Anda di halaman 1dari 5

BUSINESS PLAN USAHA AGRIBISNIS HORTIKULTURA NVILLE TEA

Disusun Oleh:
Kartika Shanindita
(03.05.19.0090)
Agribisnis Hortikulutra 2
Semester 3

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA-MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
2020/2021
A. PENDAHULUAN
1. Nama Usaha: Nville Tea
2. Alamat: Jl. Cik Ditiro, Sintang, Kalimantan Barat
3. Nama Pemilik: Kartika Shanindita
4. Informasi bisnis yang dilakukan: Usaha Nville Tea terletak di Sintang, Kalimantan Barat.
Usaha ini adalah usaha berbasis kuliner yang menyediakan minuman teh yang terbuat
dari bunga bougenville. Usaha ini adalah sebuah inovasi terbaru di bidang kuliner. Masih
sedikit usaha yang menggunakan bunga bougenville sebagai bahan dasar dari produknya.
Bahan baku yaitu bunga bougenville diproduksi sendiri di rumah, sementara bahan-bahan
pendukung seperti gula pasir, jambu, dan lain-lain didapatkan dari pasar.
B. RANGKUMAN EKSEKUTIF

C. VISI DAN MISI


1. Visi
Menjadi pengusaha di bidang kuliner khususnya olahan tanaman biofarmaka yang
sukses di pasaran dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi baik dari segi rasa,
bentuk dan nilai gizi serta mengutamakan keaslian produk tanpa menggunakan bahan
pengawet serta menawarkan produk dengan harga yang terjangkau bagi para konsumen.
2. Misi
 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang berwirausaha sehingga
mampu mewujudkan individu yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta kompetitif
ditengah persaingan global.
 Membantu meningkatkan kualitas mutu makanan dengan menyediakan produk
dengan kualitas gizi yang tinggi, lezat dan sehat serta tidak menggunakan bahan
pengawet.
 Membantu meningkatkan potensi di dalam diri masyarakat agar terpacu untuk
menjadi pengusaha dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
D. ANALISI INDUSTRI

E. DESKRIPSI USAHA
Nama usaha ini adalah ‘Nville Tea’ yang diambil dari kata ‘Bougenville’. Usaha ini
adalah usaha berbasis kuliner yang memproduksi teh yang terbuat dari olahan bunga
bougenville. Produk dijual dalam bentuk kemasan gelas plastik. Usaha ini menargetkan
semua kalangan masyarakat sebagai konsumennya. Alat-alat yang digunakan dalam proses
produksi menggunakan alat rumahan dan sederhana. Usaha ini memanfaatkan inovasi dan
saluran distribusi sebagai strateginya untuk menembus pasar. Selain itu, bahan baku yang
mudah didapat dan peminat yang banyak menjadi faktor pendukung dalam hal ini.
F. RENCANA PRODUKSI/OPERASIONAL
1. Lokasi
Lokasi proses praproduksi, termasuk pengolahan bahan baku hingga menjadi bahan siap
pakai dilakukan di rumah .Sementara lokasi produksi dan penjualan produk berada di
taman kota di Jalan Pattimura, Sintang, Kalimantan Barat.
2. Rencana Tata Letak
Proses produksi dan penjualan menggunakan kios wirausaha sebagai tempatnya, dan
terletak di tepian jalan akses taman kota.
3. Sarana dan Prasarana
 Air minum
 Tanaman bougenville
 Jambu
 Gula pasir
 Gelas plastik
 Teko
 Kompor
 Sendok
4. Proses Produksi
 Keringkan bunga bougenville hingga layu
 Campurkan buah jambu, bunga bougenville, dan gula pasir ke dalam air
 Rebus hingga mendidih
 Teh bougenville siap dihidangkan

G. RENCANA PEMASARAN
1. Segmentasi pasar
Berdasarkan segmentasi geografis, Nville Tea menargetkan masyarakat kota Sintang
sebagai target pasarnya. Secara demografis, Nville Tea menargetkan orang-orang di
semua kalangan dan jenis kelamin.
2. Penetapan harga
Harga produk Nville Tea ditetapkan seharga Rp. 5000.
3. Pelaksanaan distribusi
Proses distribusi dilakukan dengan menjual produk dari kios langsung kepada masyarakat
yang mengunjungi alun-alun kota. Proses distribusi juga bisa dilakukan secara online.
Konsumen bisa memesan produk dari akun media sosial usaha dan produk akan
diantarkan ke lokasi konsumen.
4. Promosi
Promosi dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara online dan offline. Promosi secara online
dilakukan dengan cara mempromosikan produk di media sosial. Kelebihan dari
pemasaran online adalah jangkauan penjualan yang lebih luas. Kekurangan dari
penjualan online adalah penjual dan konsumen tidak bisa berinteraksi secara langsung.
Promosi secara offline dilakukan dengan cara berinteraksi dan menawarkan langsung
kepada masyarakat. Kelebihan dari promosi offline adalah konsumen dapat memberikan
feedback langsung kepada penjual. Kekurangnan dari pemasaran offline adalah
jangkauan penjualan yang relatif sempit.
H. PERENCANAAN ORGANISASI
Untuk sekarang usaha dijalankan sendiri oleh pemilik usaha. Namun untuk kedepannya
pemilik usaha memiliki rencana untuk merekrut beberapa tenaga kerja untuk menjadi tim
manajemen usaha.
I. RESIKO
Usaha ini memiliki beberapa kekurangan dan ancaman, antara lain:
 Kurangnya sumber daya manusia
 Peralatan yang digunakan masih sederhana
 Kurangnya informasi pasar
 Kurangnya ilmu untuk mengimprovisasi produk
 Modal yang terbatas
 Ketidakstabilan harga bahan baku
 Tingkat persaingna yang tinggi
 Pesaing memiliki sumber daya yang lebih baik
 Minat konsumen yang tidak menentu
J. PERENCANAAN KEUANGAN
1. Harga Peralatan
USAHA KUE RASUS
Biaya Tetap No Uraian Jumlah Harga Umur Ekonomis (bulan)
1 Tabung Gas LPG 3 kg 1 150,000.00 1
2 Oven Listrik 1 700,000.00 36
3 Blender 1 300,000.00 24
4 Mixer 1 150,000.00 24
FC

2. Biaya Tetap
USAHA KUE RASUS
Biaya Tetap No Uraian Jumlah Harga Umur Ekonomis (bulan)
1 Tabung Gas LPG 3 kg 1 150,000.00 1
2 Oven Listrik 1 700,000.00 36
3 Blender 1 300,000.00 24
4 Mixer 1 150,000.00 24
FC

3. Biaya Variabel
USAHA KUE RASUS
Biaya Tetap No Uraian Jumlah Harga
1 Tabung Gas LPG 3 kg 1 150,000.00
2 Oven Listrik 1 700,000.00
3 Blender 1 300,000.00
4 Mixer 1 150,000.00
4. Biaya Operasional Perbulan
 Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 1.845.486
5. Proyeksi Pendapatan
 Proyeksi penjualan rata-rata per hari = 30 buah
 Harga jual = Rp. 5000
 Proyeksi pendapatan per hari = Rp. 150.000
 Proyeksi pendapatan per bulan = Rp. 4.500.000
6. Keuntungan Perbulan
 Pendapatan per bulan – biaya operasional = Rp. 2.654.514
7. Lama Balik Modal
 Keuntungan perbulan/total harga peralatan = 0.6856 ≈ 0.7 bulan

Anda mungkin juga menyukai