Analisis Logam
Analisis Logam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai kebutuhan sehari-hari. Secara kimiawi suatu kosmetika terdiri dari suatu
bahan aktif yang disesuaikan kegunaannya, bahan kimia tersebut dapat berupa
biasanya digunakan untuk mempercantik diri yaitu usaha untuk menambah daya
tarik seseorang agar orang lain menyukainya. Kosmetika merupakan suatu benda
yang sudah tidak asing lagi dalam kalangan wanita. Lipstik, Eye Shadow, Eye
seseorang wanita menemui suatu maskara yang disukai, dia akan cenderung untuk
biasanya menjadi keharusan bagi wanita setiap kali hendak keluar rumah. Dari
segi warna, ada yang suka warna hitam dan ada juga yang suka coklat kehitaman.
Tetapi sebenarnya kedua - duanya tidak ada bedanya. Biasanya 2 warna ini adalah
rona terbaik untuk wanita Asia. Warna ini membias asli dan menambah
1
2
kecantikan dibandingkan warna biru, ungu dan merah yang lebih mengarah
menebalkan daan memanjangkan bulu mata, berisi pigmen warna dalam emulsi
O/W (water based), atau petrolatum dan lilin (solvent based) (Wasitaatmaja,
1997). Maskara adalah alat rias untuk bulu mata yang akan berfungsi memberi
kesan bulu mata tebal dan panjang. Maskara yang berkualitas adalah yang dapat
tampilan yang lebih baik dan sebagai pewarna. Dalam pewarna maskara sering
dicampur dengan bahan-bahan yang berasal dari logam berat seperti Pb dan Cr
kulit. Pendapat itu salah karena kulit mampu menyerap (absorbsi) bahan yang
melekat padanya. Kemampuan kulit meliputi dua aspek. Pertama, aspek positif
dan faal kulit yang telah aus. Kedua, aspek negatif yaitu penyerapan oleh kulit
3
dapat menimbulkan efek samping pada kulit seperti dermatitis, akne kosmetika,
kelainan pada saluran nafas dan efek jangka panjang pada berbagai organ tubuh
seperti hati, darah, ginjal, limpa, paru-paru dan lain-lain (Wasitaatmaja, 1997).
Mekanisme masuknya kosmetika ke dalam kulit tidak hanya terjadi secara fisik
dapat masuk ke dalam kulit secara kimiawi melalui proses difusi, osmosis,
susu karena Pb klorida, dan sakit perut hebat, sedangkan Cr dapat menyebabkan
borok pada kulit, jika terhirup dapat menyebabkan nekrosis mukosa hidung dan
Beberapa waktu yang lalu FDA (The Food and Drug Administration)
permanen. Peraturan Makanan, Obat dan Kosmetika pada tahun 1938 melarang
penggunaan pewarna rambut untuk bulu mata dan alis mata baik sementara atau
permanen sebab hal ini telah dikenal dapat menyebabkan mata mengalami luka-
luka dan bahkan kebutaan. Resiko penggunaan maskara secara permanen dapat
menyebabkan reaksi serius ketika digunakan atau kontak langsung dengan mata.
Dalam dua kasus terkenal pada 1933, penggunakan maskara dapat menyebabkan
kadar Pb dan Cr pada maskara berbagai merk. Kadar Pb dan Cr dalam formulasi
4
maskara biasanya diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, sehingga untuk
metode yang sangat sensitif, artinya dapat mengukur kadar logam hingga ppb dan
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
kosmetika maskara.
D. Tinjauan Pustaka
1. Kosmetika
dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud
dan tidak termasuk golongan obat. (definisi kosmetika yang menjadi acuan
untuk menambah daya tarik seseorang agar orang lain menyukainya. Usaha
yang dilakukan biasanya dengan merias seluruh bagian tubuh yang terlihat
orang sehingga yang terpapar jadi kelihatan bagus dan menarik sehingga
(Wasitaatmaja, 1997).
dengan efek dalam; 6. preparat dekoratif luar; 7. preparat dekoratif dalam dan
1. Sediaan untuk bayi; shampo bayi, lotion, baby oil, bedak, krim dan sediaan
2. Sedian untuk mandi; bath oil. Tablet, salt, buble bath, bath capsulae dan
3. Sediaan untuk make-up mata; eye brow pencil, eye liner, eye shadow, eye
lainnya.
