KONSEP DESAIN
TJOK GEDE ADITYA BUDHI KURNIAWAN
3813100028
THOMAS ARI KRISTIANTO, S.Sn, MT
DESAIN INTERIOR - FDIK
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2016
LATAR
BELAKANG
Desain Interior Hotel Resort Bokori Sulawesi Tenggara dengan Konsep Modern Tropical
Bernuansa Suku Tolaki
DEFINISI
JUDUL
Desain Interior
Hotel Resort Bokori
Kebudayaan
Modern Tropical
Suku Tolaki
Karakter Motif
Furniture E. Estetis Culture
Ruangan Tenun Tolaki
Simple
Alami, Fungsional
dan Efisien
Bentuk mengikuti Simple dan mengurangi Menggunakan Unsur-unsur alam
Cerah sebagai unsur
dan mengutamakan detail yang tidak bukaan yang luas
fungsi dibutuhkan dan banyak utamanya
STUDI
PUSTAKA
Hotel
Resort
Hotel resort adalah suatu jenis akomodasi di daerah peristirahatan yang mempergunakan sebagian
atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, sarana fasilitas pelengkap
ainnya serta jasa bagi umum yang dapat mendukung dan memperlancar kegiatan istirahat para tamu yang
bertujuan untuk berwisata/berekreasi di daerah tersebut, dan dikelola secara komersial.
Hotel resort berbeda dengan hotel-hotel yang berada di pusat-pusat kota (city hotel), yang terutama
menekankan pentingnya suasana lingkungan interior, sedangkan hotel resort ini lebih mementingkan suasana
lingkungan di sekitar lokasinya, baru kemudian menciptakan suasana yang menarik di dalam lingkungan hotel.
Motivasi utama wisatawan yang menginap di hotel adalah berlibur dan berekreasi. Berlibur dapat diartikan
sebagai kegiatan beristirahat, menghindari kegiatan rutin, serta mengembalikan kesegaran badan dan pikiran.
Berekreasi diartikan sebagai kegiatan rekreatif, terutama yang menimbulkan rasa senang, kegembiraan dan
kesegaran, untuk rileks dan santai. Adapun kecenderungan yang dituntut hotel resort adalah :
- Penyediaan macam rekreasi luar/dalam bangunan yang sesuai dengan kondisi/potensi daerah pariwisatanya
dan tujuan kedatangannya.
- Dalam jarak cepat, cukup dekat dari objek-objek rekreasi/pariwisata lain (kontinuitas objek pariwisata).
- Tersedianya media kontak antar wisatawan.
- Menjamin faktor aman, privacy, confort, dan air bersih.
- Ketentuan setiap fasilitas yang disediakan termasuk dalam tarif hotel.
- Sifat operasi, pelayanan, dan pengawasan dalam ruang lengkap/bangunan dan site dengan tata cara
yang tidak resmi.
Karakteristik
Hotel Resort
Terdapat 4 karakteristik yang ada dalam jenis Hotel Resort, yaitu :
Macam-macam Area
& Fasilitas Hotel Resort
1. Lobby
Aktifitas yang dapat dilakukan antaralain :
- Check-in/out
- Duduk duduk
Syarat kelayakan :
- Memiliki luas minimal 30m2
- Mudah diakses oleh pengunjung
Sarana :
- Meja
- Kursi
- Sofa
- Check in counter
STUDI
PUSTAKA
2. Ball Room
Aktifitas yang dapat dilakukan antaralain :
- Konferensi
- Menggelar resepsi pernikahan
- Pameran
- Pertemuan bisnis
- Seminar
Syarat kelayakan :
- Kedap suara
- Langit-langit yang tinggi
- Sirkulasi udara yang lancer
- Mampu menampung banyak orang tanpa mengganggu
kenyamanan
- Memiliki tepat penyimpanan yang baik
Sarana :
- Meja
- Kursi
- Proyektor / LCD
- Pendingin ruangan
- Sound system
- Panggung dan
- Peralatan elektronik yang mendukung
STUDI
PUSTAKA
- Sauna
Merupakan mandi uap didalam ruangan yang panas sebagai
pengeluaran racun dan pembakaran lemak pada tubuh. Kamar
sauna memiliki suhu ruang 900 c dengan kelembapan udara
sangat kecil (kurang dari 30%). Standar ruang yang diperlukan
yaitu 20.25 m 2 .
- Pijat relaksasi
Perawatan ini dilakukan dengan memijat seluruh tubuh dengan
bantuan terapis, dengan obat rempah dan obat essensial,
pemijatan menggunakan kekuatan tangan dan jari terapis. Bisa
outdoor maupun indoor.
STUDI
PUSTAKA
Sarana :
- Kitchen
- Bar
- Display makanan (buffet)
- Meja
- Kursi
- Pendingin Ruangan
- Sound system
- Peralatan elektronik yang mendukung
STUDI
PUSTAKA
5. Bedroom
- Standard Room
Inilah jenis kamar dengan ukuran paling kecil dengan fasilitas terbatas. Biasanya
hanya berisi tempat tidur, kamar mandi dengan shower, sepasang kursi dan meja
kecil, TV, dan meja rias kecil.
- Suite
Yang membedakan kamar ini adalah adanya ruangan lain disamping kamar tidur
dan kamar mandi. Ruangan lain ini seperti ruang tamu dengan beberapa kursi
atau sofa. Nah karena ada ruang tambahan ini maka luas kamar lebih besar
dibandingkan Superior/Deluxe Room. Beberapa hotel masih membagi lagi Suite
Room menjadi Junior Suite, Business Suite atau Executive Suite.
- Superior Room
Kamar ini berukuran di atas Standard Room. Kamar mandi lebih luas dan biasanya
sudah dilengkapi dengan bath-up. Disamping fasilitas yang ada di kamar standar,
beberapa hotel masih menambahkan sofa, meja rias, pengering rambut, mesin pembuat
kopi.
- Deluxe Room
Dibandingkan Superior Room, kamar jenis ini hanya sedikit lebih luas dan fasilitasnya
cenderung sama dengan Superior Room
- Presidential
Inilah kamar terluas dibandingkan dengan jenis kamar lainnya. Pada dasarnya ini masuk
kategori Suite Room dengan luas dan fasilitas paling lengkap. Kamar jenis ini hampir
menyerupai rumah. Tidak semua hotel memiliki kamar jenis ini, hanya hotel-hotel mewah
bintang 5 yang menyediakannya, itupun hanya beberapa unit saja. Beberapa hotel
menempatkan Presidential Suitenya dekat dengan fasilitas pendaratan helikopter (helipad)
dan memiliki pemenadangan terbaik yang dimiliki hotel.
6. Sport Club
Aktifitas yang dapat dilakukan antaralain :
- Berenang
- Berolahraga
- Bersantai
Syarat kelayakan :
- Memiliki luasan yang cukup luas tergantung pada
sarana (kolam renang memiliki luasan minimal
10mx20m, dengan kedalaman 1m sampai 1,6m)
- Memiliki standar keamanan yang memadai
Sarana :
- Kolam renang
- Gym
- Lapangan tennis
- Lapangan volli
- Kiddy park
- Loker / tempat towel
- Area basuh
CONTOH
RESORT PEMBANDING
Palm Beach Resort adalah salah satu pulau resor paling indah di Maladewa . Pulau ini dikelilingi
oleh 3 - mil pantai berpasir putih yang dilindungi oleh megah laguna dan terumbu karang . Pulau ini
memiliki semua fasilitas modern termasuk kesehatan dan rekreasi , olahraga air dan standar PADI pusat
bintang 5 diving
Modern Eco-Friendly
Sheraton Maldives Full Moon Resort & Spa menawarkan sesuatu untuk semua orang . Anda akan
merasa berada di sini dari saat Anda melangkah oasis tropis ini . Cari surga relaksasi murni atau
mengejar gairah luar ruangan Anda pilihan di sini tidak terbatas.
sTUDI
pUSTAKA
Desain
Modern
Gaya modern adalah gaya desain yang simple, bersih, fungsional,stylish
dan selalu mengikuti perkembangan jaman yang berkaitan dengan gaya
hidup modern yang sedang berkembang pesat. Gaya hidup modern ditopang
oleh kemajuan teknologi, dimana banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dibuat
dan didapatkan menjadi tersedia bagi banyak orang.
Dalam mendesain konsep dan gaya modern selalu melihat nilai benda-benda
(furniture) berdasarkan besar fungsi dan banyaknya fungsi benda tersebut,serta
berdasarkan kesesuaiannya dengan gaya hidup yang menuntut serba cepat, mudah
dan fungsional. Dalam arsitektur, gaya hidup modern berimbas kepada keinginan untuk
memiliki bangunan yang simple, bersih dan fungsional, sebagai symbol dari semangat
modern. Namun, gaya hidup semacam ini hanya dimiliki oleh sebagian masyarakat saja
terutama yang berada di kota besar, dimana kehidupan menuntut gaya hidup yang
lebih cepat, fungsional dan efisien.
Desain
Tropical
Desain Tropical / Tropis adalah desain dimana bentuk maupun elemen elemen
pembentuknya dirancang sedemikian rupa sehingga cocok dan nyaman untuk daerah
yang beriklim tropis. Konsep Desain Tropis akan mengoptimalkan potensi iklim tropis dan
mengurangi dampak / pengaruh buruk iklim tropis. Dengan kata lain konsep desain tropis
adalah konsep desain yang mampu beradaptasi dengan iklim tropis.
Daerah dengan iklim tropis juga mempunyai permasalahan yaitu kondisi udara
yang panas akibat suhu udara dan kelembaban udara yang tinggi. Kondisi udara yang
panas tersebut dirasakan melebihi batas ambang kenyamanan.
Untuk itu dalam konsep desain tropis, perlu adanya pengendalian suhu udara di
dalam rumah. Pengendalian suhu udara dapat dilakukan dengan cara :
1. Memperbesar volume ruang atap.
2. Memperbesar luas bukaan ventilasi agar volume angin yang masuk ke dalam ruangan
menjadi lebih banyak.
3. Penataan ruang yang bersifat terbuka sehingga angin akan lebih mudah bergerak
dalam ruangan.
4. Memasukkan unsur air berupa kolam juga akan mengurangi suhu udara.
5. Memperbanyak unsur Tanaman atau Taman.
sTUDI
pUSTAKA
Sulawesi
Tenggara
Sulawesi tenggara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Kendari. Provinsi Sulawesi
Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis
khatulistiwa di antara 0245' - 0615' Lintang Selatan dan 12045' - 12430' Bujur Timur serta mempunyai
wilayah daratan seluas 38.140 km (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km (11.000.000 ha).
Suku Tolaki, salah satu suku terbesar yang ada di Propinsi Sulawesi Tenggara di samping
Tolaki Suku Buton dan Suku Muna, tersebar di Kab. Kendari dan Kab. Kolaka; yang berada di Kab. Kolaka
mendiami daerah Mowewe, Rate-rate dan Lambuya sedangkan yang berada di Kab. Kendari mendiami
daerah Asera, Lasolo, Wawotobi, Abuki dan Tinanggea. Orang Tolaki pada mulanya menamakan dirinya
Tolohianga (orang dari langit). Menurut Tarimana (1993), mungkin yang dimaksud langit adalah kerajaan
langit sebagaimana dikenal dalam budaya Cina (Granat, dalam Needhan 1973 yang dikutip Tarimana).
Dalam dugaannya, ada keterkaitan antara kata hiu yang dalam bahasa Cina berarti langit dengan
kata heo (Tolaki) yang berarti ikut pergi ke langit.
Dahulu, masyarakat Tolaki umumnya merupakan masyarakat nomaden yang handal, hidup dari hasil
berburu dan meramu yang dilaksanakan secara gotong-royong. Hal ini ditandai dengan bukti sejarah dalam
bentuk kebudayaan memakan sagu, yang hingga kini belum dibudidayakan atau dengan kata lain masih
diperoleh asli dari alam. Masakan asli Suku Tolaki sebelum beras adalah dalam bentuk sajian sinonggi.
Sinonggi adalah makanan khas suku Tolaki dari Sulawesi Tenggara, Indonesia, yang terbuat dari pati
sari sagu. Suku Tolaki memiliki tradisi menyantap sinonggi bersama-sama yang disebut mosonggi. Bagi Suku Tolaki,
sinonggi merupakan makanan pokok yang kini telah mengalami pergeseran makna dan bersaing dengan nasi.
Upacara adat yang populer dari suku Tolaki adalah Upacara Adat Mosehe, yang merupakan salah satu
bentuk upacara ritual yang bertujuan untuk menolak datangnya malapetaka karena telah melakukan pelanggaran
baik sengaja maupun tidak sengaja.
Orang Tolaki berbicara dalam bahasa Tolaki. Bahasa Tolaki merupakan cabang dari bahasa Austronesia,
dan masih berkerabat dengan bahasa Mekongga. Budaya dan bahasa Tolaki memiliki banyak persamaan dengan
budaya dan bahasa Mekongga. Kemungkinan antara suku Tolaki dan suku Mekongga masih terdapat kekerabatan
dari sejarah asal-usul di masa lalu.
Suku
Tolaki Kain Tenun Tolaki
Kain tenun di Sulawesi Tenggara terkenal dengan motif Tolaki. Tenun Tolaki merupakan primadona
kain tenun khas Sulawesi Tenggara. Hingga saat ini tradisi menenun masih berkembang karena kecintaan
masyarakatnya terhadap kain tradisional tersebut. Salah satu trik dalam mempertahankan kebudayaan kain
tolaki ini adalah dengan menciptakan mitos. Mereka selalu menjadikan kain tenun sebagai pakaian kebesaran
dalam setiap pesta adat di lingkungan masyarakat tolaki. Mereka berkeyakinan, jika dalam upacara adat tidak
menggunakan kain tenun tolaki, maka akan terasa ada yang sangat kurang.
Kain Tenun Tolaki menggunakan tiga jenis benang yaitu, Benang Polyester, Benang Emas atau Perak, dan
Benang Les. Ketiga benang ini memiliki fungsi yang berbeda. Benang Polyester, Emas dan Perak digunakan untuk
benang pakan dan benang lungsi, Benang Les digunakan untuk membentuk motif pada kepala kain. Kain yang
diproduksi berupa kain sarung dan kain lembaran, kain tolaki memiliki motif Balo Gambere yang merupakan motif
kotak-kotak kecil yang memiliki warna dasar hitam dan putih, Motif Barik Subbek merupakan motif kotak-kotak hitam
dan merah tua, Motif Balo Panta adalah motif kotak-kotak yang memiliki garis tepi terputus-putus berwarna dasar
hitam. Umumnya Kain Tolaki memiliki motif seperti kain tenun sarung yang memiliki kepala yang berwarna berbeda.
