Anda di halaman 1dari 14

BAB 2

DASAR-DASAR TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


2.1. Pendahuluan
Teori Pengambilan Keputusan (Decision Theory) adalah pendekatan analitis dan sistematis
dalam mempelajari pengambilan keputusan. Keputusan yang baik diambil berdasarkan
logika, mempertimbangkan semua data yang tersedia dan kemungkinan berbagai alternatif,
serta menerapkan pendekatan analisis kuantitatif (QA) yang sesuai.
2.2. Enam Langkah Dalam Teori Pengambilan Keputusan
1.
2.
3.
4.

Tentukan (definisikan) secara jelas persoalan yang ada


Daftarkan semua kemungkinan alternatif
Identifikasi semua kemungkinan hasil (outcomes)
Daftarkan semua payoff atau profit untuk setiap kombinasi alternatif dan hasil
(outcomes)
5. Pilih salah satu model teori pengambilan keputusan matematis
6. Aplikasikan model tersebut dan ambil keputusan
Tabel 2.1.
Tabel Keputusan dengan Conditional Values Untuk Thomson Lumber
Situasi (State of Nature)
Alternatif
Favorable Market ($)
Unfavorable Market ($)
Bangun Pabrik Besar

200.000

-180.000

Bangun Pabrik Kecil

100.000

-20.000

0,50

0,50

Tidak Membangun
Probabilitas

2.3. Tipe-Tipe Lingkungan (Keadaan) Dalam Pengambilan Keputusan


1. Pengambilan Keputusan Dalam Keadaan (lingkungan) yang pasti (certainty)
2. Pengambilan Keputusan Dalam Keadaan (lingkungan) yang berisiko (risk)
3. Pengambilan Keputusan Dalam Keadaan (lingkungan) yang tidak pasti (uncertainty)
2.4. Pengambilan Keputusan Dalam Lingkungan Berisiko
Pengambilan keputusan dalam lingkungan (situasi) yang berisiko dimaksudkan bahwa
pengambilan keputusan dilakukan dengan asumsi bahwa probabilitas suatu kejadian atau
keadaan (state of nature) telah diketahui dan tertentu.
a.

Expected Monetary Value (EMV)


1

EMV (alternatif i) = (payoff dari situasi pertama) x (probabilitas situasi pertama) + (payoff
dari situasi kedua) x (probabilitas situasi kedua) + payoff dari situasi ketiga) x (probabilitas
situasi ketiga) ++ (payoff dari situasi terakhir) x (probabilitas situasi terakhir)
Contoh
Jika state of nature : 1. Favorable Market : probabilitas = 0,5
2. Unfavorable Market : probabilitas = 0,5
maka untuk kasus Thomson Lumber adalah sebagai berikut:
EMV (Pabrik Besar)
EMV (Pabrik Kecil)
EMV (Tidak Membangun)

= (200.000) x 0,5 + (-180.000) x 0,5 = $ 10.000


= (100.000) x 0,5 + (-20.000) x 0,5 = $ 40.000
= (0) x 0,5 + (0) x 0,5 = $ 0

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka dapat kita sarankan untuk membangun pabrik
kecil karena memberikan hasil dengan nilai terbesar yaitu $ 40.000.
b.

Expected Value of Perfect Information (EVPI)

EVPI = Expected Value with Perfect Information (EVWPI) Maximum EMV


EVWPI = (Hasil terbaik dari situasi pertama) x (probabilitas situasi pertama) + (Hasil
terbaik dari situasi kedua) x (probabilitas situasi kedua)+ (Hasil terbaik dari situasi ketiga)
x (probabilitas situasi ketiga) ++ (Hasil terbaik dari situasi terakhir) x (probabilitas situasi
terakhir)
Contoh
Hasil terbaik untuk situasi Favorable Market adalah $ 200.000
Hasil terbaik untuk situasi Unfavorable Market adalah $ 0
Maka EVWPI = 200.000 x 0,5 + 0 x 0,5 = $ 100.000
Sedangkan Nilai maksimum EMV adalah $ 40.000
Maka EVPI = EVWPI Max. EMV = 100.000 40.000 = $ 60.000
Artinya bahwa Thomson Lumber sanggup (ingin) membayar untuk mendapatkan informasi
maksimum sebesar $ 60.000.
c.

Opportunity Loss

Sebagai alternatif pendekatan memaksimumkan EMV adalah pendekatan dengan


menggunakan Expected Opportunity Loss (EOL). Opportunity Loss kadang-kadang disebut
regret yaitu perbedaan antara profit (payoff) optimal dengan profit aktual yang diterima.
Dengan kata lain adalah jumlah yang hilang karena tidak mengambil alternatif terbaik.
Untuk mendapatkan opportunity loss:

1. Buat tabel opportunity loss


2. Hitung expected opportunity loss (EOL)

Tabel 2.2.
Menentukan Opportunity Loss Untuk Thomson Lumber
Situasi (State of Nature)
Alternatif
Favorable Market ($)
Unfavorable Market ($)
Bangun Pabrik Besar

200.000 - 200.000

0 - (-180.000)

Bangun Pabrik Kecil

200.000 100.000

0 (-20.000)

200.000 - 0

0-0

0,50

0,50

Tidak Membangun
Probabilitas

Tabel 2.3.
Tabel Opportunity Loss Untuk Thomson Lumber
Situasi (State of Nature)
Alternatif
Favorable Market ($)
Unfavorable Market ($)
Bangun Pabrik Besar

180.000

Bangun Pabrik Kecil

100.000

20.000

Tidak Membangun

200.000

0,50

0,50

Probabilitas
Expected Opportunity Loss:

1. EOL (Pabrik Besar)


= 0 x 0,50 + 180.000 x 0,5 = $ 90.000
2. EOL (Pabrik Kecil)
= 100.000 x 0,5 + 20.000 x 0,5 = $ 60.000
3. EOL (Tidak Membangun) = 200.000 x 0,5 + 0 x 0,5 = $ 100.000
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dengan menggunakan EOL sebagai kriteria kita dapat
menuntukan keputusan terbaik yaitu membangun pabrik kecil.
d.

Sensitivity Analysis

Analisis yang telah dilakukan di atas adalah tergantung kepada keadaan ekonomi dan
probabilitas kejadian. Di dalam analisis sensitivitas kita meneliti sejauh mana keputusan kita
dapat berubah dengan adanya perubahan pada data. Dalam hal ini kita melihat pengaruh
perubahan probabilitas kejadian.
Misal P adalah probabilitas kejadian untuk situasi favorable market.
Dengan demikian kita dapat menentukan EMV dalam bentuk P (probabilitas) sebagai berikut:
1. EMV (Pabrik Besar)

= 200.000 x P + (-180.000) x (1-P)


3

= 380.000P 180.000
2. EMV (Pabrik Kecil)

= 100.000 x P + (-20.000) x (1-P)


= 120.000P 20.000

3. EMV (Tidak Membangun) = 0 x P + 0 x (1-P)


=0
EMV Value
300.000
200.000

EMV (Pabrik Besar)

100.000

P2

EMV (Pabrik Kecil)


EMV (Tidak Membangun)

P1
1

-100.000
-200.000
-300.000

Gambar 2.1.
Sensitivity Analysis
Berdasarkan grafik di atas dapat kita tentukan bahwa keputusan terbaik adalah
1. Tidak membangun apabila probabilitas (P) berada antara titik nol dan titik P1
2. Bangun Pabrik Kecil apabila probabilitas (P) berada antara titik P1 dan titik P2
3. Bangun Pabrik Besar apabila probabilitas (P) berada di atas titik P2
Nilai probabilitas (P) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Pada titik P1 : EMV (Tidak Membangun) = EMV (Pabrik Kecil)
$ 0 = $ 120.000P - $ 20.000
P = 20.000 / 120.000 = 0,167
Pada titik P2 : EMV (Pabrik Kecil) = EMV (Pabrik Besar)
$ 120.000P - $ 20.000 = $ 380.000P - $ 180.000
P = 160.000 / 260.000 = 0,62.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Analisis Sensitivitas adalah sebagai


berikut:
1. Tidak Membangun apabila nilai P kurang dari 0,167
2. Membangun Pabrik Kecil apabila nilai P di antara 0,167 0,62
3. Membangun Pabrik Besar apabila nilai P lebih besar dari 0,62.
2.5. Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Tidak Pasti (Uncertainty)
Jika probabilitas kejadian untuk setiap situasi (state of nature) dapat diketahui atau bisa
dinilai, maka EMV dan EOL sebagai kriteria cocok untuk atau dapat digunakan. Akan tetapi
apabila probabilitas kejadian tidak dapat diketahui atau dinilai, maka kriteria lain akan dan
dapat digunakan. Kriteria-kriteria lain tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
Ada lima kriteria yang akan dibahas yaitu mencakup :
1.
2.
3.
4.
5.

