Anda di halaman 1dari 32

DIABETES GESTASIONAL

KARYA TULIS ILMIAH SARJANA

PERIODE 2016/2017

Oleh :
Agus
0120840005

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2017
DIABETES GESTASIONAL

KARYA TULIS ILMIAH SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran

Oleh :

Agus

0120840005

Dosen Pembimbing :

1. dr. Jefferson Munthe, Sp.OG., M.Kes


2. dr. Astrina R. I. Sidabutar

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2017

HALAMAN PENGESAHAN

i
Telah disetujui dan diterima oleh Panitia Ujian Karya Tulis Ilmiah Sarjana

Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih Jayapura

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Pada

Hari :

Tempat:

MENGESAHKAN

Panitia Ujan Karya Tulis Ilmiah Sarjana

Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih Jayapura

Ketua Sekretasis

dr. Ferdinant M. Djawa,Sp.PA Venthy Angelika, S.Psi., M.A


NIP 196610302005011001 NIP 198709262015042003

Tim Penguji

1. . 1
NIP .
2. . 2
NIP .
3. . 3
NIP .
4. . 4
NIP .

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Disaat yang lain menertawaimu dikarenakan kekuranganmu, percayalah Allah

SWT telah memberikan kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain

Untuk Bapak Sangkala, Mama Subaeda, Kakak Enal, Kakak Irmawati, Kak

Akmal, semua keponakanku, member UNO (Alex, Agus, Anisa, Indah, Rizal,

Rizky, Marnita, Sandy), Elva Diany Syamsudin, Sang Pemimpi, saudara &

keluarga, Semua sahabat-sahabat , serta rekan-rekan angkatan 2012, sejawat,

guru-guru, dan serta kawan-kawan pendakwah IMSA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

berkat, dan rahmat-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan KTI (karya tulis

ilmiah) dengan judul DIABETES GESTASIONAL yang merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas

Kedokteran Universitas Cenderawasih.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

berupa bimbingan, pengarahan, maupun dukungan moral dari berbagai pihak

sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Onesimus Sahuleka, SH, M.Hum sebagai Rektor Universitas

Cenderawasih
2. dr. Trajanus L. Jembise, Sp.B sebagai Dekan Fakultas Kedokteran
3. dr. Jefferson Munthe, Sp.OG., M.Kes sebagai dosen pembimbing I yang

telah membimbing, mengarahkan, dan membekali penulis dengan penuh

kesabaran dan dengan pengetahuan dasar dalam menunjang penulisan karya

tulis ilmiah.
4. dr. Astrina R. I. Sidabutar sebagai dosen pembimbing II yang telah

membimbing, mengarahkan, dan membekali dengan penuh kesabaran dan

dengan pengetahuan dasar dalam menunjang penulisan karya tulis ilmiah.


5. Kepada seluruh dosen dan staf yang ada di Fakultas Kedokteran, terima

kasih atas dukungan, waktu serta kesempatan yang berikan.


6. Untuk Bapak Sangkala, Mama Subaeda, Kakak Enal, Kakak Irmawati,

Kakak Akmal, Kakak Sharia, keponakanku Adnan, Aura, Afika, dan Hafizd,

warga masyarakat RT 005 RW 001 khususnya Galon Squad dan Buzzer

yang sering main bareng, keluarga besar di Jayapura, Maros, Makassar,

Timika, yang selalu setia menyokong dalam doa, materi, maupun semangat.
7. Kepada UNO (Marnita, Indah, Agus, Rizky, Rizal, Alex, Sandy dan satu

orang lainnya) yang mengizinkan saya bergabung dan menjadi bagian cerita

dalam setiap kebersamaan. Salam kompak selalu, baik panas maupun hujan,

suka maupun duka dalam menyelesaikan setiap tugas kuliah, tugas

kelompok serta KTI kami masing-masing.


8. Kepada keluarga besar SPARCO (sebelas ipa dua tra kosong) khususnya

kepada Bunda Anisa, Mercy, Anjar, Ipul, Edwin, Rey, Zul, Mela, Mega, Evi,

Kiky, Irda, Ira Bong, Aida, Salira, Sesilia D, Marhaeni dan semua teman-

teman SMAN 2 Jayapura Angkatan 2012.


9. Kepada member guild Lotus Toram Online : Pecinta Tante (Flash, sora, loki)

hvmv squad (Azmi, Hariesyo, Sultan Romy, Albari97, Mikahagi, Azhar,

Guntur) MusslnZu, Wanko, Sultan Ogon, dan member yang lain yang tidak

sebutkan satu persatu terima kasih atas kekocakannya digrup line dan pada

saat on.
10. Kepada GirlBand (Anggi, Dyana, Diyah, Anisa, Rahma), anggota Game

House (Ridwan, Irwan, Arin, Ipul MM) dan serta semua keluarga besar

COR angkatan 2012 yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, atas

segala dukungan, bantuan dan sarannya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat

terselesaikan dengan baik.