Motif yang cukup terkenal di masyarakat tolaki adalah ragam hias mua. Motif ini biasanya menggunakan
warna jingga muda, kelabu, biru laut, kuning susu, hijau lumut, dan merah samar. Selain itu digunakan juga benang
emas yang membentuk motif garis halus dan kesan bunga kecil. Kain tenun bercorak biasa disebut sebagai kain
corak hujan panas karena adanya kesan berkilat yang disebabkan adanya benang emas. Jika benang emas
membentuk garis lurus maka disebut sebagai tenun/songket selit.
Kain Tenun Tolaki tidak dipakai setiap hari karena memilki mitos yaitu kain tolaki adalah pakaian kebesaran
masyarakat tolaki saat menghadiri pesta. Kain tenun tolaki dalam semua proses pengerjaannya dikerjakan oleh para
wanita saja, kain tolaki tidak lagi hanya diperuntukan untuk kerabat maupun keluarga bangsawan tolaki saja, namun
semua orang dari berbagai kasta boleh memakainya. Tenun Tolaki menjadi ciri khas masyarakat Sulawesi Tenggara
yang banyak diburu oleh masyarakat lokal maupun masyarakat luar negeri. Karena dibuat dengan alat yang sederhna
maka kain tenun tolaki khas kain tenun tradisional.
STUDI
PUSTAKA
Suku
Tolaki Rumah Adat Suku Tolaki
Secara Universal rumah tinggal dikalangan suku bangsa Tolaki disebut Laika (Konawe) dan Raha (Mekongga)
yang berarti "rumah" dan ada juga istilah yang menunjukan rumah seperti poiaha. Bangunan ini berukuran luas, besar,
dan berbentuk segi empat terbuat dari kayu dengan diberi atap dan berdiri diatas tiang- tiang besar yang tingginya
sekitar 20 kaki dari atas tanah. Bangunan ini terletak disebuah tempat yang terbuka di dalam hutan dengan dikelilingi
oleh rumput alang-alang. Pada saat itu bangunan tingginya sekitar 60-70 kaki. Dipergunakan Sebagai tempat bagi
raja untuk menyelenggarakan acara-acara yang bersifat seremonial atau upacara adat.
Suku Tolaki dan suku Wolio merupakan dua suku yang sangat menonjol di pulau Sulawesi Tenggara yang
menerapkan sistem nilai budaya ketika membangun suatu rumah untuk ditinggali ataupun rumah untuk berkumpul, yang
disebut dengan pembagian secara kosmologi alam dan pembagian yang mengacu pada analogi tubuh.
Tampak dari atas bagian depan rumah adat Tolaki, dianalogikan sebagai tangan kanan dan kiri dan tengahnya
dagu. Bagian tengah dianalogikan dua lutut dan tengahnya tali pusar, Pada bagian belakang dianalogikan dua kaki kiri
dan kanan dan ditengahnya alat vital.
Dilihat secara vertikal rumah pada orang Tolaki terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Bagian bawah/kolong bermakna sebagai aplikasi dari dunia bawah (puriwuta), yang dimaksud untuk menghindari banjir,
tempat binatang ternak, tempat bersantai, tempat menyimpanan alat pertanian, agar rumah menjadi dingin dan terhindar
dari binatang buas.
b. Bagian atas merupakan tempat ruang yang berfungsi sebagai tempat beraktivitas
c. Bagian tengah mewakili dunia tengah sebagai pandangan falsafah perwujudan alam semesta.
Dilihat secara horizontal bagian depan rumah berbentuk simetris, berkaitan dengan bentuk formil. Sedangkan asimetris
terkait dengan dinamis. Makna tersebut terkait dengan sifat orang Tolaki yang dinamis dan formil. Tampak dari depan atau
disebut fasad bagian bawah atau rangka dan lantai dianalogikan dengan dada dan perut manusia. Bagian loteng atau
bagian atas dianalogikan punggung manusia sedangkan penyangga dianalogikan sebagai tulang punggung manusia.
Sedangkan atap adalah rambut atau bulu. Bagian atap dianalogkan muka dan panggul manusia.
STUDI
ANTROPOMETRI
Studi mengenai antropometri sangat diperlukan, karena dalam mendesain sebuah ruangan atau furnitur kita perlu
menyesuaikan dengan bentuk atau kondisi tubuh manusia, sehingga akan membuat pengguna merasa nyaman dalam
menggunakan produk-produk yang akan dihasilkan.
STUDI
ANTROPOMETRI
Area Lobby
Untuk area lobby, pemilihan sofa dan coffee table dengan ukuran standart antropometri, agar para pengunjung resort
dapat merasa nyaman dan tidaak bosan berada di area lobby resort. Kenyamanan yang ditimbulkan akan menciptakan
suasana yang dapat pengunjung betah dalam menggunakan area lobby sebagai tempat berkumpul ataupun menunggu.
Perlu diperkirakan sirukulasi yang nyaman karena lobby merupakan bagian terdepan dari sebuah resort atau merupakan gerbang
masuk dari sebuah resort tersebut dan otomatis penilaian sebuah resort dapat dikatakan bagus dan nyaman hanya dengan
melihat lobby yang terdapat pada resort tersebut.
STUDI
ANTROPOMETRI
Area Tidur
Untuk pemilihan tempat tidur dengan ukuran standart yang digunakan adalah jenis tempat tidur ganda atau double bed.
Perlu diperkirakan sirukulasi yang nyaman karena ruang tidur digunakan sebagai ruang utama sehingga kenyamannya sangat
diutamakan. Penempatan nakaspun juga harus diperhatikan.
STUDI
ANTROPOMETRI
Area Restaurant
Untuk pemilihan Kursi dan Meja makan dengan ukuran standard antropometri dapat membuat suasana nyaman terhadap
tamu pengguna restaurant. Perlu diperkirakan sirukulasi yang nyaman karena restaurant terdiri dari banyak meja dan kursi, agar
segala aktivitas yang terjadi di restaurant nyaman dan tidak tergganggu satu sama lain. Contohnya pada saat pelayan
sedang membawakan makanan ke meja tujuan tidak bertabrakan atau mengganggu tamu yang sedang berlalu lalang.
STUDI
ANTROPOMETRI
Perlunya pertimbangan antropometrik yang tepat untuk kamar mandi terutama pada bagian Shower Box karena pada
area ini dimana pengunjung melakukan relaksasi sebentar dan beberapa gerakan ketika sedang mandi. Selain itu perletakan
komponen pada kamar mandi juga perlu diperhatikan agar tidak mengganggu aktivitas.
STUDI
ANTROPOMETRI
Area Toilet
Data diatas digunakan pada cottage ini untuk menentukan luas kamar mandi yang ergonomis untuk pengguna. Untuk
zona aktivitas pengguna menggunakan data C yaitu 61,0 cm dari ujung kloset. Untuk jarak antara kloset ke tempat tisu menggunakan
data F yaitu 30,5 cm sehingga letaknya tidak terlalu jauh. Untuk jarak antara kloset ke rak menggunakan data E yaitu 30,5-45,7 cm
sehingga apabila pengguna ingin mengambil sesuatu yang ada pada rak dapat dengan mudah dijangkau dengan tangan memanjang.
Dari data-data dibawah dapat ditentukan ukuran kamar mandi yang cukup ergonomis adalah 120 x 140 cm.
STUDI
eKSISTING
Profil Pulau Bokori berdasarkan kondisi eksisting saat ini. Pembahasan profil
meliputi orientasi wilayah; kondisi fisik dasar; potensi daya tarik dan atraksi wisata;
aksesibilitas dan sarana-prasarana pariwisata; serta isu-isu strategis terkait
pengemnbangan wilayah.
Pulau Bokori di Sulawesi Tenggara seluas 30 Ha ini secara administratif terletak Tepi Barat Pulau Bokori Tepi Selatan Pulau Bokori
Batas FIsik
Geologi dan Morfologi Tanah
Batas fisik wilayah Pulau Bokori adalah sebagai berikut.
Utara : Laut Banda dan Kabupaten Konawe Pulau Bokori berbentuk seperti tapal kuda dengan sebuah danau dangkal
Timur : Laut Banda di bagian tengahnya. Batuan Pulau Bokori memiliki formasi Meluhu. Formasi Meluhu
Selatan : Laut Banda dan Kota Kendari merupakan formasi berumur Trias yang disusun oleh batuan metamorf, dnegan
Barat : Laut Banda dan Kota Kendari ketebalan formasi mencapai 750 meter. Formasi ini bersentuhan tektonik dengan
kompleks ultramafik.
Struktur Wilayah
Pulau Bokori
Berdasarkan struktur wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Konawe
berperan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Sementara Kota Kendari berperan
sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) (sumber: RTRWP Sulawesi Tenggara 2014-2034).
Vegetasi yang mendominasi Pulau Bokori adalah pohon kelapa, cemara dan bakau. Terdapat beberapa bungalow lokal yang disediakan untuk wisatawan. Namun kondisi
Sementara pada dasar perirannya, banyak ditumbuhi ganggang dan rumput laut. Fauna akomodasi tersebut kurang layak dan tidak terawat. Fasilitas wisata lainnya adalah dermaga
yang hidup di perairan pantai pulai ini yaitu ikan-ikan kecil dan bulu babi. kayu, yang menjadi tempat merapat perahu-perahu kecil. Gambaran mengenai kondisi
akomodasi Pulau Bokori dapat dilihat pada gambar berikut
STUDI
pENGGUNA
KELUARGA
Bapak
Usia : > 25 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Hobi : Membaca koran, minum kopi, dan gym
Ibu
Usia : > 25 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta GROUP
Hobi : Spa, berbincang, nonton Infotaimen, Sebuah kelompok pertemanan terdiri dari 2-6 orang COUPLE
mani dan Pedicure Pasangan pria dan wanita yang sedang berbulan madu
Wanita : usia 21-30 tahun
Anak Pria : usia 27-37 tahun
Pria : usia 21-30 tahun
Usia : 4-6 tahun Wanita : usia 23 35 tahun
Pekerjaan : -
Pekerjaan : TK
Hobi : berenang, bermain dan mewarnai
STUDI AKTIVITAS
& fASILITAS
Nama Kebutuhan Kebutuhan
No. Ruang Aktivitas Furnitur Dimensi Sirkulasi Ruang
1. Lobby
a. Resepsionis - Datang (Check-in) - Meja Resepsionis - 465 x 116 cm = 53940 cm2 = 5,4 m2 5,4 + 0,5 = 5,9 m2
- Melayani Tamu - 2 Kursi - 2 x 50 x 50 cm = 5000 cm2 = 0,5 m2 1:2 2 x 5,9 = 11,2 m2
- Check Out - 2 Komputer Total = 11,8 m2
- TV
b. Area Tunggu - Duduk - 2 Table - 2 x 134 x 90 cm = 24120 cm2 = 2,4 m2 2,4 + 12,1 + 2,5 + 1,24
Depan - Berbincang - 4 Double Seat - 4 x 233 x 130 cm = 121160 cm2 = 18,24 m2
- Menyantap Sarapan - 2 Single Seat Sofa = 12,1 m2 3 x 18,24 = 54,7 m2
- 2 x 112 x 112 cm = 25088 cm2 1:3 Total = 54,7 m2
- TV
- Standing AC = 2,5 m2
- 2 x 310 x 20 cm = 12400 cm2 = 1,24 m2
- 2 Dinding Partisi
c. Area Tunggu - Duduk - 4 Single Seat Sofa - 4 x112 x112 cm = 50176 cm2 = 5,0 m2 5,0 + 2,5 + 0,3 + 2,1
Tengah - Berbincang - 4 Coffee table - 4 x 80 x 80 cm = 25600 cm2 = 2,56 m2 = 9,9 m2
- Menyantap Sarapan - 4 Dinding Partisi - 4 x 142 x 7 cm = 3976 cm2 = 0,3 m2 1:3 3 x 9,9 = 29,8 m2
- 6 End Table - 6 x 60 x 60 cm = 21600 cm2 = 2,1 m2 Total = 29,8 m2
- 2 Standing AC
d. Area Tunggu - Duduk - 4 Double Seat Sofa - 4 x 227 x 89 cm = 80812 cm2 = 8,0 m2 8,0 + 2,9 + 2,5 =13,4 m2
Belakang - Berbincang - 8 Single Sofa - 8 x 60 x 60 cm = 28800 cm2 = 2,9 m2 3 x 13,4 = 40,2 m2
- Menyantap Sarapan - 4 Coffee Table - 4 x 80 x 80 cm = 25600 cm2 = 2,5 m2 1:3 Total = 40,2 m2
- 2 Standing AC
e. Kantor - Datang & Absen - 2 Meja Kerja - 2 x 200 x 186 cm = 74400 cm2 = 7,4m2 7,4 + 0,5 + 0,5 + 5,6 +
- Menganalisa Laporan - 2 Kursi Kerja - 2 x 50 x 50 cm = 5000 cm2 = 0,5 m2 0,6 + 0,3 + 1,2 + 0,6
- 2 x 50 x 50 cm = 5000 cm2 = 0,5 m2 1:3 = 16,7 m2
- Menganalisa Kinerja tiap - 2 Kursi Hadap
Divisi - Sofa Letter L - 259 x 218 cm = 56462 cm2 = 5,6 m2 3 x 16,7 = 50,1 m2
- Menerima Tamu - Coffee table - 80 x 80 cm = 6400 cm2 = 0,6 m2 Total = 50,1 m2
- 60 x 60 cm = 3600 cm2 = 0,3 m2
- End Table
- 2 x100 x 60 cm = 12000 cm2 = 1,2 m2
- 2 Komputer
- 168 x 39 cm = 6552 cm2 = 0,6 m2
- 2 Cabinet
- Rak Buku
- TV
- 2 Printer
STUDI AKTIVITAS
& fASILITAS
Nama Kebutuhan Kebutuhan
No. Ruang Aktivitas Furnitur Dimensi Sirkulasi Ruang
2. Bar & Lounge - Datang - Bar Table Set - 420 x 202 cm = 84840 cm2 = 8,4 m2 8,4 + 1,7 + 1,5 =11,6 m2
- Duduk - 11 Bar Stool - 11 x 40 x 40 cm = 17600 cm2 =1,7m2 3 x 11,6 = 34,8 m2
- Makan & Minum - Drink Display - 300 x 50 cm = 15000 cm2 = 1,5 m2 Total = 34,8 m2
1:3
- Berbincang-bincang - 2 SInk
- Menikmati Pemandangan
3. Cottage /
Resort
a. Area Teras - Duduk - 2 Kursi - 2 x 50 x 50 cm = 5000 cm2 = 0,5 m2 0,5 + 0,3 = 0,8 m2
Depan - Membaca - 1 Coffee Table - 60 x 60 cm = 3600 cm2 = 0,3 m2 2 x 0,8 = 1,6 m2
1:2
Total = 1,6 m2
- Minum
b. Entrance - Masuk - Lugage - 100 x 30 cm = 3000 cm2 = 0,3 m2 0,3 + 0,1 = 0,4 m2
- Meletakkan barang - Rak Sepatu - 55 x 30 cm = 1650 cm2 = 0,1 m2 1:1 1 x 0,4 = 0,4 m2
