Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEORI & SEJARAH

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR 2
Bangunan Berarsitektur Klasik, Tradisional, dan
Modern di Makassar

OLEH :
ULIL AMRI
D51115303
TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS HASANUDDIN

1.WISMA KALLA

Nama Gedung : Wisma Kalla


Lokasi : Jalan Sam Ratulangi, Makassar
Identfikasi : Arsitektur Modern
Bangunan dengan gaya arsitektur modern. Filosofi bangunan ini murni
berlanggam international style, garis-garis vertikal yang tegas dan bukaan
yang masif dengan bidang jendela kaca yang full memenuhi sisi bangunan.
Tidak terlihat adanya ciri khas kelokalan dan kedaerahan. Pengaruh
modernitas dan hybrid yang sangat kental.
Melihat bentuk dan pola objek geometri bangunan ini, dapat
dikategorikan sebagai seni konservatif, model rigid dan layout yang jelas,
membuat penampakannya polos dan jujur. Adapun beberapa lempeng
geometri yang mengadaptasi lengkungan dan garis garis yag mengalir
fleksibel, hanya sebagai ornament tambahan dan bukan sebagai struktur.
Melihat garis besarnya bangunan ini dipengaruhi oleh preseden Richard
meyer.
Wisma Kalla atau Kalla Tower adalah gedung perkantoran setinggi
sekitar 70 meter yang dibangun di atas lahan 5.363 meter persegi di Jalan
Sam Ratulangi, Kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Gedung
ini dibangun oleh seorang arsitek bernama Baskoro Tedjo. Gedung ini terdiri
atas lima belas lantai, lantai dasarnya digunakan oleh beberapa bank. Wisma
Kalla adalah aset dari perusahaan keluarga Hadji Kalla. Di sini juga menjadi
kantor dari perusahaan-perusahaan Kalla Group, dan termasuk Wakil

Presiden, Jusuf Kalla berkantor di Gedung Wisma Kalla. Wisma Kalla


merupakan gedung tertinggi ketiga setelah Menara Bosowa dan Fajar Graha
Pena di Makassar.
Pada bulan Januari 2010, Gedung Wisma Kalla diresmikan dan sejak itu
resmi beroperasi. Wisma Kalla dibuka oleh direktur utama PT Hadji Kalla,
Fatimah Kalla yang juga adik dari Jusuf Kalla. Sejumlah mantan menteri
kabinet Indonesia Bersatu I hadir pada acara peresmian itu. Wisma Kalla
terletak di kota makassar, tak jauh dari pantai Losari, Makassar, dekat
dengan lapangan Karebosi Makassar, dekat dengan Mal Ratu Indah, dan
dekat juga dengan kawasan Trans Studio Makassar

2. GEDUNG KESENIAN MAKASSAR

Nama Gedung : Gedung Kesenian Makassar


Lokasi : Jalan Riburane No. 15, Makassar, Sulawesi Selatan.
Identifikasi : Arsitektur Klasik
Bangunan ini dulunya berdampingan dengan kantor gubernur yang
saat itu berstatus sebagai Gubernur Celebes(sekarang gedung Balaikota
Makassar) dan di sebelah selatannya terdapat Fort Rotterdam serta
pemukiman orang-orang Belanda yang disebut Vladingen.
Gedung Kesenian Societeit de Harmonie dibangun oleh pemerintah
kolonial pada tahun 1896 yang berciri bangunan EROPA abad XIX dengan
gaya Reineisance atau Yunani Baru (Neo Griekse Stijl) yang merupakan

perkembangan dari gaya Rokoko. Terlihat pada bagian depan gedung yang
berbentuk simetris dengan kolom kolom besar.

Pada jaman tersebut gedung Societeit de Harmonie dijadikan sebagai


tempat serbaguna, tidak hanya untuk acara kesenian tetapi juga menjadi
tempat pertemuan para Gubernur, Walikota dan pejabat Tinggi militer
Belanda
Societeit de Harmonie dibangun ketika pemerintah kolonial Belanda
menjadikan kota Makassar sebagai kota pemerintahan dan kota niaga. Di
gedung inilah orang-orang Belanda,orang-orang China kaya, dan segelintir
kalangan bangsawan pribumi dihibur dengan tonil,drama, dan sandiwara
yang merupakan karya para dramawan Eropa terkenal tapi dimainkan secara
amatir oleh pemain-pemain drama lokal.

3. MUSEUM KOTA TUA MAKASSAR

Nama Gedung : Museum Kota Makassar


Lokasi : Jalan Balaikota Makassar
Identifikasi : Arsitektur Klasik
Bangunan berlantai dua dengan satu lantai mezzanine (lantai di antara dua
lantai) ini, sekisar 200 meter dari lapangan Karebosi yang jadi landmark kota

Museum Kota Makassar atau Geementehuis dibangun tahun 1981 oleh


Pemerintah Kolonial Belanda. Bangunan berarsitektur neo klasik ini tampat
pada kontstruksi kolom nya pada fasad bangunan yang sudah menyatu
dengan dinding. Ditambah dengan detail ornamennya. Serta bentuk

bangunan bangunan yang cenderung berbentuk simetris. Bangunan tua


bergaya arsitektur neo klasik ini difungsikan sebagai tempat para pemimpin
eksekutif menjalankan kegiatannya. Bangunan ini merupakan lambang
keberadaan pemerintah kota, dengan wali kota pertama J.E. Dan Brink.
Namun, sejak 7 Juni 2000, oleh Wali Kota Amiruddin Maula dialih
fungsikan sebagai Museum Kota Makassar. Kondisi bangunan seluas 2.108
meter persegi ini tampak terawat. Dari depan, bangunan yang menempati
tanah seluas 2.709 meter persegi ini terlihat hanya satu bangunan. Padahal
sebenarnya bangunan berbentuk segi empat, bertingkat dengan konstruksi
beton ini terdiri dari bangunan utama dan bangunan pendukung.

4.GEDUNG PHINISI UNM

Nama Gedung : Menara Phinisi UNM


Lokasi : Jalan A.P Pettarani , Makassar
Identifikasi : Arsitektur ModernTradisional
Menara Phinisi ini terletak di Kampus Universitas Negeri (UNM)
Gunung. UNM sendiri adalah kampus keguruan negeri terbesar di Makassar
bahkan Indonesia Timur. Pada malam hari akan ada 12 kerlap kerlip warna
gedung yang bersinar bergantian di fasad gedung. 12 warna itu mewakili 12
fakultas yang ada di UNM.
Menara ini sejatinya adalah hasil sayembara, pada tahun 2008 UNM
mengadakan sayembara perancangan arsitektur gedung GPPA. Pada saat
pengumuman pada tanggal 13 Januari 2009, terpilihlah nama Yu Sing
sebagai juara. Desain dari gedung phinisi ini menggabungkan langgam
arsitektur tradisional dan juga arsitektur modern.
Menara Phinisi ini mengambil konsep Perahu Phinisi, yakni perahu khas
Bugis Makassar yang terkenal sejak dulu kala. Perahu Phinisi dipakai oleh
Orang Bugis-Makassar dalam menjelahaji samudra nusantara. Sementara
untuk filosofi arsitekturnya diambil seperti pada rumah tradisional Makassar
yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang, dan
kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah, alam
tengah, dan alam atas), GPPA UNM juga terdiri dari 3 bagian.

5. MESJID AMIRUL MUKMININ

Nama Gedung : Masjid Amirul Mukminin

Lokasi : Anjungan di pantai Losari, makassar


Identifikasi : Arsitektur Modern
Karena Mesjid dengan arsitektur modern itu memang dibuat di bibir
pantai dengan pondasi cukup tinggi, maka dalam keadaan air pasang terlihat
seperti terapung di laut. Mesjid dengan minim ornamen ini serta banyak
menggabungkan material fabrikasi dengan material alam menunjukkan
bahwa mesjid ini berartsitektur modern.
Mesjid indah di pinggir pantai losari itu dibalut warna putih yang
dominan dan abu-abu serta juga dilengkapi menara yang tinggi menjulang
serta memiliki kubah dengan diameter 9 meter, menambah keanggunan
mesjid tersebut. Mesjid ini diresmikan oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia
Jusuf Kalla (mantan wapres dan terpilih lagi menjadi wapres dari pasangan
Joko Widodo) pada 21 Desember 2012 silam.
Masjid Amirul Mukminin mulai dibangun pada tahun 2009, tepatnya 8
Mei 2009. Arsiteknya adalah bapak Muhammad Ramadhan Danny Pomanto.
Tujuan utama pembangunan masjid ini adalah agar para pengunjung atau
warga masyarakat muslim yang datang ke pantai Losari kapan saja dapat
tetap dapat melaksanakan kewajibannya shalat lima waktu di masjid. Selama
ini masyarakat kesulitan saat menikmati sunset dan kemudian bermaksud
shalat magrib

6.

FORT ROTTERDAM

Nama Gedung : Fort Rotterdam


Lokasi : Jalan Penghibur, makassar
Identifikasi : Arsitektur Klasik
Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi
Selatan. Pada awalnya benteng ini disebut Benteng Jumpandang (Ujung
Pandang). Bangunan berarsitektur belanda abad XVII, awalnya rumah
tersebut berbentuk rumah makassar dengan tiang tinggi yang terbuat dari
kayu. Elemen arsitekturnya tidak terlihat seperti arsitektur indonesia atau
tropis yang memiliki bukaan yang lebar, atap tropis dengan tirisan yang
cukup lebar, serta elemen atap yanng tidak ditemukan pada atap arsitektur
indonesia. Bukaan pada bebe bangunan hanya berbentuk persegi yang
sangat kecil, tidak ditemukannya lubang lubang angin atau lubang ventilasi
pada dindingnya baik di area atas maupun bawah dinding.
Benteng ini merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Gowa,
Kesultanan ini pernah Berjaya sekitar abad ke-17 dengan ibu kota Makassar.
Kesultanan ini sebenarnya memiliki 17 buah benteng yang mengitari seluruh
ibu kota. Hanya saja, Benteng Fort Rotterdam merupakan benteng paling
megah diantara benteng benteng lainnya dan keasliannya masih terpelihara
hingga kini.
Benteng ini dibangun tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-X yang bernama
Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga
Ulaweng. Pada awalnya bentuk benteng ini adalah segi empat, seperti
halnya arsitektur benteng gaya Portugis. Bahan dasarnya campuran batu
dan dan tanah liat yang dibakar hingga kering.
Pada tanggal 9 Agustus 1634, Sultan Gowa ke-XIV (I Mangerangi Daeng
Manrabbia, dengan gelar Sultan Alauddin) membuat dinding tembok dengan
batu padas hitam yang didatangkan dari daerah Maros. Pada tanggal 23 Juni
1635, dibangun lagi dinding tembok kedua dekat pintu gerbang.

Benteng ini pernah hancur pada masa penjajahan Belanda. Belanda


pernah menyerang Kesultanan Gowa yang saat itu dipimpin Sultan
Hasanuddin, yaitu antara tahun 1655 hingga tahun 1669. Tujuan penyerbuan
Belanda ini untuk menguasai jalur perdagangan rempah rempah dan
memperluas sayap kekuasaan untuk memudahkan mereka membuka jalur
ke Banda dan Maluku.
Armada perang Belanda pada waktu itu dipimpin oleh Gubernur Jendral
Admiral Cornelis Janszoon Speelman. Selama satu tahun penuh Kesultanan
Gowa diserang, serangan ini pula yang mengakibatkan sebagian benteng
hancur. Akibat kekalahan ini Sultan Gowa dipaksa untuk menandatangani
Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667.

Gubernur Jendral Speelman kemudian membangun kembali benteng


yang sebagian hancur dengan model arsitektur Belanda. Bentuk benteng
yang tadinya berbentuk segi empat dengan empat bastion, ditambahkan
satu bastion lagi di sisi barat. Nama benteng kemudian dinamakan Fort
Rotterdam, yang merupakan nama tempat kelahiran Speelman.
Sejak saat itu Benteng Fort Rotterdam berfungsi sebagai pusat
perdagangan dan penimbunan hasil bumi dan rempah rempah sekaligus
pusat pemerintahan Belanda di wilayah Timur Nusantara.

7.

PENGADILAN NEGERI MAKASSAR

Nama Bangunan : Pengadilan Negeri Makassar


Lokasi : Jalan R.A Kartini, makassar
Identikasi : Arsitektur Klasik
Pada tahun 1602 Belanda mendirikan suatu perserikatan dagang untuk
Timur-jauh yang dinamakan VOC (De Vereenigde Oost-Indische Compagnie) dengan
tujuannya untuk berniaga, maka melalui VOC tersebut Belanda masuk ke Indonesia.
Jan Pieterszoon Coen pada tanggal 30 Mei 1619 berhasil membuat Sultan Banten
menyerahkan daerahnya kepada Kompeni. Pada tanggal 26 Maret 1620 dibuat
resolusi yang mengangkat seorang Baljuw sebagai opsir justisi dan kepala
kepolisian lalu pada tanggal 24 Juni 1620 dibentuk suatu mejelis pengadilan di
bawah pimpinan Baljauw yang dinamakan College van Schepennen disebut
schepenbank untuk mengadili segala penduduk kota bangsa apapun kecuali
pegawai dan serdadu Kompeni yang akan diadili oleh Ordinaris luyden van den

gerechte in het Casteel yang pada 1626 diubah menjadi Ordinaris Raad van Justisie
binnen het casteel Batavia, disebut sebagai Raad van Justisie. Gedung Pengadilan
Negeri Makassar berada di sisi alun-alun kota metropolitan kota Makassar yakni
lapangan karebosi.
Tidak banyak peninggalan arsitektur colonial yang fungsi maupun bentuk
arsitekrutnya tidak berubah. Berdasarkan studi kartografis bangunan ini telah ada
sebelum 1915. Pada masanya gedung ini dapat dikatakan terbesar dan termegah
dan lokasinya sangat strategis. Gedung berukuran 48,40 m x 44,90 m bergaya
arsitektur Neo Clasik Eropa campuran, Renaissance dan Romawi. Gaya arsitektur
klasik tampak pada kolom yang besar pada fasad bangunan. Yang menyerupai
pilar. Ditambah lengkungan pada bagina atas pintu yang berbentuk setengah
lingkaran yang merupakan salah satu karakteristik dari arsitektur klasik itu sendir

8. MENARA BALAIKOTA MAKASSAR

Nama Gedung : Menara Balaikota


Lokasi : Jalan Ahmad Yani, makassar
Identifikasi : Arsitektur Neo Tradisional
Gedung balai kota makassar yang terletak di jalan ahmad yani kota makssar.
Sebenarnya tak ada yang unik dan menarik dari Gedung ini, biasa saja. Dengan
desain seperti Gedung Sate Bandung, Menara Balaikota Makassar kalah jauh. Demi
menjadikan pemerintahan lebih sehat dan profesional, di tengah Kantor Wali Kota
Makassar dibangun sebuah menara yang disebut Menara Balaikota. Apa uniknya?
Menara Balaikota Makassar mulai dibangun tahun 2003, hingga sekarang (2012)
belum juga rampung. Delapan tahun lebih belum juga rampung, itulah uniknya
gedung ini.
Bangunan dengan arsitektural neo tradisional ini tampak pada bentuk
bangunan yang bersusuan dan pada atap bangunan menyerupai bentuk soko guru
yang merupakan salah satu ciri khas arsitektur indonesia.

9. Masjid Raya Makassar

Nama: Masjid Raya Makassar


Lokasi: Jalan Bulusaraung, Makassar
Idenifikasi: Arsitektur Klasik
Masjid ini awalnya dibangun pada tahun 1948, kemudian dilakukan
perombakan besar- besaran pada tahun 2009, sehingga menjadi masjid yang
megah seperti saat ini. Masjid ini menggunakan sentuhan arsitektur
mediteranian, sehingga nuansa timur tengah dapat dirasakan ketika berada
di sekitar masjid ini. Dari segi konstruksi, Masjid Raya Makassar memanjakan
jamaah sehingga dapat menikmati sejuknya udara Makassar. Masjid
dirancang terbuka, tak berdinding laiknya kebanyakan masjid di Makassar
dan sekitarnya

10. BANDAR UDARA HASANUDDIN

Nama: Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin


Lokasi: Makassar/Maros, Sulawesi Selatan
Identifikasi: Arsitektur Modern Vernakuler
Bandar Udara ini memiliki keunikan tersendiri. Karakter bangunan fisik
bangunan bandara mewah, eksklusif, tapi tidak mengabaikan unsur-unsur
budayanya. Desain futuristik dengan paduan ornamen lokal Sulsel tampak
jelas mewarnai bandara ini. Lengkungan-lengkungan pada atap terminal
menggambarkan ombak sebagai semangat masyarakat Bugis-Makassar.
Tiang di lengkungan utama menyerupai kepala kapal phinisi. Langit-langit
terminal mengambil motif kain sulam Mandar.

TEORI dan SEJARAH


ARSITEKTUR
Arsitektur Modern, Klasik, dan Tradisional

OLEH
ULIL AMRI
D51115303
TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Anda mungkin juga menyukai