Anda di halaman 1dari 14

WAJAH

Otot otot pada wajah mempunyai beberapa persamaan yaitu :


1. Terletak sangat dangkal dan mempunyai tempat lekat di kulit atau yang
mempengaruhi mempengaruhi kulit.
2. Sangat berfariasi dalam hal perkembangan, bentuk dan kekuatannya.
3. Dipersarafi oleh N. FACIALIS ( N. VII ).

Terbagi atas beberapa kelompok :


1. Otot otot disekitar orbita
2. Otot otot disekitar hidung
3. Otot-otot Scalp dan auricula
4. Otot otot disekitar mulut
5. Platysma.

OTOT OTOT DISEKITAR ORBITA :

1. M. orbicularis oculi :
- merupakan antagonis dari M. frontalis
- dibedakan atas :
1.1. Pars orbitalis oculi
1.2. Pars palpebralis ; terdapat didalam palpebra
1.3. Pars lacrimalis

- fungsi : - menutup kelopak mata


- melindungi mata dari trauma dan cahaya yang terlalu keras.
- menekan kantung air mata
- pergerakan alis mata.

2. M. Corrugator supercilii.
Fungsi : - menurunkan kulit dahi dan alis mata.

3. M. Depressor supercilii.
Fungsi : - menurunkan kulit dahi dan alis mata.

OTOT OTOT DISEKITAR HIDUNG.

1. M. Procerus ( M. Pyramidalis nasi ).


- melekat di kulit diantara kedua supercilia ( origo pada cartilago nasalis
setinggi nasion, insertio pada kulit glabella)
- aksio : - melakukan kerutan melintang di pangkal hidung, misalnya waktu
menunjukan muka asam atau mengkerutkan kening.
( menurunkan kulit dahi dan alis mata ).

2. M. nasalis ( M. compressor naris ).

1
- melekat pada ala nasi ( cuping hidung )
- membantu mengembangkan ala nasi untuk melebarkan nares anterior
( nostril ).
- disebut juga M. Dilatornaris.

3. M. Depressor septi.
- melekat pada septum nasi
- berfungsi : pergerakan cuping hidung dan hidung.

OTOT OTOT SCALP DAN AURICULA.

Scalp ( kulit kepala ): ( lihat kuliah cranium / ssp )


M. occipitalis dan M. frontalis keduanya dipersatukan / dihubungkan oleh
Galea Aponeurotica / aponeurosis epicranialis.

M. Occipito frontalis dipersarafi oleh N. VII, dan mempunyai aksio


menggerakan
Scalp ke depan dan ke belakang.

Aksio M. frontalis :
- Mengangkat alis mata / supercilia ( waktu keheranan )
- Kerutan pada kening

AURICULA / PINNA.
Adalah bagian dari telinga luar ( auris externus ):
1. Mm. Auricularis anterior et superior keduanya berasal dari Galea-
aponeurotica
2. M. Auricularis posterior.

Fungsi : pergerakan daun telinga.

OTOT OTOT DISEKITAR MULUT.

1. M. Risorius.
- berfungsi menarik angulus oris ( sudut mulut ) ke arah lateral, misalnya pada
waktu
meringis / menyeringai.
- dinamakan juga GRINING MUSCLE.

2. M. Depressor anguli oris.


- berfungsi untuk menarik angulus oris ke kaudo lateral, misalnya pada waktu
sedih
( sad muscle ).

2
3. M. Zygomaticus major.
- berfungsi menarik sudut mulut ( anguli oris ) ke arah kranio lateral, misalnya
pada
waktu tertawa.
- disebut juga SMILLING MUSCLE.
- Pada tetanus otot ini dapat mengalami spasme sehingga menyebabkan
keadaan
Yang dinamakan RISUS SARDONICUS

4. M. Zygomaticus minor.
- Aksionya : elevatio labium oris superior seperti pada waktu menunjukan sikap
menghina.

5. M. Levator anguli oris ( m. Caninus ).


- menaikan sudut mulut.

6. M. Levator labii superioris.


- Aksionya : elevatio dan eversi labium oris superior.

7. M. Levator labii superioris alaeque nasi.


- Aksio : elevatio dan eversio labium oris superioris dan dilatasi nares.
- yaitu waktu menunjukan ekspresi wajah menghina / meremehkan, bersama
sama
dengan M. Levator labii superioris dan M. Zygomaticus minor.

8. M. Depressor labii inferioris.


- Aksio : depresio labium oris inferior.

9. M. Buccinatorius.
- Pada waktu membuka mulut, otot tersebut akan relaksasi, sedangkan waktu
menutup mulut m. Buccinator akan menjaga ketegangan pipi agar tidak terlipat
atau tergigit.

- Aksio : - meniup, bersiul, menghisap


- membantu mastikasi ( mengunyah ).

10. M. Orbicularis oris.


- bekerja pada waktu mengatupkan ( menutup ) bibir.

11. Mm. Incisivi superior et inferior.

12. M. Mentalis.
- Aksio : mengangkat dan menonjolkan labium oris inferior.

3
Platysma myoides.
Origo : basis mandibulae
Insertio : os. Clavicula, fascia pectoralis
Aksio : meregangkan kulit leher.
Persarafan : Rami colli N. Facialis ( VII ).

Sulcus nasolabialis :
- Alur yang terdapat diantara sudut mulut dan hidung.
- Dibentuk oleh : 1. M. Levator anguli oris
2. M. Zygomaticus minor
3. M. Levator labii superioris

MUSCULI MASTICATORIAE.
( otot-otot pengunyah ).

1. M. Masseter : - menutup rahang.


2. M. Temporalis : - menutup rahang, menarik balik rahang bawah
( retrusi ).
3. M. Pterygoideus lateralis / externus.
Fungsi : 3.1. caput superior : menutup rahang dan gerakan ke muka (protusi)
3.2. caput inferior : membuka rahang.

4. M. Pterygoideus medialis / internus.


- mengangkat mandibulae / merapatkan gigi ( menutup rahang ).

Musculi masticatoriae dipersarafi oleh N. V-3 ( N. Mandibularis ).

Hendarsari N H dr.
Bag. Anatomi FK.UKI

4
NERVI CRANIALIS ( SARAF PUSAT / SARAF OTAK ).

1. N. I : N. Olfactorius : - sensoris
- Fungsi : penghidu
- gangguan : - hyposmia anosmia

2. N.II : N. Opticus : - sensoris


- Fungsi : menerima rangsang cahaya /
Penglihatan.

3. N.III : N. Occulomotorius : - motoris


- mempersarafi otot otot penggerak bola mata
- gangguan : strabismus

4. N.IV : N. Trochlearis : - motoris


- mempersarafi otot penggerak bola mata

5. N. V : N. Trigeminus

N. V-1 : N. Ophthalmicus : - sensoris


- mempersarafi : - duramater
- mata
- kulit kepala, dahi, hidung
- sinus paranasalis

N. V-2 : N. Maxillaris : - sensoris


- mempersarafi ; - sinus paranasalis
- nasopharynx, palatum molle
- tonsilla palatina, rahang atas

N. v-3 ; N. Mandibularis : - sensoris dan motoris


- mempersarafi : - mucosa mulut, rahang bawah
- 2/3 anterior lidah
- otot-otot pengunyah
- artic. Temporomandibularis

6. N. VI : N. Abducent : - motoris
- mempersarafi otot penggerak bola mata

7. N. VII ; N. Facialis : - motoris ( otot-otot muka, pipi dan kulit kepala )


- sensoris ( 2/3 anterior lidah, dasar mulut,
pallatum molle ).
- sekretomotorik ( parasimpatis ) :

5
Bekerja pada glandula submandibularis,
Gld. sublingualis, gld. Lacrimalis.
- gangguan : Bells palsy / paralysis facialis

8. N. VIII : N. Vestibulo-cochlearis / N. Acusticus.


- sensoris ( pendengaran , keseimbangan )

9. N. IX : N. Glossopharyngeus : - motoris ( membantu menelan )


- sensoris ( 1/3 posterior lidah & pharynx )
- sekretomotorik ( parasimpatis )....Gld.parotis

10. N. X : N. Vagus : - motoris ( organ dalaman )


- sensoris ( mucosa larynx, pallatum molle, plica-
Vocalis, epiglotis ).
- gangguan : - regurgitasi lewat hidung
- kesulitan menelan
- suara ( dysphonia aphonia )

11. N. XI : N. Accessorius : - motoris


- mempersarafi otot otot pallatum molle.
Pharynx-
Larynx.
- mempersarafi M. Trapezius, M. sternocleido -
Mastoideus.

