Kecamatan Jumo
I PEKERJAAN PERSIAPAN
A 1-2 1 Pek. Bongkaran 7 Hari
B 1-2 2 Pek. Pengukuran 7 Hari
II PEKERJAAN TANAH
C 2-3 1 Galian tanah 14 Hari
D 3-4 2 Pek. Urugan tanah 56 Hari
E 4-8 3 Urugan Pasir 21 Hari
G, E 91
8
14 98
0 A, B 7 C 21 D, F 77 J, K, L 98 H, I 112 M 120
1 2 3 4 5 6 7
0 7 7 14 21 56 77 21 98 14 112 8 120
NK
KETERANGAN EET
= Lintasan Kritis
= Lintasan Biasa
= Lintasan Semu
LET
NK = Nomor Kegiatan
EET = Earlist Event Time ( Kegiatan Paling Awal )
LET = Last Event Time ( Kegiatan Paling Akhir )
JADWAL RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan : Pembangunan Trotoar
Pekerjaan : Pembangunan Trotoar SMK Jumo - Tegong
Lokasi : Kecamatan Jumo
Tahun Anggaran : 2016
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pek. Bongkaran 0,22 0,22 100
2 Pek. Pengukuran 0,15 0,15
II PEKERJAAN TANAH
1 Galian tanah 1,59 0,79 0,79
2 Pek. Urugan tanah 7,05 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88
3 Urugan Pasir 0,64 0,21 0,21 0,21
IV PEKERJAAN CAT
1 Pengecatan Kansteen /kerb 0,24 0,24 0
100,00 0,37 0,79 0,79 9,15 9,15 9,15 9,15 9,15 9,15 9,15 9,15 7,14 7,14 6,36 1,99 1,99 0,24
0,37 1,16 1,96 11,10 20,25 29,40 38,55 47,70 56,85 66,00 75,15 82,29 89,43 95,79 97,78 99,76 100,00
Andreas Budiyanto
Direktur
JADWAL RENCANA PENUGASAN PERSONIL INTI DI LAPANGAN
Kegiatan : Pembangunan Trotoar
Pekerjaan : Pembangunan Trotoar SMK Jumo - Tegong
Lokasi : Kecamatan Jumo
Tahun Anggaran : 2016
1. PELAKSANA
2. JURU HITUNG
3. JURU GAMBAR
4. LOGISTIK
Andreas Budiyanto
Direktur
JADWAL RENCANA MOBILISASI PERALATAN
Kegiatan : Pembangunan Trotoar
Pekerjaan : Pembangunan Trotoar SMK Jumo - Tegong
Lokasi : Kecamatan Jumo
Tahun Anggaran : 2016
1. POMPA AIR
2. BETON MOLEN
3. STAMPER
4. PICK UP
5. THEODOLIT
Andreas Budiyanto
Direktur
JADWAL RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
Kegiatan : Pembangunan Trotoar
Pekerjaan : Pembangunan Trotoar SMK Jumo - Tegong
Lokasi : Kecamatan Jumo
Tahun Anggaran : 2016
1. PEKERJA
2. TUKANG
3. KEPALA TUKANG
4. MANDOR
Andreas Budiyanto
Direktur
JADWAL RENCANA MOBILISASI & PENGGUNAAN MATERIAL
Kegiatan : Pembangunan Trotoar
Pekerjaan : Pembangunan Trotoar SMK Jumo - Tegong
Lokasi : Kecamatan Jumo
Tahun Anggaran : 2016
1. TANAH URUG
2. PASIR URUG
3. BATU BELAH
4. SEMEN
5. PASIR PASANG
7. KERAMIK EKSTERIOR 30 X 30
9. SEMEN WARNA
Andreas Budiyanto
Direktur
BAGAN ALIR KEGIATAN
START
Kontrak Pekerjaan
Cek
Scope Pekerjaan
Cek
Pemeriksaan Bersama/UITZET
Cek
Cek
Serah Terima Pekerjaan 1
(PHO)
Shop Drawing
FINISH
Pelaksanaan Pekerjaan /
Fisik
As Build Drawing
Cek
Cek
Pekerjaan Selesai
Andreas Budiyanto
Direktur
Flow Chart
Pengendalian Teknis/Penguasaan Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan di lapangan
START
Dokumen Kontrak
NO
NO
PELAKSANAAN PEKERJAAN OK
OK
NO
OK
Andreas Budiyanto
Direktur
STRUKTUR ORGANISASI &
SISITEM KOORDINASI ANTAR PERSONIL DI LAPANGAN
Direktur
K3 KONSTRUKSI
Pelaksana
Logistik
Mandor
Kepala Tukang
PELAKSANAAN
Tukang
PEKERJAAN
Pekerja
KETERANGAN
Andreas Budiyanto
Direktur
SISTEM KOORDINASI DAN PENUGASAN ANTAR PERSONIL DI
LAPANGAN PADA KONTRAKTOR
Personil-personil yang akan ditugaskan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- 1 ( satu ) orang Pelaksana (kualifikasi, keahlian, dan pengalaman terlampir).
- 1 ( satu ) orang Juru Hitung Kuantitas (kualifikasi, keahlian, dan pengalaman terlampir)
- 1 ( satu ) orang Juru Gambar (kualifikasi, keahlian, dan pengalaman terlampir).
- 1 ( satu ) orang Logistik (kualifikasi, keahlian, dan pengalaman terlampir)
1. Pelaksana
Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi fisik pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan
dengan ketentuan yang tercantum didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik
Gambar pelaksanaan, RKS, BA.Aanwijzing, Penawaran harga dan ketentuan lain yang
berhubungan dengan pekerjaan ini) dari mulai awal kegiatan sampai dengan
selesainya pekerjaan (Serah Terima I dan II) dalam lingkup Tugas Pelaksana
Lapangan.
3. Juru Gambar
4. Logistik
Sebagai Penanggung jawab terhadap semua Pengadaan material/bahan dan
Peralatan yang diperlukan di lapangan, baik yang menyangkut jenis, jumlah, kualitas
dan ketepatan waktu pendatangannya.
1. Pelaksana Lapangan :
1) Melaksanakan dan mengatur Uitzet/menentukan tapak rencana bangunan di
lapangan bersama - sama Pengawas, Perencana, Unsur Teknis Kegiatan dan
Pemberi Tugas.