11. Kepada The Spesial One yang inisialnya Elva Diany Syamsudin yang sudah

dalam setahun ini menemaniku, memarahiku dan menyayangiku dalam

keadaan apapun. Thanks for everyting


12. Kepada PALES yang memberikan banyak pengalaman baru akhir-akhir ini
13. Dan kepada semua orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang

telah membantu terselesaikannya karya tulis ilmiah ini, terima kasih atas

dukungan dan doanya selama ini.


Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini masih banyak

kekurangan, oleh karenanya kritik dan saran sangat penulis harapkan guna

penyempurnaan tulisan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya

tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Jayapura, Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HAL JUDUL....................................................................................................i

HAL PENGESAHAN.....................................................................................ii

HAL PERSEMBAHAN................................................................................iii

KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................vii

DAFTAR TABEL..........................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR......................................................................................x

DAFTAR SINGKATAN................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2

1.3 Tujuan penulisan......................................................................................3

1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................3

BAB II ISI

2.1 Definisi...................................................................................................5

2.2 Epidemiologi..........................................................................................5

2.3 Etiologi...................................................................................................7

2.3.1 Patofisiologi...................................................................................8

2.3.2 Gejala Klinis..................................................................................9

2.4 Diagnosis................................................................................................9

2.5 Diagnosis Banding...............................................................................11

2.6 Terapi....................................................................................................11

2.6.1 Terapi Non Farmakologi.............................................................12

2.6.2 Terapi Farmakologi ....................................................................14

2.7 Komplikasi...........................................................................................16

2.8 Prognosis..............................................................................................17

2.9 Edukasi.................................................................................................17

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..............................................................................................

3.2 Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Acuan pemeriksaan glukosa darah....................................................10

Tabel 2. Rekomendasi pertambahan berat badan untuk penderita GDM.......12

Tabel 3. Aksi dari insulin................................................................................15

Tabel 4. Perhitungan dosis insulin pada diabetes gestasional........................16


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Algoritma managemen gestasional diabetes mellitus...................13


DAFTAR SINGKATAN

IADSG : International Association of Diabetes and Pregnancy Study Grup

WHO : World Health Organization

PCOS : polycystic ovarian syndrome

RIKESDA : Riset Data Kesehatan Dasar

SKDI : Standar Kompetensi Dokter Indonesia


ADA : America Diabetes Association

OGTT : Oral Glucose Tolerance Test

USG : Ultra Sonograf

BMI : Body Mass Index

GDM : Gestasional Diabetes Melitus


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Diabetes gestasional didefinisikan sebagai intoleransi glukosa dengan onset

dan diagnosis pertama kali saat kehamilan. Prevalensi diabetes gestasional

berkisar dari 1 sampai 14%, populasi ini didapatkan melalui kriteria dan skrining

diagnostik yang sudah ditentukan sebelumnya. Prevalensi dari Inggris 5%,

Amerika Serikat 3-7%, dan negara Eropa lainnya 2-6%. Angka ini akan

bertambah 2,4 lebih tinggi jika dimodifikasi dan menyesuaikan kriteria dari

IADSG (International Association of Diabetes and Pregnancy Study Grup) dan

WHO (World Health Organization). Prevalensi tertinggi dicatat terdapat di Afrika,

Asia, India dan Hispanic. Faktor lain yang mempengaruhi adalah umur

kehamilan, obesitas, PCOS (polycystic ovarian syndrome), kehamilan kedua, dan

riwayat keluarga diabetes. (Cheung ; et al 2012). Dari penelitian di Makassar oleh

Adam, dari 2074 wanita hamil yang diskrining ditemukan prevalensi 3,0% pada

mereka yang beresiko tinggi dan hanya 1,2% pada mereka yang tanpa resiko.

(Adam; Purnamasari, 2009 : 1952-1954)


Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) melaporkan bahwa 180 juta orang yang

berusia diatas 15 tahun di Indonesia pada tahun 2013 dan khusus di provinsi

Papua sebesar 2,19 juta orang menderita diabetes. Terdapat 2 kategori diabetes

diantaranya diabetes tipe1, tipe 2 dan diabetes khusus yang dialami oleh seseorang

yang sedang hamil atau disebut diabetes gestasional. (Riskesda, 2014 : 1)


Penyakit intoleransi insulin seperti diabetes gestasional mempunyai beberapa

komplikasi terhadap janin dan ibu tergantung kategori yang sudah ditetapkan, bisa

1
2

berupa pertumbuhan janin yang berlebihan, trauma lahir, kematian janin,

hipertensi pada ibu dan bedah sesar. (Leveno, 2009 : 659)