Maximax
Maximin
Equally likely
Criterion of realism
Minimax

Kriteria nomor 1 sampai dengan nomor 4 dapat dihitung langsung melalui tabel keputusan
(decision), sedangkan kriteria nomor 5 dapat dihitung dengan menggunakan tabel opportunity
loss.
a.

Maximax

Maximax adalah menentukan hasil maksimum dari setiap alternatif dan dari hasil yang
maksimum tersebut pilih yang paling maximum.
Tabel 2.4.
Kriteria Keputusan Maximax Untuk Thomson Lumber
Situasi (State of Nature)
Alternatif
Nilai Maksimum
Favorable Market
Unfavorable
Dalam Baris ($)
($)
Market ($)
Bangun Pabrik Besar

200.000

-180.000

200.000

Bangun Pabrik Kecil

100.000

-20.000

Maximax
100.000

0,50

0,50

Tidak Membangun
Probabilitas

b.

Maximin

Maximin adalah menentukan alternatif yang memaksimumkan hasil (outcome) minimum.


Caranya adalah pertama, tentukan outcome yang minimum pada setiap alternatif. Kedua, pilih
hasil yang paling maksimum dari hasil minimum tersebut.
Tabel 2.5.
Kriteria Keputusan Maximin Untuk Thomson Lumber
Situasi (State of Nature)
Alternatif
Nilai Minimum
Favorable Market
Unfavorable
Dalam Baris ($)
($)
Market ($)
Bangun Pabrik Besar

200.000

-180.000

Bangun Pabrik Kecil

100.000

-20.000

0,50

0,50

Tidak Membangun
Probabilitas
c.

-180.000
-20.000
0
Maximin

Equally Likely (Laplace)

Equally likely disebut Laplace yaitu kriteria yang diperoleh dengan menentukan nilai rata-rata
yang paling tinggi. Cara memperolehnya adalah dengan menghitung rata-rata setiap alternatif,
kemudian ambil nilai rata-rata yang paling tinggi.
Tabel 2.6.
Kriteria Keputusan Equally Likely Untuk Thomson Lumber
Situasi (State of Nature)
Alternatif
Nilai Rata-rata
Favorable Market
Unfavorable
Dalam Baris ($)
($)
Market ($)
Bangun Pabrik Besar

200.000

-180.000

Bangun Pabrik Kecil

100.000

-20.000

Tidak Membangun

Probabilitas
0,50
d.
Criterion of Realism (Hurwicz Criterion)

10.000
40.000
Equally likely
0

0,50

Kriteria Hurwicz disebut juga dengan kriteria rata-rata tertimbang (weighted average) yaitu
kompromi antara kriteria optimistik dan pesimistik. Perhitungannya dilakukan dengan cara
memberikan penimbang kepada masing-masing situasi dengan formula sebagai berikut:
6

Criterion of Realism (CR) = (maximum in row) + (1 )(minimum in row)


Jika nilai mendekati angka satu, maka pengambil keputusan adalah optimis, sedangkan jika
mendekati angka nol, maka pengambil keputusan adalah pesimis. Misalkan nilai adalah
0,80, maka kita dapat menghitung nilai berbagai alternatif kegiatan sebagai berikut:
CR (Pabrik Besar)
CR (Pabrik Kecil)
CR (Tidak Membangun)

= 0,80 (200.000) + (1 0,80) (-180.000) = $ 124.000


= 0,80 (100.000) + (1 0,80) (-20.000) = $ 76.000
= 0,80 (0) + (1 0,80) (0) = $ 0
Tabel 2.7.

Kriteria Keputusan Criterion of Realism Untuk Thomson Lumber


Situasi (State of Nature)
Nilai Rata-rata
Alternatif
Tertimbang
Favorable Market
Unfavorable
Dalam Baris ($)
($)
Market ($)
Bangun Pabrik Besar

200.000

-180.000

124.000

Bangun Pabrik Kecil

100.000

-20.000

Cr of Realism
76.000

0,80

0,20

Tidak Membangun
Probabilitas
e.