2) Melaksanakan dan mengatur kegiatan di lapangan, sesuai dengan
bidangnya dalam hal ini agar bisa terpenuhi rencaca mutu, waktu dan
biaya sesuai dengan waktu rencana. Ada beberapa aspek yang harus
terpenuhi antara lain sbb :
a. Stok material yang dibutuhkan di lapangan
b. Kebutuhan tenaga kerja di lapangan
c. Peralatan pendukung untuk memperlancar kegiatan di lapangan
3) Mengatur, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan di lapangan dengan
para mandor dan tenaga kerja di lapangan
4) Selalu melaksanakan koordinasi dengan Logistik terkait dengan kebutuhan material
yang harus disiapkan.
5) Melaporkan kepada Kontraktor mengenai semua kegiatan yang terjadi dan
dilaksanakan di lapangan.
3. Juru Gambar
a. Melakukan kontrol gambar kerja pelaksanaan proyek
b. Melakukan kontrol terhadap waktu pelaksanaan
c. Melakukan kontrol penggunaan material
d. Melakukan kontrol kesesuaian pekerjaan dengan perencanaan
e. Membuat Soft Drawing dan As Build Drawing
f. Membuat Gambar-Gambar Kerja Perubahan
4. Logistik :
1) Menyiapkan dan memonitor terhadap schedule pendatangan material.
2) Mengontrol terhadap material yang datang di proyek, dalam hal ini harus
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh Pelaksana.
3) Menyiapkan semua kebutuhan material / barang sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan Pelaksana.
4) Melaporkan, termasuk mendata kendala kendala material yang dibutuhkan untuk
dilaporkan dan dikoordinasikan dengan Pelaksana di lapangan.
5) Selalu berkoordinasi dengan Pelaksana dan Koordinator Pelaksana.
Andreas Budiyanto
Direktur
METODE PELAKSANAAN
1. Network Planning
2. Time Schedulle
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan
- Jadwal Personil
- Jadwal Tenaga Kerja
- Jadwal Material
- Jadwal Peralatan
3. Bagan Alir Kegiatan
4. Sistem Koordinasi Antar Personil
5. Rencana Penangan Pekerjaan & Metode Kerja
Untuk Pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan tepat waktu sesuai dengan waktu
pelaksanaan yaitu 120 (seratus dua puluh) hari kalender, maka diperlukan adanya
metode pelaksanaan yang efisien antar tiap-tiap tahapan agar dalam pelaksanaan
lebih mudah pengaturannya, adapun sebagai berikut :
Mulai
Persetujuan
Selesai
5. Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan terbaru setelah pengukuran
bersama/uitzet sesuai dengan bobot pekerjaan hasil dari dokumen shop
drawing dan disetujui oleh direksi pekerjaan
6. Penyedia jasa mengirimkan sample/contoh material yang akan digunakan
kepada direksi pekerjaan dan konsultan pengawas untuk mendapatkan
persetujuan atas material yang akan digunakan, apabila material tersebut tidak
disetujui maka penyedia jasa akan mengambil sampel material dari tempat lain
yang disetujui atau atas petunjuk direksi pekerjaan
7. Untuk kemudian terhadap sampel tersebut dilakukan tes laboratorium paving di
Laboratorium uji bahan Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan dan
mendapatkan laporan hasil pengujian yang menyatakan bahwa material yang
akan digunakan telah memenuhi syarat.
8. Setelah jenis material disetujui maka selanjutnya penyedia jasa dapat
melakukan dropping/mobilisasi material ke lokasi pekerjaan terutama
9. Selama pelaksanaan pengajuan sampel material, penyedia jasa juga
melaksanakan pemasangan papan nama pekerjaan dan mempersiapkan
10. Setelah material disiapkan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan, maka
penyedia jasa dapat melakukan mobilisasi peralatan yang dibutuhkan untuk
segera mulai melaksanakan pekerjaan sesuai tahapan teknis yang tepat.
II. RENCANA PENANGANAN PEKERJAAN UTAMA DAN SPESIFIK
BONGKARAN
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan (Metode Kerja)
1. Sebelum memulai bongkaran pasangan lama kontraktor harus konsultasi dengan konsultan
pengawas dan direksi teknis dari dinas terkait.
2. Pembongkaran harus dilaksanakan secara tertib dan hati-hati sehingga tidak merusak
bagian lainnya yang tidak semestinya dibongkar dan tidak membahayakan manusia, baik
orang lain, personel yang terlibat dalam pelaksanaan ini maupun pekerjaannya sendiri.
3. Semua Material bekas bongkaran diangkut keluar proyek.
GALIAN TANAH
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan (Metode Kerja)
1. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam
gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi / Pengawas
2. Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
3. Dasar galian harus sesuai dengan gambar dan bestek, dan jika pada galian terdapat akar-
akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka
bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan urugan.
4. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap
segera dilanjutkan dengan urugan.
5. Sisa galian dibersihkan dan dibuang di lokasi yang disetujui direksi
PASANGAN BATU
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan (Metode Kerja)
1. Siapkan terlebih dahulu lokasi yang akan dikerjakan apakah dimensi galian pondasi sudah
sesuai gambar dan disetujui direksi pekerjaan
2. Material batu belah dibersihkan terlebih dahulu dari tanah dan kotoran yang
dapat mengurangi lekatan dengan mortar kemudian dibasahi agar tidak meresapkan
air semen dari mortar
3. Mencampur adukan dengan perbandingan 1 semen dan 4 pasir menggunakan mesin
pengaduk molen;
4. Kemudian pasang mortar sebagai landasan batu dengan tebal minimal 3 cm sedikit demi
sedikit sampai batu tertanam sebelum adukan mengeras, kemudian batu ditata
sedemikian sehingga meminimalisir rongga diantara pasangan batu, dan rongga tersebut
seluruhnya harus terisi dengan adukan
5. Pemasangan diteruskan sampai mencapai dimensi yang ditentukan
6. Jarak antar sela batu kali tidak boleh lebih dari 3 jari dan bentuk batu kali bulat yang
sudah dipecah, Pasangan Batu Kali harus lurus dan kemiringan dan ketebalan
sesuai gambar perencanaan.
7. Adukan yang akan dipasang harus mendapat persetujuan Direksi dan dibuatkan bak
takaran agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan semen.
8. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yangmerusak
ikatan semen dan Pencampuran material dilakukan dengan Concrete Mixer. Pekerjaan ini
dilakukan minggu ke empat sampai dengan minggu ke tujuh.
9. Pasangan batu dirapikan dengan plesteran dan acian di permukaan atas dan siaran spesi
di bagian tampak depan pasangan
10. Apabila diperlukan harus dipasang lubang drain dengan menggunakan pipa PVC
PEKERJAAN PLESTERAN
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan (Metode Kerja)
1. Permukaan pasangan batu yang akan diplester harus disiram dengan air yang bersih dan
telah disetujui oleh Direksi.
2. Tebal plesteran 1,5 cm, dan bagian permukaan luar harus diaci dengan semen portland
3. Plesteran harus kelihatan rapih dengan permukaan yang halus dan rata
4. Pada waktu hujan pekerjaan harus ditunda, plesteran yang belum keras harus dilindungi
dari air hujan
5. Permukaan pondasi pasangan batu harus diberaben dengan tebal 1,5 cm
PEKERJAAN ACIAN
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan (Metode Kerja)
1. Permukaan plesteran yang akan diaci harus disiram dengan air yang bersih.
2. Untuk memperoleh acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen,
permukaan yang diaci sebelum mengering digosok sampai halus dan rata.
3. Pada waktu hujan pekerjaan harus ditunda, acian yang belum keras harus dilindungi dari air hujan
4. Acian harus kelihatan rapih dengann permukaan halus dan rata.
PEKERJAAN SIAR
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan (Metode Kerja)
1. Pekerjaan siar dilaksanakan pada nat-nat pasangan batu yang ditunjukkan pada
gambar dan atau disebutkan di dalam Dokumen Kontrak.
2. Campuran siar terdiri dari 1 (satu) bagian semen dan 2 (dua) bagian pasir. Syarat-syarat
bahan seperti pada pekerjaan plesteran.
3. Pekerjaan siar menggunakan siar tenggelam dengan lebar tidak boleh melebihi 2,0 cm.
4. Bagian yang akan disiar harus dibersihkan dahulu dan sebelum penyiaran dimulai harus
terlebih dahulu disiram / dengan air sampai jenuh.
PEKERJAAN PENGECATAN
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan (Metode Kerja)
1. Pekerjaan mengecat kanstin beton kerb dikerjakan untuk kanstin baru dan lama pada
bagian tampak dari luar seperti disyaratkan dalam gambar kerja.
2. Permukaan kanstin baru yang akan dicat terlebih dahulu harus dibersihkan dan dihaluskan
dengan ampelas sehingga mendapatkan permukaan yang rata dan halus.
3. Permukaan kanstin yang sudah rata dan halus itu ditutup dengan plamuur tembok untuk
menutup pori-porinya, kemudian dihaluskan lagi dengan ampelas hingga rata.
4. Setelah plamuran tembok dihaluskan, pengecatan dilakukan sedemikian rupa dan
berulangkali hingga sampai mendapatkan warna yang merata.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pekerjaan lain-lain adalah pekerjaan yang tidak tercantum dalam ketentuan di atas
seperti pekerjaan pengembalian bekas galian tanah, merapikan kembali sesuai dengan
keadaan semula.
2. Pemasangan Pipa PVC 2 pada talud untuk suling-suling.
3. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat teknis ini, yang berhak menentukan
adalah bouwheer atau Direksi.
4. Pemborong diwajibkan untuk memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan
oleh kegiatan pekerjaan ini dan mengembalikan seperti semula sampai disetujui
oleh Direksi / Pengawas.
Andreas Budiyanto
Direktur
III. RENCANA PENANGANAN DAMPAK PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Trotoar SMK Jumo - Tegong akan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan sekitar proyek. Dampak yang terjadi dalam aspek lingkungan ini diperkirakan
dalam tahapan sebelum pekerjaan dimulai (Pra pelaksanaan) dan tahapan saat berjalannya
pekerjaan.
Berikut dampak yang ditimbulkan akibat pekerjaan tersebut serta cara mengatasinya :
1. Gangguan lalu lintas terhadap pengguna jalan - Memberi penyuluhan kepada masyarakat
di sekitar lokasi pekerjaan sekitar lokasi proyek yang melibatkan
- adanya tumpukan material penduduk dan perangkat desa disekitar
- adanya lubang galian wilayah pelaksanaan.
- akses jalan ditutup sementara - mencari jalur alternatif bagi pengguna
jalan untuk pengalihan jalan sementara
- memberi rambu pada lubang galian dan
tumpukan material untuk mengurangi
resiko kecelakaan lalu lintas bagi
pengguna jalan
3. Adanya debu yang mengakibatkan polusi - Pada saat mobilisasi material proyek,
udara di daerah-daerah yang dilewati material ditutup dengan penutup seperti
material proyek terpal atau deklit.
- hendaklah dilakukan penyiraman tanah
dan jalan yang sedang dikerjakan.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut maka beberapa hal yang harus dipahami dan
dilaksanakan oleh kami selaku penyedia jasa adalah sbb :
1. Penyedia Jasa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keselamatan seluruh tenaga
kerja dan pihak lain yang berkaitan langsung dengan lokasi pekerjaan seperti pengguna
jalan;
2. Memastikan bahwa seluruh jenis peralatan yang dipakai dalam kondisi layak pakai dan
tidak beresiko membahayakan tenaga kerja maupun pengguna jalan;
3. Memilih metode kerja yang beresiko kecil menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja
maupun kecelakaan lain sebagai akibat dari metode tersebut;
4. Melengkapi rambu - rambu peringatan disetiap bagian dari lokasi pekerjaan yang
dianggap berpotensi menimbulkan gangguan atau kecelakaan serta menugaskan
personil khusus untuk mengatur lalu lintas dilokasi pekerjaan sehingga menghindarkan
pengguna jalan dan atau tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas
maupun kecelakaan kerja;
5. Memberikan pengarahan kepada para tenaga kerja yang terlibat setiap hendak memulai
pekerjaan tentang masing - masing jenis pekerjaan dan kemungkinan resiko
kecelakaan/bahaya yang ditimbulkan. Serta menyediakan peralatan keamanan/safety
seperti helmet, rompi kerja dan sepatu boot untuk tenaga kerja;
6. Melakukan pengawasan secara intensif baik secara teknis maupun yang berkaitan
dengan keselamatan kerja selama pelaksanaan pekerjaan, yaitu dengan selalu
menempatkan personil dilokasi atau harus standby di lokasi pekerjaan;
7. Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka penyelenggaraan
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
V. RENCANA PENANGANAN MASA PEMELIHARAAN
Setelah dilaksanakan Penyerahan I (pertama) pekerjaan atau PHO maka selanjutnya menjadi
tanggung jawab penyedia jasa untuk memenuhi masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan,
dengan demikian dalam masa waktu tersebut masih menjadi kewajiban penyedia jasa apabila
dalam jangka waktu pemeliharaan tersebut ada kerusakan atau pekerjaan tersebut
memerlukan perbaikan dan perawatan sampai dengan dilakukannya Penyerahan kedua atau
FHO (Final Hand Over). Rencana penanganan masa pemeliharaan untuk jenis pekerjaan yang
memerlukan tindakan pemeliharaan atau perbaikan adalah sebagai berikut :
1. PEKERJAAN TALUD
Kerusakan pasangan batu : retak pada pasangan atau permukaan.
Metode perbaikan lereng/talud dari pasangan batu : Perbaikan retak pada pasangan batu
4. PEKERJAAN DUIKER
Identifikasi kerusakan perlu dilakukan dengan melakukan pemeriksaan secara berkala
terhadap kemungkinan gejala awal kerusakan yang sering timbul antara lain
adalah : retak, pecah.
Metode perbaikannya adalah : Dilakukan pengecoran kembali / Penambalan dengan
cairan semen pada bidang yang retak.
Metode pelaksanaan ini kami buat berdasarkan dokumen yang kami terima dan pengamatan
kami di lokasi pekerjaan. Demikian uraian singkat mengenai metode pelaksanaan yang kami
ajukan dan akan kami gunakan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan pekerjaan demi
tercapainya mutu dan kualitas yang baik.
Andreas Budiyanto
Direktur
DAFTAR PERSONIL INTI
No. Nama Personil Tgl/Bln/Thn Pendidikan Jabatan yang diusulkan Pengalaman Kerja Keahlian/Keterampilan Nomor
Lahir dalam proyek (Tahun) yang dimiliki Sertifikat/Ijazah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Andreas Budiyanto
Direktur
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN
Demikian Pernyataan ini saya buat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Demikian Pernyataan ini saya buat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Demikian Pernyataan ini saya buat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Demikian Pernyataan ini saya buat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Demikian Pernyataan ini saya buat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya
diduga maka saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah
dipekerjakan.
Cahyo Nugroho
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Tahun 2013
- Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Jalan Demo-Windusari (Penanganan Pasca
Erupsi gunung Merapi)
- Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Magelang
- Nilai Kontrak : Rp 220.568.700,00
- Waktu Pelaksanaan : 24 Mei 2013 s/d 20 September 2013
- Posisi Penugasan : Juru Ukur
Tahun 2014
- Nama Pekerjaan : Pembangunan Jalan Pertanian Kecamatan Candimulyo
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya
diduga maka saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah
dipekerjakan.
Rahmat Hidayat
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Tahun : 2012
Nama Pekerjaan : Pemeliharaan Jalan Parakan - Dangkel
Nilai Kontrak : Rp 382.075.100,00
Waktu Pelaksanaan : 02 Agustus 2012 s/d 29 Nopember 2012
Nama Perusahaan : CV. DWI TUNGGAL
Posisi Penugasan : Logistik
2. Tahun : 2013
Nama Pekerjaan : Pembangunan Kandang Ternak Domba dan Sarana Pendukung
Nilai Kontrak : Rp 317.828.000,00
Waktu Pelaksanaan : 23 September 2013 s/d 06 Desember 2013
Nama Perusahaan : CV. DWI TUNGGAL
Posisi Penugasan : Logistik
3. Tahun : 2015
Nama Pekerjaan : Pembangunan Saluran Drainase Jl. Jenderal Sudirman
Nilai Kontrak : Rp 560.000.000,00
Waktu Pelaksanaan : 13 Juli 2015 s/d 09 Nopember 2015
Nama Perusahaan : CV. DWI TUNGGAL
Posisi Penugasan : Logistik
1. Tahun : 2014
Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Jalan Brontowiryan, Kec. Kartasura
Nilai Kontrak : Rp 298.419.000,00
Waktu Pelaksanaan : 26 Agustus 2014 s/d 23 Desember 2014
Posisi Penugasan : Administrasi
2. Tahun : 2015
Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Jalan Desa Kragilan
Nilai Kontrak : Rp 259.099.000,00
Waktu Pelaksanaan : 23 Juli 2014 s/d 19 Nopember 2014
Posisi Penugasan : Administrasi
3. Tahun : 2016
Nama Pekerjaan : Harwat Gedung dan Halaman Polres Temanggung
Nilai Kontrak : Rp 107.000.000,00
Waktu Pelaksanaan : 18 Februari 2016 s/d 17 April 2016
Posisi Penugasan : Administrasi
Mega Setiyaningsih
DAFTAR PERALATAN UTAMA
MINIMAL
NO. JENIS PERALATAN JUMLAH KAPASITAS MERK TAHUN KONDISI LOKASI BUKTI KEPEMILIKAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Andreas Budiyanto
Direktur
SPESIFIKASI UMUM
Pembangunan Trotoar SMK Jumo - Tegong
SPESIFIKASI UMUM
DESKRIPSI KEGIATAN
Pekerjaan konstruksi untuk seluruh kegiatan ini mencakup. :
LINGKUP PEKERJAAN
Nama kegiatan : Pembangunan Trotoar DPU Kabupaten Temanggung.
Nama pekerjaan : Pembangunan Trotoar SMK Jumo - Tegong
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung.
PEKERJAAN PERMANEN
Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan permanen ini secara komplit dan betul
sebagaimana disebutkan dalam Kontrak. Adapun pekerjaan permanen yang harus
dilaksanakan meliputi :
1. Pekerjaan talud.
2. Pemasangan Keramik Exterior 30 x 30 dan tegel guiding block 30 x 30.
3. Pekerjaan pemasangan kanstin beton kerb.
4. Pekerjaan pengecatan kanstin beton kerb.
PEKERJAAN YANG DILAKUKAN OLEH KONTRAKTOR LAIN
1. Penyedia Jasa menjamin hak untuk melaksanakan setiap pekerjaan di luar kontrak ini
baik atas usahanya sendiri maupun kontraktor lain yang berkaitan dengan pekerjaan
ini.
2. Kontraktor setiap saat harus dapat menunjukkan bahan/material dan
penyimpanannya serta pelaksanaan pekerjaan kepada Pemimpin Proyek atau
Kontraktor-kontraktor lainnya dan harus mengkoordinasikannya dengan sebaik-
baiknya.
