Anda di halaman 1dari 9

OLEUM COCOS

MINYAK KELAPA

[1]

Sistematika Tumbuhan
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Anak kelas : Arecidae
Bangsa : Arecales
Suku : Arecaceae [2]
Marga : Cocos
Jenis : Cocos nucifera L. [2]

Sinonim
Cocos nana Griff. [3]

Nama Daerah
Sumatera: Bak u, krambil, niweur (Aceh); krambir, tuwalah, hau ni harambir, hayu ni
halambir, harambir, arambir, bonol, bonio, nu, ohi, mabaya gae, towua, toitet (Sumatera
Utara); kelambir, kelapa, kerambil, niokh (Sumatera Selatan); niur, niol, nyiur
(Sumatera Tengah); karambie, niue, nyieu (Sumatera Barat); nyiui, nyiwi (Lampung).
Jawa: kalapa (Sunda); kalapa, kecambil, klapa, klendah, krambil (Jawa); enyor, iyor,
nyeyor, nyior, nyor (Madura). Nusa Tenggara: niu, nyuh (Bali); nyir (Sumbawa); niu,
tupa (Bima). Kalimantan: enyu, enyoh, enyuh, niui, anyu, onyuh, onya, iung nyoh,
onya, unyah, nyoh, nior, piasau (Dayak). Sulawesi: punyu, bango, punu in togulu,
towulu, poopo, popo, tokhulu (Sulawesi Utara); bongo, banga (Gorontalo); kabatu
(Tolitoli); aluu, puung kayuku, barubi, pendaki, tabango, puu nii, puu benu, kaluku
(Toraja); kaluku, anjoro, nyuh (Makasar). Maluku: igono (Ternate); igo (Tidore);
nimelo, niwel (Ambon); ikono (Halmahera). Irian: nu, nour, anggadi, ankadi rumaya,
nyuyuwe, iwaro, ai fa, niweh aifoh, garam, kadam tim, ko, niu noh, gui, gwinar, liu,
utiri, turiri, ongat, babik (Papua).[4]

Nama Asing
Coconut Oil

Habitat
Tumbuh di tempat kering sampai basah subtropis tropis pada daerah sangat kering
untuk zona hutan basah, kelapa hidup pada daerah dengan curah hujan tahunan 7-42 dm
(rata-rata = 20,5 dm), suhu tahunan 21-30C (rata-rata = 25,7C) dengan 4-12 bulan
berturut-turut bebas es, masing-masing dengan curah hujan minimal 60 mm, dan pH
4,3-8,0 (rata-rata = 6,0) [5]

Bagian yang digunakan (simplisia)


Minyak yang diperoleh dari buah [6]

Ciri umum tanaman dan simplisia


Ciri umum tanaman:
Pohon setinggi 27 m atau lebih, mahkota daun menyirip bantalan besar; batang
berdiameter 30-45 cm, lurus atau sedikit melengkung, naik dari basis dikelilingi
oleh massa akar; jarang bercabang, ditandai dengan cincin bekas daun ; daun 2-6 m
panjang; perbungaan di axil daun masing-masing sebagai spathe melampirkan
gagang 1,3-2 m panjang, jerami atau berwarna oranye, hanya bercabang; bunga
betina banyak, kecil, manis wangi.[5]
Tanaman kelapa merupakan tanaman palma yang tinggi besar dengan batang yang
tidak berabang, menebal dari pangkal dan dapat mencapai tinggi sampai 30 meter
atau lebih. Daun waktu muda tunggal, kemudian robek-robek sehingga menjadi
majemuk menyirip, tersusun sebagai rozat pada ujung batang. Bunga berkelamin
tunggal, berumah satu tersusun dalam bunga majemuk campuran yang bagian-
bagiannya berupa bulir dan waktu muda seluruh bunga majemuk itu diselubungi
oleh suatu daun pelindung yang kaku tebal. Pada tiap bulir terdapat satu bunga
betina pada bagian bawah, sedang selanjutnya seluruh tangkai bulir penuh dengan
bunga-bunga jantan. Buahnya buah batu dengan biji yang memiliki lembaga yang
kecil dan endosperm yang besar.[7-8]

Ciri umum simplisia:


Buah bulat telur, 3-siku, 15-30 cm, mengandung benih tunggal; eksokarp yang
berserat tebal, kulit, melampirkan endokarp, tulang keras. Mengikuti dinding dalam
endokarp adalah testa dengan endosperma yg bersifat zat putih telur tebal, daging
kelapa; embrio bawah salah satu dari tiga pori-pori pada akhir buah, rongga diisi
endosperm buah mentah dengan cairan berair, air kelapa, dan hanya sebagian terisi
ketika matang. Dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis [5]
Buah kelapa termasuk dalam kelompok buah batu dengan biji yang memiliki
lembaga yang kecil. Bunga berkelamin tunggal, berumah satu tersusun dalam bunga
majemuk campuran yang bagian-bagiannya berupa bulir dan waktu muda seluruh
bunga majemuk itu diselubungi oleh suatu daun pelindung yang kaku tebal. Pada
tiap bulir terdapat satu bunga betina pada bagian bawah, sedang selanjutnya seluruh
tangkai bulir penuh dengan bunga-bunga jantan.[9]
Minyak kelapa merupakan cairan jernih, berbau khas minyak kelapa dan berasa khas
minyak kelapa [9]

Cara Panen
Buah kelapa dapat dipanen sekitar 11-12 bulan setelah berbunga.[3]
Pohon kelapa mulai menghasilkan buah dalam 5-6 tahun pada tanah yang baik,
mungkin lebih dari 7-9 tahun, dan mencapai bantalan penuh di tahun 12-13. Buah
dipanen dalam waktu 8 -10 bulan; 12 bulan dari penetapan bunga betina.[5]
Minyak kelapa diperoleh dengan mengekstraksi lemak dari bagian padat kering
endosperm kelapa melalui pengepresan kering. Buah yang benar-benar matang dipanen,
lalu batok kelapa dibuka baik secara manual atau mekanik lalu ekstraksi bagian
endospermnya (dikenal sebagai kopra). Dikeringkan di matahari, pemanasan atau
dikeringkan di rumah kaca. Dipres minyaknya diperoleh minyak yang baik dan jernih.
[6]

Jenis Minyak Kelapa


Berdasar Farmakope Indonesia III, Minyak kelapa terdiri dari:
1. Minyak Kelapa (Oleum Cocos)
Merupakan minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan endosperm kering
Cocos nucifera L.
Persyaratan mutu:
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna atau kuning pucat;
bau khas; tidak tengik
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian etanol (95%) P pada suhu
60; sangat mudah larut dalam kloroform P dan
dalam eter P.
Suhu lebur : 23 sampai 26
Indeks bias : 1,448 sampai 1,450; penetapan dilakukan pada
suhu 40
Bilangan asam : Tidak lebih dari 0,2; penetapan dilakukan
menggunakan 20 g
Bilangan iodium : 7,0 sampai 11,0
Bilangan penyabunan : 250 sampai 264
Zat tak tersabunkan : Tidak lebih dari 0,8%
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya,
di tempat sejuk [10]

Berdasar SNI 01-2902-1992 tentang Mutu dan cara uji minyak kelapa, yaitu:
1. Ruang lingkup
Standar ini meliputi syarat mutu dan cara uji minyak kelapa industri.
2. Definisi
Minyak kelapa
Minyak yang diperoleh dengan cara mengepres kopra yang telah dikeringkan
atau hasil ekstraksi bungkil kopra
3. Syarat Mutu
a. Air : Maks. 0,5%
b. Kotoran : maks. 0,05%
c. Bilangan iod : 8 10,0
(g iod/100 g contoh)
d. Bilangan penyabunan : 255 265
(mg KOH/g contoh)
e. Bilangan peroksida : maks. 5,0
(mg oksigen/g contoh)
f. Asam lemak bebas (dihitung : maks. 5%
sebagai asam laurat)
g. Warna, bau : normal
h. Minyak pelican : negatif
i. Untuk industri makanan tidak boleh mengandung logam-logam
berbahaya dan arsen

2. Minyak Kelapa Murni (Oleum Cocos Purum)


Merupakan minyak lemak yang dimurnikan dengan cara suling bertingkat, diperoleh
dari endosperma Cocos nucifera L. yang telah dikeringkan. Terdiri dari campuran
trigliserida yang mengandung asam lemak jenuh dengan rantai atom karbon pendek
dan sedang, terutama asam oktanoat dan asam dekanoat.
Persyaratan mutu:
Pemerian : Cairan jernih; kuning pucat; tidak berbau atau
berbau lemah; rasa khas. Memadat pada suhu 0
dan mempunyai kekentalan rendah walaupun pada
suhu mendekati suhu beku
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam
etanol (95%) P , dalam kloroform P dan dalam eter
P.
Bobot per mL : 0,940 g sampai 0,959 g
Indeks bias : 1,450 sampai 1,453
Bilangan asam : Tidak lebih dari 1,0
Bilangan iodium : Tidak lebih dari 5,0
Bilangan penyabunan : 315 sampai 345
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk,
terhindar dari cahaya [10]