5. Sediaan rambut (bukan cat rambut); hair conditioner, hair spray (aeorosol
fixative), hair straightener, hair rinse (bukan cat), tonik rambut, hair
dressing dan hair grooming aid, wave set, serta sediaan rambut lainnya.
6. Sediaan pewarna rambut (cat rambut); hair dye and colour, hair rinse
(cat), shampoo rambut (cat), hair tint, hair colour spray, hair lightener
kaki dan badan, lipstick, make-up base, rouge, make-up fixative, dan
8. Sediaan untuk kebersihan mulut; mouth wash, pasta gigi, breath freshener,
9. Sediaan kuku; basecoat dan undercoat, cuticle softener, nail cream dan
lotion, nail extender, nail polish dan enamel remover dan sediaan kuku
lainnya.
10. Sediaan untuk kebersihan badan; sabun dan deterjen mandi, deodorant
11. Sediaan cukur; after-shave lotion, beard softener, talcum untuk pria, pre-
shave lotion, krim cukur (aerosol brushless dan lather), sabun cukur dan
12. Sediaan untuk perawatan kulit; pembersih (cold cream, cleansing liquid
dan pad), depilatory, perawatan kulit untuk muka, badan dan tangan (tidak
termasuk dengan sediaan cukur), bedak dan spray untuk kaki, pelembab,
perawatan kulit yang dipakai pada malam hari, masker, skin freshner,
13. Sediaan suntan dan sunscreen; suntan gel, krim dan liquid, sediaan indoor
kosmetika atas:
kosmetika akan dapat dikenal kegunaannya dan akan menjadi bahan acuan
semprotan dan lainnya) dan setiap tempat pemakaian kosmetika (kulit, mata,
kuku, rambut, seluruh badan, alat kelamin dan lainnya) (Wasitaatmaja, 1997).
2. Maskara
Kosmetika rias bulu mata terdiri atas maskara dan eye liner. Maskara
adalah kosmetika rias bulu mata yang dapat menghitamkan, menebalkan daan
memanjangkan bulu mata, berisi pigmen warna dalam emulsi O/W (water
based), atau petrolatum dan lilin (solvent based) yang lebih lengket sehingga
9
(Wasitaatmaja, 1997).
Maskara adalah alat rias untuk bulu mata yang akan berfungsi
memberi kesan bulu mata tebal dan panjang. Maskara yang berkualitas adalah
yang dapat dipakai dengan lama. Maskara ini berasal dari alam misalnya, lilin,
kembang madu, lemak hewani dan nabati serta pewarna mineral. Maskara
biasanya ini dipakai oleh perias yang ahli (Anonim, 2003). Berikut adalah
atau di daerah beriklim panas. Tapi maskara seperti ini tergolong mudah
tidak akan terhapus jika terkena air. Sayangnya, maskara jenis ini sangat
remover) atau baby oil untuk dapat 'mengangkat' maskara secara seksama
memiliki bulu mata yang panjang namun tidak tebal. Maskara ini juga
menempel pada ujung mata dan memberi kesan bulu mata lebih panjang.
Maskara jenis ini bermanfaat membuat bulu mata lebih lentik dan
kunci utama dari maskara jenis ini. Dengan sisir sikat yang tepat dan
Sebagian besar, saat ini logam dimasukkan sebagai zat pewarna dan
ini merupakan pelengkap dan bahan dasar yang digunakan dalam suatu produk
tersebut aman dan konsisten. Beberapa tahun terakhir ini, sejumlah logam
12
diuji untuk mengetahui kadar bahaya atau resiko terhadap kesehatan dan
4. Logam Berat
a. Timbal (Pb)
Periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atau
seluruh kerak bumi. Jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan dengan
jumlah kandungan logam berat lainnya yang ada di bumi (Palar, 1994).
berikut :
mudah.