3. Kontraktor tanpa pungutan apapun harus mengijinkan kontraktor-kontraktor lainnya
untuk menggunakan jalan-jalan dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dibangun
kontraktor untuk pekerjaan-pekerjaan yang ada, tanpa mengakibatkan kenaikan
harga atas material.
GAMBAR - GAMBAR
GAMBAR KERJA
Kontraktor dapat membuat gambar kerja berdasarkan gambar pelaksanaan.
Gambar kerja dibuat untuk mengetahui rangkaian urutan kerja suatu kegiatan, di dalam
gambar kerja antara lain harus memperlihatkan bentuk bangunan yang akan dicor, bahan
(material) yang digunakan, letak bangunan, dimensi dan detail-detail lain yang
diperlukan. Semua gambar kerja harus disetujui oleh Direksi sebelum digunakan.
ASTM American Society for Testing and Materials 19166 Race Street
Philadelphia, Pensylvania 19103, U.S.A.
ASME American Society of Mechanical Engineers 345 East 47th Street New
York, New York 10017, U.S.A.
AISC American Institute of Steel Construction, Inc. 1221 Avenue of the
American New York, New York 10020, U.S.A.
5. Biaya untuk penyerahan data dan informasi untuk memperoleh persetujuan ekivalen
Standar dan Spesifikasi atas ekivalen dari bahan/material dan peralatan, termasuk
biaya atas sesuatu data tambahan, test/pengujian dan pengawasan yang diminta oleh
Direksi, harus termasuk dalam harga penawaran dalam daftar kuantitas yang
digunakan dalam pekerjaan.
LAPORAN DAN JADWAL PELAKSANAAN
RENCANA KERJA
1. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi rencana kerja secara rinci sesuai
dengan apa yang telah tercantum dalam Kontrak dan Gambar, untuk dikoreksi dan
disahkan sebagai pedoman pelaksanaan. Penyerahan rencana kerja harus dilakukan
oleh Kontraktor selama 15 ( lima belas ) hari setelah Surat Perintah Kerja turun.
2. Rencana kerja harus dengan Critical Path Methode (CPM) dan Bar Chart Schedule
untuk setiap kegiatan. Kegiatan yang terlihat dalam CPM (alur lintas kritis) dan
diagram garis (bar chart) harus sudah diperhitungkan waktu untuk penyiapan
gambar, proses asistensi gambar, pengadaan material, hari libur nasional dan
sebagainya.
3. Sewaktu-waktu Kontraktor dapat mengusulkan perubahan program kerja yang telah
dibuat secara tertulis kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya. Perubahan
program kerja yang mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan,
menjadi tanggung jawab Kontraktor. Bilamana diperlukan oleh Direksi, Kontraktor
harus menguraikan secara detail/rinci dan teliti untuk setiap jenis pekerjaan pokok.
UMUM.
1. Kontraktor harus menyediakan semua bahan/material dan peralatan yang diperlukan
dalam pekerjaan, kecuali dinyatakan lain dalam dokumen kontrak.
2. Bahan/material tersebut harus dalam keadaan baru dan berkualitas baik harus
memenuhi semua terlebih dahulu. Semua pemuatan, pengangkutan dari tempat asal
ke lapangan, pembongkaran muatan di lapangan dan pemasangan semua material
dan peralatan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3. Dalam hal terjadi kemerosotan nilai atas bahan/material dan peralatan bagi proyek,
dan berkurangnya harga bagi Kontraktor atas material dan peralatan yang ditentukan,
maka harus dilaksanakan penyesuaian menurut ketentuan Direksi. Penyesuaian
tersebut harus dibuat oleh Direksi pada saat suatu bahan/material dan peralatan
yang memadai disetujui oleh Direksi dan hal itu akan diatasi dengan didasari pada
kemajuan pembayaran 2 (dua) bulanan kepada Kontraktor.
4. Sebelum penyerahan pekerjaan yang terakhir (penyerahan kedua), Kontraktor
harus menyerahkan kepada pemimpin kegiatan, semua kebutuhan akan suku cadang
atau alat-alat khusus, lainnya yang termasuk dalam semua bahan/material dan
peralatan yang harus disediakan oleh Kontraktor, sesuai dengan Kontrak yang telah
disepakati.
PERSETUJUAN
Sebelum melaksanakan pembelian atau pembuatan suatu produk, Kontraktor harus
memberikan keterangan yang diperlukan, untuk memperoleh persetujuan dari Direksi
bagi semua bahan/material dan peralatan tersebut di atas yang diusulkan oleh Kontraktor
untuk diserahkan. Pemberitahuan tersebut harus tepat waktunya dan kegagalan untuk
melakukan hal tersebut ataupun pembelian suatu bahan/material atau peralatan sebelum
memperoleh persetujuan, akibatnya akan ditanggung sendiri oleh Kontraktor. Bilamana
gambar-gambar yang akan diserahkan oleh Kontraktor sesuai dengan informasi yang
diberikan oleh Kontraktor, maka Kontraktor harus menyerahkan informasi tersebut
untuk memperoleh persetujuan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum Kontraktor
meminta penyerahan gambar-gambar tersebut kepada Pemerintah. Informasi di atas
harus terdiri atas : gambar-gambar, spesifikasi, petunjuk penggunaan dan pemeliharaan
dan katalog bergambar.
INSPEKSI/PEMERIKSAAN
Semua bahan/material dan peralatan harus dapat diperiksa oleh Direksi. Direksi
diperbolehkan memeriksa bahan/material dan peralatan selama pembuatannya dan
sebelum dilakukan persiapan untuk pengirimannya, memeriksa pengepakannya pada
waktu siap untuk dikirim dan menyaksikan uji/test yang dilakukan.
Pemeriksaan dimungkinkan pada satu atau tempat-tempat berikut ini :
1. Tempat barang tersebut diproduksi atau dibuat.
2. Tempat pemberangkatan untuk pengiriman, atau
3. Di lapangan seperti ditentukan Direksi.
Untuk memperoleh waktu yang cukup untuk pemeriksaan, Kontraktor harus memberikan
salinan sebanyak 3 (tiga) copy dari Surat Pesanan, termasuk gambar-gambar atau
keterangan lain yang benar, mengenai bahan/material dan peralatan dimana pemeriksaan
akan dilakukan sebagaimana diminta oleh Direksi, atau harus memberikan keterangan-
keterangan lain pada pelaksanaan pesanan pengadaan tersebut atau dipesan secara lisan
atau dengan surat. Biaya pemeriksaan merupakan beban Kontraktor dan harus
dimasukkan dalam harga penawaran untuk item-item yang dapat dipakai dalam Rencana
Anggaran Biaya. Pemeriksaan bahan/material dan peralatan atau mengabaikan
pemeriksaan tersebut tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab untuk
memberikan bahan/material dan peralatan yang memenuhi semua persyaratan yang
tersebut di dalam Kontrak.