Berdasar SNI 7381:2008 tentang Minyak Kelapa Virgin (VCO), yaitu:


1. Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, hygiene,
minyak kelapa virgin (VCO)
2. Istilah dan Definisi
Minyak kelapa virgin (VCO)
Minyak yang diperoleh dari daging buah kelapa (Cocos nucifera L.) tua yang
segar dan diproses dengan diperas dengan atau tanpa penambahan air, tanpa
pemanasan atau pemanasan tidak lebih dari 60C dan aman dikonsumsi manusia.
Catatan VCO adalah singkatan dari Virgin Coconut Oil
3. Komposisi Bahan Baku Utama
Bahan baku utama dalam pembuatan VCO yakni daging buah kelapa tua dan
segar.
4. Persyaratan Mutu
No. Jenis Uji Satuan Persyaratan
1. Keadaan:
1.1. Bau Khas kelapa segar, tidak tengik
1.2. Rasa Normal, khas minyak kelapa
1.3. Warna Tidak berwarna hingga kuning
pucat
2. Air dan senyawa % Maks. 0,2
menguap
3. Bilangan Iod g iod/100 g 4,1 11,0
4. Asam lemak bebas % Maks. 0,2
(dihitung sebagai
asam laurat)
5. Bilangan peroksida mg ek/kg Maks. 2,0
6. Asam lemak:
6.1. Asam kaproat % ND 0,7
(C6 : 0)
6.2. Asam kaprilat % 4,6 10,0
(C8 : 0)
6.3. Asam kaprat % 5,0 8,0
No. Jenis Uji Satuan Persyaratan
(C10 : 0)
6.4. Asam laurat % 45,1 53,2
(C12 : 0)
6.5. Asam miristat % 16,8 - 21
(C14 : 0)
6.6. Asam palmitat % 7,5 10,2
(C16 : 0)
6.7. Asam stearat % 2,0 4,0
(C18)
6.8. Asam oleat % 5,0 10,0
(C18 : 1)
6.9. Asam linoleat % 1,0 2,5
(C18 : 2)
6.10. Asam linoleat % ND 0,2
(C18 : 3)
7. Cemaran mikroba
7.1. Angka koloni/mL Maks. 10
lempeng total
8. Cemaran logam
8.1. Timbal (Pb) mg/kg Maks. 0,1
8.2. Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 0,4
8.3. Besi (Fe) mg/kg Maks. 5,0
8.4. Cadmium mg/kg Maks. 0,1
(Cd)

Catatan ND = No detection (tidak terdeteksi)

Kandungan kimia [6]


Minyak lemak: asam laurat (45-50%), asam miristat (13-20%), asam palmitat (7-
10%), asam kaprilat (5-10%), asam stearat, asam linoleat, asam kaproat.
asam laurat [11] asam miristat [11]

asam palmitat [11] asam kaprilat [11]

Asam lemak bebas (3-5%)


Delta-lakton dari asam lemak 5-hidroksi [6]
Minyak kelapa mengandung berbagai lemak, terdiri dari: Asam kaproat 0,2-0,5%;
asam kaprilat 5,4-9,5%; asam kaprat 4,5-9,7%; asam laurat 44,1-51,3%; asam
miristat 13,2-18,5%; asam palmitat 7,5-10,5%; asam stearat 1,0-3,2%; asam
arakhidat 0-15%; asam oleat 5,0-8,2% dan asam linoleat 1,0-2,6%. [5]

Khasiat dan penggunaan


Berhubungan dengan diet
Efek imunomodulator, memberikan efek menghambat pertumbuhan sel karsinoma
pada kolon secara in vitro
Mengobati luka dan infeksi kulit
Disuria
Batuk
Bronkhitis
Sakit gigi [6]
Dapat digunakan sebagai pelembab kulit
Basis pembuatan sabun
Digunakan secara tradisional unuk kecacingan, keracunan, antiseptic, afrodisiak,
astringent, bakterisidal, depuratif, diuretik, purgative, sakit perut, abses, alopesia,
amonerrha, asma, bronchitis, demam, konstipasi, flu, disentri, dismenorhea,
gingivitis, mual, muntah, kehamilan, luka, sakit tenggorokan [5]

Sediaan / produk yang beredar di pasaran


Minyak telon
Berbagai produk sabun
VCO (Virgin Coconut Oil)

Pustaka

Anda mungkin juga menyukai