Diabetes gestasional dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)

termasuk dalam tingkat kemampuan 2 yang artinya lulusan dokter mampu

membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan

yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga

mampu menindak lanjuti sesudah kembali dari rujukan (SKDI 2012 : 48)
Dengan demikian berdasarkan besarnya prevalensi dan komplikasi dari

diabetes gestasional, maka saya sebagai penulis merasa tertarik membahas

diabetes gestasional sebagai bahan Karya Tulis Ilmiah.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas maka dibuatlah rumusan masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan diabetes gestasional ?
2. Bagaimana epidemiologi dari diabetes gestasional ?
3. Bagaimana etiologi diabetes gestasional ?
4. Bagaimana penegakan diagnosis diabetes gestasional ?
5. Bagaimana diagnosis banding diabetes gestasional ?
6. Bagaimana terapi diabetes gestasional ?
7. Apa komplikasi diabetes gestasional ?
8. Bagaimana prognosis dari diabetes gestasional ?
9. Bagaimana edukasi dari diabetes gestasional ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan dari penulisan ini adalah :
a. Tujuan umum
1. Mengetahui definisi diabetes gestasional
2. Mengetahui epidemologi dari diabetes gestasional
3. Mengetahui etiologi diabetes gestasional
4. Mengetahui penegakan diagnosis diabetes gestasional
5. Mengetahui diagnosis banding diabetes gestasional
6. Mengetahui terapi diabetes gestasional
7. Mengetahui komplikasi diabetes gestasional
8. Mengetahui prognosis dari diabetes gestasional
9. Mengetahui edukasi dari diabetes gestasional
3

b. Tujuan khusus
Sebagai tugas akhir sebagai untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran

1.4 MANFAAT PENULISAN


Adapun manfaat dari Karya Tulis Ilmiah yang telah disusun adalah:
1. Secara teoritis
Menambah pengetahuan dibidang Kedokteran khususnya tentang penanganan

pada penderita diabetes gestasional.

2. Secara praktis
- Bagi pembaca
Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dalam hal ini

adalah mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih


- Bagi penulis
Menambah informasi dan pengetahuan mengenai diabetes gestasional.
- Bagi masyarakat
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) diharapkan dapat menjadi sumber

informasi mengenai diabetes gestasional kepada masyarakat pada

umumnya.
BAB II

ISI

2.1 Definisi
Diabetes gestasional didefinisikan sebagai intoleransi glukosa yang terjadi

pertama kali dan ditemukan pada saat kehamilan. America Diabetes Association

(ADA) mendefiniskan diabetes gestasional sebagai diabetes yang didiagnosis

pada trimester kedua atau tiga kehamilan. Akan tetapi menurut IADPSG

(International Association of Diabetes and Pregnancy Study Grup) kriteria wanita

yang didiagnosis sebagai diabetes gestasional pada trismester pertama glukosa

plasma puasa lebih dari 5,1 mmol/L (92 mg/dL) atau kurang dari 7 mmol/l

(126mg/dL) (Hod; et al, 2015 : 14-15).


Istilah diabetes gestasional mengisyaratkan bahwa penyakit ini dipicu oleh

kehamilan. Wanita hamil yang terdiagnosis diabetes gestasional dan memiliki

kadar glukosa puasa kurang dari 105 mg/dL dikategorikan sebagai diabetes

gestasional A1 dan wanita hamil yang mempunyai kadar gula puasa lebih dari 150

mg/dL dikategorikan sebagai diabetes gestasional A2. (Leveno, 2009 : 659)

2.2 Epidemiologi
Prevalensi diabetes gestasional berkisar dari 1 sampai 14%, populasi ini

didapatkan melalui kriteria dan skrining diagnostik yang sudah ditentukan

sebelumnya. Prevalensi dari Inggris 5%, Amerika Serikat 3-7% dan negara eropa

lainnya 2-6%. Angka ini akan bertambah 2,4 kali lebih tinggi jika dimodifikasi

4
5

dan menyesuaikan kriteria dari IADSG (International Association of Diabetes

and Pregnancy Study Grup) dan WHO (World Health Organization). Prevalensi

tertinggi dicatat terdapat di Afrika, Asia, India dan Hispanic. Faktor resiko lain

yang mempengaruhi adalah umur kehamilan, obesitas, PCOS (polycystic ovarian

syndrome), kehamilan kedua, dan riwayat keluarga diabetes. (Cheung; Song, 2012

: 1)
Dalam laporan lain, wanita yang mengalami diabetes mellitus di Amerika

Serikat mencapai 4% dengan 88% adalah diabetes gestasional, sedangkan 12%

adalah diabetes pregestasional. Untuk Indonesia, WHO memprediksi kenaikan

jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun

2030. Di RSU Dr Soetomo, angka kejadian diabetes gestasional selama tahun

1991 adalah 12 penderita dari 602 penderita (1,99%) yang dilakukan skrining dan

meningkat menjadi 1 dari 75 ibu hamil pada tahun 2010. Pada tahun 2006

didapati 1,42% kasus diabetes gestasional dari semua persalinan. (Hermanto; et

al, 2012 : 122-123)


Insiden diabetes gestasional telah mengalami peningkatan selama 6-8 tahun

terakhir dan hal ini dikaitkan dengan epidemi obesitas. Diabetes gestasional

memberikan dampak jangka panjang yaitu terjadinaya diabetes tipe 2 terhadap

ibu dan meningkatkan resiko terjadinya obesitas dan intoleransi glukosa pada

keturunannya. Sekresi insulin yang tidak adekuat menyebabkan hiperglikemia,

yang terdeteksi pada skrining rutin kehamilan. Dari penelitian yang ada,

disebutkan bahwa semakin berat tingkat resistensi insulin akan meningkatkan

komplikasi ibu 1,5 kali. Sedangkan untuk bayi yang dilahirkan akan

meningkatkan komplikasi sebanyak 1,75 kali dibandingkan dengan ibu yang lebih

rendah tingkat resistensinya. (Hermanto; et al, 2012 : 123)


6

2.3 Etiologi
a. Diabetes tipe 2
Diabetes gestasional sebagian besar dipelopori oleh gen T2D. Wanita dengan

diabetes gestasional mempunyai resiko tujuhkali lebih rentan dikarenakan gen

T2D untuk beberapa tahun jika dibandingkan wanita dengan toleransi glukosa

normal selama kehamilan. Studi longitudinal sepanjang 10 tahun terakhir

menunjukan bahwa lebih dari 25% wanita dengan diabetes gestasional

berkembang dari gen T2D. wanita dengan diabetes gestasional menunjukan

resistensi insulin sebelum dan sesudah kehamilan sebagai predisposisi dari gen

T2D. ditemukan diabetes gestasional pembawa resiko alel T2D. Laeunborg ; et al

menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara 10 dari 11 penyelidikan

resiko alel T2D dan riwayat diabetes gestasional (Baz; et al, 2016 : 45).

b. Diabetes tipe 1
Auto-immune diabetes mungkin juga dipertimbangan sebagai etiologi diabetes

gestasional. Prevalensi dari auto-immune marker dari diabetes tipe 1 (T1D)

diantara 0,98 dan 14,7% terdapat pada wanita dengan diabetes gestasional (Baz;

et al, 2016 : 45).

c. Faktor lain
Beberapa faktor seperti suku, ras mungkin juga menjadi asal dari onset

diabetes gestasional. Jenum at al menemukan bahwa suku yang berasal dari Asia

Tenggara faktor tersendiri untuk memprediksi diabetes gestasional, apapun

kriteria yang digunakan. Diabetes gestasional mungkin akibat dari interaksi antara

genetik dan lingkungan. Lansia, obesitas dan diet tinggi lemak mewakili beberapa

faktor resiko bukan genetik (Baz Baz; et al, 2016 45).


7

2.3.1. Patofisiologi
Kehamilan menginduksi perubahan metabolisme maternal untuk menyediakan

dan memelihara fetus dalam rahim dari pembuahan sampai saat dilahirkan.

Bahkan keadaan ini akan tetap terjaga walaupun ibu makan dengan sedikit dan

fetus tetap akan diberi makan secara terus menerus. Proses ini bisa terjadi

dikarenakan interaksi komplex feto-placental-maternal unit. Komplex feto-

placenta-maternal unit mensekresi hormon dan mediator metabolik agar insulin

resisten dan mengubah metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino untuk

menjamin nutrisi secara adekuat untuk persediaan fetus. (Hod; et al, 2015 :14-15)
Resistensi insulin terus berlanjut, meningkat dan memuncak ketika umur

kehamilan 24 minggu, selama itu pankreas terus menerus menghasilkan dan

mensekresikan insulin yang resisten untuk mencegah hiperglikemia. Ketika

kapasitas dan kelebihan insulin resisten, maternal mengalami hiperglikemi yang

menetap. (Hod; et al, 2015 : 14-15)

2.3.2. Gejala Klinis


Menurut Purnamasari (2009: 1881) gejala khas diabetes mellitus terdiri dari

polyuria, polidipsi, polifagia dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas

yang jelas. Sedangkan gejala tidak khas diantaranya lemas, kesemutan, luka yang

sulit sembuh, gatal, mata kabur, pruritus vulva

2.4 Diagnosis
a. Anamnesa
Menurut Sugiyama Takasih (2011 : 295 ), ketika pasien datang pertama kali

untuk pemeriksaan, riwayat kesehatan tentang diabetes harus diperiksa.

Selanjutnya mengikuti faktor resiko diabetes gestasional, dan menentukan apakah

termasuk pasien dengan tinggi resiko diabetes gestasional atau tidak.


