2.2 Kepemilikan
Delmarva Hotel, Kuta, Lombok merupakan hotel perdana dibawah
line budget hotel Delmarva yang didirikan oleh PT.DIT. Kepemilikan Hotel
Delmarva di Lombok merupakan kepemilikan langsung dengan pembagian
saham sebgai berikut :
1. PT. PTS sebagai induk perusahaan dan pemodal : 80%
2. Penulis dibawah posisi sebagai manajemen & operasional : 20%
9
10
2.3 Perijinan.
Dalam mendirikan hotel di Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki
perijinan-perijinan yang harus dipenuhi pelaku usaha agar usaha yang
dijalankan legal dan memenuhi perijinan yang sudah ditentukan. Perijinan
penting untuk dimiliki oleh badan usaha agar kegiatan usaha berjalan lancar,
mendapatkan perlindungan hukum dan memberikan kenyaman dan confidence
untuk tamu yang menginap.
Istilah Izin Usaha Pariwisata (IUP) sudah tidak lagi digunakan setelah
Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: KEP-012/MKP/IV/2001
tentang Pedoman Umum Perizinan Usaha Pariwisata. Pengajukan perizinan
dilakukan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) Kabupaten Lombok
Tengah. KP2T merupakan perizinan terpadu 1 pintu Kabupaten Lombok Tengah
untuk mempermudah proses investasi dan perizinan usaha dimana semua
perizinan didalam wilayah kabupaten dapat dilakukan disini. Pemilihan
perizinan melalui KP2T kabupaten Lombok Tengah dikarenakan lokasi PT. DIT
dan Delmarva Hotel berada di Pantai Kuta yang berada dalam wilayah
administratif Kabupaten Lombok Tengah provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sumber : Penulis
Pada gambar 2.1 dapat dilihat proses pengurusan perijinan yang harus
dijalankan oleh pengelola dimana izin-izin tersebut merupakan syarat
pembangunan dari pemerintah.
karena Wet tu tlu diidentikan sebagai Waktu Telu atau Tiga Waktu, sehingga
dimana wet tu tlu ditafsirkan sebagai ajaran Islam yang hanya mengerjakan
shalat tiga kali dalam sehari) dalam menjalani pergaulan hidup bermasyarakat
menjalankan sistem nilai yang diyakini. Dalam menjalankan sistem nilai tersebut
tentunya harus ada pengurus lembaga adat yang merumuskan, menjalankan,
menjaga sistem nilai dan awiq-awiq (aturan-aturan kemasyarakatan) tersebut
sebagai prinsip dasar dalam pergaulannya. Oleh karena itu keberadaan lembaga
adat berperan untuk menjalankan aturan dan awiq-awiq adat itu.
Berbicara pada konteks masyarakat adat tentunya tidak luput pula dari
tarik ulur kepentingan antar individu maupun kelompok yang menjadikan
ketidakharmonisan dalam masyarakat adat. Secara umum masyarakat di daerah
Bayan sebagian besar masih kuat memegang adat istiadat, sehingga jika terjadi
sengketa maka yang akan melakukan penuntutan atau keberatan adalah
masyarakat umum, karena dirasakan telah melanggar awiq-awiq adat. Dan di
lain sisi masyarakat mempunyai rasa tanggung jawab bersama bukan dibebankan
kepada perorangan saja. Dalam hal ini peran lembaga adat dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada sangat dominan.
15
7. Memaling
Yaitu mengambil barang yang bukan miliknya tanpa seizin orang yang
memilki barang tesebut dengan niat untuk dimilkinya.
Seperti yang sudah diungkapkan oleh Stanton diatas maka pada setiap
kegiatan pasar selalu diikuti oleh kegiatan pemasaran untuk mencari pasar yang
tepat ataupun menciptakan pasar. Hal ini berdasarkan pada pengertian bahwa
pasar adalah tempat bertemunya antara kekuatan penawaran dan permintaan.
Apabila sudut pandang diarahkan menuju bagaimana produk dapat
mempengaruhi terhadap dua kekuatan tersebut maka terlebih dahulu harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi akan permintaan suatu barang
atau jasa, yaitu :
a. Harga barang itu sendiri
b. Harang barang lain (barang subtitusi atau barang complementer)
c. Tingkat Pendapatan
d. Selera
e. Jumlah penduduk
f. Tujuan perusahaan
g. Faktor khusus
Berikut ini beberapa faktor unggulan yang menjadikan Pulau Lombok sebagai
destinasi pariwisata baru yang terus tumbuh :
18
Pada tabel 2.3 diatas merupakan data jumlah tingkat hunian hotel
periode tahun 2012-2013 dan data berjalan dari tahun 2014 hingga bulan April
2014. Trend kenaikan jumlah tingkat hunian hotel berbintang di Nusa Tenggara
Barat pertumbuhannya sangat signifikan dengan ditambah pada data berjalan
2014, terlihat potensi pertumbuhan 2014 hingga 500.000 wisatawan per tahun
yang menginap pada hotel berbintang dapat dicapai. Berikut ini adalah tingkat
pertumbuhan dari tahun ke tahun
n
Dalam Negeri 289.803 333.010 43.207 14,91
Luar Negeri 80.052 101.164 21.112 26,37
Gabungan 369.855 434.174 64.319 17,39
Sumber : Diolah dari BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat
Dari gambar 2.3 diatas menjelaskan bahwa season hunian untuk wisatawan luar
negeri dapat dibagi menjadi :
1. Low season : Januari s/d Mei, November s/d Desember
2. Warming-up Season : Mei s/d Juni
3. Peak Season : Juli s/d Oktober
Dari gambar 2.4 dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah tamu gabungan yang
memilih hotel bintang yaitu :
1. Low season : Januari s/d Maret, Juli
2. Warming-up Season : April s/d Juni
3. Peak Season : Agustus s/d Desember
2.7.1 Jumlah Tamu Asing Dan Tamu Domestik Yang Menginap Dihotel
Berbintang Menurut Kelas Hotel
Delmarva hotel merupakan low budget hotel berbintang tiga dengan
pelayanan konsep limited-service, menyediakan jasa layanan akomodasi
penginapan hotel berbintang dengan motto everyday 1-star price for 5-star
sleep.
Posisi layanan limited-service yang kami sebut flexible plan ini
merupakan perpaduan antara layanan standar hotel bintang dua yang dapat
ditambah menjadi layanan hotel bintang tiga sesuai dengan kebutuhan
konsumen, konsumen dapat memilih plan minimal dan mengkonfigurasinya
sesuai dengan kebutuhan menginap. Untuk lebih jelas tentang layanan
flexible plan dari Delmarva dapat dilihat pada bab tiga.
Delmarva hotel sesuai dengan mottonya ingin mendorong konsumen
hotel bintang 1 mengupgrade ke layanan minimal plan setara bintang dua,
23
pilihan utama konsumen hotel bintang dua, dan pilihan alternatif bagi
konsumen hotel bintang tiga dengan layanan tambahan yang dapat diupgrade
setara dengan layanan bintang-3.
Tabel 2.5 Jumlah Tamu Asing Dan Tamu Domestik Yang Menginap Dihotel
Berbintang Menurut Kelas Hotel 2012
N Bulan Kelas Hotel Jumla
o h Total
Bintan Bintan Bintan Bintan Bintan
g1 g2 g3 g4 g5
1 Januari 3.938 2.716 5.248 10.358 2.471 24.731
2 February 3.028 856 5.492 11.027 1.671 22.074
3 Maret 4.008 1.013 8.716 13.898 2.146 29.781
4 April 3.233 1.102 5.402 15.056 2.625 27.418
5 Mei 3.002 1.953 9.749 16.155 2.669 33.528
6 Juni 3.113 1.420 10.641 16.988 3.067 35.229
7 Juli 2.674 1.340 8.680 16.808 3.013 32.515
8 Agustus 2.054 948 5.344 15.165 3.301 26.812
9 September 2.702 1.709 7.510 15.516 2.998 30.435
10 Oktober 3.516 2.405 8.243 17.350 2.576 34.090
11 November 3.128 1.762 7.152 17.182 2.932 32.156
12 Desember 4.202 2.568 9.629 19.817 3.870 40.086
Jumlah/Tota 38.598 19.792 91.806 185.320 33.339 368.85
l 5
Tahun
2011 40.633 31.402 62.348 152.365 26.691 316.43
9
2010 33.258 21.898 51.608 135.547 26.025 268.33
6
2009 29.134 15.594 32.797 114.297 20.542 212.36
4
2008 19.302 16.538 29.550 101.826 19.410 186.62
6
Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat
24
Tabel 2.6 sampai dengan 2.9 ini adalah pertumbuhan jumlah tamu
dan persentase tingkat pertumbuhan dari tahun 2008 hingga tahun 2005.
