OLEH:
ISMIRAWATI
C11107170
Pembimbing:
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2010
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : ISMIRAWATI
STAMBUK : C11107170
Telah menyelesaikan referat dan laporan kasus dengan judul GAGAL GINJAL
KRONIK EC NEFROPATI OBSTRUKSI
Yang merupakan tugas kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Mengetahui,
Pembimbing, Coass,
LEMBAR PENGESAHAAN.....
....i
DAFTAR ISIii
PENDAHULUAN........1
ETIOLOGI............2
EPIDEMIOLOGI......3
PATOGENESIS ..4
DIAGNOSIS.........5
DIAGNOSIS BANDING..9
KOMPLIKASI.......9
PENGOBATAN....9
PROGNOSIS...11
KASUS............12
DISKUSI..........21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
DEFINISI
1. Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari tiga bulan, berupa kelainan struktural
atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG),
dengan manifestasi:
Kelainan patologis
Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah
atau urin, atau kelainan dalam pencitraan
2. Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 ml/menit/1,732 m 2 selama tiga
bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
KLASIFIKASI
Klasifikasi gagal ginjal kronik didasarkan atas dua hal, yaitu atas dasar
derajat (stage) penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar
LGF dihitung dengan mempergunakan rumus Kockcroft-Gault sebagai berikut:1
ETIOLOGI
Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak
massa nefron ginjal. Sebagian besar penyakit ini merupakan penyakit parenkim
ginjal difus dan bilateral, meskipun lesi obstruktif pada traktus urinarius juga bisa
menyebabkan gagal ginjal kronik. Pada awalnya, beberapa penyakit ginjal
terutama menyerang glomerulus (glomerulonefritis), sedangkan jenis yang lain
terutama menyerang tubulus ginjal (pielonefritis atau penyakit polikistik ginjal)
atau dapat juga mengganggu perfusi darah pada parenkim ginjal (nefrosklerosis).
Namun, bila proses penyakit tidak dihambat, maka pada semua kasus seluruh
nefron akhirnya hancur dan diganti dengan jaringan parut. 3 Di antara penyebab
GGK yang paling sering adalah hipertensi dan diabetes. Adapun penyebab lain
dari GGK antara lain,4,5,6,7
Penyebab Insiden
Glomerulonefritis 46,39%
Diabetes Melitus 18,65%
Obstruksi dan Infeksi 12,85%
Hipertensi 8,46%
Sebab lain 13,65%
Ada beberapa keadaan yang dapat memperberat gagal ginjal kronik, selain
penyakit/kelainan yang mendasari, yaitu:2
1. Hipertensi sistemik
2. Adanya nefrotoksin atau penurunan perfusi ginjal
3. Proteinuria
4. Hiperlipidemia
5. Hiperfosfatemia
6. Merokok
Pada stadium paling dini, terjadi kehilangan daya cadang ginjal, pada
keadaan mana basal LFG masih normal atau malah meningkat. Kemudian secara
perlahan tetapi pasti, akan terjadi penurunan fungsi nefron yang progresif yang
ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG
sebesar 60% pasien masih belum merasakan (asimtomatik), tetapi sudah terjadi
peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum. Sampai pada LFG sebesar 30%,
mulai terjadi keluhan pada pasien seperti nokturia, badan lemah, mual, nafsu
makan kurang, dan penurunan berat badan. Sampai pada LFG di bawah 30%,
pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata seperti anemia,
peningkatan tekanan darah, gangguan metabolisme fosfor dan kalsium, pruritus,
mual, muntah, dan lain sebagainya. Pasien juga mudah terkena infeksi seperti
infeksi saluran kemih, infeksi saluran napas, maupun infeksi saluran cerna. Juga
akan terjadi gangguan keseimbangan elektrolit antara lain, natrium dan kalium,
gangguan keseimbangan air seperti hipo atau hipervolemia. Pada LFG di bawah
15% akan terjadi gejala dan komplikasi yang lebih serius, dan pasien sudah
memerlukan terapi pengganti ginjal, antara lain dialisis atau transplantasi ginjal.
