Anda di halaman 1dari 3

Metode Seleksi

Seleksi adalah prosedur pemuliaan yang meliputi identifikasi dan


perbanyakan suatu genotip atau populasi campuran atau populasi segregasi hasil
hibridisasi.

Salah satu metode seleksi pada keturunan hasil persilangan menyerbuk


sendiri adalah seleksi pedigree atau seleksi silsilah. Metode ini paling sering
digunakan khususnya untuk generasi F2. Pencatatan setiap anggota populasi
bersegregasi hasil persilangan merupakan ciri dari seleksi silsilah. Pencatatan
berguna untuk mengetahui silsilah atau hubungan tetua dengan turunannya. Jika
dibandingkan metode lain, metode ini memerlukan bakat/talenta/kemampuan dari
pemulia.

Metode ini dikatakan silsilah (pedigree) karena pencatatan dilakukan pada


setiap anggota populasi bersegregasi dari hasil persilangan. Seleksi pedigree
diperlukan untuk menyatakan dua galur tersebut serupa dengan mengkaitkan
terhadap individu tanaman generasi berikutnya. Seleksi pegidree dapat diterapkan
bila sifat yang diseleksi memiliki nilai heritabilitas yang tinggi dan diseleksi pada
populasi yang bersegregasi. Karakter-karakter yang memenuhi kriteria tersebut
adalah karakter kualitatif. Sedangkan, untuk karakter kuantitatif umumnya
memiliki nilai heritabilitas rendah sehingga kurang efektif dilakukan perbaikan
dengan menggunakan seleksi pedigree. Seleksi pedigree untuk perbaikan sifat-
sifat kuantitatif biasanya dilakukan secara tidak langsung. Dalam hal ini
seleksinya dilakukan pada karakter lain yang nilai heritabilitasnya tinggi dan
berkorelasi positif serta berkaitan erat dengan hasil. Dalam hal ini kemajuan
seleksi (KS) merupakan perbandingan lurus antara intensitas seleksi yang
dibakukan (i), akar kuadrat heritabilitas karakter yang diseleksi (h) dan korelasi
genetik sifat yang diseleksi dengan hasil (rg) dapat ditulis dengan rumus:

KS = I h rg

Tujuan metode seleksi pedigree adalah untuk memperoleh varietas baru


dengan mengkombinasikan gen-gen yang diinginkan yang ditemukan pada 2
genotipe atau lebih. Rekombinasi dari dua genotype atau lebih tersebut diharapkan
menghasilkan keturunan yang lebih baik dan lebuh unggul dibandingkan rata-rata
tetuanya. Tetua yang dipilih harus memiliki karakter yang diinginkan, diatur oleh
gen yang memiliki potensi untuk digabungkan. Secara umum, salah satu tetua
dipilih karena sudah bradaptasi dan diterima oleh masyarakat, karakter komponen
yang tidak dimiliki oleh tetua lain, missal ketahanan terhadap penyakit.
Pada saat melakukan persilangan, hal-hal yang harus diperhatikan yaitu 1.
Ukuran populasi, untuk memperkirakan berapa F1 yang akan dihasilkan dan
berapa F2 yang diinginkan. Hal ini berkaitan dengan berapa gen yang mengontrol
karakter tersebut, 2. Tergantung pada kombinasi persilangan yang akan
membentuk beberapa famili, 3. Persilangan dapat dilakukan di lapang atau rumah
kaca, 4. Luas lahan yang tersedia, dan 5. Kemampuan pelaksana lapang.

*yang dimerahin yang dimasukin ke PPT

Anda mungkin juga menyukai