Secara persentase pada hotel bintang-1 dan bintang-2 terjadi tingkat
pertumbuhan yang naik turun, baik jumlahnya dan persentase
pertumbuhannya. Pada bintang-3 tergambar pertumbuhan yang tinggi baik
dari jumlahnya maupun persentase.
Ada beberapa faktor hasil survei harga melalui situs Agoda.com dan
survei pelayanan dan fasilitas yang ditawarkan hotel-hotel lain yang membuat
konsumen lebih memilih hotel bintang-3 di Pulau Lombok yaitu :
1. Kenyamanan
2. Standar Kamar
3. Keamanan
4. Range harga antara bintang-2 antara bintang-3 hanya berbeda sedikit
melalui promosi-promosi diskon yang gencar dilakukan oleh hotel-
hotel bintang-3.
90000
80000
70000
Bintang 1
60000
Bintang 2
50000 Bintang 3
40000
30000
20000
10000
0
2008 2009 2010 2011 2012
Gambar 2.6
Grafik Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing Dan Tamu Domestik Yang
Menginap Dihotel Berbintang Menurut Kelas Hotel 2008-2012
27
Dari gambar 2.6 pertumbuhan jumlah tamu asing dan tamu domestik yang
menginap di hotel bintang mengalami kenaikan yang signifikan untuk di bintang 3
sedangkan pada hotel kelas bintang 1 dan 2 mengalami penurunan.
Delmarva yang hanya memiliki 80 kamar. Dengan rata-rata tamu seperti tabel
diatas peluang Delmarva untuk merebut market share sangat tinggi.
2.7.2 Data hotel bintang dan usaha pariwisata di Nusa Tenggara Barat
Jika melihat data dibawah untuk hotel berbintang di kabupaten
Lombok Tengah hanya terdapat satu hotel berbintang yaitu Novotel.
Delmarva sendiri berada pada segmen dan target konsumen yang berbeda
dengan hotel Novotel. Persaingan Delmarva dalam menarik konsumen dan
menjual jasa hotelnya adalah bagaimana memenangkan persaingan dengan
hotel melati di kabupaten Lombok Tengah.
akan berkurang untuk permintaan yang meliputi kebutuhan tersier ini yaitu
industri pariwisata.
Sumber : Bank Indonesia, Kajian Ekonomi Regional NTB Triwulan III 2013
Mandalika Resort dan atraksi wisatanya tetapi tidak mampu untuk menginap di
hotel-hotel menengah atas.Beberapa perubahan dewasa ini seperti perkembangan
teknologi, globalisasi dan deregulasi mengharuskan perusahaan mengubah orientasi
dan strateginya. Beberapa kekuatan utama yang menyebabkan perilaku baru (Kotler,
2000) adalah:
- Pelanggan: Dewasa ini pelanggan mengharapkan peningkatan kualitas,
pelayanan dan keaneka-ragaman. Konsumen dapat dengan mudah untuk
mendapatkan informasi dan membandingkannya untuk mendapatkan produk
atau jasa yang terbaik.
- Brand: Pasar di berbagai negara banyak mengalami deregulasi sehingga
brand asing dapat melakukan investasi bersaing langsung dengan brand
lokal. Pemerintah berbagai negara dewasa ini sudah tidak dapat melakukan
proteksi pasar untuk melindungi brand lokal. Hal ini menyebabkan tiap
produsen harus meningkatkan daya saing melalui difrensiasi, inovasi dan
promosi.
- Store-based retailer: Munculnya waralaba-waralaba dengan manajemen dan
standar yang seragam mulai menggeser retail-retail lokal.