13
melalui makanan dan minuman, udara dan perembesan atau penetrasi pada
selaput atau lapisan kulit. Meskipun jumlah Pb diserap oleh tubuh hanya
sedikit, logam ini ternyata menjadi sangat berbahaya. Hal itu disebabkan
3. Timbal monoksida
4. Timbal sulfida
5. Timbal asetat
(Chadha, 1995)
anemia adanya basofilik stipling dari eritrosit yang merupakan ciri khas
Keracunan Pb akut yang ditandai dengan kadar lebih dari 0,72 ppm
oleh masuknya senyawa Pb yang larut dalam asam atau inhalasi uap Pb.
Efek astringen menimbulkan rasa logam dan haus. Gejala lain yang sering
klorida, dan sakit perut hebat. Tinja warna hitam karena Pb sulfida, dapat
nyeri dan kelemahan otot. Anemia berat dan hemoglobinuria terjadi karena
b. Khromium (Cr)
Sebagai salah satu unsur logam berat. Khromium mempunyai nomor atom
(NA) 24 dan mempunyai berat atom (BA) 51,996. Logam Cr pertama kali
ditemukan oleh Vagueline pada tahun 1797. Satu tahun setelah unsur itu
1994).
alloy dari Cr sangat banyak dan juga mempunyai fungsi pemakaian yang
sebagai bahan peledak dan sebagai geretan (korek api), serta masih banyak
2). Keracunan Cr
racun tinggi. Daya racun yang dimiliki oleh logam Cr ditentukan oleh
valensi ionnya. Ion Cr6+ merupakan bentuk logam Cr yang paling banyak
dipelajari sifat racunnya, bila dibandingkan dengan ion-ion Cr2+ dan Cr3+.
Sifat racun yang dibawa oleh logam ini juga dapat mengakibatkan
lambat dalam proses penetrasi ini biasanya meliputi perjalanan melalui stratum
(korium, kutis vera, true skin) dan subkutis (hypodermic) dan masing-masing
1997).
dari protein keratin. Sebuah rambut terdiri dari sebuah batang dan akar yang
yang tersusun rapat, yang juga diisi dengan keratin dan sel-sel yang
mengandung melanin. Medulla yang ditengah terdiri dari sel-sel bundar yang
daerah dan ketebalan rambut, dan pada umumnya rata-rata 15 mm sampai 2,2
pada kulit. Rambut dan kuku adalah sel epidermis yang berubah. Rambut
tumbuh dari folikel rambut yang merupakan lekukan jeluk di dalam epidermis.
Folikel rambut dibatasi oleh sel epidermis dan diatas dasarnya terdapat papil
tempat awal rambut tumbuh. Dalam keadaan sehat, bila sehelai rambut rontok
18
maka akan diganti oleh sehelai lain yang tumbuh dari papil yang sama. Bagian
yang keluar dari permukaan adalah batang rambut. Warna rambut disebabkan
terdapat otot polos kecil yaitu otot penegak rambut, terdapat juga kelenjar
memelihara kulit supaya empuk dan halus serta membuat rambut mengkilat
6. Absorbsi Kosmetika
molekul tersebut dapat masuk ke dalam kulit secara kimiawi melalui proses
mempunyai celah anatomis yang dapat menjadi jalan masuk zat-zat yang
1. Celah antar sel epidermis. Meskipun tersusun berlapis dan satu sama
juga merupakan lubang keluar kelenjar kulit. Lubang ini merupakan celah
kosmetika, yaitu faktor yang berasal dari dalam tubuh, faktor dari lingkungan
yang digunakan akan menentukan daya absorbsi perkutan. Hal ini disebabkan
karena setiap kosmetika berbeda dalam hal : cara penggunaan, waktu, jenis
absorbsi lebih kecil dari pada kosmetika yang dipakai dalam jangka
waktu lama.
