RESPONS IMUN

PENYAKIT INFEKSI

JULIUS ROMA
BIKA FK-UNHAS

RESPONS IMUN PENYAKIT INFEKSI

SEHAT
LINGKUNGAN
(MIKROBA
PATOGEN YG
KOMPLEKS)

PERTAHANAN
TUBUH

SAKIT
2

RESPONS IMUN :
Berbeda-beda untuk setiap macam
mikroba
Proteksi gambaran biologik spesifik
mikroba
Jumlah kuman
Imunitas seluler mikroba intraseluler
(virus, protozoa, jamur dll)
Imunitas humoral mikroba ekstraseluler
dan toksin
3

PERTAHANAN TUBUH

Pertahanan Spesifik

Pertahanan Non Spesifik

(Pertahanan Imunologis)

(Pertahanan Non Imunologis)

PERTAHANAN PERMUKAAN TUBUH :

(Barier Pertahanan Pertama)
Kulit
Epitel mukosa : sal. napas
sal. cerna
sal. genitourinarius

MIKROBA

Sel Epitel

Internalisasi ke dalam sel

Respons host
(proses inflamasi)

Langsung :
- gigitan
- transfusi

Permukaan
Tubuh

Pembuluh darah/limfe

Organ sasaran
6

MUKOSA :
Mukus, pergerakan silia
Batuk, peristaltik
Half life sel epitel singkat (30 jam)
Cegah perlekatan mikroba pada sel epitel/
cegah timbulnya infeksi
KULIT :
Kadar lemak hambat bakteri / jamur
7

FAKTOR2 PERMUKAAN LAIN PROTEKTIF

Asam lambung membunuh patogen2
tertentu
pH asam vagina
Protein permukaan lisosim bakterisid
Laktoferin mengikat Fe hambat
pertumbuhan/replikasi kuman
Flora normal hambat masuknya kuman
Terbentuk antibodi & sel T aktif bereaksi silang
dengan mikroba patogen, kompetisi nutrisi,
kompetisi reseptor pada sel silia & sekresi zat
toksik
8

MIKROBA
Barier pertahanan
permukaan tubuh

RESPONS IMUN HOST :

1. Respons Imun Non Spesifik / Innate

Respons Inflamasi
Sel2 inflamasi : PMN, limfosit, monosit, sel
NK, sel makrofag, sel mast serta mediator
kimia yang terdapat dalam plasma
saling berinteraksi
me daya fagositosis/melisiskan mikroba
Eliminasi / hambat penyebaran mikroba
10

 Beberapa mediator : vasodilatasi/pe

permeabilitas kapiler sel radang tempat
mikroba
Komplemen lisis mikroba
Asam arakidonat
Prostaglandin, leukotrin & fosfolipid
me motilitas WBC fagositosis
merangsang agregasi trombosit
perbaikan pemb.darah yg rusak
Prostaglandin termoregulator di
hipotalamus panas pertahanan tubuh ?
11

 C-RP (C-reactive protein) :

hepar respons inflamasi
stimulator : mengaktifkan endotoksin
kuman gram (-)
inhibisi :
- transferin hambat proliferasi atau
pertumbuhan kuman
- 1 antitripsin hambat protease
untuk kinin.
12

 Limfokin : respons inflamasi

me permeabilitas kapiler/koagulasi
merangsang produksi prostaglandin/
faktor kemotaksis
merangsang proliferasi sel hematopoetik,
aktivasi netrofil/sel endotel :
sel radang fagosit mikroba
monosit & makrofag fagosit debris
host dan patogen yang tinggal
faktor aktivasi makrofag : C3 b, INF
dan produk limfosit me fungsi makrofag
13

2. Respons Imun Spesifik

Mikroba
RESPONS IMUN NON SPESIFIK

RESPONS IMUN SPESIFIK

Respons imun spesifik :

untuk antigen mikroba/antigen yang
dipresentasikan oleh APC
14

A. IMUNITAS HUMORAL : Sel B

Menetralkan toksin
Menetralkan mikroba tidak infeksius
Opsonin proses fagositosis
Pada proses ADCC lisis sel tempat
mikroba
Merangsang komplemen lisis
mikroba

15

B. IMUNITAS SELULER : Limfosit T

LIMFOKIN :
meningkatkan :
- produksi antibodi
- fungsi fagosit fagositosis mikroba
- fungsi sel NK lisis sel yang
ditempati virus
- proliferasi/diferensiasi prekursor Tc/
fungsi Tc lisis sel yang dihuni
mikroba
16

