Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2

Nama : Azizah Aulia Rahma Cita Kadir

Stanbuk : D52114020

KOTA MAKASSAR

Kota Makassar sebagai gerbang wilayah Indonesia bagian Timur, menyajikan berbagai
macam keanekaragaman budaya dan potensi wisata. Negeri yang dulunya dikenal dengan para
perompak, penjelajah seantero dunia, kini terus berbenah untuk memajukan segala potensi lokal
dan terlebih kepada potensi sumber daya manusianya.

Ragam aktivitas orang Makassar, tercermin dari perawakan yang tegas dan keras.
Terlepas dari cerita sejarah, orang-orang Sulawesi pada umumnya memang senang berkelana,
menyukai tantangan dan senang bergaul. Tidak begitu membesar-besarkan, jikalau Indonesia
dipetakan secara karakter, maka di Sulawesi sebagai gudangnya para Kesatria.

Sumber:http://www.kompasiana.com/altecto/cerita-dari-taman-laut-spermonde makassar_54f40405745513932b6c84f0

PULAU SPERMONDE

Kepulauan Spermonde atau yang dikenal sebagai pulau-pulau Sangkarang, terdiri dari
121 pulau, tersebar dari Takalar di selatan hingga Mamuju di utara Sulawesi. Dinamakan
spermonde karena jika dilihat dari atas, gugusan kepulauan ini memang menyerupai bentuk
sperma. Berada di Selat Makassar dan memiliki terumbu karang yang mudah diakses dari kota
Makassar.

Sejauh pengetahuan informasi dan pandangan mata, kebanyakan dari pulau-pulau di


Spermonde berpasir putih dan masuk dalam gugusan terumbu karang (coral reefs) yang
merupakan rumah bagi ikan-ikan berbagai jenis. Kekayaan keanekaragaman hayati ini, sejak
tahunan yang lalu menjadi perhatian pariwisata dan dilirik pecinta-pecinta pantai nusantara.
Nama Samalona yang membiru di arciphelago nusantara hanyalah satu diantara ratusan
keindahan di zona taman laut Spermonde.
Secara administratif kebanyakan pulau di Spermonde masuk dalam wilayah Kab.
Pangkajene Kepulauan (Pangkep). Namun akses menuju kesana sangat mudah kita jumpai
melalui dermaga atau pelabuhan di Kota Makassar, seperti: Dermaga Kayu Bangkoa, dermaga
Panyyua dan dermaga Popsa di dekat benteng Rotterdam, Pelabuhan Tradisional Paotere,
Dermaga Galangan Kapal, dan Dermaga Barombong. Untuk tarif silahkan bernegoisasi dengan
pemilik kapal, setahu saya belum ada tari resmi untuk jasa penyewaan perahu maupun tarif
regular ke pulau-pulau.

Bagi para pendatang dari luar Makassar, tak perlu takut akan dibodoh-bodohi, masyarakat
pulau umumnya masih memegang erat kearifan lokal, ramah dan bersahabat. Bahkan, kalau
sekedar tempat menginap di pulau berpenghuni, si nahkoda kapal biasanya menawarkan rumah
untuk ditempati dengan fasilitas seadanya. Fasilitas standar yang disediakan pihak resort cuma
ada di Pulau Samalona, Kapoposang, dan Panambungan. Selebihnya bawa tenda, dan hammock.

Kepopuleran kepulauan Spermonde ini semakin lengkap setelah diadakannya Festival


Pulau Sanrobengi yang diadakan 11 Oktober kemarin. Event kebudayaan dan pariwisata yang
diadakan sebagai ajang perkenalan dan pendalaman keanekaragaman masyarakat pulau. Sungguh
banyak cerita yang dibuat tentang ketakjuban Spermonde.

Sebut saja landmark pulau 'romantis' Cangke', Diving di Samalona, Kodingareng Keke,
dan Kapoposang, cerita Neneka (whale shark) yang muncul periode September - November di
perairan Kapoposang, atau sekedar bersnorkling ria, beach camp, wisata pantai lainnya, sudah
menjamur di jagad artikel dan menjadi cerita menarik di grup komunitas pejalan. Ya, Makassar
kini melek pantai, sebuah alarm berbahaya jika tak ditanggapi serius, bagi yang meng-
kekasihkan alam sebagai manifestasi keindahan ilahi..

Sumber:http://www.kompasiana.com/altecto/cerita-dari-taman-laut-spermonde makassar_54f40405745513932b6c84f0

PULAU SPERMONDE MAKASSAR

Kepulauan Spermonde merupakan jajaran pulau-pulau kecil yang ada di sekitaran Kota
Makassar. Adapun pulau-pulau yang termasuk yaitu:

1. Pulau Samalona
Nusantara mempunyai beribu-ribu pulau yang indah. Pulau-pulau tersebut berderet dari
Sabang hingga Merauke dalam kesatuan negara Republik Indonesia. Salah satu pulau terindah
yang dimiliki Indonesia adalah Pulau Samalona. Pulau tersebut berada dalam wilayah Indonesia
timur, tepatnya di kawasan administrasi pemerintahan Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Samalona adalah kepulauan yang bisa dilihat jelas dari Benteng Fort Rotterdam di daerah
Keling - Makassar. Mandalika hanya berjarak 500 meter dari bibir tebing Benteng Fort
Rotterdam.

Untuk menuju Pulau Samalona, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 2 km dengan
menggunakan perahu motor. Jasa sewa perahu motor bisa ditemukan di dermaga Kota Makassar
yang letaknya tidak jauh dari Pantai Losari. Lalu lintas di dermaga tersebut selalu sibuk.
Pasalnya, dermaga ini tidak hanya melayani wisatawan yang ingin berkunjung ke pulau, tapi
juga melayani lalu-lintas warga dan para pedagang.

Untuk menuju pulau ini bisa menggunakan perahu nelayan (perahu dengan mesin tempel)
dan memerlukan waktu tempuh tidak lebih dari 0,5 jam. Di pulau ini berdiri sebuah mercu suar
yang digunakan sebagai tanda batas daratan bagi kapal-kapal berbadan besar

Harga sewa perahu motor bervariasi, tergantung tujuan dan sifat penyewaan. Terdapat dua
sifat penyewaan perahu motor, yakni bersifat pribadi atau umum. Yang dimaksud pribadi di sini
perahu motor disewa secara penuh dan akan menemani wisatawan sampai kunjungan selesai.
Harga sewa perahu secara pribadi menuju Pulau Samalona berkisar Rp500.000 akan lebih
murah jika pengunjung pandai menawar harga. Sedangkan jika bersifat umum, wisatawan akan
bergabung dengan penumpang lain yang satu tujuan dan kembali sesuai dengan jam yang sudah
ditentukan. Tentu dengan harga sewa yang berbeda.

Dari dermaga Kota Makassar, perjalanan menuju Pulau Samalona dengan menggunakan
perahu motor memerlukan waktu sekitar 30 menit. Ketika tiba di Pulau Samalona, pengunjung
akan disambut hamparan pasir putih dan air laut yang jernih. Saking jernihnya, pengunjung dapat
melihat indahnya terumbu karang langsung dari atas perahu.

Luas Pulau Samalona semakin menyusut dari tahun ke tahun. Di penghujung 2012, luas
pulau ini hanya sekitar 2 hektare. Walau kecil, pulau ini dilengkapi berbagai fasilitas penunjang
wisata, seperti penginapan, kamar bilas, dan kedai. Jika pengunjung ingin melihat keindahan
bawah laut, juga tersedia jasa sewa alat-alat diving dan snorkeling lengkap dengan pemandu jika
diinginkan. Harga sewa alat-alat snorkeling Rp50.000-Rp100.000, tergantung kepandaian
pengunjung dalam menawar harga.

Pamandangan bawah laut Pulau Samalona terkenal hingga penjuru dunia. Tidak heran jika
setiap hari selalu ada wisatawan baik lokal maupun asing yang menyempatkan diri untuk datang
ke pulau ini. Jika bosan bermain air, silakan merapat ke kedai. Di kedai ini, tersedia olahan
masakan khas daerah pesisir, seperti ikan dan kepiting bakar.

Pulau Samalona merupakan kekayaan milik nusantara yang harus dijaga dan dilestarikan.
Jangan sampai promosi wisata yang sedang digencarkan justru semakin merusak kealamian
pulau ini.

https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/menikmati-eksotisnya-pulau-samalona-di-bumi-
makassar

https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Samalona

2. Pulau Kodingareng Keke

Pulau Kodingareng Keke merupakan pulau yang terletak di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pulau ini merupakan salah satu pulau yang tidak berpenghuni di daerah Makassar.Meskipun
dengan ukuran pulau yang kecil,tetapi pulau ini memiliki biota laut yang masih terjaga, sehingga
pemandangan bawah laut pulau ini masih alami.

Pantai ini berjarak 14 km dari Pantai Losari Makassar. Untuk menuju ke pulau ini hanya ada
satu akses, yaitu dari Kota Makassar, dermaga Kayu Bangkoa melakukan penyewaan Perahu ke
Pulau yang membutuhkan waktu 40-60 menit menuju pulau.

3. Pulau Lanjukang
Nama lain Pulau Lanjukang di antaranya adalah Lanyukang atau Laccukang. Nama-
nama ini katanya sih berasal dari kata lanjutkan, karena pulau ini sering dijadikan
tempat istirahat sementara oleh para nelayan pada saat mereka berlayar mencari ikan.
Perairan di sekitar Pulau Lanjukang memang dikenal kaya akan berbagai jenis ikan.
Maka tidak heran kalo para nelayan sering mampir kemari sebelum mereka berangkat
atau pulang melaut.
Sayangnya, belum tersedia moda transportasi reguler untuk menuju pulau kecil yang
cantik ini, travelers. Untuk mencapainya, pertama-tama kamu harus mendatangi dulu
Kota Makassar. Kemudian dari bandara kamu naik angkutan umum atau taksi ke
Pelabuhan Paotere, Makassar. Di pelabuhan ini kamu bisa menyewa kapal kayu milik
penduduk setempat dengan tarif sebesar Rp 1 juta-1,5 juta untuk perjalanan pulang-pergi.
Kapal kayu sewaan biasanya bisa memuat 10 orang penumpang. Jadi kamu bisa patungan
bersama beberapa turis lain yang mau menyeberang kalo ingin menghemat biaya.
Sebagaimana nasib pulau-pulau terluar lain di Indonesia, fasilitas umum di Pulau
Lanjukang ini masih sangat minim. Di pulau ini listrik hanya menyala selama beberapa
jam saja, yaitu dari jam 17.30-21.00 WITA. Sedangkan untuk air bersih diambil dari
sumur air payau yang ada di bagian tengah pulau.
Pulau Lanjukang juga belum dilengkapi dengan fasilitas dermaga untuk kapal
berukuran besar. Meski begitu, sudah ada dua buah resort semi permanen yang didirikan
untuk para turis yang ingin menginap di pulau ini. Namun, persedian airnya masih sangat
minim.
Pantai Pulau Lanjukang yang berpasir putih masih bersih dari sampah plastik. Airnya
jernih dan membius mata karena gradasi warna unik sesuai tingkat kedalamannya..
Gemerisik daun-daun dari pepohonan sekitar yang didominasi pohon kelapa dan pohon
pisang akan menambah syahdunya suasana.
Di tengah kesederhanannya ini, penduduk Pulau Lanjukang sangatlah ramah terhadap
pengunjung yang berwisata ke Pulau ini. Jika mengunjungi Pulau Lanjukang, sebaiknya
kita membawa bahan makanan baik beras atau sembako lainnya untuk diberikan ke
penduduk setempat.
Pulau Lanjukang, sepanjang kita memandang terlihat pasir putih dengan air laut
berwarna biru toska. Pulau Kelapa di pinggir pantai menambah keindahan pulau ini.
Pulau Lanjukang juga masih memiliki hamparan terumbu karang yang masih
perawan, rumah bagi aneka jenis ikan yang mungkin hanya bisa dilihat di internet.
Kita juga dapat memandang pulau ini dari atas mercusuar yang terdapat di sisi Pulau.
Selain berenang tepi pantai, kita juga dapat snorkeling di pulau ini.
Di Pulau Lanjukang juga belum ada fasilitas pendukung kegiatan wisata, termasuk
penginapan. Jika ingin bermalam di Pulau Lanjukang kita bisa menginap di rumah warga
atau mendirikan tenda di pinggir pantai
Jika ingin melakukan kegiatan khusus, misalnya snorkeling atau scuba diving, kita
harus mempersiapkan semuanya dari rumah. Satu-satunya fasilitas yang ada di Pulau
Lanjukang adalah toilet umum yang juga digunakan warga untuk keperluan MCK sehari-
hari
Saat ini Pulau Lanjukang ditinggali sekitar 15 kepala keluarga dengan jumlah total 50
orang. Mereka memiliki ciri-ciri fisik yang unik, yaitu berbadan kerdil, berpunggung
bungkuk dan rambut yang jarang. Orang-orang Makassar mengatakan bentuk fisik itu
adalah akibat pernikahan incest (saudara sekandung) yang dilakukan oleh para pendahulu
mereka. Anak-anak penduduk asli juga tidak bersekolah, karena tidak ada sekolah
didirikan di sana.

https://www.pegipegi.com/travel/pulau-lanjukang-keindahan-alam-sulawesi-yang-tersembunyi/

http://travel.detik.com/read/2016/11/22/171100/3350996/1025/3/pulau-lanjukang-perawan-tersembunyi-dari-
makassar

http://www.yukpiknik.com/sulawesi-selatan/pulau-lanjukang/

4. Pulau Bonetambung
Pulau ini berbentuk bulat, dengan luas 5 ha, atau berjarak 18 km dari Makassar.
Posisinya berada di sebelah timur P. Langkai. Perairan sebelah utara dan timur
merupakan alur pelayaran pelabuhan, dengan kedalaman lebih dari 40 meter (kurang
lebih 900 M dari pantai), perairan sebelah barat terdapat rataan terumbu karang, pada
bagian luar sekitar 1 km terdapat terdapat kedalaman besar dari 20 M, dan pada sebelah
darat daya sekitar 1 km terdapat daerah yang sangat dangkal dengan kedalaman kurang
dari 5 meter. Belum tersedia transportasi reguler ke pulau ini, dapat menggunakan perahu
carteran (sekoci) 40 pk dengan biaya sebesar Rp.600.000,- (pergi-pulang).
Pemukiman penduduk tersebar merata di pulau ini, dengan jumlah 481 jiwa. Vegetasi
umum dijumpai adalah pohon kelapa. Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan
masyarakat, adalah Upacara Lahir Batin yakni mensucikan diri sebelum masuk bulan
Ramadhan, upacara songkalabala yakni upacara untuk menolak bala yang akan datang,
dan upacara parappo yakni upacara ritual yang dilaksanakan oleh para nelayan sebelum
turun ke laut, serta upacara karangan yakni upacara ritual yang dilakukan oleh para
nelayan ketika pulang melaut dengan memperoleh hasil yang berlimpah. Kondisi
ekonomi masyarakat relatif baik dimana mata pencarian utamanya adalah sebagai
nelayan (90%), khususnya nelayan ikan kerapu.
Mendukung sarana transportasi laut di pulau ini, telah dibangun dermaga pada sisi
selatan pulau. Selain fasilitas dermaga, terdapat sebuah Sekolah Dasar (SD) dan satu
buah puskesmas pembantu dengan tenaga medis 1 orang mantri, 1 orang suster dan 1
orang dukun, sanitasi lingkungan di pulau ini belum tersedia. Kita juga dapat menjumpai
sebuah mesjid hasil swadaya masyarakat dan fasilitas olahraga yakni lapangan bola dan
volley. Sebuah instalasi listrik dengan generator yang beroperasi pada pukul 18.00
22.00 Wita melengkapi fasilitas di pulau ini.
Kepiting, crustasea, molusca, cacing pasir, kerang-kerangan, bintang laut, bulu babi,
beberapa jenis ikan, seperti: cumi-cumi, baronang, papakulu (ayam-ayam), mairo (teri),
katamba, dan banyar merupakan biota yang umum dijumpai diperairan pulau ini.
Sejumlah terumbu karang telah rusak, namun masih dapat dijumpai panorama bawah laut
yang masih asri untuk lokasi snorkling. Disamping itu, upacara ritual masyarakat, dapat
menjadi atraksi wisata budaya bagi wisatawan.

http://beritamks.com/pulau-bonetambung/

5. Pulau Barrang Caddi


Pulau ini terletak di sebelah timur P. Barranglompo, berbentuk memanjang timurlaut-
baratdaya, dengan luas 4 ha. Berjarak 11 km dari Makassar dan termasuk pulau yang
padat penduduknya, dengan jumlah 1263 jiwa. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai
nelayan tradisional, hal ini tercermin dari peralatan tangkap yang mereka gunakan masih
sederhana, seperti bubu, pancing, rengge, dan lepa-lepa.
Fasilitas umum yang tersedia berupa instalasi listrik, penyaringan air laut menjadi air
tawar (bantuan jepang) dan sebuah dermaga di sisi barat pulau ini. Untuk kesehatan,
dapat dijumpai 1 buah puskesmas pembantu dan 1 buah posyandu dengan seorang tenaga
kesehatan dan seorang dukun terlatih, sedangkan untuk pendidikan, terdapat sekolah
dasar dan sekolah menengah pertama. Tersedia sarana transportasi reguler dari Makassar
dengan biaya Rp.6.000 per orang sekali jalan.
Kedalaman perairan disekitar pulau ini umumnya besar dari 25 meter, sehingga
menjadi bagian dari alur pelayaran masuk-keluar pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.
Konsep zonasi sudah diterapkan pada pemanfaatan ruang laut di perairan pulau ini.
Seperti perairan pada sisi baratnya, merupakan daerah perlindungan yang dibagi atas
beberapa zona antara lain zona yang paling dekat pulau disebut zona inti dan yang kearah
laut lepas merupakan zona penyangga yang dicanangkan sekitar bulan Desember 2003
lalu. Kegiatan ini juga, merupakan usaha perlindungan terhadap ekosistem terumbu
karang disekitar Pulau Barrang Caddi yang dicanangkan oleh forum kemitraan bahari
Sulawesi Selatan.

Dermaga Barrang Caddi pun dibuat sederhana tapi kokoh.Air di bawah dermaga
Barrang Caddi masih jernih dan bersih.Saking jernihnya Anda bisa melihat sampai ke
dasar laut.Pemandangan laut biru bercampur hijau tosca menjadi 'main course' perjalanan
sehari.Sangat untuk snorkelin. Namun, pengunjung harus membawa perlengkapan sendiri
karena warga pulau tak menyediakan jasa sewa peralatan snorkling.

Obyek wisata budaya yang menarik di pulau ini adalah mengunjungi tempat
pembuatan perahu tradisional pada sisi barat pulau ini, ataukah hanya sekedar melihat
kehidupan sehari-hari masyarakat P. Barrang Caddi. Kalau kita beruntung, maka kita
dapat menjumpai upacara penurunan kapal (apparoro), atau upacara pembuatan rumah
atau kegiatan masyarakat duduk bersama untuk membicarakan sesuatu hal (tudang
sipulung).
Pada beberapa spot, kehidupan dan terumbu karangnya dijumpai dalam kondisi baik,
beberapa spesies karang dan ikan anda dapat jumpai, terutama pada zona perlindungan di
perairan bagian barat. Tempat ini juga menarik bagi mereka yang hanya sekedar untuk
melakukan snorkling, walaupun sebagian karangnya sudah ikut hancur akibat eksploitasi
yang tidak ramah lingkungan.

http://beritamks.com/pulau-barrang-caddi/

http://www.tribunnews.com/travel/2015/06/08/liburan-ke-pulau-barrang-caddi-makassar-puas-menyelam-
sambil-lihat-dasar-laut-yang-jernih?page=3

6. Pulau Laelae
Pulau Lae-Lae adalah sebuah pulau peninggalan Jepang yang terletak di provinsi
Sulawesi Selatan, Indonesia. Pulau dengan luas 6,5 ha berpasir putih ini dihuni oleh 400
keluarga atau sekitar 2.000 jiwa. Jarak pulau ini dari Makassar sekitar 1,5 km. Kita dapat
berkunjung melalui dermaga kayu Bangkoa di jalan Pasar Ikan no. 28 atau dermaga yang
terletak di depan Benteng Fordrotherdam dengan menggunakan speedboat/jonson dengan
waktu kurang dari 15 menit. Di pulau Lae-lae terdapat pula situs sejarah peninggalan
perang yaitu sebuah terowongan bawah tanah, yang konon katanya terhubung dengan
benteng kota Makassar/Fordrotherdam. Namun sangat disayangkan karena tidak adanya
perhatian oleh dinas terkait dan penduduk setempat maka jalan masuk terowongan
tersebut telah tertimbun oleh sampah rumah tangga.
Pada 1997, Pulau Lae-Lae pernah hendak dijual Pemerintah Kota Makassar ke
investor. Rencana itu batal karena penduduk setempat menolaknya
Di sekitar pulau banyak desewakan balai balai bamboo yang disewakan sebagai
tempat berteduh dengan harga berkisaran Rp. 25,000 Rp. 40,000. Bagi wisatawan yang
tidak membawa bekal, di sekitar pulau?sudah banyak juga warung warung yang
menyediakan makanan dan minumana. Seperti ikan bakar serta makanan ringan khas
Makassar jalankote ikandoang, ubi goring, panada, dan lainnya.
Deretan pohon kering dengan pasir yang putih meskipun tidak selembut dari pantai
bira memberikan pemandangan indah dari pulau lae lae.
Pulau yang terletak di sisi barat kota makassar ini menjadi salah satu tempat
menyelam bagi para penggemar penyelam, kita pun dapat melakukan snorkeling di
sekitar perairan Lae Lae. Dengan lautnya yang biru dan tidak dalam serta jarangnya bulu
babi di sekitar pantai, Lae Lae sangat cocok untuk yang hobi berenang di laut atau
sekedar mandi mandi. Terumbu karang di Pulau Lae-Lae saat ini memang sudah banyak
yang rusak tetapi masih menjadi tempat perlindungan satu-satunya bagi ikan-ikan hias
yang berwarna-warni.
Melihat keindahan Pulau Lae-Lae yang mulai tersingkirkan oleh bangunan beton
disekitarnya, anak muda kota Makassar mulai bergerak dengan mencoba menciptakan
suasana pantai yang lebih mengundang banyak orang datang ke pulau tersebut. Fasilitas-
fasilitas yang ada direnovasi seunik mungkin serta mencoba menyajikan musik perkusi
sambil menikmati sunset agar bisa mendatangkan lagi masyarakat untuk menikmati
sunset Pulau Lae-Lae.
Di Sisi selatanLae Lae kamu dapat menikamti dan berjalan di batu batu pemecah
ombak berbentuk pyramid segita. Konon asal muasal dari nama lae lae sendiri menurut
cerita ada sebuah kapal bermuatan orang orang China terdampar di karang berpasir.
Ketika ita orang orang China memanggil mangil dan berteriak dengan bahasa mereka Lae
Lae yang artinya kemari kemari, semenjak itulah Tanjung itu disebut Tanjung Lae Lae
dan sekarang menjadi Pulau Lae Lae
https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Lae-Lae

