Kota bandung mempunyai banyak pengusaha di bidang makanan. Terutama makanan yang banyak dikonsumsi pada jam istirahat, hal ini disebabkan banyaknya oara pekerja yang ingin makan makanan yang cepat saji dan cukup mengisi perut pada saat jam istirahat. Makanan dengan kemasan yang praktis bukan merupakan produk baru, akan tetapi sudah sejak lama. Namun pesaing dalam usaha ini belum banyak dimiliki, sehingga memudahkan untuk kita bersaing dipasaran. Di kota ini sendiri banyak sekali pedagang yang menjual makanan kecil maupun menengah yang memfokuskannya dalam usaha ini. Tetapi belum secara instan. Usaha ini bergerak di bidang penjualan makanan instan. Makanan instan ini merupakan suatu makanan yang mudah dan cepat disajikan, selain mudah dan cepat disajikan makanan instan juga dapat mengenyangkan. Lebih uniknya, makanan instan yang kami buat merupakan suatu makanan yang sering kita temui atau makan dari pedagang kaki lima. Dan juga makanan ini menggunakan bahan yang menyehatkan, sehingga hal ini mampu menarik para konsumen untuk membelinya. Potensi sumberdaya dan peluang pasar Dalam membangun usaha ini, kita menggunakan bahan bahan yang sehat seperti sayuran dan mudah ditemukan di pasar tradisional. Maka dari itu memudahkan untuk mendapatkan bahan bahan yang kita perlukan untuk usaha ini. Pasar makanan instan mempunyai potensi sangat besar, karena tingkat konsumsi masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan yang mudah diolah. Disamping itu persaingan bisnis makanan instan terutama yang menu utama nya adalah mie, sudah banyak dipasaran. Dilihat dari banyaknya produk instan, yang sudah bertebaran di supermarket ataupun minimarket, akan tetapi produk makanan instan yang menggunakan bahan dasar dari sayuran belum banyak beredar dipasar Indonesia. Dengan begitu, maka potensi untuk memasarkan produk memiliki peluang yang begitu besar dan luas. Rencana Proses Pemasaran Rencana proses pemsaran pdari produk kita ini, salah satunya mengguanakn media online, supermarket, dan aplikasi. Analisis SWOT a. Kekuatan (Strength). Kekuatan dari usaha ini yaitu mampu memenuhi perizinan usaha, memiliki merk produksi, memilik karyawan yang professional dibidangnya, dan produk yang dihasilkan sangat unik. b. Kelemahan (Weakness). Kelemahan dari usaha ini yaitu produk mudah ditiru, disamping itu banyak masyarakat masih lebih menyukai produk minuman yang menggunakan cup plastik. c. Peluang (Opportunity). Peluang dari bisnis ini yaitu mampu bersaing dengan pengusaha- pengusaha pembuatan plastik, dapat memperluas wilayah pemasaran dengan meningkatkan mutu produk dan meningkatkan intensitas promosi di media sosial sebagai upaya mencapai pasar yang lebih luas. d. Ancaman (Treat). Ancaman dari usaha ini yaitu pesaing yang terus bertambah dengan mutu produk pesaing yang tak kalah bagus. Persiapan Produksi Sebelum memproduksi produk tersebut, hal yang pertma dilakukan adalah persiapan produksi. Dalam tahap ini terdapat dua kegiatan yaitu perisapan alat dan bahan. Alat yang digunakan yaitu: kompor gas, tabung elpiji, panci, pengaduk, pisau, sendok, dan rolling pin atau botol kaca bersih. Bahan yang digunakan yaitu : tepung terigu 150 gr, 20 gr maizena, 25 gr bayam, 1 sendok makan air, blender, 1 butir telur, ½ sendok teh garam. 250 gr daging ayam cincang, 3 sendok makan tepung kanji, 1 buah putih telur, 2 siung bawang putih, digoreng kering haluskan, ¼ sendok teh merica bubuk, 1 sendok teh garam, 1liter air. Tahapan produksi bahan : Mie : a. tepung terigu, bayam yang sudah di blender, telur, garam, dan baking soda hingga rata dan menggumpal. b. Giling adonan mie dengan rolling pin, sambil ditaburi tepung. Ulangi berkali kali proses giling ini sampai mencapai ketebalan sesuai selera. c. Lipat adonan dan potong potong adonan mie dengan lebar sesuai selera. d. Rebus mie dengan air mendidih sambil diaduk, rebus sampai mengapung dan matang. Bakso : 1. Campur daging ayam, tepung kanji, bawang putih goreng, putih telur, merica bubuk, dan garam aduk rata. 2. Lalu bentuk bulat bulat dengan tangan, kemudian langsung masukan kedalam air mendidih. 3. Tunggu hingga bakso mengapung. Angkat dan sisihkan. Pengemasan Mie Ayam Bakso Instan dikemas kedalam bentuk kemasan mangkok yang berbahan plastik. Pemasaran Proses pemasaran dari produk ini adalah sebagai suplier yang dimana target penjualan kita kepada supermarket, mini market, dan grosir. Sehingga dapat lebih mudah untuk dijumpai oleh semua kalangan masayarakat. Pencapaian tujuan program Pencapaian tujuan program dari hasil produk yang kami pasarkan, terukur dengan melihat tingkat konsumen melalui wawancara pengaruh dari mengkonsumsi produk kami. Cara analisis data yang digunakan untuk membuat kesimpulan yang membuktikan tingkat capaian dari tujuan. 1. Peralatan Penunjang Material Jutifikasi Pemakaian Kuantitas Harga (Rp) Pisau Untuk Memotong 3 34.000 Cetakan Untuk Mencetak 10 35.000 Baskom Untuk Adonan 3 10.000 Noodle Maker Pembuat Mie 1 2.400.000 Oven Untuk Pemngering Mie 1 380.000 Kompor gas Untuk Memasak 1 300.000 Gas Untuk Memasak 1 170.000 Timbangan Digital Untuk nimbang Bahan 1 40.000 Sendok Untuk Pembuatan bakso 1 lusin 12.000 Kemasan Untuk Bugkus 450 1.125.000 Garpu plastik Untuk Makan Mie 450 90.000 Sarung Tangan oven Untuk Oven 3 45.000 Plastik Bungkus bumbu 2pack 10.000 Blender Untuk Menghaluskan bahan 1 300.000 Sub Total 5.219.500
2. Biaya Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga (Rp) Bayam Bahan Utama 6,7 kg 75.000 Telur Bahan Utama 7,5 kg 180.000 Terigu Bahan Utama 22,5 kg 165.000 Garam Penyedap 15 bungkus 30.000 Ayam Bahan Utama 60 kg 2.100.000 Tepung Tapioka Bahan Utama 10,5 kg 105.000 Bawang putih Bahan Utama 1 kg 60.000 Subtotal 2.715.000