Minimax

Minimax adalah kriteria yang dihitung berdasarkan opportunity loss, yaitu mencari alternatif
yang meminimumkan opportunity loss yang maksimum dalam setiap alternatif. Caranya
adalah mengkonversi tabel payoff menjadi tabel opportunity loss dengan mengurangkan nilai
terbesar pada masing-masing kolom dengan nilai yang ada pada masing-masing kolom
tersebut
Tabel 2.8.
Kriteria Keputusan Opportunity Loss Untuk Thomson Lumber
Situasi (State of Nature)
Alternatif
Nilai Maksimum
Favorable Market
Unfavorable
Dalam Baris ($)
($)
Market ($)
Bangun Pabrik Besar
Bangun Pabrik Kecil
Tidak Membangun
Probabilitas

200.000-200.000
(0)
200.000-100.000
(100.000)
200.000-0
(200.000)

0-(-180.000)
(180.000)
0-(-20.000)
(20.000)
0-0
(0)

0,50

0,50
7

180.000
100.000
minimax
200.000

2.6. Marginal Analysis Dengan Sejumlah Besar Alternatif dan Situasi


Apabila jumlah alternative dan state of nature banyak, maka kita perlu menggunakan
marginal analysis. Untuk itu kita perlu memperkenalkan istilah (terminologi) baru yaitu
marginal profit dan marginal loss.
Sebagai contoh, misal ada seorang distributor koran. Setiap hari distributor koran tersebut
membeli koran dengan harga beli sebesar 19 sen dan menjualnya dengan harga 35 sen.
Dengan demikian marginal profit dari penjualan koran tersebut sebesar 16 sen (35 19) jika
koran tersebut terjual. Akan tetapi jika koran tersebut tidak terjual pada hari itu maka
distributor tersebut rugi sebesar 19 sen sebagai marginal loss, karena nilai koran pada akhir
hari itu sama dengan nol.
a.

Marginal Analysis dengan Distribusi Diskret (Descrete)

Misalkan kita ingin menentukan tingkat inventory yang memberikan keuntungan dengan
menggunakan marginal analysis. Pada tingkat inventory tertentu kita akan menambah satu
unit stock jika expected marginal profit (MP) sama atau lebih besar dari expected marginal
loss (ML).
Jika kita tentukan P adalah probabilitas bahwa permintaan adalah lebih besar atau sama
dengan supply (probabilitas menjual tambahan satu unit), dan (1-P) adalah probabilitas bahwa
permintaan kurang dari supply.
Maka pernyataan di atas dapat ditulis dalam bentuk simbol sebagai berikut:
P(MP) (1-P)(ML) atau P(MP) ML - P(ML) atau
P(MP) + P(ML) ML atau P(MP + ML) ) ML atau
P.
Ini berarti bahwa sepanjang probabilitas (P) menjual tambahan satu unit adalah lebih besar
dari pada atau sama dengan P , maka kita akan melakukan tambahan stock unit tersebut.
Langkah-Langkah Marginal Analysis Dengan Distribusi Diskret
1. Tentukan nilai probabilitas (P) untuk suatu persoalan
2. Buat tabel probabilitas dan tambahkan kolom probabilitas kumulatif
3. Lakukan pemesanan inventory sepanjang probabilitas menjual minimal satu unit
tambahan adalah lebih besar dari P.
Contoh
Caf du Donut adalah tempat minum yang terkenal di New Orlean dengan kekhususan
menjual kopi dan donat. Donat segar dibeli dari industri roti dengan harga $ 4 per kotak dan
diantarkan setiap pagi. Jika donat tersebut tidak terjual sampai sore harinya, maka donat
tersebut dibuang karena tidak segar lagi menurut standar caf. Jika donat terjual, maka
revenuenya adalah $ 6. Dengan demikian marginal profitnya (MP) adalah $ 2 = (6-4).
Sedangkan marginal lossnya (ML) adalah $ 4 (harga beli).

Berdasarkan pengalaman penjualan pada masa-masa yang lalu, manajer caf mengestimasi
bahwa penjualan per hari akan mengikuti distribusi probabilitas seperti pada tabel 2.9 di
bawah ini.
Tabel 2.9.
Distribusi Probabilitas Caf du Donut
Penjualan Harian
Probabilitas Penjualan Akan Berada
(Kotak Donat)
Pada Tingkat Ini.

No.
1

0,05

0,15

0,15

0,20

0,25

0,10

10

0,10
Total

1,00

Langkah Pertama, tentukan nilai P sebagai Decision Rule :


P = = 0,66. Jadi P 0,66.
Langkah Kedua, tambahkan kolom baru ke tabel untuk merefleksikan probabilitas bahwa
penjualan donat berada pada tingkat tersebut atau lebih besar.
Tabel 2.10.
No.

Marginal Analysis Untuk Caf du Donut


Penjualan Harian
Probabilitas Penjualan Akan
Probabilitas bahwa
(Kotak Donat)
Berada Pada Tingkat Ini.
penjualan akan berada pada
tingkat ini atau lebih

0,05

1,00 0,66

0,15

0,95 0,66

0,15

0,80 0,66

0,20

0,65

0,25

0,45

0,10

0,20

10

0,10

0,10

Total

1,00

Langkah Ketiga, terus melakukan tambahan pesanan jika probabilitas menjual tambahan satu
unit donat lebih besar dari P (0,66).
P (Pada 6 Kotak) , karena 0,80 0,66.
Jika caf du Donut memesan 7 kotak, sedangkan probabilitas menjual tujuh kotak atau lebih
adalah 0,65 lebih kecil dari pada 0,66, maka expected marginal loss lebih besar dari pada
expected marginal profit. Dengan kata lain caf akan menderita kerugian jika dia memesan 7
kotak. Dengan demikian tingkat yang optimal untuk memesan (order) donat adalah 6 kotak.

b.

Marginal Analysis Dengan Distribusi Normal (=Distribusi Z)

Untuk mengaplikasikan Marginal Analysis dengan distribusi normal perlu ditentukan terlebih
dahulu nilai-nilai sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Penjualan rata-rata (mean) =


Standar deviasi penjualan (SD) =
Marginal Profit = MP
Marginal Loss = ML

Langkah-Langkah Marginal Analysis Dengan Distribusi Normal


1. Tentukan nilai P. Dengan distribusi normal nilai P sama dengan ML/(MP+ML) atau P
=
2. Letakkan P pada distribusi normal. Untuk suatu daerah tertentu di bawah kurva, kita
dapat memperoleh nilai Z dari tabel normal standar (Appendex A).
3. Kemudian gunakan hubungan Z = untuk mendapatkan X* sebagai kebijakan stock
yang optimal.
Contoh
Permintaan terhadap koran Chicago Tribune pada Joes Newsstand terdistribusi secara normal
dengan rata-rata per hari sebanyak 50 koran dengan standar deviasi sebesar 10 koran. Dengan
marginal profit sebesar 6 sen dan marginal loss sebesar 4 sen, berapakah stock yang harus
dilakukan Joe?
Langkah Pertama, hitung probabilitas memperoleh permintaan sama dengan atau lebih besar
dari ML/(MP+ML):
P = = = 0,40.
Langkah Kedua, oleh karena tabel distribusi normal mempunyai daerah (area) kumulatif di
bawah kurva antara sisi kiri dan di titik manapun, kita lihat 0,60 = (1 0,40) agar dapat
memperoleh nilai Z yaitu Z = 0,25 standar deviasi dari rata-rata (mean).

10

Dalam kasus ini = 50 dan = 10 serta Z = 0,25, maka Z = atau 0,25 = dan nilai X* = 10
(0,25) + 50 = 53 Koran. Dengan demikian Joe harus memesan sebanyak 53 koran setiap hari.

Rata-rata penjualan
per hari.

Daerah di bawah kurva = 0,40

= 50

X* = 53 (Kebijakan stock optimal)

Gambar 2.2.
Kebijakan Stock Optimal
Contoh
Jika koran Chicago Sun-Times, mempunyai tingkat penjualan per hari sebanyak 100 korang
dengan standar deviasi 10 koran, sedangkan MP sebesar 2 sen dan ML sebesar 8 sen,
berapakah kebijakan stock yang optimal?
Langkah pertama, tentukan P, yaitu P = = = 0,80.
Kurva normal untuk kasus ini ditunjukkan pada gambar 2.3. di bawah ini.
Rata-rata penjualan
per hari.

Daerah di bawah kurva = 0,80

X*
= 100
= 92 (Kebijakan stock optimal)

Gambar 2.3.
Kebijakan Stock Optimal

11

Langkah kedua, cari nilai Z pada daerah di bawah kurva 0,80 dan kalikan dengan (-1)
sehingga menjadi Z = -0,84 standar deviasi dari rata-rata untuk daerah 0,80. Kemudian
masukkan ke dalam formula Z = atau -0,84 = , maka X* = -8,4 + 100 = 91,6 koran atau
dibulatkan menjadi 92 koran.
Dari kedua contoh di atas, optimal stocking policy secara intuitif konsisten. Jika MP lebih
besar dari ML, maka kita mengharapkan X* lebih besar dari rata-rata permintaan (). Akan
tetapi jika MP lebih kecil dari pada ML kita mengharapkan X* lebih kecil dari rata-rata
permintaan ().

