Anda di halaman 1dari 16

1) TAHAP I

I. DATA UMUM
a. Nama kepala keluarga: Tn. A
b. Alamat: Jalan Pulau Penang Gg Sabit No 2
c. Komposisi keluarga (Tabel):

No. Nama Jenis Hubungan Umur Pendidika Pekerjaan Status


Kelamin dengan n Kesehatan
KK
1. Ny. B P Istri 39 SMA Tidak Sakit
bekerja
2. Iko L Anak 19 SMA Wiraswasta Sehat
3. Iki P Anak 17 SMP Pelajar Sehat

Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Perempuan stroke
: Laki-laki yang meninggal karena stroke

: Perempuan yang meninggal karena stroke


: Tinggal di satu atap yang sama
d. Tipe keluarga: Inti
e. Suku: Bali
f. Agama: Hindu
g. Status sosial ekonomi keluarga: Kurang mampu
h. Aktivitas rekreasi keluarga: -

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga dengan anak usia remaja
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Keluarga tidak teratur
memeriksakan Ny. B karena sibuk dan tidak memiliki cukup uang. Sedangkan Kartu
tunjangan kesehatan tidak ada.
c. Riwayat keluarga inti: Ny. B hemi parese kanan, kontraktur pada kaki dan tangan
kanan. Tn. A, Iko dan Iki tidak ditemukan kelainan
d. Riwayat keluarga sebelumya (pihak suami dan istri): Orang tua Ny. B meninggal
kerena stroke dan Ny. B sekarang menderita penyakit stroke.

III. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah: Keluarga tinggal di rumah kontrakan ukuran 5x6 dengan
kondisi rumah semi permanen dan kondisi rumah kotor.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW: Saat ini keluarga Tn. A tinggal di Jalan
Pulau Penang Gg Sabit No 2.
c. Mobilitas geografis keluarga: -
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: Ny.B tidak dapat
mengikuti perkumpulan apapun di rumah, karena kondisinya yang tidak
memungkinkan akibat penyakit stroke yang dideritanya.
e. Sistem pendukung keluarga: Yang merawat Ny. B adalah keluarga, namun tidak
teratur karena sibuk bekerja dan tidak mempunyai uang, tidak memiliki kartu
tunjangan.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola Komunikasi Keluarga: Hubungan komunikasi terbuka, semua anak penurut.
b. Struktur Kekuatan Keluarga: Jika ada anggota keluarga Tn. A yang mengalami
masalah, maka akan diceritakan secara terbuka, karena hubungan komunikasi di
dalam keluarga Tn. A terbuka.
c. Struktur Peran (Formal Dan Informal): Tn. A bekerja sebagai buruh dengan
penghasilan sekitar 1,5 jt sebulan. Istri tidak bekerja karena menderita stroke sejak
2 tahun yang lalu. Iko bekerja di bengkel dengan penghasilan hanya 1 juta sebulan.
d. Nilai atau Norma Keluarga: menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan
norma yang ada, percaya penyakitnya bisa diobati, dan penyakitnya tidak ada
hubungannya dengan guna-guna.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif: Semua anak penurut kepada orang tua, saling menghormati antar
anggota keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi: Hubungan komunikasi terbuka, hidup berdampingan. Namun
Ny. B tidak dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungannya karena kondisi yang
kurang sehat akibat penyakit stroke yang dideritanya.
c. Fungsi Perawatan Keluarga: Ny. B dirawat oleh keluarga tetapi tidak sering dirawat
karena sibuk dan tidak tahu pengertian, penyebab, dampak stroke yang tidak
ditangani, keluarga tidak memiliki kartu tunjangan kesehatan.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stresor Jangka Pendek dan Panjang serta Kekuatan Keluarga: . Ny. B tidak bekerja
karena menderita stroke sejak 2 tahun yang lalu dan tidak dapat bekerja, Ny. B
mengeluh sakit kepala dan jika sakit hanya diberikan paramek. Ny. B tidur di
tempat yg kotor dan sejak ngamar tidak pernah lagi diajak kontrol, baik ke
puskesmas maupun dokter karena alasan tidak punya uang dan tidak punya kartu
tunjangan kesehatan.
b. Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Situasi/Stresor: Tn. A selama ini hanya
membiarkan istrinya dirawat dirumah seadanya.
c. Strategi Koping yang Digunakan: Keluarga menerima keadaan ini apa adanya.

Strategi Adaptasi Disfungsional: Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-
cara keluarga dalam mengatasi masalah secara maladaptif.

VII. PEMERIKSAAN FISIK

Aspek Tn. A Ny. B Anak 1 Anak 2

Tensi (mmHg) - 200/100 - -

Ekstremitas atas Tidak Hemi parese Tidak Tidak


dan bawah ditemukan kanan, kontraktur ditemukan ditemukan
kelainan pada kaki dan kelainan kelainan
tangan kanan.

VIII. HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap dapat memeriksakan kondisi Ny. B secara teratur ke pusat


pelayanan kesehatan, keluarga juga berharap tekanan darah Ny. B dalam batas
normal serta petugas kesehatan dapat mengupayakan agar keluarga Tn. A
mendapatkan kartu tunjangan kesehatan.

TAHAP II

Penjajakan tahap II mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga oleh keluarga.

MENGENAL MASALAH

1. Pengertian

Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan
pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat menimbulkan cacat atau
kematian.

2. Penyebab

Stroke dibagi menjadi stroke hemoragik dan stroke iskemik (non hemoragik).

a. Stroke hemoragik disebabkan oleh tekanan darah tinggi dapat melemahkan arteri
dalam otak sehingga rentan pecah dan menyebabkan pendarahan.

b. Stroke iskemik disebabkan oleh hipertensi, tingginya kolesterol di dalam darah,


diabetes yang tidak terkontrol

3. Tanda dan Gejala

a. Cara bicara penderita yang tidak jelas atau kacau, bahkan ada juga penderita yang
tidak bisa bicara sama sekali walaupun mereka terlihat terjaga.

b. Mata dan mulut pada salah satu sisi wajah penderita terlihat turun.

c. Lengan si pederita mengalami kelumpuhan saat terserang stroke, maka dari itu mereka
tidak mampu mengangkat salah satu atau bahkan kedua lengannya.

d. Kesulitan menelan.

e. Masalah pada keseimbangan dan koordinasi.


f. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.

4. Identifikasi Tingkat Keseriusan Masalah pada Keluarga: Keluarga tidak menganggap


serius masalah yang terjadi pada Ny. B ditandai dengan keluarga hanya merawat
seadanya di rumah, Ny. B tidak pernah diajak kontrol ke puskesmas maupun pelayanan
kesehatan lainnya, jika sakit kepala hanya diberikan obat paramek, dan saat tekanan
darahnya tinggi Ny. B tidak diberikan obat tensi.

MENGAMBIL KEPUTUSAN

1. Akibat: Akibat yang terjadi bila Ny. B tidak di kontrol ke puskesmas adalah kondisi Ny.
B semakin memburuk. Namun jika Ny. B rutin dikontrol ke puskesmas atau ke dokter,
maka tekanan darah Ny. B dapat terkontrol. Tidak pernahnya Tn. A melatih tangan dan
kaki kanan istrinya menyebabkan terjadinya kekakuan otot pada Ny. B.
2. Keputusan Keluarga: Keluarga membiarkan Ny. B dirawat di rumah dengan perawatan
seadanya karena anggota keluarga yang lain sibuk dan tidak mempunyai uang untuk
membawa ke puskesmas, apalagi diperparah dengan tidak memiliki kartu tunjangan
kesehatan.

MELAKUKAN PERAWATAN SEDERHANA

1. Cara-Cara Perawatan yang Sudah Dilakukan Keluarga: Keluarga hanya memberikan


paramek untuk menghilangkan sakit kepala Ny. B.

2. Cara-Cara Pencegahan: Tidak dilakukannya cara pencegahan apapun oleh keluarga Tn. A
karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki keluarga untuk mencegah penyakit stroke.

MODIFIKASI LINGKUNGAN

1. Lingkungan Fisik: Tidak dilakukannya modifikasi apapun oleh keluarga Tn.A karena
kesibukan anggota keluarga dan juga tidak memiliki cukup uang.
2. Lingkungan Psikologis: Keluarga Tn. A memiliki hubungan komunikasi yang terbuka,
dan semua anak penurut.
PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN

1. Pelayanan Kesehatan yang Biasa Dikunjungi Keluarga: Keluarga Tn. A tidak memiliki
pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi.

2. Frekuensi Kunjungan: Keluarga tidak teratur melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan


karena sibuk dan tidak memiliki uang.

ANALISIS DATA

Tahap perkembangan keluarga dalam kasus ini adalah termasuk dalam tahap perkembangan

keluarga kelima, yaitu Keluarga dengan anak remaja.