antara 4,5 dan 7,0. Kosmetika tertentu memiliki pH sangat besar (>10),
Kosmetika dengan pelarut dari bahan dasar minyak, alcohol atau aseton
5. Daya absorbsi kosmetika ditentukan pula oleh kondisi kulit, rambut, bibir,
radiasi (di luar nyala) oleh atom-atom netral. Radiasi yang diserap atomatom
serapan atom untuk analisis kuantitatif logam-logam. Ada beberapa hal yang
tidak lebih dari 5% dalam pelarut yang sesuai. Larutan yang dianalisis
lebih disukai diasamkan atau kalau dilebur dengan alkali tanah terakhir
yang umum dipakai adalah keton, ester dan etil asetat. Sebaiknya dipakai
3. Dilakukan perhitungan atau kalibrasi dengan zat standar, sama seperti pada
digunakan sel kuarsa karena gelas cahaya tidak dapat menembus pada daerah
ini. Umumnya tebal kuvetnya adalah 10 mm, tetapi kuvet dengan ukuran lebih
kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan (Roth dan Blaschke, 1998).
Proses penyerapan terjadi bila besarnya energi radiasi yang diberikan untuk
beralih ke tingkat tereksitasi. Dengan kata lain proses serapan radiasi akan
terjadi bila radiasi mempunyai panjang gelombang atau frekuensi yang sama
8. Instrumentasi
Biasanya elektroda terdiri dari wolfram dan katoda rongga yang dilapisi
dengan unsur murni atau campuran unsur murni dari unsur yang dianalisis.
Tabung lampu dan jendela (window) terbuat dari silika atau kuarsa, diisi
dengan gas pengisi yang dapat menghasilkan proses ionisasi. Gas-gas pengisi
yang biasa digunakan adalah Ne, Ar dan He. Pemancaran radiasi resonansi
terjadi bila kedua elektroda diberi tegangan, dan arus listrik yang berbeda
dalam bentuk radiasi. Radiasi ini yang dilewatkan melalui populasi atom yang
yang dipancarkan dari lampu katoda rongga, sehingga tenaga radiasi ini
23
(Gunandjar,1985)
2. Alat pembakar
dikembangkan pada era modern ini. Nyala api atau tekhnik tanpa nyala
diharapkan untuk memperoleh uap-uap atom netral suatu unsur dalam sampel.
Tekhnik nyala api gas adalah yang terbanyak, sedang yang perlu
Ada dua macam alat pembakar pada SAA yaitu alat pembakar bercelah
panjang dan alat pembakar bercelah panjang pra campur. Gas pembakar untuk
spekrofotometer serapan atom (SSA), unsur yang akan dianalisa harus ada
dalam bentuk atom-atom logam bebas pada tingkat energi dasar (Mulja dan
Suharman, 1995).
24
3. Atomizer
bentuk uap atau logam bebas yang siap untuk dianalisa (Narsito,1994).
aliran gas bahan bakar masuk ke dalam nyala, sedang titik-titik kabut yang
sudah jelas harus ditempatkan diantara nyala dan detektor. Suatu kesulitan
5 6 7 8
1 2 3 9
10
4
11
12
17
13
18 19
20
15 16 14
Keterangan :
2. Chopper
3. Nyala
4. Atomizer
5. Monokromator
6. Lampu kondensor
7. Celah
8. Lensa kolimating
9. Kisi defraksi
16. Udara
18. Amplifier
(Darmono, 1995)
dan dicatat oleh alat pencatat yang biasanya berupa recorder, printer,
serapan atom yang umum dipakai sebagai detektor adalah tabung penggandaan
kemudian atom bebas tersebut akan mengabsorbsi radiasi dari sumber cahaya
yang dipancarkan dari lampu katoda rongga (hollow cathode lamp) yang
1. Keunggulan :
lampu katoda rongga yang sesuai dengan unsur yang akan dianalisis.
2. Kelemahan:
c) Tidak dapat digunakan untuk mendeteksi unsur-unsur yang ada pada suatu