Anda di halaman 1dari 14

BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja

Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

B.2.1 UMUM

B.2.1.1 LATAR BELAKANG PROYEK

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Cq Dinas Pekerjaan Umum)


Provinsi Sumatera Selatan, bermaksud untuk melaksanakan pekerjaan
pengawasan teknis jalan dan jembatan di Provinsi Sumatera
Selatannyang akan dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
rencana mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di dalam
kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan adanya suatu team yang
akan bertugas sebagai pengawas yang berperan membantu Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Selatan cq. Pejabat Pembuat
Komitmen didalam melaksanakan pengawasan teknis pada lokasi
kegiatan yang sedang berlangsung.

Team pengawas dimaksud, adalah Penyedia jasa konsultansi pekerjaan


pengawasan teknis/supervisi.
Dengan adanya pekerjaan ini maka diperlukan Jasa Konsultan
Pengawasan Teknik untuk mengawasi pekerjaan tersebut.

B.2.1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud pengadaan Penyedia pekerjaan konstruksi ini, adalah untuk


a. Membantu Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Selatan cq.
Pejabat Pembuat komitmen didalam melakukan pengawasan teknis
terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan yang

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 1
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi, berhubung


adanya keterbatasan tenaga Satuan Kerja yang bersangkutan, baik
dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasinya.
b. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh
Penyedia pekerjaan konstruksi di lapangan dalam menerapkan
desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
c. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi
sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis yang tercantum
dalam dokumen kontrak.
d. Membantu menyelesaikan revisi desain, bilamana terdapat
perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi dilapangan.
Adapun tujuannya adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan
dilapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat
mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.
Pengawasan Teknik Pekerjaan Pengawasan Teknis jalan Sp.Meo-Bts.Air
Dingin Lahat akan dilaksanakan selama ( 6 ) bulan.

B.2.1.3. PENGETAHUAN TENTANG PROYEK DAN LOKASI

Ruas Jalan yang akan di kerjakan Ruas jalan Di Provinsi Sumatera


Selatan yang perlu segera mendapatkan penanganan khusus yang
memadai agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung
kelancaran arus lalu lintas barang dan penumpang dalam rangka
percepatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaur dan Propinsi
Bengkulu pada umumnya.
Fungsi dari pada jembatan ini sangat diperlukan karena merupakan
jembatan yang menghubungkan antar daerah, dimana lalu lintasnya 2
saat ini sangat padat.
Lokasi Pekerjaan Meliputi :
1. Peningkatan Jalan Sp.Kupuh Kuranga Nyawa
2. Peningkatan Jalan Pagar alam-Tanjung Raya Bts Bengkulu
3. Peningkatan Jalan Sp.Periuk Tugu Mulio Terawal
4. Penggantian Jembatan Air Kisam

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera selatan
B.2.1 - 2
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

Peta lokasi proyek dapat dilihat pada dan Gambar B.2.2

GAMBAR B.2.2
GAMBAR B.2.2
PETA LOKASI PROYEK
PETA LOKASI PROYEK
- Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam
- Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam
Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)
Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan B.2.1 - 3
B.2.1 - 3
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

Dari hasil peninjauan lapangan konsultan


mendapatkan gambaran kondisi lokasi kegiatan/proyek
yang antara lain adalah trace ruas jalan ini umumnya
pada daerah tinggi dan bergelombang dengan lahan
disekitarnya banyak berupa perkebunan produktif sehingga
drainase menjadi masalah yang perlu perhatian yang
lebih. Gambaran kondisi lokasi kegiatan/proyek yang
lebih rinci antara lain adalah ;

Konsultan mendapatkan gambaran / ilustrasi kondisi lokasi proyek yang


antara lain adalah trace ruas jalan ini umumnya pada daerah rendah dan
datar dengan lahan disekitarnya banyak berupa persawahan produktif
sehingga drainase menjadi masalah yang perlu perhatian yang lebih.
Gambaran kondisi lokasi proyek yang lebih rinci antara lain adalah ;

KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 8
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

Kondisi lapisan aspal sudah mulai retak rambut, sehingga perlu dilapis
ulang (overlay), dibeberapa tempat ada genangan air yang mengakibatkan
kerusakan jalan akibat dari kondisi drainase yang kurang baik, kondisi
bahu jalan juga kurang baik serta terdapat beda tinggi yang antara bahu
jalan dan perkerasan, perlu perbaikan saluran dan shoulder.

KONDISI JALAN

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 9

KONDISI PERMUKAAN JALAN PADA UMUMNYA


BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

TYPICAL PENANGANAN JALAN PERKERASAN JALAN

PEKERJAAN
GALIAN PADA
TANAH DASAR

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 10
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

STABILISASI
TANAH
DASAR DENGAN
MENGGUNAKAN
BATU KAPUR (Bila
diperlukan)

PENGHAMPARAN
CTB

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 11
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

PENGHAMPARAN

LAPIS ATB

PENGUJIAN
CBR
LAPANGAN
PADA
LAPISAN
LIMESTONE

PENGUJIAN
CAMPURAN
ASPAL AC-WC
DENGAN
WHEEL
TRACKING
MACHINE
(WTM)

I. Pelaksanaan Pekerjaan.

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 12
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

Untuk keseragaman penanganan didalam pelaksanaan pekerjaan pada


paket pekerjaan pengawasan ini selain mengikuti ketentuan yang tertera
didalam dokumen kontrak tentunya konsultan juga akan tetap
mengikuti dan mengacu pada ketentuan yang sudah diterapkan pada
pelaksanaan pekerjaan sebelumnya baik secara teknis maupun
administrasi, dan sebagai data dari rekayasa lapangan yang sudah
dilaksanakan sebelumnya yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
didalam menentukan langkah-langkah penanganan permasalahan yang
mungkin timbul pada pelaksanaan pekerjaan mendatang.

Saluran Drainase ;

Pada tempat-tempat yang belum tersedia saluran pembuangan


dibuatkan saluran samping dari pasangan batu dengan mortar atau
beton bertulang atau minimal saluran tanah; Saluran samping di daerah
pemukiman pendudukdan di daerah potensial terjadi genangan air
hujan dibuat dengan pasangan batu mortar atau beton bertulang untuk
memperlancar pembuangan air hujan;

Pembuatan bangunan pelengkap dan Gorong-gorong yang tersumbat


dibersihkan dari kotoran tanah dan sampah agar aliran air menjadi
lancar untuk antisipasi meluapnya air ke badan jalan.

Perlu diamati jika ada gorong-gorong atau saluran air dan utilitas yang
mengalami kerusakan saat pekerjaan konstruksi dilakukan akibat
beban berat diatasnya untuk segera dilakukan perbaikan sebelum
pekerjaan diatasnya dilanjutkan.

Pengamanan Lalu lintas.

Pada jam-jam tertentu kondisi lalu lintas akan sangat padat, hal ini
perlu diantisipasi pengamanannya baik terhadap pekerjaan begitu juga
terhadap keselamatan lalu lintas yang sedang melintasi lokasi
pekerjaan, hal ini diperlukannya tenaga dan alat-alat pengamanan
seperti rambu-rambu dan penerangan jika malam hari.
Dengan dilakukannya optimalisasi seperti diuraikan di atas di harapkan
sasaran/target Kegiatan dapat tercapai.

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 13
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

B.2.1.4 LINGKUP KEGIATAN

Secara garis besar lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan oleh


konsultan adalah Pengawasan Teknis jalan Sp.Meo-Bts.Air Dingin Lahat ,
Tahun 2015. Lingkup kegiatan tersebut adalah :
1. Persiapan :
a. Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pengawasan sesuai
dokumen kontrak pekerjaan konstruksi.
b. Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi, termasuk pengendalian manajemen dan keselamatan
lalulintas serta SMK3K, dan Dokumen Lingkungan.
c. Membantu PPK dalam pelaksanaan PCM dan mutual check.

2. Pelaksanaan Pengawasan:
a. Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan
membantu memeriksa shopdrawing yang disiapkan oleh Penyedia
Jasa.
b. Melaksanakan pengawasan teknis pada ruas jalan dan jembatan
(lampiran KAK-1) secara professional, efektif dan efisien sesuai
dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan
konstruksi.
c. Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan
pekerjaan konstruksi.
d. Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC).
e. Pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan
prosedur kerja dan uji mutu pada setiap tahapan kegiatan
pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
f. Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan dilapangan
dan membuat rekomendasi setiap permasalahan yang timbul
dilapangan kepada Pengguna Jasa.
g. Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya
perubahan kinerja pekerjaan.
h. Melaksanakan koordinasi dengan Tim Inti (Core Team)
Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan Propinsi Bengkulu

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 14
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

konsultan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan


Jembatan Provinsi Sumatera Selatandan Regional Project
Consultan (RPMC) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III.

3. Pengendalian Pekerjaan Fisik


Pengendalian pekerjaan fisik bertujuan sebagai kendali mutu proses
pelaksanaan pekerjaan fisik, kendali mutu tersebut diantaranya :
a. Setiap kegiatan fisik dimulai dari mobilisasi maupun pelaksanaan
pekerjaan pelaksana pekerjaan wajib mengajukan jadwal kegiatan
yang kemudian ditindaklanjuti dengan surat ijin melakukan
pekerjaan baik mobilisasi maupun pelaksanaan pekerjaan fisik
yang dikeluarkan oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen.
b. Pelaksanaan kegiatan fisik wajib diawasi dimulai dari mobilisasi
sampai dengan kegiatan fisik oleh tim pengawas yang ditunjuk
oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen.
c. Hasil pekerjaan fisik wajib di periksa kebenarannya sebelum
dilakukan proses pembayaran. Proses pembayaran dapat
dilakukan apabila pekerjaan sudah dapat diterima oleh tim
pengawasan dan diketahui oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat
Pembuat Komitmen.
d. Adanya berita acara pemeriksaan pekerjaan yang dikeluarkan oleh
Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen

B. 2.1.5 PENDEKATAN MASALAH

Berdasarkan pengetahuan tentang kondisi proyek dan pemahaman


terhadap tujuan utama pekerjaan yang akan dilakukan, maka
Konsultan akan mengembangkan suatu pendekatan masalah dan
metodologi dalam melaksanakan pekerjaan ini secara sistematis dan
tepat waktu sesuai ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja.
Dalam pendekatan masalah pekerjaan Pengawasan teknik jalan dan
jembatan ini ada dua penanganan yang harus dilakukan secara
komprehensif, mengingat jalan dan jembatan yang terdapat di lokasi
proyek adalah cukup penting dan strategis. Pola penanganan dapat dibagi
menjadi :
Manajerial dan
PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 15
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

Teknis operasional

Penanganan manajerial antara lain :


Perencanaan transportasi (antar moda) secara terpadu atas
pertimbangan kewilayahan.
Pengembangan jaringan jalan mencakup perbaikan aksesibilitas
peningkatan mobilitas dan tetap menjaga kualitas lingkungan.
Penyeragaman skala penanganan sesuai hirarki yang ditetapkan dan
didukung dengan peningkatan kualitas struktur perkerasan yang
sesuai dengan beban dan intensitas setiap ruas jalan dan jembatan.
Pemeliharaan jalan dan jembatan dengan sistem yang baik dan tepat
waktu.

Penanganan secara teknis operasional antara lain mencakup :


Penangananan harus secara komprehensif menyeluruh dan simultan
untuk semua segmen yang memerlukan penanganan pemeliharaan.
Pada segmen-segmen rusak berat perlu penanganan dengan
rekonstruksi total.
Pengawasan mutu material yang ketat mulai dari pembuatan job mix
formula, pencampuran di AMP sampai penghamparan di lapangan.
Perlunya menerapkan Early Warning System (EWS) yaitu perangkat
untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya
kegagalan-kegagalan, kekurangan, kesalahan, ketidak optimalan dan
penyimpangan-penyimpangan dalam penyelenggaraan prasarana baik
dalam kualitas, fungsi maupun manfaat prasarana yang bersangkutan.
EWS ini mencakup tahap sangat awal (studi) sampai dengan tahap
akhir.
Perlu adanya totalitas sistem mutu konstruksi yang sekarang sedang
dikembangkan oleh Pusat Penilaian Mutu Kontruksi (BAPEKIN).

B. 2.1.6 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DI LAPANGAN

Masalah yang kemungkinan akan dihadapi oleh Kontraktor dan


Konsultan Pengawas pada masa pembangunan jalan perlu diantisipasi
lebih awal agar Kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
dengan hasil kerja / mutu yang optimum, sesuai persyaratan dalam

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 16
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

Dokumen Kontrak

Permasalahan utama adalah pada saat mobilisasi, oleh sebab itu perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kontraktor perlu mencari lahan yang cukup luas untuk
penempatan :
- Base camp / workshop / stock yard.
- Peralatan berat seperti Dumptruck, Excavator, Roller Compactor,
dan Paver.
- Tempat penimbunan material bahan jalan dan beton, beserta
AMP (bila tidak menyewa).
b. Perkuatan konstruksi jalan pada ruas-ruas jalan yang akan
digunakan untuk keperluan lalu lintas kendaraan berat kontraktor.
c. Izin dari Pemda setempat dan instansi terkait seperti :
- Izin penambangan material untuk bahan timbunan, aggregat
batu, pasir dan air.
- Izin melalui jalan yang kelas muatannya lebih rendah dari
kendaraan berat kontraktor.(Dump Truck, Trailer dll)
- Izin bekerja siang dan malam.
- Izin pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) dll.
d. Persiapan gambar kerja.
- Shop drawing jalan.
- Rencana Manajemen Lalu lintas
e. Persiapan pengamanan bagi pemakai jalan berupa : pagar pengaman,
traffic cone, flashing light, rambu-rambu lalu lintas, rambu-rambu
pengaman dan lain-lain.
f. Persiapan pengaman bagi pekerja Kontraktor, Konsultan dan Pemberi
Tugas berupa : sepatu lapangan, helm, rompi pengaman dll
g. Mengingatkan kepada Kontraktor, Staff Konsultan dan Pemberi Kerja
tentang telah diberlakukannya UU Jasa Konstruksi No. 18 tahun
1999
h. Penjadwalan pekerjaan sehubungan dengan standar pengaturan lalu
lintas yang berlaku, agar lalu lintas dapat berjalan lancar selama
berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan.
i. Pangaturan kendaraan proyek terutama keluar masuknya alat berat
agar tidak mengganggu lalu lintas disekitarnya.
j. Antisipasi getaran & desakan tanah akibat pemadatan tanah.

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 17
BAGIAN B Pendekatan Masalah, Metodologi dan Program Kerja
Pengawasan Teknis Jalan OKUT,Pagar Alam Musi Rawas Dan OKU (Paket 03)

Hal lain yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan adalah tentang
lalu lintas, karena lalu lintas yang padat pada ruas jalan ini, serta pada
saat pelaksanaan akan terjadinya penyempitan lajur lalu lintas, maka
hal ini akan berdampak adanya kemacetan, oleh sebab itu diperlukan
adanya suatu metoda pelaksanaan yang baik agar lalu lintas masih bias
dipertahankan kelancarannya ataupun mengurangi sekecil mungkin
dampak kemacetan ini.

B. 2.1.7 JASA LAYANAN PENGAWASAN

Dasar utama dari jasa layanan pengawasan adalah suatu jasa


layanan pekerjaan guna mendapatkan produk pekerjaan :
Yang sesuai dengan mutu yang disyaratkan,
Pelaksanaan tidak melampaui dari waktu yang ditetapkan ,
Biayanya tidak melampaui dari biaya yang telah disediakan
Pelaksanaan yang tidak ada kcelakaan kerjanya,
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan jaminan kepada Pemberi
Tugas bahwa hasil pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak dan
persyaratan yang berlaku.

PROPOSAL
Dinas Pekerjaan Umum Prov.Sumatera Selatan
B.2.1 - 18

Anda mungkin juga menyukai