Anda di halaman 1dari 3

Pupil merupakan indikator kinetic dari fungsi sensorik dan motorik mata

dengan retina hubungan keduanya.


Fungsi pupil tergantung dari struktur pupillomotor pathway :
1. Reseptor retina
2. Akson sel ganglion pada N.Optikus
3. Kiasan optikum
4. Traktus optikum (tetapi bukan lateral geniculate body)
5. Branchium dari colliculus superior
6. Area pretectal pada mesensefalon
7. Interconnecting neuron untuk pupilkonstriktor pada oculomotor nuclear complex
8. Jalur eferen parasimpatis N.III
9. jalur eferen simpatis dari hipotalamus ke m.dilator pupil
Dua stimulus utama yang menyebabkan terjadinya konstriksi pupil adalah jatuhnya sinar
pada reseptor retina dan refleks melihat dekat dan akomodasi. Banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya perbedaan ukuran pupil dan reaksinya. Ukuran pupil dapat berubah
menurut umur. Pada neonatus pupil lebih miotik dibandingkan dengan umur decade ke dua.

JALUR REFLEK CAHAYA
Cahaya adalah merupakan stimulus utama terjadinya refleks cahaya/pupil. Cahaya yang jatuh
pada retina akan menstimulasi sel-sel fotoreseptor di retina. Stimulus ini akan dilanjutkan
melalui akson aferen N.Optikus menuju nucleus dilewati oleh serabut-serabut pupilmotor.
Pretectal nuclear complex berhubungan secara silang dan tidak silang dengan nucleus motor
parasimpatis Edinger-Westpal yang terdiri dari bagian dorsal nucleus okulomotor. Serabut
parasimpatis preganglionik meninggalkan midbrain (otak besar) sebagai menginervasi
m.sfingter pupil. Stimulus cahaya pada satu mata, akan menyebabkan terjadinya konstriksi
pupil bilateral dan simetris.





ANATOMI JARAS PUPIL
Reaksi pupil terhadap cahaya kemungkinan berasal dari jaras yang sama dengan jaras
rangsang cahaya yang ditangkap oleh sel kerucut dan batang, yang mengakibatkan sinyal
visual ke korteks oksipital. Jaras eferen pupilomotor ditransmisikan melalui N.Optikus dan
melalui hemidekusatio di chiasma. Kemudian jaras pupilomotor mengikuti jaras
visuosensorik melalui traktus optikus dankeluar sebelum mencapai korpus genikulatum
lateral, kemudian masuk batang otak melalui brachium dari colliculus superior. Jaras/neuron
aferen tersebut kemudian membentuk sinaps dengan Nc. Pretektal yang kemudian menuju Nc
Edinger Westphal melalui neuron inter kalasi ipsilateral (berjalan ke arah ventral di dalam
substansia kelabu peri akuaduktus) dan kontralateral (di bagian dorsal akuaduktus, didalam
komissura posterior). Kemudian jaras pupilomotor (neuron eferen parasimpatomimetik)
masing-masing keluar dari Nc Edinger Westphal menuju ganglion siliaris ipsilateral dan
bersinaps di sini, kemudian neuron post-ganglioner (N.silaris brevis) menuju M sfingter
pupillae

J aras Parasimpatetik
Jaras eferen pupil keluar dari otak tengah bersama dengan N.III. Jaras eferen pupil di basis
otak terletak pada permukaan superior N.III yang dapat tertekan oleh aneurisma antara A
Komunikans posterior dan A Kartis interna atau pada kejadian herniasi unkus. Ketika N.III
berjalan ke depan melalui rongga subarakhnoid danmasuk dinding lateral sinus kavernosus,
jaras pupil, kemudian berjalan ke bawah sekeliling luar saraf diantara bagian anterior sinus
kavernosus dan posterior orbita kumpulan jaras terbagi dua dimana jaras pupilomotor akan
memasuki divisi inferior, lalu mengikuti cabang saraf untuk M obliqus inferior dan akhirnya
mencapai ganglion siliaris. Setelah bersinaps disini, serabut post ganglioner (N siliaris brevis)
kemudian menuju M sfingter pupillae

J aras Simpatetik
Serabut ini memiliki:
1. Neuron 1 atau preganglioner. Neuron ini berasal dari posterior hipotalamus kemudian
turun tanpa menyilang danbersinaps secara multiple di otak tengah dan pons,
danberakhir di kolumna intermediolateral C8-T2 yang juga disebut ciliospinal centre
of badge.
2. Neuron kedua berupa serabut-serabut preganglioner yang keluar dari medula spinalis.
Sebagian besar jaras pupilomotor mengikuti radiks ventral torakal 1, sedangkan
serabut sudomotor wajah terutama mengikuti radiks ventra T2-4. Jaras tersebut
memasuki rantai simpatetik servikal (ganglion stelata) untuk kemudian bersinaps di
ganglion servikal superior yang terletak dekat dasar tengkorak.
3. Neuron ketiga merupakan serabut post ganglioner yang berjalan ke atas bersama-sama
A karotis komunis memasuki rongga kranium. Serabut untuk vasomotor orbita,
kelenjar likrimal, pupil dan otot Mulleri mengikuti A karotis interna, sedangkan
serabut sudomotor dan piloereksi wajah mengikuti A. karotis eksterna dan cabang-
cabangnya. Pada sinus kavernosus jaras pupilomotor tersebut meninggalkan A.karotis
interna dan bergabung dengan jaras ophthalmik N.trigeminal dan memasuki orbita
melalui fissura orbitalis superior. Kadang-kadang berjalan bersama N.VI dahulu
sebelum bergabung dengan N.Trigeminal dan kemudian mencapai badan siliaris yang
mengakibatkan dilatasi iris melalui N.nasosiliaris dan N.siliaris longus. Sedangkan
serabut vasomotor orbita, M.mulleri dankelenjar lakrimalis mengikuti A.oftalmika.
Morissa dan kawan-kawan (1984) mengemukakan bahwa keringat wajah sesisi tidak
seluruhnya diurus oleh serabut yang mengikuti A.karotis eksterna tetapi sebagian
wajah yaitu bagian medial dahi dan hidung diurus oleh serabut yang mengikuti
A.karotis interna.
Akomodasi
Pada penglihatan jarak dekat akan terjadi akomodasi lensa (cembung), konvergensi dan
mosis. Jalannya jaras akomodasi seperti jaras cahaya dan sampai pula ke korteks visual.
Kaburnya bayangan pada retina yang dirasakan oleh korteks oksipital menimbulkan usaha
korektif melalui traktes oksipito tektal, pada mesensefalon, bagian rostral inti Edinger
Westphal berfungsi untuk

Anda mungkin juga menyukai