Anda di halaman 1dari 34

Endapan skarn mesotermal

I Wayan Warmada
Laboratorium Bahan Galian
Jurusan Teknik Geologi FT-UGM
Jl. Grafika No. 2 Bulaksumur
Yogyakarta 55281
Endapan skarn
Istilah skarn pada awalnya digunakan untuk
mengacu asosiasi antara batuan yang berkomposisi
calc-silicate dan endapan bijih besi,
Skarn merupakan batuan yang tersusun oleh silikat
Ca-Fe-Mg-Mn yang terbentuk oleh penggantian
batuan kaya karbonat selama proses metamorfisme
regional ataupun kontak dan metasomatisme
(Einaudi et al., 1981), sebagai respons pada intrusi
batuan beku dari bermacam-macam komposisi,
Istilah endapan skarn digunakan untuk memerikan
skarn yang berasosiasikan mineral-mineral
ekonomis.
Jenis endapan skarn
Berdasarkan jenis batuan asalnya (protolit), endapan
skarn dapat dibagi menjadi dua, yaitu eksoskarn dan
endoskarn,
Eksoskarn yaitu skarn yang terbentuk pada batuan
sedimen di sekitar intrusi batuan beku, sedangkan
endoskarn yaitu skarn yang terbentuk pada batas
atau di dalam batuan beku itu sendiri,
Berdasarkan jenis mineralnya, skarn dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu skarn prograde yang
terbentuk pada fase awal (T tinggi) dan skarn
retrograde yang terbentuk pada fase pendinginan (T
rendah).
Mineralogi endapan skarn
Ciri mineralogi dari masing-masing jenis skarn:
Skarn prograde yang terbentuk pada suhu tinggi
umumnya dijumpai mineral-mineral bersuhu
tinggi, seperti garnet, klinopiroksen, biotit, humit,
montiselit, dll.
Skarn retrograde yang terbentuk pada suhu
rendah umumnya tersusun oleh mineral-mineral
serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit, kalsit,
dll.
Berdasarkan jaraknya dari sumber panas, skarn dapat
dibagi menjadi skarn proksimal, yang dekat dengan
sumber dan skarn distal, yang jauh dari sumber.
Mineralogi endapan skarn
Urat-urat mineralogi skarn barangkali hadir baik
pada intrusi dan sedimen karbonat,
Skarn kalsik terbentuk oleh penggantian
batugamping dan menghasilkan alterasi yang
kaya akan Ca, seperti garnet (grosularit-andradit),
klinopiroksen (diopsid-hedenbergit), vesuvianit,
dan wolastonit,
Skarn magnesian terbentuk oleh penggantian
dolomit dan menghasilkan alterasi yang kaya
akan Mg, seperti diopsid, forsterit, dan flogopit,
Skarn biasanya menampilkan kumpulan mineral
yang komplek dan polifase.
Proses pembentukan skarn
Evolusi skarn terjadi melalui tiga tahap proses:
Skarn isokimia (prograde isochemical) ekuivalen
dengan pembentukan alterasi potasik-propilitik
sebagai respon atas perpindahan panas konduktif
dalam sistem porfiri tembaga.
Skarn metasomatik (prograde metasomatic) dapat
dise-bandingkan dengan pembentukan urat kuarsa
stokwork dan alterasi argilik lanjut suhu tinggi
selama eksolusi larutan magmatik dari kristalisasi
tubuh porfiri.
Retrograde skarn berhubungan dengan proses pendi-
nginan akibat bercampurnya air meteorik.
Evolusi endapan skarn
Model endapan skarn
Isokimia prograde
Skarn isokimia terbentuk ketika intrusi menerobos
sedimen karbonatan dengan sedikit atau tanpa
penambahan komponen kimia.
H 2 O diperoleh dari air magmatik (intrusi), sedangkan
CO2 dari batuan sedimen karbonatan.
Pembentukan skarn dikontrol secara dominan oleh suhu
dan komposisi batuan dinding serta tekstur (sistem
konduktif)
Metamorfisme kontak membentuk zonasi termal alterasi
aureole: silikat Ca-Al/hornfels pada serpih karbonatan
atau napal, silikat Ca-Mg pada dolomit, marmer silikat-
kalk dan atau wolastonit pada batugamping.
Skarn isokimia prograde
Zonasi mineralogi yang terbentuk sebagai respon
penurunan suhu, dan penambahan konsentrasi CO 2
(e.g., progresif menjauh dari intrusi) dapat
digeneralisasi sebagai berikut:
pada dolomit
garnet piroksen tremolit talc/flogopit
pada batugamping
garnet vesuvianit + wolastonit marmer
Kandungan Fe pada garnet bertambah searah intrusi,
di mana rasio Fe:Mg pada piroksen berkurang.
Skarn metasomatik prograde
Pembentukan skarn isokimia diikuti oleh pembentukan
suatu tahap alterasi metasomatik atau hidrotermal yang
dicirikan oleh penggantian H 2 O, Si, Al, dan Fe, yang
dihasilkan dari pengkristalan intrusi, dengan CO2 , Ca,
dan Mg dari batuan sedimen karbonatan.
Hydrofracturing saat pendinginan pluton dan
sebelumnya terbentuk skarn isokimia/hornfels diikuti
oleh pelepasan air magmatik. Air magmatik mengisi
sepanjang kontak intrusi, rekahan, celah, patahan,
kontak sedimen, pre-skarn dikes dan sills, dan zona-
zona permeabel yang lain (Meinert, 1992).
Model endapan skarn
Ertsberg/Irian Jaya
Skarn metasomatik prograde
Zonasi mineralogi hampir sama dengan skarn
isokimia. Garnet dan piroksen secara progresif
mengalami pengkayaan Fe dan penurunan kadar
Mg.
Mineral-mineral bersuhu rendah umumnya saling
tumbuh dan mengganti kumpulan mineral yang
terbentuk sebelumnya pada suhu yang lebih tinggi
(e.g., piroksen menggantikan garnet).
Peningkatan pengendapan oksida dan sulfide terjadi
pada tahap akhir pembentukan skarn metasomatik.
Magnetit lebih dominan dibandingkan sulfida, yang
terbentuk menggantikan garnet atau piroksen.
Skarn retrograde
Skarn retrograde terbentuk pada fase penurunan
suhu dan komposisi cairan menjadi lebih dominan
air meteorik, khususnya pada skarn yang terbentuk
pada daerah dangkal.
Alterasi retrograde dicirikan oleh penggantian
mineral-mineral anhydrous yang terbentuk pada fase
prograde oleh mineral-mineral hydrous seperti
epidot, amfibol, klorit, dan lempung (pelepasan Ca
yang diganti oleh volatil).
Tidak seperti skarn metasomatik, skarn retrograde
memilikai kumpulan mineral fase ganda yang
komplek.
Skarn retrograde
Mineralogi alterasi yang biasa dijumpai pada skarn
retrograde:
garnet grosularit low Fe-epidote + klorit + kalsit
garnet andradit kuarsa + oksida besi + kalsit
garnet almandin biotit + hornblende + plagioklas
diopsid tremolit/aktinolit talc
forsterit serpentin
Kumpulan mineral sulfida pirit-kalkopirit (
magnetit) terbentuk pada daerah proksimal
sedangkan bornit-kalkopirit dominan pada daerah
distal.
Endapan bijih skarn
Endapan bijih yang terdapat pada skarn
diklasifikasikan sebagai endapan skarn.
Klasifikasi yang umum endapan skarn didasarkan
atas dominasi kandungan logamnya, seperti Cu, Au,
Pb-Zn, Fe, Mo, W,dan Sn.
Skarn Cu-Au (e.g., Ertsberg, Irian Jaya; Ok Ted,
Selandia Baru) dan skarn Au (e.g., Red Dome,
Australia bagian timur) merupakan endapan skarn
yang sangat ekonomis di bagian barat daya lingkar
pasifik (Pacific Rim).
Endapan bijih skarn
Skarn Cu
umumnya didominasi oleh andradit (Fe-rich) garnet,
dan garnet masif yang terbentuk pada daerah
proksimal intrusi, yang semakin menjauh terjadi
peningkatan piroksen (Fe-poor) hingga vesuvianit
dan atau wollastonit dekat dengan kontak marmer.
kalkopirit dominan pada daerah proksimal,
sedangkan bornit terjadi pada zona alterasi
wolastonit.
epidot-aktinolit/tremolit menggantikan garnet.
kehadiran mineral hematit (specular hematite)
mencirikan lingkungan oksidasi dangkal.
Endapan bijih skarn
Skarn Au (e.g., Red Dome, Australia; Gunung Bijih
[Ertsberg] District, Irian Jaya; Wabu, Irian Jaya)
berasosiasi dengan pluton diorit-granodiorit dan
umumnya mengandung mineralisasi sub-
ekonomis Cu, Pb, Zn,
K-feldspar, skapolit, vesuvianit, apatit, dan Cl-
rich amfibol umum dijumpai,
kehadiran mineral arsenopirit dan pirhotit sebagai
sulfida utama mengindikasikan bahwa mineral ini
terbentuk pada lingkungan reduksi.
sebagian besar Au terjadi sebagai elektrum.
Endapan bijih skarn
Skarn Pb-Zn
terjadi pada bagian distal dari sumber intrusi, dan
umumnya terjadi penurunan pembentukan
mineralogi skarn,
pada tempat tertentu, mineralogi skarn barangkali
tidak ada,
sebagian besar mineral pada skarn Pb-Zn adalah
kaya akan mangan (manganese-rich),
rasio piroksen:garnet dan kandungan mangan
pada piroksen meningkat dari arah intrusi
Endapan bijih skarn
Skarn Fe
merupakan endapan skarn terbesar, meskipun yang
ditambang hanya kandungan magnetit dengan sedikit
kandungan Cu, Co, Ni, dan Au,
skarn ini umumnya terbentuk pada cekungan busur
belakang (back-arc) sampai busur kepulauan
berasosiasi dengan intrusi diabas atau diorit kaya Fe.
Skarn Mo dan Sn terbentuk pada lingkungan
continental rift dan berasosiasi dengan granit
leucocratic dan high-silica,
Skarn W dijumpai pada batolit granodiorit sampai
monzonit kuarsa calc-alkaline tererosi dalam.
Endapan mesotermal
Endapan mesotermal merupakan salah satu tipe
endapan hidrotermal yang terbentuk pada
lingkungan batuan metamorfik,
Karakteristik endapan mesotermal:
Urat emaskuarsa yang terdapat di sekitar batuan
metamorfik
Ekstraksi Au dari batuan samping melalui air
kristal (H 2O) dan CO 2, oleh perubahan
metamorfik antara fasies sekis hijau ke amfibolit
pada T sekitar 400-600C
Contohnya: greenstone belts Homstake mine/S-
Dakota, USA
Endapan mesotermal
Endapan mesotermal
Shear zones
Sebagian besar shear zones menunjukkan
kenampakan baik deformasi brittle maupun
deformasi ductile, yang terbentuk pada waktu yang
berbeda selama pembentukan shear zone.
Transisi antara ductile dan brittle mungkin terjadi
sebagai konsekuensi dari kenaikan kompetensi
batuan melalui shear zone, kenaikan laju tegangan,
atau kenaikan tekanan pori pada shear zone.
Shear zones
Shear zones
Shear zones
Penjelasan gambar pada slide sebelumnya:
Hubungan antara flat veins dan bulk strain pada

suatu tambang endapan mesotermal,


Urat-urat yang terbentuk pada extension fractures

melewati dari shear zone ke dalam daerah yang


mengalami tegangan tanpa rotasi (irrotational
strain)
Urat-urat ini tegak lurus terhadap sumbu-X dari elip

tegangan.
Alterasi batuan samping
Alterasi batuan beku, yang berasosiasi dengan endapan
pada batuan fasies sekis hijau berderajat rendah, yang
dicirikan oleh proses hidrolisis dan karbonatisasi dari
mineral-mineral feromagnesia dan oksida.
Pada batuan beku mafik, kumpulan sekis hijau dari
aktinolit-epidot-albit-kuarsa antara zona alterasi klorit,
yang dicirikan oleh kumpulan mineral klorit-kalsit, dan
suatu zona karbonat dalam dari dolomit Fe-serisit-pirit-
kuarsa.
Komponen utama yang ditambahkan pada batuan
teralterasi adalah: CO2 , K, S, dan H 2 O. Unsur langka
termasuk: Au, B, As, Rb, W, Mo, Ba, dan Sb.
Reaksi kimia alterasi
Aktinolit + epidot + larutan (CO2 +H 2 O) klorit + kalsit
+ silika
Klorit + kalsit + larutan (K + CO ) serisit + dolomit
+
2
+ silika + larutan (H 2 O + H + )
Magnetit + CO siderit + O
2 2
Siderit + larutan (H S) pirit + larutan (CO + H O)
2 2 2
Magnetit + larutan (H S + O ) pirit + H O
2 2 2
Albit + larutan (K + + H + ) serisit + silika + larutan

(Na+ )
Tugas: carilah rumus kimia lengkap dari mineral di atas
dan lengkapi koefisiennya secara stoikiometri.
Proses pembentukan
Komposisi dari larutan pembentuk mineral dan
kemungkinan asal mula dari larutan dapat dipelajari
dari analisis inklusi fluida dan isotop stabil (C, H, O,
dan S).
Umumnya suhu rata-rata pembentukan dari
mineralisasi mesotermal berdasarkan analisis inklusi
fluida didapatkan sekitar 277 48C. Suhu
homogenisasi yang diperolah dari pengukuran
inklusi fluida (suhu minimum) pada endapan yang
lain jenis ini bervariasi antara 200 sampai 490C.
Salinitas yang diestimasi dari data inklusi fluida
rendah: < 4 wt.% NaCl equivalent.
Sumber larutan
Ada beberapa sumber larutan pembentuk
mineralisasi mesotermal yang telah diusulkan:
Larutan metamorfik,
Larutan juvenil yang terbentuk karena proses
granu-litisasi kerak bagian bawah atau
pengeluaran gas pada mantel bagian atas,
Larutan hidrotermal magmatik,
Sirkulasi kembali airlaut
Komposisi larutan pada batuan metamorf dapat
diseban-dingkan dengan komposisi larutan
pembentuk bijih.
Sumber larutan
Salinitas larutan dari hasil analisis inklusi fluida
pada batuan metamorf umumnya rendah, dan rasio
CO 2:H 2O bertambah dari fasies sekis hijau, dimana
larutan dido-minasi oleh H 2O, hingga fasies granulit
yang didominasi oleh CO 2.
CO 2 pada batuan metamorf dihasilkan baik dari
proses internal (reaksi dekarbonatisasi, atau oksidasi
material karbonatan), atau dari sumber eksternal
(deep-seated source, seperti pengeluaran gas oleh
mantel).
Sumber larutan
Larutan yang berasosiasi dengan granulitisasi
merupakan sumber potensial dari larutan
hidrotermal. Inklusi yang kaya akan CO 2 banyak
dijumpai pada granulit.
Komposisi larutan berasosiasi granulit dapat
disebanding-kan dengan fluida yang kaya CO 2 dari
beberapa endapan emas.
Ini merupakan hasil pemisahan fase dari larutan
induk yang kaya akan H 2O, dengan demikian trans-
formasi larutan metamorfik menjadi larutan pem-
bentuk bijih membutuhkan dilusi yang signifikan.
Shear zones

Anda mungkin juga menyukai