Anda di halaman 1dari 357

1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA


PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP YABUJAH
DALAM MATERI POKOK GARIS DAN SUDUT
(Studi Eksperimen di SMP Yabujah Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu)

SKRIPSI

IMAS SUMINARSARI
NIM 1410150140

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2014 M / 1436 H
2

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA


PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP YABUJAH
DALAM MATERI POKOK GARIS DAN SUDUT
(Studi Eksperimen di SMP Yabujah Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
pada Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

IMAS SUMINARSARI
NIM 1410150140

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2014 M / 1436 H
3

ABSTRAK

IMAS SUMINARSARI. 1410150140. Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Papan


Garis-garis Sejajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Yabujah dalam
Materi Pokok Garis dan Sudut. (Studi Eksperimen di SMP Yabujah Kecamatan
Juntinyuat Kabupaten Indramayu).

Kendala yang terjadi dalam pembelajaran matematika yang seringkali dianggap


sebagai pelajaran yang sulit berkisar pada karakteristik matematika yang abstrak, masalah
media, masalah guru atau siswa itu sendiri. Upaya pengajaran matematika dalam konsep
yang abstrak diperlukan adanya suatu alat bantu pembelajaran yang sering disebut sebagai
alat peraga atau media pengajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: 1) Respon
siswa terhadap penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar. 2) Perbedaan hasil belajar
siswa berdasarkan intensitas penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar. 3)
Efektivitas penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar terhadap hasil belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian populasi yaitu
seluruh kelas VII SMP Yabujah yang terdiri dari 4 kelas yaitu kelas VII A sampai dengan
kelas VII D dengan jumlah seluruh siswanya adalah 125 orang. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode angket untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan alat
peraga serta metode tes pilihan ganda untuk mengetahui perbandingan hasil belajar antara
kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga, kelompok siswa yang jarang
menggunakan alat peraga, kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga
dan kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga. Berdasarkan hasil
pengolahan data, hasil penelitian menunjukkan respon siswa terhadap penggunaan alat
peraga untuk kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga sebesar 77,5% (kuat),
untuk kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga sebesar 76,8% (kuat), untuk
kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga sebesar 73,1% (kuat), dan
untuk kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga sebesar 70,9% (kuat).
Hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan alat peraga untuk kelompok siswa
yang selalu menggunakan alat peraga memiliki nilai rata-rata 68,39 (baik), untuk siswa
yang jarang menggunakan alat peraga memiliki nilai rata-rata 60,31 (cukup), untuk siswa
yang kadang-kadang menggunakan alat peraga memiliki nilai rata-rata 58,56 (cukup), dan
untuk siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga memiliki nilai rata-rata 54,80
(cukup). Hasil uji hipotesis dengan perhitungan One Way Anova, diperoleh taraf signifikan
(sig.) 0,000 sehingga taraf signifikansi < 0,05, hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima, yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara
kelompok siswa yang selalu, jarang, kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan alat
peraga. Karena adanya perbedaan, maka perhitungan dilanjutkan dengan uji Tukey.
Dengan uji Tukey dapat disimpulkan bahwa kelompok siswa yang selalu menggunakan alat
peraga mendapatkan hasil belajar lebih baik dari kelompok siswa yang jarang, kadang-
kadang dan tidak pernah menggunakan alat peraga; kelompok siswa yang jarang
menggunakan alat peraga mendapatkan hasil belajar lebih baik dari kelompok siswa yang
kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan alat peraga; dan kelompok siswa yang
kadang-kadang menggunakan alat peraga mendapatkan hasil belajar lebih baik dari
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga. Hal ini membuktikan bahwa
penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar efektif terhadap hasil belajar siswa pada
materi garis dan sudut.

Kata Kunci : efektivitas, alat peraga papan garis-garis sejajar, hasil belajar
4

ABSTRACT

IMAS SUMINARSARI. 1410150140. Effectiveness Usage Viewer Tool Board


Parallel Lines Against Student Results Junior Class VII Yabujah in Topic Lines and
Angles. (Experimental Study in SMP Yabujah Sub-district Juntinyuat Regency
Indramayu).

Constraints that occur in the learning of mathematics that is often perceived as


difficult subjects ranged in abstract mathematical characteristics, media issues, the problem
of teachers or students themselves. Efforts in mathematics teaching abstract concepts
needed a learning tool that is often referred to as props or teaching media. This study aims
to assess the: 1) Students' response to the use of props board parallel lines. 2) The
difference in student learning outcomes based on the intensity of use of props board
parallel lines. 3) The effectiveness of the use of props board parallel lines on student
learning outcomes. This research is experimental. This study is a population that is a whole
class VII SMP Yabujah which consists of four classes: class A to class VII VII D with the
total number of students is 125 people. Data collection techniques using questionnaires to
determine the students' response to the use of props as well as multiple choice test method
to compare the learning outcomes between groups of students who are constantly using
props, a group of students who rarely use props, a group of students who sometimes use
props and a group of students who never use props. Based on the results of data processing,
the results showed students' response to the use of props for a group of students who are
constantly using props of 77.5% (strong), for groups of students who rarely use props at
76.8% (strong), for group students who sometimes uses props for 73.1% (strong), and for
groups of students who have never used props 70.9% (strong). Student learning outcomes
are learning to use props to groups of students who are constantly using props have an
average value of 68.39 (good), for students who rarely use props have an average value of
60.31 (enough), for students who sometimes using props have an average value of 58.56
(enough), and for students who have never used the props have an average value of 54.80
(enough). The results of hypothesis testing with One Way Anova calculation, obtained a
significant level (sig.) 0,000 so that the significance level of <0.05, this shows that H0 is
rejected and Ha accepted, which means that there is a difference in student learning
outcomes significantly between groups of students who always, rarely, sometimes and
never use props. Because of the differences, then the calculation followed by Tukey's test.
By Tukey's test can be concluded that the group of students who are constantly using props
to get better learning outcomes of a group of students who rarely, sometimes and never use
props; groups of students who rarely use props to get better learning outcomes than the
group of students who sometimes and never use props; and a group of students who
sometimes use props to get better learning outcomes than the group of students who never
use props. It is proved that the use of props board parallel lines effectively to student
learning outcomes in the material lines and angles.

Keywords: effectiveness, props board parallel lines, learning outcomes


5

PERSETUJUAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA


PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP YABUJAH
DALAM MATERI POKOK GARIS DAN SUDUT
(Studi Eksperimen di SMP Yabujah Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu)

IMAS SUMINARSARI
NIM 1410150140

Menyetujui :

Cirebon, 14 Januari 2015 Cirebon, 14 Januari 2015


Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Ery Khaeriyah, S. Ag., M. A. Hadi Kusmanto, M.Si


NIP. 19750221 200312 2 001 NIP. 19790109 201101 1 006
6
7

NOTA DINAS

Kepada

Yth. Ketua Jurusan Tadris Matematika

IAIN Syekh Nurjati

di

Cirebon

Assalammualaikum wr.wb.

Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan, dan koreksi terhadap penulisan


skripsi berikut ini:

Nama : Imas Suminarsari

NIM : 1410150140

Judul : Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Papan Garis-garis Sejajar Terhadap


Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Yabujah dalam Materi Pokok Garis
dan Sudut. (Studi Eksperimen di SMP Yabujah Kecamatan Juntinyuat
Kabupaten Indramayu)

kami bersepakat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk dimunaqasahkan.

Wassalamualaikum wr.wb.

Cirebon, 14 Januari 2015 Cirebon, 14 Januari 2015


Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Ery Khaeriyah, S. Ag., M. A. Hadi Kusmanto, M.Si


NIP. 19750221 200312 2 001 NIP. 19790109 201101 1 006
8

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Imas Suminarsari

NIM : 1410150140

Judul : Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Papan Garis-garis Sejajar Terhadap


Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Yabujah dalam Materi Pokok Garis
dan Sudut. (Studi Eksperimen di SMP Yabujah Kecamatan Juntinyuat
Kabupaten Indramayu)

dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya penulis yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S-1) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon;
2. Semua sumber yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini telah dicantumkan
sesuai ketentuan atau pedoman karya tulis ilmiah; dan
3. Apabila kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini sebagian maupun seluruh isinya
merupakan karya plagiat, maka penulis bersedia menerima sanksi yang berlaku di IAIN
Syekh Nurjati Cirebon.
9

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Imas Suminarsari, lahir di Indramayu pada


tanggal 12 Oktober 1992. Peneliti adalah anak ketiga dari tiga
bersaudara, putri dari Bapak H. Sudarto (Alm) dan Ibu Hj. Rokaemi
(Alm). Beralamat di Desa Segeran Kidul Blok Tikungan Rt/Rw 01/01
No. 35 Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu 485282.

Adapun riwayat pendidikan yang pernah penulis tempuh adalah :

1. SDN Mundu 2-Indramayu tahun 1998-2004


2. SMP N 1 Karangampel-Indramayu tahun 2004-2007
3. SMA N 1 Sliyeg-Indramayu tahun 2007-2010
4. IAIN Syekh Nurjati Cirebon Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Matematika tahun 2010-
2015
10

PERSEMBAHAN

Puji syukur ku panjatkan kepada Allah SWT atas karunia serta kemudahannya
skripsi ini bisa selesai. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, sang pelita kegelapan.

Skripsi ini kupersembahkan untuk orang-orang yang aku sayangi dan orang-orang
yang menyayangiku terkhusus untuk Almarhumah Ibunda Hj. Rokaemi dan Almarhum
Ayahanda H. Sudarto, yang tak sempat menyaksikan perjuanganku sampai akhir, namun
terus memberikan semangat dalam angan, semoga kami bisa bertemu di Surga-Nya kelak.
Untuk kakak-kakakku tersayang Teteh Dewi Juwariyah, A Ade Ruhyanto, A Asep
Saepudin dan Yayu Anissa terimakasih selalu menguatkan dan mengingatkan untuk terus
berjuang. Untuk ponakan aku tercinta Rika Nurvilaelli Fahriyah, Ryan Nashiruddin, Arifah
Nurul Hidayah dan Hana Al-Fariza yang selalu membuatku tersenyum. Terimakasih atas
semua hal yang telah kalian berikan, kalianlah kekuatanku.

Untuk yang selalu menemani hari-hariku dan penyemangatku Fahruroji. Untuk


sahabatku tersayang Diyah Zahrotul Fuadiyah, Fauziyah, Ratna Desari, dan Sudedi yang
selalu ada disaat suka dan duka menjalani perjuangan. Untuk teman-teman seperjuangan
Matematika D angkatan 2010. Terimakasih atas cinta, kasih dan persahabatan kalian, tiada
hari yang indah tanpa kalian semua.

Terimakasih yang tak terhingga untuk dosen-dosenku yang telah memberikan


banyak ilmu, terutama dosen pembimbingku Ibu Hj. Ery Khaeriyah, S. Ag., M. A dan
Bapak Hadi Kusmanto, M. Si yang selalu memberikan arahan dan bimbingan selama
pembuatan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi orang lain, aamiin ya
rabbal alamiin.
11

MOTTO

Kita tidak akan bisa mendapatkan apa yang kita inginkan jika kita hanya
memikirkan apa yang tak pernah kita dapatkan
12

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya. Atas rahmat
dan karunia-Nya penulis telah menyelesaikan skripsi yang berjudul Efektivitas
Penggunaan Alat Peraga Papan Garis-garis Sejajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
VII SMP Yabujah dalam Materi Pokok Garis dan Sudut. (Studi Eksperimen di SMP
Yabujah Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Atas dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis ucapkan banyak
terima kasih atas bantuan.
1. Bapak Dr. H. Sumanta, M.Ag, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
2. Bapak Dr. Saefudian Zuhri, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Syekh Nurjati Cirebon.
3. Bapak Toheri, S. Si, M. Pd., Ketua Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati
Cirebon.
4. Ibu Hj. Ery Khaeriyah, S. Ag., M. A., Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Hadi Kusmanto, M. Si., Dosen Pembimbing II.
6. Dosen-dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
7. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd.I., Kepala Sekolah di SMP Yabujah.
8. Bapak Saroji, S. Pd., Wakasek Kurikulum di SMP Yabujah.
9. Ibu Hikmatun Nisa, S. Pd., guru matematika di SMP Yabujah.
10. Rekan-rekan seperjuangan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Matematika
IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
skripsi.
Demikian saya sampaikan, semoga mendapat Ridho Allah SWT. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dalam isi maupun penyusunannya semoga menjadi
pelajaran bagi para pembaca agar bisa menyempurnakan penulisan selanjutnya. Semoga
skripsi ini memberi manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan. Semua tulisan dalam
skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis sepenuhnya.

Cirebon, Januari 2015

Penulis,
13

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
HALAMAN PERNYATAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 3
D. Perumusan Masalah ........................................................................................ 3
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
F. Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 6
A. Landasan Teori ............................................................................................... 6
1. Efektivitas ........................................................................................... 6
2. Media Pembelajaran ........................................................................... 7
a. Media Pembelajaran .................................................................... 7
b. Alat Peraga ................................................................................. 13
c. Alat Peraga Papan Garis-garis Sejajar ........................................ 17
3. Hasil Belajar ...................................................................................... 20
4. Materi Garis dan Sudut ...................................................................... 31
B. Tinjauan Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 37
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 40
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 43
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 43

ii
14

1. Tempat Penelitian ............................................................................... 43


2. Waktu Penelitian ................................................................................ 43
B. Metode Penelitian ........................................................................................... 44
C. Desain Penelitian ............................................................................................ 44
D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 46
E. Variabel Penelitian ........................................................................................ 46
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 47
G. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 48
H. Uji Coba Instrumen ....................................................................................... 50
1. Uji Validitas........................................................................................ 50
2. Uji Reliabilitas .................................................................................... 51
3. Daya Pembeda .................................................................................... 52
4. Indeks Kesukaran ............................................................................... 54
I. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 55
1. Uji Persyaratan Analisis ..................................................................... 55
a. Uji Normalitas ............................................................................ 55
b. Uji Homogenitas ......................................................................... 56
2. Uji Hipotesis ...................................................................................... 58
J. Hipotesis Statistik ........................................................................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 63
A. Deskripsi Data ................................................................................................ 63
1. Respon Siswa Terhadap Penggunaan Alat Peraga
Papan Garis-garis Sejajar.................................................................... 63
2. Hasil Belajar Siswa............................................................................. 80
3. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ....................................................... 90
B. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 92
1. Uji Persyaratan Analisis ..................................................................... 92
a. Uji Normalitas ............................................................................ 92
b. Uji Homogenitas ......................................................................... 93
2. Uji Hipotesis ...................................................................................... 93
3. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 97
BAB V PENUTUP ......................................................................................................103
A. Kesimpulan.....................................................................................................103

iii
15

B. Saran ...............................................................................................................107
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................109

iv
16

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian............................................................................. 43
Tabel 3.2 Interpretasi Angket ......................................................................................... 48
Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas .................................................................................. 52
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Beda .................................................................................... 53
Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Indeks Kesukaran ..................................................... 54
Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Angket Kelompok Siswa yang Selalu Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 64
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Angket Kelompok Siswa yang Selalu Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 64
Tabel 4.3 Rekapitulasi Presentase Hasil Angket Kelompok Siswa yang Selalu
Menggunakan Alat Peraga ............................................................................. 65
Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Angket Kelompok Siswa yang Jarang Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 68
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Angket Kelompok Siswa yang Jarang Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 68
Tabel 4.6 Rekapitulasi Presentase Hasil Angket Kelompok Siswa yang Jarang
Menggunakan Alat Peraga ............................................................................. 69
Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Angket Kelompok Siswa yang Kadang-kadang Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 72
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Angket Kelompok Siswa yang Kadang-kadang
Menggunakan Alat Peraga ............................................................................. 73
Tabel 4.9 Rekapitulasi Presentase Hasil Angket Kelompok Siswa yang Kadang-kadang
Menggunakan Alat Peraga ............................................................................. 74
Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Angket Kelompok Siswa yang Tidak Pernah Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 76
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Angket Kelompok Siswa yang Tidak Pernah
Menggunakan Alat Peraga ............................................................................. 77
Tabel 4.12 Rekapitulasi Presentase Hasil Angket Kelompok Siswa yang Tidak Pernah
Menggunakan Alat Peraga ............................................................................. 78
Tabel 4.13 Deskripsi Hasil Posttest Kelompok Siswa yang Selalu Menggunakan

v
17

Alat Peraga ..................................................................................................... 81


Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang Selalu Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 81
Tabel 4.15 Tabel Kriteria Penilaian ............................................................................... 82
Tabel 4.16 Deskripsi Hasil Posttest Kelompok Siswa yang Jarang Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 83
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang Jarang Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 84
Tabel 4.18 Deskripsi Hasil Posttest Kelompok Siswa yang Kadang-kadang Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 85
Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang Kadang-kadang
Menggunakan Alat Peraga ............................................................................. 86
Tabel 4.20 Deskripsi Hasil Posttest Kelompok Siswa yang Tidak Pernah Menggunakan
Alat Peraga ..................................................................................................... 88
Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang Tidak Pernah
Menggunakan Alat Peraga ............................................................................. 89
Tabel 4.22 Komposisi Data Hasil Posttest .................................................................... 90
Tabel 4.23 Uji Normalitas ............................................................................................. 92
Tabel 4.24 Uji Homogenitas .......................................................................................... 93
Tabel 4.25 Uji One Way Anova ..................................................................................... 93
Tabel 4.26 Uji Tukey ..................................................................................................... 94

vi
18

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Alat Peraga Papan Garis-garis Sejajar .................................................. 18
Gambar 4.1 Diagram Batang Frekuensi Angket Kelompok Siswa yang Selalu
Menggunakan Alat Peraga .................................................................. 65
Gambar 4.2 Presentase Per-Item Angket Kelompok Siswa yang Selalu Menggunakan
Alat Peraga ........................................................................................... 67
Gambar 4.3 Diagram Batang Frekuensi Angket Kelompok Siswa yang Jarang
Menggunakan Alat Peraga .................................................................. 69
Gambar 4.4 Presentase Per-Item Angket Kelompok Siswa yang Jarang Menggunakan
Alat Peraga ........................................................................................... 71
Gambar 4.5 Diagram Batang Frekuensi Angket Kelompok Siswa yang Kadang-kadang
Menggunakan Alat Peraga .................................................................. 74
Gambar 4.6 Presentase Per-Item Angket Kelompok Siswa yang Kadang-kadang
Menggunakan Alat Peraga ................................................................... 76
Gambar 4.7 Diagram Batang Frekuensi Angket Kelompok Siswa yang Tidak Pernah
Menggunakan Alat Peraga .................................................................. 77
Gambar 4.8 Presentase Per-Item Angket Kelompok Siswa yang Tidak Pernah
Menggunakan Alat Peraga ................................................................... 80
Gambar 4.9 Diagram Batang Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang Selalu
Menggunakan Alat Peraga .................................................................. 82
Gambar 4.10 Diagram Lingkaran Hasil Posttest Kelompok Siswa yang Selalu
Menggunakan Alat Peraga ................................................................... 83
Gambar 4.11 Diagram Batang Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang Jarang
Menggunakan Alat Peraga .................................................................. 84
Gambar 4.12 Diagram Lingkaran Hasil Posttest Kelompok Siswa yang Jarang
Menggunakan Alat Peraga ................................................................... 85
Gambar 4.13 Diagram Batang Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang Kadang-kadang
Menggunakan Alat Peraga .................................................................. 87
Gambar 4.14 Diagram Lingkaran Hasil Posttest Kelompok Siswa yang Kadang-kadang
Menggunakan Alat Peraga ................................................................... 87
Gambar 4.15 Diagram Batang Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang Tidak Pernah

vii
19

Menggunakan Alat Peraga .................................................................. 89


Gambar 4.16 Diagram Lingkaran Hasil Posttest Kelompok Siswa yang Tidak Pernah
Menggunakan Alat Peraga ................................................................... 90
Gambar 4.18 Perolehan Rata-rata Nilai Posttest Kelas Eksperimen ........................ 99

viii
20

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A ......................................................................................................... 113
Lampiran A.1 Peserta Uji Coba ............................................................................ 114
Lampiran A.2 Peserta Kelas Eksperimen ............................................................. 118
Lampiran A.3 Silabus Pembelajaran .................................................................... 122
Lampiran A.4 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) .................................. 128
Lampiran A.5 Kisi-kisi Angket ............................................................................ 160
Lampiran A.6 Soal Angket ................................................................................... 161
Lampiran A.7 Lembar Jawaban Angket .............................................................. 164
Lampiran A.8 Telaah Instrumen Angket .............................................................. 165
Lampiran A.9 Validasi Instrumen Angket ............................................................ 180
Lampiran A.10 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Tes ................................................ 189
Lampiran A.11 Soal Uji Coba Instrumen Tes ...................................................... 201
Lampiran A.12 Lembar Jawaban Uji Coba Instrumen Tes ................................. 206
Lampiran A.13 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen Tes .................................... 207
Lampiran A.14 Soal Instrumen Tes ..................................................................... 208
Lampiran A.15 Telaah Instrumen Tes .................................................................. 212
Lampiran A.16 Validasi Instrumen Tes ................................................................ 273
LAMPIRAN B ......................................................................................................... 278
Lampiran B.1 Hasil Uji Coba Instrumen Tes ....................................................... 279
Lampiran B.2 Hasil Validitas ............................................................................... 282
Lampiran B.3 Hasil Reliabilitas............................................................................ 289
Lampiran B.4 Kelompok Atas dan Kelompok Bawah ......................................... 294
Lampiran B.5 Hasil Daya Pembeda ..................................................................... 301
Lampiran B.6 Hasil Indeks Kesukaran ................................................................. 305
Lampiran B.7 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen .................................................. 310
LAMPIRAN C ......................................................................................................... 313
Lampiran C.1 Hasil Angket .................................................................................. 314
Lampiran C.2 Hasil Tes ........................................................................................ 323
Lampiran C.3 Uji Normalitas dan Homogenitas .................................................. 328
Lampiran C.4 Uji Hipotesis .................................................................................. 329
Lampiran C.5 Foto-foto Kegiatan ......................................................................... 33

ix
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran memiliki peranan penting yaitu
untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, serta penerapan konsep diri.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1 Dengan kata lain pembelajaran adalah
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik.
Matematika yang merupakan salah satu pelajaran yang diperlukan diberbagai
bidang pelajaran malah seringkali dijauhi oleh peserta didik karena dianggap sebagai
mata pelajaran yang sulit dan menakutkan. Anggapan seperti ini menjadikan minat
belajar peserta didik menjadi rendah sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar
peserta didik.
Kendala yang terjadi dalam pembelajaran matematika berkisar pada
karakteristik matematika yang abstrak, masalah media, masalah guru atau siswa.
Kendala tersebut melahirkan kegagalan pada siswa, hal ini bisa terjadi karena:
1. Siswa tidak dapat menangkap konsep dengan benar.
2. Siswa tidak mengkap arti lambang-lambang.
3. Siswa tidak memahami asal-usulnya suatu prinsip.
4. Siswa tidak lancar menggunakan operasi dan prosedur.
5. Pengetahuan siswa tidak lengkap.2
Garis dan sudut merupakan salah satu materi yang diajarkan pada kelas VII
semester I pada kurikulum 2013 dimana sebelumnya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) materi garis dan sudut diajarkan pada kelas VII semester II.
Materi garis dan sudut tersebut sangat berkesinambungan dengan materi lain karena
materi ini banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan disiplin ilmu lain
seperti fisika, sehingga sangat penting bagi peserta didik. Namun pada praktiknya
banyak sekali peserta didik yang mengaku kesulitan dalam memahami materi garis

1
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 2
2
Asep Jihad. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi Pressindo, hal. 154

1
2

dan sudut, terutama dalam membedakan jenis-jenis sudut yang terjadi jika dua garis
dipotong oleh garis ketiga. Hal ini dikarenakan minimnya pemahaman konsep peserta
didik terhadap materi garis dan sudut.
Dalam pengenalan garis dan sudut, selama ini guru sering kali menggunakan
pembelajaran konvensional dimana guru langsung memberi informasi pada peserta
didik tentang hubungan sudut tersebut. Sebenarnya, hal ini menunjukkan
kekurangpahaman guru dalam penyampaian materi garis dan sudut melalui metode
dan teknik pembelajaran matematika yang benar. Kegiatan pembelajaran tersebut
memang efisien, karena tidak membutuhkan waktu dan alat yang banyak. Akan tetapi,
keefektifannya bagi pengalaman belajar peserta didik harus dipertanyakan, karena
peserta didik tidak dituntut menemukan sendiri hubungan sudut pada dua garis yang
dipotong oleh garis ketiga.
Upaya pengajaran matematika dalam konsep yang abstrak diperlukan adanya
suatu alat bantu yaitu suatu alat yang digunakan dalam konsep pengajaran dan
berfungsi sebagai jembatan atau penyalur dalam berfikir menuju konsep yang abstrak.
Alat bantu mengajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu
peserta didik melakuakan proses belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih
efisien dan efektif.3 Alat bantu pembelajaran sering disebut juga sebagai alat peraga
atau media pengajaran.
Walaupun perkembangan pembelajaran berbasis informasi teknologi (IT)
semakin pesat, tidak semua sekolah terutama sekolah bagi masyarakat menengah
kebawah terlebih di desa yang mempunyai sarana pembelajaran berbasis IT. Sehingga
penggunaan alat peraga menjadi jawaban yang tepat untuk membantu meningkatkan
hasil belajar siswa.
Alat peraga adalah sebuah atau seperangkat benda konkrit yang dibuat,
dirancang, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu
menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam
matematika.4 Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk
model-model berupa benda konkrit yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan
sehingga dapat lebih mudah di pahami. Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk
menurunkan keabstrakan konsep agar peserta didik mampu menangkap arti

3
Oemar Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 51
4
Pujiati. 2006. Petunjuk dan Pembuatan Alat Peraga Matematika Sederhana di SMP. Yogyakarta: PPPG
Matematika, hal. 1
3

sebenarnya konsep tersebut. Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak
praktisi pendidikan sangat membantu aktifitas proses pembelajaran baik dalam
maupun diluar kelas, terutama membantu peningkatan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat diketahui beberapa
masalah yang muncul dan harus diselesaikan bersama. Permasalahan yang muncul
adalah:
1. Pembelajaran konvensional tidak dapat memberikan pemahaman yang lebih
mudah pada peserta didik sehingga mereka beranggapan bahwa matematika
merupakan salah satu pelajaran yang sulit dipahami.
2. Materi pelajaran yang bersifat abstrak memerlukan alat bantu yang lebih nyata
agar lebih mudah dipahami peserta didik.
3. Guru belum memperoleh cara mengajar yang efektif untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam pelajaran matematika.

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk menyederhanakan dan memfokuskan
ruang lingkup permasalahan dengan tidak mengurangi nilai keilmiahannya. Oleh
karenanya, penulis hanya membatasi pada ruang lingkup efektivitas penggunaan alat
peraga papan garis-garis sejajar terhadap hasil belajar siswa pada materi garis dan
sudut. Dalam penelitian ini penulis memberikan pembatasan masalah pada hal-hal
berikut:
1. Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efektivitas dari intensitas
penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar siswa.
2. Alat peraga yang digunakan adalah alat peraga papan garis-garis sejajar.
3. Objek penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Yabujah.
4. Materi yang dibahas dalam penelitian yaitu Garis dan Sudut.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas maka perlu dilakukan
suatu perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan garis-garis
sejajar terhadap hasil belajar siswa?
4

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan alat peraga


papan garis-garis sejajar?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan intensitas penggunaan
alat peraga?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengkaji respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan garis-garis
sejajar.
2. Untuk mengkaji perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan intensitas penggunaan
alat peraga papan garis-garis sejajar.
3. Untuk mengkaji efektivitas penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar
terhadap hasil belajar siswa.

F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan juga memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Dengan menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar pada materi garis
dan sudut dapat mengatasi kesulitan dan memotivasi dalam belajar
matematika serta menjadikan pembelajaran matematika lebih menyenangkan.
b. Mampu meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran matematika pada
materi pokok garis dan sudut
c. Dapat memberi sikap positif terhadap mata pelajaran matematika
2. Bagi Guru
a. Dapat memberi wawasan bahwa pembelajaran pada masa sekarang tidak
hanya ceramah (teacher centered)
b. Dapat memberi wawasan bahwa pembelajaran matematika bisa
menyenangkan dengan alat peraga
c. Adanya inovasi dari dan oleh guru yang menitikberatkan pada pengunan alat
peraga ataupun media pembelajaran lainnya
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat
bagi sekolah sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat
meningkatkan kualitas sekolah
5

4. Bagi Penulis
Dapat menambah ilmu pengalaman secara langsung bagaimana
menggunakan media pembelajaran yaitu berupa alat peraga agar terciptanya
pembelajaran matematika yang baik dan menyenangkan.
6

BAB II
LANDASAN TEORI

A. LANDASAN TEORI
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif, yang berarti ada efeknya (akibatnya,
pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab, dapat membawa hasil.5 Sedangkan
menurut E. Mulyasa, efektivitas merupakan tugas dengan sasaran yang dituju.6
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa efektivitas mempunyai efek (akibat,
pengaruh), dan dapat membawa hasil yang semuanya di lakukan sesuai dengan
sasaran atau tujuan yang ditentukan.
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan
tentang usaha atau tindakan dalam pemanfaatan dari intensitas penggunaan alat
peraga papan garis-garis sejajar terhadap hasil belajar siswa pada materi garis dan
sudut. Dan penelitian ini dikatakan efektif jika hasil belajar kelompok siswa yang
selalu menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar memberikan efek lebih
baik jika dibandingkan dengan hasil belajar kelompok siswa yang jarang, kadang-
kadang dan tidak pernah menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar; hasil
belajar kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis
sejajar memberikan efek lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar
kelompok siswa yang kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan alat peraga
papan garis-garis sejajar; dan hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang
menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar memberikan efek lebih baik
jika dibandingkan dengan hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah
menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar. Hal ini sesuai dengan arti kata
efektif yaitu memberi efek.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, selalu berarti senantiasa;
selamanya; sering; terus menerus.7 Jarang berarti renggang atau lebar jaraknya;
tidak kerap.8 Kadang-kadang berarti ada kalanya; sekali-sekali.9 Sedangkan tidak
pernah adalah gabungan dari kata tidak yang berarti partikel untuk menyatakan

5
Dendy Sugoo, dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hal. 375
6
E. Mulyasa. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung; Remaja Rosdakarya, hal. 82
7
Dendy Sugoo, dkk. Op. Cit., hal. 1387
8
Ibid, hal. 618
9
Ibid, hal. 655

6
7

pengingkaran, penolakan, penyangkalan, dsb;10 dan pernah yang berarti sudah


menjalani (mengalami)11; sehingga tidak pernah berarti belum sekalipun
mengalami.12

2. Media Pembelajaran
a. Media Pembelajaran
1) Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media
disebut wasail atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan.13 Media adalah alat bantu saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna tercapai tujuan pengajaran.14 Sedangkan menurut
Rossi dan Breidle dalam Sanjaya, media pembelajaran adalah seluruh
alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan
seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.15 Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and
Communication Technology/AECT) di Amerika, mendefinisikan media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi.16
Belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.17 Perubahan itu
diperoleh melalui usaha, dalam waktu yang relatif lama dan merupakan
hasil pengalaman. Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses
perubahan di dalam diri manusia.
Sedangkan Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari
seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi
komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target

10
Ibid, hal. 1701
11
Ibid, hal. 1166
12
Ibid.
13
Azhar Arsyad. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada, hal. 3
14
Djamarah, S. B dan Aswan Z. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 137
15
Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajara. Jakarta: Kencana, hal. 163
16
Azhar Arsyad. Loc. Cit.
17
Purwanto1. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 38
8

yang telah ditetapkan sebelumnya.18 Menurut Oemar Hamalik,


pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan belajar.19
Jadi pembelajaran adalah suatu proses yang di dalamnya
terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap
kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang
amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan peserta didik
serta peserta didik dengan peserta didik. Dengan demikian media
pembelajaran diartikan sebagai perantara atau alat untuk memudahkan
proses pembelajaran dalam merangsang pikiran, perhatian dan kemauan
siswa, tidak memerlukan waktu yang lama, sehingga tercapai tujuan
pemanfaatan media dalam proses pembelajaran yaitu untuk
mengefektifkan dan mengefesienkan proses pembelajaran itu sendiri.20
2) Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk belajar
siswa, menurut Sanjaya, maka ada sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut:21
a) Media yang akan digunakan guru harus sesuai dan diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Media digunakan sebagai alat
hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah
guru menyampaikan materi akan tetapi benar-benar untuk membantu
siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin tercapai.
b) Media yang akan diguanakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran. Setiap materi pelajaran memilki kekhasan dan
kekomplekkan. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan
kompleksitas materi pembelajaran.
c) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan
kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar yang

18
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, Dan
Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, hal.17
19
Oemar Hamalik. Op. Cit.., hal. 57
20
Yuhdi Munadi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi, hal. 8
21
Sanjaya. Op. Cit.., hal. 173
9

kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan


media yang bersifat auditif..demikian juga sebaliknya, siswa yang
memiliki kemampuan penglihatan yang kurang, akan sulit
menangkap bahan pembelajaran yang disajikan melalui visual.
Setiap siswa memilki kemampuan dan gaya belajar yang berbeda-
beda. Guru harus memperhatikan setiap kemampuan dan gaya
tersebut.
d) Media yang akan dipergunakan harus memperhatikan efektivitas dan
efesien. Media yang peralatannya mahal juga belum tentu efektif
untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat
sederhana belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang
dirancang guru perlu memperhatikan efektivitas penggunaannya.
e) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoprasikannya. Sering media yang kompleks terutama media-
media muthakir seperti media computer, LCD, dan media elektronik
lainnya memerlukan kemampuan khusus dalam mengoprasikannya.
Oleh karena itu, sebaiknya guru mempelajariterlebih dahulu
bagaimana mengoperasikannya dan memanfaatkan media yang akan
digunakan. Hal ini perlu ditekankan, sebab guru sering melakukan
kesalahan-kesalahan yang prinsip dalam menggunakan media
pembelajaran yang pada akhirnya penggunaan media bukan
menambah kemudahan siswa belajar, malah sebaliknya mempersulit
siswa belajar.
Dalam proses pembelajaran, hadirnya media sangat diperlukan,
sebab mempunyai peranan besar yang berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran. Hal ini, dikarenakan belajar tidak selamanya hanya
bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun
faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan
dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada dibalik realitas.
Karena itu, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak
dan menunujukan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau
kerumitan materi pelajaran dapat dibantu dengan menghadirkan media
10

sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili


kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai dalam Sutikno22
mengemukakan rumusan pemilihan media dengan kriteria-kriteria
sebagai berikut :
a) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran
dipilih atas dasar-dasar tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur-unsur pemahaman,
aplikasi, analisis, sistesis, biasanya lebih mungkin menggunakan
media pengajaran.
b) Dukungan terhadap isi materi pelajaran, artinya materi pelajaran
yang sifatnya fakta, konsep dan generalisasi sangat memerlukan
bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c) Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan
mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada
waktu mengajar. Media grafis umumnya mudah dibuat oleh guru
tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis
penggunaannya.
d) Keterampilan guru dalam menggunakan apapun jenis media yang
diperlukan syarat utama guru dapat menggunakannya dalam proses
pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada
medianya, tetapi dampak dari penggunaanya dalam interaksi bagi
siswa selama pengajaran berlangsung.
e) Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media untuk pendidikan
dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa. Menyajikan
grafik yang berisi data dan angka atau proporsi dalam bentuk gambar
atau poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan
suatu konsep atau prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah
memiliki kadar berfikir yang tinggi.
Penggunaan media pada waktu proses pembelajaran dapat
digunakan oleh guru pada situasi berikut:23

22
Sutikno. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect, hal. 108
23
Edi Prio Baskoro. 2008. Media Pembelajaran. Cirebon: Swagati Press, hal. 31
11

a) Perhatian siswa sudah berkurang akibat bosan mendengar uraian


guru
b) Bahan pelajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami oleh siswa
c) Terbatasnya sumber pembelajaran
d) Guru tidak bergairah mengajar dengan menggunakan kata-kata terus-
menerus akibat terlalu banyak jam mengajar

3) Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran


Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi kondisi dan lingkungan belajar yang
diciptakan oleh guru. Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya:24
a) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar, dimana sumber
belajar adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang
(peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses
pembelajaran
b) Fungsi semantik, dimana kemampuan media dalam menambah
perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya
benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).
c) Fungsi manipulatif, dimana media memiliki dua kemampuan, yakni
mengatasi batas-batas ruang dan waktu yaitu: (a) Kemampuan media
menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam
bentuk aslinya seperti peristiwa bencana alam. (b) Kemampuan
media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang
seperti proses ibadah haji. (c) Kemampuan media menghadirkan
kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi, biasanya dalam
bentuk film; dan mengatasi keterbatasan inderawi yaitu: (a)
Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena
terlalu kecil, seperti molekul, sel, atom dan lain-lain, yakni dengan
memanfaatkan gambar, film dan lain-lain. (b) Membantu siswa
dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu
cepat, seperti proses metamorphosis. (c) Membantu siswa dalam
memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara (d) Membantu

24
Yuhdi Munadi. Op. Cit., hlm. 37-48
12

siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks, misalnya


dengan memanfaatkan diagram.
d) Fungsi psikologis, antara lain:
(1) Fungsi atensi, media pembelajaran dapat meningkatkan
perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar.
(2) Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu
(3) Fungsi kognitif, dimana siswa belajar melalui media
pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-
bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi,
baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadian/peristiwa.
(4) Fungsi imajinatif, dimana media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa
(5) Fungsi motivasi, dimana media pembelajaran dapat memotivasi
siswa dengan cara membangkitkan minat belajar.
e) Fungsi sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar
peserta komunikasi pembelajaran.
Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa, yaitu:25
a) Pembelajaran akan menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
d) Siswa dapat lebih banyak mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lainnya seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

25
Sudjana dan Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung: C.V. Sinar Baru Bandung, hal. 2
13

b. Alat Peraga
1) Pengertian Alat Peraga
Alat peraga adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar
untuk membantu memperjelas materi pelajaran dan mencegah terjadinya
verbalisme pada diri peserta didik.26 Sedangkan alat peraga matematika
adalah seperangkat benda konkrit yang dirancang, dibuat, dihimpun atau
disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan
atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip dalam matematika.27
Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran yang
mengandung atau membawakan konsep-konsep yang akan dipelajari.
Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk
model-model berupa benda kongkrit yang dapat dilihat, dipegang,
diputar-balikan sehingga dapat lebih mudah dipahami.
Beberapa persyaratan yang harus dimiliki alat peraga
diantaranya:28
a) Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat)
b) Bentuk dan warna menarik (tidak rumit)
c) Sederhana dan mudah dikelola
d) Ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak
e) Dapat menyajikan konsep matematika, baik dalam bentuk real,
gambar, dan diagram
f) Sesuai dengan konsep pada matematika
g) Dapat menjelaskan konsep matematika dan bukan sebaliknya
(mempersulit pemahaman konsep matematika)
h) Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir
abstrak bagi siswa
i) Bila kita mengharapkan agar siswa belajar aktif (sendiri atau
berkelompok) alat peraga itu agar bisa di manipulasikan , yaitu dapat
diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot
(diambil dari susunannya)
j) Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak).

26
Uzer Usman. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 31
27
Pujiati. Loc. Cit..
28
Darhim. 1994. Work Shop Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 17-18
14

2) Fungsi dan Manfaat Alat Peraga


Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan
keabstrakan konsep agar peserta didik mampu menangkap arti
sebenarnya konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi
obyek/alat peraga maka peserta didik mempunyai pengalaman-
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang arti dari suatu konsep.29
Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar
mengajar. Keenam fungsi tersebut adalah:30
a) Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan
merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri
sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang
efektif.
b) Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga
merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c) Alat peraga dalam penggunaannya integral dengan tujuan dan isi
pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat
peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
d) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat
hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik.
e) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar-mengajar dan membantu peserta didik
dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
f) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar-mengajar. Dengan perkataan lain
menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama
diingat peserta didik, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.
Disamping enam fungsi di atas penggunaan alat peraga dalam
proses belajar-mengajar mempunyai nilai-nilai seperti di bawah ini:31

29
Http://handono-eksak.blogspot.com/2007/12/belajar-matematika-menggunakan-media.html. Diakses
Kamis 24 April 2014. Pukul 17.00 WIB
30
Nana Sudjana1. 2008. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo, hal. 99-
100
15

a) Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk


berpikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.
b) Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian peserta
didik untuk belajar.
c) Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan
belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri pada setiap peserta didik.
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f) Membentu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya
kemampuan berbahasa.
g) Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain
serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar
yang lebih sempurna.
Adapun manfaat alat peraga adalah sebagai berikut:32
a) Proses belajar mengajar termotivasi. Peserta didik akan senang,
terangsang, tertarik, sehingga akan bersifat positif terhadap
pengajaran Matematika.
b) Konsep abstrak Matematika bersajikan dalam bentuk kongkret
sehingga dapat lebih difahami dan dimengerti, serta dapat
ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah.
c) Hubungan antara konsep abstrak Matematika dengan benda-benda
dialam sekitar akan lebih dapat difahami.
Konsep-konsep abstak yang tersaji dalam bentuk kongkret yaitu
dalam bentuk model Matematika yang dapat dipakai sebagai objek
penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi
baru menjadi lebih banyak.

3) Macam-macam Alat Peraga


Menurut Nana Sudjana alat peraga dibagi menjadi dua, yaitu:33
a) Alat peraga dua dan tiga dimensi

31
Ibid.
32
Erman Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer untuk Mahasiswa, Guru dan
Calon Guru Bidang Studi Matematika. Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia, hal. 243
33
Nana sudjana1. Op. Cit., hal. 100-103
16

Alat peraga dua dimensi yaitu alat peraga yang mempunyai


ukuran panjang dan lebar. Yang termasuk dalam alat peraga dua
dimensi adalah:
(1) Bagan
Bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dibuat dari
garis dan gambar. Bagan bertujuan untuk memperhatikan
hubungan, perkembangan, perbandingan dan lain-lain.
(2) Grafik
Grafik adalah penggambaran data berangka, bertitik,
bergaris, bergambar yang memperhatikan hubungan timbal balik
informasi secara statistik
(3) Poster
Poster merupakan penggambaran yang ditujukan
sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun penggugah selera
yang biasanya berisi gambar-gambar.
(4) Gambar mati
Sejumlah gambar, foto, lukisan, baik dari majalah,
buku, koran atau dari sumber lain yang dapat digunakan sebagai
alat bantu pengajaran.
(5) Peta datar
Peta datar adalah gambaran rata suatu permukaan bumi
yang mewujudkan ukuran dan kedudukan yang kecil dilakukan
dalam garis, titik dan lambang. Peta datar banyak digunakan
sebagai alat peraga dalam pelajaran ilmu bumi dan
kependudukan.
(6) Papan tulis
Peranan papan tulis dan papan lainnya masih tetap
digunakan guru, sebagai alat yang praktis dan ekonomis dalam
proses belajar mengajar.
Sedangkan alat peraga tiga dimensi adalah alat peraga yang
mempunyai ukuran panjang lebar dan tinggi. Yang termasuk alat
peraga tiga dimensi adalah:
17

(1) Peta timbul


Peta timbul pada dasarnya peta datar yang dibentuk
dengan tiga dimensi. Dibuat dari tanah liat atau bubur kertas.
(2) Globe
Globe merupakan model penampang bumi yang
dilukiskan dalam bentuk benda bulat. Globe adalah alat peraga
yang tepat untuk menunjukkan negara-negara di dunia.
b) Alat peraga yang diproyeksi
Alat peraga yang diproyeksi adalah alat peraga yang
menggunakan proyektor sehingga gambar nampak pada layar. Alat
peraga yang diproyeksikan antara lain:
(1) Film
Film adalah serangkaian gambar yang diproyeksikan ke
layar pada kecepatan tertentu sehingga menjadikan urutan
tingkatan yang berjalan terus sehingga menggambarkan
pergerakan secara normal.
(2) Slide dan filmstrip
Slide dan film strip adalah gambar yang diproyeksikan
yang dapat dilihat dengan mudah oleh peserta didik di dalam
kelas. Suatu slide adalah sebuah gambar transparan (tembus
sinar) yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor.
Belajar akan lebih efektif jika dimulai dengan pengalaman
langsung, dari pengalaman kongrit ke pengalaman yang lebih abstrak.
Dengan menggunakan alat peraga peserta didik dapat memanipulasi alat
tersebut sebagai dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir abstrak. Selain itu
juga bisa menambah menarik minat peserta didik dalam pembelajaran.

c. Alat Peraga Papan Garis-garis Sejajar34


1) Pengertian Papan Garis-garis Sejajar
Alat peraga papan garis-garis sejajar dalam penelitian ini
merupakan media pembelajaran yang terbuat dari papan berbentuk

34
Saminanto. 2012. Modul Workshop Alat Peraga Matematika.
http://st291762.sitekno.com/page/67188/lab_workshop.html. Diakses Kamis 24 April 2014. Pukul 19.00
WIB, hal. 70-75
18

persegi panjang untuk memudahkan peserta didik dalam menemukan dan


memahami beberapa teorema mengenai sudut-sudut yang terbentuk oleh
beberapa garis yang saling berpotongan.
Gambar 2.1 Alat Peraga Papan Garis-Garis Sejajar

2) Pembuatan Alat Peraga Papan Garis-garis Sejajar


Pembuatan alat peraga ini sangat mudah dan sederhana. Bahan
yang harus disiapkan juga tidak sulit dicari. Adapun alat dan bahannya
adalah sebagai berikut:
a) Bahan : papan/triplek, busur, penggaris tembus pandang,
skrup, kertas kado
b) Alat : ampelas, gunting, penggaris, cutter, gergaji, obeng,
bor kecil, tang, palu.
Sedangkan Langkah-langkah pembuatan alat peraga papan garis-
garis sejajar adalah sebagai berikut:
a) Siapkan papan/triplek berukuran 65 cm x 50 cm lalu haluskan
dengan amplas agar terlihat rapi.
b) Tempelkan bingkai yang terbuat dari triplek yang di bungkus kertas
kado pada bagian tepi papan, agar tampak lebih rapi.
c) Siapkan 4 buah penggaris yang dibentuk menjadi sebuah jajar
genjang.
d) Siapkan 8 buah busur (busur dibuat berpasangan dan membentuk 4
busur yang berbentuk lingkaran).
19

e) Lubangi pertengahan keempat busur berbentuk lingkaran dan


masing-masing sudut pada jajar genjang tersebut dengan
menggunakan bor kecil untuk tempat skrup agar bisa dipasangkan
pada papan.
f) Pasang jajar genjang beserta busur tersebut pada papan
menggunakan skrup pada bagian sudut-sudut bawah jajar genjang.
g) Agar bagian atas dapat digerakkan menyamping, pemasangan skrup
pada alat peraga di ujung bagian atas tidak dipasang permanen pada
papan.

3) Penggunaan Alat Peraga Papan Garis-garis Sejajar


Manfaat alat peraga ini ialah untuk menunjukkan beberapa
teorema mengenai sudut-sudut yang terbentuk oleh beberapa garis yang
saling berpotongan. Adapun langkah-langkah penggunaan alat peraga
papan garis-garis sejajar adalah sebagai berikut:
a) Ubah posisi pengggaris dengan menggesernya ke kanan atae ke kiri
b) Amati sudut-sudut baru yang terbentuk pada busur.
c) Identifikasi nama dan sifat-sifat sudut yang terbentuk pada garis-
garis peristiwa tersebut. untuk mendapatkan sudut-sudut lain yang
kita inginkan. sejajar yang dipotong oleh garis lain, apakah sesuai
dengan teorema atau tidak.
d) Ulangi kegiatan tersebut dengan menggeser penggaris bagian atas ke
arah lain.

4) Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga Papan Garis-Garis Sejajar


Kelebihan alat peraga papan garis-garis sejajar adalah sebagai
berikut:
a) Mudah dibuat dan bahan yang digunakan mudah didapat
b) Melibatkan siswa secara langsung
c) Memberikan pengalaman nyata pada siswa
d) Lebih mudah dipergunakan untuk mencari sudut-sudut dari dua garis
sejajar yang dipotong oleh garis lain dari pada menghitung manual
e) Membuat pembelajaran jadi lebih jelas dan kongkrit
f) Dapat meningkatkan proses belajar
20

Sedangkan kekurangan alat peraga papan garis-garis sejajar antara


lain:
a) Membutuhkan perencanaan yang matang
b) Membuat pemikiran/wawasan siswa menjadi sempit
c) Akurasi pemikiran tidak teliti, hanya bisa digunakan untuk
mengukur sudut-sudut.

5) Indikator Keberhasilan Penggunaan Alat Peraga Papan Garis-Garis


Sejajar
Adapun indikator keberhasilan dari penggunaan alat peraga papan
garis-garis sejajar dikatakan efektif terhadap hasil belajar siswa pada
materi garis dan sudut apabila:
a. Rata-rata nilai kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga
lebih dari rata-rata nilai kelompok siswa yang jarang, kadang-kadang
dan tidak pernah menggunakan alat peraga
b. Rata-rata nilai kelompok siswa yang jarang menggunakan alat
peraga lebih dari rata-rata nilai kelompok siswa yang kadang-kadang
dan tidak pernah menggunakan alat peraga
c. Rata-rata nilai kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan
alat peraga lebih dari rata-rata nilai kelompok siswa yang tidak
pernah menggunakan alat peraga

3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasil adalah sesuatu yang
diadakan oleh usaha; pendapatan; perolehan; buah; akibat.35 Sedangkan
belajar belajar berarti berusaha mengetahui sesuatu, berusaha memperoleh
ilmu pengetahuan (kepandaian, keterampilan).36 Sehingga hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima
pengalaman belajar.37 Penilaian hasil belajar dilakukan setelah suatu kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana belajar dan pembelajaran telah

35
Dendy Sugoo, dkk. Op. Cit., hal. 528
36
Ibid, hal. 23
37
Nana Sudjana2. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 22
21

berjalan secara efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan


peserta didik mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dari segi guru,
penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran mengenai keefektifan
pengajarannya, apakah pembelajaran yang dilaksanakan mampu mencapai
tujuan belajar yang ditetapkan.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi
tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.38
Dalam penelitian ini hanya akan dibatasi pada ranah kognitif saja. Ranah
kognitif merupakan ranah yang berhubungan dengan kemampuan berfikir
termasuk didalamnya kemampuan memahami, menghapal, mengaplikasi,
menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Taksonomi Bloom
membagi ranah kognitif menjadi enam tingkatan yaitu sebagai berikut:39
1) Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan adalah aspek yang paling dasar dalam taksonomi
Bloom. Aspek ini sering disebut sebagai aspek ingatan (recall). Dalam
tingkatan ini peserta didik dituntut untuk dapat mengenali atau
mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah, dan lain sebagainya
tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Bentuk soal yang
sesuai untuk mengukur kemampuan ini antara lain: benar-salah,
menjodohkan, isian atau jawaban singkat, dan pilihan ganda.
2) Pemahaman (Comprehension)
Kemampuan ini umumnya mendapatkan penekanan dalam
proses belajar mengajar. Peserta didik dituntut untuk memahami atau
mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang
dikomunikasikan dan dapat dimanfaatkan isinya tanpa keharusan
menghubungkan dengan halhal lain. Bentuk soal yang sering digunakan
untuk mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian

38
Ibid.
39
Ibid, hal. 22-29
22

3) Penerapan (Aplication)
Dalam tingkatan kemampuan ini peserta didik dituntut untuk
menggunakan ide-ide umum, tata cara, ataupun metode-metode, prinsip-
prinsip, serta teori-teori dalam situasi baru dan kongkret. Pengukuran
kemampuan ini umumnya menggunakan pendekatan pemecahan masalah
(problem solving). Melalui pendekatan ini peserta didik dihadapkan
dengan suatu masalah, entah riil atau hipotesis, yang perlu dipecahkan
dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya. Dengan
demikian, penguasaan aspek ini sudah tentu harus didasari aspek
pemahaman yang mendalam tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
4) Analisis (Analysis)
Dalam tingkatan ini peserta didik dituntut untuk dapat
menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur
atau komponenkomponen pembentuknya. Dengan jalan ini situasi atau
keadaan tersebutmenjadi lebih jelas. Bentuk soal yang sesuai untuk
mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian.
5) Sintesis (Synthesis)
Pada tahap ini peserta didik dituntut untuk dapat menghasilkan
sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan beberapa faktor yang
ada.
6) Penilaian (Evaluation)
Dalam jenjang kemampuan ini peserta didik dituntut untuk
dapat menilai suatu situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Yang terpenting dalam evaluasi
adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga peserta didik
mampu mengembangkan kriteria, standar, atau ukuran untuk menilai
sesuatu

b. Faktor-faktor Hasil Belajar


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara
umum dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu
23

sehinggga menentukan kualitas hasil belajar. Adapun uraiannya adalah


sebagai berikut:
1) Faktor Internal, meliputi:
a) Faktor fisiologis, meliputi:
(1) Kesehatahan jasmani
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah
keadaan atau hal sehat.40 Seseorang akan terganggu jika
kesehatannya kurang baik, ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, ngantuk, kurang darah ataupun ada
gangguan-gangguan atau kelainan-kelainan fungsi alat indra
serta tubuhnya. Sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap
kualitas ranah cipta (kognitif) peserta didik.
(2) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu kelainan yang menyebabkan
bentuk fisik tubuh yang kurang baik atau kurang sempurna
mengenai badan.41 Keadaan tubuh yang cacat akan menggangu
proses belajar seseorang, sehingga berpengaruh terhadap hasil
belajarnya.
b) Faktor psikologis, meliputi:
(1) Intelegensi
Menurut Reber intelegensi adalah kemampuan psiko-
fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat.42 Intelegensi mempunyai
pengaruh besar terhadap kemajuan belajar peserta didik.
Intelegensi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar
peserta didik, karena semakin tinggi kemampuan intelegensi
seorang peserta didik maka semakin besar peluangnya untuk
meraih sukses. Dan sebaliknya semakin rendah kemampuan
intelegensi seorang peserta didik maka semakin kecil
peluangnya untuk memperoleh sukses.

40
Slameto. Op. Cit., hal. 54
41
Ibid, hal. 55
42
Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 131
24

(2) Perhatian
Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju
kepada sesuatu objek pelajaran. Perhatian juga didefinisikan
sebagai sedikit banyaknya kesadaran yang menyertai aktivitas
belajar.43 Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, maka
seorang peserta didik harus memiliki perhatian terhadap bahan
yang dipelajarinya. Sebaliknya jika tidak ada perhatian terhadap
bahan pelajaran maka yang timbul adalah kebosanan, sehingga
malas untuk belajar.
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan
yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang
disertai dengan rasa senang.44 Perhatian hampir sama dengan
minat, bedanya perhatian sifatnya sementara dan belum tentu
diikuti dengan perasaan senang sedangkan minat diikuti dengan
perasaan senang sehingga diperoleh kepuasan.
Minat berpengaruh terhadap hasil belajar, karena apabila
bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
peserta didik, maka yang terjadi adalah tidak ada daya tarik,
sehingga peserta didik menjadi malas untuk belajar.
(4) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan
yang nyata sesudah peserta didik belajar atau berlatih.45 Bahan
pelajaran/mata pelajaran yang diambil sesuai dengan bakat
seseorang akan membuat peserta didik yang bersangkutan
senang dan giat dalam meraih prestasinya.

43
Sumadi Suryabrata. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 14
44
Slameto. Op. Cit.,, hal. 57
45
Ibid
25

(5) Motif
Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
guna mencapai tujuan.46 Untuk mencapai tujuan itu perlu adanya
perbuatan sedangkan yang menjadi penyebab suatu perbuatan
adalah motif. Sehingga dalam proses belajar motif haruslah
diperhatikan agar kegiatan yang menjadi motif untuk belajar
dapat dilaksanakan untuk menunjang hasil belajar.
(6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam
pertumbuhan seseorang dimana alat-alat tubuhnya sudah siap
untuk malakukan kecakapan baru.47 Belajar akan berhasil jika
seseorang sudah siap (matang).
(7) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau
bereaksi. Kesediaan timbul dari dalam diri seseorang dan juga
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti
kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.48 Kesiapan ini perlu
diperhatikan dalam dalam proses belajar, karena jika peserta
didik belajar dan pada dirinya sudah ada kesiapan, maka hasil
belajarnya akan lebih baik. Dalam penerapan model
pembelajaran interaktif dengan pertanyaan pengarah (prompting
question), guru memberikan serentetan pertanyaan yang
berfungsi untuk mengarahkan peserta didik memahami materi
yang dipelajari serta mengetahui seberapa besar kesiapan peserta
didik dalam menerima pelajaran. Dengan adanya pertanyaan
pengarah dalam proses pembelajaran, maka mendorong peserta
didik untuk mempersiapkan materi prasyarat sebelum materi
pokok diberikan.

46
Sumadi Suryabrata. Op. Cit., hal. 70
47
Slameto. Op. Cit., hlm. 58
48
Ibid.
26

c) Faktor Kelelahan
Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).49 Kelelahan
jasmani ditandai dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani
terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh,
sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat terlihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala
dengan pusing-pusing sehingga sulit berkonsentrasi, seolah otak
kehabisan daya untuk bekerja. Dari uraian ini maka dapatlah
dimengerti bahwa kelelahan mempengaruhi belajar. Agar siswa
dapat belajar dengan baik maka perlu diusahakan agar kondisi tubuh
bebas dari kelelahan.
2) Faktor Eksternal, meliputi:50
a) Faktor keluarga, meliputi:
(1) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anak mempunyai pengaruh
besar terhadap hasil belajar anaknya. Orang tua yang kurang
memperhatikan pendidikan anaknya misalnya: acuh tak acuh
terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali
akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan
anaknya dalam belajar, tidak mau kemajuan-kemajuan anaknya
dalam belajar, kesulitan-kesulitan yang ia alami dalam belajar
dan lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan anak tidak/kurang
berhasil belajarnya.
(2) Suasana Rumah
Suasana rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak
akan memberi ketenangan kepada peserta didik untuk belajar
dengan baik, sehingga hal ini membuat pikiran peserta didik

49
Ibid.
50
Slameto. Op. Cit., hal. 60-71
27

tidak punya pendirian dan susah berkonsentrasi belajar. Peserta


didik yang sedang dalam proses studi memerlukan suasana
rumah yang nyaman dan kondusif untuk studinya. Dan suasana
yang nyaman di rumah dapat tercipta jika kondisi rumah jauh
dari suara-suara bising, keramaian, pertengkaran dan lain-lain
yang bisa memecahkan konsentrasi belajar siswa
(3) Pengertian Orang Tua
Ketika belajar seorang belajar perlu dorongan dan
pengertian dari orang tua. Pengertian yang diberikan keluarga
terutama orang tua besar sekali peranannya dalam proses studi
peserta didik. Peserta didik yang sedang dalam proses studi
ataupun mereka yang baru memasuki kehidupan belajar di
sekolah terkadang lemah semangat karena sulit memahami dan
mempelajari materi-materi pelajaran serta banyaknya tugas-
tugas yang diberikan oleh guru. Tentu dengan pengertian orang
tua dan motivasinya dapat membantu dan mengurangi beban
dan kesulitan yang dialami peserta didik.
(4) Keadaan Ekonomi Keluarga
Faktor ekonomi seringkali menjadi ganjalan dalam
melaksanakan proses belajar, sehingga ekonomi keluarga pas-
pasan membuat diri peserta didik membantu bekerja untuk
meningkatkan ekonomi keluarga, tentu bekerja sambil belajar
akan banyak menguras tenaga dan fikiran dan dapat berakibat
pada kelelahan sehingga fokus belajar pun terpecah dan hasilnya
belajarpun menjadi kurang maksimal.
b) Faktor sekolah, meliputi:
(1) Metode Pengajaran
Metode pengajaran adalah cara ataupun alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran. Makin baik
metode yang dipakai, maka akan efektif pula pencapaian tujuan
pembelajaranya. Dalam penelitian ini akan diterapkan suatu
metode diskusi yang dikembangkan menjadi model
pembelajaran yaitu model pembelajaran interaktif. Model
28

pembelajaran ini menuntut kemampuan peserta didik untuk


mengkonstruksi pengetahuan atau kemampuan di dalam pikiran
peserta didik, sehingga diharapkan dengan model pembelajaran
ini hasil belajar dapat ditingkatkan.
(2) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang
diberikan kepada peserta didik. Kegiatan itu sebagian besar
adalah menyajikan bahan pelajaran agar peserta didik menerima,
menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
Kurikulum yang baik, yakni kurikulum yang sesuai dengan
kemampuan peserta didik, sedangkan kurikulum kurang baik
adalah kurikulum terlalu padat di atas kemampuan peserta didik
sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
(3) Relasi guru dengan Peserta Didik
Proses interaksi peserta didik dengan guru, dipengaruhi
hubungan yang ada. Apabila guru dapat berinteraksi dengan
peserta didik dengan baik, akrab, peserta didik akan menyukai
gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan
oleh guru, sehingga peserta didik mempelajarinya dengan
sebaikbaiknya. Sebaliknya guru kurang berinteraksi dengan
peserta didik secara akrab, menyebabkan proses belajar
mengajar kurang lancar. Sehingga peserta didik merasa jauh dari
guru, maka ia segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
(4) Relasi Peserta Didik dengan Peserta Didik
Relasi peserta didik dengan peserta didik yaitu hubungan
yang akan mempengaruhi proses belajarnya, apabila peserta
didik mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang
menyenangkan teman lain, rendah diri, mengalami tekanan batin
akan diasingkan dari kelompok. Ia akan menjadi malas sekolah
karena mengalami perlakuan kurang bagus dari temannya. Jadi
perlu hubungan baik antar peserta didik, agar dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap belajar peserta didik.
29

(5) Disiplin Sekolah


Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan
peserta didik dalam sekolah dan juga dalam belajar.
Kedisiplinan tersebut tidak hanya berlaku pada peserta didik
saja tetapi untuk semua warga sekolah yaitu kepala sekolah,
para guru, karyawan, dan peserta didik. Apabila dalam suatu
sekolah tidak ada kedisiplinan maka proses belajar tidak
berjalan dengan baik dan akhirnya kualitas peserta didikpun
menjadi kurang baik.
(6) Alat Pelajaran
Ketersedian alat pelajaran yang digunakan oleh guru dan
peserta didik dapat mempengaruhi hasil belajar yang dicapai.
Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar
penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada peserta
didik. Jika peserta didik mudah menerima pelajaran dan
menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
(7) Waktu Sekolah
Waktu sekolah merupakan waktu terjadinya proses
belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang,
sore/ malam hari. Pemilihan waktu yang tidak tepat dalam
belajar dapat mempengaruhi hasil belajar yang dicapai peserta
didik. Misalnya ketika peserta didik terpaksa masuk sekolah
sore hari, dengan kondisi fisik yang sudah lelah tentu yang
terjadi adalah peserta didik susah berkonsentrasi.
(8) Standar Pelajaran di Atas Ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya,
perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akan tetapi
berdasarkan teori belajar yang mengingat perkembangan psikis
dan kepribadian peserta didik yang berbeda-beda, maka guru
dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan
kemampuan peserta didik.
30

(9) Keadaan Gedung


Dengan adanya gedung sekolah yang bagus dan nyaman,
tentu akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar di
sekolah. Misalnya keadaan atap gedung sekolah yang rusak
mempengaruhi kegiatan belajar di sekolah, karena peserta didik
berada dalam ketidaknyamanan karena khawatir gedungnya
akan roboh.
(10) Metode Belajar
Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil
belajar yang diperoleh. Misalnya dengan pengaturan jadwal
belajar dan pembagian waktu yang baik dan cara belajar yang
tepat serta istirahat yang cukup akan meningkatkan hasil belajar.
(11) Tugas Rumah
Waktu utama belajar adalah di sekolah, selain untuk
belajar waktu di rumah juga dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
Guru diharapkan tidak banyak membebankan tugas rumah
sehingga peserta didik mempunyai kesempatan untuk
melakukan kegiatan lain di rumah selain belajar.
c) Faktor masyarakat, meliputi:
(1) Kegiatan peserta didik dalam masyarakat
Kegiatan peserta didik dalam masyarakat yang dimaksud
adalah kegiatan peserta didik dalam masyarakat yang dapat
menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi
kalau kegiatan peserta didik terlalu banyak maka akan terganggu
belajarnya, karena ia tidak bisa mengatur waktu.
(2) Media massa
Yang dimaksud dengan media massa adalah bioskop,
radio, TV, surat kabar, buku-buku, komik dan lain-lain. Media
massa yang baik akan memberi pengaruh yang baik terhadap
peserta didik dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya media
massa yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap peserta didik.
31

(3) Teman Bergaul


Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul peserta didik
lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga.
Teman yang baik membawa kebaikan, seperti membawa belajar
bersama, dan teman pergaulan yang kurang baik adalah yang
suka begadang, pecandu rokok, minum-minum maka
berpengaruh sifat buruk juga. Sehingga perlulah agar peserta
didik dijaga agar tidak salah pergaulan.
(4) Bentuk Kehidupan Masyarakat
Apabila kehidupan masyarakat yang terdiri dari
orangorang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata
bersekolah tinggi dan moralnya baik. Masyarakat yang terdiri
dari orang-orang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan
mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh jelek
pada anak yang berada dilingkungan itu.
Dalam penelitian ini pengajaran menggunakan alat peraga papan
garis-garis sejajar termasuk dalam faktor eksternal yaitu faktor sekolah.
Karena pengajarannya diperoleh saat pembelajaran berlangsung dan
merupakan penunjang agar pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil
belajar dan ketuntasan peserta didik.

4. Materi Garis dan Sudut


a. Titik, Garis, dan Bidang51
Dalam ilmu Geometri, terdapat beberapa istilah atau sebutan yang
tidak memiliki definisi. Misalnya, titik, garis, dan bidang merupakan istilah
yang tidak didefinisikan (undefined terms). Meskipun ketiga istilah tersebut
tidak secara formal didefinisikan, sangat penting disepakati tentang arti istilah
tersebut.

51
Kemdikbud. 2014. Matematika SMP/MTs kelas VII Semester 1, hal. 208-234
32

Perhatikan gambar berikut ini.


M

g R
L

A

S
K

)
Titik A Garis g atau garis RS ( Bidang atau bidang KLM
Suatu titik tidak memiliki ukuran, biasanya dideskripsikan
menggunakan tanda noktah. Penamaan pada titik menggunakan huruf kapital
seperti titik A pada gambar di atas. Suatu garis direpresentasikan oleh suatu
garis lurus dengan dua tanda panah di setiap ujungnya yang mengindikasikan
bahwa garis tersebut dapat diperpanjang tanpa batas. Sedangkan suatu bidang
direpresentasikan oleh permukaan meja atau dinding. Tentunya bidang
tersebut dapat kita perbesar dengan memperpanjang sisi-sisi yang membentuk
bidang tersebut.

b. Kedudukan Garis
Jika kita membuat dua garis, maka ada empat kemungkinan
kedudukan garis tersebut, yaitu : sejajar, berpotongan, berhimpit, atau
bersilang.
1) Sejajar
Dua garis dikatakan sejajar jika kedua garis tersebut terletak
pada satu bidang datar dan tidak mempunyai titik potong. Seperti gambar
di bawah ini :
a
b
Pada gambar tersebut a dan b merupakan garis sejajar. Dan garis
a dan b tidak memiliki titik potong meskipun diperpanjang.
2) Berpotongan
Dua garis dikatakan berpotongan jika kedua garis yang terletak
pada bidang datar mempunyai satu titik persekutuan (perpotongan).
Gambar ( a ) garis a dan b berpotongan dengan M.
Gambar ( b ) jika garis m dan n diperpanjang sehingga berpotongan di O.
33

a m
M n O
b
3) Berhimpit
Dua garis dikatakan berimpit jika kedua garis terletak pada satu
bidang dan kedua garis itu berpotongan dan tidak sejajar, artinya kedua
garis itu bersatu seperti gambar di bawah ini :
4) Bersilangan

Dua garis dikatakan bersilangan jika kedua garis tersebut tidak


terletak pada satu bidang dan tidak berpotongan.

c. Pengertian Sudut
Sudut adalah suatu daerah yang terbentuk dari
pertemuan/perpotongan dua garis pada satu titik.
B

A
C
1) Sinar garis AB dan AC disebut kaki sudut. Kedua garis ini merupakan
garis-garis yang membentuk sudut.
2) Titik A merupakan perpotongan antara kedua kaki sudut dan disebut kaki
sudut.
3) Daerah yang di arsir merupakan daerah sudut. Dimana daerah sudut
adalah daerah yang dibatasi oleh kedua kaki sudut.
Sudut dinotasikan dengan lambang . Lambang ini diikuti
dengan nama sudut tersebut. Pemberian nama sudut dapat dilakukan dalam
tiga cara, yaitu :
1) Memberi nama sudut dengan huruf Yunani
Huruf yunani yang biasa digunakan adalah
(), (), (), (). Jika daerah sudut dinamai ,
maka sudutnya ditulis (dibaca sudut alfa)
34

2) Memberi nama sudut dengan tiga huruf


Untuk memberi nama sudut, nama titik sudut diletakan di tengah
kedua nama ujung kaki sudut tersebut. Ketiga titik ditulis dengan huruf
kapital. Misalnya ketiga titik pada kaki sudut adalah A, B, dan C. A
merupakan pangkal, B dan C merupakan ujung. Nama sudut itu adalah
BAC atau CAB.
3) Memberi nama sudut dengan satu huruf
Penamaan sudut dengan satu huruf sesuai dengan nama titik
pangkalnya. Misalkan titik pangkalnya adalah A, maka sudut itu diberi
nama A atau sudut A.

d. Satuan Sudut
Besar suatu sudut dinyatakan dengan satuan derajat (0). Besar 10
adalah satu bagian dari sudut satu putaran penuh yang dibagi 360 bagian
sama besar. Jadi:
1 putaran penuh = 3600
1
putaran = 10
360

Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ) dan detik ( ) .
Hubungan antara derajat , menit, dan detik adalah :
1 derajat = 60 menit 10 = 60
1 menit = 60 detik 1 = 60
1 menit = 1/60 derajat 1 = ( 1/60 )0
1 detik = 1/60 menit 1 = ( 1/60 )

e. Penjumlahan dan pengurangan sudut


Untuk penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan satuan sudut,
samakan terlebih dahulu satuannya, ubah satuan derajat, menit dan detik ke
dalam satuan yang sama. Contoh:
1) Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut!
a) 320 15 + 430 27
b) 470 48 250 36
Penyelesaian:
a) 320 15 + 430 27 = 750 42
b) 470 48 250 36 = 220 12
35

f. Jenis-jenis sudut
1) Sudut siku- siku adalah sudut yang besarnya 900

2) Sudut lancip adalah sudut yang besarnya kurang dari 900

3) Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 900 dan 1800

4) Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 1800

5) Sudut reflek adalah sudut yang besarnya antara 1800 dan 3600

6) Sudut satu putaran penuh adalah sudut yang besarnya 3600

g. Hubungan antar sudut


1) Sudut yang Berpelurus

Jumlah sudut yang berpelurus = 180o


a b a + b = 180o

2) Sudut yang Berpenyiku


Jumlah sudut yang berpenyiku = 90o
a + b = 90
a
b
36

3) Sudut yang bertolak belakang


C B Dua sudut yang bertolak belakang memiliki
besar yang sama.
O =
A D
=

h. Hubungan sudut pada dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis
Jika dua garis sejajar dipotong oleh sebuah garis, maka akan
terbentuk beberapa pasang sudut yang saling berhubungan. Perhatikan
gambar berikut!
1 2
p
3 4A
1 2
q
3 4B
h
Pada gambar tersebut, garis h memotong dua garis, yaitu garis p dan
q berturut-turut di titik A dan B. A3, A4, B1 dan B2 disebut sudut
dalam, sedangkan A1, A2, B3 dan B4 disebut sudut luar.
Kita dapat mengelompokkan sebagai berikut.
1) Pasangan sudut yang sehadap
A1 dan B1 A3 dan B3
A2 dan B2 A4 dan B4
Sifat : sudut-sudut yang sehadap besarnya sama.
Jadi, A1 = B1 , A2 = B2 , A3 = B3 , A4 = B4
2) Pasangan sudut yang bersebrangan
a. Pasangan sudut dalam bersebrangan
A3 dan B2
A4 dan B1
Sifat : sudut sudut dalam bersebrangan besarnya sama.
Jadi, A3 = B2 dan A4 = B1
b. Pasangan sudut luar bersebrangan
A1 dan B4
A2 danB3
37

Sifat : sudut-sudut luar bersebrangan besarnya sama.


Jadi , A1 = B4 dan A2 = B3
3) Pasangan sudut yang sepihak
a. Pasangan sudut dalam sepihak
Sudut dalam sepihak adalah dua sudut dalam yang terletak
pada sisi yang sama.
A3 dan B1
A4 dan B2
Sifat : sudut-sudut dalam sepihak jumlah besar sudutnya 1800
Jadi, A3 + B1 = 1800 dan A4 + B2 = 1800
b. Pasangan sudut luar sepihak
A1 dan B3
A2 dan B4
Sifat : sudut sudut luar sepihak jumlah besar sudutnya 1800
Jadi, A1 + B3 = 1800 dan A2 + B4 = 1800.52

B. TINJAUAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN


Penelitian yang relevan merupakan acuan bagi peneliti dalam membuat
penelitian. Penelitian yang relevan ini berisikan tentang penelitian orang lain yang
dijadikan sebagai sumber atau bahan dalam membuatpenelitian. Dalam hal ini peneliti
tidak boleh menjiplak penelitian orang lain, tetapi hanya menjadikan penelitian orang
lain tersebut sebagi acuan dalam membuat penelitian sendiri.
Ada beberapa penelitian yang menjadi sumber bacaan dan sumber inspirasi
dalam melakukan penelitian, ditemukan beberapa hasil penelitian sebagai berikut:
1) Penelitian yang berjudul Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Garis dan Sudut
pada Materi Garis dan Sudut terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Nurul
Falah Durajaya Kecamatan Greged kabupaten Cirebon oleh Solihin (2012).
Solihin menganalisis data dari dua variabel yaitu penggunaan alat peraga garis
dan sudut dan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan persoalan garis dan
sudut yang disimpulkan sebagai berikut: Penggunaan alat peraga garis dan sudut
mendapat respon baik (75,76%) dari siswa, sehingga dengan adanya respon ini

52
Grand Star. 2013. Matematika untuk SMP/MTs kelas VII Semester Ganjil. Solo: Putra Kertonatan, hal. 41-
52
38

dapat mempengaruhi prestasi belajar siawa dalam menyelesaikan persoalan garis


dan sudut. Prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan persoalan garis dan sudut
dapat dilihat dari skor rata-rata dari tes yang pertama (pretest) dan tes yang kedua
(posttest). Dimana tes yang pertama pada kelas eksperimen nilai skor rata-rata
siswa hanya mencapai 34 sedangkan pada tes yang kedua pencapaian skor nilai
rata-rata siswa mencapai 52,12. Pencapaian skor nilai rata-rata kelas control pada
tes pertama hanya mencapai 32. Sedangkan pada tes yang kedua skor nilai rata-
ratanya hanya mencapai 48,71. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi
diperoleh 94%, artinya penggunaan alat peraga garis dan sudut terhadap prestasi
belajar siswa dalam bahasan garis dan sudut mempunyai pengaruh sebesar 94%
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
2) Penelitian yang berjudul Evektifitas Model Pembelajaran Group Investigation
(GI) dengan Menggunakan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
pada Materi Geometri Ruang Kelas X Semester Genap MA Bustanul Ulum Pati
Tahun Pelajaran 2011/2012 oleh Ahmad Syafii (2012). Diperoleh hasil dalam
menganalisis data nilai post test digunakan uji t pihak kiri. Pada pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t pihak kiri tersebut diperoleh thitung =
5,597dan dari tabel distribusi t diperoleh ttabel = 1.685 dengan = 0,05 dan dk =
39 1 = 38. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Jadi H0: nilai KKM
(65) 1 m diterima. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
75,49. Dari sini terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang
diajar dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan menggunakan
alat peraga pada materi geometri ruang lebih tinggi daripada nilai KKM. Selain
itu, ketuntasan belajar kelas eskperimen mencapai 82,05%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan
menggunakan alat peraga efektif terhadap hasil belajar peserta didik pada materi
geometri ruang kelas X semester genap di MA Bustanul Ulum tahun pelajaran
2011/2012.
3) Penelitian yang berjudul Efektivitas Metode Pembelajaran Inside-Outside Circle
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Garis dan Sudut Kelas VII MTs
Al-Maarif Gombang Tahun Pelajaran 2011/2012 oleh Haniatur Rohmah
(2012). Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh rata-rata nilai tes akhir kelas
eksperimen = 70,28 dan kelompok kontrol = 59,62, berarti rata-rata hasil belajar
39

matematika peserta didik yang diajar dengan metode pembelajaran inside-outside


circle lebih baik daripada peserta didik yang diajar dengan pembelajaran
konvensional (ceramah). Uji hipotesis penelitian ini menggunakan t-tes pihak
kanan. Berdasarkan perhitungan t-tes dengan taraf signifikan = 5% diperoleh
thitung = 3,886, sedangkan t tabel =1.67. Karena thitung > t tabel, maka
perbedaan rata-rata tersebut signifikan. Sedangkan dari hasil analisis deskriptif
efektivitas diperoleh jumlah peserta didik yang tuntas KKM di kelas eksperimen
sebanyak 24 dan di kelas kontrol sebanyak 11 peserta didik dan untuk skor total
keefektifan kelas eksperimen adalah 8, sementara kelas kontrol adalah 5 dari skor
maksimal 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran inside-
outside circle efektif terhadap hasil belajar Matematika materi pokok garis dan
sudut kelas VII MTs Al-Maarif Gembong tahun pelajaran 2011/ 2012.

Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, penelitian-penelitian diatas


merupakan penelitian yang termasuk mempunyai keterkaitan dengan penelitian yang
akan dilakukan. Dari beberapa judul penelitian diatas secara umum dapat dikatakan
ada kaitannya dengan judul, namun secara khusus terdapat perbedaan mengenai materi
pelajaran dan cakupan wilayah penelitian.
Hasil penelusuran pertama, terdapat kesamaan yaitu menggunakan alat peraga,
untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi garis dan sudut. Perbedaan pada
penelitian ini adalah alat peraga yang digunakan yaitu menggunakan alat peraga garis
dan sudut sedangkan pada penelitian peneliti menggunakan alat peraga papan garis-
garis sejajar.
Penelusuran yang kedua, diperoleh kesamaan yaitu untuk mengetahui
efektivitas penggunaan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar. Perbedaan pada
penelitian ini yaitu alat peraga yang digunakan, materi yaitu geometri ruang sedangkan
peneliti materi garis dan sudut. Perbadaan lainnya yaitu penggunaan model
pembelajaran sedangkan penelitian peneliti tidak menggunakan model pembelajaran.
Penelusuran ketiga, diperoleh kesamaan yaitu untuk mengetahui hasil belajar
siswa pada materi garis dan sudut. Perbedaan pada penelitian ini adalah penggunaan
metode pembelajaran sedangkan penelitian peneliti tidak menggunakan metode
pembelajaran.
Dari ketiga penelitian terdahulu yang berhasil ditelusuri ternyata penelitian
yang dilakukan oleh peneliti berbeda dengan yang dilakukan oleh peneliti-peneliti
40

sebelumnya dari segi ranah pengukuran dan jenis penelitiannya. Oleh karena itu,
penelitian dengan judul Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Papan Garis-garis
Sejajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Yabujah Dalam Materi Pokok
Garis dan Sudut tetap dapat dilakukan karena masalah yang diteliti bukan duplikasi
dari penelitian- penelitian sebelumnya.

B. KERANGKA PEMIKIRAN
Kesulitan dalam belajar matematika, disebabkan adanya peran serta guru dalam
memberikan kondisi belajar matematika yang monoton. Oleh karena itu, diperlukan
pembelajaran matematika yang dapat merangsang peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik tidak bosan dan senang belajar
matematika.
Pendekatan mengajar yang menempatkan peserta didik sebagai penerima
informasi dapat meminimalkan peserta didik dalam pembelajaran. Padahal belajar itu
sendiri merupakan proses perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, ketrampilan maupun sikap melalui pengalaman latihan dan terlibat
langsung atau mengalami sendiri dalam proses pembelajarannya, oleh karena itu
kegiatan pembelajaran harus diupayakan untuk mewujudkan suasana yang kondusif
sehingga mampu menggunakan kemampuan, potensi, minat, bakat dan dorongan
motivasi kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar agar tercapai
kompetensi dasar yang diharapkan.
Hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran adalah menciptakan kondisi
atau suatu proses yang mengarahkan peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar.
Guru harus melakukan usaha-usahanya untuk dapat menumbuhkan dan memberikan
semangat agar peserta didiknya melakukan aktivitas belajarnya dengan baik. Jika
melalui proses dengan didasari motif yang tidak baik, atau mungkin karena rasa takut,
terpaksa atau sekedar formalitas, akan menghasilkan hasil belajar yang jenuh, tidak
otentik dan tidak bertahan lama agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan.
Peserta didik lebih aktif dan antusias, maka guru memberikan dorongan dan
rangsangan pada peserta didik untuk melakukan aktifitas belajar. Menumbuhkan rasa
ingin tahu, mendorong peserta didik merasakan kebutuhan atau kepentingannya dalam
proses belajar.
41

Hal ini menjadi lebih jelas bahwa media pembelajaran (alat peraga) cukup
penting keberadaan dan penggunaannya. Salah satu contoh alat peraga adalah alat
peraga papan garis-garis sejajar yang berfungi untuk menunjukkan beberapa teorema
mengenai sudut-sudut yang terbentuk oleh beberapa garis yang saling berpotongan.
Dengan bantuan alat peraga papan garis-garis sejajar, siswa dapat terlibat dalam proses
pengamatan, maka diharapkan akan terjadinya pembelajaran yang aktif. Dengan alat
peraga papan garis-garis sejajar pemahaman belajar dapat lebih di tingkatkan,
sehingga hasil belajar pun akan lebih meningkat. Berdasarkan penjabaran diatas, maka
dapat disimpulkan kedalam kerangka berfikir yang menunjukan dua variabel,
efektivitas penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar (X) terhadap hasil belajar
siswa dalam materi garis dan sudut (Y).
Alat peraga adalah alat bantu mengajar yang bertujuan untuk memberikan
variasi dalam cara-cara mengajar dan memberikan lebih banyak realitas dalam
mengajar sehingga lebih terwujud dan lebih terarah. Untuk mendapatkan hal tersebut,
maka lebih dahulu penulis harus menemukan hal pokok tentang pemikiran terhadap
pembelajaran tersebut. Agar dapat mewujudkan hal pokok tersebut, maka yang
menjadi fokus penelitian ini adalah Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Papan Garis-
garis Sejajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Yabujah Dalam Materi
Pokok Garis dan Sudut.
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan pemecahan sementara atas masalah penelitian. Dengan
kata lain, hipotesis merupakan prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan.
Hipotesis tersebut diperlukan untuk memperjelas masalah yang sedang diteliti.53
Secara logis hipotesis menghubungkan kenyataan yang telah diketahui dengan dugaan
tentang kondisi yang tidak diketahui. Agar dugaan tersebut dapat diuji kebenarannya,
maka hipotesis harus menyatakan hubungan tersebut secara jelas dan obyektif
sehingga memudahkan dalam menentukan langkah-langkah pengujiannya.
Berdasarkan kajian teori dan beberapa kajian penelitian yang relevan di atas
maka penulis merumuskan hipotesis yang diajukan adalah penggunaan alat peraga
papan garis-garis sejajar efektif terhadap hasil belajar siswa pada materi garis dan
sudut untuk kepentingan uji statistik maka dikembangkan:

53
Ibnu Hadjar. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, hal. 61
42

H0 : Penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar tidak efektif terhadap


hasil belajar siswa pada materi garis dan sudut karena tidak ada perbedaan
hasil belajar antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga,
jarang menggunakan alat peraga, kadang-kadang menggunakan alat peraga
dan tidak pernah menggunakan alat peraga.
Ha : Penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar efektif terhadap hasil
belajar siswa pada materi garis dan sudut karena ada perbedaan hasil
belajar antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga,
jarang menggunakan alat peraga, kadang-kadang menggunakan alat peraga
dan tidak pernah menggunakan alat peraga.
43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Yabujah yang terletak di Desa Segeran
Kidul Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Jumlah siswadi SMP
Yabujah pada tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 360 siswa yang tersebar di 10
kelas, yaitu kelas VII ada 4 kelas, kelas VIII ada 3 kelas dan kelas IX ada 3 kelas.
Jumlah guru yang menjadi staf pengajar di SMP Yabujah adalah 28 orang dan
terdapat 3 guru matematika, sedangkan pada bagian staf karyawan ada 4 orang.
Jadi, jumlah staf pengajar dan karyawan seluruhnya ada 32 orang. Adapun objek
penelitiannya adalah kelas VII pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.

2. Waktu Penelitian
Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon Nomor:
In.14/F.1.1/PP.009/5157/2014 periode 2014-2015. Penelitian ini dilaksanakan
dalam waktu tiga bulan yaitu terhitung dari mulai tanggal 19 September sampai
dengan 19 Desember 2014. Lebih jelasnya dalam memahami rangkaian kegiatan
yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini, penulis menyusun tahapan dan
jadwal kegiatan penelitian dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan September Oktober November Desember


No
Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap persiapan
2. Uji Coba Instrumen
Eksperiment
3.
(mengajar)
4. Pengumpulan Data
5. Analisis Data
6. Penyusunan Laporan

43
44

B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan metode eksperimen yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol
secara ketat.54 Metode eksperimen pada umumnya dianggap sebagai metode penelitian
yang paling canggih yang dilakukan untuk menguji hipotesis. Eksperimen itu sendiri
direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang
diperlukan menguji hipotesis tersebut. Peneliti dengan sengaja dan secara sistematik
mengadakan perlakuan variabel (manipulasi) dalam peristiwa alamiah, kemudian
mengamati konsekuensi perlakuan tersebut. Hipotesis ini menyatakan harapan atau
praduga yang nantinya merupakan penemuan yang akan dihasilkan dari perubahan
yang dibuat peneliti.

C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja
penelitian.55 Tujuannya adalah dapat memberikan gambaran dan arahan bagi peneliti
ketika melaksanakan penelitian.
Penelitian ini melibatkan empat kelas eksperimen yaitu kelompok siswa yang
selalu menggunakan alat peraga, kelompok siswa yang jarang menggunakan alat
peraga, kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga dan kelompok
siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga. Pembentukan empat kelas ini
untuk mengetahui apakah intensitas penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar
efektif terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengetahui perbandingan dari hasil belajar
tersebut dilakukan posttest.
Sesuai dengan jenis penelitian dan masalah yang dikemukakan, maka desain
penelitian ini adalah Posstest-Only Control Group Design, dengan desain sebagai
berikut:
R X1 O

R X2 O

R X3 O

R X4 O

54
Riduwan2. 2010. Belajar Mudah untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta, hal. 50
55
Muhadi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas: Panduan Wajib Bagi Pendidik. Yogyakarta: Mitra Cendekia
Press
45

Keterangan:
R = Randomisasi subjek penelitian
X1 = Treatment pada kelompok yang selalu menggunakan alat peraga papan garis-
garis sejajar
X2 = Treatment pada kelompok yang jarang menggunakan alat peraga papan garis-
garis sejajar
X3 = Treatment pada kelompok yang kadang-kadang menggunakan alat peraga papan
garis-garis sejajar
X4 = Treatment pada kelompok yang tidak pernah menggunakan alat peraga papan
garis-garis sejajar
O = Pemberian posttest untuk mengukur hasil belajar siswa
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian eksperimen dengan
desain Posstest-Only Control Group Design adalah sebagai berikut:
1. Memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen
Memberikan perlakuan di sini maksudnya, peneliti memberi perlakuan
kepada kelas eksperimen berupa penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar
pada materi garis dan sudut. Dimana terdapat empat kelas eksperimen yaitu kelas
pertama yang selalu menggunakan alat peraga, kelas kedua jarang menggunakan
alat peraga, kelas ketiga kadang-kadang menggunakan alat peraga serta kelas ke
empat tidak pernah menggunakan alat peraga. Adapun penentuan kelas
eksperimennya dengan menggunakan undian yaitu dengan menggunakan koin.
Dan didapat kelas yang selalu menggunakan alat peraga adalah kelas VII D, kelas
yang jarang menggunakan alat peraga adalah kelas VII C, kelas yang kadang-
kadang menggunakan alat peraga adalah kelas VII B, dan kelas yang tidak pernah
menggunakan alat peraga adalah kelas VII A.
2. Melaksanakan posttest terhadap kelas eksperimen
Posttest ini diberikan kepada kelas eksperimen setelah diterapkan
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar kecuali
kelas yang tidak pernah menggunakan alat peraga yaitu kelas VII A. Posttest ini
berupa soal materi garis dan sudut yang merupakan materi yang dijadikan obyek
penelitian.
46

3. Membandingkan hasil post test keempat kelas eksperimen


Data hasil post test dibandingkan, selanjutnya rata-rata tersebut digunakan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

D. Populasi dan Sampel Penelitian


Menurut Arikunto, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.56 Sedangkan
menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri dari objek atau
subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.57 Sampel adalah sebagian
anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga
diharapkan dapat mewakili populasinya.58
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Yabujah
pada semester ganjil tahun ajaran 2014-2015 yang terdiri dari 4 kelas yaitu kelas VII A
sampai dengan kelas VII D dengan jumlah seluruh siswanya adalah 125 orang.
Penelitian ini merupakan penelitian populasi.

E. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian.59 Dalam
penelitian ini, terdapat dua varibel penelitian yaitu respon siswa terhadap penggunaan
alat peraga papan garis-garis sejajar dan hasil belajar siswa. Kedua varibel tersebut
dijelaskan dalam definisi konseptual dan operasional sebagai berikut:
1. Definisi konseptual
a. Variabel respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan garis-garis
sejajar (X)
Respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan gari-garis
sejajar (X) adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan secara positif atau
negatif terhadap suatu objek tertentu yang dibentuk dari ranah kognitif.

56
Suharsimi Arikunto1. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka
Cipta, hal. 130
57
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta, hal. 117
58
Sugiarto. 2003. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hal. 2
59
Suharsimi Arikunto1. Op. Cit., hal. 116
47

b. Variabel hasil belajar


Hasil belajar adalah hasil dari proses belajar yang berupa perubahan
tingkah laku atau peningkatan kemampuan mental peserta didik berupa hasil
utama pengajaran (instructional effect) dan hasil pengiring (nurturant effect).
2. Definisi operasional
a. Variabel respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan garis-garis
sejajar (X)
Respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan gari-garis
sejajar (X) adalah respon positif atau negatif siswa terhadap penggunaan alat
peraga papan garis-garis sejajar yang diukur menggunakan angket
b. Variabel hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah ia menerima pengalaman belajar yang dapat diukur melalui tes
hasil belajar.

F. Teknik Pengumpulan Data


Data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi
atau keterangan.60 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Studi Pustaka, yaitu data-data yang diambil dari buku-buku yang relevan dengan
keperluan penelitian
2. Studi Empirik, yaitu data yang diambil dari sumber data dilapangan yaitu di SMP
Yabujah
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan ada dua jenis yaitu tes
berupa tes pilihan ganda dan non tes berupa angket. Kedua teknik pengumpulan data
tersebut dujelaskan sebagai berikut:

1. Kuesioner (Angket)
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.61
Angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap

60
Riduwan1. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta, hal. 31
61
Sugiyono. Op. Cit., hal. 199
48

penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar dalam pembelaran matematika


materi garis dan sudut.
2. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.62

G. Instrumen Penelitian
Sebagai upaya untuk mendapatkan data dan informasi mengenai hal-hal yang
diteliti, maka dibuatlah seperangkat instrumen. Instrumen yang digunakan yaitu
instrumen tes dan non tes. Dalam penelitian ini terdapat dua instrumen pengukuran,
yaitu instrumen untuk mengukur respon siswa terhadap alat peraga papan garis-garis
sejajar sebagai variabel X dan instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa sebagai
variabel Y. Masing-masing instrumen pengukuran variabel tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
1) Instrumen pengukuran respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan garis-
garis sejajar (X)
Instrumen yang digunakan dalam hal ini adalah angket, maka pengukuran
yang dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan alat peraga
papan garis-garis sejajar yaitu dengan penyebaran angket. Penyusunan instrumen
angket dibuat sebanyak 20 pertanyaan dengan 4 pilihan alternatif jawaban yaitu
sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS)
dengan ketentuan skor dalam skala Likert untuk pernyataan positif SS = 4, S = 3,
TS = 2, STS = 1 dan untuk pernyataan negatif SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4
Dengan kriteria interpretasi skor sebagai berikut: 63
Tabel 3.2
Interpretasi Angket
Presentasi Kriteria
0%-20% Sangat lemah
21%-40% Lemah
41%-60% Cukup

62
Ibid, hal. 76
63
Riduwan2. Op. Cit., hal. 87
49

61%-80% Kuat
81%-100% Sangat Kuat

Instrumen angket meliputi beberapa tahapan yaitu:


a) Kisi-kisi
b) Validitas oleh expert judgment
2) Instrumen hasil belajar siswa (Y)
Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah tes,
maka pengukuran yang dilakukan yaitu dengan memberikan testing berupan 20
soal pilihan ganda mengenai materi garis dan sudut. Dalam penelitian ini, tes
digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan garis-
garis sejajar pada materi garis dan sudut. Selain untuk mengetahui respon masing-
masing kelas, testing ini juga untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan respon
antara kelas yang selalu, jarang, kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan
alat peraga.
Penyusunan instrumen tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a) Pembatasan terhadap bahan yang diujikan. Dalam penelitian ini telah dibatasi
materi garis dan sudut, hingga bentuk soal pengembangannya.
b) Menentukan jumlah waktu yang disediakan. Waktu yang disediakan untuk
posttest adalah 80 menit. Menentukan jumlah butir yang disediakan. Butir
soal yang disediakan untuk posttest adalah 20.
c) Membuat kisi-kisi soal
d) Validitas oleh expert judgment
e) Uji coba empirik
f) Analisis hasil uji coba
3) Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini disusun sebagai acuan peneliti
dalam membuat instrumen pengumpulan data. Penyusunan instrumen didasarkan
pada landasan-landasan teori dan indikator yang telah dijelaskan pada acuan
teoritik di bab II. Kisi-kisi instrumen baik yang tes maupun yang non tes dapat
dilihat selengkapnya di lampiran.
50

H. Uji Coba Instrumen


Sebelum instrumen diujikan maka instrumen tersebut di uji coba, uji coba
instrumen ini bertujuan untuk mengetahui keadaan tentang pengumpulan data yang
baik sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen penulis diujikan
pada siswa kelas VII MTs Al-Ikhlash Segeran yang dilakukan kepada 35 siswa,
adapun hasil uji coba instrumen dapat dilihat sebagai berikut:

1. Uji Validitas
Menurut Anderso dalam Suharsimi Arikunto sebuah tes dikatakan valid
apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.64 Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud. Uji validitas untuk pilihan
ganda digunakan korelasi point biserial karena skor 1 dan 0 saja. Adapun Uji
validitas butir pilihan ganda menggunakan korelasi point biserial dengan tahapan
sebagai berikut:65
a. Menyiapkan tabel perhitungan untuk mencari nilai p,q, , 2

b. Mencari rata-rata skor total, dengan rumus =

2 2
c. Mencari standar deviasi total, dengan rumus = ( )

d. Mencari rata-rata tiap item yang dijawab dengan benar


e. Mencari koefisien korelasi biserial dengan rumus

Keterangan:
= Koefisien korelasi point biseral
= Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
= Rata-rata skor total
= Standar deviasi skor total
= Proporsi peserta didik yang menjawab benar
banyaknya siswa yang menjawab benar
(p = )
jumlah seluruh siswa

= Proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = 1 - p)

64
Suharsimi Arikunto2. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 64
65
Anas Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, hal.185-190
51

f. Menyimpulkan dengan nilai atau selanjutnya dibandingkan


dengan haris dengan taraf signifikan 5%. Butir soal dikatakan valid jika
> .

Hasil tes uji coba yang dilakukan kepada 35 siswa di MTs Al-Ikhlash
Segeran, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan software ANATES dan
perhitungan manual dengan hasil uji validitas pada signifikan 5% dimana data (N)
= 35, didapat sebesar 0,334 (lihat pada lampiran tabel r). Terdapat empat
soal yang memiliki yang lebih kecil daripada rtabel . Masing-masing
yang dimaksud adalah 0,069; 0,087; 0,250 dan 0,299.
Karena dalam aturan validitas soal yang dianggap valid adalah >
dan 0,069 < 0,334; 0,087 < 0,334; 0,250 < 0,334 dan 0,299 < 0,334 maka
soal yang memiliki rhitung tersebut dianggap tidak valid dan selanjutnya soal yang
tidak valid tidak dipakai. Yaitu soal nomor 4, 10, 17 dan 20. Sehingga soal yang
digunakan dalam tes sebanyak 16 soal. (Perhitungan validitas selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran B.2)

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang
sama. Suatu tes dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang tetap apabila
diteskan berkali-kali atau dengan kata lain tes dikatakan reliabel jika hasil-hasil
tes tersebut menunjukkan ketetapan/keajegan hasil.66
Untuk menentukan reliabilitas soal pilihan ganda digunakan rumus KR-20,
yaitu:

2
11 = | | |1 |
1 2
dengan
2 = varians total
( )2
2
2
=

Keterangan:
2 = jumlah skor total kuadrat

66
Suharsimi Arikunto2. Op. Cit., hal. 86
52

( )2 = kuadrat dari jumlah skor


= jumlah peserta
11 = reliabilitas instrumen
= banyaknya butir soal
= proporsi subyek yang menjawab item benar
= proporsi subyek yang menjawab item salah
( = 1 )
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
= standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)67

Klasifikasi interpretasi untuk reliabilitas yang banyak digunakan adalah:


Tabel 3.3
Interpretasi Reliabilitas68

Nilai r11 Interpretasi


0,00 < r11 0,20 Sangat Rendah
0,20 < r11 0,40 Rendah
0,40 < r11 0,60 Sedang
0,60 < r11 0,80 Tinggi
0,80 < r11 1,00 Sangat Tinggi

Setelah didapat harga 11, harga 11 dibandingkan dengan harga . Jika


maka hipotesisnya diterima, jika sebaliknya maka hipotesisnya
ditolak.
Berdasarkan perhitungan manual diperoleh koefisien reliabilitas 11 =
0,74, hal ini menunjukan bahwa soal uji coba tes hasil belajar siswa memiliki
reliabilitas yang tinggi, sedangkan dengan menggunakan program ANATES
diperoleh reliabilitas untuk soal uji coba bernilai 0,91 yang berarti masuk dalam
interpretasi sangat tinggi. (Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran B.3).

3. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (mempunyai kemampuan tinggi) dengan siswa yang

67
Ibid, hal. 97-100
68
Ibid, hal. 71
53

kurang pandai (mempunyai kemampuan rendah).69 Untuk mengukur daya


pembeda soal hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :

Rumus yang digunakan untuk menentukan daya beda yaitu:70



= =

Keterangan:
= jumlah peserta tes
= banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar

= = proporsi kelompok atas menjawab benar


= = proporsi kelompok bawah menjawab benar

Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:71

Tabel 3.4
Klasifikasi Daya Beda
Interval Kriteria
D 0,00 Sangat jelek
0,00 < D 0,20 Jelek
0,20 < D 0,40 Cukup
0,40 < D 0,70 Baik
0,70 < D 1,00 Baik Sekali

Dari 20 soal yang diuji cobakan, diperoleh klasifikasi daya beda sebagai berikut:
1) Soal dengan daya beda jelek (1 butir): butir 20
2) Soal dengan daya beda cukup (9 butir): butir 1, 3, 4, 10, 11, 14, 15, 17, 18
3) Soal dengan daya beda baik (9 butir): butir 2, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 16, 19
4) Soal dengan daya beda baik sekali (1 butir): butir 8.

69
Ibid, hal. 211
70
Ibid.
71
Ibid, hal. 213
54

(Perhitungan daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.5).

4. Indeks Kesukaran
Menurut Witherington dalam bukunya Psychological Education
menyebutkan, bahwa sudah atau belum memadainya derajat kesukaran item tes
hasil belajar dapat diketahui dari besar kecilnya angka yang melambangkan
tingkat kesulitan dari item tersebut. Angka yang dapat memberikan petunjuk
mengenai tingkat kesukaran item itu dikenal dengan istilah difficulty index (angka
indeks kesukaran item).72 Adapun rumus yang digunakan adalah:73

=

Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa
Dengan interpretasi tingkat kesukaran butir soalnya dapat digunakan tolak
ukur sebagai berikut:74
Tabel 3.5
Klasifikasi Interpretasi Indeks Kesukaran

Interval Kriteria
P 0,30 Sukar
0,30 < P 0,70 Sedang
P > 0,70 Mudah

Dari 20 soal yang diuji cobakan, diperoleh klasifikasi interpretasi indeks


kesukaran sebagai berikut:
1) Soal dengan kriteria sedang (5 butir): butir 4, 7, 8, 10, 17
2) Soal dengan kriteria mudah (15 butir): butir 1, 2, 3, 5, 6, 9, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 18, 19, 20
(Perhitungan indeks kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.6).\

72
Anas Sudijono. Op. Cit, hal. 371
73
Suharsimi Arikunto2. Op. Cit., hal. 208
74
Ibid.
55

I. Teknik Analisis Data


Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, penulis selanjutnya
menganalisis data untuk mencari korelasi antara variabel penelitian. Adapun langkah-
langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah kelas yang
dijadikan sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan apabila
peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan proporsi subjek, objek,
kejadian, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini, statistik uji yang digunakan adalah uji Shapiro-
wilk karena jumlah data yang terlibat kurang dari 50 dengan mengambil taraf
signifikansi () sebesar 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Jika nilai signifikansi () 0,05 maka data berdistribusi normal
2) Jika nilai signifikansi () < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Uji normalitas data yang dilakukan dengan menggunakan program
komputer software SPSS versi 17.0. Adapun langkah-langkah uji normalitas
dengan menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut:75
1) Pilih Menu Analyze Descripstive Statistics Explore, seperti
gambar berikut.

75
Ilham Muhammad Zen. 2013. Aplikasi Program SPSS dalam Menyelesaikan Kasus Uji Statistika
Parametrik (Bagian 5: Uji ANOVA Satu Arah). https://freelearningji.wordpress.com/2013/07/22/aplikasi-
program-spss-dalam-menyelesaikan-kasus-uji-statistika-parametrik-bagian-5-uji-anova-satu-arah/. Diakses
pada Jumat 12 Desember. Pukul 20.00 WIB
56

2) Masukkan nilai siswa dalam kolom dependent dan penggunaan alat


peraga dalam kolom independent/factor. Klik Ok, seperti gambar berikut.

3) Klik button (tombol) Plot dan pilih Histogram dan pilih Normality
Plots with Tests, kemudian klik Continue, seperti gambar berikut.

b. Uji Homogenitas
Prasyarat agar pengujian homogenitas dapat dilakukan adalah apabila
datanya telah terbukti berdistribusi normal. Uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian bervarian
homogen atau tidak. Dala penelitian ini, statistik uji yang digunakan adalah
statistik Levene dengan mengambil taraf signifikansi () sebesar 0,05 dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Jika nilai signifikansi () > 0,05 maka varians datanya diasumsikan sama
atau homogen
57

2) Jika nilai signifikansi () < 0,05 maka varians datanya diasumsikan tidak
sama atau tidak homogen
Uji homogenitas data yang dilakukan dengan menggunakan program
komputer software SPSS versi 17.0. Adapun langkah-langkah uji
homogenitas dengan menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut:76
1) Pilih Menu Analyze Descripstive Statistics Explore
2) Masukkan nilai siswa dalam kolom dependent dan penggunaan alat
peraga dalam kolom independent/factor. Klik Ok
3) Pada bagian Display, pilih Plot, seperti gambar berikut.

4) Klik button (tombol) Plots dan klik None pada Boxplots, Histogram
pada Descriptive, ceklis pada Normality Plots With Tests, klik Power
Estimation pada Spread Vs. Level With Levene Test, kemudian pilih
Continue, seperti gambar berikut.

76
Ibid.
58

2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menjawab permasalahan yang diteliti secara
komparatif, yaitu Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa
antara yang selalu menggunakan alat peraga, dengan jarang menggunakan alat
peraga, dengan kadang-kadang menggunakan alat peraga dan tidak pernah
menggunakan alat peraga?. Pengujian hipotesis akan membawa kepada
kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis. Pada penelitian ini untuk
menguji hipotesis digunakan rumus Anova (analysis of variance).
Anava atau analysis of variance (anova) adalah tergolong analisis
komparatif lebih dari dua variabel atau lebih dari dua rata-rata. Tujuannya ialah
untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Sedangkan kegunaannya untuk
menguji kemampuan generalisasi artinya data sampel dianggap dapat mewakili
populasi.77
Anova lebih dikenal dengan uji-F (Fisher Test) yang merupakan
pengembangan atau penjabaran lebih lanjur dari uji-t karena uji-t hanya dapat
melihat perbandingan dua kelompok data saja. Sedangkan anova lebih dari dua
kelompok data. Secara umum anova dibagi menjadi dua yaitu uji One Way Anova
(satu faktor) dan Two Way Anova (dua faktor).78 Dalam penelitian ini, uji yang
dipakai adalah uji One Way Anova karena hanya ada satu faktor yang
mempengaruhi perbedaan hasil belajar siswa yaitu penggunaan alat peraga. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui apakah antara keempat kelas eksperimen terdapat
perbedaan kemampuan atau tidak pada pokok yang menjadi fokus penelitian
setelah perlakuan diberikan.
Uji One Way Anova dapat dilakukan jika memenuhi beberapa syarat yaitu:
1) Data berdistribusi normal
Normalitas sebuah data dapat diuji salah satunya dengan menggunakan
uji Kolmogorof-Sminnov dan uji Shapiro-Wilk
2) Data memiliki varians yang sama
Varians data diuji dengan menggunakan uji Levene
3) Data berasal dari sampel independent
Maksudnya data yang diuji berasal dari dua grup sampel yang berbeda.

77
Riduwan, Adun Rusyana dan Enas. 2013. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian.
Bandung: Alfabeta, hal. 53
78
Riduwan1. Op. Cit., hal 217
59

H0 diterima jika nilai signifikansinya lebih besar dari 5% atau 0,01 artinya
tidak ada perbedaan antar variabel dan H0 ditolak jika nilai signifikansinya lebih
kecil dari 5% atau 0,05 artinya ada perbedaan antar variabel. 79
Langkah-langkah untuk mencari uji One Way Anova adalah sebagai
berikut:80
1) Sebelum anova dihitung, asumsikan bahwa data pilih secara random,
berdistribusi normal, dan variannya homogen.
2) Buatlah hipotesis (Ha dan H0) dalam bentuk kalimat
3) Buatlah hipotesis (Ha dan H0) dalam bentuk statistik
4) Buatlah daftar statistik induk
5) Hitunglah jumlah kuadrat akar group (JKA) dengan rumus:
( )2 ( )2
=

( 1 )2 ( 2 )2 ( 3 )2 ( )2
=[ + + ]
1 2 3
6) Hitunglah derajat bebas antar group dengan rumus : = 1
7) Hitunglah kuadrat retara antar group (KRA) dengan rumus :

=

8) Hitunglah jumlah kuadrat dalam antar group (JKD) dengan rumus :


( )2
= 2

2 2 2 ( 1 )2 ( 2 )2 ( 3 )2
= ( 1 + 1 + 1 )[ + + ]
1 2 3
9) Hitunglah derajat bebas dalam group dengan rumus : =
10) Hitunglah kuadrat retara dalam antar group (KRD) dengan rumus :

=

11) Carilah Fhitung dengan rumus : Fhitung =

12) Tentukan taraf signifikannya, misalnya = 0,05


13) Cari Ftabel dengan rumus : Ftabel = (1)(,)
14) Buatlah tabel ringkasan anova

79
Ilham Muhammad Zen. Loc. Cit.
80
Riduwan1. Op. Cit., hal 218
60

15) Tentukanlah kriteria pengujian : Jika Fhitung Ftabel, maka tolak H0 berarti
signifikan dan konsultasikan antara Fhitung dengan Ftabel kemudian bandingkan.
16) Buatlah kesimpulan.
17) Seandainya Ho ternyata ditolak dan Ha diterima, maka perhitungan
dilanjutkan dengan uji lanjutan agar dapat diketahui pasangan mana yang
berbeda. Uji lanjutan ada pada Post Hoc Tests (Multiple Comparisons) yang
berfungsi untuk mengetahui hasil perbandingan antara variabel. Dalam
penelitian ini uji lanjutan yang digunakan adalah uji Tukey. Teknik Tukey
digunakan dengan cara membandingkan perbedaan setiap pasangan rata-rata
dengan nilai kritis HSD (honestly significant difference test) yang dapat
ditentukan sebagai berikut:

= (1;,) ( )

Keterangan :
= nilai pada distribusi studentized range statistik
= rata-rata kuadrat dalam kelompok pada tabel ANOVA
= besarnya sampel81
Untuk menghitung Anova, penulis menggunakan bantuan software SPSS
versi 17.0 dengan taraf signifikan sebesar 0,05. Adapun langkah-langkah uji
One Way Anova dengan menggunakan software SPSS versi 17.0 adalah sebagai
berikut:82
1) Pilih menu Analyze Compare Means One Way ANOVA, sepeeti
gambar berikut.

81
Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, hal. 215-216
82
Ilham Muhammad Zen. Loc. Cit.
61

2) Masukkan nilai siswa dalam kolom dependent dan penggunaan alat peraga
dalam kolom independent/factor. Klik Ok
3) Klik button (tombol) Option dan pilih Homogenity of variance test.
Kemudian klik Continue, seperti gambar berikut.

4) Klik button (tombol) Post Hoc (analisis lanjutan dari F-test) dan pilih Tukey.
Kemudian klik Continue, seperti gambar berikut.

J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah pernyataan statistik tentang populasi yang diteliti.
Jika menguji hipotesis penelitian dengan perhitungan statistik, maka rumusan hipotesis
tersebut perlu diubah kedalam rumusan hipotesis statistik.83
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan judul efektifitas
penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar terhadap hasil belajar siswa dimana
yang diteliti adalah perbandingan hasil belajar antara kelompok siswa yang selalu

83
Riduwan1. Op. Cit., hal 174
62

menggunakan alat peraga, jarang menggunakan alat peraga, kadang-kadang


menggunakan alat peraga dan tidak pernah menggunakan alat peraga. Maka hipotesis
statistiknya adalah:
H0 : 1 = 2 = 3 = 4
Ha : 1 2 3 4
Keterangan:
1 = Nilai rata-rata kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga
2 = Nilai rata-rata kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga
3 = Nilai rata-rata kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga
4 = Nilai rata-rata kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga
63

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Data yang didapatkan melalui tes hasil belajar berupa data kuantitatif yaitu
hasil posttest dari kelas eksperimen. Penelitian ini mengambil sampel dari kelas VII
SMP Yabujah Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu yang berjumlah 125 siswa
dari 4 kelas. Tes tersebut berupa tes Pilihan Ganda yang terdiri dari 16 butir soal yang
berkaitan dengan materi garis dan sudut. Data lain yaitu hasil penyebaran angket untuk
mengetahui respon siswa terhadap alat peraga papan garis-garis sejajar. Data yang
diperoleh akan dijadikan ukuran untuk menjawab hipotesis pada penelitian ini.
Deskripsi data hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar


(Variabel X)
Data yang diperoleh berupa hasil penyebaran angket di kelas eksperimen
untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan garis-
garis sejajar. Penyusunan instrumen angket dibuat sebanyak 20 pertanyaan dengan
4 pilihan alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),
dan sangat tidak setuju (STS) dengan ketentuan skor dalam skala Likert untuk
pernyataan positif SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1 dan untuk pernyataan negatif SS
= 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4.
Dalam Skala Likert responden (subyek) diminta untuk membaca dengan
teliti dan seksama pernyataan yang disajikan peneliti, kemudian ia diminta untuk
menilai pernyataan-pernyataan tersebut. Penilaian terhadap pernyataan-pernyataan
itu sifatnya subyektif, tergantung dari kondisi sikap masing-masing individu.
Dengan kriteria interpretasi skor pada tabel 3.2.
Hasil perolehan respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan garis-
garis sejajar disajikan dalam bentuk rata-rata presentase tiap kelas eksperimen.
Data tersebut dimaksudkan agar penulis dapat mengetahui dan
menginterpretasikan perbedaan respon siswa terhadap penggunaan alat peraga
tersebut secara keseluruhan dari pernyataan soal angket No. 1 dampai dengan
pernyataan soal angket No. 20. Berikut perjelasannya.

63
64

a. Respon kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga papan


garis-garis sejajar
Data hasil perolehan nilai ini dilakukan pada kelompok siswa yang
selalu menggunakan alat peraga yaitu kelas VII D yang berjumlah 28 orang.
Deskripsi data respon siswa dengan menggunakan program SPSS versi 17.0
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Deskripsi Hasil Angket Kelompok Siswa
yang Selalu Menggunakan Alat Peraga
Descriptives
Intensitas Penggunaan Alat Peraga Statistic Std. Error
Hasil Selalu Mean 61,8571 1,32609
Angket 95% Confidence Interval for Lower Bound 59,1362
Mean
Upper Bound 64,5780
5% Trimmed Mean 62,0476
Median 62,0000
Variance 49,238
Std. Deviation 7,01699
Minimum 45,00
Maximum 75,00
Range 30,00
Interquartile Range 8,00
Skewness -,530 ,441
Kurtosis ,019 ,858

Berdasarkan Tabel 4.2, diperoleh hasil rata-rata (mean) sebesar 61,68;


titik tengah (median) sebesar 61,85; simpangan baku (standar deviasi) 7,02;
tingkat penyebaran data (variance) sebesar 49,238; rentangan (range) sebesar
30; skor maksimum dari data adalah 75 dan skor minimum dari data adalah
45. Selain didapat skor rata-rata, juga dapat dibuat tabel frekuensi sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Angket
Kelompok Siswa yang Selalu Menggunakan Alat Peraga
Skor Frekuensi
43-47 1
48-52 3
53-57 2
58-62 9
65

63-67 8
68-72 4
73-78 1
Jumlah 28
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Gambar 4.1

9
8

4
3
2
1 1

Adapun data rekapitulasi presentase per-item hasil angket respon


kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga papan garis-garis
sejajar dengan jumlah siswa 28 sehingga skor maksimalnya adalah 28 x 4 =
112 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Rekapitulasi Presentase Hasil Angket
Kelompok Siswa yang Selalu Menggunakan Alat Peraga
No Jumlah Presentase Presentase
Skala Frekuensi
Item Skor (%) Total
SS 9 36 32,14
S 15 45 40,18
1 (+) 78%
TS 2 4 3,57
STS 2 2 1,78
SS 11 44 39,28
S 12 36 32,14
2 (+) 79%
TS 3 6 5,36
STS 2 2 1,78
SS 2 2 1,78
S 1 2 1,78
3 (-) 79%
TS 16 48 42,86
STS 9 36 32,14
SS 11 44 39,28
4 (+) 78%
S 12 36 32,14
66

TS 2 4 3,57
STS 3 3 2,68
SS 1 1 0,89
S 4 8 7,14
5 (-) 77%
TS 15 45 40,18
STS 8 32 28,57
SS 2 2 1,78
S 3 6 5,36
6 (-) 75%
TS 16 48 42,86
STS 7 28 25,00
SS 3 3 2,68
S 3 6 5,36
7 (-) 76%
TS 12 36 32,14
STS 10 40 35,71
SS 7 28 25,00
S 16 48 42,86
8 (+) 75%
TS 3 6 5,36
STS 2 2 1,78
SS 14 56 50,00
S 13 39 34,82
9 (+) 87%
TS 1 2 1,78
STS 0 0 0
SS 3 3 2,68
S 2 4 3,57
10 (-) 78%
TS 12 36 32,14
STS 11 44 39,28
SS 8 32 28,57
S 14 42 37,50
11 (+) 76%
TS 5 10 8,93
STS 1 1 0,89
SS 9 36 32,14
S 12 36 32,14
12 (+) 75%
TS 5 10 8,93
STS 2 2 1,78
SS 2 2 1,78
S 5 10 8,93
13 (-) 75%
TS 12 36 32,14
STS 9 36 32,14
SS 2 2 1,78
S 2 4 3,57
14 (-) 74%
TS 19 57 50,89
STS 5 20 17,86
SS 9 36 32,14
S 14 42 37,50
15 (+) 78%
TS 4 8 7,14
STS 1 1 0,89
16 (-) SS 2 2 1,78 77%
67

S 3 6 5,36
TS 14 42 37,50
STS 9 36 32,14
SS 9 36 32,14
S 16 48 42,86
17 (+) 79%
TS 1 2 1,78
STS 2 2 1,78
SS 9 36 32,14
S 14 42 37,50
18 (+) 78%
TS 4 8 7,14
STS 1 1 0,89
SS 2 2 1,78
S 3 6 5,36
19 (-) 79%
TS 12 36 32,14
STS 11 44 39,28
SS 11 44 39,28
S 12 36 32,14
20 (+) 78%
TS 2 4 3,57
STS 3 3 2,68
Rata-rata Presentase Kelas 77,5%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut :


Gambar 4.2
Presentase Per-Item Angket
Kelompok Siswa yang Selalu Menggunakan Alat Peraga

90

85

80
presentase
75

70

65
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, terlihat respon kelompok siswa


yang selalu menggunakan alat peraga terhadap penggunaan alat peraga papan
garis-garis sejajar dengan rata-rata sebesar 77,5% yang termasuk dalam
kategori kuat berdasarkan tabel 3.2. Terlihat bahwa item pernyataan No. 9
memiliki presentase paling tinggi yaitu 87% dan item No. 14 memiliki
presentase terendah yaitu 74%.
68

b. Respon kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga papan


garis-garis sejajar
Data hasil perolehan nilai ini dilakukan pada kelompok yang jarang
menggunakan alat peraga yaitu kelas VII C yang berjumlah 35 orang.
Deskripsi data respon siswa dengan menggunakan program SPSS versi 17.0
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Deskripsi Hasil Angket Kelompok Siswa
yang Jarang Menggunakan Alat Peraga
Descriptives
Intensitas Penggunaan Alat Peraga Statistic Std. Error
Hasil Jarang Mean 61,4857 ,98080
Angket 95% Confidence Interval for Lower Bound 59,4925
Mean
Upper Bound 63,4789
5% Trimmed Mean 61,6667
Median 61,0000
Variance 33,669
Std. Deviation 5,80249
Minimum 46,00
Maximum 72,00
Range 26,00
Interquartile Range 6,00
Skewness -,371 ,398
Kurtosis ,437 ,778

Berdasarkan Tabel 4.5, diperoleh hasil rata-rata (mean) sebesar 61,48;


titik tengah (median) sebesar 61; simpangan baku (standar deviasi) 5,80;
tingkat penyebaran data (variance) sebesar 33, 669; rentangan (range) sebesar
26; skor maksimum dari data adalah 72 dan skor minimum dari data adalah
46. Selain didapat skor rata-rata, juga dapat dibuat tabel frekuensi sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Angket
Kelompok Siswa yang Jarang Menggunakan Alat Peraga
Skor Frekuensi
45-46 1
47-48 0
49-50 0
51-52 1
69

53-54 2
55-56 2
57-58 1
59-60 10
61-62 5
63-64 2
65-66 5
67-68 1
69-70 3
71-72 2
Jumlah 35

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Gambar 4.3

10

5 5

3
2 2 2 2
1 1 1 1

Adapun data rekapitulasi presentase per-item hasil angket respon


kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis
sejajar dengan jumlah siswa 35 sehingga skor maksimalnya adalah 35 x 4 =
140 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Rekapitulasi Presentase Hasil Angket
Kelompok Siswa yang Jarang Menggunakan Alat Peraga
No Jumlah Presentase Presentase
Skala Frekuensi
Item Skor (%) Total
SS 8 32 22,86
S 25 75 53,57
1 (+) 79%
TS 2 4 2,86
STS 0 0 0
70

SS 13 52 37,14
S 20 60 42,86
2 (+) 83%
TS 2 4 2,86
STS 0 0 0
SS 0 0 0
S 4 8 5,71
3 (-) 79%
TS 22 66 47,14
STS 9 36 25,71
SS 5 20 14,28
S 26 78 55,71
4 (+) 75%
TS 3 6 4,28
STS 1 1 0,71
SS 1 1 0,71
S 4 8 5,71
5 (-) 76%
TS 23 69 49,28
STS 7 28 20,00
SS 0 0 0
S 6 12 8,57
6 (-) 77%
TS 20 60 42,86
STS 9 36 25,71
SS 2 2 1,43
S 3 6 4,28
7 (-) 79%
TS 18 54 38,57
STS 12 48 34,28
SS 5 20 14,28
S 23 69 49,28
8 (+) 72%
TS 5 10 7,14
STS 2 2 1,43
SS 13 52 37,14
S 18 54 38,57
9 (+) 80%
TS 2 4 2,86
STS 2 2 1,43
SS 0 0 0
S 4 8 5,71
10 (-) 79%
TS 21 63 45,00
STS 10 40 28,57
SS 8 32 22,86
S 19 57 40,71 72%
11 (+)
TS 4 8 5,71
STS 4 4 2,86
SS 7 28 20,00
S 19 57 40,71
12 (+) 73%
TS 8 16 11,43
STS 1 1 0,71
SS 0 0 0
13 (-) S 5 10 7,14 78%
TS 21 63 45,00
71

STS 9 36 25,71
SS 2 2 1,43
S 7 14 10,00
14 (-) 71%
TS 20 60 42,86
STS 6 24 17,14
SS 11 44 31,43
S 20 60 42,86
15 (+) 79%
TS 3 6 4,28
STS 1 1 0,71
SS 1 1 0,71
S 4 8 5,71
16 (-) 76%
TS 23 69 49,28
STS 7 28 20,00
SS 7 28 20,00
S 23 69 49,28
17 (+) 76%
TS 5 10 7,14
STS 0 0 0
SS 8 32 22,86
S 23 69 49,28
18 (+) 76%
TS 2 4 2,86
STS 2 2 1,43
SS 1 1 0,71
S 4 8 5,71
19 (-) 77%
TS 21 63 45,00
STS 9 36 25,71
SS 11 44 31,43
S 20 60 42,86
20 (+) 79%
TS 3 6 4,28
STS 1 1 0,71
Rata-rata Presentase Kelas 76,8%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut :


Gambar 4.4
Presentase Per-Item Angket
Kelompok Siswa yang Jarang Menggunakan Alat Peraga

85

80

75
presentase

70

65
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
72

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, terlihat respon kelompok siswa


yang jarang menggunakan alat peraga terhadap penggunaan alat peraga papan
garis-garis sejajar dengan rata-rata sebesar 76,8% yang termasuk dalam
kategori kuat berdasarkan tabel 3.2. Terlihat bahwa item pernyataan No. 2
memiliki presentase paling tinggi yaitu 83% dan item No. 14 memiliki
presentase terendah yaitu 71%.

c. Respon kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga


papan garis-garis sejajar
Data hasil perolehan nilai ini dilakukan pada kelompok yang kadang-
kadang menggunakan alat peraga yaitu kelas VII B yang berjumlah 32 orang.
Deskripsi data respon siswa dengan menggunakan program SPSS versi 17.0
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Deskripsi Hasil Angket Kelompok Siswa yang
Kadang-kadang Menggunakan Alat Peraga
Descriptives
Intensitas Penggunaan Alat Peraga Statistic Std. Error
Hasil Kadang- Mean 58,5938 ,85885
Angket kadang 95% Confidence Interval for Lower Bound 56,8421
Mean
Upper Bound 60,3454
5% Trimmed Mean 58,4028
Median 60,0000
Variance 23,604
Std. Deviation 4,85838
Minimum 51,00
Maximum 70,00
Range 19,00
Interquartile Range 6,00
Skewness ,293 ,414
Kurtosis ,017 ,809

Berdasarkan Tabel 4.8, diperoleh hasil rata-rata (mean) sebesar 58,59;


titik tengah (median) sebesar 60; simpangan baku (standar deviasi) 4,86;
tingkat penyebaran data (variance) sebesar 23,604; rentangan (range) sebesar
19; skor maksimum dari data adalah 70 dan skor minimum dari data adalah
51. Selain didapat skor rata-rata, juga dapat dibuat tabel frekuensi sebagai
berikut:
73

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Angket Kelompok Siswa yang
Kadang-kadang Menggunakan Alat Peraga

Skor Frekuensi
50-51 3
52-53 3
54-55 4
56-57 2
58-59 3
60-61 10
62-63 3
64-65 2
66-67 0
68-69 1
70-71 1
Jumlah 32
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Gambar 4.5

10

3 3 3 3
2 2
1 1

Adapun data rekapitulasi presentase per-item hasil angket respon


kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga papan garis-
garis sejajar dengan jumlah siswa 32 sehingga skor maksimalnya adalah 32 x
4 = 128 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
74

Tabel 4.9
Rekapitulasi Presentase Hasil Angket Kelompok Siswa yang Kadang-
Kadang Menggunakan Alat Peraga
No Jumlah Presentase Presentase
Skala Frekuensi
Item Skor (%) Total
SS 10 40 31,25
S 17 51 39,84
1 (+) 78%
TS 4 8 6,25
STS 1 1 0,78
SS 11 44 34,37
S 18 54 42,19
2 (+) 81%
TS 3 6 4,69
STS 0 0 0
SS 3 3 2,34
S 2 4 3,12
3 (-) 76%
TS 18 54 42,19
STS 9 36 28,12
SS 7 28 21,87
S 16 48 37,50
4 (+) 73%
TS 9 18 14,06
STS 0 0 0
SS 3 3 2,34
S 6 12 9,375
5 (-) 70%
TS 17 51 39,84
STS 6 24 18,75
SS 5 5 3,91
S 4 8 6,25
6 (-) 69%
TS 16 48 37,50
STS 7 28 21,87
SS 4 4 3,12
S 12 24 18,75
7 (-) 66%
TS 8 24 18,75
STS 8 32 25,00
SS 8 32 25,00
S 14 42 32,81
8 (+) 73%
TS 9 18 14,06
STS 1 1 0,78
SS 14 56 43,75
S 10 30 23,44
9 (+) 78%
TS 6 12 9,37
STS 2 2 1,56
SS 1 1 0,78
S 9 18 14,06
10 (-) 76%
TS 10 30 23,44
STS 12 48 37,50
11 (+) SS 7 28 21,87 72%
75

S 16 48 37,50
TS 7 14 10,94
STS 2 2 1,56
SS 7 28 21,87
S 14 42 32,81
12 (+) 69%
TS 8 16 12,50
STS 3 3 2,34
SS 0 0 0
S 10 20 15,62
13 (-) 73%
TS 14 42 32,81
STS 8 32 25,00
SS 2 2 1,56
S 5 10 7,81
14 (-) 76%
TS 14 42 32,81
STS 11 44 34,37
SS 10 40 31,25
S 9 27 21,09
15 (+) 70%
TS 10 20 15,62
STS 3 3 2,34
SS 3 3 2,34
S 5 10 7,81
16 (-) 74%
TS 14 42 32,81
STS 10 40 31,25
SS 9 36 28,12
S 13 39 30,47
17 (+) 73%
TS 9 18 14,06
STS 1 1 0,78
SS 5 20 15,62
S 21 63 49,22
18 (+) 73%
TS 4 8 6,25
STS 2 2 1,56
SS 2 2 1,56
S 11 22 17,19
19 (-) 71%
TS 9 27 21,09
STS 10 40 31,25
SS 7 28 21,87
S 17 51 39,84
20 (+) 71%
TS 4 8 6,25
STS 4 4 3,12
Rata-rata Presentase Kelas 73,1%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut :


76

Gambar 4.6
Presentase Per-Item Angket
Siswa Yang Kadang-Kadang Menggunakan Alat Peraga

90
80
70
60
50
40 presentase
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, terlihat respon kelompok siswa


yang kadang-kadang menggunakan alat peraga terhadap penggunaan alat
peraga papan garis-garis sejajar dengan rata-rata sebesar 73,1% yang
termasuk dalam kategori kuat berdasarkan tabel 3.2. Terlihat bahwa item
pernyataan No. 2 memiliki presentase paling tinggi yaitu 81% dan item No. 7
memiliki presentase terendah yaitu 66%.

d. Respon kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga


papan garis-garis sejajar
Data hasil perolehan nilai ini dilakukan pada kelompok yang tidak
pernah menggunakan alat peraga yaitu kelas VII A yang berjumlah 30 orang.
Deskripsi data respon siswa dengan menggunakan program SPSS versi 17.0
sebagai berikut:
Tabel 4.10
Deskripsi Hasil Angket Kelompok Siswa yang
Tidak Pernah Menggunakan Alat Peraga
Descriptives
Intensitas Penggunaan Alat Peraga Statistic Std. Error
Hasil Tidak Mean 56,7667 1,28178
Angket pernah 95% Confidence Interval for Lower Bound 54,1451
Mean
Upper Bound 59,3882
5% Trimmed Mean 57,4630
Median 60,0000
Variance 49,289
77

Std. Deviation 7,02058


Minimum 32,00
Maximum 66,00
Range 34,00
Interquartile Range 5,00
Skewness -1,902 ,427
Kurtosis 4,417 ,833

Berdasarkan Tabel 4.10, diperoleh hasil rata-rata (mean) sebesar


56,77; titik tengah (median) sebesar 60; simpangan baku (standar deviasi)
7,02; tingkat penyebaran data (variance) sebesar 49,289; rentangan (range)
sebesar 34; skor maksimum dari data adalah 66 dan skor minimum dari data
adalah 32. Selain didapat skor rata-rata, juga dapat dibuat tabel frekuensi
sebagai berikut:
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Angket Kelompok Siswa yang
Tidak Pernah Menggunakan Alat Peraga

Skor Frekuensi
30-34 1
35-39 0
40-44 1
45-49 3
50-54 2
55-59 7
60-64 15
65-69 1
Jumlah 30
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Gambar 4.7

15

3
2
1 1 1
78

Adapun data rekapitulasi presentase per-item hasil angket respon


kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga papan garis-
garis sejajar dengan jumlah siswa 30 sehingga skor maksimalnya adalah 30 x
4 = 120 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.12
Rekapitulasi Presentase Hasil Angket Kelompok Siswa yang Tidak
Pernah Menggunakan Alat Peraga
No Jumlah Presentase Presentase
Skala Frekuensi
Item Skor (%) Total
SS 6 24 20,00
S 16 48 40,00
1 (+) 72%
TS 6 12 10,00
STS 2 2 1,67
SS 6 24 20,00
S 15 45 37,5
2 (+) 72%
TS 9 18 15,00
STS 0 0 0
SS 3 3 2,50
S 5 10 8,33
3 (-) 70%
TS 17 51 42,5
STS 5 20 16,67
SS 7 28 23,33
S 13 39 32,5
4 (+) 71%
TS 8 16 13,33
STS 2 2 1,67
SS 2 2 1,67
S 7 14 11,67
5 (-) 68%
TS 18 54 45,00
STS 3 12 10,00
SS 2 2 1,67
S 3 6 5,00
6 (-) 74%
TS 19 57 47,5
STS 6 24 20,00
SS 0 0 0
S 6 12 10,00
7 (-) 78%
TS 14 42 35,00
STS 10 40 33,33
SS 6 24 20,00
S 21 63 52,50
8 (+) 76%
TS 1 2 1,67
STS 2 2 1,67
SS 10 40 33,33
9 (+) S 13 39 32,5 76%
TS 5 10 8,33
79

STS 2 2 1,67
SS 3 3 2,50
S 7 14 11,67
10 (-) 70%
TS 13 39 32,5
STS 7 28 23,33
SS 7 28 23,33
S 18 54 45,00
11 (+) 76%
TS 4 8 6,67
STS 1 1 0,83
SS 3 12 10,00
S 15 45 37,5
12 (+) 66%
TS 10 20 16,67
STS 2 2 1,67
SS 7 7 5,83
S 9 18 15,00
13 (-) 58%
TS 11 33 27,50
STS 3 12 10,00
SS 6 6 5,00
S 8 16 13,33
14 (-) 60%
TS 14 42 35,00
STS 2 8 6,67
SS 10 40 33,33
S 12 36 30,00
15 (+) 75%
TS 6 12 10,00
STS 2 2 1,67
SS 4 4 3,33
S 4 8 6,67
16 (-) 71%
TS 15 45 37,5
STS 7 28 23,33
SS 6 24 20,00
S 16 48 40,00
17 (+) 72%
TS 7 14 11,67
STS 1 1 0,83
SS 7 28 23,33
S 15 45 37,5
18 (+) 71%
TS 4 8 6,67
STS 4 4 3,33
SS 4 4 3,33
S 6 12 10,00
19 (-) 67%
TS 16 48 40,00
STS 4 16 13,33
SS 10 40 33,33
S 14 42 35,00
20 (+) 76%
TS 3 6 5,00
STS 3 3 2,50
Rata-rata Presentase Kelas 70,9%
80

Berdasarkan tabel di atas, terlihat respon kelompok siswa yang tidak


pernah menggunakan alat peraga terhadap penggunaan alat peraga papan
garis-garis sejajar dengan rata-rata sebesar 70,9% yang termasuk dalam
kategori kuat. Terlihat bahwa item pernyataan No. 7, 8, 9, 11 dan 20 memiliki
presentase paling tinggi yaitu 76% dan item No. 13 memiliki presentase
terendah yaitu 58%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut :
Gambar 4.8
Presentase Per-Item Angket Kelompok Siswa yang
Tidak Pernah Menggunakan Alat Peraga

80

70

60

50

40
presentase
30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2. Hasil belajar siswa (Variabel Y)


Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh dari posstest yang diberikan
pada akhir pertemuan pembelajaran. Tes terdiri dari 16 butir soal Pilihan Ganda
yang diberikan kepada 125 siswa yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu
kelompok yang selalu menggunakan alat peraga, kelompok yang jarang
menggunakan alat peraga, kelompok yang kadang-kadang menggunakan alat
peraga dan kelompok yang tidak pernah menggunakan alat peraga. Data yang
telah diperoleh akan dijadikan ukuran untuk menjawab hipotesis pada penelitian
ini. Deskripsi data hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut :
81

a. Hasil belajar kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga


papan garis-garis sejajar
Data hasil perolehan nilai ini dilakukan pada kelompok siswa yang
selalu menggunakan alat peraga yaitu kelas VII D yang berjumlah 28 orang.
Deskripsi data hasil belajar siswa dengan menggunakan program SPSS versi
17.0 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
Deskripsi Hasil Posttest Kelompok Siswa yang
Selalu Menggunakan Alat Peraga
Descriptives

Penggunaan Alat Peraga Statistic Std. Error

Hasil Selalu Mean 68,3929 1,72925


Tes 95% Confidence Interval for Lower Bound 64,8447
Mean Upper Bound 71,9410

5% Trimmed Mean 68,1825

Median 68,0000

Variance 83,729

Std. Deviation 9,15035

Minimum 51,00

Maximum 89,00

Range 38,00

Interquartile Range 12,50

Skewness ,404 ,441

Kurtosis ,164 ,858


Berdasarkan Tabel 4.13, diperoleh hasil rata-rata (mean) sebesar
68,39; titik tengah (median) sebesar 68; simpangan baku (standar deviasi)
9,15; tingkat penyebaran data (variance) sebesar 83,729; rentangan (range)
sebesar 38; skor maksimum dari data adalah 89 dan skor minimum dari data
adalah 51. Selain didapat skor rata-rata, juga dapat dibuat tabel frekuensi
sebagai berikut:
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang
Selalu Menggunakan Alat Peraga
Skor Frekuensi
49-53 1
82

54-58 2
59-63 5
64-68 8
69-73 3
74-78 6
79-83 1
84-88 1
89-93 1
Jumlah 28

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Gambar 4.9

3
2

1 1 1 1

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 28 siswa, 2


orang siswa memperoleh nilai pada rentang 40-55; 10 orang siswa
memperoleh nilai pada rentang 56-65; 14 orang siswa memperoleh nilai pada
rentang 66-79; dan 2 orang siswa memperoleh nilai pada rentang 80-100,
dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
Tabel 4.15
Tabel Kriteria Penilaian84
Nilai Kategori
80 100 Baik Sekali
66 79 Baik
56 65 Cukup

84
Suharsimi Arikunto1. Op. Cit., hal. 245
83

40 55 Kurang
< 40 Kurang Sekali

Adapun persentase nilai posttest kelompok siswa yang selalu


menggunakan alat peraga terlihat dalam diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.10

baik sekali kurang kurang


7% sekali 7%
0%

cukup
36%
baik
50%

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa dari 28 siswa


50% berkategori baik, 36% berkategori cukup, sedangkan hanya 7% saja
berkategori baik sekali.

b. Hasil belajar kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga


papan garis-garis sejajar
Data hasil perolehan nilai ini dilakukan pada kelompok siswa yang
jarang menggunakan alat peraga yaitu kelas VII C yang berjumlah 35 orang.
Deskripsi data hasil belajar siswa dengan menggunakan program SPSS versi
17.0 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16
Deskripsi Hasil Posttest Kelompok Siswa yang
Jarang Menggunakan Alat Peraga
Descriptives

Penggunaan Alat Peraga Statistic Std. Error

Hasil Jarang Mean 60,3143 1,25810


Tes 95% Confidence Interval for Lower Bound 57,7575
Mean Upper Bound 62,8710

5% Trimmed Mean 60,1111


Median 58,0000

Variance 55,398
84

Std. Deviation 7,44300

Minimum 46,00

Maximum 80,00

Range 34,00

Interquartile Range 11,00

Skewness ,533 ,398

Kurtosis ,305 ,778

Berdasarkan Tabel 4.16, diperoleh hasil rata-rata (mean) sebesar


60,31; titik tengah (median) sebesar 58; simpangan baku (standar deviasi)
7,44; tingkat penyebaran data (variance) sebesar 55,398; rentangan (range)
sebesar 34; skor maksimum dari data adalah 80 dan skor minimum dari data
adalah 46. Selain didapat skor rata-rata, juga dapat dibuat tabel frekuensi
sebagai berikut:
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang
Jarang Menggunakan Alat Peraga
Skor Frekuensi
44-48 2
49-53 2
54-58 14
59-63 5
64-68 8
69-73 2
74-78 1
79-83 1
Jumlah 35
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Gambar 4.11

14

2 2 2
1 1
85

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 35 siswa, 7


orang siswa memperoleh nilai pada rentang 40-55; 17 orang siswa
memperoleh nilai pada rentang 56-65; 10 orang siswa memperoleh nilai pada
rentang 66-79; dan 1 orang siswa memperoleh nilai pada rentang 80-100,
dengan kriteria penilaian pada tabel 4.15.
Adapun persentase nilai posttest kelompok siswa yang jarang
menggunakan alat peraga terlihat dalam diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.12

baik sekali kurang


3% sekali
0%
kurang
baik
20%
29%

cukup
48%

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa dari 35 siswa


29% berkategori baik, 48% berkategori cukup, sedangkan hanya 3% saja
berkategori baik sekali.

c. Hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat


peraga papan garis-garis sejajar
Data hasil perolehan nilai ini dilakukan pada kelompok siswa yang
kadang-kadang menggunakan alat peraga yaitu kelas VII B yang berjumlah
32 orang. Deskripsi data hasil belajar siswa dengan menggunakan program
SPSS versi 17.0 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18
Deskripsi Hasil Posttest Kelompok Siswa yang
Kadang-kadang Menggunakan Alat Peraga
Descriptives

Penggunaan Alat Peraga Statistic Std. Error

Hasil Kadang- Mean 58,5625 1,30364


Tes kadang 95% Confidence Interval for Lower Bound 55,9037
86

Mean Upper Bound 61,2213

5% Trimmed Mean 58,4028

Median 59,0000

Variance 54,383

Std. Deviation 7,37449

Minimum 45,00

Maximum 75,00

Range 30,00

Interquartile Range 12,75

Skewness ,269 ,414

Kurtosis -,698 ,809

Berdasarkan Tabel 4.18, diperoleh hasil rata-rata (mean) sebesar


58,56; titik tengah (median) sebesar 59; simpangan baku (standar deviasi)
7,37; tingkat penyebaran data (variance) sebesar 54,383; rentangan (range)
sebesar 30; skor maksimum dari data adalah 75 dan skor minimum dari data
adalah 45. Selain didapat skor rata-rata, juga dapat dibuat tabel frekuensi
sebagai berikut:
Tabel 4.19
Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang
Kadang-kadang Menggunakan Alat Peraga
Skor Frekuensi
44-45 1
46-47 0
48-49 0
50-51 6
52-53 2
54-55 4
56-57 2
58-59 1
60-61 6
62-63 0
64-65 4
66-67 0
68-69 4
70-71 1
72-73 0
74-75 1
Jumlah 32
87

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Gambar 4.13

6 6

4 4 4

2 2

1 1 1 1

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 32 siswa, 13


orang siswa memperoleh nilai pada rentang 40-55; 13 orang siswa
memperoleh nilai pada rentang 56-65; 6 orang siswa memperoleh nilai pada
rentang 66-79; dan tidak ada siswa memperoleh nilai pada rentang 80-100,
dengan kriteria penilaian seperti tabel 4.15.
Adapun persentase nilai posttest kelompok siswa yang kadang-kadang
menggunakan alat peraga terlihat dalam diagram lingkaran berikut:

Gambar 4.14

baik sekali kurang


0% sekali
0%
baik
19% kurang
40%

cukup
41%

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa dari 32 siswa


19% berkategori baik, 41% berkategori cukup, 40% berkategori kurang, dan
tidak ada yang berkategori baik sekali.
88

d. Hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat


peraga papan garis-garis sejajar
Data hasil perolehan nilai ini dilakukan pada kelompok yang tidak
pernah menggunakan alat peraga yaitu kelas VII A yang berjumlah 30 orang.
Deskripsi data hasil belajar siswa dengan menggunakan program SPSS versi
17.0 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.20
Deskripsi Hasil Posttest Kelompok Siswa yang
Tidak Pernah Menggunakan Alat Peraga
Descriptives

Penggunaan Alat Peraga Statistic Std. Error

Hasil Tidak Mean 54,8000 1,66326


Tes pernah 95% Confidence Interval for Lower Bound 51,3982
Mean Upper Bound 58,2018

5% Trimmed Mean 54,3519

Median 54,0000

Variance 82,993

Std. Deviation 9,11006

Minimum 42,00

Maximum 76,00

Range 34,00

Interquartile Range 13,00

Skewness ,729 ,427

Kurtosis -,024 ,833

Berdasarkan Tabel 4.20, diperoleh hasil rata-rata (mean) sebesar


54,80; titik tengah (median) sebesar 54; simpangan baku (standar deviasi)
9,11; tingkat penyebaran data (variance) sebesar 82,993; rentangan (range)
sebesar 34; skor maksimum dari data adalah 76 dan skor minimum dari data
adalah 42. Selain didapat skor rata-rata, juga dapat dibuat tabel frekuensi
sebagai berikut:
89

Tabel 4.21
Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Siswa yang
Tidak Pernah Menggunakan Alat Peraga
Skor Frekuensi
40-44 2
45-49 9
50-54 5
55-59 6
60-64 2
65-69 4
70-74 0
75-79 2
Jumlah 30
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Gambar 4.15

6
5
4

2 2 2

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 30 siswa, 18


orang siswa memperoleh nilai pada rentang 40-55; 7 orang siswa memperoleh
nilai pada rentang 56-65; 5 orang siswa memperoleh nilai pada rentang 66-79;
dan tidak ada siswa memperoleh nilai pada rentang 80-100, dengan kriteria
penilaian seperti tabel 4.15.
Adapun persentase nilai posttest kelompok siswa yang tidak pernah
menggunakan alat peraga terlihat dalam diagram lingkaran berikut:
90

Gambar 4.16

baik sekali kurang


0% sekali
0%
baik
17%

cukup
23% kurang
60%

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa dari 30 siswa


17% berkategori baik, 23% berkategori cukup, 60% berkategori kurang, dan
tidak ada yang berkategori baik sekali.

3. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa


Berdasarkan pemaparan di atas, dapat kita lihat komposisi data hasil
posttest pada kelas-kelas eksperimen berdasarkan intensitas penggunaan alat
peraga, seperti tabel berikut:
Tabel 4.22
Komposisi Data Hasil Posttest
Kelas Eksperimen Berdasarkan Jumlah Std.

Me
Intensitas Penggunaan Alat Peraga Siswa Deviasi
Selalu 28 68,39 68 9,15
Jarang 35 60,31 58 7,44
Kadang-kadang 32 58,56 59 7,37
Tidak pernah 30 54,80 54 9,11

Mean ( ) adalah nilai rata-rata hitung; Median adalah nilai tengah dari
gugusan data yang telah diurutkan dari data terkecil sampai data terbesar atau
sebaliknya; Sedangkan standar deviasi adalah suatu nilai yang menunjukkan
tingkat (derajat) variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari
meannya.85 Mean dan median menunjukkan pemusatan data sedangkan standar
deviasi menunjukkan tingkat variasi suatu kelompok data. Apabila standar deviasi
suatu data kecil maka hal tersebut menunjukkan data-data tersebut berkumpul

85
Riduwan1. Op. Cit., hal. 146
91

disekitar rata-rata hitungnya, dan jika standar deviasi besar hal terbut
menunjukkan penyebaran yang besar dari nilai rata-rata hitungnya.
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat nilai rata-rata kelompok siswa
yang selalu menggunakan alat peraga sebesar 68,39 dengan nilai tengah 68
dengan penyeberan data sebesar 9,15; nilai rata-rata kelompok siswa yang jarang
menggunakan alat peraga sebesar 60,31 dengan nilai tengah 58 dengan
penyeberan data sebesar 7,44; nilai rata-rata kelompok siswa yang kadang-kadang
menggunakan alat peraga sebesar 58,56 dengan nilai tengah 59 dengan
penyeberan data sebesar 7,37; dan nilai rata-rata kelompok siswa yang tidak
pernah menggunakan alat peraga sebesar 54,80 dengan nilai tengah 54 dengan
penyeberan data sebesar 9,11.
Dapat diketahui dan dianalisis mengenai hasil belajar siswa berdasarkan
intensitas penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar dimana nilai kelompok
siswa yang selalu menggunakan alat peraga memiliki standar deviasi lebih besar
dibandingkan standar deviasi dari nilai kelompok siswa yang jarang, kadang-
kadang dan tidak pernah menggunakan alat peraga. Hal ini menunjukkan bahwa
data pada nilai kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga lebih
bervariasi. Dapat diketahui juga bahwa nilai rata-rata dan nilai tengah kelompok
siswa yang selalu menggunakan alat peraga lebih besar dari pada nilai rata-rata
dan nilai tengah kelompok siswa yang jarang, kadang-kadang dan tidak pernah
menggunakan alat peraga; nilai rata-rata dan nilai tengah kelompok siswa yang
jarang menggunakan alat peraga lebih besar dari pada nilai rata-rata dan nilai
tengah kelompok siswa yang kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan alat
peraga; nilai rata-rata dan nilai tengah kelompok siswa yang kadang-kadang
menggunakan alat peraga lebih besar dari pada nilai rata-rata dan nilai tengah
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa intensitas penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar
efektif terhadap hasil belajar siswa.
92

B. Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Dimana fungsi dari uji normalitas adalah untuk
melanjutkan analisis statistik untuk pengujian hipotesis statistik penelitian.
Dalam penelitian ini, statistik uji yang digunakan adalah uji Shapiro-
wilk karena jumlah data yang terlibat kurang dari 50 dengan mengambil taraf
signifikansi () sebesar 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Jika nilai signifikansi () 0,05 maka data berdistribusi normal
2) Jika nilai signifikansi () < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Tabel 4.23
Uji Normalitas Tes
Tests of Normality

Penggunaan Alat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk


Peraga Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Selalu ,089 28 ,200* ,977 28 ,773


Tes Jarang ,145 35 ,059 ,948 35 ,100
dimension1

kadang-kadang ,110 32 ,200* ,958 32 ,239

tidak pernah ,148 30 ,094 ,931 30 ,052

a. Lilliefors Significance Correction


*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan perhitungan dengan bantuan program SPSS versi 17.0,


diperoleh nilai signifikansi (sig.) Shapiro-Wilk untuk siswa yang selalu
menggunakan alat peraga sebesar 0,773, untuk siswa yang jarang
menggunakan alat peraga sebesar 0,100, untuk siswa yang kadang-kadang
menggunakan alat peraga sebesar 0,239, dan untuk siswa yang tidak pernah
menggunakan alat peraga sebesar 0,052. Karena nilai signifikansi masing-
masing variabel lebih besar dari nilai yang ditetapkan yaitu sebesar 5% atau
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar keempat variabel tersebut
berdistribusi normal artinya H0 diterima. Out put hasil perhitungan dapat
dilihat pada lampiran C3.
93

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian populasi
data sama atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah uji Levene dengan
taraf signifikansi () sebesar 0,05. Kriteria pengujian uji homogenitas yaitu
H0 diterima jika nilai signifikansi > 0,05 dan H0 ditolak jika nilai signifikansi
< 0,05.
Dengan menggunakan perhitungan program SPSS versi 17.0,
perhitungan uji homogenitas hasil belajar siswa dapat dilihat pada out put
sebagai berikut :
Tabel 4.24
Uji Homogenitas Tes

Test of Homogeneity of Variances


Hasil Tes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,453 3 121 ,716

Dari out put di atas, dapat kita lihat bahwa taraf signifikansi pada
kolom Sig. > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kedua variances tersebut
seragam atau homogen, artinya H0 diterima. Out put hasil perhitungan dapat
dilihat pada lampiran C4.

2. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis hasil belajar siswa dilakukan perhitungan
dengan bantuan program SPSS versi 17.0 menggunakan rumus One Way Anova
dengan taraf signifikansi () sebesar 0,05. Kriteria pengujian uji One Way Anova
yaitu H0 diterima jika nilai signifikansi > 0,05 dan H0 ditolak jika nilai
signifikansi < 0,05. Berikut hasil out put yang ditampilkan :
Tabel 4.25
Uji One Way Anova

ANOVA
Hasil Tes

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 2837,616 3 945,872 13,895 ,000


Within Groups 8236,896 121 68,074
Total 11074,512 124
94

Dari out put di atas, dapat kita lihat bahwa taraf signifikansi pada kolom
Sig. < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Out put hasil
perhitungan dapat dilihat pada lampiran C4.
Karena H0 ditolak yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara
kelompok siswa yang selalu, jarang, kadang-kadang dan tidak pernah
menggunakan alat peraga terhadap hasil belajar, sehingga perlu dilakukan uji
lanjutan untuk mengetahui perbedaan signifikan pada perlakuan yaitu uji Tukey.
Berikut hasil out put yang ditampilkan :
Tabel 4.26
Uji Tukey
Multiple Comparisons
Hasil Tes
Tukey HSD

(I) (J) Penggunaan 95% Confidence


Penggunaan Alat Peraga Mean Interval
Alat Peraga Difference Lower Upper
(I-J) Std. Error Sig. Bound Bound

Selalu Jarang 8,07857* 2,09193 ,001 2,6289 13,5282

dimension3
kadang-kadang 9,83036* 2,13506 ,000 4,2683 15,3924

tidak pernah 13,59286* 2,16802 ,000 7,9450 19,2408

Jarang Selalu -8,07857* 2,09193 ,001 -13,5282 -2,6289

dimension3
kadang-kadang 1,75179 2,01798 ,821 -3,5052 7,0088

tidak pernah 5,51429* 2,05282 ,041 ,1665 10,8621


dimension2

kadang- Selalu -9,83036* 2,13506 ,000 -15,3924 -4,2683


kadang dimension3
Jarang -1,75179 2,01798 ,821 -7,0088 3,5052

tidak pernah 3,76250 2,09676 ,281 -1,6998 9,2248

tidak Selalu -13,59286* 2,16802 ,000 -19,2408 -7,9450


pernah dimension3
Jarang -5,51429* 2,05282 ,041 -10,8621 -,1665

kadang-kadang -3,76250 2,09676 ,281 -9,2248 1,6998

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Dari out put di atas, dapat kita lihat bahwa :


a. Kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang jarang menggunakan alat peraga, besar mean difference-nya
adalah 8,07857* dengan signifikansi (Sig.) 0,001. Nilai Sig. < 0,05
95

menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan


antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga terhadap hasil belajar.
Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok siswa yang
selalu menggunakan alat peraga lebih baik daripada hasil belajar kelompok
siswa yang jarang menggunakan alat peraga.
b. Kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga, besar mean difference-
nya adalah 9,83036* dengan signifikansi (Sig.) 0,000. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga terhadap
hasil belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga lebih baik daripada
hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
c. Kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga, besar mean difference-nya
adalah 13,59286* dengan signifikansi (Sig.) 0,000. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga terhadap hasil
belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok
siswa yang selalu menggunakan alat peraga lebih baik daripada hasil belajar
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga.
d. Kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga, besar mean difference-
nya adalah 1,75179 dengan signifikansi (Sig.) 0,821. Nilai Sig. > 0,05
menunjukkan bahwa H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga
dengan kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga
terhadap hasil belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga lebih baik daripada
hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
96

e. Kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga dengan kelompok


siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga, besar mean difference-nya
adalah 5,51429* dengan signifikansi (Sig.) 0,041. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga terhadap hasil
belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok
siswa yang jarang menggunakan alat peraga lebih baik daripada hasil belajar
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga.
f. Kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga, besar mean
difference-nya adalah 3,76250 dengan signifikansi (Sig.) 0,281. Nilai Sig. >
0,05 menunjukkan bahwa H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat
peraga dengan kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga
terhadap hasil belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga lebih baik
daripada hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat
peraga.
Berdasarkan pemaparan di atas dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
a. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa yang
selalu menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar dengan hasil belajar
kelompok siswa yang jarang, kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan
alat peraga. Hasil belajar kelompok siswa yang selalu menggunakan alat
peraga papan garis-garis sejajar lebih baik daripada hasil belajar kelompok
siswa yang jarang, kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan alat
peraga.
b. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa
yang jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar dengan hasil
belajar kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
Tetapi hasil belajar kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga
97

papan garis-garis sejajar lebih baik daripada hasil belajar kelompok siswa
yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
c. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa yang
jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar dengan hasil belajar
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga. Hasil belajar
kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis
sejajar lebih baik daripada hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah
menggunakan alat peraga.
d. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa
yang kadang-kadang menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar
dengan hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat
peraga. Tetapi hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang
menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar lebih baik daripada hasil
belajar kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan alat peraga
papan garis-garis sejajar efektif terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP
Yabujah dalam materi garis dan sudut.

3. Pembahasan Hasil Penelitian


Anggapan siswa mengenai matematika menjadi salah satu pelajaran yang
sulit mempengaruhi hasil belajar matematika yang akan diperoleh. Hasil belajar
sendiri adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia
menerima pengalaman belajar yang dapat diukur melalui tes hasil belajar.
Penerapan media pembelajaran yang tepat dapat memberikan
pengalaman belajar yang baik dimana siswa akan merasa nyaman dan senang
dalam proses pembelajaran matematika sehingga akan mempengaruhi hasil
belajar. Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran. Ada beberapa
penelitian yang menjadi sumber bacaan dan sumber inspirasi dalam melakukan
penelitian. Penelitian yang dilakukan Solihin pada tahun 2012 dapatkan hasil
penggunaan alat peraga garis dan sudut mendapat respon baik (75,76%) dari
siswa, sehingga dengan adanya respon ini dapat mempengaruhi prestasi belajar
siawa dalam menyelesaikan persoalan garis dan sudut sedangkan penggunaan alat
peraga garis dan sudut terhadap prestasi belajar siswa dalam bahasan garis dan
98

sudut mempunyai pengaruh sebesar 94% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh


faktor-faktor lain. Penelitian yang dilakukan Ahmad Syafii pada tahun 2012
dapatkan ketuntasan belajar kelas eskperimen mencapai 82,05% yang
menyimpulkan bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan
menggunakan alat peraga efektif terhadap hasil belajar peserta didik pada materi
geometri ruang. Dan penelitian yang dilakukan Haniatur Rohmah pada tahun
2012 dapatkan metode pembelajaran inside-outside circle dengan menggunakan
alat peraga efektif terhadap hasil belajar matematika materi pokok garis dan sudut.
Namun penelitian sebelumnya tidak ada yang sama persis meneliti untuk
membandingkan intensitas penggunaan alat peraga kedalam empat kelas
eksperimen yaitu kelompok siswa yang selalu, jarang, kadang-kadang dan tidak
pernah menggunakan alat peraga terhadap hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini alat peraga yang digunakan adalah alat peraga papan
garis-garis sejajar, dimana fokus penelitiannya ada pada intensitas penggunaan
alat peraga itu sendiri yang dibagi kedalam empat kelas eksperimen yaitu
kelompok siswa yang selalu, jarang, kadang-kadang dan tidak pernah
menggunakan alat peraga terhadap hasil belajar. Penggunaan alat peraga papan
garis-garis sejajar akan dikatakan efektif jika kelompok siswa yang selalu
menggunakan alat peraga lebih baik hasil belajarnya daripada kelompok siswa
yang jarang, kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan alat peraga;
kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga lebih baik hasil belajarnya
daripada kelompok siswa yang kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan
alat peraga; dan kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga
lebih baik hasil belajarnya daripada kelompok siswa yang tidak pernah
menggunakan alat peraga.
Setelah berbagai tahapan yang dilakukan peneliti dari permasalahan
muncul sampai analisis data, hasil penelitian yang didapatkan dari efektifitas
penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar dalam meningkatkan hasil
belajar siswa dengan melakukan eksperimen, yaitu membandingkan hasil posttest
keempat rata-rata kelas eksperimen di SMP Yabujah kelas VII pada materi garis
dan sudut. Adapun hasil pengujian yang telah diuraikan pada deskriptif data, nilai
rata-rata posttest untuk kelas eksperimen kelompok siswa yang selalu, jarang,
99

kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan alat peraga dapat dilihat pada
diagram batang berikut :
Gambar 4.17
Perolehan Rata-rata Nilai Posttest Kelas Eksperimen

tidak pernah

kadang-kadang

jarang

selalu

0 20 40 60 80

Hasil uji statistik dengan perhitungan ANOVA, diperoleh taraf signifikan


(sig.) 0,000 dimana taraf signifikannya < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Karena H0 ditolak yang artinya ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok siswa yang selalu, jarang, kadang-kadang dan tidak
pernah menggunakan alat peraga terhadap hasil belajar, sehingga perlu dilakukan
uji lanjutan untuk mengetahui perbedaan signifikan pada perlakuan yaitu uji
Tukey. Berikut hasil out put yang ditampilkan :
Tabel 4.26
Uji Tukey
Multiple Comparisons
Hasil Tes
Tukey HSD

(I) (J) Penggunaan 95% Confidence


Penggunaan Alat Peraga Mean Interval
Alat Peraga Difference Lower Upper
(I-J) Std. Error Sig. Bound Bound

Selalu Jarang 8,07857* 2,09193 ,001 2,6289 13,5282

dimension2 dimension3
kadang-kadang 9,83036* 2,13506 ,000 4,2683 15,3924

tidak pernah 13,59286* 2,16802 ,000 7,9450 19,2408


100

Jarang Selalu -8,07857* 2,09193 ,001 -13,5282 -2,6289

dimension3
kadang-kadang 1,75179 2,01798 ,821 -3,5052 7,0088

tidak pernah 5,51429* 2,05282 ,041 ,1665 10,8621

kadang- Selalu -9,83036* 2,13506 ,000 -15,3924 -4,2683


kadang dimension3
Jarang -1,75179 2,01798 ,821 -7,0088 3,5052

tidak pernah 3,76250 2,09676 ,281 -1,6998 9,2248

tidak Selalu -13,59286* 2,16802 ,000 -19,2408 -7,9450


pernah dimension3
Jarang -5,51429* 2,05282 ,041 -10,8621 -,1665

kadang-kadang -3,76250 2,09676 ,281 -9,2248 1,6998

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Dari out put di atas, dapat kita lihat bahwa :


a. Kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang jarang menggunakan alat peraga, besar mean difference-nya
adalah 8,07857* dengan signifikansi (Sig.) 0,001. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga terhadap hasil belajar.
Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok siswa yang
selalu menggunakan alat peraga lebih baik daripada hasil belajar kelompok
siswa yang jarang menggunakan alat peraga.
b. Kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga, besar mean difference-
nya adalah 9,83036* dengan signifikansi (Sig.) 0,000. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga terhadap
hasil belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga lebih baik daripada
hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
c. Kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga, besar mean difference-nya
adalah 13,59286* dengan signifikansi (Sig.) 0,000. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan
101

kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga terhadap hasil
belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok
siswa yang selalu menggunakan alat peraga lebih baik daripada hasil belajar
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga.
d. Kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga, besar mean difference-
nya adalah 1,75179 dengan signifikansi (Sig.) 0,821. Nilai Sig. > 0,05
menunjukkan bahwa H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga
dengan kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga
terhadap hasil belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga lebih baik daripada
hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
e. Kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga, besar mean difference-nya
adalah 5,51429* dengan signifikansi (Sig.) 0,041. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga terhadap hasil
belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok
siswa yang jarang menggunakan alat peraga lebih baik daripada hasil belajar
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga.
f. Kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga, besar mean
difference-nya adalah 3,76250 dengan signifikansi (Sig.) 0,281. Nilai Sig. >
0,05 menunjukkan bahwa H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat
peraga dengan kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga
terhadap hasil belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga lebih baik
daripada hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat
peraga.
102

Berdasarkan pemaparan di atas dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai


berikut:
a. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa yang
selalu menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar dengan hasil belajar
kelompok siswa yang jarang, kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan
alat peraga. Hasil belajar kelompok siswa yang selalu menggunakan alat
peraga papan garis-garis sejajar lebih baik daripada hasil belajar kelompok
siswa yang jarang, kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan alat
peraga.
b. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa
yang jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar dengan hasil
belajar kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
Tetapi hasil belajar kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga
papan garis-garis sejajar lebih baik daripada hasil belajar kelompok siswa
yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
c. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa yang
jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar dengan hasil belajar
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga. Hasil belajar
kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis
sejajar lebih baik daripada hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah
menggunakan alat peraga.
d. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa
yang kadang-kadang menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar
dengan hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat
peraga. Tetapi hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang
menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar lebih baik daripada hasil
belajar kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan alat peraga
papan garis-garis sejajar efektif terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP
Yabujah dalam materi garis dan sudut.
103

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian berbentuk eksperimen ini dilakukan di SMP Yabujah Kecamatan
Juntinyuat Kabupaten Indramayu, untuk mengetahui efektifitas penggunaan alat
peraga papan garis-garis sejajar terhadap hasil belajar siswa pada materi garis dan
sudut. Dalam penelian ini dibagi menjadi empat kelas eksperimen yaitu kelompok
siswa yang selalu, jarang, kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan alat peraga.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Respon siswa terhadap penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar untuk
kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga sebesar 77,5% yang
tergolong dalam kategori kuat berdasarkan tabel 3.2, untuk kelompok siswa yang
jarang menggunakan alat peraga sebesar 76,8% yang tergolong dalam kategori
kuat berdasarkan tabel 3.2, untuk kelompok siswa yang kadang-kadang
menggunakan alat peraga sebesar 73,1% yang tergolong dalam kategori kuat
berdasarkan tabel 3.2, dan untuk kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan
alat peraga sebesar 70,9% yang tergolong dalam kategori kuat berdasarkan tabel
3.2.
2. Hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan alat peraga papan garis-
garis sejajar untuk kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga
memiliki nilai rata-rata 68,39 tergolong dalam kategori baik berdasarkan tabel
4.15, untuk siswa yang jarang menggunakan alat peraga memiliki nilai rata-rata
60,31 tergolong dalam kategori cukup, untuk siswa yang kadang-kadang
menggunakan alat peraga memiliki nilai rata-rata 58,56 tergolong dalam kategori
cukup, dan untuk siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga memiliki
nilai rata-rata 54,80 tergolong dalam kategori cukup.
3. Hasil uji hipotesis dengan perhitungan One Way Anova, diperoleh taraf signifikan
(sig.) 0,000 sehingga taraf signifikansi < 0,05, hal ini menunjukan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
signifikan antara kelompok siswa yang selalu, jarang, kadang-kadang dan tidak

103
104

pernah menggunakan alat peraga. Karena adanya perbedaan, maka perhitungan


dilanjutkan dengan uji Tukey, berikut hasil out put yang ditampilkan :
Tabel 4.26
Uji Tukey
Multiple Comparisons
Hasil Tes
Tukey HSD

(I) (J) Penggunaan 95% Confidence


Penggunaan Alat Peraga Mean Interval
Alat Peraga Difference Lower Upper
(I-J) Std. Error Sig. Bound Bound

Selalu Jarang 8,07857* 2,09193 ,001 2,6289 13,5282

dimension3
kadang-kadang 9,83036* 2,13506 ,000 4,2683 15,3924

tidak pernah 13,59286* 2,16802 ,000 7,9450 19,2408

jarang Selalu -8,07857* 2,09193 ,001 -13,5282 -2,6289

dimension3
kadang-kadang 1,75179 2,01798 ,821 -3,5052 7,0088

tidak pernah 5,51429* 2,05282 ,041 ,1665 10,8621


dimension2

kadang- Selalu -9,83036* 2,13506 ,000 -15,3924 -4,2683


kadang dimension3
Jarang -1,75179 2,01798 ,821 -7,0088 3,5052

tidak pernah 3,76250 2,09676 ,281 -1,6998 9,2248

tidak Selalu -13,59286* 2,16802 ,000 -19,2408 -7,9450


pernah dimension3
Jarang -5,51429* 2,05282 ,041 -10,8621 -,1665

kadang-kadang -3,76250 2,09676 ,281 -9,2248 1,6998

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Dari out put di atas, dapat kita lihat bahwa :


a. Kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang jarang menggunakan alat peraga, besar mean difference-nya
adalah 8,07857* dengan signifikansi (Sig.) 0,001. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga terhadap hasil belajar.
Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok siswa yang
selalu menggunakan alat peraga lebih baik daripada hasil belajar kelompok
siswa yang jarang menggunakan alat peraga.
105

b. Kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan kelompok


siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga, besar mean difference-
nya adalah 9,83036* dengan signifikansi (Sig.) 0,000. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga terhadap
hasil belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga lebih baik daripada
hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
c. Kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga, besar mean difference-nya
adalah 13,59286* dengan signifikansi (Sig.) 0,000. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang selalu menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga terhadap hasil
belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok
siswa yang selalu menggunakan alat peraga lebih baik daripada hasil belajar
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga.
d. Kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga, besar mean difference-
nya adalah 1,75179 dengan signifikansi (Sig.) 0,821. Nilai Sig. > 0,05
menunjukkan bahwa H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga
dengan kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga
terhadap hasil belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga lebih baik daripada
hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
e. Kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga dengan kelompok
siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga, besar mean difference-nya
adalah 5,51429* dengan signifikansi (Sig.) 0,041. Nilai Sig. < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga terhadap hasil
106

belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok


siswa yang jarang menggunakan alat peraga lebih baik daripada hasil belajar
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga.
f. Kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga dengan
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga, besar mean
difference-nya adalah 3,76250 dengan signifikansi (Sig.) 0,281. Nilai Sig. >
0,05 menunjukkan bahwa H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat
peraga dengan kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga
terhadap hasil belajar. Mean difference > 0 menunjukkan bahwa hasil belajar
kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga lebih baik
daripada hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat
peraga.
Berdasarkan pemaparan di atas dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
a. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa yang
selalu menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar dengan hasil belajar
kelompok siswa yang jarang, kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan
alat peraga. Hasil belajar kelompok siswa yang selalu menggunakan alat
peraga papan garis-garis sejajar lebih baik daripada hasil belajar kelompok
siswa yang jarang, kadang-kadang dan tidak pernah menggunakan alat
peraga.
b. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa
yang jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar dengan hasil
belajar kelompok siswa yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
Tetapi hasil belajar kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga
papan garis-garis sejajar lebih baik daripada hasil belajar kelompok siswa
yang kadang-kadang menggunakan alat peraga.
c. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa yang
jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar dengan hasil belajar
kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga. Hasil belajar
kelompok siswa yang jarang menggunakan alat peraga papan garis-garis
107

sejajar lebih baik daripada hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah
menggunakan alat peraga.
d. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa
yang kadang-kadang menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar
dengan hasil belajar kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat
peraga. Tetapi hasil belajar kelompok siswa yang kadang-kadang
menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar lebih baik daripada hasil
belajar kelompok siswa yang tidak pernah menggunakan alat peraga.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan alat peraga papan garis-
garis sejajar efektif terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Yabujah dalam
materi garis dan sudut.

B. Saran
Berdasarkan hasil dari kesimpulan diatas, peneliti mengemukakan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Praktis
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
matematika, pemanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan pokok
bahasan yang sedang diajarkan sangat memudahkan siswa memahami materi yang
sedang diajarkan tersebut. Oleh karena sebagian besar siswa merasa kesulitan
dalam mempelajari materi matematika sebab banyaknya materi yang harus
dikuasai dengan alokasi waktu yang terbatas. Contoh media belajar yang
digunakan pada pokok bahasan garis dan sudut adalah alat peraga papan garis-
garis sejajar. Dengan menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar
memungkinkan akan menambah ketertarikan belajar siswa, suasana pembelajaran
bisa menjadi hidup dan juga untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga
penggunaan alat peraga papan garis-garis sejajar dapat dijadikan bahan
pertimbangan oleh guru sebagai salah satu inovasi dan alternatif media
pembelajaran pada pembelajaran matematika.
2. Penelitian Lanjutan
Penelitian yang telah dilakukan ini terbatas pada variabel penelitian,
sasaran penelitian juga pada materi. Untuk itu diharapkan kepada peneliti lain
untuk memperluas media pembelajaran yang tidak hanya alat peraga papan garis-
garis sejajar saja. Sedangkan untuk sasaran penelitian tidak hanya hasil belajar
108

siswa yaitu seperti pemahaman matematika, komunikasi matematika, kemampuan


berfikir kritis, motivasi siswa dan sebagainya. Adapun untuk pokok bahasan,
peneliti lain dapat memilih pokok bahasan yang berbeda. Hal tersebut diharapkan
dapat memgungkapkan fakta baru mengenai hal-hal yang dapat dipengaruhi oleh
media pembelajaran.
109

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Arikunto, Suharsimi1. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta:


Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi2. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Baskoro, Edi Prio. 2008. Media Pembelajaran. Cirebon: Swagati Press

Darhim. 1994. Work Shop Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan

Djamarah, S. B dan Aswan Z. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka


Cipta

Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Jihad, Asep. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi


Pressindo

Kemdikbud. 2014. Matematika SMP/MTs kelas VII Semester 1

Mulyasa, E. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung; Remaja Rosdakarya

Munadi, Yuhdi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi

Pujiati. 2006. Petunjuk dan Pembuatan Alat Peraga Matematika Sederhana di


SMP. Yogyakarta : PPPG Matematika

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Riduwan, Adun Rusyana dan Enas. 2013. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan
Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta

Riduwan1. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Riduwan2. 2010. Belajar Mudah untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula".
Bandung: Alfabeta, hal. 87

Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta

109
110

Star, Grand. 2013. Matematika untuk SMP/MTs kelas VII Semester Ganjil. Solo:
Putra Kertonatan

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sudjana dan Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung: C.V. Sinar Baru Bandung

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algensindo

Sudjana, Nana1. 2008. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo

Sudjana, Nana2. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya

Sugiarto. 2003. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugoo, Dendy dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama

Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer untuk


Mahasiswa, Guru dan Calon Guru Bidang Studi Matematika. Bandung: JICA-
Universitas Pendidikan Indonesia

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sutikno. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,


Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana

Usman, Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

2. Internet

Handoko. 2014. Belajar Matematika Menggunakan Media. http://handono-


eksak.blogspot.com/2007/12/belajar-matematika-menggunakan-media.html.
Diakses Kamis 24 April 2014. Pukul 19.00 WIB

Saminanto. 2012. Modul Workshop Alat Peraga Matematika.


http://st291762.sitekno.com/page/67188/lab_workshop.html. Diakses Kamis 24
April 2014. Pukul 19.00 WIB, hal. 70-75
111

Zen, Ilham Muhammad. 2013. Aplikasi Program SPSS dalam Menyelesaikan Kasus
Uji Statistika Parametrik (Bagian 5: Uji ANOVA Satu Arah).
https://freelearningji.wordpress.com/2013/07/22/aplikasi-program-spss-dalam-
menyelesaikan-kasus-uji-statistika-parametrik-bagian-5-uji-anova-satu-arah/.
Diakses pada Jumat 12 Desember. Pukul 20.00 WIB
112

LAMPIRAN - LAMPIRAN
113

LAMPIRAN A

INSTRUMEN PENELITIAN

Daftar Nama Siswa Uji Coba dan Eksperimen

Silabus dan RPP

Kisi-kisi Instrumen Angket

Instrumen Angket

Telaah Validasi Instrumen Angket

Kisi-kisi Instrumen Tes

Instrumen Tes

Telaah dan Validasi Instrumen Tes


114

Lampiran A.1 Peserta Uji coba Instrumen Tes

Tabel A.1
DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA INSTRUMEN
KELAS VII
MTs AL-IKHLASH SEGERAN

KODE
NO NISN NAMA KELAS JK
SISWA
1 0028810977 Agus maulana VII L U-1

2 0027405594 Bayu VII L U-2

3 0000686108 Castirah VII P U-3

4 0011800835 Desti anica VII P U-4

5 0173171154 Eka julaeha VII P U-5

6 0020968466 Faiz abdunnizar VII L U-6

7 0010218559 Faoziyah VII P U-7

8 0012063069 Fauziy VII L U-8

9 0017317155 Fitriyah VII P U-9

10 0012063065 Hamzah haz VII L U-10

11 0010218556 Hani damayanti VII P U-11

12 0022383417 Hasan VII L U-12

13 0209684476 Hurriyatuz zahroh VII P U-13

14 0010218554 Jubaedah VII P U-14

15 0023734162 Jumaroh VII P U-15

16 0001218517 Kurnia VII L U-16

17 0290968479 Lena astaviana VII P U-17

18 0014352162 Mudakiroh VII P U-18

19 0010218558 Mustofah VII L U-19

20 0038774878 Nurhidayatin VII P U-20

21 0020968473 Reza nabila putri VII P U-21

22 0023734170 Rihanah VII P U-22


115

23 0038774876 Saeni VII P U-23

24 0020968471 Sahrul mubarok VII L U-24

25 0023734265 Samsudin VII L U-25

26 0017317159 Saneri VII P U-26

27 0020968480 Sarmini VII P U-27

28 0920968481 Sofiyatun diana VII P U-28

29 0020968487 Sri rahayu VII P U-29

30 9993596925 Sukriyah VII P U-30

31 9963730703 Sunenti VII P U-31

32 Suniah VII L U-32

33 0020985298 Susilawati VII P U-33

34 0017317158 Utinah permatasari VII L U-34

35 0004964124 Zahrotun nisa VII P U-35


116

Lampiran A.2 Peserta Kelas Eksperimen

Tabel A.2
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN

KELAS VII A
KODE
NO NIS NAMA KELAS JK
SISWA
1 141507003 Ade Barokah VII A L S-1

2 141507015 Ahmad Sayidil Anam VII A L S-2

3 141507017 Aklipin VII A L S-3

4 141507024 Aulia Asfahani VII A L S-4

5 141507030 Dani'ah VII A L S-5

6 141507034 Ely VII A P S-6

7 141507036 Fatkhudin VII A L S-7

8 141507038 Faziyah VII A P S-8

9 141507040 Fiqi Fatkhur Rakhman VII A L S-9

10 141507042 Gunawan VII A L S-10

11 141507043 Hendi Siswanto VII A L S-11

12 141507044 Heri Heryanto VII A L S-12

13 141507046 Ike Permata Sari VII A P S-13

14 141507059 Khofifahtun Nabawiyah VII A P S-14

15 141507066 Muarif VII A L S-15

16 141507073 Mursalin VII A L S-16

17 141507076 Nambi VII A L S-17

18 141507079 Novi Septiyani VII A P S-18

19 141507087 Nurul Anwar VII A L S-19

20 141507089 Nuryati VII A P S-20

21 141507081 Sawini VII A P S-21

22 141507098 Shella Monika VII A P S-22

23 141507102 Siti Arofa VII A P S-23


117

24 141507103 Siti Hardiyanti VII A P S-24

25 141507105 Siti Muniroh VII A P S-25

26 141507107 Sriyanti VII A P S-26

27 141507114 Tantri Nurpriyanti VII A P S-27

28 141507115 Tanudin VII A L S-28

29 141507124 Wahyudi VII A L S-29

30 141507130 Zalin Khulyyil Faza VII A L S-30

KELAS VII B

KODE
NO NIS NAMA KELAS JK
SISWA
1 141507001 Abdul Jalil VII B L S-31

2 141407002 Abdurohman Wahid VII B L S-32

3 141507013 Ahmad Rifa'i VII B L S-33

4 141507023 Asih Rahmawati VII B P S-34

5 141507025 Balkis Fitriah VII B P S-35

6 141507028 Caswati VII B P S-36

7 141507031 Deden Nurjaman VII B L S-37

8 141507033 Eka Widiyawati VII B P S-38

9 141507051 Jahidin VII B L S-39

10 141507052 Julaeha VII B P S-40

11 141507053 Junedi VII B L S-41

12 141507055 Kaerudin VII B L S-42

13 141507057 Khaerul Zaman VII B L S-43

14 141507065 Mohamad Rafli Al Fares VII B L S-44

15 141507067 Muhamad Nurhadi VII B L S-45

Muhammad Hendry S-46


16 141507069 VII B L
Agustian
17 141507081 Nur Hidayah VII B P S-47
118

18 141507085 Nurodin VII B L S-48

19 141507091 Putri Ayu Harum Sari VII B P S-49

20 141507092 Rika Novita Sari VII B P S-50

21 141507100 Sigit VII B L S-51

22 141507106 Siti Nurlaela VII B P S-52

23 141507109 Sulaeman VII B L S-53

24 141507110 Supriyadi VII B L S-54

25 141507112 Susilawati VII B P S-55

26 141507118 Teten Masduki VII B L S-56

27 141507121 Very Maulana VII B L S-57

28 141507122 Wahyu Candra VII B L S-58

29 141507123 Wahyudi VII B L S-59

30 141507125 Wasti'ah VII B P S-60

31 141507128 Yogi Irvani VII B L S-61

32 141507129 Yunita Anggraini VII B P S-62

KELAS VII C
KODE
NO NIS NAMA KELAS JK
SISWA
1 141507004 Ade Riyah VII C P S-63

2 141507005 Adi Irwanto VII C L S-64

3 141507007 Agil Maulana Saefi VII C L S-65

4 141507008 Agung Gunawan VII C L S-66

5 141507010 Agus Baehaqi VII C L S-67

6 141507011 Ahmad Furqon VII C L S-68

7 141507012 Ahmad Maulana VII C L S-69

8 141507019 Aliatul Hikmah VII C P S-70

9 141507020 Anggi Sutrisno VII C L S-71

10 141507022 Annis Widya Zahra VII C P S-72


119

11 141507027 Carisa VII C P S-73

12 141507032 Dewi Weni VII C P S-74

13 141507037 Fathurrohman Aulia VII C L S-75

14 141507039 Febri VII C L S-76

15 141507041 Fitrianah VII C P S-77

16 141507048 Ilmah Tul Hikmah VII C P S-78

17 141507050 Irfan VII C L S-79

18 141507056 Kamilah VII C P S-80

19 141507060 Khusnul Khotimah VII C P S-81

20 141507063 Lu'lu' Ilmaknun VII C P S-82

21 141507064 Miftahul Ngulum VII C L S-83

22 Muhamad Julal VII C L S-84

23 141507068 Muhamad Riski VII C L S-85

24 141507074 Muthoharoh VII C P S-86

25 141507077 Nasirin VII C L S-87

26 141507078 Nayudin VII C L S-88

27 141507083 Nur Azizah VII C P S-89

28 141507083 Nurazijah VII C P S-90

29 141507084 Nurhani VII C P S-91

30 141507086 Nuriyah VII C P S-92

31 141507093 Rizqi Romadon VII C L S-93

32 141507095 Samsuri VII C L S-94

33 141507097 Sefira VII C P S-95

34 141507108 Sugeng VII C L S-96

35 141507116 Tasrini VII C P S-97


120

KELAS VII D
NO NIS NAMA KELAS JK KODE
SISWA
1 141507009 Agung Rihantino VII D L S-98

2 141507014 Ahmad Rizki VII D L S-99

3 141507016 Ahmad Sofiyudin VII D L S-100

4 141507018 Aldiyansah Putra Riadi VII D L S-101

5 141507021 Anis Syamsiah VII D P S-102

6 141507026 Candi Komarudin VII D L S-103

7 141507029 Citra Dewi VII D P S-104

8 141507047 Ikhwanudin VII D L S-105

9 141507049 Indri Yani VII D P S-106

10 141507054 Junaedi VII D L S-107

11 141507058 Khoerul Sairin VII D L S-108

12 141507061 Lina VII D P S-109

13 141507062 Lukita VII D L S-110

14 141507071 Muhamad Lutfi VII D L S-111

15 141507070 Muhammad Jaenal VII D L S-112


Hakam
16 141507072 Mukhtarom VII D L S-113

17 141507075 Nabila Sulistya Salam VII D P S-114

18 141507088 Nuryasari VII D P S-115

19 141507094 Saidah VII D P S-116

20 141507099 Sholahuddin Ahmad VII D L S-117

21 141507101 Silvia Agustin VII D P S-118

22 141507104 Siti Khodijah VII D P S-119

23 141507111 Suryama VII D P S-120

24 141507117 Tasyani VII D P S-121

25 141507119 Tita Rizkyana VII D P S-122


121

26 141507120 Uzlifah VII D P S-123

27 141507126 Wisnu Wardoni VII D L S-124

28 141507127 Wiwi Triyani Agustin VII D P S-125


122

LAMPIRAN A.3 SILABUS KELAS VII


SILABUS
Sekolah : SMP Yabujah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII (Satu) / 1

KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI 4: Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori).
123

Materi Instrumen Alokasi Sumber


Kompetensi Dasar Pendekatan Pembelajaran
Pokok Penilaian Waktu Belajar

- Memiliki rasa Mengamati Tugas


- Buku teks
ingin tahu,
- Mengamati gambar, foto atau secara langsung Mencari Kemdikbud
percaya diri,
peristiwa, kejadian, fenomena, konteks, atau situasi informasi Matematika
dan ketertarikan
yang berkaitan dengan penggunaan konsep garis sejaran garis dan SMP/MTs
terhadap
dan sudut, seperti peta, denah, jam, aktivitas sehari- sudut kelas VII
matematika
hari yang membentuk sudut, alat-alat dalam Semester 1
serta memiliki Observasi
kehidupan sehari-hari, lintasan kereta api dan - Buku
rasa percaya 2x5 JP
Garis dan sebagainya Mengamati Pengayaan
pada daya dan Sudut ketelitian, rasa Grand Star
kegunaan Menanya
ingin tahu dalam Matematika
matematika
- Guru memotivasi dan mendorong kreatifitas siswa mengerjakan SMP/MTs
yang tertentu
dengan bertanya, memberi gagasan yang menarik tugas, kelas VII
melalui
dalam kehidupan sehari-hari yang berkait an dengan menyimak Semester
pengalaman
garisdan sudut misal: pada peta atau denah rumah, penjelasan atau Ganjil
belajar.
sebutkan jalan-jalan yang saling sejajar, presentasi siswa
- Memahami
berpotongan, berhimpit dan bersilangan? Sebutkan
124

Materi Instrumen Alokasi Sumber


Kompetensi Dasar Pendekatan Pembelajaran
Pokok Penilaian Waktu Belajar

berbagai konsep besar sudut antara satu tempat ke tempat lainnya?


dan prinsip - Siswa termotivasi untuk berdiskusi
Portofolio
garis dan sudut memepertanyakan berbagai konsep garis dan sudut
dalam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Menilai laporan
pemecahan misal pada lintasan kereta api tentang hubungan tertulis siswa
masalah nyata. sudut-sudut pada dua garis sejajar. atau kelompok
- Menerapkan mengenai
Eksperimen/explore
berbagai konsep konsep atau
dan sifat-sifat - Membahas, mendeskripsikan dan menjelaskan keterampilan
terkait garis dan konsep titik, garis dan bidang yang telah
sudut dalam - Mendeskripsikan, menjelaskan dan memberikan dipelajari
pembuktian contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai
Tes
matematika kedudukan dua garis, garis vertikal dan hprizontal
serta pemecahan - Memberikan contoh-contoh aktivitas-aktivitas, alat- - Mengerjakan
masalah nyata. alat, peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang lembar kerja
- Menemukan membentuk sudut berkaitan
125

Materi Instrumen Alokasi Sumber


Kompetensi Dasar Pendekatan Pembelajaran
Pokok Penilaian Waktu Belajar

konsep sudut - Membahas, menjelaskan, mendiskusikan dan dengan garis


dan jenis-jenis mendeskripsikan konsep sudut, satuan sudut, dan sudut
sudut. penjumlahan dan pengurangan sudut, membaca dan - Menilai
- Menerapkan menggambar sudut, jenis-jenis sudut dan hubungan keterampilan
konsep sudut antar sudut menyelesaikan
dalam sudut - Mendiskusikan dan melakukan pengamatan tentang permasalah
berpenyiku dan hubungan sudut pada dua garis sejajar yang yang
sudut dipotong garis lain dengan menggunakan alat melibatkan
berpelurus. peraga papan garis-garis sejajar garis dan
- Memahami sudut
Asosiasi
sifat-sifat sudut
yang terbentuk - Mengidentifikasi, menganalisis dan menggambar
jika dua garis konsep titik, garis dan bidang; kedudukan dua
berpotongan garis; garis vertikal dan horizontal
atau dua garis - Menganalisis dan mendefinisikan konsep sudut,
sejajar satuan sudut, penjumlahan dan pengurangan sudut
126

Materi Instrumen Alokasi Sumber


Kompetensi Dasar Pendekatan Pembelajaran
Pokok Penilaian Waktu Belajar

berpotongan - Mengidentifikasi, menganalisi, dan membedakan


dengan garis jenis-jenis sudut serta hubungan antar sudut
lain - Menganalisis hubungan sudut-sudut pada dua garis
sejajar yang di potong oleh garis lain dengan
menggunakan alat peraga papan garis-garis sejajar

Komunikasi

- Menyajikan secara tertulis dan lisan hasil


pembelajaran atau apa yang telah dipelajari baik
individu maupun kelompok mulai dari konsep titik,
garis dan bidang; keduudukan dua garis; garis
vertikal dan horizontal; konsep sudut; satuan sudut;
penjumlahan dan mengurangan sudut; membaca
sudut; jenis-jenis sudut; hubungan antar sudut;
hubungan sudut-sudut pada dua garis sejajar yang
dipotong oleh garis lain.
127

Materi Instrumen Alokasi Sumber


Kompetensi Dasar Pendekatan Pembelajaran
Pokok Penilaian Waktu Belajar

- Memberikan tanggapan hasil presentasi atau


diskusi kelompok yang meliputi tanya jawab untuk
mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya
- Melakukan resume secara lengkap, komprehensif
dan dibantu guru dari konsep yang dipahami,
keterampilan yang diperoleh maupun sikap lainnya.
128

LAMPIRAN A.4 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) KELAS VII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP Yabujah


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII (Satu) / 1
Materi Pokok : Garis Dan Sudut
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait
penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI 4: Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori).

B. KOMPETENSI DASAR
Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan terhadap matematika
serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika yang
tertentu melalui pengalaman belajar.
Memahami berbagai konsep dan prinsip garis dan sudut dalam pemecahan
masalah nyata.
Menerapkan berbagai konsep dan sifat-sifat terkait garis dan sudut dalam
pembuktian matematika serta pemecahan masalah nyata.
129

C. INDIKATOR
Mengenal titik, garis dan bidang
Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berpotongan, berhimpit dan
bersilangan)
Mengenal garis vertikal dan horizontal

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok garis dan sudut diharapkan
siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta
dapat:
Mengenal konsep titik, garis dan bidang dengan benar dan tepat
Menemukan kedudukan garis dengan benar dan tepat
Mengetahui garis vertikal dan horizontal dengan benar dan tepat

E. MATERI PEMBELAJARAN

TITIK, GARIS, DAN BIDANG


Dalam ilmu Geometri, terdapat beberapa istilah atau sebutan yang tidak
memiliki definisi. Misalnya, titik, garis, dan bidang merupakan istilah yang
tidak didefinisikan (undefined terms). Meskipun ketiga istilah tersebut tidak
secara formal didefinisikan, sangat penting disepakati tentang arti istilah
tersebut.
Perhatikan gambar berikut ini.
M

g R
L

A

S
K

Titik A )
Garis g atau garis RS ( Bidang atau bidang KLM
Suatu titik tidak memiliki ukuran, biasanya dideskripsikan
menggunakan tanda noktah. Penamaan pada titik menggunakan huruf kapital
seperti titik A pada gambar di atas.
130

Suatu garis direpresentasikan oleh suatu garis lurus dengan dua tanda
panah di setiap ujungnya yang mengindikasikan bahwa garis tersebut dapat
diperpanjang tanpa batas.
Suatu bidang direpresentasikan oleh permukaan meja atau dinding.
Tentunya bidang tersebut dapat kita perbesar dengan memperpanjang sisi-sisi
yang membentuk bidang tersebut.

KEDUDUKAN GARIS
Jika kita membuat dua garis, maka ada empat kemungkinan kedudukan garis
tersebut, yaitu : sejajar, berpotongan, berhimpit, atau bersilang.
1) Sejajar
Dua garis dikatakan sejajar jika kedua garis tersebut terletak pada
satu bidang datar dan tidak mempunyai titik potong. Seperti gambar di
bawah ini :
a
b
Pada gambar tersebut a dan b merupakan garis sejajar. Dan garis a
dan b tidak memiliki titik potong meskipun diperpanjang.
2) Berpotongan
Dua garis dikatakan berpotongan jika kedua garis yang terletak
pada bidang datar mempunyai satu titik persekutuan (perpotongan).
Gambar ( a ) garis a dan b berpotongan dengan M.
Gambar ( b ) jika garis m dan n diperpanjang sehingga berpotongan di O.
a m
M n O
b
3) Berhimpit
Dua garis dikatakan berimpit jika kedua garis terletak pada satu
bidang dan kedua garis itu berpotongan dan tidak sejajar, artinya kedua
garis itu bersatu seperti gambar di bawah ini :
131

4) Bersilangan
Dua garis dikatakan bersilangan jika kedua garis tersebut tidak terletak pada
satu bidang dan tidak berpotongan.

F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Model : Contekstual Teaching and Learning (CTL), Inquiry (Penemuan)
dan Missouri Mathematics Project (MMP)
Metode : Ceramah, diskusi kelompok, problem-based learning, tanya jawab,
pemberian tugas dan demonstrasi.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Membuka pelajaran dengan salam pembuka 20 menit
dan berdoa
Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, siswa diajak
menyebutkan contoh titik, garis, dan
bidang didalam kelas
Guru memotivasi siswa dengan cara
menunjukkan contoh-contoh aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari seperti berikut:

A B

Pernahkah kalian melihat jembatan yang


132

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
menghubungkan dua daerah terpisah?
Perhatikan gambar di atas, andaikan sisi kiri
sungai sebagai titik A dan sisi kanan sungai
sebagai titik B, jika titik A dan titik B
dihubungkan, maka akan menimbulkan ruas
garis AB yaitu jembatan yang berperan
sebagai penghubung dua daerah yang
dipisahkan oleh sungai.
Inti Menanya dan mengamati: 45 Menit
Guru bertanya tentang apa yang diketahui
siswa tentang titik, garis dan bidang
Guru memberikan contoh kedudukan dua garis
dengan menggunakan lidi
Guru meminta siswa untuk memperhatikan
sebuah kubus, dan menyebutkan ada berapa
banyak pasangan garis yang saling sejajar,
saling berpotongan (tegak lurus atau tidak
tegak lurus), saling berhimpit dan bersilangan
Guru bertanya apa yang diketahui siswa
tentang garis vertikal dan horizontal.
Dengan tanya jawab, disimpulkan bahwa:
1. Garis vertikal adalah garis yang tegak
2. Garis horizontal adalah garis yang
mendatar
3. Garis vertikal saling tegak lurus dengan
garis horizontal
Selanjutnya, guru membuka cakrawala tentang
konsep titik, garis dan bidang; kedudukan
antara dua garis yang saling sejajar, saling
berpotongan, saling berhimpit dan saling
bersilangan; serta garis vertikal dan horizontal
133

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Eksperimen dan menalar
Guru memberikan ice breaking sederhana
guna mencairkan suasana
Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 5
siswa.
Guru memberikan Lembar Kerja Project
(LKP) kepada masingmasing kelompok dan
meminta siswa untuk menyelesaikan semua
soal yang ada pada Lembar Kerja Project
(LKP) tersebut secara berkelompok.
Selama siswa mengerjakan Lembar Kerja
Project (LKP) secara berkelompok, guru
memantau setiap kelompok dan mengontrol
siswa untuk menyelesaikan soal sesuai
langkah langkah yang baru saja diajarkan.
Komunikasi dan Menalar :
Guru meminta setiap kelompok untuk
mengerjakan salah satu soal dari Lembar Kerja
Project (LKP) di papan tulis, dan menjelaskan
kepada temanteman dari kelompok lain
tentang cara penyelesaiannya. Kemudian
guru meminta kelompok lain untuk
memberikan tanggapan, atas hasil kerja teman
kelompok lainnya.
Guru bertindak sebagai fasilitator untuk
mengarahkan diskusi kelas agar memperoleh
jawaban yang tepat.
Menyimpulkan :
Melalui metode tanya jawab, guru bersama
siswa meluruskan kesalah pemahaman,
134

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
memberikan penguatan dan penyimpulan.
Guru sekali lagi memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya.
Penutup Guru memberikan tugas PR beberapa soal 15 menit
mengenai konsep titik, garis, dan bidang, dan
kedudukan dua garis dan siswa diminta untuk
mempelajari materi berikutnya (sudut).
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Sumber :
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.
Matematika SMP/MTs kelas VII Semester 1. Hal 208-215
- Grand Star. 2013. Matematika untuk SMP/MTs kelas VII Semester Ganjil.
Solo: Putra Kertonatan. Hal 41-44
Media Pembelajaran:
- Kertas manila
- Solasiban/double tip
- Alat peraga kubus
- Lidi
- Penggaris

I. PENILAIAN HASIL BELAJAR


1. Teknik Penilaian : Tugas Kelompok
2. Prosedur Penilaian :
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran
a. Terlibat aktif dalam dan saat diskusi
pembelajaran garis dan
sudut.
135

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Pengetahuan Pengamatan dan Penyelesaian tugas
a. Menjelaskan kembali tes kelompok
pengertian titik, garis dan
bidang
b. Menyebutkan ada berapa
banyak pasangan garis
yang saling sejajar, saling
berpotongan, berhimpit
dan bersilangan
c. Menyebutkan ada berapa
garis vertikal dan garis
horizontal
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas
a. Terampil menerapkan (baik individu maupun
konsep/prinsip dan kelompok) dan saat
strategi pemecahan diskusi
masalah yang relevan
yang berkaitan dengan
konsep titik, garis dan
bidang dan kedudukan
garis.

3. Bentuk Instrumen : Uraian Singkat


4. Contoh Instrumen : (Lembar Kerja Project)
1) Perhatikan gambar berikut!
136

Dari balok ABCD.EFGH di atas, tentukan sepasang dua garis yang saling:
a. Sejajar
b. Berimpit
c. Berpotongan H G
d. Bersilangan
2) Perhatikan gambar berikut E F

Sebutkan: D C
a. Semua rusuk yang arahnya vertikal
b. Semua rusuk yang arahnya horizontal A B
c. Bidang sisi yang arahnya vertikal
d. Bidang sisi yang arahnya horizontal
5. Pedoman Instrumen :
1) Dari balok ABCD.EFGH tersebut, pasangan dua garis yang saling:
a. Sejajar adalah
// //
// ,
// //
// dan
//

//
//
b. Tidak ada garis yang berhimpit
c. Berpotongan adalah ,
dengan dan
, ;
dengan
,
,
;
, dan dan
dengan ,
, dan dengan
;

, dan
, .
d. Bersilangan adalah
dan dan
, dan lain sebagainya jika
kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang dan tidak
berpotongan.
(50)
2) Dari kubus ABCD.EFGH tersebut
a. Rusuk yang arahnya vertikal adalah ,
,
,
,
b. Rusuk yang arahnya horizontal adalah , ,
, ,
,
dan


137

c. Bidang sisi yang arahnya vertikal adalah bidang ABFE, DCGH, ADHE
dan BCGF
d. Bidang sisi yang arahnya horizontal adalah bidang ABCD dan EFGH
(50)


= 100

138

Indramayu, 19 September 2014


Guru Mapel Matematika. Mahasiswa Penelitian,

Hikmatun Nisa, S.Pd Imas Suminarsari


NIP. - NIM. 1410150140

Kepa
139

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP Yabujah


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII (Satu) / 1
Materi Pokok : Garis Dan Sudut
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait
penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI 4: Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori).

B. KOMPETENSI DASAR
Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan terhadap matematika
serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika yang
tertentu melalui pengalaman belajar.
Menemukan konsep sudut dan jenis-jenis sudut.
Menerapkan konsep sudut dalam sudut berpenyiku dan sudut berpelurus.

C. INDIKATOR
Mengenal sudut, bagian-bagian sudut dan satuan sudut
Menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan sudut
Menjelaskan perbedaan jenis sudut (lancip, siku-siku, lurus, tumpul, refleks)
140

Menentukan hubungan sepasang sudut (saling berpelurus, berpenyiku, bertolak


belakang)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok garis dan sudut diharapkan
siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta
dapat:
Mengenal sudut, bagian-bagian sudut dan satuan sudut
Menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan sudut
Menjelaskan perbedaan jenis sudut (lancip, siku-siku, lurus, tumpul, refleks)
Menentukan hubungan sepasang sudut (saling berpelurus, berpenyiku, bertolak
belakang)

E. MATERI PEMBELAJARAN

Pengertian Sudut
Sudut adalah suatu daerah yang terbentuk dari pertemuan/perpotongan
dua garis pada satu titik.
B Sinar garis AB dan AC disebut kaki sudut. Kedua
garis ini merupakan garis-garis yang membentuk
A sudut.
C Titik A merupakan perpotongan antara kedua kaki
sudut dan disebut kaki sudut.
Daerah yang di arsir merupakan daerah sudut.
Dimana daerah sudut adalah daerah yang dibatasi
oleh kedua kaki sudut.
Sudut dinotasikan dengan lambang . Lambang ini diikuti dengan nama
sudut tersebut. Pemberian nama sudut dapat dilakukan dalam tiga cara, yaitu :
1) Memberi nama sudut dengan huruf Yunani
Huruf yunani yang biasa digunakan adalah
(), (), (), (). Jika daerah sudut dinamai ,
maka sudutnya ditulis (dibaca sudut alfa)
2) Memberi nama sudut dengan tiga huruf
141

Untuk memberi nama sudut, nama titik sudut diletakan di tengah


kedua nama ujung kaki sudut tersebut. Ketiga titik ditulis dengan huruf
kapital. Misalnya ketiga titik pada kaki sudut adalah A, B, dan C. A
merupakan pangkal, B dan C merupakan ujung. Nama sudut itu adalah
BAC atau CAB.
3) Memberi nama sudut dengan satu huruf
Penamaan sudut dengan satu huruf sesuai dengan nama titik
pangkalnya. Misalkan titik pangkalnya adalah A, maka sudut itu diberi nama
A atau sudut A.

Satuan Sudut
0
Besar suatu sudut dinyatakan dengan satuan derajat ( ). Besar 10 adalah satu
bagian dari sudut satu putaran penuh yang dibagi 360 bagian sama besar. Jadi:
1 putaran penuh = 3600
1
putaran = 10
360

Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ) dan detik ( ) .
Hubungan antara derajat , menit, dan detik adalah :
1 derajat = 60 menit 10 = 60
1 menit = 60 detik 1 = 60
1 menit = 1/60 derajat 1 = ( 1/60 )0
1 detik = 1/60 menit 1 = ( 1/60 )

Penjumlahan dan pengurangan sudut


Untuk penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan satuan sudut, samakan
terlebih dahulu satuannya, ubah satuan derajat, menit dan detik ke dalam satuan
yang sama.

Jenis-jenis sudut
1) Sudut siku- siku adalah sudut yang besarnya 900

2) Sudut lancip adalah sudut yang besarnya kurang dari 900


142

3) Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 900 dan 1800

4) Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 1800

5) Sudut reflek adalah sudut yang besarnya antara 1800 dan 3600

6) Sudut satu putaran penuh adalah sudut yang besarnya 3600

Hubungan antar sudut


1) Sudut yang Berpelurus (Bersuplemen)

Jumlah sudut yang berpelurus = 180o


a b a + b = 180o

2) Sudut yang Berpenyiku


Jumlah sudut yang berpenyiku = 90o
a + b = 90
a b

3) Sudut yang bertolak belakang


C B Dua sudut yang bertolak belakang memiliki
besar yang sama.
O =
A D
=
143

F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Model : Course Review Horay (CRH)
Metode : Ceramah, diskusi kelompok, problem-based learning, tanya jawab,
pemberian tugas dan demonstrasi.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Membuka pelajaran dengan salam pembuka 20 menit
dan berdoa
Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Sebagai apersepsi guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan
siswa tentang materi sebelumnya tentang
konsep titik, garis dan bidang; kedudukan dua
garis; garis vertikal dan horizontal
Guru memotivasi siswa dengan cara
menunjukkan contoh-contoh aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari seperti berikut:
144

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pernahkah kalian memperhatikan kusen pintu
atau dinding yang dirumah kalian? Sekarang
perhatikan gambar di atas. Pada gambar kusen
dapat kalian lihat bahwa lantai berpotongan
dengan batas kusen yang membentuk suatu
sudut.
Demikian juga pada gambar jam dinding, pada
saat jarum menit menunjuk angka 12 dan
jarum jam menunjuk angka 4, kedua jarum itu
membentuk sebuah sudut
Inti Menanya dan mengamati: 85 Menit
Guru bertanya tentang apa yang diketahui
siswa tentang sudut
Guru meminta siswa untuk memperhatikan
sebuah jam dinding yang ada di kelas, dan
memberikan informasi tentang sudut sebagai
jarak putar; satuan sudut; penjumlahan dan
pengurangan sudut
Guru bertanya apa yang diketahui siswa
tentang jenis-jenis sudut dan hubungan antar
sudut
Dengan tanya jawab, disimpulkan bahwa:
1. Jenis-jenis sudut antara lain sudut:
a. Siku-siku
b. Lurus
c. Lancip
d. Tumpul
e. Refleks
f. Satu putaran penuh
2. Hubungan antar sudut:
a. Sepasang sudut berpelurus
145

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
b. Sepasang sudut perpenyiku
c. Sepasang sudut bertolak belakang
Selanjutnya, guru membuka cakrawala tentang
konsep sudut; satuan sudut; penjumlahan dan
pengurangan sudut; jenis-jenis sudut; dan
hubungan antar sudut.
Guru menjelaskan aturan atau cara
penggunaan alat peraga papan garis-garis
sejajar
Dengan alat peraga papan garis-garis sejajar
guru mendemonstrasikan penggunaan alat
peraga untuk mengetahui jenis-jenis sudut dan
membuktikan hubungan antar sudut
Eksperimen dan menalar
Guru memberikan ice breaking sederhana
guna mencairkan suasana
Guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok kecil 4-5 orang dalam satu
kelompok, setiap kelompok harus menyiapkan
yel-yel yang di sertai kata Horay (guru
menjelaskan kepada siswa cara membentuk
kelompok belajar dan membantu siswa agar
melakukan transisi secara efisien sehingga
pembelajaran dapat dimulai dengan segera).
Membagikan kartu atau lembaran kertas.
Untuk menguji pemahaman siswa, guru
membagikan siswa kartu atau lembaran kertas
yang berisikan soal-soal yang disertai nomer.
Komunikasi dan Menalar :
Guru membaca soal secara acak dan siswa
(setiap kelompok) menuliskan jawabannya
146

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
didalam kartu atau lembaran kertas.
Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa
telah ditulis didalam kartu atau lembar kertas,
guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah
diberikan tadi.
Menyimpulkan :
Setiap kelompok mempresentasikan
jawabannya dengan menggunakan alat peraga
papan garis-garis sejajar
Bagi kelompok yang jawaban benar akan
mendapatkan poin dan langsung berteriak
horay atau menyanyikan yel-yel yang dibuat
atas dasar kesepakatan dari kelompoknya
masing-masing
Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar.
Guru bertindak sebagai fasilitator.
Penutup Guru memberikan tugas PR beberapa soal 15 menit
mengenai konsep titik, garis, dan bidang, dan
kedudukan dua garis dan siswa diminta untuk
mempelajari materi berikutnya yaitu hubungan
sudut pada dua garis sejajar yang dipotong
oleh garis lain yang akan memakai alat peraga
papan garis-garis sejajar.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Sumber
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.
Matematika SMP/MTs kelas VII Semester 1. Hal 216-228
147

- Grand Star. 2013. Matematika untuk SMP/MTs kelas VII Semester Ganjil.
Solo: Putra Kertonatan. Hal 44-50
Media pembelajaran
- Kertas manila
- Solasiban/double tip
- Alat peraga jam/jam dinding
- Busur
- Penggaris
- Alat peraga papan garis-garis sejajar

I. PENILAIAN HASIL BELAJAR


1. Teknik Penilaian : Tugas Kelompok
2. Prosedur Penilaian :

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1. Sikap Pengamatan Selama
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan
pembelajaran garis dan sudut. saat diskusi
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Pengetahuan Pengamatan dan Penyelesaian tugas
a. Menjelaskan kembali konsep tes kelompok
sudut; satuan sudut;
penjumlahan dan
pengurangan sudut
b. Menyebutkan jenis-jenis
sudut
c. Menyebutkan hubungan antar
sudut
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas
a. Terampil menerapkan (baik individu
148

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


konsep/prinsip dan strategi maupun kelompok)
pemecahan masalah yang dan saat diskusi
relevan yang berkaitan
dengan konsep sudut

3. Bentuk Instrumen : Uraian Singkat


4. Contoh Instrumen :
1) Ada berapa sudut pada gambar di bawah ini? Sebutkan!

2) Tentukan besar sudut terkecil yang dibentuk oleh jarum panjang dan jarum
pendek pada waktu-waktu berikut ini!
a) Pukul 06.00 c) Pukul 04.30
b) Pukul 21.00 d) Pukul 13.00
3) Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut!
1. 320 15 + 430 27
2. 470 48 250 36
4) Jelaskan perbedaan antara sudut siku-siku, lurus, lancip, tumpul, refleks dan
sudut satu putaran penuh, dan berilah contohnya dengan menggunakan alat
peraga papan garis-garis sejajar
5) Perhatikan gambar!

A Jika besar = 35. Tentukan:


H B
1.
G C 2.
O
3. \
F D
E

5. Pedoman Instrumen
1) Ada 15 sudut, yaitu:
149

(20)
2) Besar Sudut :
a) Pukul 06.00 = 180
b) Pukul 21.00 = 90
c) Pukul 04.30 = 45
d) Pukul 13.00 = 30 (20)
3) a) 320 15
430 27 +
750 42
b) 470 48
250 36 -
220 12 (20)
4) Demonstrasi menggunakan alat peraga (20)
5) a) = 90 - (karena berpenyiku)
= 90 - 35
= 55
b) = 180 - (karena berpelurus)
= 180 - 35
= 145
c) = (karena bertolak belakang)
= 35 (20)


= 100

150

Indramayu, 21 September 2014


Guru Mapel Matematika. Mahasiswa Penelitian,

Hikmatun Nisa, S.Pd Imas Suminarsari


NIP. - NIM. 1410150140

Kepa
151
152

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP Yabujah


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII (Satu) / 1
Materi Pokok : Garis Dan Sudut
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait
penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI 4: Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori).

B. KOMPETENSI DASAR
Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan terhadap matematika
serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika yang
tertentu melalui pengalaman belajar.
Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau
dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain

C. INDIKATOR
Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua
garis sejajar berpotongan dengan garis lain
153

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok garis dan sudut diharapkan
siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta
dapat:
Menyebutkan sudut-sudut yang terjadi dari garis-garis yang dipotong garis lain.
Mengerti tentang sifat-sifat sudut yang terjadi dalam penggunaan alat peraga
papan garis-garis sejajar yang ditujukan sebagaai pengantar dalam mengenal dan
memahami nama-nama dan sifat-sifat sudut yang terbentuk jika ada dua garis
berpotongan atau dua garis sejajar yang berpotongan oleh garis lain; dengan
prasyarat siswa memahami sifat-sifat garis dan dapat membaca busur pada
sebuah sudut dengan menggunakan busur derajat.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Hubungan sudut pada dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis
Jika dua garis sejajar dipotong oleh sebuah garis, maka akan terbentuk beberapa
pasang sudut yang saling berhubungan. Perhatikan gambar berikut!

1 2
p
3 4A
1 2
q
3 4B

h
Pada gambar tersebut, garis h memotong dua garis, yaitu garis p dan q berturut-
turut di titik A dan B. A3, A4, B1 dan B2 disebut sudut dalam, sedangkan
A1, A2, B3 dan B4 disebut sudut luar.
Kita dapat mengelompokkan sebagai berikut.
1) Pasangan sudut yang sehadap
A1 dan B1 A3 dan B3
A2 dan B2 A4 dan B4
Sifat : sudut-sudut yang sehadap besarnya sama.
Jadi : A1 = B1 , A2 = B2 , A3 = B3 , A4 = B4
2) Pasangan sudut yang bersebrangan
154

a. Pasangan sudut dalam bersebrangan


A3 dan B2
A4 dan B1
Sifat : sudut sudut dalam bersebrangan besarnya sama.
Jadi, A3 = B2 dan A4 = B1
b. Pasangan sudut luar bersebrangan
A1 dan B4
A2 danB3
Sifat : sudut-sudut luar bersebrangan besarnya sama.
Jadi , A1 = B4 dan A2 = B3
3) Pasangan sudut yang sepihak
a. Pasangan sudut dalam sepihak
Sudut dalam sepihak adalah dua sudut dalam yang terletak pada sisi yang
sama.
A3 dan B1
A4 dan B2
Sifat : sudut-sudut dalam sepihak jumlah besar sudutnya 1800
Jadi, A3 + B1 = 1800 dan A4 + B2 = 1800
b. Pasangan sudut luar sepihak
A1 dan B3
A2 dan B4
Sifat : sudut sudut luar sepihak jumlah besar sudutnya 180
Jadi, A1 + B3 = 1800 dan A2 + B4 = 1800

F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning tipe STAD
Model : Talking Stik
Metode : Ceramah, diskusi kelompok, problem-based learning, tanya jawab,
pemberian tugas dan demonstrasi.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
155

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Membuka pelajaran dengan salam pembuka 20 menit
dan berdoa
Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Sebagai apersepsi guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan
siswa tentang materi sebelumnya tentang
sifat-sifat garis dan sudut
Dengan penemuan terbimbing guru
menjelaskan cara membaca busur pada
sebuah sudut dengan menggunakan busur
derajat.
Guru memotivasi siswa dengan memberi
penjelasan tentang pentingnya materi ini
karena membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari.

Inti Menanya dan mengamati: 45 Menit


Guru bertanya tentang bagaimana
menentukan besar sebuah sudut jika yang
diketahui hanya sudut yang tidak sejenis?
Guru meminta siswa untuk memperhatikan
sebuah gambar

k
156

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pernahkah kalian memperhatikan lintasan
kereta api? Sekarang perhatikan gambar di
atas.
Pada gambar lintasan kereta api di atas, garis
k dan garis l, di potong oleh garis m,
sehingga membentuk delapan sudut. Sudut-
sudut ini mempunyai nama khusus sesuai
dengan posisinya.
Selanjutnya, guru membuka cakrawala
tentang hubungan sudut pada dua garis
sejajar yang dipotong oleh sebuah garis
Guru menjelaskan aturan atau cara
penggunaan alat peraga papan garis-garis
sejajar
Dengan alat peraga papan garis-garis sejajar
guru mendemonstrasikan penggunaan alat
peraga untuk membuktikan sifat-sifat dari
hubungan sudut pada dua garis sejajar yang
dipotong oleh sebuah garis yaitu sudut-sudut
sehadap, berseberangan dan sepihak.
Eksperimen dan menalar
Guru memberikan ice breaking sederhana
guna mencairkan suasana
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS)
kepada setiap kelompok tentang sifat-sifat
sudut pada dua garis sejajar yang dipotong
oleh sebuah garis
Komunikasi dan Menalar :
Siswa bersama kelompok memahami konsep
materi pada LKS yang telah dibagikan pada
157

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
setiap kelompok
Mempersilahkan siswa menanyakan apabila
terdapat kesulitan dalam menyelesaikan
tugas yang telah diberikan.
Menyimpulkan :
Dengan model pembelajaran Talking Stick,
guru menunjuk salah satu kelompok untuk
mendemonstrasikan hasil kinerja dengan
menggunakan alat peraga papan garis-garis
sejajar
Guru bertindak sebagai fasilitator
Penutup Guru memberikan tugas PR beberapa soal 15 menit
mengenai hubungan hubungan sudut-sudut
pada dua garis sejajar yang dipotong oleh
garis lain dan siswa diminta untuk
mempelajari seluruh materi garis dan sudut
karena akan di adakan test.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Sumber
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.
Matematika SMP/MTs kelas VII Semester 1. Hal 229-234
- Grand Star. 2013. Matematika untuk SMP/MTs kelas VII Semester Ganjil.
Solo: Putra Kertonatan. Hal 51-52
Media pembelajaran
- Kertas manila
- Solasiban/double tip
- Busur
- Penggaris
158

- Alat peraga papan garis-garis sejajar

I. PENILAIAN HASIL BELAJAR


1. Teknik Penilaian : Tugas Kelompok
2. Prosedur Penilaian :

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran
a. Terlibat aktif dalam dan saat diskusi
pembelajaran garis dan
sudut.
b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Pengetahuan Pengamatan dan Penyelesaian tugas
a. Menjelaskan kembali tes kelompok
hubungan sudut pada dua
garis sejajar yang
dipotong oleh sebuah garis
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas
a. Terampil menerapkan (baik individu maupun
konsep/prinsip dan kelompok) dan saat
strategi pemecahan diskusi
masalah yang relevan
yang berkaitan dengan
konsep sudut

3. Bentuk Instrumen : Uraian Singkat


4. Contoh Instrumen : (Lembar Kerja Siswa) 1 2
a
1) Perhatikan gambar di samping n 3 n 4
Tentukan pasangan-pasangan sudut yang n n
5 6
kongruen. Berikan alasan dan b
n 8 n 7
n
n n
159

bagaimana ukuran sudutnya?

2) Tentukan ukuran 110

1, 2, 3, 4, 5, dan 6
2
pada gambar di samping 1n
n 4
3 n 6
n 5 n
n

5. Pedoman instrumen :
1) 1 = 5, 2 = 6, 3 = 8, 4 = 7 karena sudut-sudut sehadap
1 = 7, 2 = 8 karena sudut-sudut luar berseberangan
3 = 6, 4 = 5 karena sudut-sudut dalam berseberangan
1 = 4, 2 = 3, 5 = 7, 6 = 8 karena sudut-sudut bertolak
belakang
2) 1 = 110 (karena bertolak belakang)
2 = 180 1 (karena sudut dalam sepihak)
= 180 110
= 70
3 = 2 (karena sudut luar berseberangan)
= 70
4 = 1 (karena sudut dalam berseberangan)
= 110
5 = 4 (karena bertolak belakang)
= 110
6 = 3 (karena bertolak belakang)
= 70


= 100

160

Indramayu, 25 September 2014


Guru Mapel Matematika. Mahasiswa Penelitian,

Hikmatun Nisa, S.Pd Imas Suminarsari


NIP. - NIM. 1410150140

Kepa
161
162

Lampiran A.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket

KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA
PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

No Item Jumlah
Variabel Indikator
+ - Soal

Penggunaan 1. Siswa merasa senang 1 18, 16 3


alat peraga belajar matematika
papan 2. Siswa dapat memahami 2, 4 3, 19, 5
garis-garis materi garis dan sudut 13
sejajar
3. Siswa dapat menggunakan 12 5 2
terhadap
alat peraga papan garis-
hasil belajar
garis sejajar
siswa
4. Siswa dapat memanfaatkan 11, 15 10, 6 4
alat peraga papan garis-
garis sejajar

5. Siswa dapat memanfaatkan 8, 20 14 3


alat peraga papan garis-
garis sejajar

6. Siswa dapat meningkatkan 9, 17 7 3


hasil belajar pada
pembelajaran garis dan
sudut

Jumlah 10 10 20
163

Lampiran A.6 Soal Instrumen Angket

ANGKET PENELITIAN
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA
PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

Petunjuk Pengisian Angket:


1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah dengan baik setiap pernyataan yang telah disediakan
3. Isilah pernyatan di bawah ini pada lembar jawaban angket dengan memberikan tanda
silang (X) pada salah satu kolom yang sesuai dengan pilihan anda dan tidak boleh lebih
dari satu pilihan
4. Isilah angket ini dengan sungguh-sungguh dengan pendapat anda.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS
1. Penggunaan alat peraga papan garis-garis
sejajar membuat belajar matematika lebih
menyenangkan
2. Pembelajaran menggunakan alat peraga
papan garis-garis sejajar pada materi garis
dan sudut membuat saya lebih memahami
dengan mudah
3. Pembelajaran menggunakan alat peraga
papan garis-garis sejajar pada materi garis
dan sudut membuat saya susah memahami
materi garis dan sudut
4. Alat peraga papan garis-garis sejajar dapat
membantu saya memahami dan menemukan
164

gagasan dalam permasalahan yang berkaitan


dengan materi garis dan sudut
5. Menurut saya, penggunaan alat peraga papan
garis-garis sejajar tidak mudah
6. Menurut saya, pembelajaran matematika
tidak perlu menggunakan alat peraga
7. Penggunaan alat peraga papan garis-garis
sejajar sangat membingungkan dalam
menyelesaikan soal garis dan sudut
8. Alat peraga papan garis-garis sejajar sangat
efektif untuk memahami materi garis dan
sudut
9. Pembelajaran menggunakan alat peraga
papan garis-garis sejajar meningkatkan
kemampuan saya dalam memahami materi
garis dan sudut
10. Tanpa bantuan alat peraga papan garis-garis
sejajar, saya dapat menyelesaikan soal garis
dan sudut
11. Dengan menggunakan alat peraga papan
garis-garis sejajar membuat saya berani
mengemukakan pendapat
12. Saya selalu menggunakan alat peraga papan
garis-garis sejajar dalam memecahkan materi
garis dan sudut
13. Saya lebih mudah memahami materi garis
dan sudut tanpa alat peraga papan garis-garis
sejajar
14. Penggunaan alat peraga papan garis-garis
sejajar tidak bisa digunakan untuk materi
matematika lainnya selain garis dan sudut
15. Materi garis dan sudut yang disampaikan
165

dalam pembelajaran matematika


menggunkan alat peraga papan garis-garis
sejajar menjadi lebih singkat dan mudah
dipahami
16. Pembelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga papan garis-garis
sejajar membuat saya tidak fokus atau tidak
konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran
17. Pembelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga papan garis-garis
sejajar membuat saya dapat memecahkan
permasalahan sehari-hari yang berkaitan
dengan garis dan sudut
18. Pembelajaran matematika membosankan
dengan menggunakan alat peraga papan
garis-garis sejajar
19. Pembelajaran matematika menggunakan alat
peraga papan garis-garis sejajar pada materi
garis dan sudut membuat saya kurang
memahami materi yang disampaikan
20. Menurut saya, seringnya penggunaan alat
peraga papan garis-garis sejajar akan
membantu kegiatan belajar
166

Lampiran A.7 Lembar Jawaban Instrumen Angket

LEMBAR JAWABAN ANGKET SISWA

No Absen :

Nama :

Kelas :

Pilihlah salah satu jawaban yang kalian menurut benar, dengan cara memakai tanda silang
pada huruf A, B, C atau D pada lembar jawaban.

1. SS S TS STS 11. SS S TS STS

2. SS S TS STS 12. SS S TS STS

3. SS S TS STS 13. SS S TS STS

4. SS S TS STS 14. SS S TS STS

5. SS S TS STS 15. SS S TS STS

6. SS S TS STS 16. SS S TS STS

7. SS S TS STS 17. SS S TS STS

8. SS S TS STS 18. SS S TS STS

9. SS S TS STS 19. SS S TS STS

10. SS S TS STS 20. SS S TS STS


166

Lampiran A.8 Lembar Telaah Instrumen Angket

LEMBAR TELAAH BUTIR INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA

PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

Nama Validator : Arif Muchyidin, M.Si

Pekerjaan : Dosen

Pendidikan : S2

Petunjuk penilaian :
Berilah tanda () pada kolom validitas dengan ketentuan sebagai berikut :

3 = Jika pernyataan dapat langsung dipakai


2 = Jika pernyataan harus direvisi
1 = Jika pernyataan harus diganti

Validitas Validitas
No Item Jumlah
Variabel Indikator Pernyataan Angket Isi Bahasa
Soal
+ - 3 2 1 3 2 1
Penggunaan 1. Siswa merasa Penggunaan alat peraga papan garis-garis
1 3
alat peraga senang belajar sejajar membuat belajar matematika lebih
167

papan garis- matematika menyenangkan


garis sejajar Pembelajaran matematika dengan
terhadap menggunakan alat peraga papan garis-garis
16
hasil belajar sejajar membuat saya tidak fokus atau tidak
siswa konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran
Pembelajaran matematika membosankan
dengan menggunakan alat peraga papan garis- 18
garis sejajar
Pembelajaran menggunakan alat peraga
papan garis-garis sejajar pada materi
2
garis dan sudut membuat saya lebih
memahami dengan mudah
Pembelajaran menggunakan alat peraga
2. Siswa dapat
papan garis-garis sejajar pada materi
memahami 3
garis dan sudut membuat saya susah 5
materi garis
memahami materi garis dan sudut
dan sudut
Alat peraga papan garis-garis sejajar
dapat membantu saya memahami dan
menemukan gagasan dalam 4
permasalahan yang berkaitan dengan
materi garis dan sudut
168

Saya lebih mudah memahami materi


garis dan sudut tanpa alat peraga papan 13
garis-garis sejajar
Pembelajaran matematika menggunakan
alat peraga papan garis-garis sejajar pada
materi garis dan sudut membuat saya 19
kurang memahami materi yang
disampaikan
3. Siswa dapat Menurut saya, penggunaan alat peraga
5
menggunakan papan garis-garis sejajar tidak mudah
alat peraga Saya selalu menggunakan alat peraga 2
papan garis- papan garis-garis sejajar dalam 12
garis sejajar memecahkan materi garis dan sudut
Menurut saya, pembelajaran matematika
6
4. Siswa dapat tidak perlu menggunakan alat peraga

memanfaatkan Tanpa bantuan alat peraga papan garis-

alat peraga garis sejajar, saya dapat menyelesaikan 10


4
papan garis- soal garis dan sudut

garis sejajar Dengan menggunakan alat peraga papan


garis-garis sejajar membuat saya berani 11
mengemukakan pendapat
169

Materi garis dan sudut yang disampaikan


dalam pembelajaran matematika
menggunkan alat peraga papan garis- 15
garis sejajar menjadi lebih singkat dan
mudah dipahami
Alat peraga papan garis-garis sejajar
sangat efektif untuk memahami materi 8
garis dan sudut
Penggunaan alat peraga papan garis-garis
5. Siswa dapat
sejajar tidak bisa digunakan untuk materi
memanfaatkan 14
alat peraga matematika lainnya selain garis dan 3
papan garis- sudut
garis sejajar
Menurut saya, jika penggunaan alat
peraga papan garis-garis sejajar lebih
20
sering digunakan akan membantu
kegiatan belajar

6. Siswa dapat Penggunaan alat peraga papan garis-garis


meningkatkan sejajar sangat membingungkan dalam 7
hasil belajar menyelesaikan soal garis dan sudut 3
pada
pembelajaran Pembelajaran menggunakan alat peraga
9
garis dan sudut papan garis-garis sejajar meningkatkan
170

kemampuan saya dalam memahami


materi garis dan sudut
Pembelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga papan garis-
garis sejajar dapat meningkatkan hasil
17
belajar saya dalam memecahkan
permasalahan sehari-hari yang berkaitan
dengan garis dan sudut
Jumlah 10 10 20
171

Lampiran A.8 Lembar Telaah Instrumen Angket

LEMBAR TELAAH BUTIR INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA

PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

Nama Validator : Reza Oktiana Akbar, M.Pd

Pekerjaan : Dosen

Pendidikan : S2

Petunjuk penilaian :
Berilah tanda () pada kolom validitas dengan ketentuan sebagai berikut :

3 = Jika pernyataan dapat langsung dipakai


2 = Jika pernyataan harus direvisi
1 = Jika pernyataan harus diganti

Validitas Validitas
No Item Jumlah
Variabel Indikator Pernyataan Angket Isi Bahasa
Soal
+ - 3 2 1 3 2 1
Penggunaan 1. Siswa merasa Penggunaan alat peraga papan garis-garis
1 3
alat peraga senang belajar sejajar membuat belajar matematika lebih
172

papan garis- matematika menyenangkan


garis sejajar
Pembelajaran matematika dengan
terhadap
menggunakan alat peraga papan garis-garis
hasil belajar 16
sejajar membuat saya tidak fokus atau tidak
siswa
konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran
Pembelajaran matematika membosankan
dengan menggunakan alat peraga papan garis- 18
garis sejajar
Pembelajaran menggunakan alat peraga
papan garis-garis sejajar pada materi
2
garis dan sudut membuat saya lebih
memahami dengan mudah
2. Siswa dapat Pembelajaran menggunakan alat peraga
memahami papan garis-garis sejajar pada materi
3 5
materi garis garis dan sudut membuat saya susah
dan sudut memahami materi garis dan sudut
Alat peraga papan garis-garis sejajar
dapat membantu saya memahami dan
4
menemukan gagasan dalam
permasalahan yang berkaitan dengan
173

materi garis dan sudut


Saya lebih mudah memahami materi
garis dan sudut tanpa alat peraga papan 13
garis-garis sejajar
Pembelajaran matematika menggunakan
alat peraga papan garis-garis sejajar pada
materi garis dan sudut membuat saya 19
kurang memahami materi yang
disampaikan
3. Siswa dapat Menurut saya, penggunaan alat peraga
5
menggunakan papan garis-garis sejajar tidak mudah
alat peraga Saya selalu menggunakan alat peraga 2
papan garis- papan garis-garis sejajar dalam 12
garis sejajar memecahkan materi garis dan sudut
Menurut saya, pembelajaran matematika
4. Siswa dapat 6
tidak perlu menggunakan alat peraga
memanfaatkan Tanpa bantuan alat peraga papan garis-
alat peraga garis sejajar, saya dapat menyelesaikan 10 4
papan garis- soal garis dan sudut
garis sejajar Dengan menggunakan alat peraga papan
11
garis-garis sejajar membuat saya berani
174

mengemukakan pendapat
Materi garis dan sudut yang disampaikan
dalam pembelajaran matematika
menggunkan alat peraga papan garis- 15
garis sejajar menjadi lebih singkat dan
mudah dipahami
Alat peraga papan garis-garis sejajar
sangat efektif untuk memahami materi 8
garis dan sudut
Penggunaan alat peraga papan garis-garis
5. Siswa dapat
sejajar tidak bisa digunakan untuk materi
memanfaatkan 14
alat peraga matematika lainnya selain garis dan 3
papan garis- sudut
garis sejajar
Menurut saya, jika penggunaan alat
peraga papan garis-garis sejajar lebih
20
sering digunakan akan membantu
kegiatan belajar
Penggunaan alat peraga papan garis-garis
6. Siswa dapat
meningkatkan sejajar sangat membingungkan dalam 7 3
hasil belajar menyelesaikan soal garis dan sudut
175

pada Pembelajaran menggunakan alat peraga


pembelajaran papan garis-garis sejajar meningkatkan
garis dan sudut 9
kemampuan saya dalam memahami
materi garis dan sudut
Pembelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga papan garis-
garis sejajar dapat meningkatkan hasil
17
belajar saya dalam memecahkan
permasalahan sehari-hari yang berkaitan
dengan garis dan sudut
Jumlah 10 10 20
176

Lampiran A.8 Lembar Telaah Instrumen Angket

LEMBAR TELAAH BUTIR INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA

PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

Nama Validator : Saroji, S.Pd

Pekerjaan : Guru

Pendidikan : S1

Petunjuk penilaian :
Berilah tanda () pada kolom validitas dengan ketentuan sebagai berikut :

3 = Jika pernyataan dapat langsung dipakai


2 = Jika pernyataan harus direvisi
1 = Jika pernyataan harus diganti

Validitas Validitas
No Item Jumlah
Variabel Indikator Pernyataan Angket Isi Bahasa
Soal
+ - 3 2 1 3 2 1
Penggunaan 1. Siswa merasa Penggunaan alat peraga papan garis-garis
1 3
alat peraga senang belajar sejajar membuat belajar matematika lebih
177

papan garis- matematika menyenangkan


garis sejajar Pembelajaran matematika dengan
terhadap menggunakan alat peraga papan garis-garis
16
hasil belajar sejajar membuat saya tidak fokus atau tidak
siswa konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran
Pembelajaran matematika membosankan
dengan menggunakan alat peraga papan garis- 18
garis sejajar
Pembelajaran menggunakan alat peraga
papan garis-garis sejajar pada materi
2
garis dan sudut membuat saya lebih
memahami dengan mudah
Pembelajaran menggunakan alat peraga
2. Siswa dapat
papan garis-garis sejajar pada materi
memahami 3
garis dan sudut membuat saya susah 5
materi garis
memahami materi garis dan sudut
dan sudut
Alat peraga papan garis-garis sejajar
dapat membantu saya memahami dan
menemukan gagasan dalam 4
permasalahan yang berkaitan dengan
materi garis dan sudut
178

Saya lebih mudah memahami materi


garis dan sudut tanpa alat peraga papan 13
garis-garis sejajar
Pembelajaran matematika menggunakan
alat peraga papan garis-garis sejajar pada
materi garis dan sudut membuat saya 19
kurang memahami materi yang
disampaikan
3. Siswa dapat Menurut saya, penggunaan alat peraga
5
menggunakan papan garis-garis sejajar tidak mudah
alat peraga Saya selalu menggunakan alat peraga 2
papan garis- papan garis-garis sejajar dalam 12
garis sejajar memecahkan materi garis dan sudut
Menurut saya, pembelajaran matematika
6
4. Siswa dapat tidak perlu menggunakan alat peraga

memanfaatkan Tanpa bantuan alat peraga papan garis-

alat peraga garis sejajar, saya dapat menyelesaikan 10


4
papan garis- soal garis dan sudut

garis sejajar Dengan menggunakan alat peraga papan


garis-garis sejajar membuat saya berani 11
mengemukakan pendapat
179

Materi garis dan sudut yang disampaikan


dalam pembelajaran matematika
menggunkan alat peraga papan garis- 15
garis sejajar menjadi lebih singkat dan
mudah dipahami
Alat peraga papan garis-garis sejajar
sangat efektif untuk memahami materi 8
garis dan sudut
Penggunaan alat peraga papan garis-garis
5. Siswa dapat
sejajar tidak bisa digunakan untuk materi
memanfaatkan 14
alat peraga matematika lainnya selain garis dan 3
papan garis- sudut
garis sejajar
Menurut saya, jika penggunaan alat
peraga papan garis-garis sejajar lebih
20
sering digunakan akan membantu
kegiatan belajar

6. Siswa dapat Penggunaan alat peraga papan garis-garis


meningkatkan sejajar sangat membingungkan dalam 7
hasil belajar menyelesaikan soal garis dan sudut 3
pada
pembelajaran Pembelajaran menggunakan alat peraga
9
garis dan sudut papan garis-garis sejajar meningkatkan
180

kemampuan saya dalam memahami


materi garis dan sudut
Pembelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga papan garis-
garis sejajar dapat meningkatkan hasil
17
belajar saya dalam memecahkan
permasalahan sehari-hari yang berkaitan
dengan garis dan sudut
Jumlah 10 10 20
181

Lampiran A.9 Lembar Validasi Instrumen Angket

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA
PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

Nama Validator : Arif Muchyidin, M.Si


Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : S2

Petunjuk penilaian :
1. Penilaian setiap indikator dilakukan dengan memberikan tanda checklist ()
pada kolom penilaian yang sesuai.
2. Validasi terdiri dari aspek materi, konstruksi dan bahasa.
3. Kriteria penilaian :
3 = Jika pernyataan dapat langsung dipakai
2 = Jika pernyataan harus direvisi
1 = Jika pernyataan harus diganti

Indikator Penulisan
Keterangan
A Materi 3 2 1
1 Pernyataan angket harus sesuai
dengan indikator.
2 Batasan pernyataan angket dan
jawaban yang diharapkan
(ruaang lingkup) harus jelas.
3 Isi materi sesuai dengan tujuan
pengukuran.
4 Isi materi yang ditanyakan
sudah sesuai dengan jenjang,
jenis sekolah, atau tingkatan
kelas.
182

B Konstruksi
1 Petunjuk tentang tata cara
menjawab angket sudah jelas.
2 Pedoman penyekoran
menerangkan perbedaan
besarnya skor antara komponen
pernyataan angket positif dan
negatif.
C Bahasa
1. Rumusan kalimat pernyataan
angket komunikatif, yaitu
menggunakan bahasa yang
sederhana dan menggunakan
kata-kata yang sudah dikenal
siswa.
2. Butir pernyataan angket
menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
3. Rumusan pernyataan angket
tidak menggunakan kata-
kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda atau salah
pengertian.
4. Tidak menggunakan bahasa
yang berlaku disebagian tempat
saja.
5. Rumusan pernyataan angket
tidak mengandung kata-kata
yang dapat menyinggung
perasaan siswa.
183

Cirebon, 19 September 2014

JUGDMENT AHLI

Arif Muchyidin, M.Si

NIP. 19830806 201101 1 009


184

Lampiran A.9 Lembar Validasi Instrumen Angket

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA
PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

Nama Validator : Reza Oktiana Akbar, M.Pd


Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : S2

Petunjuk penilaian :

1. Penilaian setiap indikator dilakukan dengan memberikan tanda checklist ()


pada kolom penilaian yang sesuai.
2. Validasi terdiri dari aspek materi, konstruksi dan bahasa.
3. Kriteria penilaian :
3 = Jika pernyataan dapat langsung dipakai
2 = Jika pernyataan harus direvisi
1 = Jika pernyataan harus diganti

Indikator Penulisan
Keterangan
A Materi 3 2 1
1 Pernyataan angket harus sesuai
dengan indikator.
2 Batasan pernyataan angket dan
jawaban yang diharapkan
(ruaang lingkup) harus jelas.
3 Isi materi sesuai dengan tujuan
pengukuran.
4 Isi materi yang ditanyakan
sudah sesuai dengan jenjang,
jenis sekolah, atau tingkatan
kelas.
185

B Konstruksi
1 Petunjuk tentang tata cara
menjawab angket sudah jelas.
2 Pedoman penyekoran
menerangkan perbedaan
besarnya skor antara komponen
pernyataan angket positif dan
negatif.
C Bahasa
1. Rumusan kalimat pernyataan
angket komunikatif, yaitu
menggunakan bahasa yang
sederhana dan menggunakan
kata-kata yang sudah dikenal
siswa.
2. Butir pernyataan angket
menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
3. Rumusan pernyataan angket
tidak menggunakan kata-
kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda atau salah
pengertian.
4. Tidak menggunakan bahasa
yang berlaku disebagian tempat
saja.
5. Rumusan pernyataan angket
tidak mengandung kata-kata
yang dapat menyinggung
perasaan siswa.
186

Cirebon, 19 September 2014

JUGDMENT AHLI

Reza Oktiana Akbar, M.Pd

NIP. 19811022 200501 1 001


187

Lampiran A.9 Lembar Validasi Instrumen Angket

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA
PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

Nama Validator : Saroji, S.Pd


Pekerjaan : Guru
Pendidikan : S1

Petunjuk penilaian :

1. Penilaian setiap indikator dilakukan dengan memberikan tanda checklist ()


pada kolom penilaian yang sesuai.
2. Validasi terdiri dari aspek materi, konstruksi dan bahasa.
3. Kriteria penilaian :
3 = Jika pernyataan dapat langsung dipakai
2 = Jika pernyataan harus direvisi
1 = Jika pernyataan harus diganti

Indikator Penulisan
Keterangan
A Materi 3 2 1
1 Pernyataan angket harus sesuai
dengan indikator.
2 Batasan pernyataan angket dan
jawaban yang diharapkan
(ruaang lingkup) harus jelas.
3 Isi materi sesuai dengan tujuan
pengukuran.
4 Isi materi yang ditanyakan
sudah sesuai dengan jenjang,
jenis sekolah, atau tingkatan
kelas.
188

B Konstruksi
1 Petunjuk tentang tata cara
menjawab angket sudah jelas.
2 Pedoman penyekoran
menerangkan perbedaan
besarnya skor antara komponen
pernyataan angket positif dan
negatif.
C Bahasa
1. Rumusan kalimat pernyataan
angket komunikatif, yaitu
menggunakan bahasa yang
sederhana dan menggunakan
kata-kata yang sudah dikenal
siswa.
2. Butir pernyataan angket
menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
3. Rumusan pernyataan angket
tidak menggunakan kata-
kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda atau salah
pengertian.
4. Tidak menggunakan bahasa
yang berlaku disebagian tempat
saja.
5. Rumusan pernyataan angket
tidak mengandung kata-kata
yang dapat menyinggung
perasaan siswa.
189
190

Lampiran A.10 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Tes

KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN BENTUK TES

Jenis Sekolah : SMP


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/I (satu)
Materi : Garis dan Sudut
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Bentuk Soal : Pilihan ganda
Tahun Ajaran : 2014/2015

Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori).
191

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
Memahami Mengenal 1 1. Kumpulan titik-titik yang banyaknya tak terhingga,
berbagai titik, garis dengan jarak antar titiknya sangat dekat di sebut ...
konsep dan dan bidang a. Garis
prinsip garis b. Sudut
dan sudut c. Bangun
dalam d. Diagonal
pemecahan Menjelaskan 2 2. Pada bidang datar, jika ada dua garis maka
masalah nyata kedudukan pernyataan yang paling benar, kecuali
dua garis a. Kedua garis sejajar
(sejajar, b. Kedua garis berhimpit
berpotongan, c. Kedua garis berpotongan
berhimpit, d. Kedua garis bersilangan
bersilangan) 4 3. Perhatikan gambar berikut!
M
N

Pernyataan yang benar untuk gambar di atas


192

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
adalah
a. Garis M berimpit dengan garis N
b. Garis M sejajar dengan garis N
c. Garis M berpotongan dengan garis N
d. Garis M bersilangandengan garis N
5 4. Perhatikan gambar berikut!

h
O y
m
y
Garis g berpotongan dengan garis h di titik O.
Jika dibuat garis m yang sejajar dengan garis h,
maka
a. Garis g sejajar dengan garis m
b. Garis g memotong dengan garis m
193

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
c. Garis g berhimpit dengan garis m
d. Garis g bersilangan dengan garis m
Mengenal 3 5. Perhatikan gambar berikut!
garis vertikal a b c d
dan
horizontal

Pada gambar di atas, yang merupakan garis


horizontal adalah
a. Garis a
b. Garis b
c. Garis c
d. Garis d
Menemukan Mengenal 7 6. Perhatikan gambar berikut!
C
konsep sudut sudut,
dan jenis- bagian- A B
194

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
jenis sudut. bagian sudut Pada gambar di atas, yang disebut titik sudut
dan satuan adalah
sudut a. Titik A
b. Titik B
c. Titik C
d. Ruas garis AB dan AC
6 7. Perhatikan gambar berikut!
K L

M
Sudut di atas disebut
a. Sudut KLM
b. Sudut LMK
c. Sudut MKL
d. Sudut MLK
195

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
9 8. 90 = putaran penuh
1 1
a. c. 8
4
1 1
b. d. 2
6

10 9. Hasil dari 65 37 55 + 71 19 15 adalah


a. 136 48 10
b. 136 47 10
c. 136 57 10
d. 136 57 20
11 10. Hasil dari 25 58 28 15 17 10 adalah
a. 10 41 17
b. 10 41 18
c. 9 42 16
d. 11 41 18
Menjelaskan 8 11. Perhatikan gambar berikut!
perbedaan
196

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
jenis sudut Sudut di atas adalah sudut
(lancip, siku- a. Lancip
siku, lurus, b. Tumpul
tumpul, c. Siku-siku
refleks) d. Refleks
Menerapkan Menentukan 12 12. Perhatikan gambar dibawah ini!
konsep sudut hubungan E
F
dalam sudut sepasang
berpenyiku sudut (saling A D
O
dan sudut berpelurus,
B C
berpelurus berpenyiku, BOC berpenyiku
bertolak dengan
belakang) a. BOA
b. COD
c. FOB
d. COF
197

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
13 13. Perhatikan gambar dibawah ini!
N M

O
K L
KOL dan LOM disebut saling
a. Berpenyiku
b. Berpelurus
c. Berhadapan
d. Bertolak belakang
14 14. Perhatikan gambar berikut!

A
H B

G C
O
F D
E
198

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
Pasangan sudut bertolak belakang pada gambar di
atas ini adalah
a. AOB dan DOE
b. HOC dan COD
c. GOH dan HOA D

d. BOC dan FOG


18 15. Perhatikan gambar berikut!

1000 4xo
A B C
Pada gambar di atas, nilai x adalah
a. 20o c. 140o
b. 40o d. 20o
17 16. Perhatikan gambar berikut!

6xo

12xo
199

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
Pada gambar di atas, nilai x adalah
a. 5 c. 3
b. 4 d. 2
19 17. Besar BAC pada gambar di bawah ini adalah
C

56o

135o
A B D
a. 45o
b. 55 o
c. 69 o
d. 79 o
Memahami Memahami 15 18. Pada gambar di bawah pasangan sudut sehadap
sifat-sifat sifat-sifat adalah V P
sudut yang Q
sudut yang
R
T S
U W
200

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
terbentuk jika terbentuk a. PRS dan RSQ
dua garis jika dua b. PRV dan USW
berpotongan garis c. PRS dan RSU
atau dua garis berpotongan d. PRV dan RSQ
sejajar atau dua 16 19. Perhatikan gambar di bawah. Besar 1 ..... besar
berpotongan garis sejajar 3, karena merupakan pasangan sudut
dengan garis berpotongan g
lain dengan garis
lain 2 1
a
3 4A
2 1
b
3 4B
a. Lebih besar, luar berseberangan
b. Lebih kecil, sehadap
c. Sama dengan, luar bersebarangan
d. Sama dengan, sehadap
201

Ranah
Kompetensi Indikator No Tingkat kesukaran
Butir Soal Kognitif
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
20 20. Perhatikan gambar berikut!

(2x-5)o

(5x+10)
o

Nilai x pada gambar di atas adalah


a. 25o c. 45o
b. 35o d. 135o
202

Lampiran A.11 Soal Uji Coba Instrumen Tes

UJI COBA INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR SISWA


MATERI GARIS DAN SUDUT

Pilihlah salah satu jawaban yang kalian anggap benar, dengan cara memakai tanda silang
pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban.
1. Kumpulan titik-titik yang banyaknya tak terhingga, dengan jarak antar titiknya sangat
dekat di sebut ...
a. Garis c. Bangun
b. Sudut d. Diagonal
2. Pada bidang datar, jika ada dua garis maka pernyataan yang paling benar, kecuali
a. Kedua garis sejajar
b. Kedua garis berhimpit
c. Kedua garis berpotongan
d. Kedua garis bersilangan
3. Perhatikan gambar berikut!
a b c d

Pada gambar di atas, yang merupakan garis horizontal adalah


a. Garis a
b. Garis b
c. Garis c
d. Garis d
4. Perhatikan gambar berikut!

M
N
Pernyataan yang benar untuk gambar di atas adalah
a. Garis M berimpit dengan garis N
b. Garis M sejajar dengan garis N
c. Garis M berpotongan dengan garis N
d. Garis M bersilangandengan garis N
203

5. Perhatikan gambar berikut!

h
O y
m
y
Garis g berpotongan dengan garis h di titik O. jika dibuat garis m yang sejajar dengan
garis h, maka
a. Garis g sejajar dengan garis m
b. Garis g memotong dengan garis m
c. Garis g berhimpit dengan garis m
d. Garis g bersilangan dengan garis m
6. Sudut pada gambar di samping disebut K L
a. Sudut KLM
b. Sudut LMK
c. Sudut MKL
M
d. Sudut MLK
7. Pada gambar di bawah ini, yang disebut titik sudut adalah

C a. Titik A
b. Titik B
A B c. Titik C
d. Ruas garis AB dan AC
8. Perhatikan gambar berikut!

Sudut di atas adalah sudut


a. Lancip c. Siku-siku
b. Tumpul d. Refleks
9. 90 = putaran penuh
1 1
a. c. 8
4
1 1
b. d. 2
6
204

10. Hasil dari 65 37 55 + 71 19 15 adalah


a. 136 48 10
b. 136 47 10
c. 136 57 10
d. 136 57 20
11. Hasil dari 25 58 28 15 17 10 adalah
a. 10 41 17
b. 10 41 18
c. 9 42 16
d. 11 41 18
12. Dari gambar di bawah ini, BOC berpenyiku dengan

E a. BOA
F
b. COD
A D c. FOB
O d. COF
B C

13. Perhatikan gambar berikut!


N M

O
K L

KOL dan LOM pada gambar di samping disebut saling


a. Berpenyiku
b. Berpelurus
c. Berhadapan
d. Bertolak belakang
14. Perhatikan gambar berikut!

A
H B

G C
O
F D
E
205

Pasangan sudut bertolak belakang pada gambar di atas ini adalah


a. AOB dan DOE
b. HOC dan COD
c. GOH dan HOA
d. BOC dan FOG
15. Pada gambar di bawah pasangan sudut sehadap adalah

V P
Q
R
T S
U W

a. PRS dan RSQ


b. PRV dan USW
c. PRS dan RSU
d. PRV dan RSQ
16. Perhatikan gambar di bawah. Besar 1 ..... besar 3, karena merupakan pasangan
sudut
2 1
a
3 4 A
2 1
b
3 4 B
g
a. Lebih besar, luar berseberangan
b. Lebih kecil, sehadap
c. Sama dengan, luar bersebarangan
d. Sama dengan, sehadap
17. Pada gambar di bawah ini, nilai x adalah
a. 5
b. 4
6xo c. 3
12xo d. 2
206

18. Pada gambar di bawah, nilai x adalah


D a. 20o c. 140o
b. 40o d. 20o

1000 4xo
A B C

19. Besar BAC pada gambar di bawah ini adalah

C
a. 45o
56o b. 55 o
c. 69 o
135o
d. 79 o
A B D

20. Perhatikan gambar berikut!

(2x-5)o

(5x+10)o

Nilai x pada gambar di atas adalah


a. 25o c. 45o
b.
35o d. 135o
207

Lampiran A.12 Lembar Jawaban Instrumen Tes

LEMBAR JAWABAN SISWA

No Absen :
Nama :
Kelas :

Pilihlah salah satu jawaban yang kalian anggap benar, dengan cara memakai tanda silang
pada huruf A, B, C atau D pada lembar jawaban.

1. A B C D 11. A B C D

2. A B C D 12. A B C D

3. A B C D 13. A B C D

4. A B C D 14. A B C D

5. A B C D 15. A B C D

6. A B C D 16. A B C D

7. A B C D 17. A B C D

8. A B C D 18. A B C D

9. A B C D 19. A B C D

10. A B C D 20. A B C D
208

Lampiran A.13 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen Tes

KUNCI JAWABAN UJI COBA INSTRUMEN TES

HASIL BELAJAR SISWA MATERI GARIS DAN SUDUT

KUNCI JAWABAN :

1. A B C D 11. A B C D

2. A B C D 12. A B C D

3. A B C D 13. A B C D

4. A B C D 14. A B C D

5. A B C D 15. A B C D

6. A B C D 16. A B C D

7. A B C D 17. A B C D

8. A B C D 18. A B C D

9. A B C D 19. A B C D

10. A B C D 20. A B C D
209

Lampiran A.14 Soal Instrumen Tes

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR SISWA


MATERI GARIS DAN SUDUT

Pilihlah salah satu jawaban yang kalian anggap benar, dengan cara memakai tanda silang
pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban.
1. Kumpulan titik-titik yang banyaknya tak terhingga, dengan jarak antar titiknya sangat
dekat di sebut ...
a. Garis c. Bangun
b. Sudut d. Diagonal
2. Pada bidang datar, jika ada dua garis maka pernyataan yang paling benar, kecuali
a. Kedua garis sejajar c. Kedua garis berpotongan
b. Kedua garis berhimpit d. Kedua garis bersilangan
3. Perhatikan gambar berikut!
a b c d

Pada gambar di atas, yang merupakan garis horizontal adalah


a. Garis a c. Garis c
b. Garis b d. Garis d
4. Perhatikan gambar berikut!
Garis g berpotongan dengan garis h di titik O.
g
jika dibuat garis m yang sejajar dengan garis h,

h maka
O y a. Garis g sejajar dengan garis m
m
b. Garis g memotong dengan garis m
y
c. Garis g berhimpit dengan garis m
d. Garis g bersilangan dengan garis m

K L
5. Sudut pada gambar di samping disebut
a. Sudut KLM
b. Sudut LMK
M
210

c. Sudut MKL
d. Sudut MLK
6. Pada gambar di bawah ini, yang disebut titik sudut adalah

C a. Titik A
b. Titik B
A B c. Titik C
d. Ruas garis AB dan AC
7. Perhatikan gambar berikut!

Sudut di atas adalah sudut


a. Lancip c. Siku-siku
b. Tumpul d. Refleks
8. 90 = putaran penuh
1 1
a. c. 8
4
1 1
b. d. 2
6

9. Hasil dari 25 58 28 15 17 10 adalah


a. 10 41 17
b. 10 41 18
c. 9 42 16
d. 11 41 18
10. Dari gambar di bawah ini, BOC berpenyiku dengan

E a. BOA
F
b. COD
A D c. FOB
O d. COF
B C

11. Perhatikan gambar berikut!


N M

O
K L
211

KOL dan LOM pada gambar di atas disebut saling


a. Berpenyiku
b. Berpelurus
c. Berhadapan
d. Bertolak belakang
12. Perhatikan gambar berikut!

A
H B

G C
O
F D
E

Pasangan sudut bertolak belakang pada gambar di atas ini adalah


a. AOB dan DOE
b. HOC dan COD
c. GOH dan HOA
d. BOC dan FOG
13. Pada gambar di bawah pasangan sudut sehadap adalah

V P
Q
R
T S
U W

a. PRS dan RSQ


b. PRV dan USW
c. PRS dan RSU
d. PRV dan RSQ
14. Perhatikan gambar di bawah. Besar 1 ..... besar 3, karena merupakan pasangan
sudut
2 1
a a. Lebih besar, luar berseberangan
3 4 A
b. Lebih kecil, sehadap
2 1
b c. Sama dengan, luar bersebarangan
3 4 B
d. Sama dengan, sehadap
g
212

15. Pada gambar di bawah ini, nilai x adalah


a. 5 c. 3
b. 4 d. 2
6xo

12xo

16. Besar BAC pada gambar di bawah ini adalah


C
a. 45o
56o
b. 55 o
135o c. 69 o
A B Dd. 79 o
213

Lampiran A.15 Telaah Instrumen Tes

LEMBAR TELAAH BUTIR INSTRUMEN


UJI COBA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KECOCOKAN ANTARA KOMPETENSI DASAR DENGAN INDIKATOR

Nama Validator : Arif Muchyidin, M.Si


Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : S2

Petunjuk :
1. Berikanlah penilaian Bapak/Ibu terhadap instrument ini yaitu mengenai kecocokan antara kompetensi dasar dengan indikator.
2. Berilah tanda () pada kolom kecocokan antara kompetensi dasar dengan indikator yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.
3. Berilah tanda coretan terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki.
4. Pada kolom saran tidak perlu diisi jika indikator telah dianggap cocok.

Jenis Sekolah : SMP


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/I (satu)
Materi : Garis dan Sudut
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit (1 jam pelajaran)
214

Bentuk Soal : Pilihan ganda


Tahun Ajaran : 2014/2015

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI 4: Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori).
215

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Memahami Mengenal 1 1. Kumpulan titik-titik
berbagai titik, garis yang banyaknya tak
konsep dan dan bidang terhingga, dengan jarak
prinsip garis antar titiknya sangat
dan sudut dekat di sebut ...
dalam a. Garis
pemecahan b. Sudut
masalah nyata c. Bangun
d. Diagonal
Menjelaskan 2 2. Pada bidang datar, jika
kedudukan ada dua garis maka
dua garis pernyataan yang paling
(sejajar, benar, kecuali
berpotongan, a. Kedua garis sejajar
216

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
berhimpit, b. Kedua garis
bersilangan) berhimpit
c. Kedua garis
berpotongan
d. Kedua garis
bersilangan
4 3. Perhatikan gambar
berikut!
M
N
Pernyataan yang benar
untuk gambar di atas
adalah
a. Garis M berimpit
dengan garis N
217

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
b. Garis M sejajar
dengan garis N
c. Garis M
berpotongan dengan
garis N
d. Garis M
bersilangandengan
garis N
5 4. Perhatikan gambar
berikut!

h
O y
m
y
218

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Garis g berpotongan
dengan garis h di titik
O.
Jika dibuat garis m
yang sejajar dengan
garis h, maka
a. Garis g sejajar
dengan garis m
b. Garis g memotong
dengan garis m
c. Garis g berhimpit
dengan garis m
d. Garis g bersilangan
dengan garis m
219

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Mengenal 3 5. Perhatikan gambar
garis vertikal berikut!
dan a b c d
horizontal

Pada gambar di atas,


yang merupakan garis
horizontal adalah
a. Garis a
b. Garis b
c. Garis c
d. Garis d
Menemukan Mengenal 7 6. Perhatikan gambar
220

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
konsep sudut sudut, berikut!
C
dan jenis- bagian-
jenis sudut. bagian sudut
A B
dan satuan Pada gambar di atas,
sudut yang disebut titik sudut
adalah
a. Titik A
b. Titik B
c. Titik C
d. Ruas garis AB dan
AC
6 7. Perhatikan gambar
berikut!
221

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
K L

M
Sudut di atas disebut
a. Sudut KLM
b. Sudut LMK
c. Sudut MKL
d. Sudut MLK
9 8. 90 = putaran
penuh
1 1
a. c. 8
4
1 1
b. d. 2
6
222

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
10 9. Hasil dari 65 37 55 +
71 19 15 adalah
a. 136 48 10
b. 136 47 10
c. 136 57 10
d. 136 57 20
11 10. Hasil dari
25 58 28
15 17 10 adalah
a. 10 41 17
b. 10 41 18
c. 9 42 16
d. 11 41 18
223

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Menjelaskan 8 11. Perhatikan gambar
perbedaan berikut!
jenis sudut
(lancip, siku-
siku, lurus,
tumpul, Sudut di atas adalah
refleks) sudut
a. Lancip
b. Tumpul
c. Siku-siku
d. Refleks
Menerapkan Menentukan 12 12. Perhatikan gambar
konsep sudut hubungan dibawah ini!
dalam sudut sepasang
224

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
berpenyiku sudut (saling
E
F
dan sudut berpelurus,
berpelurus berpenyiku,
A D
bertolak O
belakang) C
B
BOC berpenyiku
dengan
a. BOA
b. COD
c. FOB
d. COF
13 13. Perhatikan gambar
dibawah ini!
225

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

N M

O
K L

KOL dan LOM


disebut saling
a. Berpenyiku
b. Berpelurus
c. Berhadapan
d. Bertolak belakang
14 14. Perhatikan gambar
berikut!
226

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

A
H B

G C
O
F D
E
Pasangan sudut
bertolak belakang pada
gambar di atas ini
adalah
a. AOB dan DOE
b. HOC dan COD
c. GOH dan HOA
d. BOC dan FOG
227

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
18 15. Perhatikan gambar
berikut! D

1000 4xo
A B C

Pada gambar di atas,


nilai x adalah

a. 20o c. 140o
b. 40o d. 20o
17 16. Perhatikan gambar
berikut!
228

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

6xo

12xo

Pada gambar di atas,


nilai x adalah
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
19 17. Besar BAC pada
gambar di bawah ini
adalah
229

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

56o

135o
A B D

a. 45o
b. 55 o
c. 69 o
d. 79 o
Memahami Memahami 15 18. Pada gambar di bawah
sifat-sifat sifat-sifat pasangan sudut
sudut yang sudut yang sehadap adalah
terbentuk jika terbentuk
230

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
dua garis jika dua V P
berpotongan garis Q
atau dua garis berpotongan R
sejajar atau dua T S
U W
berpotongan garis sejajar
a. PRS dan RSQ
dengan garis berpotongan
b. PRV dan
lain dengan garis
USW
lain
c. PRS dan RSU
d. PRV dan RSQ
16 19. Perhatikan gambar di
bawah. Besar 1 .....
besar 3, karena
merupakan pasangan
231

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
sudut

2 1
a
3 4A
2 1
b
3 4B

a. Lebih besar, luar


berseberangan
b. Lebih kecil, sehadap
c. Sama dengan, luar
bersebarangan
d. Sama dengan,
sehadap
232

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
20 20. Perhatikan gambar
berikut!

(2x-5)o

(5x+10)
o

Nilai x pada gambar di


atas adalah
a. 25o c. 45o
b. 35o d. 135o
233

Lampiran A.15 Telaah Instrumen Tes

LEMBAR TELAAH BUTIR INSTRUMEN


UJI COBA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KECOCOKAN ANTARA KOMPETENSI DASAR DENGAN INDIKATOR

Nama Validator : Reza Oktiana Akbar, M.Pd


Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : S2

Petunjuk :
1. Berikanlah penilaian Bapak/Ibu terhadap instrument ini yaitu mengenai kecocokan antara kompetensi dasar dengan indikator.
2. Berilah tanda () pada kolom kecocokan antara kompetensi dasar dengan indikator yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.
3. Berilah tanda coretan terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki.
4. Pada kolom saran tidak perlu diisi jika indikator telah dianggap cocok.

Jenis Sekolah : SMP


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/I (satu)
Materi : Garis dan Sudut
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit (1 jam pelajaran)
234

Bentuk Soal : Pilihan ganda


Tahun Ajaran : 2014/2015

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI 4: Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori).
235

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Memahami Mengenal 1 1. Kumpulan titik-titik
berbagai titik, garis yang banyaknya tak
konsep dan dan bidang terhingga, dengan jarak
prinsip garis antar titiknya sangat
dan sudut dekat di sebut ...
dalam a. Garis
pemecahan b. Sudut
masalah nyata c. Bangun
d. Diagonal
Menjelaskan 2 2. Pada bidang datar, jika
kedudukan ada dua garis maka
dua garis pernyataan yang paling
(sejajar, benar, kecuali
berpotongan, a. Kedua garis sejajar
236

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
berhimpit, b. Kedua garis
bersilangan) berhimpit
c. Kedua garis
berpotongan
d. Kedua garis
bersilangan
4 3. Perhatikan gambar
berikut!
M
N
Pernyataan yang benar
untuk gambar di atas
adalah
a. Garis M berimpit
dengan garis N
237

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
b. Garis M sejajar
dengan garis N
c. Garis M
berpotongan dengan
garis N
d. Garis M
bersilangandengan
garis N
5 4. Perhatikan gambar
berikut!

h
O y
m
y
238

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Garis g berpotongan
dengan garis h di titik
O.
Jika dibuat garis m
yang sejajar dengan
garis h, maka
a. Garis g sejajar
dengan garis m
b. Garis g memotong
dengan garis m
c. Garis g berhimpit
dengan garis m
d. Garis g bersilangan
dengan garis m
239

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Mengenal 3 5. Perhatikan gambar
garis vertikal berikut!
dan a b c d
horizontal

Pada gambar di atas,


yang merupakan garis
horizontal adalah
a. Garis a
b. Garis b
c. Garis c
d. Garis d
Menemukan Mengenal 7 6. Perhatikan gambar
240

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
konsep sudut sudut, berikut!
C
dan jenis- bagian-
jenis sudut. bagian sudut
A B
dan satuan Pada gambar di atas,
sudut yang disebut titik sudut
adalah
a. Titik A
b. Titik B
c. Titik C
d. Ruas garis AB dan
AC
6 7. Perhatikan gambar
berikut!
241

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
K L

M
Sudut di atas disebut
a. Sudut KLM
b. Sudut LMK
c. Sudut MKL
d. Sudut MLK
9 8. 90 = putaran
penuh
1 1
a. c. 8
4
1 1
b. d. 2
6
242

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
10 9. Hasil dari 65 37 55 +
71 19 15 adalah
a. 136 48 10
b. 136 47 10
c. 136 57 10
d. 136 57 20
11 10. Hasil dari
25 58 28
15 17 10 adalah
a. 10 41 17
b. 10 41 18
c. 9 42 16
d. 11 41 18
243

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Menjelaskan 8 11. Perhatikan gambar
perbedaan berikut!
jenis sudut
(lancip, siku-
siku, lurus,
tumpul, Sudut di atas adalah
refleks) sudut
a. Lancip
b. Tumpul
c. Siku-siku
d. Refleks
Menerapkan Menentukan 12 12. Perhatikan gambar
konsep sudut hubungan dibawah ini!
dalam sudut sepasang
244

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
berpenyiku sudut (saling
E
F
dan sudut berpelurus,
berpelurus berpenyiku,
A D
bertolak O
belakang) C
B
BOC berpenyiku
dengan
a. BOA
b. COD
c. FOB
d. COF
13 13. Perhatikan gambar
dibawah ini!
245

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

N M

O
K L

KOL dan LOM


disebut saling
a. Berpenyiku
b. Berpelurus
c. Berhadapan
d. Bertolak belakang
14 14. Perhatikan gambar
berikut!
246

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

A
H B

G C
O
F D
E
Pasangan sudut
bertolak belakang pada
gambar di atas ini
adalah
a. AOB dan DOE
b. HOC dan COD
c. GOH dan HOA
d. BOC dan FOG
247

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
18 15. Perhatikan gambar
berikut! D

1000 4xo
A B C

Pada gambar di atas,


nilai x adalah

a. 20o c. 140o
b. 40o d. 20o
17 16. Perhatikan gambar
berikut!
248

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

6xo

12xo

Pada gambar di atas,


nilai x adalah
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
19 17. Besar BAC pada
gambar di bawah ini
adalah
249

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

56o

135o
A B D

a. 45o
b. 55 o
c. 69 o
d. 79 o
Memahami Memahami 15 18. Pada gambar di bawah
sifat-sifat sifat-sifat pasangan sudut
sudut yang sudut yang sehadap adalah
terbentuk jika terbentuk
250

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
dua garis jika dua V P
berpotongan garis Q
atau dua garis berpotongan R
sejajar atau dua T S
U W
berpotongan garis sejajar
a. PRS dan RSQ
dengan garis berpotongan
b. PRV dan
lain dengan garis
USW
lain
c. PRS dan RSU
d. PRV dan RSQ
16 19. Perhatikan gambar di
bawah. Besar 1 .....
besar 3, karena
merupakan pasangan
251

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
sudut

2 1
a
3 4A
2 1
b
3 4B

a. Lebih besar, luar


berseberangan
b. Lebih kecil, sehadap
c. Sama dengan, luar
bersebarangan
d. Sama dengan,
sehadap
252

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
20 20. Perhatikan gambar
berikut!

(2x-5)o

(5x+10)
o

Nilai x pada gambar di


atas adalah
a. 25o c. 45o
b. 35o d. 135o
253

Lampiran A.15 Telaah Instrumen Tes

LEMBAR TELAAH BUTIR INSTRUMEN


UJI COBA TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KECOCOKAN ANTARA KOMPETENSI DASAR DENGAN INDIKATOR

Nama Validator : Saroji, S. Pd


Pekerjaan : Guru
Pendidikan : S1

Petunjuk :
1. Berikanlah penilaian Bapak/Ibu terhadap instrument ini yaitu mengenai kecocokan antara kompetensi dasar dengan
indikator.
2. Berilah tanda () pada kolom kecocokan antara kompetensi dasar dengan indikator yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.
3. Berilah tanda coretan terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki.
4. Pada kolom saran tidak perlu diisi jika indikator telah dianggap cocok.

Jenis Sekolah : SMP


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/I (satu)
Materi : Garis dan Sudut
254

Alokasi Waktu : 1 x 40 menit (1 jam pelajaran)


Bentuk Soal : Pilihan ganda
Tahun Ajaran : 2014/2015

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI 4: Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori).
255

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Memahami Mengenal 1 1. Kumpulan titik-titik
berbagai titik, garis yang banyaknya tak
konsep dan dan bidang terhingga, dengan jarak
prinsip garis antar titiknya sangat
dan sudut dekat di sebut ...
dalam a. Garis
pemecahan b. Sudut
masalah nyata c. Bangun
d. Diagonal
Menjelaskan 2 2. Pada bidang datar, jika
kedudukan ada dua garis maka
dua garis pernyataan yang paling
(sejajar, benar, kecuali
berpotongan, a. Kedua garis sejajar
256

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
berhimpit, b. Kedua garis
bersilangan) berhimpit
c. Kedua garis
berpotongan
d. Kedua garis
bersilangan
4 3. Perhatikan gambar
berikut!
M
N
Pernyataan yang benar
untuk gambar di atas
adalah
a. Garis M berimpit
dengan garis N
257

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
b. Garis M sejajar
dengan garis N
c. Garis M
berpotongan dengan
garis N
d. Garis M
bersilangandengan
garis N
5 4. Perhatikan gambar
berikut!

h
O y
m
y
258

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Garis g berpotongan
dengan garis h di titik
O.
Jika dibuat garis m
yang sejajar dengan
garis h, maka
a. Garis g sejajar
dengan garis m
b. Garis g memotong
dengan garis m
c. Garis g berhimpit
dengan garis m
d. Garis g bersilangan
dengan garis m
259

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Mengenal 3 5. Perhatikan gambar
garis vertikal berikut!
dan a b c d
horizontal

Pada gambar di atas,


yang merupakan garis
horizontal adalah
a. Garis a
b. Garis b
c. Garis c
d. Garis d
Menemukan Mengenal 7 6. Perhatikan gambar
260

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
konsep sudut sudut, berikut!
C
dan jenis- bagian-
jenis sudut. bagian sudut
A B
dan satuan Pada gambar di atas,
sudut yang disebut titik sudut
adalah
a. Titik A
b. Titik B
c. Titik C
d. Ruas garis AB dan
AC
6 7. Perhatikan gambar
berikut!
261

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
K L

M
Sudut di atas disebut
a. Sudut KLM
b. Sudut LMK
c. Sudut MKL
d. Sudut MLK
9 8. 90 = putaran
penuh
1 1
a. c. 8
4
1 1
b. d. 2
6
262

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
10 9. Hasil dari 65 37 55 +
71 19 15 adalah
a. 136 48 10
b. 136 47 10
c. 136 57 10
d. 136 57 20
11 10. Hasil dari
25 58 28
15 17 10 adalah
a. 10 41 17
b. 10 41 18
c. 9 42 16
d. 11 41 18
263

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
Menjelaskan 8 11. Perhatikan gambar
perbedaan berikut!
jenis sudut
(lancip, siku-
siku, lurus,
tumpul, Sudut di atas adalah
refleks) sudut
a. Lancip
b. Tumpul
c. Siku-siku
d. Refleks
Menerapkan Menentukan 12 12. Perhatikan gambar
konsep sudut hubungan dibawah ini!
dalam sudut sepasang
264

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
berpenyiku sudut (saling
E
F
dan sudut berpelurus,
berpelurus berpenyiku,
A D
bertolak O
belakang) C
B
BOC berpenyiku
dengan
a. BOA
b. COD
c. FOB
d. COF
13 13. Perhatikan gambar
dibawah ini!
265

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

N M

O
K L

KOL dan LOM


disebut saling
a. Berpenyiku
b. Berpelurus
c. Berhadapan
d. Bertolak belakang
14 14. Perhatikan gambar
berikut!
266

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

A
H B

G C
O
F D
E
Pasangan sudut
bertolak belakang pada
gambar di atas ini
adalah
a. AOB dan DOE
b. HOC dan COD
c. GOH dan HOA
d. BOC dan FOG
267

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
18 15. Perhatikan gambar
berikut! D

1000 4xo
A B C

Pada gambar di atas,


nilai x adalah

a. 20o c. 140o
b. 40o d. 20o
17 16. Perhatikan gambar
berikut!
268

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

6xo

12xo

Pada gambar di atas,


nilai x adalah
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
19 17. Besar BAC pada
gambar di bawah ini
adalah
269

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok

56o

135o
A B D

a. 45o
b. 55 o
c. 69 o
d. 79 o
Memahami Memahami 15 18. Pada gambar di bawah
sifat-sifat sifat-sifat pasangan sudut
sudut yang sudut yang sehadap adalah
terbentuk jika terbentuk
270

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
dua garis jika dua V P
berpotongan garis Q
atau dua garis berpotongan R
sejajar atau dua T S
U W
berpotongan garis sejajar
a. PRS dan RSQ
dengan garis berpotongan
b. PRV dan
lain dengan garis
USW
lain
c. PRS dan RSU
d. PRV dan RSQ
16 19. Perhatikan gambar di
bawah. Besar 1 .....
besar 3, karena
merupakan pasangan
271

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
sudut

2 1
a
3 4A
2 1
b
3 4B

a. Lebih besar, luar


berseberangan
b. Lebih kecil, sehadap
c. Sama dengan, luar
bersebarangan
d. Sama dengan,
sehadap
272

Kecocokan
Ranah
Tingkat kesukaran Indikator dengan
Kompetensi Indikator No Kognitif
Butir Soal Butir Soal Saran
Dasar Soal Soal
Tidak
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Cocok
Cocok
20 20. Perhatikan gambar
berikut!

(2x-5)o

(5x+10)
o

Nilai x pada gambar di


atas adalah
a. 25o c. 45o
b. 35o d. 135o
273

Lampiran A.16 Lembar Validasi Instrumen Tes

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA
PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

Nama Validator : Arif Muchyidin, M.Si


Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : S2

Petunjuk penilaian :
1. Penilaian setiap indikator dilakukan dengan memberikan tanda checklist
() pada kolom penilaian yang sesuai.
2. Validasi terdiri dari aspek materi, konstruksi dan bahasa.
3. Kriteria penilaian :
3 = Jika pernyataan dapat langsung dipakai
2 = Jika pernyataan harus direvisi
1 = Jika pernyataan harus diganti

Indikator Penulisan Keterangan


A. Materi 3 2 1
1. Pernyataan tes harus sesuai dengan
indikator.
2. Batasan pernyataan tes dan jawaban yang
diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.
3. Isi materi sesuai dengan tujuan
pengukuran.
4. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai
dengan jenjang, jenis sekolah, atau
tingkatan kelas.
B. Konstruksi
1. Petunjuk tentang tata cara menjawab tes
274

sudah jelas.
2. Pedoman penyekoran menerangkan
besarnya skor tiap soal yang dijawab benar
dan salah
C. Bahasa
1. Rumusan kalimat pernyartaan tes
komunikatif, yaitu menggunakan bahasa
yang sederhana dan menggunakan kata-
kata yang sudah dikenal siswa.
2. Butir pertanyaan tes menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Rumusan pertanyaan tes tidak
menggunakan kata-kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
4. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
disebagian tempat saja.

Cirebon, 19 September 2014


JUGDMENT AHLI

Arif Muchyidin, M.Si


NIP. 19830806 201101 1 009
275

Lampiran A.16 Lembar Validasi Instrumen Tes

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA
PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

Nama Validator : Reza Oktiana Akbar, M.Pd


Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : S2

Petunjuk penilaian :
1. Penilaian setiap indikator dilakukan dengan memberikan tanda checklist
() pada kolom penilaian yang sesuai.
2. Validasi terdiri dari aspek materi, konstruksi dan bahasa.
3. Kriteria penilaian :
3 = Jika pernyataan dapat langsung dipakai
2 = Jika pernyataan harus direvisi
1 = Jika pernyataan harus diganti

Indikator Penulisan Keterangan


A. Materi 3 2 1
1. Pernyataan tes harus sesuai dengan
indikator.
2. Batasan pernyataan tes dan jawaban yang
diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.
3. Isi materi sesuai dengan tujuan
pengukuran.
4. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai
dengan jenjang, jenis sekolah, atau
tingkatan kelas.
B. Konstruksi
1. Petunjuk tentang tata cara menjawab tes
276

sudah jelas.
2. Pedoman penyekoran menerangkan
besarnya skor tiap soal yang dijawab benar
dan salah
C. Bahasa
1. Rumusan kalimat pernyartaan tes
komunikatif, yaitu menggunakan bahasa
yang sederhana dan menggunakan kata-
kata yang sudah dikenal siswa.
2. Butir pertanyaan tes menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Rumusan pertanyaan tes tidak
menggunakan kata-kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
4. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
disebagian tempat saja.

Cirebon, 19 September 2014


JUGDMENT AHLI

Reza Oktiana Akbar, M.Pd


NIP. 19811022 200501 1 001
277

Lampiran A.16 Lembar Validasi Instrumen Tes

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA
PAPAN GARIS-GARIS SEJAJAR

Nama Validator : Saroji, S.Pd


Pekerjaan : Guru
Pendidikan : S1

Petunjuk penilaian :
1. Penilaian setiap indikator dilakukan dengan memberikan tanda checklist
() pada kolom penilaian yang sesuai.
2. Validasi terdiri dari aspek materi, konstruksi dan bahasa.
3. Kriteria penilaian :
3 = Jika pernyataan dapat langsung dipakai
2 = Jika pernyataan harus direvisi
1 = Jika pernyataan harus diganti

Indikator Penulisan Keterangan


A. Materi 3 2 1
1. Pernyataan tes harus sesuai dengan
indikator.
2. Batasan pernyataan tes dan jawaban yang
diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.
3. Isi materi sesuai dengan tujuan
pengukuran.
4. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai
dengan jenjang, jenis sekolah, atau
tingkatan kelas.
B. Konstruksi
1. Petunjuk tentang tata cara menjawab tes
278

sudah jelas.
2. Pedoman penyekoran menerangkan
besarnya skor tiap soal yang dijawab benar
dan salah
C. Bahasa
1. Rumusan kalimat pernyartaan tes
komunikatif, yaitu menggunakan bahasa
yang sederhana dan menggunakan kata-
kata yang sudah dikenal siswa.
2. Butir pertanyaan tes menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Rumusan pertanyaan tes tidak
menggunakan kata-kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
4. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
disebagian tempat saja.
279

LAMPIRAN B

DATA DAN ANALISIS


UJI COBA

Uji Coba Instrumen Tes

Hasil Validitas

Hasil Reliabilitas

Kelompok Atas dan Kelompok Bawah

Hasil Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

Rekapitulasi Uji Coba Instrumen


280

Lampiran B.1 Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Tabel B.1

Hasil Uji Coba Instrumen Tes

No No Item
Kode Siswa Z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 U-1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

2 U-2 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

3 U-3 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 12

4 U-4 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12

5 U-5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 16

6 U-6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

7 U-7 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

8 U-8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

9 U-9 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 13

10 U-10 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 16

11 U-11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16
281

12 U-12 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

13 U-13 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

14 U-14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

15 U-15 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8

16 U-16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

17 U-17 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5

18 U-18 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 9

19 U-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18

20 U-20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17

21 U-21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18

22 U-22 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16

23 U-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18

24 U-24 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16

25 U-25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16

26 U-26 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14

27 U-27 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 9
282

28 U-28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

29 U-29 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

30 U-30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16

31 U-31 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15

32 U-32 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17

33 U-33 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 12

34 U-34 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14

35 U-35 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 12
283

Lampiran B.2 Hasil Uji Validitas Tes

1. Validasi dengan software ANATES

Tabel B.2.1
Hasil Uji Validitas dengan software ANATES
No Butir Daya Tingkat Korelasi Signifikasi
Asli Pembeda (%) Kesukaran Korelasi
1 1 44,44 Mudah 0,435 Signifikan
2 2 55,56 Mudah 0,465 Signifikan
3 3 33,33 Mudah 0,428 Signifikan
4 4 11,11 Sedang 0,069 -
5 5 77,78 Sedang 0,567 Sangat Signifikan
6 6 55,56 Mudah 0,558 Sangat Signifikan
7 7 44,44 Sedang 0,450 Signifikan
8 8 77,78 Sedang 0,583 Sangat Signifikan
9 9 55,56 Mudah 0,562 Sangat Signifikan
10 10 33,33 Sedang 0,087 -
11 11 33,33 Mudah 0,507 Signifikan
284

12 12 44,44 Mudah 0,590 Sangat Signifikan


13 13 44,44 Mudah 0,507 Signifikan
14 14 44,44 Mudah 0,435 Signifikan
15 15 44,44 Sangat Mudah 0,466 Signifikan
16 16 44,44 Sangat Mudah 0,612 Sangat Signifikan
17 17 33,33 Sedang 0,250 -
18 18 33,33 Sangat Mudah 0,463 Signifikan
19 19 55,56 Mudah 0,595 Sangat Signifikan
20 20 11,11 Mudah 0,299 -

2. Validasi Secara manual dengan Menggunakan Rumus Korelasi Point Biserial


Hasil uji coba tes hasil belajar siswa dapat juga dihitung manual dengan menggunakan rumus korelasi point biserial.
Rumus:

Keterangan:
= Koefisien korelasi point biseral
= Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
285

= Rata-rata skor total


= Standar deviasi skor total
= Proporsi peserta didik yang menjawab benar
banyaknya siswa yang menjawab benar
(p = )
jumlah seluruh siswa

= Proporsi peserta didik yang menjawab salah


= (q = 1 - p)
Kriteria:
Apabila > maka butir soal valid
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1.
p = 0,83
q = 0,17
= 527
2 = 8347
12+12+16+19+17+19+16+16+17+17+18+8+19+9+18+17+18+16+18+16+16+9+19+18+16+15+17+12+14
=

454
=
29
= 15,66
286


=

527
=
35
= 15,06
2 2
= ( )

8347 527 2
= ( )
35 35

8347 277729
=
35 1225

= 238,49 226,72
= 11,77
= 3,43
Maka

15,66 15,06 0,83


=
3,43 0,17
287

0,6
= 4,88
3,43
= 0,175 2,21
= 0,38

Hasil = 0,38 > = 0,334 , maka item tes nomor 1 dinyatakan valid dan dapat dipergunakan. Dengan cara yang sama
dapat ditentukan nilai untuk nomor item 2-20. Hasil selengkapnya disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel B.2.2
Perhitungan Manual Validitas Instrumen Tes
skor skor
Butir Soal total total^2
No Res
( ) ( 2 )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 U-1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
2 U-2 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
3 U-3 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 12 144
4 U-4 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 144
5 U-5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 16 256
6 U-6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
7 U-7 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
8 U-8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
288

9 U-9 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 13 169
10 U-10 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 16 256
11 U-11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16 256
12 U-12 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
13 U-13 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
14 U-14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
15 U-15 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8 64
16 U-16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
17 U-17 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 25
18 U-18 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 9 81
19 U-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18 324
20 U-20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 289
21 U-21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 324
22 U-22 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 256
23 U-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 324
24 U-24 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16 256
25 U-25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16 256
26 U-26 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 196
27 U-27 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 9 81
28 U-28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
29 U-29 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
30 U-30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 256
31 U-31 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15 225
32 U-32 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 289
33 U-33 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 12 144
289

34 U-34 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14 196
35 U-35 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 12 144
N 29 26 31 15 28 27 22 21 25 20 29 28 29 28 32 29 23 30 27 28 527 8347
p 0,83 0,74 0,89 0,43 0,80 0,77 0,63 0,60 0,71 0,57 0,83 0,80 0,83 0,80 0,91 0,83 0,66 0,86 0,77 0,80
q 0,17 0,26 0,11 0,57 0,20 0,23 0,37 0,40 0,29 0,43 0,17 0,20 0,17 0,20 0,09 0,17 0,34 0,14 0,23 0,20
15,8
Mp 15,66 15,52 15,47 15,64 16,11 16,18 16,81 15,48 15,30 15,90 16,07 15,83 15,71 15,44 16,14 15,74 15,67 16,15 15,54
5
Mt 15,06
St 3,43
r kritis 0,334
rpbis 0,383 0,391 0,372 0,103 0,341 0,564 0,426 0,626 0,527 0,082 0,538 0,591 0,494 0,383 0,362 0,693 0,275 0,435 0,584 0,279
Tdk Tdk Tdk Tdk
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
290

Lampiran B.2 Hasil Uji Realiabilitas Tes

1. Reliabilitas tes dengan software ANATES

Rata-rata = 14,77
Simpang Baku = 3,73
KorelasiXY = 0,84
Reliabilitas Tes = 0,91
Tabel B.3.1
Hasil Uji Reliabilitas tes dengan software ANATES

No Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 6 U-1 10 9 19
2 16 U-2 10 9 19
3 28 U-3 10 9 19
4 1 U-4 10 8 18
5 7 U-5 9 9 18
6 8 U-6 8 10 18
7 14 U-7 9 9 18
8 19 U-8 9 9 18
291

9 21 U-9 9 9 18
10 23 U-10 9 9 18
11 29 U-11 10 8 18
12 13 U-12 8 9 17
13 20 U-13 9 8 17
14 32 U-14 9 8 17
15 12 U-15 8 8 16
16 22 U-16 9 7 16
17 24 U-17 9 7 16
18 25 U-18 9 7 16
19 30 U-19 8 8 16
20 11 U-20 8 7 15
21 31 U-21 8 7 15
22 5 U-22 6 8 14
23 10 U-23 6 8 14
24 26 U-24 7 7 14
25 34 U-25 7 7 14
26 2 U-26 6 7 13
292

27 35 U-27 6 7 13
28 9 U-28 6 6 12
29 33 U-29 6 6 12
30 3 U-30 5 6 11
31 4 U-31 5 4 9
32 18 U-32 5 4 9
33 27 U-33 4 5 9
34 15 U-34 3 4 7
35 17 U-35 2 2 4

2. Reliabilitas Secara Manual dengan Menggunakan Rumus KR-20

Rumus:

2
11 = ( )( )
1 2
Keterangan:
2 = jumlah skor total kuadrat
( )2 = kuadrat dari jumlah skor
293

= jumlah peserta
11 = reliabilitas instrumen
= banyaknya butir soal
= proporsi subyek yang menjawab item benar
= proporsi subyek yang menjawab item salah ( = 1 )
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
= standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
( )2
2
2
= varians total =

Kriteria:
Apabila 11 > , maka instrumen tersebut reliabel.

Perhitungan:
n = 20 = 527
N = 35 2 = 8347
= 3,47
Sebelum mencari nilai reliabilitas, maka kita tentukan terlebih dahulu nilai 2 dengan cara sebagai berikut:
( )2
2
2 =

294

5272
8347
= 35
35
277729
8347
= 35
35
8347 7935,11
=
35
411,89
=
35
= 11,77
Maka
2
11 =( )( )
1 2
20 11,77 3,47
=( )( )
20 1 11,77
20 8,3
= ( )( )
19 11,77
= 1,05 0,71
= 0,74

Berdasarkan perhitungan diatas sehingga diperoleh koefisien reliabilitas 11 = 0,74, hal ini menunjukkan bahwa soal tes
hasil belajar siswa memiliki reliabilitas yang tinggi.
295

Lampiran B.4 kelompok Atas dan Kelompok Bawah

1. Data kelompok atas dan kelompok bawah menggunakan program ANATES


a. Kelompok Atas
Tabel B.4.1
Kelompok Atas Untuk item nomor 1-7
No No Kode/Nama
Skor 1 2 3 4 5 6 7
Urut Subyek Subyek
1 6 U-6 19 1 1 1 - 1 1 1
2 16 U-16 19 1 1 1 - 1 1 1
3 28 U-28 19 1 1 1 - 1 1 1
4 1 U-1 18 1 1 1 - 1 1 1
5 7 U-7 18 1 1 - - 1 1 1
6 8 U-8 18 - 1 1 1 1 1 -
7 14 U-14 18 1 1 1 1 1 1 -
8 19 U-19 18 1 1 1 1 1 1 1
9 21 U-21 18 1 1 1 1 1 - 1
Jumlah Jawaban Benar 8 9 8 4 9 8 7
296

Kelompok Atas Untuk item nomor 8-14


No No Kode/Nama
Skor 8 9 10 11 12 13 14
Urut Subyek Subyek
1 6 U-6 19 1 1 1 1 1 1 1
2 16 U-16 19 1 1 1 1 1 1 1
3 28 U-28 19 1 1 1 1 1 1 1
4 1 U-1 18 - 1 1 1 1 1 1
5 7 U-7 18 1 1 1 1 1 1 1
6 8 U-8 18 1 1 1 1 1 1 1
7 14 U-14 18 1 1 - 1 1 1 1
8 19 U-19 18 1 1 1 1 1 1 1
9 21 U-21 18 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 8 9 8 9 9 9 9

Kelompok Atas Untuk item nomor 15-20


No No Kode/Nama
Skor 15 16 17 18 19 20
Urut Subyek Subyek
1 6 U-6 19 1 1 1 1 1 1
297

2 16 U-16 19 1 1 1 1 1 1
3 28 U-28 19 1 1 1 1 1 1
4 1 U-1 18 1 1 1 1 1 1
5 7 U-7 18 1 1 1 1 1 1
6 8 U-8 18 1 1 1 1 1 1
7 14 U-14 18 1 1 1 1 1 1
8 19 U-19 18 1 1 - 1 1 -
9 21 U-21 18 1 1 - 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 9 9 7 9 9 8

b. Kelompok Bawah

Kelompok Bawah Untuk item nomor 1-7


No No Kode/Nama
Skor 1 2 3 4 5 6 7
Urut Subyek Subyek
1 35 U-35 13 - 1 1 - - - -
2 9 U-9 12 - - 1 - - 1 -
3 33 U-33 12 1 1 1 1 - - -
4 3 U-3 11 - - 1 1 - 1 1
298

5 4 U-4 9 - - - - - - 1
6 18 U-18 9 1 1 - - 1 - -
7 27 U-27 9 1 - - - - 1 -
8 15 U-15 7 1 - - 1 1 - -
9 17 U-17 4 - 1 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 4 4 5 3 2 3 3

Kelompok Bawah Untuk item nomor 8-14


No No Kode/Nama
Skor 8 9 10 11 12 13 14
Urut Subyek Subyek
1 35 U-35 13 - 1 1 1 1 1 1
2 9 U-9 12 1 1 1 - - 1 -
3 33 U-33 12 - 1 - 1 1 1 1
4 3 U-3 11 - - 1 1 1 1 -
5 4 U-4 9 - - - 1 1 - 1
6 18 U-18 9 - - - 1 - - -
7 27 U-27 9 - 1 - 1 1 - 1
8 15 U-15 7 - - 1 - - 1 1
299

9 17 U-17 4 - - 1 - - - -
Jumlah Jawaban Benar 1 4 5 6 5 5 5

Kelompok Bawah Untuk item nomor 15-20


No No Kode/Nama Skor 15 16 17 18 19 20
Urut Subyek Subyek
1 35 U-35 13 - 1 - 1 1 1
2 9 U-9 12 1 1 1 1 1 1
3 33 U-33 12 1 - - 1 - 1
4 3 U-3 11 - 1 1 - - 1
5 4 U-4 9 1 - 1 1 1 1
6 18 U-18 9 - 1 1 1 1 1
7 27 U-27 9 1 - - 1 - 1
8 15 U-15 7 - 1 - - - -
9 17 U-17 4 1 - - - - -
Jumlah Jawaban Benar 5 5 4 6 4 7
300

2. Data kelompok atas dan kelompok bawah menggunakan excel


a. Kelompok Atas
Butir Soal skor
No Subyek total/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
(y)
1 U6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
2 U8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
3 U16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
4 U28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
5 U14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
6 U19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18
7 U21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18
8 U23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18
9 U29 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
Jumlah 9 9 9 5 9 8 7 8 9 7 9 9 9 9 9 9 6 9 9 8
Skor Maks 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
N atas 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
P27%
1,00 1,00 1,00 0,56 1,00 0,89 0,78 0,89 1,00 0,78 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,67 1,00 1,00 0,89
(Bawah)
301

b. Kelompok Bawah
skor
Butir Soal total/
No Subyek
(y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 U2 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
2 U3 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 12
3 U4 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12
4 U33 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 12
5 U35 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 12
6 U18 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 9
7 U27 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 9
8 U15 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8
9 U17 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
Jumlah 6 4 6 3 5 3 3 1 3 5 6 5 5 6 6 3 4 6 4 7
Skor Maks 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
N atas 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
P 27%
0,67 0,44 0,67 0,33 0,56 0,33 0,33 0,11 0,33 0,56 0,67 0,56 0,56 0,67 0,67 0,33 0,44 0,67 0,44 0,78
(Bawah)
302

Lampiran B.5 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tes

1. Hasil daya pembeda dengan software ANATES


Tabel B.5.1
Hasil Daya Pembeda dengan Software ANATES
Jumlah Subyek= 35
Kelompok atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 20

Indeks Daya Kriteria


No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda
Pembeda (%)
1 8 4 4 44,44 Cukup
2 9 4 5 55,56 Baik
3 8 5 3 33,33 Cukup
4 4 3 1 11,11 Cukup
5 9 2 7 77,78 Baik
6 8 3 5 55,56 Baik
7 7 3 4 44,44 Baik
8 8 1 7 77,78 Sangat Baik
9 9 4 5 55,56 Baik
10 8 5 3 33,33 Cukup
11 9 6 3 33,33 Cukup
12 9 5 4 44,44 Baik
13 9 5 4 44,44 Baik
14 9 5 4 44,44 Cukup
15 9 5 4 44,44 Cukup
16 9 5 4 44,44 Baik
17 7 4 3 33,33 Cukup
18 9 6 3 33,33 Cukup
19 9 4 5 55,56 Baik
20 8 7 1 11,11 Jelek
303

2. Hasil daya pembeda dengan perhitungan secara manual

Rumus:

= =

Keterangan:
= jumlah peserta tes
= banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar

= = proporsi kelompok atas menjawab benar


= = proporsi kelompok bawah menjawab benar

Kriteria:
Interval Kriteria

D 0,00 Sangat jelek


0,00 < D 0,20 Jelek
0,20 < D 0,40 Cukup
0,40 < D 0,70 Baik
0,70 < D 1,00 Sangat baik

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1


= 35
= 9
= 9
= 9
304

= 6
9
= =9=1

6 2
= =9=3

Maka
=
2
= 1
3
3 2
=
3 3
1
=
3
= 0,33
Berdasarkan kriteria, maka soal nomor 1 mempunyai daya pembeda yang
cukup. Dengan cara yang sama dapat ditentukan daya pembeda untuk nomor
item 2-20. Hasil selengkapnya disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel B.5.2
Hasil Daya Pembeda dengan Perhitungan Manual

Daya Pembeda Daya Pembeda Daya


No Interpretasi
Kelompok atas Kelompok Bawah Pembeda Soal
1 1,00 0,67 0,33 Cukup
2 1,00 0,44 0,56 Baik
3 1,00 0,67 0,33 Cukup
4 0,56 0,33 0,22 Cukup
5 1,00 0,56 0,44 Baik
6 0,89 0,33 0,56 Baik
7 0,78 0,33 0,44 Baik
8 0,89 0,11 0,78 Sangat Baik
9 1,00 0,33 0,67 Baik
10 0,78 0,56 0,22 Cukup
11 1,00 0,67 0,33 Cukup
305

12 1,00 0,56 0,44 Baik


13 1,00 0,56 0,44 Baik
14 1,00 0,67 0,33 Cukup
15 1,00 0,67 0,33 Cukup
16 1,00 0,33 0,67 Baik
17 0,67 0,44 0,22 Cukup
18 1,00 0,67 0,33 Cukup
19 1,00 0,44 0,56 Baik
20 0,89 0,78 0,11 Jelek
306

Lampiran B.6 Indeks Kesukaran

1. Hasil indeks kesukaran dengan software ANATES

Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 20
Tabel B.6.1
Hasil Indeks Kesukaran dengan Software ANATES
No. Butir No. Butir Jumlah Indeks
Tafsiran
Baru Asli Betul Kesukaran (%)
1 1 28 80,00 Mudah
2 2 27 77,14 Mudah
3 3 27 77,14 Mudah
4 4 15 42,86 Sedang
5 5 21 60,00 Sedang
6 6 27 77,14 Mudah

7 7 22 62,86 Sedang

8 8 21 60,00 Sedang
9 9 25 71,43 Mudah
307

10 10 20 57,14 Sedang
11 11 29 82,86 Mudah

12 12 28 80,00 Mudah

13 13 29 82,86 Mudah

14 14 28 80,00 Mudah

15 15 31 88,57 Sangat Mudah

16 16 31 88,57 Sangat Mudah

17 17 23 65,71 Sedang

18 18 30 65,71 Sangat Mudah

19 19 27 77,14 Mudah

20 20 28 80,00 Mudah

2. Hasil indeks kesukaran dengan perhitungan secara manual

Rumus:

=

308

Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa
Kriteria:
Interval Kriteria
P 0,30 Sukar
0,30 < P 0,70 Sedang
P > 0,70 Mudah

Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1
= 29
= 35
Maka

=

29
=
35
309

= 0,829
Berdasarkan kriteria, maka soal nomor 1 termasuk soal dengan kriteria mudah. Dengan cara yang sama dapat ditentukan indeks
kesukaran untuk nomor item 2-20. Hasil selengkapnya disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel B.6.2
Hasil Indeks Kesukaran dengan Perhitungan Manual
Butir Soal
No Res
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 U-1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 U-2 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
3 U-3 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
4 U-4 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
5 U-5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
6 U-6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 U-7 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 U-8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 U-9 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
10 U-10 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
11 U-11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
12 U-12 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 U-13 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 U-14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 U-15 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
16 U-16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
310

17 U-17 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
18 U-18 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
19 U-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
20 U-20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
21 U-21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
22 U-22 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
23 U-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
24 U-24 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
25 U-25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
26 U-26 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
27 U-27 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1
28 U-28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 U-29 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 U-30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
31 U-31 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
32 U-32 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
33 U-33 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
34 U-34 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
35 U-35 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
B 29 26 31 15 28 27 22 21 25 20 29 28 29 28 32 29 23 30 27 28
Indeks
0,829 0,743 0,886 0,429 0,800 0,771 0,629 0,600 0,714 0,571 0,829 0,800 0,829 0,800 0,914 0,829 0,657 0,857 0,771 0,800
Kesukaran
Kategori Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah
311

Lampiran B.7 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes

1. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal dengan software ANATES

Tabel B.7.2
Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal dengan software ANATES

No Valid Kriteria Reliabilitas Kriteria IK (%) Kriteria DP (%) Kriteria Ket.


1 0,435 Valid 0,91 Reliabel 80,00 Mudah 44,44 Baik Dipakai
2 0,465 Valid 0,91 Reliabel 77,14 Mudah 55,56 Baik Dipakai
3 0,428 Valid 0,91 Reliabel 77,14 Mudah 33,33 Cukup Dipakai
4 0,069 Tidak Valid 0,91 Reliabel 42,86 Sedang 11,11 Jelek Direvisi
5 0,567 Valid 0,91 Reliabel 60,00 Sedang 77,78 Sangat Baik Dipakai
6 0,558 Valid 0,91 Reliabel 77,14 Mudah 55,56 Baik Dipakai
7 0,450 Valid 0,91 Reliabel 62,86 Sedang 44,44 Baik Dipakai
8 0,583 Valid 0,91 Reliabel 60,00 Sedang 77,78 Sangat Baik Dipakai
9 0,562 Valid 0,91 Reliabel 71,43 Mudah 55,56 Baik Dipakai
10 0,087 Tidak Valid 0,91 Reliabel 57,14 Sedang 33,33 Cukup Direvisi
11 0,507 Valid 0,91 Reliabel 82,86 Mudah 33,33 Cukup Dipakai
12 0,590 Valid 0,91 Reliabel 80,00 Mudah 44,44 Baik Dipakai
312

13 0,507 Valid 0,91 Reliabel 82,86 Mudah 44,44 Baik Dipakai


14 0,435 Valid 0,91 Reliabel 80,00 Mudah 44,44 Baik Dipakai
15 0,466 Valid 0,91 Reliabel 88,57 Sangat Mudah 44,44 Baik Dipakai
16 0,612 Valid 0,91 Reliabel 88,57 Sangat Mudah 44,44 Baik Dipakai
17 0,250 Tidak Valid 0,91 Reliabel 65,71 Sedang 33,33 Cukup Direvisi
18 0,463 Valid 0,91 Reliabel 65,71 Sangat Mudah 33,33 Cukup Dipakai
19 0,595 Valid 0,91 Reliabel 77,14 Mudah 55,56 Baik Dipakai
20 0,299 Tidak Valid 0,91 Reliabel 80,00 Mudah 11,11 Jelek Direvisi

2. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal dengan perhitungan manual

Tabel B.7.2
Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal dengan perhitungan manual

No Valid Kriteria Reliabilitas Kriteria IK (%) Kriteria DP (%) Kriteria Ket.


1 0,383 Valid 0,74 Reliabel 0,829 Mudah 0,33 Cukup Dipakai
2 0,391 Valid 0,74 Reliabel 0,743 Mudah 0,56 Baik Dipakai
3 0,372 Valid 0,74 Reliabel 0,886 Mudah 0,33 Cukup Dipakai
4 0,103 Tidak Valid 0,74 Reliabel 0,429 Sedang 0,22 Cukup Direvisi
313

5 0,341 Valid 0,74 Reliabel 0,800 Mudah 0,44 Baik Dipakai


6 0,564 Valid 0,74 Reliabel 0,771 Mudah 0,56 Baik Dipakai
7 0,426 Valid 0,74 Reliabel 0,629 Sedang 0,44 Baik Dipakai
8 0,626 Valid 0,74 Reliabel 0,600 Sedang 0,78 Sangat Baik Dipakai
9 0,527 Valid 0,74 Reliabel 0,714 Mudah 0,67 Baik Dipakai
10 0,082 Tidak Valid 0,74 Reliabel 0,571 Sedang 0,22 Cukup Direvisi
11 0,538 Valid 0,74 Reliabel 0,829 Mudah 0,33 Cukup Dipakai
12 0,591 Valid 0,74 Reliabel 0,800 Mudah 0,44 Baik Dipakai
13 0,494 Valid 0,74 Reliabel 0,829 Mudah 0,44 Baik Dipakai
14 0,383 Valid 0,74 Reliabel 0,800 Mudah 0,33 Cukup Dipakai
15 0,362 Valid 0,74 Reliabel 0,914 Mudah 0,33 Cukup Dipakai
16 0,693 Valid 0,74 Reliabel 0,829 Mudah 0,67 Baik Dipakai
17 0,275 Tidak Valid 0,74 Reliabel 0,657 Sedang 0,22 Cukup Direvisi
18 0,435 Valid 0,74 Reliabel 0,857 Mudah 0,33 Cukup Dipakai
19 0,584 Valid 0,74 Reliabel 0,771 Mudah 0,56 Baik Dipakai
20 0,279 Tidak Valid 0,74 Reliabel 0,800 Mudah 0,11 Jelek Direvisi
314

LAMPIRAN C

DATA HASIL UJI TES

Hasil Angket

Hasil Tes

Uji Normalitas dan Homogenitas

Uji Independent dan Kelinieran Regresi


315

Lampiran C.1 Hasil Skala Respon Siswa Terhadad Alat Peraga Papan Garis-garis Sejajar

Tabel C.1
Hasil Angket
Kelompok Siswa Yang Selalu Menggunakan Alat Peraga
Butir pernyataan
No Kode Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S-98 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 75
2 S-99 3 4 3 4 2 4 3 3 4 1 4 4 3 3 3 1 3 2 4 4 62
3 S-100 3 3 3 4 2 1 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 1 60
4 S-101 4 2 4 1 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 60
5 S-102 3 4 3 2 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 3 4 63
6 S-103 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 1 4 3 4 4 4 4 68
7 S-104 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 71
8 S-105 4 3 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 67
9 S-106 3 2 2 3 3 3 3 1 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 1 54
10 S-107 2 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
11 S-108 4 3 3 2 4 2 3 3 3 4 2 1 3 3 3 4 4 3 3 3 60
316

12 S-109 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 70
13 S-110 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 1 3 3 2 3 4 60
14 S-111 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 62
15 S-112 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 3 1 3 3 3 4 4 3 3 61
16 S-113 4 4 4 1 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 67
17 S-114 3 2 1 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 56
18 S-115 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 68
19 S-116 1 3 3 3 1 3 1 3 4 3 2 4 2 4 3 2 1 2 3 2 50
20 S-117 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 2 3 4 4 4 2 67
21 S-118 3 3 3 3 2 3 1 1 2 2 3 1 3 3 4 4 3 2 2 3 51
22 S-119 2 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 4 3 2 3 3 3 2 3 52
23 S-120 1 1 3 1 4 2 2 3 4 3 3 2 1 1 3 3 1 3 1 3 45
24 S-121 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 4 59
25 S-122 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3 3 4 4 3 64
26 S-123 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 2 3 3 3 67
27 S-124 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 1 67
28 S-125 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 1 3 67
317

Hasil Angket
Kelompok Siswa Yang Jarang Menggunakan Alat Peraga
Butir pernyataan
No Kode Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S-63 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 2 1 3 2 3 3 4 3 3 3 53
2 S-64 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 69
3 S-65 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 2 1 4 4 4 1 3 60
4 S-66 2 4 4 3 3 3 3 3 1 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 62
5 S-67 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 60
6 S-68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 1 70
7 S-69 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 66
8 S-70 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 68
9 S-71 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 70
10 S-72 3 3 3 3 1 2 2 4 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 56
11 S-73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
12 S-74 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 66
13 S-75 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62
318

14 S-76 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 60
15 S-77 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 59
16 S-78 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 64
17 S-79 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 65
18 S-80 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 1 2 2 2 4 3 2 4 3 4 58
19 S-81 4 3 3 2 4 3 1 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 60
20 S-82 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 46
21 S-83 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 60
22 S-84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
23 S-85 3 4 3 1 2 4 3 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 1 4 4 53
24 S-86 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 64
25 S-87 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 72
26 S-88 3 3 3 3 2 2 4 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 55
27 S-89 2 2 2 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 60
28 S-90 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 71
29 S-91 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 1 4 3 65
30 S-92 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
319

31 S-93 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 2 4 3 3 1 3 3 3 4 61
32 S-94 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 2 2 3 3 3 3 59
33 S-95 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
34 S-96 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 65
35 S-97 3 3 2 3 3 4 3 3 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 51

Hasil Angket
Kelompok Siswa Yang Kadang-kadang Menggunakan Alat Peraga
Butir pernyataan
No Kode Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S-31 2 3 1 2 3 4 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
2 S-32 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 1 4 4 3 2 1 2 2 4 4 51
3 S-33 4 4 4 3 3 3 1 2 1 2 2 2 2 4 4 3 3 3 4 3 57
4 S-34 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 3 2 3 1 63
5 S-35 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 4 3 1 3 4 4 3 2 4 62
6 S-36 4 4 3 3 1 2 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 1 2 3 59
7 S-37 3 3 3 2 4 1 2 2 2 3 2 4 4 2 4 3 2 2 1 3 52
320

8 S-38 2 2 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 2 4 2 3 1 1 2 1 52
9 S-39 4 3 3 4 3 3 2 1 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 60
10 S-40 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 62
11 S-41 3 3 4 2 3 4 1 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 61
12 S-42 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 60
13 S-43 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 2 2 1 2 2 3 2 56
14 S-44 2 4 4 3 1 3 4 4 4 3 4 2 2 1 2 2 4 3 4 4 60
15 S-45 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 53
16 S-46 3 4 4 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 51
17 S-47 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 65
18 S-48 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 1 3 4 3 1 55
19 S-49 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 4 2 3 2 2 58
20 S-50 3 4 4 3 2 2 2 4 3 4 4 1 2 3 3 3 4 3 4 3 61
21 S-51 4 3 3 2 4 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 70
22 S-52 4 3 2 4 3 4 4 3 4 2 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 60
23 S-53 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 2 2 3 4 2 3 4 4 4 3 60
24 S-54 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 69
321

25 S-55 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 1 58
26 S-56 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 1 2 2 3 1 4 3 3 4 3 55
27 S-57 3 2 1 3 2 3 2 3 4 4 3 1 4 4 4 2 2 3 2 3 55
28 S-58 4 4 4 3 2 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 64
29 S-59 2 2 1 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 3 1 2 51
30 S-60 3 3 3 3 1 1 3 4 3 1 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 60
31 S-61 3 4 3 2 3 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 60
32 S-62 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 2 1 3 4 3 4 3 60

Hasil Angket
Kelompok Siswa Yang Tidak Pernah Menggunakan Alat Peraga
Butir pernyataan
No Kode Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S-1 3 2 3 2 4 3 2 1 4 3 2 4 2 2 2 2 4 4 2 2 53
2 S-2 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 56
3 S-3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 1 4 2 3 3 4 2 4 3 4 4 60
4 S-4 3 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 2 1 2 3 1 2 2 3 3 51
322

5 S-5 3 3 3 4 3 3 4 3 4 1 3 1 4 2 4 4 3 4 4 4 64
6 S-6 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 63
7 S-7 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 1 61
8 S-8 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
9 S-9 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 49
10 S-10 3 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 4 4 3 3 3 56
11 S-11 3 4 3 4 3 4 2 3 2 2 3 2 2 1 4 4 3 4 4 3 60
12 S-12 1 4 2 2 2 3 3 4 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 1 1 43
13 S-13 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 61
14 S-14 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
15 S-15 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 66
16 S-16 3 2 1 3 3 1 3 3 4 4 4 1 2 3 1 3 2 1 1 2 47
17 S-17 4 3 3 2 1 4 4 1 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 60
18 S-18 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 56
19 S-19 2 3 1 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 2 62
20 S-20 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 60
21 S-21 3 2 3 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 58
323

22 S-22 4 3 3 2 3 3 3 4 3 1 2 3 1 2 4 4 4 4 3 4 60
23 S-23 3 3 4 2 3 2 2 4 4 2 3 2 1 4 4 4 3 3 3 4 60
24 S-24 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58
25 S-25 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 1 3 4 3 1 3 3 60
26 S-26 2 2 2 3 3 4 3 4 2 4 2 3 2 1 2 1 3 1 2 3 49
27 S-27 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 1 2 3 2 3 3 3 60
28 S-28 1 2 1 2 3 1 3 3 1 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 32
29 S-29 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 1 3 1 2 3 2 4 58
30 S-30 2 3 4 2 1 3 2 4 3 4 4 2 1 3 3 4 3 4 4 3 59
324

Lampiran C.2 Hasil Posttest

Tabel C.2

Hasil Posttest
Kelompok yang Selalu Menggunakan Alat Peraga

Kode
No Nilai
Siswa
1 S-98 60
2 S-99 68
3 S-100 64
4 S-101 57
5 S-102 75
6 S-103 74
7 S-104 72
8 S-105 78
9 S-106 68
10 S-107 51
11 S-108 78
12 S-109 88
13 S-110 63
14 S-111 67
15 S-112 68
16 S-113 59
17 S-114 61
18 S-115 70
19 S-116 79
20 S-117 74
21 S-118 61
22 S-119 89
23 S-120 65
24 S-121 64
25 S-122 74
325

26 S-123 54
27 S-124 69
28 S-125 65

Hasil Posttest
Kelompok yang Jarang Menggunakan Alat Peraga

Kode
No Nilai
Siswa
1 S-63 66
2 S-64 56
3 S-65 58
4 S-66 58
5 S-67 58
6 S-68 67
7 S-69 56
8 S-70 56
9 S-71 75
10 S-72 54
11 S-73 60
12 S-74 56
13 S-75 68
14 S-76 69
15 S-77 46
16 S-78 67
17 S-79 59
18 S-80 80
19 S-81 67
20 S-82 61
21 S-83 52
22 S-84 65
23 S-85 54
24 S-86 67
25 S-87 56
326

26 S-88 53
27 S-89 59
28 S-90 47
29 S-91 56
30 S-92 55
31 S-93 67
32 S-94 70
33 S-95 60
34 S-96 56
35 S-97 57

Hasil Posttest
Kelompok yang Kadang-kadang Menggunakan Alat Peraga

Kode
No Nilai
Siswa
1 S-31 64
2 S-32 65
3 S-33 60
4 S-34 70
5 S-35 55
6 S-36 52
7 S-37 50
8 S-38 68
9 S-39 64
10 S-40 50
11 S-41 45
12 S-42 52
13 S-43 68
14 S-44 75
15 S-45 60
16 S-46 65
17 S-47 68
18 S-48 56
327

19 S-49 55
20 S-50 60
21 S-51 60
22 S-52 50
23 S-53 50
24 S-54 55
25 S-55 50
26 S-56 58
27 S-57 50
28 S-58 56
29 S-59 60
30 S-60 60
31 S-61 68
32 S-62 55

Hasil Posttest
Kelompok yang Tidak Pernah Menggunakan Alat Peraga

Kode
No Nilai
Siswa
1 S-1 65
2 S-2 75
3 S-3 53
4 S-4 60
5 S-5 54
6 S-6 55
7 S-7 66
8 S-8 60
9 S-9 76
10 S-10 67
11 S-11 46
12 S-12 54
13 S-13 59
14 S-14 42
328

15 S-15 56
16 S-16 47
17 S-17 45
18 S-18 54
19 S-19 47
20 S-20 46
21 S-21 67
22 S-22 42
23 S-23 47
24 S-24 52
25 S-25 49
26 S-26 56
27 S-27 55
28 S-28 47
29 S-29 46
30 S-30 56
329

Lampiran C.3 Uji Normalitas dan Homogenitas

Uji normalitas ini dengan menggunkan Software SPSS Versi 17.0

Tabel C.3.1 Uji Normalitas Tes

Tests of Normality

Penggunaan Alat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk


Peraga Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Selalu ,089 28 ,200* ,977 28 ,773


Tes Jarang ,145 35 ,059 ,948 35 ,100
dimension1

kadang-kadang ,110 32 ,200* ,958 32 ,239

tidak pernah ,148 30 ,094 ,931 30 ,052

a. Lilliefors Significance Correction


*. This is a lower bound of the true significance.

Uji Homogenitas ini dengan menggunakan Software SPSS Versi 17.0

Tabel C.3.2 Uji Homogenitas Tes

Test of Homogeneity of Variances


Hasil Tes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,453 3 121 ,716


330

Lampiran C4 Uji Hipotesis

Uji Anova
Uji One Way Anova ini dengan menggunkan Software SPSS Versi 17.0

Tabel C.4.1 Uji Anova

ANOVA
Hasil Tes

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 2837,616 3 945,872 13,895 ,000


Within Groups 8236,896 121 68,074
Total 11074,512 124

Uji Tukey
Tabel C.4.2 Uji Tukey
Multiple Comparisons
Hasil Tes
Tukey HSD

(I) (J) Penggunaan 95% Confidence


Penggunaan Alat Peraga Mean Interval
Alat Peraga Difference Lower Upper
(I-J) Std. Error Sig. Bound Bound

Selalu Jarang 8,07857* 2,09193 ,001 2,6289 13,5282

dimension3
kadang-kadang 9,83036* 2,13506 ,000 4,2683 15,3924

tidak pernah 13,59286* 2,16802 ,000 7,9450 19,2408


Jarang Selalu -8,07857* 2,09193 ,001 -13,5282 -2,6289

dimension3
kadang-kadang 1,75179 2,01798 ,821 -3,5052 7,0088

tidak pernah 5,51429* 2,05282 ,041 ,1665 10,8621


dimension2

kadang- Selalu -9,83036* 2,13506 ,000 -15,3924 -4,2683


kadang dimension3
Jarang -1,75179 2,01798 ,821 -7,0088 3,5052

tidak pernah 3,76250 2,09676 ,281 -1,6998 9,2248

tidak Selalu -13,59286* 2,16802 ,000 -19,2408 -7,9450


pernah dimension3
Jarang -5,51429* 2,05282 ,041 -10,8621 -,1665

kadang-kadang -3,76250 2,09676 ,281 -9,2248 1,6998

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.


331

Lampiran C.5 Foto-foto Kegiatan

Kegiatan Ceramah (Penyampaian Materi)

Kegiatan Diskusi

Kegiatan Mengerjakan Tugas


332
333
334
335
336

Anda mungkin juga menyukai