12

13

Soal Untuk Latihan:


1. Maria Rojas sedang mempertimbangkan kemungkinan membuka butik kecil di
Fairbanks Avenue tidak jauh dari universitas. Dia memilih lokasi tersebut untuk
menarik mahasiswa. Pilihannya adalah membuka butik kecil, butik sedang, atau tidak
membuka butik sama sekali. Kemungkinan pasar untuk butik tersebut dapat saja baik,
rata-rata (sedang), atau buruk. Kemungkinan untuk ketiga kejadian ini adalah 0,2
untuk pasar menjadi baik, 0,5 untuk pasar menjadi rata-rata (sedang), dan 0,3 untuk
pasar menjadi buruk. Keuntungan atau kerugian bersih dari membuka butik kecil dan
butik sedang disajikan pada tabel di bawah ini. Sedangkan bila tidak membuka buktik
tidak akan memperoleh keuntungan atau menderita kerugian. Berdasarkan data
tersebut, apa rekomendasi saudara?
Alternatif
Butik Kecil
Mutik Sedang
Tidak ada butik

Pasar Baik
75.000
100.000
0

Pasar Sedang
25.000
35.000
0

Pasar Buruk
-40.000
-60.000
0

2. Cal Bender dan Becky Addison telah saling mengenal sejak masih di SMA. Dua tahun
yang lalu mereka masuk universitas yang sama dan hari ini mereka mengambil kelas
di fakultas ekonomi dan bisnis, kedua-duanya berharap mendapatkan gelas sarjana
ekonomi. Dalam usaha untuk mendapatkan uang ekstra mereka menggunakan
pengetahuan yang diperolehnya dari sekolah. Cal dan Becky memutuskan untuk
memulai usaha kecil-kecilan yaitu usaha pengetikan laporan penelitian dan laporan
lainnya. Dengan menggunakan pendekatan sistem, Cal dan Becky telah
mengidentifikasi tiga strategi. Strategi pertama, menginvestasikan pada sistem
komputer mikro yang agak mahal dengan laser printer. Jika pasar favorable (baik)
mereka mampu menghasilkan keuntungan bersih $10.000,- selama dua tahun
berikutnya. Jika pasar unfavorable (buruk) mereka akan menderita kerugian sebesar $
8.000,- . Stategi kedua, menginvestasikan pada sistem komputer yang murah. Apabila
pasar favorable mereka akan mendapatkan keuntungan $8.000,- dan apabila pasar
unfavorable mereka akan menderita kerugian sebesar $4.000,-. Strategi ketiga, tidak
melakukan apa-apa. Cal pada dasarnya adalah risk taker, sedangkan Becky mencoba
untuk menghindari risiko (avoid risk). (a) Tipe prosedur keputusan yang mana Cal
akan gunakan? Apa keputusan yang akan diambil oleh Cal? (b) Tipe keputusan yang
bagaimana yang akan diambil oleh Becky? Apa keputusan yang akan dia ambil? (c)
Jika Cal dan Becky merasa indifference terhadap risiko, keputusan apa yang akan
mereka gunakan? Apa yang akan saudara rekomendasikan dalam kasus ini?
3. Rick Miller baru saja membuka toko roti yang dinamakan Morning Fresh. Dalam
melakukan analisis ekonomi, Rick menentukan bahwa marginal cost atau loss untuk
setiap lusin donat yang tidak terjual adalah $4,-. Sedangkan marginal profit
diestimasinya sebesar $2,75 per lusin donat yang terjual. Rick mempertimbangkan
ingin menyimpan donat sebagai stock 10, 15, 20, 25, atau 30 lusin donat. Probabilitas
donat terjual 10 lusin adalah 10 persen. Kemungkinan menjual donat sebanyak 15
lusin adalah 15 persen. Ada kemungkinan menjual donat sebanyak 20 25 lusin
sebesar 30 persen. Terakhir, ada kemungkinan donat terjual sebanyak 30 lusin sebesar
10 persen. Apa recomendasi saudara terhadap rencana Rick tersebut.

14

Anda mungkin juga menyukai