http://indonesiaexplorer.net/pulau-lae-lae-pulau-kecil-di-barat-makassar.html

http://hellomakassar.com/menikmati-sunset-di-pulau-lae-lae/

7. Pulau Kodingareng Lompo

Pulau kodingareng adalah salah satu pulau dalam gugusan kepulauan spermonde.
Pulau kodingareng ada dua Kodingareng Keke dan Kodingareng Lompo. Kodingareng
Keke adalah pulau yang tidak berpenghuni, sementara Kodingareng Lompo adalah pulau
yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak.
Pulau kodingareng Lompo memiliki jumlah penduduk cukup padat sekitar 4170 jiwa.
Sebagian besar penduduk di pulau ini bekerja sebagai nelayan dan pedagang. Di pulau
inilah kamu bisa menikmati perkampungan nelayan dan menikamati ikan bakar hasil
tangkapan. Pada sisi timur pulau terdapat dua buah dermaga kayu untuk kapal dan
speedboat. Saat Malam hari, dermaga ini adalah salah satu tempat indah untuk menikmati
angin laut, memancing cumi, dan menikmati bintang dan rembulan.
Jika dibandingkan dengan pulau lain. Pulau kodingeng lompo memiliki fasilitas yang
cukup maju, terdapat instalasi listrik dengan generator yang beroperasi selama 12 jam.
Dan Lapangan sepak bola.
Dan jika berjalan- jalan mengelilingi pulau, penduduk akan menyapa dengan sangat
ramah. Di beberapa lokasi di pulau ini terdapat beberapa kuburan cina (etnis tionghoa).
Beberapa warga mengatakan bahwa pulau ini pernah dihuni etnis cina (tionghoa).
Panorama bawah air yang asri masih dapat dijumpai dibeberapa spot di wilayah
perairan pulau ini. Sejumlah jenis biota yang dapat kita jumpai di perairan ini, adalah:
bulu babi, ubur-ubur, kepiting, bintang laut, beberapa jenis ikan, seperti: beseng-beseng,
giru, leto-leto, cepa, belawas, (sejenis baronang).

http://beritamks.com/pulau-kodingareng-lompo/

http://hellomakassar.com/kodingareng-lompo-pulau-yang-ramah/

8. Pulau Langkai
Pulau Langkai adalah salah satu pulau terluar Makassar. Panoramanya memesona. Di
Langkai kita bisa melihat indahnya terumbu karang. Kekayaan bawah lautnya juga
membuat banyak wisatawan datang untuk memancing.
Beberapa species ikan yang menghuni perairan Pulau Langkai adalah ikan kerapu,
napoleon, ikan kaneke, udang mutiara, ikan cakalang, tinumbu, bambangang, hiu,
lamuru, cepa, suni, kerapu dan ikan terbang. Selain memancing, aktivitas lainnya yang
kerap dilakukan para pelancong adalah melihat dari dekat kehidupan sehari-hari para
nelayan termasuk para pengrajin perahu, mulai dari cara pembuatannya hingga
bagaimana merawatnya. Ya, berlibur di Langkai memang tidak melulu melihat keindahan
alam, kita juga bisa berinteraksi dengan warga, menyelami bagaimana kehidupan sehari-
hari mereka di pulau terluar kota angin mamiri ini.
Berada di kelurahan Barrang Caddi, kecamatan Ujung Tanah, Langkai berada di 36
km dari kota Makssar. Posisi pulau ini berada di 5,5 km selatan Lanjukang dengan luas
mencapai lebih dari 27 hektar dan terumbu yang mengelilingi seluas 142 hektar.
Yang paling menyenangkan dari berlibur di pulau ini adalah karena penduduknya
yang berasal dari berbagai suku. Ada warga dari Bugis, Mandar, dan Makassar.
Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai nelayan dan beberapa diantaranya pengrajin
perahu. Cukup beragam ya?
Untuk mencapai pulau ini Anda bisa menyewa perahu sekoci dengan biaya sebesar
Rp. 750 ribu untuk pulang pergi. Perairan timur pulau ini merupakan alur pelayaran kapal
dari dan ke Dermaga Soekarno Hatta Makassar dengan kedalaman lebih dari 30 meter. Di
beberapa tempat bisa kita jumpai kedalaman kurang dari 10 meter. pada perairan barat
dengan jarang kurang dari 2 km dari dataran terumbu karang kita dapat menjumpai
perubahan kedalaman yang drastis mencapai lebih dari 200 m. Disinilah aktivitas
memancing banyak dilakukan.
Pulau ini ini salah satu tempat yang ideal bagi mereka yang ingin melakukan camping
atau sekedar berjemur di pantai pasir putih yang indah dan bersih, atau bagi mereka yang
gemar bersnorkling disekitar perairan pulau ini, panorama taman laut dan
keanekaragaman biotanya dengan laut yang bersih menjadi daya tarik tersendiri.

http://panduanwisata.id/2013/02/23/pulau-langkai-yang-memesona/

http://merahputih.com/post/read/sejuta-pesona-keindahan-pulau-langkai-makassar
9. Pulau Lumu-Lumu