12. N. XII : N. Hypoglossus : - motoris


- mempesarafi otot otot lidah kecuali
M. Palatoglossus.

- kerusakan : deviatio lidah ke sisi yang


sakit pada
saat lidah di julurkan ( protusio ).

6
PLEXUS BRACHIALIS.

Adalah anyaman rami ventralis nervi spinalis cervicalis 5, 6, 7, 8 dan thoracal 1.

3. dari rami ventralis Nn spinalis C.5 dan C.6 bersatu membentuk Truncus
cranialis.
4. dari rami ventralis Nn spinalis C. 7 membentuk Truncus intermedius.
5. dari rami ventralis nn spinalis C. 8 dan Th.1 bersatu membentuk Truncus
caudalis.

Dari masing masing truncus akan terbentuk 2 devisio anterior et posterior


sehingga
terbentuk 6 devisio.

Serabut serabut dari devisio anterior truncus cranialis et intermedius bergabung


membentuk fasciculus lateralis.

Serabut dari devisio anterior truncus caudalis melanjutkan menjadi fasciculus


medialis.

Serabut-serabut dari devisio posterior ke tiga truncus ( cranial, intermedius dan


caudal ) bergabung membentuk fasciculus posterior.

Dari fasciculus lateralis terbentuk :


1. N. Musculocutaneus ( utama )
2. N. Medianus

Dari fasciculus medialis terbentuk :


1. N. Ulnaris ( utama )
2. N. Medianus

Dari fasciculus posterior terbentuk :


1. N. Axillaris
2. N. Radialis.

Lokasi :
- rami dan trunci terletak di regio coli ( leher )
- devisio terletak di sebelah dorsal os. Clavicula
- fasciculus terletak sebelah dorso-cranial M. Pectoralis minor ( regio axillaris ).

Jadi terbentuk 3 buah truncus, 6 devisio 3 fasciculus dan 5 nervi.

Perjalanan saraf :
1. N. MUSCULOCUTANEUS.
- Berasal dari fasciculus lateralis, menembus M. Coracobrachialis kemudian
berada diantara M. Brachialis dan M. Biceps brachii dan akan ber-akhir
sebagai saraf kulit di lengan bawah yaitu : N. Cutaneus antebrachii
lateralis.

7
- Nervus ini mempersarafi otot- otot flexor lengan atas yaitu :
1. M. Coraco brachialis
2. M. Biceps brachii
3. M. Brachialis.

- Bila terjadi kerusakan maka tidak dapat melakukan flexio humeri dan flexio
lengan bawah dalam posisi supinatio dan sensitifitas lengan bawah sisi
lateral
berkurang hilang.

2. N. ULNARIS.
- Berasal dari fasciculus medialis, berjalan kearah caudo-dorsal melalui
sulcus Nn. Ulnaris ( dorsal epicondylus medialis humeri ) mencapai lengan
bawah berada di dalam sulcus antebrachii medialis bersama dengan
A. Ulnaris ( cabang dari A. Brachialis ).

- Setinggi pergelangan tangan nervus ini akan bercabang 2 menjadi :


1. Ramus superficialis N. Ulnaris
2. Ramus profundus N. Ulnaris
3. Ramus cutaneus palmaris
4. Ramus cutaneus dorsalis / posterior

- Nervus ini mempersarafi :


1. M. Flexor carpi ulnaris
2. M. Flexor digitorum profundus caput ulnaer

Ramus profundus N. Ulnaris akan mempersarafi :


3. Mm. Hypothenares
4. sebagian Mm. Thenares : 4.1. M. Adductor pollicis
4.2. M. Flexor pollicis brevis caput profundus.
5. Mm Lumbricales IV dan V
6. Mm. interossea volares dan dorsales
7. M. palmaris brevis.

Ramus superficialis akan mempersarafi kulit satu setengah ( 1 ) jari,


telapak jari dan telapak tangan sisi medial.

Ramus cutaneus dorsalis mempersarafi kulit 2 jari punggung tangan


( dorsum manus ) sisi medial.

Kerusakan :
- tangan memperlihatkan Claw deformitas ( CLAW HAND )
- tidak dapat melakukan abductio dan adductio jari jari tangan
- tidak dapat memegang benda diantara ibu jari dan jari telunjuk.