Analisis SWOT
1. Kekuatan (Strengths)
Kelebihan apa saja yang Delmarva miliki sehingga menarik minat pasar.
a. Lokasi perhotelan yang strategis
1) Lokasi Delmarva Hotel yang berdekatan dengan Mandalika Resort
2) Dekat dengan pantai
3) Transportasi mudah
35
Dapat dilihat pada grafik pada gambar 2.4 bahwa jumlah tamu asing
maupun tamu domestik selalu meningkat selama tahun 2012. Pada gambar
2.2 dapat dilihat juga adanya peningkatan yang signifikan dari tahun 2008
2012. Dengan demikian dapat dilihat bahwa peluang utuk industri
perhotelan sangat tinggi, karena kebutuhan penginapan akan meningkat
seiring dengan peningkatan dari jumlah tamu yang datang.
4. Ancaman (Threats)
(Austin, 1981)
1. Kemana produk akan dijual ?
2. Apakah pasar cukup luas untuk dapat menampung produksi baru tanpa
mempengaruhi harga ?
3. Jika harga menunjukkan indikasi akan terpengaruh, lalu berapa besarnya?
4. Apakah proyek masih dapat terus berjalan pada tingkat harga yang baru?
5. Berapa besar porsi (share) keseluruhan pasar yang akan dikuasai proyek?
6. Apakah tersedia fasilitas-fasilitas yang cocok untuk menangani produk baru
tersebut ?
7. Mungkin harus dimasukkan juga persyaratan untuk pengolahan dalam
proyek, atau diperlukan suatu proyek pemasaran yang terpisah dari proyek
pengolahan atau distribusi
8. Apakah produk yang dihasilkan proyek dimaksudkan untuk konsumsi
domestik atau ekspor ?
9. Apakah proyek menghasilkan kualifikasi atau kualitas yang diminta oleh
pasar?
37
10. Rencana finansial apa yang diperlukan untuk memasarkan output, dan
persyaratan khusus yang bagaimana yang diperlukan dalam proyek untuk
membiaya pemasaran?
Untuk menghadapi semua ini maka perusahaan dan harus segera bertindak
melakukan beberapa perubahan.
1. Reengineering: berubah dari fokus pada departemen fungsional menjadi
mengatur kembali proses utama dengan membentuk tim multi disiplin.
2. Outsourcing: berubah dari membuat sendiri segala sesuatu dalam
perusahaan menjadi membeli barang yang lebih bagus, atau membeli barang
atau jasa yang lebih murah dari luar. Bahkan sampai pembentukan virtual
company.
3. E-commerce: berubah dari menarik konsumen datang ke toko menjadi
menyediakan segala info dan melayani pelanggan melalui internet.
4. Benchmarking: berubah dari bersandar pada self-improvement menjadi
mempelajari world-class performers dan mengadopsi best practices.
5. Alliances: berubah dari mencoba menang sendiri menjadi
membentuk jaringan atau partner perusahaan.
6. Partner-suplliers: berubah dari menggunakan banyak pemasok menjadi
beberapa pemasok saja tapi membentuk hubungan partnership.
7. Market-centered : berubah dari pengaturan berdasarkan produk menjadi
pengaturan berdasarkan segmen pasar.- Global and local : dari lokal saja
menjadi global dan lokal.
8. Decentralized : berubah dari mengatur dari puncak berubah menjadi
dorongan lebih insentif dan intrepreneurship pada tingkat lokal.
keindahan alam dan fitur dari alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan, antara
lain Pantai Senggigi, Pantai Kuta Lombok, Gili Trawangan, Gili Air, Gunung
Rinjani. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Pulau Lombok adalah
watersport, surfing, trekking Gunung Rinjani, diving, memancing, snorkeling.
Atraksi buatan adalah objek wisata maupun pendukungnya yang dibangun oleh
manusia, seperti peternakan kerang mutiara. Atraksi budaya adalah atraksi untuk
mengetahui, mempelajari dan menikmati budaya dan adat istiadat, yaitu wisata
budaya ke Desa Sasak.
santai, nyaman, dan indah. lingkungan di mana untuk melakukan bisnis maupun
liburan mereka.