Anda di halaman 1dari 22

PERJALANAN NERVUS

CRANIALIS
HANNA TETTY E.S, DR

PEMBIMBING :
DR.MASDAR MUID, SPA(K)
SARAF – SARAF OTAK ( NERVUS KRANIAL)
Dari batang otak keluar 12 pasang saraf kranial :
• Saraf kranial pertama : nervus Olfaktorius , saraf sensorik
fungsi : saraf sensasi penghidu (penciuman) ,
• Saraf kranial kedua : nervus optikus, saraf sensorik
fungsi : penglihatan dan saraf aferen eferen sensoris khusus
(kemampuan untuk membedakan warna dan penglihatan) ,
• Saraf kranial ketiga : nervus okulomotorius ,saraf motorik
fungsi sebagai saraf untuk mengangkat bola mata
• Saraf kranial keempat : nervus troklearis , saraf motorik
mensarafi otot mesenterium oblique ,
fungsi ; memutar bola mata
• Saraf Kranial ketiga ,ke empat dan ke enam : berasal dari
mesensefalon dan pons, berfungsi bersama mensarafi otot – otot ekstra
okular .

• Saraf kranial kelima : nervus trigeminus , merupakan saraf gabungan


sensoris dan motoris
terdiri dari 3 buah saraf yaitu - neuron optalmikus , - neuron maksilaris
dan - neuron mandibularis,
ke 3 saraf ini mengurus sensasi umum pada wajah dan sebagian kepala ,
bagian dalam hidung , mulut,gigi dan meninges ,
mengurus rangsangan sensorik dari setengah bagian depan kepala, lidah
dan rongga mulut bagian depan melalui cabang- cabangnya.
persarafan motoriknya mempersarafi pergerakan rahang,
• Saraf kranial keenam : nervus abdusens , saraf motorik
5 mensarafi m. mesenterium rektus lateralis ,

• Saraf kranial ketujuh ; nervus fasialis , merupakan persarafan motorik


untuk ekspresi dan mimik wajah pada otot superficial wajah dan dahi.
persarafan sensorik pengecapan dua pertiga anterior lidah ,
• Saraf kranial kedelapan : nervus auditorius / akustikus / statoakustikus
melakukan 2 fungsi yaitu
- fungsi pendengaran(nervus koklearis) dan
- fungsi keseimbangan(nervus vestibularis) ,
untuk mendengar dengan baik perlu anatomi alat pendengaran yang utuh
dan penghantaran yang tepat dari gelombang suara yang disampaikan ,
bersifat sensorineural( perspektif) maupun konduktif,
• Saraf kranial ke sembilan : nervus glosofaringeus
6
mengandung saraf sensori khusus yang mengurus pengecapan dilidah,
komponen saraf motoris mengurus otot faring, mengandung serabut sensasi
umum dibagian belakang lidah, faring, tuba eustackhius dan telinga tengah
• Saraf kranial sepuluh : nervus vagus
mengatur fungsi sensoris dan motoris palatum mole dan faring, mengatur
salivasi dan pengecapan sepertiga posterior lidah , mengatur fungsi sensoris
dan motoris larings dan mengatur persarafan parasimpatis visera thoraks dan
abdominal.
• Saraf kranial kesebelas : nervus asesorius spinalis adalah saraf motorik
yang mensarafi m.sternokleidomastoideus dan bagian atas m.trapezius
• Saraf kranial keduabelas : nervus hipoglosus , saraf motoris yang
mensarafi lidah ,
NERVUS 1 –OLFAKTORIUS-

• Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang


menerima rangsangan olfaktorius.
• Saraf ini merupakan saraf sensorik murni
yang serabut-serabutnya berasal dari
membran mukosa hidung dan menembus
area kribriformis dari tulang etmoidal
untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari
sini, traktus olfaktorius berjalan dibawah
lobusfrontal dan berakhir di lobus
temporal bagian medial sisi yang sama
 Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni
N. II – OPTIKUS yang dimulai di retina.
 Serabut-serabut saraf ini melewati foramen
optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung
dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar otak
untuk membentuk kiasma optikum,
 Serabut-serabut dari lapangan visual temporal
(separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma,
sedangkan yang berasal dari lapangan visual nasal
tidak menyilang.
 Serabut-serabut untuk indeks cahaya yang berasal
dari kiasma optikum berakhir di kolikulus
superior, dimana terjadi hubungan dengan kedua
nuklei saraf okulomotorius.
N. III – OKULOMOTOR Nukleus okulomotorius
(Mesensefalon)
Fungsi
• M rektus superior,
inferior, medialis
• M oblikus inferior
• M levator palpebrae
Nuklei edinger westphal
Fungsi
• M sfingter pupilae
• M siliaris
Proprioseptor otot bola
mata  Proprioseptik
N. IV – TROCHLEAR

Nukleus trokhlearis
(mesensefalon)  M
oblikus superior
Proprioseptor otot bola
mata  Proprioseptik
N.V – TRIGEMINUS

Sel-sel bipolar (ganglion


semilunare) 
Sensibilitas kulit wajah,
mukosa hidung, dan
mulut
Inti motorik n. V  Otot
pengunyah
Proprioseptor otot
pengunyah
Proprioseptik
N.VI – ABDUSENS

Nukleus abdusens 
M rektus lateralis

Proprioseptor otot bola


mata  Proprioseptik
N.VII – FASIALIS Nukleus fasialis otot
mimik, plastisma, M
stilohioid, M digastrikus

Nukleus salivatorius
superior  kelenjar
hidung lakrimalis, ludah
(sublingualis dan
submandibularis)

Ganglion genikuli 
pengecapan 2/3 depan
lidah
N.VII – FASIALIS

Ganglion genikuli 
sensibilitas: telinga bagian
luar, sebagian kanalis
auditorius, permukaan
luar membran timpani
N.VIII – VESTIBULOCOCHLEAR

Ganglion vestibularis  keseimbangan, kristae Ganglion spirale 


kanalis semilunaris, makula utrikuli dan sakuli Pendengaran, organon korti
N. IX – GLOSOFARINGEAL

Nukleus ambiguus  Nukleus salivatorius inf  Ganglion inferius 


M stilofaringeus, salivasi, kelenjar parotis pengecapan 1/3belakang
otot faring lidah
N. IX – GLOSOFARINGEAL

Ganglion superius  Sensibilitas:


Ganglion superius sensibiltas
1/3 belakang lidah dan faring
telinga tengah, tuba eustachii
(refeleks muntah)
N. X – VAGUS
 Asal
Nukleus ambiguus  otot faring
nukleus salivatorius
dan laring
superior
 Fungsi
kelenjar hidung
Nukleus dorsalis n. vagus 
lakrimalis, ludah
motorik: visera rongga dada
(sublingualis dan
dan perut
submandibularis)

Ganglion inferius  sensibilitas


rongga perut pengecapan,
epiglotis sensibilitas: kanalis
auditorius, dura
N. XI – ASESORIUS

Nukleus ambiguus  Sel-sel kornu anterior (radiks spinalis)  m.


otot faring dan laring sternokleidomastoideus, m. trapesius
N. XII – HIPOGLOSUS

Nukleus hipoglosus otot-otot lidah


FUNGSI SARAF KRANIAL I – XII
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai