Anda di halaman 1dari 5

6.

Renungan situasional (pengakuan dan penyesalan


yang terlambat)
Perempuan 1. (menangis..) :
Mengapa itu harus terjadi bagi Dia. ..
Dia yang begitu pengertian dan penuh kasih..,
Dia yang telah menghapus air mataku disaat aku berduka
dan bersedih
Dia yang telah memberikanku makanan disaat aku
lapar
Tetapi mengapa kemarin waktu Dia disalibkan aku tidak ada
disanaMengapa aku tidak perduli atas kematiannya.
(tunduk)..
Aku adalah perempuan hina, yang hanya memiliki seorang
anak laki-laki.,
Aku sudah sempat kehilangan anakku, karena dia
meninggal
Tetapi Yesus yang baik dan Maha kuasa itu
menghidupkannya kembali
Aku sangat gembira aku sangat senang, karena
hidupku rasanya punya arti kembali karena Dia
menghidupkan anakku..
Tetapi beberapa lama setelah itu, aku dengar Dia
ditangkap,
Dia dihukumaku tidak peduli dengan berita itu..
Bahkan waktu Dia disalibkan pun aku tidak terpikir,
Bahwa Dia yang menghidupkan anakku kembali..
Dialah yang disalibkan itu.., dan Dia telah mati.
(menangis) Mengapa saya tidak berlari kesana..
Tuhan, aku belum sempat memberikan tanda terima
kasihku kepadaMu, Aku menyesal Tuhan aku terlambat
Tuhan.
Disaat aku mau mengucapkan terimakasih kepadaMu
Engkau telah mati. . Apa yang harus kulakukan.?

Perempuan 2 :(datang berlari - lari) :


Aku terlambat..aku terlambat.., aku sangat
menyesal...
Mengapa semuanya ini harus terjadi bagiNya
(menangis)
Dia yang sungguh hebat dan luar biasa. ..
Dia yang peduli dengan orang-orang miskin seperti kami ini,
..
Dia yang berhati mulia
Kemarin., aku terkejut mendengar kalau Dia sudah
ditangkap.
Dan disalibkan..
Tetapi aku begitu sibuk dengan pekerjaanku,
Pasienku tidak bisa kutinggalkan.. sehingga aku tidak
melihat Dia waktu Dia disalibkan.
Tuhan mengapa aku datang terlambat.
Mengapa aku tidak punya waktu untukMu.
Dan aku dengar Dia sudah dikubur...
Aku terlambat aku menyesal karena saya selalu sibuk
dengan tugas-tugasku,keluargaku dan pasienku.
.(menangis)
(Perempuan 1 datang mendekat)

Perempuan1 ( berbicara kepada P.2) :


Ibu, nampaknya kita sama-sama bersedih atas apa yang
terjadi kemarin, yaitu atas kematian Guru Yang baik itu, yaitu
Yesus Orang Nazaret itu..

Perempuan.2. :(Mengangguk)
ya., saya menyesal.hanya karena kesibukan, pekerjaan
dan bisnis..
aku tidak mempunyai waktu untuk Tuhanku yang sadah
banyak menolongku.(terisak-isak) (Perempuan 3
masuk.)

Perempuan 3 :Ampun.ampun!
Aku menyesal..aku menyesal. Aku malu dengan diriku..
Mengapa saya ikut kemarin mengolokolok Dia?
Mengapa aku kemarin ikut mengatakan :
Salibkan.salibkanlah Dia.. ! Mengapa tanganku ini ikut
melemparkan batu kepadaNya (sambil memukulkan
tangannya)
Mengapa mulutku ini ikut meludahi wajahnya..(memukul
mulutnya) Hanya karena sesuap nasi aku ikut mengejek
Dia..,
Hanya karena takut kepada penguasa aku ikut menghianati
Dia !
Ampuni aku Tuhan! Aku salah.! (sambil bersujud dan
manangis.) Aku ini orang yang tidak tau diri.!
Aku malu atas diriku., pada hal Dia sudah menyembuhkan
aku dari penyakit yang sudah lama kuderita
Dia sudah banyak menolong keluargaku,
Mengapa aku tidak mengingat itu disaat orang ramai
mengejek Dia.. ? Yang sepatutnya aku haruslah menegor
mereka,
Tetapi mengapah aku malah ikut mengejekMu sama dengan
mereka.
Aku ini adalah orang kejam huuuhuuuuu (menangis dan
tertunduk ke lantai)

Perempuan 2 (berbicara sama Perempuan 1) :


Apakah mungkin dia sama seperti kita, yang menangisi
kematian Yesus Guru yang baik itu ?

Seorang Laki - laki :


Aduh koh jadi begini (kepalanya dipegang) kenapa harus
begitu ya?
Aduhternyata yang kemarin disalibkan itu.
Dialah orang yang sudah menolongku untuk
mengembangkan dan memajukan usahaku saya ini,
sehingga bisa maju pesat begini,
Khususnya dalam segala alat-alat bangunan
Ternyata.., paku besar yang memaku tanganNya kemarin
dikayu salib itu adalah hasil pabrikku
Oh. kejamya aku..
Diwaktu orang - orang berseru - seru mengatakan salibkan
Dia..,
malah aku terus terpikir perlu paku dan aku berlari
mangambil paku dari toko ku.
Dan akhirnya.., paku yang memaku tangan Yesus yang baik
itu adalah bagian dari usahaku sendiri, dan namaku ada
dipaku itu. Tuhan, sungguh aku ini adalah orang kejam
yang membalas kebaikanMu dengan kekejian dan
kekejaman.. mengapa aku tidak mengenalMu kemarin.
? Mengapa aku tidak mengingat; Dialah yang menolongku
menjalankan usaha ini, mengapa. ??? (suara kaut).
Memang aku tidak jelas mengenalNya, karena setelah aku
minta tolong kepadaNya,
Dan Dia menolongku., mengajariku dan memberkatiku,
memang aku tidak pernah mencari Dia aku tidak pernah
menemui Dia.aku tidak pernah datang kepadaNya untuk
berterimakasih. Sungguh aku ini adalah orang kejam.,
yang membalaskan air susu dengan air tuba. Aku
menyesal..(tertunduk ke lantai.)

Suruhan Tuhan : Mengapa kalian menangis ?

Perempuan 1 :
Kami memyesal dan malu, karena kami tidak bebuat apa-apa
disaat Yesus disalibkan, sebagai bukti, bahwa kami mengenal
dan mengingat kebaikan Yesus Guru yang baik itu..

Perempuan 2 :
Hanya karena pekerjaanku, bisnisku aku tidak sempat
menemui Yesus, hingga Dia mati dan sudah dikuburkan

Perempuan 3 :
Aku lagi yang paling kejam Aku ikut meludahiNya
Aku ikut mengejekNya Aku ikut melemparNya dengan
batu

Lakilaki :
Aku juga adalah orang kejam yang membalaskan kebaikan
Yesus itu dengan kekejian
Aku membalas air susu yang diberiNya kepadaku dengan air
tuba,
Aku menyesal, aku malu dengan diriku.
Aku malu dihadapanMu ya Yesus

Suruhan Tuhan :
Bapa ibu sekalian.., baguslah jika kita menyadari semua
sikap kita terhadap Tuhan tetapi kita tidak perlu bersedih
karena dosa pelanggaran kita itu, sebab semuanya itu sudah
dipikulNya ke kayu salib.
Oleh karena kejahatan kita, Dia tertikam oleh karena
pemberontakan kita,
Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita dan oleh bilur -
bilurNya kita menjadi sembuh..
Dan dengarkanlah : Dia sudah bangkit seperti yang telah
dikatakanNya sebelumnya Kristus telah bangkit

Pelakon (serentak) :
Apa???? Dia bangkit dari kematian.?? Dia hidup
lagi ??
Kristus telah Bangkit ! (gembira)

Suruhan Tuhan :
Ya, Dia sudah bangkit dari kematian., Dia sudah hidup
kembali, marilah kita beritakan berita suka cita ini.. Mari kita
kabarkan kepada seluruh bangsa di dunia. Ayo kita pergi
( Pergi bersama - sama.)

Anda mungkin juga menyukai