8

- Umur : teliti resiko pasien jika berumur dibawah 35 tahun atau lebih dari

35 tahun.
- Apakah riwayat pasien mengindikasi penurunan toleransi karbohidrat.
- Riwayat kesehatan keluarga : mempunyai hubungan keluarga dekat

dengan penderita diabetes.


- Obesitas : ini termasuk faktor penting untuk diabetes gestasional.
- Riwayat kehamilan : apakah sebelumnya pasien mempunyai bayi yang

makrosomia.
- Pasien diskrining untuk diabetes gestasional dalam trimester pertama atau

trimester kedua (sekitar 24 minggu kehamilan).

b. Pemeriksaan fisik
Menurut Purnamasari (2009 : 1881) pemeriksaan fisik diabetes mellitus

sebagai berikut:
- Tekanan darah ( 140/90 mmHg)
- Nadi
- Berat badan : penambahan atau pengurangan sejak pertama kali diperiksa
- Pemeriksaan ektremitas : laporkan status arteri perifer edema perifer,

ulserasi dan lain-lain


- Pemeriksaan neurologic : motoric, sensorik, pemeriksaan reflek
- Pemeriksaan kulit

c. Pemeriksaan penunjang
PERKENI menggunakan metode WHO OGTT (oral glucose tolerance test)

menggunakan 75 gr glukosa untuk menghitung plasma glukosa puasa dan

konsentrasi glukosa darah setelah pemberian 2 jam. Pelaksanaan dari OGTT tidak

berbeda dengan OGTT pada umumnya (Purnamasari; et al, 2013 : 2).

Tabel 1. Acuan pemeriksaan glukosa darah


9

(Dikutip dari Purnamasari; et al, 2013 : 2)

USG (ultra sonografi) sebaiknya dilakukan untuk menentukan pertumbuhan

fetus. Berdasarkan hasil USG(ultra sonografi), obstretician dan endocrinologist

bisa mengevaluasi treatment terhadap ibu dan bayi setelah itu, mereka bisa

menyesuaikan rencana treatment selanjutnya. (Purnamasari; et al, 2013 : 2)

2.5 Diagnosa Banding


Diabetes gestasional mempunyai diagnosa banding yaitu diabetes yang

terdiagnosis terdahulu sebelum kehamilan atau yang disebut diabetes

pregestasional (Adam; Purnamasari, 2009 : 1952)

2.6 Terapi
Managemen dari diabetes gestasional harus dilaksanakan dengan pendekatan

terpadu oleh spesialis penyakit dalam, obsterict gynecology, nutrisionis dan

pediatrik. Maksud dari managemen ini untuk menurunkan morbilitas dan

mortalitas pada ibu dan perinatal. Managemen dari diabetes kehamilan meliputi

pengaturan diet, aktifitas fisik, edukasi dan terapi insulin jika perencanaan diet

tidak tercapai dengan target glukosa yang sudah ditentukan (Purnamasari Diyah;

et al, 2013 : 2).


Target kontrol glikemia diabetes gestasional sesuai dengan konsensus

PERKENI
- Glukosa darah puasa : 95 mg/dL
- Glukosa darah 2 jam post prandial : 120 mg/dL

2.6.1 Terapi Non Farmakologi


a. Terapi nutrisi dan aktifitas fisik
Hasil yang dicapai adalah normoglikemia dan memastikan pertumbuhan dan

perkembangan fetal. Dalam keadaan normal kehamilan diharapkan kenaikan berat

badan selama kehamilan berbeda-beda, yang mana ini berpengaruh dari berat

badan belum hamil. Institus kesehatan merekomendasasi pertambahan berat


10

badan sekitar 7 kg (BMI > 30 kg/m 2) dan pertambahan sampai 18 kg jika (BMI <

18,5 kg/m2) sebelum kehamilan (Purnamasari Diyah; et al, 2013 : 3).

Tabel 2. Rekomendasi pertambahan berat badan untuk penderita GDM


(Dikutip dari Purnamasari; et al, 2013 : 3).
Rekomendasi untuk penderita diabetes gestasional untuk melakukan aktifitas

fisik selama 30 menit perhari. Berjalan dan olahraga tangan selama 10 menit saat

duduk setelah makan dapat sangat membantu (Purnamasari; et al, 2013 : 3).
Studi dari Mangunkusumo terhadap 26 wanita dengan diabetes gestasional,

dilaporkan bahwa semua wanita dengan glukosa darah bisa dikontrol

konsentrasinya melalui pengaturan makan. Ini menunjukan bahwa pengaturan

atau perencanaan makan sangat penting untuk mengontrol glukosa darah

(Purnamasari; et al, 2013 : 3).


Wanita dengan diabetes gestasional harus mendapatkan konseling nutrisional.

