tersebut menunjukkan tahun dimana
P[v | u] mencapai 99,99% pada tiap segmen di zona
Sesar Su matera. Dari 19 seg men tersebut, diketahui
bahwa Sesar Sunda merupakan sesar terakt if dengan
probabilitas kejadian mencapai 99,99% pada tahun 2017.
Peringkat kedua adalah Seg men Aceh pada tahu 2018,
disusul perinkat ket iga yaitu Seg men Tripa pada tahun
2022, dan urutan terakhir adalah Seg men Manna pada
tahun 2077.

Y. Novianti

Tabel 1. Conditional probability segmentasi Sesar


Sumatera

NO.

S EGMEN

P(vlu)=
99,99%
Pada Tahun:
2017
2018

Tahun ke:
(stlh 2012)

1.
2.

SUNDA
ACEH

5
6

3.
4.

TRIPA
ANGKOLA

2022
2026

10
14

5.
6.

TORU
SULITI

2028
2028

16
16

7.
8.
9.
10.
11.

SEULIM EUM
SEM ANGKO
KUM ERING
RENUN
BARUM UN

2030
2030
2033
2034
2035

18
18
21
22
23

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19

SIULAK
SIANOK
SEM PUR
DIKIT
SUM ANI
KETAUN
M USI
M ANNA

2037
2050
2052
2053
2059
2059
2071
2077

25
38
40
41
47
47
59
65

KESIMPULAN
Sesar Su matera terbagi atas 19 segmen yang
sewaktu-waktu akan mengalami pergerakan dan
mengahasilkan getaran yang akan terasa hingga ke
permu kaan atau yang lebih dikenal dengan gempa bumi.
Tetapi setalah dilakukannya analisis conditional
probability kejadian gempa terhadap segmen-segmen
Sesar Sumatera pada tahun mendatang diketahui bahwa
tiga segmen teraktif secara berturut-turut adalah Segmen
Sunda, Segmen Aceh dan Segmen Tripa.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pro f. Dr.
Ir. Edy Sutriyono, M.sc., P.hd., dan Dr. Budhi Kuswan
Susilo, S.T., M.T. atas bimb ingannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan essai kajian penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Andri, Buyung, Luhur. 2012. Hidup di Patahan Sumatera. (online). Tersedia di: http://infografis. Kompas.
com/read/2012/05/22/194915/Hidup.di.Patahan.
Sumatra
Faizah, R., Habib, A., W., Widodo. (2013). Probabilitas

Kejadian Gempabumi Pada Masa Mendatang di Zona


Sesar Sumatera. Seminar Nasional Statistika Managemen Kebencanaan Fakultas MIPA, UII. Yogyakarta.
Handayani, L., Permana, H., dan ,Gaffar, E., Z. (2012).
Segmentasi Tektonik Akt if pada Lempeng Mikro
Sumatera Bagian Utara (Aceh) Dit injau dari Sebaran
Ep isenter Gempa Bu mi. Jurnal Lingkungan dan
Bencana Alam Vol. 3: 71-77.
Hasan, M., M . Dan Santosa, B., J. (2014). Analisa Pola
Bidang Sesar Pada Zona Subduksi di Wilayah
Sumatera Barat dari Event Gempa pada Tahun 2013.
Jurnal Sains dan Seni POM ITS vo l. 3, No.1 (2014)
2337-3520
Madlazim. (2013). Kajian Awal Tentang Value Gempa
Bu mi d i Su matera Tahu 1964-2013. Jurnal Penelit ian
Fisika dan Aplikasinya (JPFA) ISSN: 2087-9946.
Naryanto, H., S. (1997). Kegempaan di Daerah Su matera.
Alami, Vol.2 No 3.
Salim, R., dan Santosa, B., J. (2014). Analisa Pola
Bidang Sesar pada Zona Subduksi di Wilayah
Selatan Pu lau Su matera dari Event Gempa pada
Tahun 2012-2014. Jurnal Teknik POMITS Vo l. 3
ISSN: 2337-3539.
Triyono, Rah mat. Ancaman Gempa Bu mi di Su matera
Tidak Hanya Bersumber dari Mentawai Megathrust.

Anda mungkin juga menyukai