- Meletakkan Spatu Total = 0,4 m2
c. Area Tidur - Tidur - Queen Bed - 210 x 190 cm = 39900 cm2 = 3,9 m2 3,9 + 0,3 = 4,2 m2
- Menonton TV - 2 Nakas - 2 x 42 x 42 cm = 3528 cm2 = 0,3 m2 2 x 4,2 = 8,4 m2
- Menikmati Pemandangan - AC Split Total = 8,4 m2
1:2
- Bersantai / Membaca Buku - 2 Night Table Lamp
d. Area Wardrobe - Meletakkan Barang - Wardrobe - 177 x 64 cm = 11328 cm2 = 1,1 m2 1,1 + 1,1 + 0,4 + 0,018
& Bar - Membuat Minuman - Mini Bar - 164 x 65 cm = 10660 cm2 = 1,1 m2 = 2,6 m2
- Mencuci Muka & Tangan - Wastafel - 85 x 57 cm = 4845 cm2 = 0,4 m2 2 x 2,6 = 5,2 m2
- 60 x 3 cm = 180 cm2 = 0,018 m2 1:2 Total = 5,2 m2
e. Area TV & - Tidur - Sofa Bed - 226 x 120 cm = 27120 cm2 = 2,7 m2 2,7 + 1,2 + 1,2 = 5,1 m2
Santai - Menonton TV - Credenza - 218 x 55 cm = 11990 cm2 = 1,2 m2 2 x 5,1 = 10,2 m2
- Menikmati Pemandangan - TV - 247 x 5 cm = 1235 cm2 = 1,2 m2 Total = 10,2 m2
1:2
- Bersantai / Membaca Buku - Mini Home Theatre
- AC
- Dinding Partisi
e. Kamar Mandi - Mandi - Bathtube - 226 x 120 cm = 27120 cm2 = 2,7 m2 2,7 + 0,4 = 3,1 m2
- Berendam - Toilet - 80 x 50 cm = 4000 cm2 = 0,4 m2 1:2 2 x 3,1 = 6,2 m2
- Buang Air Kecil / Besar Total = 6,2 m2
TOTAL 253,4 m2
STUDI
HUB. RUANG
Keterangan :
Bath
Dermaga room
Cottage
Lobby / Resort
Keterangan :
Desain
Modern Tropical
Konsep Modern Tropical ditandai dengan bentuk yang simpel, sederhana dan seminimal mungkin, tidak banyak ornamen dan geometris
dari Konsep Modern sedangkan Konsep Tropical ditandai dengan penempatan / penambahan beberapa unsur tanaman / taman didalamnya
serta menggunakan warna-warna cerah dengan unsur-unsur alam sebagai sumber utama inspirasinya, seperti warna hijau dan coklat. Konsep
modern mempunyai kesan bersih dan mengikuti trend terbaru didukung dengan konsep Tropical yang memiliki nuansa nyaman dan segar / sejuk
karena didukung dengan bukaan dan ventilasi yang luas dari konsep Tropical itu sendiri. Selain itu furnitur yang digunakan biasanya multifungsi
dan menggunakan material alami yang terdapat di sekitarnya. Pada prinsipnya desain Modern Tropical lebih mengutamakan kesederhanaan
dan juga lebih mengutamakan ketepatan fungsinya serta tidak menghilangkan unsur kenyamanan dan unsur alam di dalamnya.
Kebudayaan
Suku Tolaki
Konsep Kebudayaan Suku Tolaki Sulawesi Tenggara ditandai dengan adanya penerapan beberapa ornamen-ornamen
yang berhubungan dengan Suku Tolaki yang terdapat di Sulawesi Tenggara seperti :
- Kain Tenun Tolaki
- Anggrek Serat
- Struktur Rumah adat Suku Tolaki
Cara penerapannya dalam Desain Interior Hotel Resort ini adalah dengan memasukan unsur-unsur kebudayaan Suku Tolaki tersebut
menjadi sebuah elemen-elemen Interior seperti Elemen Estetik seperti Lukisan, Partisi dll. Selain sebagai elemen estetik, unsur kebudyaan
Suku Tolaki juga dapat diaplikasikan pada beberapa elemen furnitur dengan menjadikannya sebagai ornamen dari beberapa furnitur
yang ada pada Hotel Resort ini.
KONSEP
MIKRO
Konsep Lantai
Lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek
yang berada di dalam ruang. Selain itu, fungsi lantai adalah untuk memperindah dan membentuk karakter ruangan.
Pada konsep desain Resort ini, untuk lantai menggunakan beberapa material fabrikasi dan alami seperti Kayu Parket,
Batu alam, dan Palet Kayu. Penggunaan material tersebut ditujukan untuk memunculkan karakteristik dari masing-masing
konsep Desain Hotel resort ini yaitu Modern Tripical, agar masing-masing karakter pada konsep desain ini lebih terlihat
dan kuat.