 IMUN SELULER :
- ditingkatkan oleh IL-2, IL-12 & IFN
- pertahanan utama u/ terminasi infeksi
mikroba intraseluler (virus, jamur,
parasit & bakteri intraseluler)

17

3. Peningkatan Respons Imun

via :
aktivasi komplemen jalur klasik
pe kemotaksis, opsonisasi &
fagositosis

makrofag/sel T sitokin me reaksi

inflamasi via molekul adhesi, kemotaksis,
pemprosesan antigen, fagositosis dan
lisis, pembunuhan intraseluler
infeksi teratasi
1 + 2 + 3 : terlibat pada kebanyakan penyakit
infeksi
18

MIKROBA KOMENSAL :
Bertumbuh/berkembang tanpa kerusakan
baik bagi pejamu maupun mikroba sendiri
Mikroba ini dapat hidup (flora normal)
lihat tabel

19

MIKROBA KOMENSAL
Hidung &
Farings

Staphyloccoc, Diptheroid, Neisseria, Haemophilus

Orofaring

Staphyloccoc, Streptococ, Neisseria, Haemophilus

Mulut

Staphyloccoc, Streptococ, Neisseria, Haemophilus,

Candida, Bakteri enterik, Bakteri anaerob, Spirochaet

Kulit

Staphyloccoc, Streptococ, Corynebacterium,

Propionibacterium, Candida, Diptheri, Bakteri enterik

Vagina dan
Serviks

Bakteri anaerob :
Lactobacillus, Streptococ, Bacteriodes, Clostridium,
Bifidobacterium, Eubacterium
Bakteri aerob :
Diptheri, Staphylococ, Enterococ, Strepcoc Pyogenes
(group B), Bakteri enterik
Candida
Protozoa : Trich. Vaginalis (pada 10-15% wanita)
20

Lambung

Biasanya steril

Usus kecil

(Semuanya dalam jumlah kecil)

Lactobacillus : Enterococ, Diptheroid, Candida, Bakteri
enterik, Anaaerobic Gram negative bacilli

Usus besar

Bakteri anaerobik
Gram negative : Bacteriodes, Fusobacterium
Gram positive : Eubacterium
Lactobacilli
Clostridium
Bifidobacterium
Streptococ

Fakultatif &
organisme
aerobik

Staphylococ, Enterococ, Bakteri enterik, Proteus,

Pseudomonas, Candida

Ginjal dan
Biasanya steril
Kandung kemih
21

IMUNOKOMPROMIS :
Fungsi sistim imun terganggu/defisien
Pengobatan modern interferensi
dengan mekanisme pertahanan normal
imunodefisiensi penyakit
R/ modern :
kemoterapi, iradiasi, imunosupresi,
kateterisasi
22

PEJAMU IMUNOKOMPROMIS
Faktor predisposisi

Efek terhadap sistim

imun

Jenis infeksi

Obat/sinar X pada
imunosupresi, Resipien
Allograft (ginjal, sumsum
tulang, jantung) dan terapi
kanker

Imunitas seluler &

humoral menurun

Infeksi paru, bakteriemi,

infeksi jamur, saluran
kencing

Virus Imunosupresi
(rubella, herpes,EBV, virus
hepatitis, HIV)

Replikasi virus dalam Infeksi bakteri sekunder

sel limfoid yang
(juga jamur dan
mengakibatkan
protozoa pada AIDS)
gangguan fungsi

Tumor

Replacement sel
sistem imun

Bakteremia, pneumoni,
infeksi sal.kencing

23

Malnutrisi

Hipoplasi limfoid
Limfosit dalam sirkulasi
menurun
Kemampuan fagositosis
menurun

Campak, tuberkulosis,
Infeksi sal.napas dan
cerna

Rokok, inhalasi
partikel (silika,
spora jamur)

Inflamasi paru, endapan

kompleks imun terhadap
spora jamur

Infeksi saluran napas,

respons alergi

Penyakit
endokrin kronik
(diabetes)

Kemampuan fagositosis
menurun

Infeksi staphylococ,
tuberkulosis, infeksi
sal.napas, bakteremia,
dsb.

Defisiensi imun
primer

Imunitas seluler
dan/humoral menurun

24

25