Anda di halaman 1dari 3

Asal Usul Spesies[1] oleh Charles Darwin (terbit tahun 1859) adalah karya penting dalam literatur

ilmiah dan dianggap sebagai tonggak dalam teori evolusi.[2] Judul lengkapnya adalah On the
Origin of Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in
the Struggle for Life (Tentang Asal Usul Spesies Melalui Cara Seleksi Alam, atau Pelestarian
Kelompok Dalam Perjuangan Untuk Hidup). Buku ini memperkenalkan teori ilmiah bahwa
populasi berevolusi dari generasi ke generasi melalui proses seleksi alam. Isi buku ini
kontroversial karena menentang teori penciptaan menurut kepercayaan agama, dan merupakan
pencetus timbulnya ilmu bernama biologi pada abad ke-19. Buku yang ditulisnya merupakan
hasil ekspedisi lautnya dengan kapal layar HMS Beagle pada tahun 1830-an, dan dilanjutkan
dengan penyelidikan dan eksperimen setelah tiba kembali dari ekspedisi.[3]
Orang yang bukan ahli bahkan bisa membaca buku ini dan banyak menarik perhatian orang.
Buku ini sangat kontroversial dan menimbulkan banyak perdebatan di bidang sains, filsafat, dan
agama. Teori ilmiah tentang evolusi juga telah berevolusi dibandingkan dengan teori awal yang
ditulis Darwin, namun seleksi alam tetap menjadi teori ilmiah yang paling banyak diterima untuk
menjelaskan evolusi dari suatu spesies. Kontroversi teori penciptaan dan teori evolusi terus
berlangsung hingga saat ini.
Teori Darwin didasarkan pengamatan penting dan kesimpulan yang ditarik darinya. [4]
1. Spesies pada dasarnya memiliki fertilitas yang sangat tinggi. Jumlah keturunan yang
dilahirkan lebih banyak dari keturunan yang bisa mencapai usia dewasa.
2. Populasi kira-kira tetap berjumlah sama, dengan sedikit perubahan.
3. Sumber makanan adalah terbatas, tetapi relatif stabil dalam jangka waktu lama.
4. Oleh karena itu terjadi perjuangan secara implisit untuk bertahan hidup
5. Pada spesies yang melakukan reproduksi secara seksual, biasanya tidak ada dua individu
yang identik.
6. Beberapa variasi dalam spesies secara langsung memengaruhi kemampuan individu
untuk bertahan dalam kondisi alam tertentu.
7. Sebagian besar dari variasi ini bersifat turunan.
8. Individu yang kurang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya memiliki
kemungkinan bertahan hidup yang yang lebih kecil dan kemungkinan akan lebih banyak
melakukan reproduksi.
9. Individu yang selamat kemungkinan besar akan menurunkan ciri-ciri yang dimilikinya
kepada generasi berikutnya.
10. Proses yang menyebabkan perubahan ini menghasilkan populasi yang perlahan-lahan
bisa beradaptasi dengan lingkungan, dan pada akhirnya, setelah berlangsung secara terusmenerus akan terbentuk keragaman yang baru, dan akhirnya spesies baru.

Teori tentang asal usul nenek moyang bangsa


indonesia Presentation Transcript

NUR ATIKAH TADJUDDIN (6) X.3 SMAN 17 MAKASSAR 2012/2013 TEORI


TENTANG ASAL-USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA
15 TEORI ASAL-USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA Prof. Dr. H. Kern
Drs. Moh. Ali Sultan Takdir Alisyahbana Harry Truman Simandjuntak Groys Kraf Mens
Mayundar Max Muller Hogen Dr. Brandes Prof. Dr. Kroom Prof. Mohammad Yamin Van
Heine Geldern Prof. Dr. Sangkot Marzuki Williem Smith

Drs. Moh. Ali Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina. Ali
mengemukakan bahwa leluhur Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang
terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang.

Prof. Dr. H. Kern Ilmuwan yang berasal dari Belanda ini menyatakan bahwa bangsa
Indonesia berasal dari Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa-bahasa yang digunakan di
kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama,
yakni bahasa Austronesia.

Williem Smith Williem Smith melihat asal-usul bangsa Indonesia yang diketahui melalui
pengunaan bahasa oleh bangsa Indonesia. Bahasa yang dibedakan atas: Bangsa yang
berbahasa Togon Bangsa yang berbahasa Jerman Bangsa yang berbahasa Australia,
(Austro-Asia) dan Austronesia (yang mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan
Polinesia).

Prof. Dr. Sangkot Marzuki Prof. Dr. Sangkot Marzuki menyatakan bahwa nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari Austronesia daratan Sunda. Hal ini didasarkan hasil
penelusuran DNA fosil.

Van Heine Geldern Van Heine Geldern berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari
Asia Tengah, tak jauh berbeda dengan pendapat Kern. Teori yang dicetuskan Geldern ini
didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak, sebagai perwujudan budaya yang
ditemukan di Indonesia mempunyai kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.

Prof. Mohammad Yamin Moh. Yamin datang mencetuskan teori yang menentang teoriteori sebelumnya yang telah ada. Ia menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari
wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di
luar negeri yang berasal dari Indonesia.

Prof. Dr. Kroom Prof. Dr. Krom menyatakan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal
dari Cina Tengah karena di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar.
Mereka menyebar ke kawasan Indonesia sekitar 2000 SM sampai 1500 SM.

Dr. Brandes Dr. Brandes berpendapat bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan
Indonesia memiliki persamaan dengan bangsa- bangsa yang bermukim di daerah-daerah

yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah barat Pulau
Madagaskar, sebelah selatan yaitu Jawa, Bali. Sebelah timur hingga ke tepi pantai bata
Amerika. Brandes melakukan penelitian ini berdasarkan perbandingan bahasa.

Hogen Hogen menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal
dari Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang
disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda).

Max Muller Max Muller berpendapat lebih spesifik, yaitu bahwa bangsa Indonesia
berasal dari daerah Asia Tenggara. Namun, alasan Muller tak didukung oleh alasan yang
jelas.

Mayundar Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia


berasal dari India, lalu menyebar ke wilayah Indocina terus ke daerah Indonesia dan
Pasifik.

Mens Berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa Mongol yang terdesak
oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat, sehingga mereka terdesak ke selatan termasuk
kawasan Indonesia.

Sultan Takdir Alisyahbana Sultan Takdir Alisyahbana berpendapat bahwa bangsa


Indonesia merupakan bangsa yang berasal dari melayu karena berdasarkan rumpun
bahasa yang memiliki kesamaan.

Groys Kraf Indonesia kebudayaannya lebih tinggi dari kebudayaan wilayah sekitarnya,
yang berarti induknya berasal dari Indonesia.

Harry Truman Simandjuntak Harry Truman Simandjuntak menyatakan bahwa bahasa


yang banyak digunakan di Indonesia berasal dari bahasaAustronesia yang induknya ada
di Pulau Formosa, Taiwan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai