Anda di halaman 1dari 7

1

LAPORAN

PRAKTIK PENGELASAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Pengelasan


Dosen Pengampu : Rusiyanto, S.Pd, M.T
Drs. Sudarman, M.T

Disusun oleh :

Nama : MUCH.ARIES SETIAWAN


NIM : 5201407057
Prodi : PEND. TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
2

PRAKTIK PENGELASAN

A. Kompetensi
Setelah melaksanakan kegiatan praktik pengelasan, diharapkan
mahasiswa dapat:
1. Menggunakan alat dan bahan pengelasan dengan baik dan benar.
2. Melakukan pengelasan terhadap benda kerja sesuai prosedur yang
berlaku.
3. Menganalisis pengaruh yang timbul pada benda kerja terhadap hasil
pengelasan dengan penyetelan ampere pada mesin las listrik.

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam melaksanakan praktik
antara lain:
- Alat:
1. Mesin Las Listrik
2. Elektroda
3. Palu Besi
4. Tang
5. Kain Lap
- Bahan:
1. Plat Besi
2. Pipa Besi

C. Keselamatan Kerja
1. Memakai peralatan standart keselamatan kerja (wearpack, kacamata
las listrik, sepatu kulit, sarung tangan) untuk melindungi bagian tubuh
dari radiasi cahaya, panas, kotoran maupun terkena benda kerja.
2. Menggunakan alat yang sesuai dengan fungsinya.
3. Berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan.
4. Memilih tempat yang aman dan nyaman dalam melaksanakan praktek.
3

D. Langkah Kerja
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan
praktik pengelasan adalah sebagai berikut:
1. Praktik Pembuatan Las Titik pada Plat Besi.
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Memotong plat besi dengan ukuran panjang 70 mm.
c. Menyalakan mesin las listrik dengan kekuatan ampere 80A.
d. Melakukan uji coba las pada benda lain, agar memudahkan dalam
penyalaan elektroda.
e. Menaruh benda kerja pada tempat dudukan untuk dilakukan
pengelasan.
f. Melakukan pengelasan titik pada benda kerja dengan jarak antar
titik-titiknya kira-kira 1 - 1,5 cm.
g. Merontokkan karbon-karbon hasil pengelasan yang menempel
pada benda kerja dengan menggunakan palu besi.
h. Mencelupkan benda kerja dengan menggunakan tang ke dalam air
bersih untuk mempercepat proses pendinginan.
i. Mengangkat benda kerja dari air, dan diamkan benda kerja supaya
kering terkena udara atau bisa juga dengan menggunakan kain lap,
supaya benda kerja cepat kering.
j. Mengembalikan alat dan bahan pada tempatnya.
k. Membersihkan tempat kerja.
2. Praktik Pembuatan Las Alur Lurus pada Plat Besi
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Memotong plat besi dengan ukuran panjang 70 mm.
c. Menyalakan mesin las listrik dengan kekuatan ampere 80A.
d. Melakukan uji coba las pada benda lain, agar memudahkan dalam
penyalaan elektroda.
e. Menaruh benda kerja pada tempat dudukan untuk dilakukan
pengelasan.
4

f. Melakukan pengelasan pada benda kerja dengan alur lurus pada


bagian tengah benda kerja.
g. Merontokkan karbon-karbon hasil pengelasan yang menempel
pada benda kerja dengan menggunakan palu besi.
h. Mencelupkan benda kerja dengan menggunakan tang ke dalam air
bersih untuk mempercepat proses pendinginan.
i. Mengangkat benda kerja dari air, dan diamkan benda kerja supaya
kering terkena udara atau bisa juga dengan menggunakan kain lap,
supaya benda kerja cepat kering.
j. Mengembalikan alat dan bahan pada tempatnya.
k. Membersihkan tempat kerja.
3. Praktik Penyambungan 2 buah Plat Besi dengan Las Listrik
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Memotong 2 buah plat besi dengan ukuran panjang masing-
masing 70 mm.
c. Menyalakan mesin las listrik dengan kekuatan ampere 80A.
d. Melakukan uji coba las pada benda lain, agar memudahkan dalam
penyalaan elektroda.
e. Menaruh benda kerja pada tempat dudukan untuk dilakukan
pengelasan.
f. Memberi las titik pada kedua ujung persinggungan benda kerja
untuk memudahkan dalam proses penyambungan, dengan
toleransi jarak antar benda kerja kira-kira 1 2 mm, sehingga
mencegah pemuaian benda kerja serta benda kerja lebih menyatu
secara maksimal.
g. Melakukan penyambungan benda kerja dengan alur lurus diantara
dua buah benda kerja.
h. Merontokkan karbon-karbon hasil pengelasan yang menempel
pada benda kerja dengan menggunakan palu besi.
i. Mencelupkan benda kerja dengan menggunakan tang ke dalam air
bersih untuk mempercepat proses pendinginan.
5