UMUM
Pekerjaan ini dibagi tiga tahap:
1. Tahap sebelum pelaksanaan dimulai.
2. Tahap selama pelaksanaan berjalan.
3. Tahap sesudah pelaksanaan selesai dan akan diserahkan untuk pertama kali dan
kedua kalinya.
PEKERJAAN PENGUKURAN
1. Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, Kontraktor harus menyerahkan kepada
Pemimpin Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan metode dan peralatan yang akan
digunakan untuk pengukuran situasi dan detail dari letak tampang melintang.
2. Pekerjaan pengukuran harus dilakukan bersama-sama dengan pengawas
pengukuran. Hasil pengukuran harus disetujui oleh Asisten Pengukuran dan
Perencanaan.
3. Patok-patok dan hurufnya harus dicat dengan warna sesuai dengan ketentuan
Pemimpin Kegiatan dan petunjuk Direksi.
4. Patok-patok harus dibuat dari kayu kelas 2 dengan ukuran diameter 10 cm, dipancang
ke dalam tanah 60 cm, di atas tanah 40 cm, kecuali patok poligon dan Waterpass
diameter 6 cm, dipancang 50 cm, di atas tanah 25 cm.
5. Patok as.
Kontraktor harus memasang patok-patok as dengan jarak 50 m ( bila diperlukan ).
Ukuran dari patok-patok as paling kecil harus : diameter 6 cm, panjang 75 cm dan
dipancangkan ke dalam tanah 60 cm. Patok-patok dicat dan setiap patok diberi
kode nomor.
6. Patok petunjuk.
a. Harus dibuat patok petunjuk dari kayu kelas 2, yang diikatkan berdasarkan patok
b. Patok petunjuk ditempatkan tegak lurus dengan as dengan jarak maksimum 5 m
dari kaki luar tanggul rencana.
c. Ukuran dari patok-patok petunjuk ini paling kecil harus diameter 10 cm, panjang
100 cm, dan dipancangkan ke dalam tanah 60 cm, dicat biru dan harus diberi
keterangan-keterangan dengan warna putih sebagai berikut:
- Nomor patok
- Elevasi dari puncak patok
- Jarak dari as rencana
- Elevasi dari pekerjaan rencana
d. Patok-patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan pekerjaan dan
tidak akan dipindahkan atau ditimbun.
e. Profil-profil melintang tanggul rencana harus dibuat tiap 50 meter. Profil-profil
harus dibuat dari bamboo utuh lurus dan dengan diameter paling kecil 40 mm
dan sambungan-sambungan dikuatkan dengan paku atau tali.
7. Untuk pekerjaan, Kontraktor harus melakukan setting out dengan menempatkan
patok-patok bantu pada setiap sudut dan bouwplank/papan pembantu pada bagian-
bagian yang membutuhkan.
8. Kontraktor harus menyediakan peralatan ukur dengan perlengkapannya, juru-juru
ukur dan pekerja-pekerja yang diperlukan.
9. Apabila Kontraktor tidak dapat menyediakan semua atau sebagian seperti tercantum
dalam butir 7, Direksi dapat menunjuk pihak ketiga dan seluruh biaya untuk itu
menjadi beban Kontraktor.
10. Semua patok-patok pengukuran termasuk titik tetap (Bench Mark) yang terdapat
pada daerah/lokasi pekerjaan harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik sampai
pekerjaan tersebut diterima oleh pihak Pengguna Jasa untuk kedua kalinya.
11. Kontraktor harus melakukan pengukuran terakhir apabila pekerjaan yang
dilaksanakannya telah selesai 100%.
12. Hasil pengukuran akhir ini digambarkan pada lembar gambar pelaksanaan (CID)
yang merupakan gambar purnalaksana (as built drawing) dan diserahkan pada waktu
penyerahan pekerjaan untuk ke dua kalinya.
PEKERJAAN-PEKERJAAN SEMENTARA/PENDUKUNG
UMUM
1. Pekerjaan-pekerjaan pendukung dapat meliputi antara lain : sistem penyediaan air,
jalan sementara dan fasilitas lain yang dipasang, dioperasikan, dipelihara dan
dibongkar kembali oleh Kontraktor, kecuali disebut lain dalam Kontrak.
2. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi tentang rencana tata letak,
pemasangan, kapasitas pekerjaan pendukung secara rinci untuk dikoreksi dan
disetujui oleh Direksi. Bila Kontraktor bermaksud meletakkan pekerjaan pendukung
ini di luar lokasi kegiatan, maka semua biaya dan keterlambatan yang timbul akibat
itu menjadi resiko Kontraktor dan tidak dapat dijadikan alasan untuk minta
perpanjangan waktu pelaksanaan.
BANGUNAN-BANGUNAN SEMENTARA
Bila dibutuhkan, Kontraktor harus menyediakan, memelihara dan membongkar kembali
bangunan-bangunan sementara seperti : barak tenaga kerja, gudang atau sejenisnya yang
diperlukan dalam pelaksanaan. Lokasi penempatan bangunan-bangunan ini harus
mendapat persetujuan Direksi sebelumnya.
Lokasi penempatan harus menjamin kemudahan untuk operasi dan pemeliharaan selama
dalam pelaksanaan. Semua perabot, meja, kursi, papan tulis dan lain-lainnya yang
menjadi perlengkapan bangunan ini, harus sudah diperhitungkan dalam harga
penawaran.
FASILITAS SEMENTARA/PENDUKUNG
Kontraktor harus menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung seperti penyediaan untuk
pekerjaan permanen dan sementara selama dalam pelaksanaan. Kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi rencana, lokasi dan jenis fasilitasnya untuk mendapat
persetujuan. Pembangunan fasilitas-fasilitas ini tidak dapat dilaksanakan sebelum ada
persetujuan tertulis dari Direksi.
Semua biaya yang diperlukan untuk pembangunan perbaikan di atas menjadi beban
Kontraktor atas biaya sendiri, atau dengan kata lain harus sudah diperhitungkan dalam
harga penawaran.
