Anda di halaman 1dari 7

BAB I

Pendahuluan

Perkembangan industri pariwisata pada tahun 2013 menurut laporan United


Nation World Tourism Organization (UNWTO) meski sedang dilanda oleh resesi dan
perlambatan ekonomi global, industri pariwisata tumbuh mengalami peningkatan
jumlah wisatawan sebesar 52 juta wisatawan. Angka pertumbuhan wisatawan yang
tertinggi berasal dari Asia Pasifik (+6%), Afrika (+6%), dan Eropa (+5%). Region
yang memiliki angka pertumbuhan tertinggi adalah Asia Tenggara (+10%), disusul
dengan Eropa Tengah dan Eropa Timur (+7%). Eropa Selatan dan Mediterania (+6%)
dan Afrika Utara (+6%). UNWTO memperkirakan pertumbuhan industri pariwisata
tumbuh 4% hingga 4,5% pada tahun 2014, melebihi perkiraan sebelumnya sebesar
3,8% per tahun pada tahun 2010 hingga 2020 (UNWTO 2013:10).

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di region pertumbuhan


wisatawan terbesar pada tahun 2013 yaitu Asia Tenggara. Potensi pertumbuhan
wisatawan dapat dimanfaatkan baik secara langsung maupun tidak langsung karena
Indonesia memiliki berbagai kekayaan alam dan budaya dari Sabang sampai
Merauke yang memiliki pesonanya masing-masing. Perpaduan kekayaan dan pesona
Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai jalur untuk meningkatkan perekonomian,
menciptakan lapangan pekerjaan dan devisa bagi negara.

Bali adalah contoh keberhasilan pariwisata meningkatkan perekonomian


masyarakat dan devisa negara. Bali mempunyai objek wisata pantai yang terkenal
sebagai tempat surfing, diving, memancing, dan watersport seperti Pantai Kuta,
Double-Six, Padang-Padang, Tanjung Benoa dan Pandawa. Selain itu terdapat juga
berbagai keindahan objek wisata budaya seperti Tanah Lot, Bedugul, Sukowati.
Kerajinan dan kesenian juga turut serta seperti kerajinan perak dan perhiasan,
kerajinan pahat dan patung serta lukisan. Budaya Bali seperti tari kecak, baju adat
Bali dan acara adat juga merupakan faktor penting dalam pariwisata Bali.

Beruntung Indonesia memiliki kawasan segitiga emas pariwisata, yaitu Pulau


Bali, Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok sendiri secara geografis
berada di timur Pulau Bali. Secara administratif Pulau Lombok termasuk dalam

1
2

provinsi Nusa Tenggara Barat, dimana didalamnya terdapat Pulau Lombok dan Pulau
Sumbawa. Luas wilayah ini adalah 20.153,20 km2. Terletak antara 115 46' - 119 5'
Bujur Timur dan 8 10' - 9 g 5' Lintang Selatan (ntb.bps.go.id).

Bisnis hotel untuk menunjang pariwisata di Lombok merupakan peluang


bisnis yang terbuka lebar, hal ini berdasarkan data kunjungan wisatawan asing
maupun wisatawan nusantara yang mengunjungi Pulau Lombok mulai dari tahun
2010 hingga tahun 2013. Data pada tabel 1.1 menunjukan tren pertumbuhan setiap
tahunnya.

Tabel 1.1 Kunjungan Wisatawan Ke Nusa Tenggara Barat


2010 2011 2012
Wisatawan asing 282.161 364.196 471.706
Wisatawan nusantara 443.227 522.684 691.436
Jumlah 752.388 886.880 1.163.142
Sumber : Pemprov NTB, 2013:467.

Bali sebagai destinasi wisata yang telah matang membuka peluang menjadi
pintu gerbang dan pasar bagi industri pariwisata di Lombok. Hal ini berdasar pada
data kunjungan wisatawan asing yang masuk melaui bandara Ngurah Rai pada tahun
2013 sebanyak 3.278.598 orang, sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 6.063.558
orang (Disparbud Bali, 2013). Dengan promosi dan pemasaran, sinergi antara
pemerintah maupun pelaku usaha dapat menjadikan Lombok sebagai destinasi
subtitusi ataupun komplementer pariwisata Bali.

Agar industri pariwisata dapat tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan


perekonomian dan devisa, perlu adanya jaminan kepastian usaha. Pemerintah telah
mengatur dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Pariwisata. Menurut
Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan
wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas yang diselenggarakan oleh masyarakat,
pengusaha, pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Pemerintah pada tanggal 20 Oktober 2011 telah melakukan ground breaking


program pengembangan daerah destinasi wisata terpadu di Lombok yang diberi
nama Mandalika Resort Development Project (Investor Daily, 20/10/2011).
3

Merupakan area wisata pantai yang terletak di daerah Kuta, Tanjung Aan dan
Gerubuk, Lombok, provinsi Nusa Tenggara Barat. Luas wilayah untuk
pengembangan program ini seluas 1,165 hektar dengan status Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) koridor 5, Bali, NTB, dan NTT. Dalam mengembangkan kawasan ini,
pemerintah bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Bali
Tourism Development Corporation (BTDC). Selanjutnya BTDC akan
mengembangkan sarana, prasarana dan juga mengundang investor asing maupun
local yang dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 : Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata

Sumber : www.thejakartapost.com

Mandalika akan menjadi tempat destinasi wisata pantai unggulan yang


terintegrasi di Lombok, dengan berbagai fasilitas kelas dunia dengan berbagai objek
wisata alam dan atraksi wisata. Mandalika direncanakan untuk menjadi destinasi
yang akan meningkatkan kunjungan para wisatawan asing maupun dalam negeri ke
Lombok. Dengan perpaduan infrastruktur dan fasilitas kelas dunia seperti hotel-hotel
berbintang, villa, perumahan mewah, watersport, surfing, diving, snorkeling,
memancing, lapangan golf, sirkuit F1 dipadu wisata budaya dan wisata alam di
Lombok akan menjadikan Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok menjadi
pariwisata bertaraf internasional (Mandalika Resort area profile; PT BDTC, 2012)
Dalam master plan Mandalika, lebih banyak menyasar dari segmen
menengah atas hingga segmen atas. Hal ini didasari oleh zoning masterplan milik
BTDC yang membagi dalam 3 Zona yaitu :
1. Luxury Residences and Villas di Zona perbatasan Pantai Kuta
dengan Tanjung Aan.
4

2. Hotels, Villas and Facilities di Zona Tanjung Aan.


3. Exclusive Villas and Hotels di Zona Gerubuk.

Terlihat bahwa ada segmen yang tidak tergarap oleh Mandalika Resort,
dimana segmen menengah ke bawah, para backpacker, pelajar, budget tourist
ataupun para wisatawan yang lebih peduli untuk menikmati objek wisata dan atraksi
wisata ketimbang menikmati hotel berbintang dan fasilitasnya tidak menjadi target
pasar Mandalika Resort, sehingga terbuka peluang untuk mendirikan bisnis budget
hotel setara bintang dua.

Hotel Delmarva hanya memberikan pelayanan jasa pelayanan terbatas berupa


kamar, in-room safety box, handuk, sarapan, wifi dan kolam renang dengan desain
infinity pool. Harga dan desain arsitektur memegang peranan penting dalam
keputusan konsumen untuk memilih menginap di hotel ini. Desain akan mengambil
desain dari rumah sasak yaitu rumah tradisional orang sasak, dan menggabungkan
dengan material modern.

Agar dapat mewujudkan budget hotel ini sangatlah kecil kemungkinan untuk
memilih lokasi didalam area Mandalika Resort. Hal ini dikarenakan tanah yang tidak
dijual, dan hanya tersedia opsi sewa dengan opsi 30 tahun perpanjang 20 tahun. Hal
ini dirasakan memberatkan dan membutuhkan investasi lebih besar.

Untuk menyiasatinya, penulis memilih lokasi yang berada di bukit yang


berbatasan langsung dengan Mandalika Resort. Lokasi berada di bukit dekat Pantai
Kuta Lombok, dimana hotel mempunyai pemandangan laut dan pantai dari lereng
bukit. Lokasi rencana hotel, hotel dapat ditempuh 5 menit dari Mandalika dan sekitar
25 menit dari Bandara Internasional Lombok. Akses ke hotel juga mudah dapat
diakses langsung dari jalan raya dengan aspal hotmix.
Dengan melihat berbagai peluang diatas serta potensi keindahan alam,
kemudahan akses dan potensi daerah Pantai Kuta Lombok untuk berkembang
menjadi destinasi wisata internasional. Serta adanya peluang segmen pasar yang
tidak digarap oleh perusahaan besar nasional maupun asing. Dengan mengacu pada
berbagai faktor diatas, penulis akan mengangkat topik tentang studi kelayakan
business start-up budget hotel di Kuta, Lombok.
5

Disamping itu hotel Delmarva menyediakan 84 kamar dengan tipe yang sama
dengan luas kamar sebesar 18 sqm. Adapun fasilitas yang hotel sediakan dalam
setiap jenis kamar adalah :
Twin / Queen Bed
Bantal dan selimut
TV
AC / kipas angin
Pengatur Air Panas (water heater)
Kamar mandi
Kotak Penyimpanan (safety deposit box)
Pengering rambut
Wi fi
Telepon
Teko air elektrik

Adapun fasilitas hotel lainnya adalah sebagai berikut ini:


1. Parkir untuk 25 Mobil dan motor
2. Kolam renang
3. Internet Wi-fi
4. Room service terbatas
5. Dapur umum
6. Meja depan (front office) yang siap 24 jam
7. Gratis akses parkir
8. Laundry (opsional)

Di masa yang akan datang Mandalika akan menjadi destinasi wisata pantai
unggulan yang terintegrasi di Lombok. Sebuah destinasi yang akan meningkatkan
kunjungan para wisatawan asing maupun dalam negeri ke Lombok. Dengan
masterplan (gambar 1.2) infrastruktur dan fasilitas kelas dunia seperti hotel-hotel
berbintang, villa, perumahan mewah, watersport, surfing, diving, snorkeling,
memancing, lapangan golf, sirkuit F1, theme park dipadu dengan wisata budaya dan
wisata alam yang di Lombok akan menjadikan Kawasan Pariwisata Mandalika
Lombok menjadi pariwisata bertaraf internasional.

Gambar 1.2 : Masterplan Mandalika Resort


6

Sumber : Mandalika Resort Company Profile

Untuk melihat potensi dan daya jual pariwisata Pulau Lombok untuk
mendukung bisnis hotel, terdapat tiga elemen penawaran pariwisata yang harus
diperhatikan yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas (Janianton Damanik & Helmut
F.Weber, 2006:11) dimana ketiga elemen ini berinteraksi untuk memberikan
pengalaman baik yang berwujud maupun tidak berwujud terhadap wisatawan.

Atraksi adalah produk utama sebuah destinasi. Atraksi berkaitan dengan apa
yang akan dirasakan atau apa yang akan dilakukan. Atraksi dibagi menjadi tiga,
yaitu: alam, buatan dan budaya. Atraksi alam adalah objek wisata keindahan alam
dan fitur dari alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan, antara lain Pantai Senggigi,
Pantai Kuta Lombok, Gili Trawangan, Gili Air, Gunung Rinjani. Kegiatan wisata
yang dapat dilakukan di Pulau Lombok adalah watersport, surfing, trekking Gunung
Rinjani, diving, memancing, snorkeling. Atraksi buatan adalah objek wisata maupun
pendukungnya yang dibangun oleh manusia, seperti peternakan kerang mutiara.
Atraksi budaya adalah atraksi untuk mengetahui, mempelajari dan menikmati budaya
dan adat istiadat, yaitu wisata budaya ke Desa Sasak.

Aksesibilitas adalah mencakup sarana dan prasarana transportasi untuk


mencapai Pulau Lombok dan selama di Pulau Lombok. Untuk mencapai lokasi
Delmarva hotel dari Bandara Internasional Lombok (BIL) Praya, yang berjarak 21
Km, dapat ditempuh dengan waktu 45 menit. Bandara ini dapat didarati oleh pesawat
jet berbadan lebar. Memiliki rute penerbangan internasional maupun domestik dari
dan menuju Lombok setiap harinya. Waktu tempuh dari Jakarta dengan transportasi
udara dengan waktu tempuh sekitar 2 jam, Surabaya 1 jam dan Bali 20 menit. Untuk
7

mencapai Pulau Lombok dapat juga menggunakan transportasi laut, waktu tempuh
dari dan ke Bali dapat ditempuh dengan perjalanan selama 1 jam dengan speedboat
mesin besar, sedangkan speedboat biasa sekitar 3 jam untuk perjalanan.

Untuk aksesibilitas selama di Lombok, jaringan jalan dengan aspal hotmix


telah terbentang ke berbagai tujuan di Pulau Lombok, transportasi umum menjadi
kendala bagi individual tourist. Hal ini dapat disiasati dengan menyewa kendaraan
bermotor seperti mobil, motor atau menggunakan travel.

Amenitas adalah segala fasilitas pendukung untuk pemenuhan kebutuhan


wisatawan selama berada di destinasi. Kaitannya dengan ketersediaan sarana
penginapan, hotel, guest-house, restoran atau tempat makan, massage, bar, cafe,
klinik, surf shop, rental kendaraan bermotor, biro perjalanan, kantor pos, warnet.
Dalam hal ini hampir dapat ditemui pada atraksi-atraksi di Lombok, kecuali ketika
trekking di Gunung Rinjani.