Umumnya kalkulasi kalori diperlukan untuk wanita dengan diabetes gestasional

mengikuti perhitungan berikut


- 35-40 kcal/kgBB untuk berat badan kurang
- 30-34 kcal/kgBB untuk berat badan normal
- 23-25 kcal/kgBB untuk berat badan berlebihan
11

Untuk wanita dengan (BMI > 30 kg/m2) 30-33% kalori dibatasi (menjadi 25

kcal/kg perhari) menunjukan penurunan hiperglikemia dan trigleserid plasma

tanpa kenaikan ketonuria (Purnamasari Diyah; et al, 2013 : 3).


Pengaturan komposisi dan alokasi proporsi makan tidak berbeda dengan

diabetes bukan pada kehamilan, dengan intek protein 1-1,5 gram/kgBB

(Purnamasari; et al, 2013 : 3).

Gambar 1. Algoritma managemen GDM


(Dikutip dari Purnamasari Diyah; et al, 2013 : 3).

2.6.2 Terapi farmakologi


a. Terapi Obat Hipoglikemi Oral
Studi sebelumnya telah selesai tetapi tetap menimbulkan pro dan kontra untuk

penggunaan obat hipoglikemi oral untuk kehamilan. Sejauh ini glibenklamid dan

metformin telah dipelajari beberapa waktu untuk kehamilan. Pertimbangan dalam

penggunaan obat hipoglikemi oral adalah apakah obat tersebut bisa melewati

barrier plasenta dan jika bisa, apakah dapat menyebabkan efek yang merugikan

pada fetus (Purnamasari; et al, 2013 : 4).


Studi yang dilakukan oleh Departemen Obsterics dan Gynecology Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, melaporkan efek dari metformin dibandingkan

diet pada wanita dengan umur kehamilan 24-30 minggu yang didiagnosis diabetes
12

gestasional. Karakteristik diabetes gestasional yang dipelajari seperti umur (> 31

tahun), multiparous, obesitas, mempunyai riwayat keluarga dengan diabetes

mellitus, mempunyai riwayat diabetes gestasional dan kehamilan sebelumnya

mempunyai bayi makrosomia. Penggunaan metformin dibandingkan dengan

standar terapi, perencanaan diet 2 minggu pertama, tidak mempunyai perbedaan

yang signifikan terhadap kontrol glukosa darah pada minggu 2, 4 dan ke 6.

Komplikasi yang paling sering adalah hipoglikemi (31,7%) dan tambahan berupa

makrosomia (26,8%) (Purnamasari; et al, 2013 : 4).


Sejauh ini tidak ada rekomendasi khusus untuk penggunaan metformin dan

glibenklamid pada kehamilan. Fakta-fakta masih terbatas dan masih memerlukan

penelitian lebih lanjut tekait monitoring dan mendeteksi kemungkinan efek

samping jangka panjang pada bayi (Purnamasari; et al, 2013 : 4).

b. Terapi Insulin
Sejauh ini insulin human lebih aman untuk kehamilan dengan diabetes yang

tidak bisa dikontrol melalui perencanaan makan. Penggunaan analog insulin

masih menjadi kontroversi dan blum ada studi yang merekomendasi penggunaan

analog insulin dalam kehamilan mencakup struktur asam amino yang berbeda

dari insulin manusia(Adam; Purnamasari, 2009 : 1955).


Menurut owen et al sebagian besar dokter 93% memulai terapi insulin pada

wanita diabetes gestasional apabila hiperglikemia puasa lebih dari 105 mg/gl

menetap setelah terapi diet. Biasanya pemberian insulin mengharuskan pasien

rawat inap agar dosis dapat dititrasi dengan aman dan pasien dapat dididik

melakukan sendiri penyuntikan dan mengukuran kadar glukosa kapiler (Leveno;

et al, 2006 : 1259).


13

Tabel 3. Aksi dari insulin


(Dikutip dari California Diabetes & Pregnancy Program)

Menurut California Diabetes & Pregnancy Program pemberian terapi insulin

ditandai dengan hiperglikemi, insulin yang digunakan adalah dosis campuran

dari insulin kerja singkat dan insulin kerja sedang.


1. Kalkulasi total dosis harian menggunakan tabel 4
2. Rata-rata 2/3 total dosis diberikan pada pagi hari (33% insulin kerja singkat,

66% insulin kerja sedang) dan 1/3 dosis digunakan pada malam hari dengan

cara penggunaan setengah dari 1/3 dosis insulin kerja singkat pada saat

sebelum makan malam dan setengahnya lagi insulin kerja sedang sebelum

tidur

Tabel 4. Perhitungan dosis insulin pada diabetes gestasional


(Dikutip dari California Diabetes & Pregnancy Program)
14

2.7 Komplikasi
Dibandingkan dengan diabetes pregestasional, komplikasi pada ibu hamil

diabetes gestasional sangat kurang. Komplikasi dapat mengenai baik ibu maupun

bayinya. Komplikasi yang dapat ditemukan pada ibu antara lain preeklamsia,

infeksi saluran kemih, persalinan seksio sesaria, dan trauma persalinan akibat

bayi besar (Adam; Purnamasari, 2009 : 1956).


Komplikasi pada bayi antara lain makrosomia, hambatan pertumbuhan janin,

hipoglikemia, hipokalsemia, dan hypomagnesemia, hyperbilirubinemia, sindrom

gawat napas neonatal. Komplikasi yang sering terjadi adalah makrosomia (Adam;

Purnamasari, 2009 : 1956)


Selain komplikasi jangka pendek, juga terdapat komplikasi jangka panjang.

Pada anak, dapat terjadi gangguan toleransi glukosa, diabetes dan obesitas.

Sedangkan pada ibu adalah gangguan toleransi glukosa sampai diabetes mellitus

(Adam; Purnamasari, 2009 : 1956).

2.8 Prognosis
Diabetes saat kehamilan jika manajemen tidak optimal akan menyebabkan

mortalitas atau Quo ad malam pada ibu dan bayi. Untuk jangka pendek efek yang

ditimbulkan bagi fetus adalah resiko lahir makrosomia, anomali kongenital atau

berat lahir rendah. Insidensi untuk diabetes gestasional dengan glikemi yang tidak

terkontrol sebesar 40%. Makrosomia meningkatkan resiko dystocia dan asfiksia.

Untuk jangka panjang efek yang ditimbulkan bagi ibu meliputi pelemahan

toleransi glukosa dan diabetes tipe 2 (Purnamasari; et al, 2013 : 4).

2.9 Edukasi
Pasien, keluarga dan tenaga medis diberikan pengertian tentang diabetes

gestasional, komplikasi yang ditimbulkan dan faktor resiko pencetus diabetes

gestasional seperti obesitas. Dengan memberikan konseling yang baik diharapkan


15

pasien bisa mempertahankan kondisi normoglikemi dengan cara mengatur pola

makan, mengatur berat badan, melakukan aktifitas fisik yang sudah

direkomendasi dan selalu memantau kadar glukosa darah sendiri (Purnamasari; et

al, 2013 : 3-4).


BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
1. Diabetes gestasional merupakan suatu intoleransi glukosa yang terjadi

pertama kali dan ditemukan pada saat kehamilan.


2. Diabetes mellitus di Amerika Serikat mencapai 4% dengan 88% adalah

diabetes gestasional, sedangkan 12% adalah diabetes pregestasional. Untuk

Indonesia khususnya di RSU Dr Soetomo, angka kejadian diabetes

gestasional selama tahun 1991 adalah 12 penderita dari 602 penderita

(1,99%) yang dilakukan skrining dan meningkat menjadi 1 dari 75 ibu hamil

pada tahun 2010.


3. Penyebab dari diabetes gestasional adalah diabetes tipe 2, diabetes tipe 1

dan beberapa faktor lain seperti suku, ras, obesitas, lansia dan diet tinggi

lemak.
4. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik serta

pemeriksaan penunjang
- Pada anamnesa didapatkan riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan

terdahulu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat kesehatan sosial dan

menentukan apakah pasien termasuk pasien dengan faktor resiko diabetes

gestasional atau tidak


- Pada pemeriksaan fisik yang dikerjakan pengukuran tekanan darah,

penghitungan nadi, pengukuran berat badan, pemeriksaan ektemitas,

pemeriksaan neurologim dan pemeriksaan kulit

16
17

- Pada pemeriksaan penunjang digunakan metode WHO OGTT (oral

glucose tolerance test) menggunakan 75 gr glukosa untuk menghitung

plasma glukosa puasa dan konsentrasi glukosa darah setelah pemberian 2

jam pelaksanaan ini dengan syarat yang sudah ditentukan.


5. Diabetes gestasional mempunyai diagnosa banding yaitu diabetes yang

terdiagnosis sebelumnya dan kemudian menjadi hamil (Diabetes Melitus

Hamil/ DMH/ DM pregestasional).


6. Penanganan yang diberikan untuk pasien diabetes gestasional berupa terapi

non farmako pengaturan diet, aktifitas fisik, pengaturan berat badan, dan

pemberian insulin untuk terapi farmako.


7. Komplikasi yang terjadi pada ibu adalah preeklamsia, infeksi saluran kemih,

persalinan seksio sesaria, dan trauma persalinan akibat bayi besar. Dan

komplikasi yang terjadi pada bayi adalah hipoglikemia, hipokalsemia,

hypomagnesemia, hyperbilirubinemia, sindrom gawat napas neonatal.

Komplikasi yang sering terjadi adalah makrosomia.


8. Pasien dengan diabetes gestasional akan menimbulkan beberapa komplikasi

pada ibu dan bayi seperti preeklamsia, resiko seksio sesaria, makrosomia,

distosia dan asfiksia. Jika manajemen optimal maka Quo ad fungsionam dan

sanationamnya ialah dubia ad bonam, dan sebaliknya jika manajemen tidak

optimal manyebabkan mortalitas pada ibu maupupun bayi meningkat dan

Quo ad fungsionam dan sanationamnya ialah dubia ad malam.


9. Edukasi yang dapat diberikan pada pasien, keluarga serta perawat ialah

menjelaskan dasar-dasar rehabilitasi, terapi, dan pengertian komplikasi dan

faktor resiko pencetus diabetes gestasional. Dengan memberikan konseling

yang baik diharapkan pasien bisa mempertahankan kondisi normoglikemi

dengan cara mengatur pola makan, mengatur berat badan, dan melakukan

aktifitas fisik yang sudah direkomendasi


18

3.2 Saran

1. Perlu dilakukan sosialisai terkait diabetes gestasional, faktor resiko

terjadinya diabetes gestasional, dan penerapan gaya hidup sehat saat hamil

dan sebelum hamil berupa berolahraga, mengatur kalori, dan pengaturan

berat badan ideal

2. Bagi mahasiswa yang ingin menulis dan melakukan penelitian terkait

diabetes gestasional maka karya tulis ini bisa dijadikan sebagai salah satu

referensi bacaan.

3. Masih banyak kekurangan yang terdapat pada karya tulis ini dan

diharapkan kedepan ada yang bisa menyempurnakan tulisan ini.

\
DAFTAR PUSTAKA

Adam, MF Jhon., Purnamasari Dyah. Diabetes Gestasional. Dalam: Setiati., Siti.,


et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VII. Jakarta: Interna
Publishing. Halaman 1952-1956

Baz Baz., Riveline JP., Gautier JF. 2016. Endocrinology of Pregnancy:


Gestational Diabetes Mellitus Definition Aetiological and Clinical Aspect.
Europen Journal of Endocrinology, Volume 174(2), Halaman 45

Cheung KW., Wong SF., 2011. Reproductive System and Sexual Disorders:
Gestasional Diabetes Mellitus and Review of Literature. OMICS
Publishing Group, Volume 2, Halaman 1

Hermanto TJ., Sony W., Banjarnahor DPP. 2012. Korelasi antara HOMA-IR Ibu
Diabetes Mellitus Gestasional Trimester Tiga dengan Luaran Maternal
dan Neonatal. Majalah Obstetri & Ginekologi, 20, Halaman 122-123

Hod Moshe., Kapur A., Sacks DA., Hadar E., Agarwal M., Renzo GCD., et al.
2015. The Intenational Federation of Journal of Gynecology and
Obstetrics (FIGO) Initiative on Gestasional Diabetes Mellitus: A
Pragmatic Guide for Diagnosis, Management, and Care. Intenational
Journal of Gynecology Obstetrics, Volume 131, Halaman 14-15

InfoDATIN Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (online),


http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
diabetes.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwjFvLj58IbRAhVG82MKHf9oBvgQF
ggNMAA&usg=AFQjCNEgqMWLA6xLE0Z0Z2mjlVmj3Jhrxg diakses
8 Desember 2016

Insulin For Gestasional and Pregestational Diabetes (online),


Http://www.perinatology.com/Reference/CDAPP%2520SS
%2520Guidelines
%25202002.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwjyk7aJ74bRAhUU6mMKHb1dC
2AQFggQMAA&usg=AFQjCNEA)m-Tfhny47GUve2H0sAZAcRtrg
diakses 10 Desember 2016

Konsil Kedokteran Indonesia. (2012). Standar Kompetensi Dokter Indonesia.


Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia. Halaman 48

Leveno KJ., Cunningham FG., Gant NF., Alexander JM., Bloom SL., Casey BM.,
et al. 2009. Obstetri Williams Paduan Ringkasan; edisi 21. Jakarta : EGC,
2009 Halaman 659

Leveno KJ., Cunningham FG., Gant NF., Alexander JM., Bloom SL., Casey BM.,
et al. 2006. Obstetri Williams; edisi 21. Jakarta : EGC, 2005 Halaman
1259

19
20

Purnamasari D., Waspadji S., Adam JMF., Rudijanto A., Tahapary D. 2013.
Indonesian Society of Endocrinology: Indonesian Clinical Practice
Guidelines for Diabetes in Pregnancy. Journal of the ASEAN Federation
of Endocrine Societies, Volume 28(1), Halaman 3-4

Purnamasari Dyah. Diabetes Mellitus. Dalam: Setiati., Siti., et al, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II Edisi VII. Jakarta: Interna Publishing. Halaman
1881

Sugiyama T. 2011. Management of Gestational Diabetes Mellitus. JMJA, 54(5),


Halaman 295

Anda mungkin juga menyukai