Keluarga dengan anak remaja dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 19 sampai

20 tahun. Tujuannya adalah untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih

besar untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa. Tugas perkembangan:

1. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.

2. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.

3. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari

perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

4. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Tahap keluarga dengan anak remaja merupakan tahap paling sulit, karena orang tua

melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab, sering muncul

konflik orang tua dan remaja.

No. Data Fokus Etiologi Masalah


1. DS : Keterbatasan Defisiensi pengetahuan
Keluarga tidak tahu tentang
pengetahuan
pengertian, penyebab dan
dampak stroke yang tidak
ditangani.

DO : -
2. DS : Kontraktur Hambatan mobilitas fisik
1. Keluarga mengatakan
Ny. B sudah mengalami
stroke sejak 2 tahun
yang lalu.
2. Keluarga mengatakan
Ny. B punya riwayat
stroke dari kedua orang
tuanya yg meninggal
karena stroke.

DO :
1. Kaki Ny. B kaku
karena tidak pernah
dilatih.
2. Ny. B hemi parese
kanan, kontraktur pada
kaki dan tangan kanan.
3. DS : Imobilitas fisik Risiko kerusakan
Keluarga mengatakan Ny. B
integritas kulit
sudah mengalami stroke
sejak 2 tahun yang lalu.

DO :
Ny. B hemi parese kanan,
kontraktur pada kaki dan
tangan kanan.

2) DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan ditandai dengan


kurangnya pengetahuan dalam penanganan stroke oleh keluarga Tn. A.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kontraktur ditandai dengan Ny. B
mengalami stroke sejak 2 tahun yang lalu dan kedua orang tua Ny. B meninggal karena
stroke. Kaki Ny. B kaku karena tidak pernah dilatih dan Ny. B hemi parese kanan,
kontraktur pada kaki dan tangan kanan.

3. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik ditandai dengan
Ny. B mengalami stroke sejak 2 tahun yang lalu dan Ny. B hemi parese kanan, kontraktur
pada kaki dan tangan kanan.

PRIORITAS MASALAH

Cara Perhitungan:

SKORE

X BOBOT =

ANGKA TERTINGGI

1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan

Kriteria Skor Pembenaran

Sifat Masalah Kaki Ny. B kaku karena tidak pernah


dilatih dan tekanan darahnya 200/100
Potensial = 1
2/3 x 1 = 2/3 mmHg karena tidak pernah diberikan
Risiko =2 obat tensi.

Aktual =3

Kemungkinan Untuk Jika Ny. B sakit kepala, hanya


Diubah diberikan paramek.

Mudah =2 x2=1

Sebagian =1

Tidak Dapat = 0

Potensial Dicegah 1/3 x 1 = 1/3 Ny. B tidur di tempat kotor dan sejak
Tinggi = 3 ngamar tidak pernah lagi diajak
kontrol, baik ke puskesmas maupun
Cukup = 2
dokter karena alasan tidak punya uang
Rendah = 1 dan tidak punya kartu tunjangan
kesehatan.

Menonjolnya Masalah Tn. A hanya merawat Ny. B seadanya


di rumah dan merasa tidak perlu
Segera Ditangani =2
membawa Ny. B ke rumah sakit
Ada Masalah Tetapi Tidak x1= karena tidak mempunyai uang.
Perlu Segera Ditangani = 1

Masalah Tidak Dirasakan = 0

Total 2 3/6

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kontraktur

Kriteria Skor Pembenaran

Sifat Masalah Ny. B mengalami stroke sejak 2 tahun


yang lalu, kaki Ny. B kaku karena
Potensial = 1
3/3 x 1 = 1 tidak pernah dilatih di rumah dan Ny.
Risiko =2 B hemi parase kanan, kontraktur pada
kaki dan tangan kanan.
Aktual =3

Kemungkinan Untuk Kondisi Ny. B tidak ditangani oleh


Diubah keluarga karena keluarga tidak tahu
tentang pengertian, penyebab, dan
Mudah =2
dampak stroke yang tidak ditangani.
0/2 x 2 = 0
Sebagian =1 Selain itu, Ny. B tidak pernah diajak
kontrol ke puskesmas atau dokter
Tidak Dapat = 0
karena keluarga tidak punya uang dan
tidak punya kartu tunjangan kesehatan.
Potensial Dicegah Tn. A selama ini hanya membiarkan
istrinya dirawat di rumah seadanya.
Tinggi = 3
1/3 x 1 = 1/3
Cukup = 2

Rendah = 1

Menonjolnya Masalah Tn. A selama ini hanya membiarkan


istrinya dirawat di rumah seadanya dan
Segera Ditangani =2
keluarga tidak pernah mengajak Ny. B
Ada Masalah Tetapi Tidak 0/2 x 1 = 0 ke puskesmas atau dokter mengenai
Perlu Segera Ditangani = 1 kondisi Ny. B.

Masalah Tidak Dirasakan = 0

Total 4/3

3. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik.

Kriteria Skor Pembenaran

Sifat Masalah Ny. B mengalami hemi


parase kanan, kontraktur
Potensial = 1
pada kaki dan tangan kanan
2/3 x 1 = 2/3
Risiko =2 sehingga Ny. B mengalami
risiko kerusakan integritas
Aktual =3
kulit.

Kemungkinan Untuk Diubah Kaki Ny. B kaku karena tidak


pernah dilatih oleh keluarga
Mudah =2
0/2 x 2 = 0 sehingga Ny. B memiliki
Sebagian =1 risiko kerusakan integritas
kulit pada bagian kaki.
Tidak Dapat = 0

Potensial Dicegah 1/3 x 1 = 1/3 Tn. A selama ini hanya


membiarkan istrinya dirawat
Tinggi = 3 di rumah seadanya.

Cukup = 2

Rendah = 1

Menonjolnya Masalah Ny. B mengalami stroke


sejak 2 tahun yang lalu, kaki
Segera Ditangani =2
Ny. B kaku karena tidak
Ada Masalah Tetapi Tidak Perlu 0/2 x 1 = 0 pernah dilatih sehingga jika
Segera Ditangani = 1 dibiarkan terlalu lama akan
berisiko kerusakan integritas
Masalah Tidak Dirasakan = 0
kulit.

Total 1

Penetapan Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor

Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan


1. 2 3/6
keterbatasan pengetahuan.

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan


2. 4/3
kontraktur.

Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan


3. 1
dengan imobilitas fisik.

3) RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (NIC) RASIONAL


Keperawatan Hasil (NOC)
1. Defisiensi NOC NIC 1. Untuk
pengetahuan 1. Pengetahuan: Teaching : disease proces mengetahui
Manajemen Stroke 1. Berikan penilaian tentang tingkat
2. Pengetahuan: Gaya
tingkat pengetahuan pasien pengetahuan
Hidup Sehat tentang proses penyakit yang pasien tentang
Kriteria hasil : stroke. proses penyakit
2. Jelaskan pengertian dan
1. Menentukan tipe yang spesifik.
patofisiologi dari penyakit
stroke 2. Agar pasien
2. Faktor faktor stroke serta bagaimana
lebih
penyebab stroke hubungannya dengan
memahami
yang anatomi dan fisiologi,
tentang proses
berkonstribusi. dengan cara yang tepat.
terjadinya
3. Efek psikologis 3. Gambarkan tanda dan gejala
penyakit yang ia
penyakit stroke yang biasa pada penyakit
4. Hubungan stress alami.
stroke, dengan cara yang
fisik dan 3. Agar pasien
tepat.
emosional dengan 4. Identifikasi kemungkinan mengetahui
kondisi. penyebab stroke, dengan tanda dan gejala
5. Pilihan pengobatan
cara yang tepat. dari
yang tersedia. 5. Jelaskan dampak apabila
penyakitnya.
6. Komplikasi stroke.
penyakit stroke tidak
7. Efek pada gaya 4. Agar perawat
ditangani.
hidup. dapat
6. Sediakan informasi pada
mengidentifikas
pasien tentang kondisi
i tentang
stroke, dengan cara yang
penyakit pasien
tepat.
7. Diskusikan perubahan gaya secara tepat.
hidup yang mungkin 5. Agar pasien
diperlukan untuk mencegah lebih waspada
komplikasi yang akan terhadap
datang dan atau proses penyakitnya.
pengontrolan penyakit 6. Agar pasien
stroke. memahami
8. Diskusikan pilihan terapi
kondisi yang ia
atau penanganan pada
alami.
penyakit stroke.
7. Agar pasien
9. Rujuk pasien ke puskesmas
beralih ke gaya
terdekat, dengan cara yang
hidup yang
tepat.
lebih baik.
8. Agar pasien
bisa
menentukan
pengobatannya
sendiri.
9. Agar pasien
dapat
bersosialisasi
dengan baik.
2. Hambatan NOC NIC 1. Untuk
mobilitas fisik 1. Joint movement : Exercise therapy : ambulation mengetahui
Active 1. Monitoring vital sign tanda vital
2. Mobility Level
penderita penyakit stroke pasien.
3. Self care : ADLs
4. Transfer sebelum/sesudah latihan dan 2. Agar keluarga
performance lihat respon pasien saat pasien dan
latihan. pasien dapat
2. Ajarkan pasien dan keluarga
melakukan
Kriteria hasil :
tentang teknik ambulasi pada
teknik ambulasi
1. Klien meningkat
pasien stroke.
secara mandiri.
dalam aktivitas 3. Kaji kemampuan pasien
3. Agar
fisik stroke dalam mobilisasi.
2. Mengerti tujuan 4. Latih pasien stroke dengan mengetahui
dari peningkatan pemenuhan kebutuhan ADL. kemampuan
5. Berikan alat bantu jika
mobilitas mobilitas
3. Memverbalisasikan pasien stroke perlu.
pasien.
6. Ajarkan pasien stroke
perasaan dalam
4. Agar kebutuhan
bagaimana merubah posisi
meningkatkan
ADL pasien
dan berikan bantuan jika
kekuatan dan
terpenuhi.
diperlukan.
kemampuan
7. Latih pasien stroke dengan 5. Agar mobilitas
berpindah
teknik ROM. pasien terbantu.
4. Memperagakan
6. Agar pasien
penggunaan alat
lebih banyak
bantu untuk
bergerak dan
mobilisasi
untuk mencegah
dekubitus.
7. Agar sendi
pasien tetap
terjaga
kelenturannya.

3. Risiko NOC NIC 1. Agar pasien


kerusakan 1. Tissue Integrity : Pressure Management merasa lebih
integritas kulit Skin and Mucous 1. Anjurkan pasien stroke nyaman.
Membranes untuk menggunakan pakaian 2. Untuk
2. Tissue
yang longgar. meningatkan
Perfusion:perifer
2. Hindari kerutan pada kenyamanan
3. Dialiysis Access
tempat tidur pasien stroke. dan kualitas
Integrity
3. Jaga kebersihan kulit tidur pasien.
pasien stroke agar tetap 3. Agar kebersihan
Kriteria Hasil
bersih dan kering. pasien terjaga.
1. Integritas kulit
4. Mobilisasi pasien stroke 4. Untuk
yang baik bisa
(ubah posisi pasien) setiap mencegah
dipertahankan
dua jam sekali. dekubitus.
2. Melaporkan
5. Monitor kulit pasien 5. Mencegah
adanya gangguan
stroke akan adanya masalah kulit
sensasi atau nyeri
kemerahan. sperti gatal
pada daerah kulit
6. Oleskan lotion atau gatal.
yang mengalami
minyak/baby oil pada daerah 6. Untuk
gangguan
yang tertekan. mencegah
3. Menunjukkan
7. Monitor aktivitas dan dekubitus.
pemahaman dalam
mobilisasi pasien stroke. 7. Agar pasien
proses perbaikan
8. Memandikan pasien tetap terjaga
kulit dan
stroke dengan sabun dan air mobilitasnya.
mencegah
hangat. 8. Agar kebersihan
terjadinya cedera
9. Inspeksi kulit terutama pasien tetap
berulang
pada tulang-tulang yang terjaga.
4. Mampu
menonjol dan titik-titik 9. Untuk
melindungi kulit
tekanan ketika merubah mengetahui
dan
posisi pasien. keadaan fisik
mempertahankan
10. Kolaborasi dengan ahli pasien secara
kelembaban kulit
dan perawatan gizi untuk pemberian tinggi umum.
alami protein, mineral dan vitamin 10. Untuk
5. Sensasi dan warna pada pasien stroke. meningkatkan
kulit normal status nutrisi
pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). USA: ELSEIVER.

Herdman, T. Helter. 2015. NANDA Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015 -
2017. Jakarta: EGC.

Leny dan Jhonson R. 2010. Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Moorhead, Sue. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). USA: ELSEIVER.

Poer, M. 2012. Makalah Dokumentasi Keperawatan Dokumentasi Evaluasi. (Online).


https://www.scribd.com/doc/106424735/makalah-dokumentasi-evaluasi-keperawatan.
Diunduh pada 7 November 2016.

Anda mungkin juga menyukai