Andreas Budiyanto
Direktur
CV. TERANG ABADI SATRIA
Jampirejo Timur RT. 003 RW. 003 Temanggung
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Pembangunan Trotoar SMK Jumo - Tegong
PEKERJAAN TANAH
UMUM
Semua pekerjaan tanah harus dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang ditunjukkan
dalam gambar, dan harus sesuai dengan syarat-syarat yang diberikan disini, kecuali ukuran
dan syarat-syarat tersebut ditentukan lain oleh Direksi.
Adapun pekerjaan tanah yang harus dilakukan seperti tersebut di bawah ini :
1. Pembersihan lahan
2. Penggalian
3. Urugan kembali
PEKERJAAN GALIAN
LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan galian tanah ini mencakup galian pondasi batu kali belah, galian untuk keprasan
tebing dan lain-lain. Pekerjaan galian harus dikerjakan menurut profil-profil dan ukuran-
ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau perintah Direksi.
3. Dasar dan lereng hasil galian saluran dan pondasi harus dipadatkan agar didapatkan
permukaan yang rata dan lurus tidak boleh ada tonjolan-tonjolan berupa akar pohon atau
batuan. Penjagaan yang harus dilaksanakan terhadap bahan-bahan yang berada di atas
atau di bawah garis penggalian agar keadaannya tetap baik. Semua tindakan selain yang
ditunjukkan di sini, harus ditutup kembali oleh Kontraktor atas biayanya sendiri, jika
diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.
PEKERJAAN URUGAN DAN URUG KEMBALI
LINGKUP PEKERJAAN
1. Urugan kembali harus dilakukan sesuai gambar rencana atau menurut petunjuk Direksi.
2. Sebelum digunakan bahan urugan harus mendapat persetujuan Direksi dan harus tidak
mengandung humus atau bahan-bahan organik.
3. Urugan harus dipadatkan dengan kepadatan sesuai petunjuk Direksi.
4. Urugan/urug kembali dibedakan atas:
5. Urugan pasir tebal 5 cm dibawah spesi pasangan keramik.
Urug kembali (common backfill)
Yang dimaksud dengan urug kembali adalah urugan dengan random material yang
pada umumnya merupakan bahan hasil galian dari lokasi tersebut.
UMUM
1. Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pasangan batu seperti pondasi,
pelindung tebing dan bangunan lain seperti tertera pada gambar.
2. Pada bagian tertentu dari permukaan konstruksi pasangan batu perlu diplester atau disiar
sepertii dicantumkan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi. Selain itu pada tempat-
tempat tertentu harus dipasang lubang-lubang drainase yang pemasangannya kan
bersama-sama dengan saat pelaksanaan pekerjaan pasangan.
3. Lokasi pasangan batu :
Pemasangan pondasi dan saluran dengan campuran 1PC:4 Ps.
Pekerjaan talud.
PEKERJAAN PLESTERAN
PELAKSANAAN
1. Permukaan pasangan batu yang akan diplester harus disiram dengan air yang bersih dan
telah disetujui oleh Direksi.
2. Tebal plesteran 1,5 cm, dan bagian permukaan luar harus diaci dengan semen portland
3. Plesteran harus kelihatan rapih dengan permukaan yang halus dan rata
4. Pada waktu hujan pekerjaan harus ditunda, plesteran yang belum keras harus dilindungi
dari air hujan
5. Permukaan pondasi pasangan batu harus diberaben dengan tebal 1,5 cm
PEKERJAAN ACIAN
PELAKSANAAN
1. Permukaan plesteran yang akan diaci harus disiram dengan air yang bersih.
2. Untuk memperoleh acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen,
permukaan yang diaci sebelum mengering digosok sampai halus dan rata.
3. Pada waktu hujan pekerjaan harus ditunda, acian yang belum keras harus dilindungi dari
air hujan
4. Acian harus kelihatan rapih dengann permukaan halus dan rata.
PEKERJAAN SIAR.
1. Pekerjaan siar dilaksanakan pada nat-nat pasangan batu yang ditunjukkan pada gambar
dan atau disebutkan di dalam Dokumen Kontrak.
2. Campuran siar terdiri dari 1 (satu) bagian semen dan 2 (dua) bagian pasir. Syarat-syarat
bahan seperti pada pekerjaan plesteran.
3. Pekerjaan siar menggunakan siar tenggelam dengan lebar tidak boleh melebihi 2,0 cm.
4. Bagian yang akan disiar harus dibersihkan dahulu dan sebelum penyiaran dimulai harus
terlebih dahulu disiram / dengan air sampai jenuh.
PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK
Persyaratan bahan
1. Bahan lantai menggunakan keramik setara Asiatile eksterior 30/30 cm dan telah
mendapatkan persetujuan PPK.
2. Semua bahan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dan disetujui oleh PPK, Konsultan
Pengawas dan tim teknis.
Lingkup pekerjaan :
Pemasangan kanstin pembatas pasangan kanstin beton kerb 50 x 30 x 15.
Persyaratan bahan
1. Pasangan kanstin pembatas dengan pasangan kanstin beton 50 x 30 x 15 cm campuran K
175 dan dipasang lurus dan rapi.
2. Semua bahan yang akan dipergunakan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dan
mendapat persetujuan tim teknis dan PPK.
Syarat pelaksanaan
1. Pekerjaan pemasangan beton kerb :
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemasangan kanstin harus dipasang patok-patok dan
diwaterpas, kemudian ditentukan dalam galian, batas urugan pasir dan penentuan
peil kanstin.
Pekerjaan urugan pasir setebal 5 cm, dipasang diatas permukaan tanah yang telah
padat, disiram air sehingga padat, kemudian baru dapat dilaksanakan pemasangan
kanstin.
Nat-natnya harus sama dan diisi dengan pasir agar tidak goyang.
Kanstin yang cacat, retak tepinya, noda-noda dan cacat warna tidak boleh dipasang,
jika terlanjur dipasang harus dibongkar dan diganti dengan yang utuh dengan biaya
dari kontraktor pelaksana.
Pada bagian tepi dipasang kanstin dengan pasangan beton kerb ukuran 50 x 30 x 15
cm dan diplester rapi atau pasangan batu kanstin tepi yang rapi bila harus dipotong
harus dilaksanakan dengan rapi dan dipasang dengan baik.
PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup pekerjaan :
1. Mengecat Kanstin beton kerb. ST.6.2. Persyaratan bahan
Pengecatan kanstin beton kerb menggunakan cat tembok exterior sekualitas setara
Mowilex, warna sesuai petunjuk PPK.