1.1 Ownership
PT. Delmarva International Tourism (PT. DIT) akan didirikan untuk
mengelola dan sekaligus pemilik bisnis perhotelan ini. Perusahaan akan
menggunakan badan hukum Perseroan Terbatas (PT), yang dimana pengajukan
pembiayaan, pinjaman dan kerjasama Business to Business (B2B) akan lebih mudah
dilakukan. Selain itu untuk meningkatkan kepercayaan dan confidence konsumen.
Juga sebagai payung hukum agar para pegawai mendapatkan haknya seperti yang
diatur oleh Undang-Undang Ketenaga Kerjaan.
Kepemilikan Hotel Delmarva View di Lombok merupakan kepemilikan
langsung, bukan waralaba ataupun lisensi merk dagang. Dimana komposisi
kepemilikan adalah sebagai berikut :
- PT. Pantai Timur Selapan (PTS) sebagai induk perusahaan dan
pemodal : 80%
- Penulis dibawah posisi sebagai manajemen & operasional : 20%

Anda mungkin juga menyukai

  • Miniproject Gabung
    Miniproject Gabung
    Dokumen33 halaman
    Miniproject Gabung
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Bab6 Gizi Kesling
    Bab6 Gizi Kesling
    Dokumen2 halaman
    Bab6 Gizi Kesling
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Blok 13 Guweh
    Blok 13 Guweh
    Dokumen20 halaman
    Blok 13 Guweh
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Bab6 Gizi Kesling
    Bab6 Gizi Kesling
    Dokumen2 halaman
    Bab6 Gizi Kesling
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Blok 11!!
    Blok 11!!
    Dokumen15 halaman
    Blok 11!!
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Bab 3-1
    Bab 3-1
    Dokumen14 halaman
    Bab 3-1
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Dita Erlina.n
    Skripsi Dita Erlina.n
    Dokumen129 halaman
    Skripsi Dita Erlina.n
    irvan syahmil
    Belum ada peringkat
  • Laporan Dokter Kecil
    Laporan Dokter Kecil
    Dokumen23 halaman
    Laporan Dokter Kecil
    maulana rifky
    Belum ada peringkat
  • Blok 10!!!!!!
    Blok 10!!!!!!
    Dokumen17 halaman
    Blok 10!!!!!!
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Blok 12...................
    Blok 12...................
    Dokumen20 halaman
    Blok 12...................
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • BLOk 9
    BLOk 9
    Dokumen12 halaman
    BLOk 9
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Bimbingan Cairan
    Bimbingan Cairan
    Dokumen1 halaman
    Bimbingan Cairan
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Blok 10!!!!!!!!!!!
    Blok 10!!!!!!!!!!!
    Dokumen16 halaman
    Blok 10!!!!!!!!!!!
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Bblok 24
    Bblok 24
    Dokumen1 halaman
    Bblok 24
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Blok 11 - .
    Blok 11 - .
    Dokumen11 halaman
    Blok 11 - .
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Bagaimana Mengetahui Bahwa Dengan Visus 6
    Bagaimana Mengetahui Bahwa Dengan Visus 6
    Dokumen1 halaman
    Bagaimana Mengetahui Bahwa Dengan Visus 6
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 - Submit
    BAB 2 - Submit
    Dokumen32 halaman
    BAB 2 - Submit
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Bacterial Food Poisoning
    Bacterial Food Poisoning
    Dokumen42 halaman
    Bacterial Food Poisoning
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Case Anak 2
    Case Anak 2
    Dokumen10 halaman
    Case Anak 2
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 - Fix
    BAB 3 - Fix
    Dokumen18 halaman
    BAB 3 - Fix
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Beneficence
    Beneficence
    Dokumen1 halaman
    Beneficence
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Bahan Blok 13
    Bahan Blok 13
    Dokumen14 halaman
    Bahan Blok 13
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Done
    Bab IV Done
    Dokumen12 halaman
    Bab IV Done
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Case
    Case
    Dokumen34 halaman
    Case
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Case Report
    Case Report
    Dokumen3 halaman
    Case Report
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Case IPD
    Case IPD
    Dokumen45 halaman
    Case IPD
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • b30 Status Gizi Balita Mgrs
    b30 Status Gizi Balita Mgrs
    Dokumen15 halaman
    b30 Status Gizi Balita Mgrs
    Fitriana Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • BAB V - Submit
    BAB V - Submit
    Dokumen17 halaman
    BAB V - Submit
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Case Sulit Ablatio
    Case Sulit Ablatio
    Dokumen22 halaman
    Case Sulit Ablatio
    Rionaldo Sanjaya
    Belum ada peringkat