kemampuan bahan untuk menahan tegangan tanpa kerusakan. Atau kemampuan suatu bahan
dalam menerima beban, semakin besar beban yang mampu diterima oleh bahan maka benda
tersebut dapat dikatakan memiliki kekuatan yang tinggi. Dalam kurva tegangan regangan
(stress-strain), kekuatan dapat dilihat dari sumbu-y (stress), semakin tinggi nilai stress-nya
maka bahan tersebut lebih kuat. Bentuk perbandingan kurva tegangan vs regangan dari ketiga
bahan baja dapat dilihat pada gambar berikut :
Elastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke bentuk semula
setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan atau tarikan) dari luar.
Benda-benda yang memiliki elastisitas atau bersifat elastis, seperti karet gelang, pegas,
dan pelat logam disebut benda elastis. Adapun benda-benda yang tidak memiliki elastisitas
(tidak kembali ke bentuk awalnya) disebut benda plastis. Contoh benda plastis adalah tanah
liat dan plastisin (lilin mainan).
Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami deformasi, yaitu perubahan ukuran atau
bentuk. Karena mendapat gaya, molekul-molekul benda akan bereaksi dan memberikan gaya
untuk menghambat deformasi. Gaya yang diberikan kepada benda dinamakan gaya luar,
sedangkan gaya reaksi oleh molekul-molekul dinamakan gaya dalam. Ketika gaya luar
dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk mengembalikan bentuk dan ukuran benda
ke keadaan semula.
3. Kekerasan (hardness)
didefinisikan sebagai kemampuan bahan untuk tahan terhadap goresan , pengikisan (abrasi),
penetrasi. Sifat ini berkaitan erat dengan sifat keausan (wear resistance). Dimana kekerasan
ini juga mempunyai korelasi dengan kekuatan. Contoh aplikasi jika kekerasan bahan ini
ditonjolkan adalah penggunaan bahan untuk mata bor. Karena dalam proses pengeboran
(drilling) diperlukan perkakas yang sangat keras sehingga mampu mengikis dan menembus
benda kerja. Bahan yang sering digunakan untuk mata bor ini adalah baja HSS (High
SpeedSteel).
5. Ketangguhan (toughness)