Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini harga bahan bakar minyak dunia meningkat pesat yang
berdampak pada meningkatnya harga jual bahan bakar minyak termasuk
minyak tanah. Untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM dalam hal ini
Minyak Tanah diperlukan bahan bakar alternatif yang murah dan mudah
didapat.
Briket batubara merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari
batubara, bahan bakar padat ini merupakan bahan bakar alternatif atau
merupakan pengganti minyak tanah yang paling murah dan dimungkinkan
untuk dikembangkan secara masal dalam waktu yang relatif singkat,
mengingat teknologi dan peralatan yang digunakan sederhana.
Selain memproduksi kompor briket, usaha ini memberikan pelayanan
untuk perbaikan kompor bila sewaktu-waktu konsumen membutuhkan
perbaikan dan memerlukan penggantian komponen dari kompor.

Tujuan

Membantu masyarakat menengah kebawah dan industri kecil dalam


menyiasati kenaikan bahan bakar minyak tanah dengan menggunakan
kompor briket berbahan bakar batubara.

1.1 Manfaat Ekonomi

1.1.1 Bagi Pengelola


Usaha ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan dari pemilik karena prospek kedepannya cukup
menjanjikan, mengingat harga minyak tanah yang terus meningkat dan
jumlahnya yang terbatas.
1.1.2 Bagi Masyarakat
Beberapa keunggulan yang dapat dirasakan masyarakat dengan
beralih menggunakan kompor briket berbahan bakar batubara selain
biaya lebih murah, panas yang dihasilkan oleh kompor briket tinggi dan
kontinyu sehingga sangat baik untuk pembakaran, tidak beresiko
meledak atau terbakar, tidak mengeluarkan suara bising dan sumber
batubara di Indonesia berlimpah.

1.2 Manfaat Sosial


1.2.1 Bagi Pengelola
Berdirinya usaha produksi kompor briket dan penyediaan bahan
baku briket batubara dapat dijadikan sebagai usaha utama yang dapat
berkembang dan semakin maju untuk masa yang akan datang.

Bagi Masyarakat
Produksi kompor briket dan penyediaan bahan baku briket
batubara yang semakin berkembang membantu masyarakat untuk
mendapatkan bahan bakar alternatif yang murah, aman dan mudah
digunakan, selain itu dengan berdirinya usaha ini dapat menyerap
tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah pengangguran yang ada.

Visi
Peningkatan taraf hidup ekonomi dengan pemberdayaan tenaga kerja
yang maksimal untuk kepentingan dan kesejahteraan pemilik usaha maupun
masyarakat pengguna.

Misi
Pembuatan kompor briket batubara dengan model sederhana, mudah
penggunaannya, mudah diperoleh, praktis digunakan dan aman
BAB II
PEMASARAN

II.1 Strategi Pemasaran

Jenis produk yang dipasarkan terdiri dari dua yaitu:


1. Penjualan barang
Kompor briket batubara yang ditujukan untuk masyarakat menegah
kebawah dan industri kecil.
2. Penyediaan bahan baku
Penyuplaian briket batubara yang digunakan sebagai bahan baker
kompor briket batubara.

2.1 Daerah Pemasaran

Potensi pasar briket batubara Indonesia masih cukup besar. Untuk


kawasan pasar dalam negeri, kawasan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
merupakan pasar terbesar karena berkembangnya industri kecil dan
menengah. Beberapa industri kecil yang menggunakan kompor briket antara
lain:
Industri tahu-tempe
Industri pencelupan batik
Industri batubata/genteng/kramik
Industri pemindangan ikan
Industri pengeringan tembakau
Pengeringan kayu / meubel

2.2 Tempat/ Lokasi


Lokasi produksi dari kompor briket dan bahan baku briket batubara
terletak di Desa Palimanan No. 23 Cirebon. Letak dari tempat usaha ini sangat
strategis, karena terdapat di kota kecamatan yang memiliki rumah-rumah
industri kecil di sekitarnya.

2.3 Strategi Pemasaran


Produk
Kompor briket mempunyai beberapa ukuran, ada yang berkapasitas
1 kg sampai dengan 5 kg briket batubara. Untuk keperluan rumah
tangga cukup menggunakan kompor briket dengan kapasita 1 kg,
sedangkan untuk industri kecil biasanya lebih dari 2 kg.
Harga
Harga yang diberikan untuk sebuah kompor briket cukup murah
dibandingkan dengan kompor minyak tanah dan harga yang
ditawarkan beragam karena disesuaikan dengan kapasitas briket
batubaranya. Selain itu jika konsumen membeli dalam jumlah partai
besar akan diberikan potongan harga.
Promosi
Promosi dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
o Dengan memasang iklan baik di koran, majalah ataupun
brosur, pamflet dan spanduk.
o Melalui demonstrasi secara langsung ke masyarakat,
sehingga mereka dapat langsung melihat dan
membedakannya dengan produk lain.
Distribusi
Pembeli yang membeli secara satuan (eceran) akan dilayani dan
konsumen dapat langsung membeli di tempat, dan bagi pelanggan
yang membeli dalam jumlah partai besar, akan diberikan pelayanan
antar hingga tempat tujuan.
BAB III
MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

3.1 Umum
1. Nama perusahaan : INDOPRATAMA
2. Bentuk Usaha : CV
3. Nama Pemilik/ peminpin : Voni Fitaristiana
4 Alamat usaha : Desa Palimanan No. 23 Cirebon

3.2 Bagan/ Struktur Organisasi

Pemilik

Pekerja Penjaga toko

Dalam struktur organisasi jenis usaha ini pemilik sebagai pimpinan


uatama langsung membawahi pekerja. Sistem gaji yang diterima oleh
karyawan adalah Mingguan. Setiap minggu bagian pembuat produk menerima
pembayaran disesuaikan dengan jumlah kompor yang bisa dibuat. Per-
kompor mereka mendapatkan upah sebesar dua puluh lima ribu rupiah.
Sedangkan untuk penjaga toko gaji yang diterima sebesar lima ratus ribu
rupiah per-bulan.
3.3 Tupoksi
Adapun pembagian kerjanya adalah sebagai berikut :
Pendiri :
Mengawasi keuangan seperti: mengatur hal-hal yang menyangkut
masalah penerimaan kas dan biaya pengeluaran kas, menghitung biaya
operasional, biaya promosi dan biaya lain-lain.
Bertanggung jawab dalam hal keuangan
Mengumpulkan dan mesurvey harga pasar
Bernegoisasi dengan konsumen
Mengawasi pekerja
Melakukan kerjasama dengan pihak luar
Mengawasi dan mengatur seluruh jadwal kerja
Mengawasi kondisi semua peralatan yang ada
Mengatur dan merencanakan kegiatan promosi serta pengembangan
usaha ke depan
Membuat modifikasi perancangan kompor agar lebih sempurna
Mengatur dan merencanakan penambahan peralatan dan produk
Menyediakan peralatan

Pekerja
Berhubungan langsung dengan pemilik
Memberikan laporan secara langsung atau tidak langsung kepada
pemilik
Membuat produk dengan cepat dan cermat

Penjaga toko
Berhubungan langsung dengan pemilik
Melayani konsumen dengan baik
Bernegosasi harga dengan konsumen
Mengatur jadwal pengiriman barang

BAB IV
PRODUKSI DAN OPERASI

4.1 Proses Produksi


Proses produksi dilakukan dengan memberikan pelayanan
secara langsung kepada konsumen

Permintaa
n
Konsumen

Penyediaan peralatan

Penyediaa
n bahan
baku

Proses pembuatan

Penyelesaia
n

Pernyataan
masalah
Pendistribusian

Skema proses produksi


4.2 Bangunan
Tempat untuk melakukan usaha teletak di Desa Palimanan No. 23
Cirebon, dimana bangunan tersebut terdiri dari rungan bengkel, ruang kantor
dan gudang. Fasilitas yang ada telepon, listrik, dan air ledeng.

4.3 Peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi ini antara
lain:
Nama Peralatan Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)
(unit)
Komputer 2 3.500.000 7.5000.000
Mesin printer 1 3.000.000 3.000.000
Mesin fax 1 1.500.000 1.500.000
Alat-alat tulis 1 500.000 500.000
Kwitansi, faktur, amplop, kop surat 1 300.00 300.000
Pompa air 1 2.000.000 2.000.000
AC split pk 1 1.500.000 1.500.000
Mobil Pick up 1 10.000.000 10.000.000
Tools 1 1.000.000 1.000.000
Las listrik 1 1.000.000 1.000.000
Sheet metal stamping and forming 1 10.000.000 10.000.000
Mesin penghancur briket 1 12.000.000 12.000.000
Oven 1 15.000.000 15.000.000
Total 65.300.000

4.4 Suplai Barang


Dalam melakukan usaha kompor briket ini kami mencoba mengadakan
kerja sama dengan industri rumah tangga yang banyak tersebar di kota
Cirebon. Selain itu kerjasama juga kami lakukan dengan beberapa pengusaha
batubara, sehingga dapat memperlancar proses produksi kompor briket dan
briket batubara.

4.5 Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung


Usaha ini membutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 orang. Tenaga kerja
terbagi dalam tugas pembentukan komponen (3 orang), perakitan (3
orang), pengolahan briket batubara (2 orang), penjaga toko (1 orang) dan
bagian umum (1 orang). Pemilik dalam hal ini ikut terlibat dalam proses
penyediaan bahan baku, negosiasi dan kerjasama dengan pihak luar.
Tenaga kerja yang diambil berasal dari daerah yang bermukim di sekitar
lokasi.

BAB V
TARGET

5.1 Proyeksi Keuangan


Proyeksi keuangan yang akan kami sajikan adalah proyeksi keuangan
tahun 2005, proyeksi keuangan yang terdiri dari proyeksi biaya, proyeksi
penerimaan, dan proyeksi laba.

Target Penjualan Kompor Briket

Kapasitas Unit/ bulan Harga/ Unit Total Harga


Briket (Rp) (Rp)

1 kg 20 70.000 140.000
2 kg 20 100.000 2.000.000
3 kg 15 150.000 2.250.000
5 kg 15 300.000 4.500.000
Total 8.890.000

Target Penjualan Briket Batubara

Jenis Per-kg Harga/ kg Total Harga


Briket Batubara (Rp) (Rp)

Batubara Super 500 2.000 1.000.000


Batubara biasa 800 900 720.000
1.720.000

Biaya dan Harga Pokok Penjualan


a. Biaya Tetap (dihitung per bulan):
Biaya Listrik Rp 500.000 Rp 500.000
Biaya Telefon Rp 300.000 Rp 300.000
Biaya Gaji karyawan Rp 500.000 x 4 Rp 2.000.000
Biaya Pemeliharaan alat Rp 200.000 Rp 200.000
Biaya Pemeliharaan Gedung Rp 200.000 Rp 200.000
Biaya Promosi Rp 20.00.000 Rp 20.000.000
biaya lain-lain Rp 300.000 Rp 300.000

Total Biaya Tetap Rp 23.500.000

Total biaya tetap dibagi dua dengan persentasi 75% untuk biaya tetap
penjualan kompor briket dan 25 % untuk briket batubara dengan pembagian
Biaya tetap penjualan kompor briket = Rp 23.500.000 x 75% = Rp 17.625.000
Biaya tetap pejualan briket batubara = Rp 23.500.000 x 25% = Rp 5.875.000

b. Biaya Variabel penjualan Kompor Briket


Kapasitas Unit/ bulan Harga/ Unit Total Harga
Briket (Rp) (Rp)

1 kg 20 70.000 1.400.000
2 kg 25 100.000 2.500.000
3 kg 15 150.000 2.250.000
5 kg 15 300.000 4.500.000
Total 10.650.000

c. Biaya Variabel penjualan Briket Batubara


Jenis Per-kg Harga/ kg Total Harga
Briket Batubara (Rp) (Rp)

Batubara Super 800 2.000 1.600.000


Batubara biasa 1000 900 900.000
2.500.000

Bensin Mobil Rp 150.000 Rp 150.000


Total biaya variabel penjualan kompor briket Rp 13.150.000
Biaya tetap Rp 17.625.000
Total biaya variabel dengan biaya tetap Rp 30.925.000

d. Biaya variabel (dihitung per bulan):


Bensin
Rp 150.000 Rp 150.000
Gas
Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

Total Biaya variabel Rp 1.150.000

Biaya variable Rp1.150.000


biaya tetap Rp 625.000

Rp
1.775.000

Total biaya variabel Rp. 1.775.000


Biaya tetap Rp. 5.875.000
Total biaya tetap dan biaya variable Rp 7.650.000
Total biaya pengeluaran Rp 38.575.000
Proyeksi Penetapan Harga pokok penjualan, Harga Jual, dan BEP

a. HPP Harga Pokok Penjualan kompor briket


HPP = TC
Jumlah Unit
= 30.925.000
70
= Rp 441.785
harga pokok briket
HPP = TC
Jumlah Unit
= 7.650.000
1800
= Rp 4.250

b. HJ (Harga Jual) kompor briket


HJ = HPP
1-m
= 441.785
1-0,3
= Rp 631.121

HJ (Harga Jual) briket


HJ = HPP
1-m
= 4.750
1-0,3
= Rp 6.785
c. Biaya Variabel rata-rata(AVC) penjualan kompor briket
= TVC
Jumlah unit

= Rp 13.150.000
70
= Rp 187.857

Biaya Variabel rata-rata(AVC) briket


= TVC
Jumlah unit

= 1.775.000
1800
= Rp 986

d. BEP(dalam Rupiah) penjualan kompor briket

= TFC
1-AVC/ HJ per unit
= 17.625.000
1-187.857/ 631.121
= 17.625.000
1-0.3
= Rp 25.214.285
BEP(dalam Rupiah) briket

= TFC
1-AVC/ HJ per unit
= 1.775.000
1-986/ 6785
= 1.775.000
1-0.14
= Rp 2.063.953

d. BEP (dalam unit) penjualan kompor briket

= TFC
HJ - AVC
= 13.150.000
621.121- 187.857
= 13.150.000
433.264
= 30 unit

BEP (dalam unit) briket

= TFC
HJ - AVC
= 1200.000
139.285- 67500
= 1200.000
71800
= 16.7

Anda mungkin juga menyukai