Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum sahabat Qurani, apa kabarnya nih liburan kali ini?

Semoga nggak
lupa sama murojaah al-Qurannya ya biar tetep berkah liburannya. Nah liburan kali
ini, Lembaga Tahfizh dan Talim al-Quran Masjid Fathullah mengadakan acara yang
super berkah, super seru, pokoknya super-super deh yaitu acara Tahfizh Camp yang
diadakan di Villa AJ, Cisarua-Bogor. Agendanya adalah menghafal 5 juz dalam 7 hari.

Para peserta yang telah mengikuti acara ini adalah mahasiswa yang datang dari
berbagai daerah dan anggota-anggota LTTQ. Kami berangkat pada hari Minggu, 10
Januari 2016 menuju Villa AJ. Sesampainya di sana, acara tahfizh camp ini langsung
dibuka oleh Ketua Umum LTTQ dan tausiyah al-Quran oleh Ustadz Nizar, kemudian
dilanjutkan dengan pengarahan mengenai agenda tahfizh camp selama seminggu
ke depan. Kegiatan rutin setiap harinya dimulai dari pukul 02.30 22.00 WIB
dengan rincian sebagai berikut:

Qiyamul lail

Halaqah Quran

Salat Subuh berjamaah

Halaqah Quran

Istirahat (mandi & sarapan)

Salat Dhuha

Halaqah Quran

Istirahat (tidur siang & makan siang)

Salat Dhuhur

Halaqah Quran

Salat Ashar berjamaah

Hlaqah Quran

Istirahat (mandi & makan malam)

Salat Maghrib berjamaah

Tilawah jamai 1 juz

Salat Isya berjamaah

Halaqah QuranTidur.
Dari agenda yang sudah dipaparkan di atas, gimana sih caranya bisa mencapai 5
juz dalam 7 hari? Rahasianya adalah para peserta dianjurkan dapat menghafal satu
halaman al-Quran dalam waktu 30 menit sehingga dalam satu hari bisa
mengkhatamkan satu juz al-Quran. Contohnya, pada halaqah Quran setelah
qiyamul lail ada waktu sekitar 1 jam sebelum salat Subuh, sehingga para peserta
dianjurkan untuk menghafal 2 halaman untuk disetorkan kepada ustadz/ustadzah
yang mendampingi.SSelain menghafalkan Al-Quran, Tahfizh Camp juga diisi dengan
pemberian motivasi dari instruktur dan alumni-alumni LTTQ sehingga dapat
memotivasi peserta untuk lebih semangat menghafalkan Al-Quran. Pemberian
motivasi pertama disampaikan pada malam hari oleh ustad Fahmi selaku alumni
LTTQ. Beliau menjelaskan bahwa menghafal Al-Quran merupakan zikir akbar.

Para penghafal Al-Quran tidak perlu takut akan kekurangan rizki Allah karena Allah
sendiri yang telah menjamin rizki mereka. Beliau juga mengatakan bahwa Al-Quran
tidak bisa dihafalkan dengan instan, melainkan harus dengan niat dan usaha.
Menghafal Al-Quran juga tidak bisa diduakan dengan kegiatan-kegiatan yang
banyak menyita waktu menghafal dan murojaah karena akan membuat kualitas dan
kuantitas hafalan semakin berkurang.Pemberian motivasi selanjutnya disampaikan
oleh salah satu instruktur yaitu ustadzah Azizah. Beliau menceritakan kepada
semua peserta suka-duka yang beliau alami ketika beliau menghafal Al-Quran.
Beliau juga memberitahukan faktor-faktor keberhasilan menghafal seseorang.
Faktor-faktor tersebut antara lain: niat, ikhtiar, istiqomah, ikhlas, dan doa atau yang
disingkat NIIID. Need dalam bahasa Indonesia berarti butuh. Jadikanlah menghafal
Al-Quran sebagai kebutuhan kita agar dapat berhasil dalam menghafal. Selain itu,
faktor-daktor lain yang menentukan keberhasilan menghafal yaitu neighbor
(tetangga), maksudnya yaitu lingkungan tempat kita tinggal atau bergaul, I (diri kita
sendiri), dan tentunya God (Allah). Pada akhirnya kita hanya dapat menyerahkan
semuanya kepada Allah setelah berikhtiar.

Acara Tahfizh Camp ini ditutup dengan pemberian cinderamata kepada para
instruktur dan reward kepada peserta-peserta terbaik, yaitu:

Terbaik 1: Nabila Hafizah (Universitas Negeri Solo) dengan perolehan 5 juz

Terbaik 2: Abida Rahmah (Universitas Indonesia) dengan perolehan 4,5 juz

Terbaik 3: Fatimatuz Zuhroh (Institut Ilmu Al-Quran) dengan perolehan 4 juz.

Setelah kegiatan menyetorkan hafalan selesai kemudian kami berangkat menuju


Taman WIsata Matahari untuk refreshing setelah 6 hari menguras pikiran dan
tenaga untuk menghafalkan kalam Ilahi.
Hasil yang bisa dipetik dari acara tahfizh camp ini adalah menumbuhkan semangat
menghafal al-Quran dalam rangka menjaga dan melestarikan kalam Ilahi tidak
hanya dalam mengucapkannya saja namun juga terpatri dalam hati. Selain itu, kita
dapat membuat setiap waktu yang kita jalani akan menjadi berkah bersama al-
Quran, insyaa Allah. Barakallahu lanaa fii aunil Quran.

Anda mungkin juga menyukai