ANATOMI
Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria
yang terletak di sebelah inferior buli buli dan
membungkus uretra posterior.
Prostat adalah sebuah kelenjar seukuran kacang
kenari (walnut) yang merupakan bagian dari alat
kelamin pria. Berat normal pada orang dewasa 20
gram. Kelenjar ini terdiri dari 2 lobus dan diliputi
oleh suatu selaput. Terletak di depan rectum, dibawah kantung kemih, dan
membungkus urethra posterior. Salah satu fungsi prostate yang telah diketahui
adalah untuk memeras cairan ke urethra saat sperma melewati urethra pada saat
orgasme. Cairan ini turut membentuk semen, dan membuat vagina tidak terlalu
asam.
Mcneal (1976) membagi kelenjar prostat menjadi beberapa zona antara lain zona
perifer,zona sentral,zona transisional,zona fibromuskuler anterior dan zona
periuretra.
1.Zona Perifer
Bagian subkapsular yang mengelilingi bagian posterior dari glandula prostat yang
mengelilingi urethra bagian distal dan mencakup 70% dari prostat normal pada
orang muda.Pada bagian ini lebih dari 70 % bermula kanker prostat.
2.Zona Sentral
Zona ini mencakup 25% dari prostat normaldan mengelilingi duktus
ejakulatorius.Tumor zona sentral mencakup 25% dari semua kanker prostat.
3.Zona Transisi
1 | Page
Merupakan 5% dari volume prostat dan jarang sekali dikaitkan dengan terjadinya
karsinoma.Zona transisi mengelilingi urethra proximal dan ini merupakan bagian
dari kelenjar prostat yang tumbuh seumur hidup berkaitan dengan pembesaran
prostat jinak.
4.Zona Fibromuskuler Anterior
Zona ini mencakup 5% dari berat seluruh prostat,terdiri atas jaringan fibrosa dan
jaringan otot tanpa adanya jaringan kelenjar.
5.Zona Periurethra
Pertumbuhan kelenjar ini sangat bergantung pada hormon testosteron yang
didalam
sel
sel
Dehidrotestosteron
kelenjar
(DHT)
prostat,hormon
dengan
ini
akan
dirubah
menjadi
enzim
Alfa
bantuan
2 | Page
berusia 60 tahun dan kurang lebih 80% pria berusia 80 tahun. BPH menimbulkan
gejala dan tanda klinis pada 50% kasus.
ETIOLOGI
Penyebab pasti terjadinya BPH masih belum diketahui sampai saat ini.
Ada beberapa teori mengenai terjadinya BPH, diantaranya :
1. Teori Dehidrotestosteron (DHT)
Dihidrotestosteron adalah metabolit androgen yang sangat penting
pada pertumbuhan sel-sel prostate, dibentuk dari testosterone di dalam sel
prostate oleh enzim 5-alfa reduktase dengan bantuan koenzim NADPH.
DHT yang telah terbentuk berikatan dengan reseptor androgen membentuk
kompleks DHT-RA pada inti sel dan selanjutnya terjadi sintesis protein
growth factor yang menstimulasi pertumbuhan sel prostate. Penelitian
menunjukkan bahwa pria yang tidak memproduksi DHT tidak akan
terkena BPH.
2. Ketidaksimbangan estrogen-testosteron
Pada usia yang semakin tua, kadar testosterone menurun,
sedangkan kadar estrogen relative tetap sehingga perbandingan antara
estrogen dan testosterone relative meningkat. Estrogen dalam prostate
berperan dalam terjadinya proliferasi sel-sel kelenjar prostate dengan
meningkatkan sensitifitas sel-sel prostate terhadap rangsangan hormone
androgen , meningkatkan jumlah reseptor androgen dan menurunkan
jumlah kematian sel-sel prostate. Sehingga meskipun rangsangan
terbentuknya sel-sel baru akibat rangsangan testosterone menurun, tetapi
sel-sel prostate yang telah ada mempunyai umur yang lebih panjang
sehingga massa prostate tetap akan membesar.
3. Interaksi stroma-epitel
Setelah sel-sel stroma mendapatkan stimulasi dari DHT dan
estradiol, sel-sel stoma mensintesis suatu growth factor yang selanjutnya
mempengaruhi sel-sel stroma itu sendiri secara intrakrin dan autokrin,
3 | Page
keseluruhan
Patofisiologi
Pada pembesaran prostate, selaput yang
menyelubunginya tidak ikut membesar sehingga
menyebabkan kelenjar ini menekan urethra. Tidak
jarang pasien berobat ke dokter karena mengeluh
adanya hernia inguinalis atau hemorhoid.Timbulnya Normal urine flow.
kedua penyakit ini sering karena mengejan saat miksi
sehingga terjadi peningkatan tekanan intraabdominal.
