Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Berat Jenis

I. JUDUL PRAKTIKUM
Penentuan Berat Jenis

II. TUJUAN
Menentukan berat jenis larutan dengan piknometer dan areometer
Menentukan berat jenis padatan dengan piknometer
Mengenal faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat jenis

III. PERINCIAN KERJA


Menentukan berat jenis etanol dengan piknometer dan areometer
Menentukan berat jenis padatan (pasir) dengan piknometer

IV. ALAT DAN BAHAN

ALAT yang digunakan


Piknometer 25 ml
Areometer 0,7 0,9
Gelas kimia 250 ml
Gelas ukur 250 ml
Pipet Pasteur
Termometer 0 1000C
Timbangan analitik

BAHAN/ Zat yang digunakan


Etanol 96%
Pasir kwarsa
Air demineral
Daun muda
Daun kering

V. DASAR TEORI

Berat jenis adalah konstanta/ tetapan bahan tergantung pada suhu untuk tubuh padat, cair,
dan bentuk gas yang homogen.

Berat jenis didefinisikan sebagai massa suatu bahan per satuan volume bahan tersebut..
Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut :

Satuan dari berat jenis adalah kg/dm3, g/cm3, atau g/ml. g/liter

Dikenal beberapa alat yang dapat digunakan untuk menentukan berat jenis, yaitu areometer,
piknometer, neraca whestphaal. Untuk pekerjaan secara rutin dalam suatu laboratorium
terdapat peralatan elektronik untuk menentukan berat jenis.

Berat jenis relatif (spesifik) adalah perbandingan antara berat jenis zat pada suhu tertentu
terhadap berat jenis air pada suhu tertentu pula.
Berat jenis relatif tidak mempunyai satuan. Berat jenis relatif akan sama dengan berat jenis
absolut bila sebagai pembanding adalah air pada suhu 40C.

Penentuan berat jenis zat cair dengan areometer

Penentuan berat jenis dengan areometer berdasarkan pada prinsip Archimedes. Setiap benda
yang dicelupkan ke dalam suatu cairan, akan mengalami gaya angkat yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan, karena adanya benda tersebut.
Areometer berbentuk sebuah silinder yang berlubang. Agar areometer dapat tercelup dengan
posisi yang tepat (skala tercelup dalam cairan), maka areometer diisi dengan butir-butir Pb.
Skala-skala pada areometer menunjukkan berat jenis cairan. Semakin kecil berat jenis cairan,
areometer akan tercelup semakin dalam. Karena itu skala pada areometer menunjukkan angka
yang semakin besar dari atas ke bawah.

Penentuan berat jenis dengan piknometer

Berat jenis suatu zat dapat dihitung yaitu mengukur secara langsung berat zat dalam
piknometer (dengan menimbang) dan volume zat (ditentukan dengan piknometer).
Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan rungan yang
ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air.
Ketelitian metode piknometer akan bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan
bertambahnya volume piknometer. Optimun ini terletak sekitar isi ruang 30 ml.
Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis suatu zat adalah :

Temperatur,
dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga
dapat mempengaruhi berat jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah
dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung berat jenisnya. Oleh
karena itu, digunakan suhu dimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC (suhu
kamar).

Massa zat,
jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan berat jenisnya juga menjadi lebih
besar.

Volume zat,
jika volume zat besar maka berat jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat
itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, berat molekulnya serta kekentalan dari suatu zat
dapat mempengaruhi berat jenisnya.

VI. PROSEDUR KERJA

Penentuan volume piknometer

Timbang piknometer kosong, bersih dan kering (a gram)


Isi piknometer dengan air demineral pada suhu 180C yang telah diketahui berat jenisnya
Timbang piknometer yang berisi air demineral tepat pada suhu 200C (b gram)
Hitung berat air demineral pada suhu 200C
Hitung volume air demineral
Volume air = volume piknometer
Ulangi percobaan

Penentuan berat jenis zat cair dengan piknometer

Timbang piknometer kosong, bersih dan kering yang telah ditentukan volumenya (c gram)
Isi piknometer dengan zat cair pada suhu 180C
Timbang piknometer yang berisi zat cair tepat pada suhu 200C (d gram)
Hitung berat zat cair
Hitung berat jenis zat cair pada 200C
Ulangi percobaan

Penentuan berat jenis padatan dengan piknometer

Timbang piknometer kosong, bersih, dan kering yang telah ditentukan volumenya (e gram)
Isi piknometer dengan zat padat sampai separuh dari piknometer terisi
Timbang piknometer yang berisi zat padat tersebut (f gram)
Tambahkan kedalam piknometer berisi zat padat, suatu zat cair pada suhu 180C yang telah
diketahui berat jenisnya. (perhatikan, tidak boleh terdapat gelembung udara dalam
piknometer)
Timbang piknometer berisi zat padat dan zat cair tepat pada suhu 200C (g gram)
Hitung volume zat padat
Hitung berat zat padat
Hitung berat jenis zat padat, ulangi percobaan