j. Mengangkat benda kerja dari air, dan diamkan benda kerja supaya
kering terkena udara atau bisa juga dengan menggunakan kain lap,
supaya benda kerja cepat kering.
k. Mengembalikan alat dan bahan pada tempatnya.
l. Membersihkan tempat kerja.
4. Praktik Penyambungan Las model T pada 2 buah Plat Besi.
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Memotong 2 buah plat besi dengan ukuran panjang masing-masing
70 mm.
c. Menyalakan mesin las listrik dengan kekuatan ampere 80A.
d. Melakukan uji coba las pada benda lain, agar memudahkan dalam
penyalaan elektroda.
e. Menaruh benda kerja pada tempat dudukan dengan posisi
berbentuk T untuk dilakukan pengelasan.
f. Memberi las titik pada kedua ujung persinggungan benda kerja
untuk memudahkan dalam proses penyambungan, dengan toleransi
jarak antar benda kerja kira-kira 1 2 mm, sehingga mencegah
pemuaian benda kerja serta benda kerja lebih menyatu secara
maksimal.
g. Melakukan penyambungan benda kerja dengan alur lurus pada
kedua sisi sudut benda kerja yang bersinggungan.
h. Merontokkan karbon-karbon hasil pengelasan yang menempel
pada benda kerja dengan menggunakan palu besi.
i. Mencelupkan benda kerja dengan menggunakan tang ke dalam air
bersih untuk mempercepat proses pendinginan.
j. Mengangkat benda kerja dari air, dan diamkan benda kerja supaya
kering terkena udara atau bisa juga dengan menggunakan kain lap,
supaya benda kerja cepat kering.
k. Mengembalikan alat dan bahan pada tempatnya.
l. Membersihkan tempat kerja.
6

5. Praktik Penyambungan 2 buah Pipa Besi dengan Las Listrik


a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Memotong 2 buah pipa besi dengan ukuran panjang masing-
masing 70 mm.
c. Menyalakan mesin las listrik dengan kekuatan ampere 80A.
d. Melakukan uji coba las pada benda lain, agar memudahkan dalam
penyalaan elektroda.
e. Menaruh benda kerja pada tempat dudukan untuk dilakukan
pengelasan.
f. Memberi las titik pada kedua ujung persinggungan benda kerja
untuk memudahkan dalam proses penyambungan, dengan toleransi
jarak antar benda kerja kira-kira 1 2 mm, sehingga mencegah
pemuaian benda kerja serta benda kerja lebih menyatu secara
maksimal.
g. Melakukan penyambungan benda kerja dengan alur lurus diantara
dua buah benda kerja.
h. Merontokkan karbon-karbon hasil pengelasan yang menempel
pada benda kerja dengan menggunakan palu besi.
i. Mencelupkan benda kerja dengan menggunakan tang ke dalam air
bersih untuk mempercepat proses pendinginan.
j. Mengangkat benda kerja dari air, dan diamkan benda kerja supaya
kering terkena udara atau bisa juga dengan menggunakan kain lap,
supaya benda kerja cepat kering.
k. Mengembalikan alat dan bahan pada tempatnya.
l. Membersihkan tempat kerja.

E. Simpulan
Dari laporan yang sudah disampaikan di atas, dapat diambil
simpulan bahwa mengubah setelan ampere pada mesin las listrik, dapat
mempengaruhi hasil dari pengelasan pada benda kerja. Semakin tinggi
ampere nya, penyalaan las semakin mudah. Akan tetapi hal tersebut dapat
7

menyebabkan benda kerja menjadi berlubang atau meleleh, terutama pada


benda kerja yang tipis. Semakin rendah amperenya, maka penyalaan las
agak sulit, hasilnya juga kurang baik. Intinya yaitu perlu adanya
penyesuaian setelan ampere mesin las sebelum melakukan pengelasan
antara jenis benda kerja dengan ukuran elektroda yang akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai