Keterangan : Museum Balla Lompoa ini terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No.
48 Sungguminasa, Somba Opu, Kabupaten Gowa, yang berbatasan langsung dengan
Kota Makassar.
Alasan : Museum balla lompoa merupakan situs peninggalan suku bugis Makassar
dengan gaya arsitektur tradisional sejak dulu yang menjadi simbol rumah tradisional
di Suku Makassar bugis.Menurut saya, museum balla lompoa memiliki bentuk fisik
yang indah,nyaman,dan aman serta perpaduan dengan kehidupan sosial masyarakat
setempat.
Sejarah ; Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-X yang bernama
Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng
(panjang juga namanya yah...hehe) dan merupakan tempat raja dan keluarganya
menetap. Dikenl juga dengan nama Benteng Jum Pandang (Ujung Pandang) dan
Benteng Panyyua karena bentuknya yang seperti ekor penyu yang hendak merangkak
turun kelaut. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi kerajaan Gowa, bahwa penyu
dapat hidup di darat maupun di laut, begitupun dengan kerajaan Gowa yang berjaya di
daratan maupun di lautan. Benteng ini kemudian jatuh ditangan belanda pada tahun
1667 melalui pejanjian Bongaya setelah raja yang berkuasa pada saat itu kalah dalam
pertempuran dan diganti namanya menjadi Fort Rotterdam setelah dipugar kembali
oleh belanda menjadi bangunan berarsitektur Kolonial Eropa masa itu
Alasan : Alasan saya memilih bangunan ini karena Pada bangunan ini
berbentuk bangunan kuno belanda yang berada di Makassar yag tidak kita temui
ditempat lain.Bangunan ini sungguh menarik.contohnya saja pada bentuk pintu
yang begitu besar dan lebar.Jendela serta cerobong pada atap bangunan tersebut
begitu unik.
3. Gedung Kesenian
Keterangan : Masjid ini terletak di Jl. Masjid Raya Makassar. Kemegahan masjid
ini semakin lengkap dengan gaya arsitekturnya yang unik. Perpaduan antara arsitektur
Arab, Gowa, dan Bugis-Makassar. Bangunannya didominasi wana hijau. Lantainya
terbuat dari batu granit yang semakin menambah kesan megah ketika memasuki
bangunan masjid. Lingkungan di sekitar masjid juga cukup asri dan sejuk. Di berbagai
sudut masjid tumbuh pohon-pohon yang memberikan kesan hijau.
Sejarah : salah satu masjid paling megah di Kota Makassar. Masjid ini didirikan
pada tahun 1994 atas prakarsa Jenderal M. Jusuf. Ide pendiriannya sendiri sebenarnya
sudah terlontar sejak tahun 1989 ketika Jenderal M. Jusuf menjadi pimpinan
perjalanan haji. Pembangunannya membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Masjid ini
diresmikan penggunaannya pada tahun 1996. Bangunan masjid dikonstruksi menjadi
tiga lantai yang dibagi-bagi menjadi ruangan-ruangan untuk kesekretariatan, aula,
perpustakaan, pendidikan, koperasi, dan kantor MUI Sulawesi Selatan.
Orientasi : Orientasi Timur dipengaruhi oleh Arsitektur Masjidil Haram dan Masjid
Nabawi.
Alasan : Karena Bangunan ini banyak menyimpan sejarah mulai dari kantor
gubernur hingga menjadi museum sekarang. dengan gaya arsitektur jendela serta atap
dan kolom mirip bangunan kolonial.
Keterangan : Gedung ini terletak di Jalan Urip Sumiharjo tepat disamping jembatan fly
over berdekatan pula dengan Jalan tol Makassar. gedung ini berfungsi sebagai
perkantoran
Sejarah : Sejak mulai dioperasikan tahun 2007 yang lalu, Gedung Graha Pena Makassar
telah menjadi gedung perkantoran pilihan utama bagi para investor untuk
mengembangkan usahanya. Dan bukan hanya investor saja yang tertarik dengan gedung
Graha Pena Makassar, banyak LSM Internasional yang telah ikut bergabung di gedung
ini seperti USAID-MCCI, ILO, ICMC, USAID-DBE2, RTI INTERNATIONAL
(USAID), HELLEN KELLER dan ACIAR. Maka, tak heran jika perusahaan-perusahaan
besar seperti Telkomsel, PT. Energi Sengkang, PT. Energi Equity, Infomedia, BRI,
HCPT, Nokia Siemens Network (NSN), dan beberapa perusahaan lainnya memilih dan
berkantor di gedung Graha Pena Makassar. PT. Fajar Graha Pena berdiri diatas lahan
1.021 Ha yang diatasnya berdiri gedung berlantai 17 yang terdiri dari lantai 1- 5 sebagai
podium dan lantai 6 -19 sebagai tower (nomor lantai 13 & 14 tidak dipakai), luas
bangunan 30.308m yang terdiri dari 22.137 space yang siap untuk dipersewakan dan
8.171 sebagai area service. Ketika diresmikan Wapres Jusuf Kalla pada Oktober 2007,
Graha Pena pernah menjadi jadi gedung tertinggi di kota Makassar dari tahun 2007
sampai 2009. Gedung 17 lantai ini menjadi kantor koran Fajar dan keluarga besar Jawa
Pos lainnya.
Alasan : arsitektur Graha Pena di Makassar ini dibuat mirip dengan Graha Pena yang
ada di Surabaya.Termasuk gedung tertinggi di Makassar.
8. Gedung Bosowa
Sejarah : Menara Bosowa adalah gedung tertinggi di Makassar dan Indonesia Timur
dengan 23 lantai 120 meter dan menghadap langsung ke Lapangan Karebosi.] Menara
Bosowa ini adalah milik adik ipar Jusuf Kalla, yaitu Aksa Mahmud. Jusuf Kalla sendiri
hadir untuk meresmikan gedung Menara Bosowa, September 2009 silam. Letaknya ini
tidak jauh dari Wisma Kalla di Jalan Ratulangi, dan dekat juga dengan kawasan Pantai
Losari Makassar. Di sini pula terdapat kantor penyiaran Celebes TV yang bertempatkan
di lantai 15.
Alasan : Bangunan ini termasuk bangunan tertinggi di Makassar dengan gaya arsitektur
modern terlihat megah.DDan akses menuju tempat ini tidak begitu sulit.
Orientasi : Gedung ini berorientasi modern dilihat dari penggunaan kaca sebagai
jendela.kolom-kolom yang tinggi dan penggunaan struktur beton pada bangunannya.
Sejarah : Gedung Pusat Pelayanan Akademik (GPPA) didesain sebagai ikon baru bagi
UNM, kota Makassar dan sekaligus Sulawesi Selatan (Sulsel). Eksplorasi desain gedung
ini mengutamakan padapendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna
Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan
(Sulapa Eppa/empat persegi), dan maha karya perahu pinisi sebagai simbol kejayaan,
kebanggaan, dan keagungan. Serangkaian eksekusi bentuk dan detail-detail solusi desain
yang bersumber pada kearifan lokal, dipercaya mampu membentuk lingkungan kampus
masa kini yang berkelas internasional.
GPPA UNM menjadi gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade
Hiperbolic Paraboloid, yang merupakan ekspresi futuristik dari aplikasi kecanggihan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bangunan ini sebagai perwujudan dari serangkaian makna,
fungsi, dan aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur berciri
Modern dengan sentuhan khas daerah Sulawesi Selatan yaitu pinisi. Kekayaan makna
tersebut akan meningkatkan nilai arsitektur GPPA UNM menjadi lebih dari sekedar sosok
estetis, tetapi juga memiliki keagungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Alasan : Seperti pada rumah tradisional Makassar yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa
bola, badan/lotang, dan kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah,
alam tengah, dan alam atas), GPPA UNM juga terdiri dari 3 bagian.
Pertama, bagian bawah berupa kolong/panggung. Bagian ini posisinya terletak sekitar 2
meter di atas jalan agar bangunan terlihat lebih megah dari lingkungan sekitar. Lantai
kolong ini didesain menyatu dengan lansekap yang didesain miring sampai ke pedestrian
keliling lahan.
Kedua, bagian badan berupa podium, terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian badan
pada Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang tengah/Lotang
ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga bermakna ganda
sebagai simbol dari tanah dan air.
Ketiga, bagian kepala berupa menara, terdiri dari 12 lantai yang merupakan metafora dari
layar perahu pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api.
11. Rumah Adat di Benteng somba opu
Keterangan : Rumah adat dibenteng somba opu ini terletak di Jalan Daeng
tata,Kota Makassar,Provinsi Sulawesi Selatan.
OLEH :
MULIYADI
D51115017
TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KOTA MAKASSAR
2016