Pulau lumu-lumu berjarak 28 km dari kota Makassar, termasuk kelurahan Barrang


Caddi, kecamatan ujung tanah. Posisi pulau ini berada di sebelah timur P. Lanjukang, dan
merupakan pulau terdekat dari tiga pulau terluar Makassar. Untuk menuju pulau ini,
belum tersedia transportasi reguler, hanya tersedia perahu carteran (sekoci) 40 PK dengan
biaya Rp. 600.000,- (pergi-pulang).
Pulau ini berbentuk bulat, memanjang baratlaut-tenggara. Sebaran terumbu karang
yang mengelilingi pulau ini dengan kedalaman kurang dari 1 m, dan sebagian besar
berubah menjadi daratan pada kondisi surut minimum. Perairan sebelah timur dan utara,
merupaka alur pelayaran dengan kedalaman besar 30m, sedangkan perairan sebelah
selatan sekitar 2 km dari pulau merupakan daerah gosong dengan kedalaman 5 m,
kedalaman perairan antara gosong dan perairan sebelah barat P. Lumu-lumu hingga
mencapai besar dari 30 m.
Walaupun luas pulau ini hanya 3,75 ha, atau hampir setengah dari luas P.Lanjukang,
namun jumlah penduduknya mencapai 984 jiwa atau 30 kali dari P.Lanjukang. pulau ini
merupakan pulau terdekat penduduknya denga tingkat kepadatan 262 jiwa setiap ha dan
tersebar merata di seluru pulau. Tidak banyak pohon dijumpai di pulau ini. Pohon yang
terdapat di pulau ini. Pohon yang terdapat di pulau ini: pohon kelapa, pohon kayu cina
yang menempati sisi utara, barat dan selatan.
Jumlah masyarakat sejahtera mencapai 90% dengan mata pencarian utamanya
sebagai nelayan, yang hanya menangkap ikan yang memiliki nilai jual tinggi seperti ikan
sunu (grouper) dan ikan karang lainnya. Tingkat kesejahteraan masyarakat pulau ini juga
tercermin dari peralatan tangkap yang digunakan sudah lebih maju dibanding nelayan
tradisional, dengan menggunakan jaring insang (gill net).
Sebuah dermaga kayu terletak pada sisi timur untuk menunjang aktifitas keluar
masuknya perahu. Terdapat sebuah mesjid permanen, sebuah sekolah Dasar dan sebuah
puskesmas pembantu dengan satu orang suster, banyak dijumpai sumur dengan air payau
dan hanya digunakan untuk kebutuhan mencuci dan mandi, sementara rumah penduduk
belum banyak dilengkapi dengan jamban. Instalasi listrik dari PLN dengan 2 buah
generator yang beroprasi antara pukul 18.00 22.00 wita, dan tersedia fasilitas
telekomunikasi.
Biota yang terdapat di pesisir pulau, adalah: pandang lamun, rumput laut, kepiting,
keong laut, cacing pasir, teripang, sedangkan di perairan sekitar pulau.Terdpat beberapa
jenis ikan, karang lunak, karang keras, dan padang lamun.
Menurut penelitian, yang bertujuan untuk mendapat gambaran risiko kesehatan
lingkungan di Pulau Lumu-Lumu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan cara
observasi terhadap seluruh rumah tangga yaitu 187 rumah tangga atau dilakukan secara
exhaustive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 160 (85,6%)
responden menggunakan air hujan untuk minum dan seluruh responden (100%)
mengalami kelangkaan air saat musim kemarau. Sebanyak 101 (54,0%) responden yang
tidak memiliki jamban, 98 (52,4%) responden tidak memiliki tempat sampah, seluruh
(100%) responden tidak memiliki saluran pembuangan air limbah, 53 (28,3%) responden
tidak cuci tangan pakai sabun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahaya kesehatan
lingkungan yang teridentifikasi di Pulau Lumu-Lumu yaitu sumber air rumah tangga, air
limbah domestik dan tempat sampah rumah tangga. Sedangkan peluang terjadinya
bahaya kesehatan lingkungan yang teridentifikasi yaitu perilaku tidak sehat, yang
mencakup perilaku tidak cuci tangan pakai sabun, perilaku buang air besar sembarang,
tidak mengelola sampah dan tidak mengolah air minum. Penilaian risiko kesehatan
lingkungan di bagi berdasarkan RT yaitu RT 2 masuk dalam kategori kurang berisiko, RT
4 kategori risiko tinggi dan RT 1 dan RT 3 masuk dalam kategori risiko sangat tinggi.

http://beritamks.com/pulau-lumu-lumu/

Jurnal : penilaian risiko kesehatan lingkungan di pulau lumu-lumu kota Makassar, Bintara Birawida, Agus
Bintara.

10. Pulau Barrang Lompo

Pulau barrang lompo termasuk wilayah kecamatan ujung tanah, dan berada di sebelah
utara P. Barrang Caddi, dan berjarak 13 km dari Makassar. Pulaunya berbentuk bulat,
dengan luas 19 ha. Vegetasi yang umum tumbuh di pulau ini adalah pohon asam, pohon
pisang, dan pohon sukun, sedangkan pohon kelapa hanya dijumpai disisi timur dan barat
pulau ini.
Konsentrasi pemukiman penduduk berada pada sisi timur, selatan, dan barat, dengan
jumlah penduduk mencapai 3.563 jiwa dari 800 kk. Mayoritas penduduknya bekerja
sebagai nelayan, dilengkapi kurang lebih 50 buah kapal kayu motor dan sekoci. Kondisi
ekonomi masyarakat relatif sejahtera.

Fasilitas umum di pulau ini cukup maju dibandingkan pulau lainnya antara lain,
tersedia transportasi reguler dari dan ke Makassar dengan kapal motor, biayanya
Rp.6.000,- per orang sekali jalan, sanitasi yang cukup baik, fasilitas pendidikan: 1 buah
taman kanak-kanak (TK), dan dua buah sekolah dasar (SD). Pulau ini dilengkapi dengan
fasilitas kesehatan berupa 1 buah puskesmas dan sebuah lagi puskesmas pembantu
dengan tenaga medis yang terdiri dari 1 orang dokter, 1 orang perawat, 1 orang mantri,
dan 1 orang bidan.
Instalasi listrik dengan 2 generator yang berkapasitas 360 KVA yang beroprasi pada
pukul 18.00 06.00 WITA. Jalan-jalan utama dibuat dari paving blok. Fasilitas air yang
baik dan memiliki 2 buah dermaga (tradisional dan semi permanen), dan di pulau ini
terdapat marine field stasiun Universitas Hasanuddin.
Tradisi masyarakat yang masih dijumpai di pulau ini adalah upacara lahir bathin
yakni mensucikan diri sebelum masuk bulan ramadhan, upacara songkabala yakni
upacara untuk menolak bala yang akan datang, upacara parappo yakni upacara ritual
yang dilaksanakan oleh para nelayan sebelum turun ke laut, dan upacara karangan yakni
upacara ritual yang dilakukan oleh para nelayan ketika pulang melaut dengan
memperoleh hasil yang berlimpah.
Selain makam-makam tua dari abad ke XIX yang terdapt di pulau ini sebagai objek
wisata budaya yang menarik dikunjungi, juga kos tempat pembuatan cindera mata dari
karang laut, berada tepat didepan dermaga utama.
pulau ini memiliki keunikan tersendiri dan sangat menarik sehingga dijadikan Potensi
Wisata Selam. Untuk spot dive pulau ini memiliki beberapa lokasi yang wajib kalian
selami. Pertama Spot Karang Tepi yang terletak di sebelah timur pulau sekitar 60 derajat
beach entry dari dermaga UNHAS, di spot ini menyajihkan hamparan terumbu karang
yang cukup bagus dan ikan-ikan yang warna warni dengan kedalaman seitar 3-6 meter.
Yang Ke dua yaitu Spot Karang Tengah sejajar dengan Dermaga UNHAS skitar kurang
lebih 300 meter jaraknya yang kondisi terumbu karangnya sama dengan spot karang tepi
dengan kedalaman rata-rata 10 meter.
Pada beberapa spot di perairan pulau ini, kehidupan karang dan ikan karang umunya
masih baik, walaupun ada sebagian karangnya sudah ikut hancur akibat eksploitasi yang
tidak ramah lingkungan.

http://beritamks.com/pulau-barrang-lompo/

http://regional.coremap.or.id/downloads/2010lap_status_database_terumbu_karang_sulsel.pdf

11. Pulau Kayangan

Pulau Kayangan misalnya, adalah salah satu tempat wisata pulau cantik yang sayang
untuk dilewatkan ketika anda berlibur di sana. Meski Makassar memiliki sejumlah pulau
wisata, seperti pulau Samalona dan Pulau Kodingareng, namun pulau Kayangan cukup
sempurna disebut sebagai pulau wisata.
Iya karena pulau wisata ini menawarkan sejumlah keindahan, diantaranya; dipesisir
barat pulau kayangan menghadap kelaut lepas, laut biru dan sunset disore hari menjadi
suatu panorama yang sangat menakjubkan.
Sementara jika anda berada di sebelah timur, pulau ini berhadapan langsung dengan
pelabuhan Makassar, Anda dapat menyaksikan aktifitas kapal yang hilir mudik
mengantarkan penumpangnya. Serta gemerlap lampu pada malam hari, menjadi
pemandangan yang mempesona.
Untuk berwisata di pulau ini aksesnya sangatlah mudah, dan pengunjung hanya butuh
waktu sekitar 15 menit berlayar dari dermaga khusus penyeberangan dengan
menggunakan perahu motor. Dermaga ke Pulau Kayangan ini, terletak di Jl
Ujungpandang atau tepatnya di depan Benteng Rotterdam Makassar.
Sementara soal biaya, Anda tidaklah perlu merogoh kocek dalam-dalam. Iya, hanya
dengan membayar tiket sekitar 20 ribuan, pengunjung akan diantar dan dijemput kembali
dengan perahu motor sesuai jadwal yang sudah tercantum di tiket.
Sesampainya di pulau ini, deburan ombak serta terpaan angin laut akan menyambut
kedatangan wisatawan, dan kelembutan pasir yang berwarna putih di pulau ini akan
memaksa untuk segera turun dari perahu motor.
Di pulau ini tidak terdapat pemukiman penduduk, tetapi terdapat resort yang dikelola
oleh swasta. Fasilitasnya cukup lengkap mulai dari dermaga penyebrangan khusus,
restoran, penginapan, panggung hiburan, areal permainan anak-anak hingga anjungan
untuk tempat memancing. Tarif penginapan di pulau Khayangan berkisar antara Rp
100,000 - Rp 300,000.
Posisi pulau Khayangan yang dekat, mudah dijangkau dan penyebrangan yang murah
dan teratur membuat pulau ini ramai dikunjungi. Warga Makassar dan sekitar biasa
mengunjungi pulau ini pada sore hari untuk beristirahat dan bercengkrama di pantai
menikmati sunset lalu pulang kembali setelah hari gelap. Pantai dengan pasir putihnya
menyajikan pemandangan laut biru pada sisi barat, dan pemandangan pelabuhan kota
Makassar pada sisi timur. Pada malam hari gemerlap lampu-lampu kota menjadi daya
tarik pulau ini. Berenang dan snorkeling juga bisa dilakukan disini.
Dan bagi pengunjung yang punya hobi menyelam, namun tidak membawa alat-alat
perlengkapan, tidak perlu galau. Karena di tempat ini, tersedia jasa penyewaan
perlengkapan menyelam dengan harga yang relatif terjangkau.
Bukan hanya itu. Tapi ketika berpetualang di pulau ini, pengunjung juga tetap bisa
terhubung dengan keluarga atau rekan melalui jaringan internet, karena di pulau
Kayangan ini tersedia fasilitas WiFi di beberapa tempat.
Sementara soal perut-pun anda tak perlu ragu, soalnya warung makan dan cafe juga
tersedia di pulau ini. Harga makanannya pun juga relatif murah, mulai belasan hingga
ratusan ribu rupiah, pengunjung tinggal memilih makanan sesuai selera masing-masing.

