Aspal hayati dapat diperoleh dari biomassa. Biomassa adalah
sumber daya terbarukan yang potensial dimanfaatkan dalam industri aspal. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengembangkan aspal hayati dari barley hulls dan alfalfa stems (Schubert, 2006). Aspal hayati juga dapat diperoleh dari switchgrass (Boateng dkk, 2006). Fini dkk (2011) mengolah limbah babi (swine manure) menjadi aspal hayati dan minyak hayati. You dkk (2011) setelah Mohan (2006) menyebutkan bahwa aspal hayati dapat diperoleh dari pirolisis straw, olive pits, nuts shells dan sorghum. Salah satu sumber potensial untuk pembuatan aspal hayati di Indonesia adalah limbah cangkang kelapa sawit. Limbah cangkang kelapa sawit adalah biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai eko-material baru dan terbarukan dalam industri aspal di Indonesia. Melalui proses pirolisis, limbah cangkang kelapa sawit dapat diekstrak menjadi aspal hayati dan minyak hayati. Aspal hayati dapat digunakan sebagai pengikat agregat dalam campuran beraspal. Minyak hayati dapat melarutkan aspal dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan aditif aspal yang bersifat anti oksidan.
Xiu dkk (2011) membandingkan sifat-sifat minyak hayati yang
diperoleh dari swine manure dan pirolisis kayu dengan minyak bumi. Perbandingan tersebut disajikan pada Tabel 2.4 berikut ini. Tabel 2.4 Perbandingan sifat-sifat minyak hayati yang diperoleh dari swine manure dan pirolisis kayu dengan minyak bumi Sifat-sifat Minyak hayati Minyak hayati dari swine dari pirolisis manure kayu Kadar air (% berat) 2,37 15-30 pH 2,5 Massa jenis 1 1,2 C (% berat) 72,58 54-58 H (% berat) 9,76 5,5-7 O (% berat) 13,19 35-40 N (% berat) 4,47 0-0,2 Abu 0,78 0-0,2 HHV (MJ/kg) 36,05 16-19 Viskositas (pada 50 C, cP) o 843 40-100 Padatan (% berat) 0,2-1 Sisa destilasi (% berat) 63 s.d 50 Sumber: (Xiu dkk, 2011)
Aspal hayati dari limbah limbah cangkang kelapa sawit dapat
dihasilkan dari proses pirolisis sederhana. Gambar 2.3, 2.4, 2.5, 2.6 dan 2.7 berikut ini masing-masing menyajikan peralatan pirolisis, peralatan destilasi, limbah cangkang kelapa sawit, aspal hayati dan minyak hayati hasil pirolisis limbah cangkang kelapa sawit.
Gambar 2.3 Peralatan pirolisis (milik PT. Tropica Nucifera Industry)
Gambar 2.4 Peralatan destilasi Gambar 2.5 Cangkang k
Gambar 2.7 Minyak hay
Gambar 2.6 Aspal hayati hasil pirolisis pirolisis
Beberapa manfaat penggunaan bio-asphalt dibandingkan
dengan aspal minyak adalah: asapnya sedikit, baunya tidak tajam, suhu penghamparan 25C lebih rendah, emisi gas rumah kaca < 44%, konsumsi energi tidak terbaharui < 40%, material yang digunakan lebih hemat 5-10%, tingkat toksisitasnya lebih rendah, titik bakarnya > 160C.
Rangkuman Hal-hal penting perihal aspal dapat disajikan berikut ini :
Aspal merupakan bahan termoplastik.
Aspal terdiri dari 2 komponen utama yaitu asphaltense dan Tiga jenis aspal yang digunakan sebagai bahan jalan adalah aspal keras (AC), aspal cair dan aspal emulsi. Aspal keras digolongkan berdasarkan angka penetrasinya dan digunakan untuk campuran beraspal panas. Aspal keras lazim digunakan untuk lapis permukaan jalan yang bersifat struktural. Semakin rendah angak penetrasi berati semakin keras aspal tersebut sehingga lebih tahan terhadap peningkatan suhu. Aspal cair digolongkan menurut jenis bahan pelarut, kecepatan penguapan dan kekentalannya.Aspal cair digunakan untuk jenis campuran dingin hangat dan lazim diterapkan pada lapis permukaan non struktural. Semakin cepat aspal tersebut mengeras, semakin cepat lapisan permukaan jalan yang dibentuknya untuk siap melayani lalulintas. Aspal emulsi digolongkan menurut jenis muatan listrik bahan emulsinya dan kecepatan mengerasnya. Aspal emulsi digunakan pada campuran dingin dan lazim diterapkan pada lapis permukaan non struktural. Semakin cepat aspal tersebut mengeras, semakin cepat lapisan permukaan jalan yang dibentuknya untuk siap melayani lalulintas. Zat aditif aspal dapat memperbaiki sifat teknis aspal dan atau sifat teknis campuran beraspal. Ada 10 jenis bahan tambah aspal yaitu bahan pengisi (filler), karet, extender, polimer, kombinasi karet dan polimer, serat, oxidant, antiidant, hidrokarbon dan antistrip.