Syarat pelaksanaan
Pekerjaan mengecat kanstin beton kerb.
Pekerjaan mengecat kanstin beton kerb dikerjakan untuk kanstin baru dan lama pada
bagian tampak dari luar seperti disyaratkan dalam gambar kerja.
Permukaan kanstin baru yang akan dicat terlebih dahulu harus dibersihkan dan
dihaluskan dengan ampelas sehingga mendapatkan permukaan yang rata dan halus.
Permukaan kanstin yang sudah rata dan halus itu ditutup dengan plamuur tembok untuk
menutup pori-porinya, kemudian dihaluskan lagi dengan ampelas hingga rata.
Setelah plamuran tembok dihaluskan, pengecatan dilakukan sedemikian rupa dan
berulangkali hingga sampai mendapatkan warna yang merata.
PEKERJAAN LAIN-LAIN.
1. Pekerjaan lain-lain adalah pekerjaan yang tidak tercantum dalam ketentuan di atas seperti
pekerjaan pengembalian bekas galian tanah, merapikan kembali sesuai dengan keadaan
semula.
2. Pemasangan Pipa PVC 2 pada talud untuk suling-suling.
3. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat teknis ini, yang berhak menentukan
adalah bouwheer atau Direksi.
4. Pemborong diwajibkan untuk memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan
oleh kegiatan pekerjaan ini dan mengembalikan seperti semula sampai disetujui oleh
Direksi / Pengawas.
Andreas Budiyanto
Direktur
FORMULIR PRA - RK3K
1. KEBIJAKAN K3
Saya selaku direktur CV. TERANG ABADI SATRIA menyatakan bahwa perusahaan kami
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakn
kegiatan konstruksi yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan dan
sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian
dan pemeliharaan kebijakan, keselamatan dan kesehatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang selamat, aman.efesien dan produktif.
2. PERENCANAAN
1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
IDENTIFIKASI
NO JENIS PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
1 2 3 4
I PEKERJAAN PERSIAPAN
Pek. Mobilisasi - Kecelakaan dan gangguan kesehatan tenaga - Menyediakan kantor lapangan dan tempat
kerja akibat tempat kerja kurang memenuhi syarat, tinggal pekerja yang memenuhi syarat,
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja - Menyediakan lahan, gudang dan bengkel
akibat penyimpanan peralatan dan bahan atau yang memenuhi syarat,
material kurang memenuhi syarat, - Pelaksanaan pembongkaran bangunan,
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja instalasi serta pembersihan tempat kerja dan
akibat penyimpanan peralatan dan bahan atau pengembalian kondisi harus memenuhi syarat.
material kurang memenuhi syarat kecelakaan atau
gangguan kesehatan akibat kegiatan
pembongkaran tempat kerja, instalasi listrik,
peralatan dan perlengkapan, pembersihan dan
pengembalian kondisi yang kurang baik.
Pek. Bongkaran - Kecelakaan akibat metode pembongkaran yang - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang
kurang tepat standar,
- Luka karena alat kerja - Menggunakan Metode kerja yang benar
Pek. Pengukuran - luka gores pada saat penggunaan meteran - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang
standar,
- Menggunakan Metode kerja yang benar
II PEKERJAAN TANAH
Pek. Galian Biasa - Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong - Jarak antara penggali harus aman,
dll.) akibat jarak antar penggali terlalu dekat, - Bila penggalian dilakukan pada malam hari
harus menggunakan lampu penerangan yang
- Bahaya akibat lereng galian longsor. cukup,
- Membuat dan mempertahankan kemiringan
- Pengeringan pada bekas galian yang
Pek. Urugan (Tanah & Pasir) - Kecelakaan akibat operasional alat berat di - Pengoperasian alat berat harus dilakukan oleh
tempat lokasi pemadatan, operator alat berat yang berpengalaman
- Kecelakaan akibat metode penimbunan pada - Pelaksanaan penimbunan pada jalan
jalan tanjakan tanjakan harus dilakukan dengan metode
Pek. Plesteran 1 Pc : 4 Ps, tebal 15 mm - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang
Pek. Siar umum, standar,
- pekerja terkena cipratan matrial yang masuk ke mata
- pakailah helm pengaman yang berstandar
Pemasangan 1m2 acian - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang
umum, standar,
- Terluka akibat semen cair saat pengacian - Pakailah sarung tangan
IDENTIFIKASI
NO JENIS PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3
JENIS BAHAYA & RESIKO K3
1 2 3 4
Pek. Kanstin Beton Kerb - Luka karena tertimpa Kanstin - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang
Pek Keramik Eksterior 30 x 30 standar,
Pek Tegel Guiding Block - Luka Akibat penggunaan alat tukang - Menggunakan Metode kerja yang benar
IV PEKERJAAN CAT
Pengecatan Kanstin Beton Kerb - terkena cipratan cat yang masuk ke mata - Mengunakan Alat perlindungan diri
- Menggunakan Metode kerja yang benar
2) Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
1. Undang-undang (UU)
a. UU No 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja
b. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
c. UU No 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan hidup
d. UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan
e. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
f. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
II. PROGRAM K3
1. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu,
Spanduk, Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten
2. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
3. Memastikan semua pekerjaan untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
4. Membuat dan menempelkan Kebijakan dan Sarasan K3 di kantor dan Proyek
5. Mengadakan audit internal K3 secara teratur
6. Membuat Tata Tertib/aturan proyek
7. Mengadakan Safety Meeting proyek
8. QC mengontrol kedisiplinan pekerja dalam menggunakan alat-alat pelindung diri
9. Membuat petunjuk pemakaian peralatan yang benar
10. Melakukan pengecekan peralatan sebelum digunakan
11. Membuat catatan penggunaan peralatan
12. Melakukan kalibrasi alat ukur secara berkala
13. Membuat kuesioner dan mengirimakan kepada semua vendor, Kuesioner berisi pertanyaan
berhubungan dengan K3
14. Memberikan pengarahan dan pelatihan kepada bagian Logistik tentang cara bongkar muat
dan pengemasan barang yang aman
15. Memeriksa Aspek K3 pembelian
16. Meminta garansi ke vendor jika ada kerusakan
4. ORGANISASI K3
I. STRUKTUR ORGANISASI K3
PENANGGUNG JAWAB K3
Andreas Budiyanto
Direktur