Penentuan berat jenis zat cair dengan areometer

Masukkan kedalam gelas ukur 250 ml suatu zat cair yang akan ditentukan pada suhu 200C
Masukkan secara hati-hati aerometer
Baca skala pada aerometer
Catat berat jenis zat cair tersebut

VII. DATA HASIL PENGAMATAN

1. Pengukuran berat jenis etanol dengan areometer

Berat jenis etanol 96% = 0,94 g/ml


10 ml etanol + 90 ml aquades = 0,82 g/cm3
12 ml etanol + 88 ml aquades = 0,80 g/cm3
14 ml etanol + 86 ml aquades = 0,78 g/cm3
16 ml etanol + 84 ml aquades = 0,74 g/cm3
18 ml etanol + 82 ml aquades = 0,70 g/cm3
20 ml etanol + 80 ml aquades = 0,68 g/cm3

2. Penentuan berat jenis dengan piknometer

Kalibrasi
Berat piknometer kosong = 33,4827 gram
Berat piknometer + aquades = 58, 5746 gram

Pasir kwarsa
Berat piknometer kosong =
I. 33,5148 gram
II. 33,5901 gram

Berat piknometer + pasir kwarsa =


I. 33,6018 gram
II. 33,6674 gram
Berat piknometer + pasir kwarsa + aquades =
I. 58,6486 gram
II. 58,5928 gram

Daun muda

Berat piknometer kosong =


I. 33,5574 gram
II. 33,6156 gram
Berat piknometer + daun muda =
I. 33,5770 gram
II. 33,6474 gram
Berat piknometer + daun muda + aquades =
I. 58,5500 gram
II. 58,5313 gram

Daun kering

Berat piknometer kosong = 33,6380 gram


Berat piknometer + daun kering = 33,6377 gram
Berat piknometer + daun kering + aquades = 58,5850 gram

VIII. PERHITUNGAN/PENGOLAHAN DATA

Penentuan berat jenis dengan Areometer

Contoh:

V1 . %1 = V2 . %2
10 ml . 96% = 100 ml . %2
%2 =
= 9,6%

Adapun hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini!

Tabel

Tabel Dentitas Etanol dengan berbagai konsentrasi


No Konsentrasi (%) Berat Jenis
1 9,6% 0, 82 g/cm3
2 11,52% 0,80 g/cm3
3 13,44% 0,78 g/cm3
4 15,36% 0,74 g/cm3
5 17,28% 0,70 g/cm3
6 19,20% 0,68 g/cm3

Grafik

Berat jenis etanol murni (konsentrasi 96 %) adalah 0,94 g/ml


Jika dicampurkan dengan aquades, konsentrasi dan berat jenis etanol berbanding terbalik.
Jika konsentrasi etanol besar, maka berat jenisnya kecil. Begitu pula sebaliknya.

Penentuan berat jenis dengan Piknometer


Kalibrasi

Berat air = (b-a) gram


= 58,5746 gram 33,4827 gram
= 25,0919 gram

Volume Piknometer =
=
= 25,20178 cm3

Pasir Kwarsa I

Berat air = (g-f) gram


= 58,6486 gram 33,6018 gram
= 25,0468 gram

Volume air =
=
= 25,156482 cm3

Volume padatan = V piknometer V air


= 25,20178 cm3 25,156482 cm3
= 0,045298 cm3

Berat padatan = (f-e) gram


= 33,6018 gram 33,5148 gram
= 0,087 gram

Berat jenis padatan =


=
= 1,9206

Pasir Kwarsa II

Berat air = (g-f) gram


= 58,5928 gram 33,6674 gram
= 24,9254 gram

Volume air =
=
= 25,034551 cm3

Volume padatan = V piknometer V air


= 25,20178 cm3 25,034551 cm3
= 0,167229 cm3

Berat padatan = (f-e) gram


= 33,6674 gram 33,5901 gram
= 0,0773 gram

Berat jenis padatan =


=
= 0,4622404

Daun Muda I

Berat air = (g-f) gram


= 58,5500 gram 33,5770 gram
= 24,973 gram

Volume air =
=
= 25,0823 cm3

Volume padatan = V piknometer V air


= 25,20178 cm3 25,0823 cm3
= 0,11948 cm3
Berat padatan = (f-e) gram
= 33,5770 gram 33,5574 gram
= 0,0196 gram

