Rabu
Rabu
Untuk bangunan apartement, kebutuhan jaringan akan fungsi dan utilitas cenderung tetap, tetapi untuk bangunan komersial
membutuhkan fkelsibilitas dalam hal tata letak yang memerlukan ruang terbuka yang cukup lebar dengan dinding partisi yang
dapat dipindah-pindah. Untuk yang menggunakan sistem struktur inti, inti dapat dipergunakan untuk menempatkan sistem
transportasi vertikal, tangga, wc, shaft, dan jaringan utilitas lainnya sehingga kadang bangunan mempunyai inti yang lebih dari
satu.
Beberapa bangunan tinggi menggunakan inti dan rangka. Dari segi perilaku denah ini diterapkan untuk memuaskan sistem plat
datar atau dinding rangka geser bersama belt trusses.
Inti dapat terbuat dari beton , baja atau konbinasi antara betoin dan baja. Keuntungan inti baja, dalam perakitan lebih cepat
karena pabrikasi. Sedangkan inti dari beton menghasilkan ruang yang sekaligus memikul beban. Juga dapat dipakai untuk
perlindungan saat kebakaran.
Bentuk denah yang bermcam-macam menungkinkan perletakan sejumlah inti bangunan. Sistem inti ini dikaitkan dengan bentuk
bangunan yang diatur menurut letaknya.
1. Letak inti :- inti fasade eksterior (diluar)
- inti interior : inti fasade (sekeliling)
- inti didalam bangunan
2. Jumlah inti :- inti tunggal
- inti terpisah
- inti banyak
3. Bentuk inti :- inti tertutup : bujur sangkar, persegi panjang, bulat, segitiga
- inti bentuk terbuka : bentuk X, I dan [
- Brntuk inti disesuaikan dengan bentuk bangunan
Susunan inti : - Simetris
- Asimetris
2. Dinding dan Plat
Dinding dan pelat datar adalah struktur kaku pembentuk permukaan. Dinding pemikul beban biasanya dapat memikul baik beban
arah vertikal maupun beban lateral (gempa, angin dan lain-lain)
Pelat datar biasanya digunakan secara horisontal dan memikul beban sebagai lentur, dan meneruskannya ke tumpuan. Struktur
pelat biasanya terbuat dari beton bertulang atau baja.
o Konstruksi kolom dalam struktur berhubungan dengan balok, terus sampai kepada ketinggian bangunan yang direncanakan.
Dapat juga kolom konstruksi dipasangkan stek sebagai pekerjaan kolom konstruksi selanjutnya, tetapi pemasangannya kurang
efisien.
o Pemasangan konstruksi kolom pada saat dipasangkan bekisting, harus betul - betul berdirinya tegak dan pemasangan beton
deking harus baik sehingga jika bekisting kolom ini dibuka hasil pengecoran kolomnya tidak mengalami kropos.
a. Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan stek pada kolom tersebut untuk keperluan dalam pemasangan dinding bata
sebagai perkuatannya.
b. Pembesian balok portal yang berhubungan dengan kolom - kolom konstruksi agar memperhatikan posisi pembesian di daerah
momen positip atau pada daerah tarikan begitu juga jarak dari sengkang atau cincinnya harus diperhatikan.
i. Jika pada konstruksi balok portal yang membentang cukup panjang harus memperhatikan ZAKING, atau antisipasi pada
kejadian lentur dikemudian hari setelah bekisting dibuka setelah umur beton sudah diliwati.
ii. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan khusus mengenai mutu beton yang akan dipakai agar melakukan percobaan
slump test, begitu juga pada saat pengecoran berlangsung, harus menggunakan adukan 1 Pc: 2 Ps:3 Kr serta melakukan test
kubus beton atau test silinder agar karakteristik betonnya dapat dicapai sesuai dengan persyaratan.
5. Kolom Portal
Kolom portal harus dibuat menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom - kolom portal tidak boleh digeser
pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah
kolom portal yang tidak sama untuk tiap - tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban
bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perobahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar
pada satu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama.
Balok portal merangkai kolom - kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke
kolom - kolom pendukung. HUbungan balok dan kolom adalah jepit - jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan
Momen, Gaya vertical dan Gaya horizontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom,
boleh di tambah tebalnya.
C. Beberapa Bangunan bertingkat dengan tipe system struktur yang digunakan
Indonesia memiliki banyak bangunan tinggi. Sistem struktur yang lazim dipakai ialah sistem struktur rigid frame dan flat slab.
Walaupun ketinggiannya tidak sefenomenal bangunan-bangunan tinggi yang ada di Dubai, Cina, Malaysia dan negara-negara asia
lainnya namun bangunan-bangunan tinggi di Indonesia patut diperhitungkan dari segi efisiensi dan fungsionalitasnya.
Salah satu contoh bangunan tinggi di Indonesia ialah Wisma BNI 46 di Jakarta. Bangunan ini memiliki ketinggian 262 m (hingga
pucuk antena) dengan jumlah lantai sebanyak 48 lantai. Menara dengan fungsi perkantoran ini dirancang oleh Zeidler Roberts
Partnership dan DP Architects Ltd.
Berdasarkan tabel perbandingan jumlah lantai dan sistem struktur yang digunakan, bangunan tinggi Wisma BNI 46 termasuk
dalam kategori efisien. Sistem struktur utama rangka kaku beton dibandingkan dengan jumlah lantai 48 buah dengan sistem
pengkaku tambahan seperti dinding geser merupakan sistem struktur yang cukup tepat dipakai.
Dengan demikian, pemilihan sistem struktur dan bahan utama seperti beton atau baja mempengaruhi efisiensi ketinggian lantai
yang optimal. Teknologi beton dan baja sudah berkembang baik dan banyak diterapkan di Indonesia. Dengan perbandingan sistem
struktur yang sudah dilakukan oleh Fazlur Khan tentu dapat banyak membantu pembangunan gedung-gedung tinggi di Indonesia
dalam mencapai efisiensinya, dan yang penting adalah bagaimana bangsa Indonesia terus mengembangkan teknologi tersebut
dalam kaitannya dengan issue hemat energi yang dewasa ini melanda seluruh dunia sehingga bangunan tinggi dengan teknologi
canggih tidak hanya menjadi icon saja melainkan memiliki keunggulan tersendiri dalam menjawab tantangan issue tersebut.
Dalam tekno ekonomi sangat penting untuk mempertimbangkan faktor efisiensi dalam membangun bangunan tinggi. Pemilihan
sistem struktur dan bahan seperti beton / baja turut mempengaruhi ketinggian jumlah lantai yang kemudian dapat ditentukan
efisien tidaknya suatu bangunan tinggi itu. Dalam buku Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi ( Wolfgang Schueller ), Fazlur Khan
mencoba membanding-bandingkan beberapa sistem struktur tersebut berkaitan dengan efisiensi yakni jumlah lantai maksimal
serta pemilihan jenis strukturnya agar mencapai pembangunan yang optimal.
Gambar di atas merupakan perbandingan beberapa sistem struktur bangunan bertingkat tinggi antara teknologi beton dan
teknologi baja serta perbandingan jumlah ketinggan lantai yang maksimal. Perbandingan tersebut sudah diteliti oleh Fazlur Khan
dan memberikan keuntungan pada masa kini dalam menentukan sistem struktur mana yang paling tepat untuk batas ketinggian
tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Fazlur Khan telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pemilihan
sistem struktur pada bangunan tinggi dalam mencapai tingkat efisiensi yang baik.
Rangka bangunan adalah bagian dari bangunan yang merupakan struktur utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang
bekerja padanya sehingga struktur konstruksi sangat penting dalam perencanaan sebuah bangunan bertingkat tinggi. Struktur itu
sendiri perlu ditangani oleh para ahli struktur bangunan demi kesempurnaan pembangunan bangunan bertingkat banyak.
Fungasi lantai tingkat;
Lantai tingkat diperlukan untuk penambahan tata ruangan suatu bangunan, mengingat kebutuhan atau penempatan untuk
kepuasan bagi si pemiliknya baik untuk ruangan beristirahat atau penataan barang - barang inventaris suatu rumah tinggal.
Lantai tingkat dapat sebagai hitungan tinggi untuk bangunan bertingkat tinggi pengaturan lantai dapat difungsikan sebagai untuk
kamar tidur atau untuk keperluan ruang lainnya.
Pada lantai untuk di tempatkan macam - macam jenis penerangan lampu untuk penerangan suatu ruang bisa bentuk lampu pijar,
lampu TL, atau armature mungkin memakai down light dan lain - lain.