8
3. N. MEDIANUS.
- berasal dari fasciculus medialis ( radix medial N. Medianus ) dan fasciculus
lateral ( radix lateral N. Medianus ).

- kearah caudal memasuki fossa cubiti untuk kemudian mempersarafi :


M. pronator teres, M. Pronator quadratus, otot- otot flexor lengan bawah
kecuali
M. flexor carpi ulnaris dan M. flexor digitorum profundus caput ulnaer,
kemudian
masuk kedalam canalis carpi menuju regio manus.

- Di regio manus mempersarafi :


@ Mm Thenares kecuali M. Adductor pollicis dan m. flexor pollicis brevis
caput
Profundus.
@ Mm. Lumbricales I dan II

- Persarafan kulit di regio manus :


@ Ramus cutaneus palmaris N. Medianus akan mempersarafi kulit 3 jari
sisi
lateral telapak jari dan telapak tangan.
@ bagian phalanx distal dorsum manus.

- Kerusakan N. Medianus:

@ Tidak dapat melakukan pronatio lengan bawah , Tangan dalam keadaan


ekstensi, genggaman lemah, tidak dapat melakukan oppositio.
@ Otot otot flexoe lengan bawah dan thenares mengalami atrophi
@ bentuk tangan : APE LIKE HAND / MONKEY HAND / PREACHER HAND.

@ Bila N. Medianus terjepit diantara tendo otot otot flexor di dalam canalis
carpi
menimbulkan keadaan yang dinamakan : CARPAL TUNNEL SYNDROME
( CTS ).

@ Kulit di daerah phalanx distal ( 3 jari sisi lateral ) terasa baal


@ otot otot flexor lengan bawah dan thenares mengalami atrophi.

4. N. AXILLARIS.

- Berasal dari Fasiculus posterior.


- Berjalan ke dorsal melalui lacuna axillaris lateralis mengelilingi collum
chirurgicum
Humeri.
- Mempersarafi : - m. Deltoideus, M. Teres minor

KERUSAKAN :

9
- Kelumpuhan M. Deltoideus dan M. teres minor, sehingga gangguan gerakan
abductio dan exorotatio lengan atas.

5. N. RADIALIS.

- Berasal dari fasiculus posterior.


- Berjalan ke dorsal di dalam sulcus spiralis / sulcus Nn. Radialis.
- Mempersarafi otot otot extensor lengan atas dan lengan bawah ( bagian
dorsal ) , bagian lateral lengan bawah, termasuk M. Supinator.
- Setinggi articulatio cubiti bercabang menjadi :
5.1. Ramus superficialis N. Radialis.
Berjalan di dalam sulcus antebrachii lateralis bersama dengan A.
Radialis.
Di regio manus mempersarafi kulit daerah dorsum manus 3 jari sisi
lateral.

5.2. Ramus profundus N. Radialis.


Mempersarafi otot-otot extensor lengan bawah ( bag dorsal dan lateral ),
M. Supinator.

KERUSAKAN :
- Gerakan extensi lengan bawah, pergelangan tangan jari I,II dan III terganggu.
- Lengan bawah dalam posisi pronatio.
- Sensibilitas daerah lateral dan posterior lengan atas dan bawah terganggu.
- Keadaan ini dinamakan WRIST DROP / DROP HAND DROP FINGER.
- Bila terjadi penekanan pada N. Radialis ( sifatnya sementara ) dinamakan :
SATURDAY NIGHT SYNDROME.

KELUMPUHAN AKIBAT KERUSAKAN PADA PLEXUS BRACHIALIS.

1. DUCHENE ERB.
- Akibat kerusakan plexus brachialis bagian CRANIAL ( C5 dan C6 )
- terdapat kelumpuhan dan atrophi M. Deltoideus dan otot ventral lengan atas.

10
- Terjadi gangguan fungsi abduction, exorotatio lengan ats dan flexio lengan
bawah serta supinatio lengan bawah.

- Pada kelumpuhan ini lengan dan tangan berada pada posisi


WAITERS TIP POSITION.
- Hilangnya sensasi daerah deltoidea, lengan atas , lengan bawah dan tangan
sisi lateral.