Berat jenis padatan =


=
= 0,16404

Daun Muda II

Berat air = (g-f) gram


= 58,5313 gram 33,6474 gram
= 24,8839 gram

Volume air =
=
= 24,9928 cm3

Volume padatan = V piknometer V air


= 25,20178 cm3 24,9928 cm3
= 0,20898 cm3

Berat padatan = (f-e) gram


= 33,6474 gram 33,6156 gram
= 0,0318 gram

Berat jenis padatan =


=
= 0,15216

Daun Kering

Berat air = (g-f) gram


= 58,5850 gram 33,6377 gram
= 24,9473 gram

Volume air =
=
= 25,0565 cm3

Volume padatan = V piknometer V air


= 25,20178 cm3 25,0565 cm3
= 0,14528 cm3

Berat padatan = (f-e) gram


= 33,6377 gram 33,6380 gram
= -0,0003 cm3

Berat jenis padatan =


=
= 0,002065

IX. PEMBAHASAN

Untuk zat yang berbentuk liquid, kita dapat mengetahui dengan cara melakukan
penimbangan bobot piknometer yang berisi sampel dikurangi dengan piknometer kosong
tersebut, setelah itu dimasukkan kedalam rumus

Sedangkan untuk padatan, terlebih dahulu kita cari volume padatan dengan cara melakukan
pengurangan volume zat padat yang diberi air dengan zat cair tersebut apabila mengisi ruang
piknometer.

Penentuan Berat Jenis menggunakan Areometer dengan cara melihat langsung pada garis
skalanya, pada skala berapa aerometer mengenai batas miniskus atas cairan ethanol.

Di pengukuran berat jenis menggunakan Areometer, Pada saat telah dicampurkan dengan
aquades, konsentrasi etanol berbanding terbalik dengan berat jenisnya. Jika konsentrasinya
besar, maka berat jenisnya kecil. Begitu pula sebaliknya.
Untuk melakukan percobaan penetapan berat jenis menggunakan piknometer, piknometer
dibersihkan dengan menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk
mempercepat pengeringan piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk
menghilangkan sisa dari permbersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan
pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga dapat mempengaruhi hasil penimbangan
piknometer kosong, yang akhirnya juga mempengaruhi nilai berat jenis sampel. Pemakaian
alkohol sebagai pembilas memiliki sifat-sifat yang baik seperti mudah mengalir, mudah
menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisa-sisa yang tidak diinginkan dapat hilang dengan
baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di dalam piknometer itu sendiri. Dan
piknometernya jadi cepat kering.

Pada pengukuran berat jenis dengan menggunakan piknometer, kami melakukan dua kali
percobaan di setiap sampel. Dan hasil penimbangan yang kami peroleh pada percobaan
pertama dan kedua disetiap sampelnya berbeda. Hal ini mungkin dikarenakan piknometernya
tidak dikeringkan betul pada saat kami melanjutkan percobaan berikutnya.

X. KESIMPULAN

BJ dipengaruhi oleh suhu dan komposisinya.

Piknometer dapat digunakan untuk zat berbentuk liquid maupun solid, sedangkan aerometer
hanya dapat digunakan untuk zat yang berbentuk liduid saja.

Pengukuran BJ untuk cairan lebih praktis bila menggunakan aerometer, karena langsung
membaca skalanya saja.

Pada saat telah dicampurkan dengan aquades, konsentrasi etanol berbanding terbalik
dengan berat jenisnya. Jika konsentrasinya besar, maka berat jenisnya kecil. Begitu pula
sebaliknya.

Keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah
dalam pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian dalam
penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh tidak sesuai
dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping itu penentuan berat jenis dengan
menggunakan piknometer memerlukan waktu yang lama.

XI. SOAL-SOAL

Mengapa pada penentuan berat jenis suatu padatan dengan menggunakan piknometer harus
ditambahkan zat cair yang telah diketahui berat jenisnya?

Jawaban:

Supaya kita dapat menentukan/mengetahui volume dan berat padatan yang akan kita cari
Berat Jenisnya

XII. DAFTAR PUSTAKA

Job Site
Molly Bloomfield Laboratory Experiments for Chemistry and The living organisme, 3th ed,
John Willey & Sons, NY.
Emil J. Slowinski, Wayne Wolsey, William L. Masterton, Chemical Principle in The Laboratory
with Qualitatives Analysis, Holt Saunders int. ed, Japan.
Laborpraxis, 2 messmethoden, Brikhaeuser.

Internet
http://anzzz27.wordpress.com/
http://oyhienvg.blogspot.com/
-

Anda mungkin juga menyukai