Pada tahap awal setelah terjadi pembesaran
prostat, retensi pada leher vesika urinaria dan daerah
4 | Page
prostat akan meningkat, otot detrusor menebal dan meregang sehingga timbul
sakulasi (terbentuk kantung namun masih ada otot untuk berkontraksi) atau
divertikel (terbentuk kantung namun sudah tidak ada lagi otot), dan mudah
terangsang. Kandung kemih mudah berkontraksi walaupun jumlah urin masih
sedikit, sehingga frekuensi berkemih akan bertambah. Fase ini disebut fase
kompensasi.
Bila berlanjut maka otot detrusor akan lelah dan tidak dapat berkontraksi
sehingga terjadi retensio urin, fase ini adalah fase dekompensasi yang bila
berlanjut dapat menyebabkan hidronephrosis (system pelvocalyxes melebar).
Faktor pencetus dekompensasi antara lain :
1. Volume kandung kemih yang tiba-tiba terisi penuh
2. Massa prostate yang tiba-tiba membesar
3. Akibat konsumsi obat-obatan yang menurunkan kontraksi otot detrusor
atau yang dapat mempersempit leher buli-buli (antikolinergik atau
adrenergic alfa).
GEJALA KLINIK
Besarnya prostate tidak selalu menentukan besarnya sumbatan atau
banyaknya gejala yang muncul. Terkadang seseorang tidak menyadari adanya
sumbatan sampai ia benar-benar tidak bisa berkemih. Keadaan ini disebut retensi
urin akut. Dapat dipicu oleh influenza biasa atau alergi obat. Beberapa obat
dekongestan yang adalah simpatomimetik mungkin dapat juga menyebabkan
kandung kemih tidak dapat berelaksasi dan mencegah pengosongan urin. Pada
obstruksi parsial, retensi urin dapat pula disebabkan oleh alcohol, suhu dingin, dan
imobilisasi yang lama. Retensi urin yang berkepanjangan dapat menyebabkan
terjadinya ifeksi saluran kemih, batu saluran kemih, kerusakan kandung kemih
atau ginjal. Distensi vesika urinaria dapat teraba pada palpasi dan perkusi.Gejala
BPH biasa disebut sebagai Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) yang
dibedakan antara gejala obstruktif dengan gejala iritatif.
5 | Page
Tidak
Sama
1. Keluhan pada
<1-5
Hampir
>15
Selalu
kali
15kali
Sekali
0
kali
bulan terakhir
setelah BAK
tidak lampias
2. Berapa kali
ingin
BAK
lagi dalam 2
jam
setelah
BAK?
3. Berapa
urin
kali
terhenti
saat BAK?
4. Berapa kali
tidak dapat
menahan
BAK?
5. Berapa
sulit untuk
6 | Page
kali
memulai
BAK
(mengejan)?
6. Berapa kali
Sangat
Cukup
Biasa
Agak
Tidak
Sangat
senang
senang
saja
tidak
senang
tidak
terbangun
malam hari
untuk
BAK?
7. Bila hal ini
berlangsung
seumur hidup,
senang
senang
bagaimana
perasaan
anda?
Nilai 0-7 = gejala ringan, 8-19 = gejala sedang, 20-35= gejala berat.
Gejala dan tanda pada penyakit yang lebih lanjut dapat ditemukan tanda
gagal ginjal; uremia; peningkatan tekanan darah, denyut nadi, respirasi; foetor
uremik; perikarditis; ujung kuku pucat; tanda-tanda penurunan mental; serta
neuropati perifer.
Pada pemeriksan colok dubur (Rectal toucher/ Digital
rectal exam) perlu diperhatikan tonus sfingter ani
(TSA)
atau
refleks
bulbokavernosus
untuk
antar
lobus,
apakah
ada
nodul
pada
7 | Page
konsistensi keras/teraba nodul dan mungkin asimetri antar lobus prostate. Bila
batas atas teraba, diperkirakan besar prostat <60 g.
Komplikasi
Pada fase dekompensasi terjadi retensio urin, karena urin terus diproduksi
maka vesika urinaria yang penuh tidak dapat lagi menapung urin lagi akibatnya
terjadi hidroureter, hidronefrosis, berlanjut menjadi gagal ginjal yang dipercepat
bila ada infeksi.
Karena ada sisa urin, maka dapat terjadi batu endapan pada vesika urinaria yang
menambah kaluhan iritatif dan menimbulkan hematuria, sistitis, dan bila terjadi
refluks dapat mengakibatkan pielonefritis. Pada waktu miksi pasien sering
mengejan, sehingga lama kelamaan dapat menimbulkan hernia dan hemorrhoid.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Analisis urin dan pemeriksaan mikroskopik urin untuk melihat lekosit,
bakteri dan infeksi. Bila terdapat hematuria perlu dipikirkan keganasan saluran
kemuh, batu, ISK, meskipun BPH juga dapat menyebabkan hematuria.
Untuk deteksi dini keganasan dan untuk menentukan apakah perlu
dilakukan biopsy, dilakukan pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA). PSA
adalah suatu protein yang dihasilkan oleh sel prostate, dimana kadarnya akan
meninggi dalam darah pada penderita kanker prostate.
8 | Page
mengetahui
prostat,adanya
maligna,sebagai
besar
atau
kemungkinan
guidance
volume
pembesaran
atau
petunjuk
kelenjar
prostat
untuk
Diagnosa Banding
Kelemahan otot detrusor dapat disebabkan oleh :kelainan persarafan (neurogenik
bladder) misalnya karena lesi medulla spinal, neuropati diabetes, mielitis
transversa bedah radikal biasanya bedah kebidanan) yang mengenai persarafan
pelvis, penggunaan obat (penenang, penghambat reseptor ganglion, dan
parasimpatolitik).
9 | Page
Penatalaksanaan
1. Observasi
Biasa untuk pasien dengan gejala ringan, disarankan untuk mengurangi
minum setelah makan malam agar gejala nokturia berkurang, menghindari
obat dekongestan (parasimpatolik), mengurangi minum kopi dan alcohol
agar tidak sering BAK.
2. Medikamentosa
a. Penghambat adrenergic
Prasozin, Doxazosin (Cardura ), Terazosin (Hytrin ), Afluzosin
(Uroxatral ), dosis mulai 1 mg/ hari, yang lebih selektif pada 1a
(Tamsulozin/ Flomax ) dosis 0,2-0,4 mg/ hari. Menghambat reseptor di
urethra sehingga otot dinding urethra relaksasi dan tekanan urethra
berkurang. Preparat golongan ini merupakan pilihan terbaik.
b. Penghambat enzim 5 reduktase
Finasteride (Proscar ) vatau Dutasteride (Avodart ) dosis 1x5 mg/ hari.
Menghambat pembentukan dehidrotestoteron (DHT) sehingga prostate
mengecil. Efektif untuk prostate yang sangat besar, menurunkan PSA
(masking effect).
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Finastride dan
Doxasozin secara bersamaan sangat efektif mengurangi pembesaran
prostate. Kedua obat ini dapat menekan laju pertumbuhan prostate sampai
67%, dibandingkan dengan penggunaan Doxasozin tunggal (menekan
sampai 39% saja) dan Finasteride tunggal (menekan sampai 34% saja).
10 | P a g e
3. Bedah
Indikasi bedah bila : retensio berulang, hematuria, ada penurunan
fungsi ginjal, ISK berulang, tanda obstruksi berat, (divertikel, hidroureter,
hidronefrosis), ada batu saluran kemih, kelenjar yang terlalu besar, atau
bila prosedur trans urethral tidak dapat dikerjakan. Tindakan ini
mengangkat selaput yang menyelubungi prostate. Sisa dari selaput ini dan
jaringan yang dibawahnya dibiarkan utuh. Tindakan ini biasanya
menghilangkan obstruksi dan mengkoreksi masalah pengosongan sisa urin
di buli-buli. Tindakan ini merupakan solusi jangka panjang terbaik.
Tindakan ini sekarang dikerjakan hanya bila BPH disertai adanya batu.
4. Terapi invasive minimal
-
11 | P a g e
12 | P a g e
anestesi dan perawatan pasca bedah. Salah satu keuntungan bedah laser
dibandingkan TURP adalah jumlah darah yang hilang lebih sedikit dan
masa penyembuhannya lebih cepat. Tindakan ini kurang efektif untuk
prostate yang terlalu besar.
kateter
ini
Masalah berkemih setelah keteter dilepas, urin akan melewati dareah luka
operasi yang mungkin akan menyebabkan rasa tidak nyaman atau rasa
ingin kecing yang mendadak.
Inkontinensia
Perdarahan. Harus diwaspadai bila darah masih tidak hilang saat apsien
berisitirahat atau minum banyak air putih atau urin telalu merah.
13 | P a g e
Selama masa pemulihan, adalah penting untuk minum banyak air (8 gelas
perhari)
untuk
membantu
mencuci
kandung
kemih
dan
mempercepat
14 | P a g e