2. Type KLUMPHE.
- Akibat kerusakan plexus brachialis bagian CAUDAL ( C.8 dan Th 1 )
- Gejala sama dengan CLAW HAND.

11
PERSARAFAN PADA EXTREMITAS INFERIOR.

1. N. FEMORALIS.
- Merupakan cabang terbesar dari plexus Lumbalis
- Serabut motoriknya mempersarafi : - m. Iliopsoas
- m. Quadriceps femoris
- m. Sartorius, m. Pectineus
- Terletak pada Trigonum femorale Scarpae sisi lateral.
- salah satu cabang terpanjangnya : N. Saphenus.

Kerusakan :
1. Paralyse m. Iliopsoas sehingga menyebabkan tidak dapat melakukan
gerakan flexio ( ante flexio ) pada artic. Coxae.
2. Paralyse m. Quadriceps femoris, sehingga menyebabkan tidak dapat
Melakukan gerakan extensio pada artic. Genu.
3. Reflex Patella menurun / hilang.
4. penderita mengalami kesukaran / tidak dapat menaiki tangga.

2. N. OBTURATORIUS.
- Berasal dari plexus Lumbalis ( L2 L 4 pars anterior ).
- Terletak pada regio femoris anterior diantara m. Adductor longus et
breves.
- Mempersarafi : - M. Adductor longus et breves
- m. Adductor magnus et minimus
- m. Gracilis.

Kerusakan :
- Timbul rasa nyeri hebat disepanjang sisi medial tungkai atas sampai
ke lutut, disebut sebagai HOWSHIP ROMBERG SYNDROME.

3. N. ISCHIADICUS. ( N. Tibialis et N. Peroneus communis ).


- Merupakan lanjutan dari plexus sacralis, keluar melalui foramen infra-
Piriformis ke kaudolateral dan terletak diantara trochanter major
femoris
dan tuber ischiadicum.
- Mempersarafi : - sebagian m. Adductor magnus

12
- M. Semimembranosus ( N. Tibialis )
- M. Semitendinosus ( N. Tibialis )
- M. Biceps femoris :
@ caput longum ( N. Tibialis )
@ caput breves ( N. Peroneus communis )

Kerusakan :
1. Hamstring paralyse, penderita tidak dapat melakukan flexio tungkai
Bawah
2. Paralyse semua otot otot tungkai bawah dan kaki sehingga penderita
tidak dapat berdiri diatas tumit atau jari ( jinjit ).
3. Reflex Achilles menurun / hilang
4. Patricks Fabere sign :
- bila tumit diletakan di atas lutut kaki yang lain, maka lutut yang sakit
tidak dapat diratakan dengan tempat tidur tanpa menimbulkan rasa
sakit.
- adanya rasa sakit waktu melakukan flexio, abductio, exorotatio dan
extensio secara serentak.

4. N. PERONEUS COMMUNIS.
- Cabang cabang nya :
4.1. N. Peroneus Profundus ( N. Tibialis anterior )
- Mempersarafi otot-otot ventral tungkai bawah ( Musculi extensores
).

4.2. N. Peroneus superficialis ( N. Musculocutaneus cruris ).


- Mempersasarafi Mm. Peroneus longus et breves ( serabut
motoriknya )
- mempersarafi kulit dorsum pedis ( punggung kaki ) sisi intermedia
dan
sisi medial, yaitu berakhir sebagai Nn. Cutaneus dorsales pedis inter

media dan medial.

Kerusakan :
- Foot drop deformity, akibat paralyse musculi abductores et
extensores
Sehingga tidak dapat melakukan dorso flexio kaki dan eversio kaki.

5. N. TIBIALIS.
- Mempersarafi : - otot otot dorsal tungkai bawah.

13
Kerusakan :
- Claw foot ( pes cavus ) : - depressi pada arcus metatarsaliae

6. N. PLANTARIS MEDIALIS.
- Cabang dari N. Tibialis
- terletak di dalam canalis malleolaris bersama dengan tendinis musculi
Tibialis posterior, flexor digitorum longus, flexor hallucis longus.

- Tertekan nya / terjepitnya saraf ini diantara tendo tendo tersebut di


dalam canalis malleolaris medialis menimbulkan :
Tarsal tunnel syndrome dengan gejala berupa paresthesia
( kesemutan )
di daerah sekitar malleolaris medialis.

Hendarsari N H dr

14

Anda mungkin juga menyukai