Pada keadaan ini, pasien dikatakan sampai pada stadium gagal ginjal.1
GAMBARAN KLINIK
Penderita GGK tahap awal biasanya tidak memberikan gejala. Pada psien
yang fungsi ginjalnya sudah memburuk, gejala yang biasanya timbul antara
lain,4,5,6,7
Perdarahan abnormal
Pasien gagal ginjal kronik dengan ureum darah kurang dari 150 mg%
biasanya tanpa keluhan maupun gejala dan seringkali ditemukan kebetulan pada
pemeriksaan rutin. Gambaran klinik makin nyata bila ureum darah lebih dari 200
mg%. Seperti diketahui, ureum darah bukan satu satunya penyebab gambaran
klinik gagal ginjal kronik. Konsentrasi ureum darah merupakan indikator adanya
retensi sisa sisa metabolisme protein yang termasuk dalam golongan dialyzable
dan non-dialyzable substances.4
Pada gagal ginjal kronik tingkat awal dengan LFG kurang dari 25% dari
normal, gambaran klinik sangat minimal. Kelainan yang sering ditemukan hanya
albuminuria, hiperurikemia, dan hipertensi.4
Gambaran klinik gagal ginjal kronik berat disertai sindrom azotemia sangat
komplek, meliputi kelainan kelainan berbagai organ seperti; hemopoeitik, mata,
kulit, selaput serosa, psikiatri dan neurologi, dan sistem kardiopulmonal.4
1. Kelainan hemopoeisis
Anemia normokrom normositer (MCHC 32 36%) dan normositer
(MCV 78 94 CU), sering ditemukan pada pasien gagal ginjal kronik.
Anemia sangat bervariasi bila ureum darah lebih dari 100 mg% atau
penjernihan kreatinin kurang dari 25 ml per menit.
PENDEKATAN DIAGNOSIS
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
No. RM : 444878
Alamat : Desa Mongcongbori Pundata
Ruangan : LIBB K4/III RSWS
Tanggal Masuk RS : 18 Oktober 2010
Pekerjaan : Petani
II. ANAMNESIS
Anamnesis : Autoanamnesis
Keluhan Utama : Nyeri saat berkemih
Anamnesis Terpimpin:
Rasa nyeri dialami sejak kurang lebih 1 bulan sebelum masuk
rumah sakit, nyeri bertambah berat sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri dirasakan sepanjang berkemih.
BAK berpasir dan berwarna merah.
BAB belum selama 10 hari.
Demam (-), menggigil (-), mual (-), muntah (-), sesak (-).
Nafsu makan kesan menurun.
STATUS PRESENT
Sakit sedang
Gizi cukup, BB=46 kg; TB=160 cm; IMT=17,97 kg/m2
Komposmentis
TANDA VITAL
PEMERIKSAAN FISIS
Kepala:
Ekspressi : Normal
Simetris Muka : Simetris
Deformitas : (-)
Rambut : Hitam, sukar dicabut
Mata:
Telinga:
Tophi : (-)
Pendengaran : normal
Nyeri tekan di proc. Mastoideus : (-)
Hidung:
Perdarahan : (-)
Sekret : (-)
Mulut:
Leher:
Dada:
Paru:
Jantung:
Abdomen:
Punggung:
Inspeksi : Simetris kiri kanan
Palpasi : NT (-), MT (-)
Nyeri ketok : (-)
Ekstremitas:
Edema (-)/(-)
RT:
Sfingter : mencekik
Mukosa : licin
Ampula berisi feses
Handschoen :
o Feses (+) warna coklat
o Darah (-)
o Lendir (-)
Pemeriksaan Lab:
SGOT 29u/l
SGPT 19u/l
Ureum 455 mg/dl
Kreatinin 17.6 mg/dl
Natrium 132 mmol/l
Kalium 3,3 mmol/l
Klorida 101 mmol/l
GDS 187 mg/dl
Asam urat 16,2
DIAGNOSIS SEMENTARA:
Akut on CKD
Konstipasi
DIAGNOSIS DIFERENSIAL:
PENATALAKSANAAN
Diet renndah protein, rendah purin, rendah kalium, rendah garam
IVFD Nacl 0,9% 10 tpm
Dulcolax supp 0 0 2
RENCANA PEMERIKSAAN
HbA1c
Urinalisis
Foto thorax PA
Konsul subdivisi GH
Konsul bedah urologi
Rencana transfusi PRC 2 bag (bersamaan HD)
Rencana HD (keluarga masih merundingkan)
FOLLOW UP