Konsep Dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang berfungsi memisahkan atau membentuk ruang. Terkadang, dinding juga
berfungsi untuk melindungi suatu area atau ruang. Pada konsep desain Resort ini, dinding utama seperti pada area
Lobby, Restaurant, Kamar Resort dan beberapa area Fasilitas Resort. Sedangkan pada area semi outdoor, nyaris
tidak berdinding hanya saja terdapat sebuah pembatas seperti pada area Kamar Mandi Kamar Resort yang hanya
menggunakan susunan Bambu. Ini berfungsi untuk menampilkan kesan alam pada konsep desain Tropikal namun tetap
terlihat modern dengan beberapa elemen-elemen interior lainnya.
Konsep Plafon
Plafon adalah merupakan Interior bagian atas yang berhubungan dengan bagian atas sebuah ruangan.
Umumnya langit-langit bukan unsur struktural, melainkan permukaan yang menutupi struktur atap di atas.
Plafon merupakan bagian dari interior yang harus didesain sehingga ruangan menjadi lebih terasa nyaman
dan enak dipandang.
Modern Tropical :
Konsep desain plafon pada desain Hotel Resort ini menggunakan sistem exposed ceiling untuk memunculkan
suasana tropis yang mana menjadi konsep utama pada desain Hotel Resort ini. Pada beberapa bagian area
pada Hotel Resort ini ada beberapa yang menggunakan ceiling tetapi tidak terlalu masive, ini ditujukan untuk
memunculkan kesan modern pada Hotel Resort ini. Untuk material yang digunakan pada plafon Hotel Resort ini
sebagian besar menonjolkan keaslian dari rangka atap hotel resort ini, yaitu dengan menggunakan kayu, dan
untuk penutup antara atap dengan di dalam ruangan menggunakan HPL dan beberapa kayu panel, agar
dapat memunculkan nuansa modern tropisnya serta membuat para pengunjung nyaman dan tidak terasa bosan
ketika berada di dalam ruangan tersebut.
KONSEP
MIKRO
Konsep Warna
Pada konsep desain ini, konsep warna menggunakan tipikal warna monokromatik. Monokromatik merupakan
paduan warna dengan warna turunannya. Warna turunan itu adalah warna yang lebih muda (dengan
penambahan warna putih) atau warna yang lebih tua (dengan penambahan warna hitam atau gelap).
Warna monokrom dipilih karena warna tersebut terlihat sederhana (simple) namun tetap terkesan modern,
karena selain tropcal, konsep desain Hotel Resort ini adalah modern desain.
Penerapan Warna :
Konsep warna pada Desain Interior Hotel Resort ini adalah diambil dari masing-masing langgam
penunjang utama pada konsep desain interior ini, yaitu Modern dan Tropical. Warna-warna yang akan
dipakai untuk memunculkan nuansa modern pada Hotel Resort ini adalah gradasi warna monokrom hitam
atau turunan dari warna hitam menuju warna putih. Sedangkan untuk konsep Tropikal, warna yang diambil
adalah warna alami, yaitu gradasi warna hijau dan cokelat.
Warna Modern :
Warna Tropikal :
Konsep Furniture
Furniture yang digunakan untuk Konsep Desain Interior Hotel Resort ini adalah furniture dengan bentuk yang simple,
tegas dan geometris untuk memunculkan ciri khas dari konsep desain Modern. Sedangkan untuk penerapan desain
Tropikal dari konsep furniture ini adalah dengan menggunakan material alami yang merupakan ciri khas dari desain
tropis, seperti kayu.
Penerapan Furniture :
Konsep Furniture pada Desain Interior Hotel Resort ini merupakan penerapan dari kedua Konsep Desain
utama dari Desain Interior Hotel Resort ini, yaitu Modern dan Tropikal. Kesan Modern dimunculkan dengan bentuk
dari setiap furniture yang memiliki bentuk dasar tegas, geometris dan lebih mengutamakan fungsi, sedangkan untuk
desain Tropikal akan dimunculkan dengan penggunaan material alami seperti kayu pada hampir keseluruhan bagian
furniture. Untuk kesan Sulawesi Tenggara yang akan dimunculkan adalah beberapa motif batik asli Suku Tolaki, yang
dimana nantinya akan diterapkan pada beberapa furniture dan elem
KONSEP
MIKRO
Konsep Lighting
Sistem Lighting / Pencahayaan pada Desain Interior Hotel Resort ini menggunakan 2 jenis pencahayaan, yaitu
pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahaan alami digunakan pada waktu siang hari, karena
bukaan-bukaan yang ada pada hotel resort ini cukup besar dan luas maka cahaya dapat masuk ke dalam
ruangan pada siang hari, baik itu area Lobby maupun Cottage. Selain berfungsi sebagai pencahayaan,
pencahayaan alami sangat bermanfaat dalam penghematan biaya. Sedangkan untuk pencahayaan buatan
digunakan pada waktu sore - malam hari.
Downlight Phillips LED 15W ini Spotlight Lighting, digunakan pada hampir
digunakan pada sudut-sudut seluruh ruangan pada area Lobby. Spotlight
area Hotel Resort ini. lighting ini diletakan pada bagian rangka
atap, difungsikan untuk membantu penerangan
area-area yang tidak terdapat general lighting.
3D Area Lobby
3D Area Lobby
3D Area Cottage
3D Area Cottage