http://wisatasulawesi.com/melepas-penat-di-pulau-kayangan-makassar-oh-indahnya%E2%80%A6/

http://www.arsy.co.id/2014/01/pulau-khayangan-pulau-kayangan-dapat.html

12. Pulau Gusung

Pulau Gusung juga dikenal dengan nama Lae- Lae Caddi.Pulau ini dulunya adalah
sebuah tanggul yang memanjang dari utara ke selatan sepanjang 1 km. Proses
sendimentasi yang terjadi secara terus-menerus dan sudah berlangsung lama, sehingga di
bagian sisi utara tanggul terjadi penumpukan pasir putih yang lama kelamaan semakin
membesar dan melebar sehingga membentuk lah pulau.Dulunya Pulau Gusung adalah
Pulau ini tandus dan tidak berpenghuni. Akan tetapi, karena semakin banyaknya
pengunjung yang datang untuk berekreasi, sehingga sebagian masyarakat sekitar pulau
tersebut memanfaatkan untuk membangun pendopo sebagai tempat untuk beristrahat.
Pulau Gusung berjarak 1.6 km dari Pelabuhan Makassar. Untuk menuju kesana bisa
dengan menggunakan speed boat dari Dermaga Popsa. Harga tiket untuk Pulang-Pergi
sekitar 25 ribu.Namun jika anda ingin mencoba sensasi yang berbeda cobalah untuk
berenang.
Bila anda ingin berenang ke Pulau Gusung maka waktu yang tepat adalah pagi hari.
Sekitaran jam 6. Pertama kali berenang ke Pulau Gusung saya ditemani oleh teman-
teman MWC atau Makassar Watersport Community. Nyaris seminggu tiga kali,teman-
team MWC latihan renang menuju Pulau Gusung. Sebagai alat pengaman ada baiknya
membawa pelampung. Pelampung ini berguna sebagai pit stop apabila merasa kelelahan
di tengah perjalanan. Selain itu pelampung ini juga berfungsi sebagai penanda agar speed
boat yang hilir mudik bisa melihat jika dilaut yang sedang berenang.
Untuk yang sudah mahir berenang dibutuhkan waktu sekitar 15 sampai 20 menit
untuk sampai di Pulau Gusung. Namun untuk yang pemula seperti saya dibutuhkan
waktu lebih lama. Lama berenang juga ditentukan oleh arus laut. Semakin deras arus laut
maka semakin lama kemungkinan waktu untuk mencapai Pulau Gusung.
Di Pulau Gusung terdapat beberapa penyewaan tempat istirahat. Sewanya cukup
murah dan dapat digunakan seharian penuh. Paling mengasikkan adalah duduk di
pendopo menikmati ikan bakar sambal memandang laut lepas. Soal ikan jangan
khawatir.Di sana beberapa nelayan menjual ikan tangkapannya. Dengan sedikit biaya
tambahan kita bisa meminta pemilik pondok penyewaan untuk membakar ikan-ikan
tersebut.
Setelah puas menikmati ikan bakar ada kesenangan lain yang masih tersaji di Pulau
Gusung. Anda bisa snorkeling dan memberi makan ikan. Ikan-ikan di Pulau Gusung
jumlahnya cukup banyak dan jinak. Ikan-ikan tersebut biasanya di berikan mie instan,
nasi, atau roti. Apabila anda snorkeling sebaiknya menggunakan sepatu karena karang-
karangnya cukup tajam.
Aktivitas snorkeling di Pulau biasa juga disebut Muck Diving.Istilah muck diving
diambil atau berasal dari sedimen yang berada di dasar laut: Muck/kotoran itu sendiri
yang membuat daerah muck diving begitu berbeda dan menarik. Karena sedimen/
lumpur/ sampah adalah habitat yang sempurna untuk berbagai macam biota eksotis dan
unik. Dimana mereka membuat sarang/ tempat tinggal di sedimen lumpur dan sampah
yang membentuk lingkungan itu (muck environment). Coral cover pulau Gusung sekitar
30-40% di kedalaman 1-2 meter dengan komposisi dasar pasir putih dan ditumbuhi
rumput laut.
Dimana lagi mendapatkan hiburan yang mengasikkan disalah satu pulau yang tak
jauh dari Kota Makassar kalo bukan di Pulau Gusung.Sebuah kenikmatan bagi kita yang
tinggal atau berkunjung di Makassar yang untuk melakukannya hanya dibutuhkan uang
parkir dan sewa perahu yang setara dengan dua mangkok coto.

http://hellomakassar.com/dalam-dekapan-pulau-gusung/

KESIMPULAN ISU-ISU PULAU SPERMONDE DI WILAYAH KOTA MAKASSAR

a. Fasilitas

Dalam aspek aksesbilitas, belum semua pulau memiliki transportasi reguler dengan
jadwal tetap, yaitu Kodengarengkeke, Samalona, Lae-lae, Kayangan. Sedangkan,
Infrastuktur juga belum memenuhi, seperti frekuensi listrik yang hanya berlansung
beberapa jam yaitu 17.00-21.00, dan juga air bersih yang sangat terbatas.

b. Pariwisata

Pariwisata belum ditata dengan baik pada beberapa pulau, pulau yang paing menonjol dalam
menampakkan wisatanya adalah Pulau Kayangan. Sedangkan, pulau-pulau lain banyak yang
memiliki keindahan alam namun tidak terawatt bahkan mulai punah. Hal ini disebabkan
kurangnya campur tangan masyarakat dan kurangnya investor.

Salah satu hal yang menonjol adalah kegiatan snorking yang dilakukan di hampir seluruh
pulau, namun tidak adanya penyedian peminjaman yang bisa menaikkan tingkat perekonomian
masyarakat sekitar.

c. Perikanan

Kehancuran ekosistem terumbu karang menjadi fakta yang belum ditanggapi serius oleh
pihak berwenang. Monitoring secara pribadi dan periodik selama tiga tahun terakhir, kerusakan
karang semakin menjadi dibandingkan upaya pelestariannya. Bom ikan, bius, jangkar kapal, dan
ulah penggiat alam bawah laut yang menginjak-injak terumbu karang sangat massif kita temui.

Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa pihak yang paling bertanggungjawab


terhadap upaya pelestarian adalah pemerintah, akademisi, ataupun komunitas alam,
sesungguhnya hal tersebut adalah cara pandang yang salah. Setiap pengunjung dan masyarakat
adalah penanggung jawab dari kondisi alam yang ada di pulau.

Sumber:http://www.kompasiana.com/altecto/cerita-dari-taman-laut-spermonde makassar_54f40405745513932b6c84f0

Anda mungkin juga menyukai