Anda di halaman 1dari 22

Blink Reflex

NCV N.Fasialis
Presenter : Oriza Novita
Moderator : Dr. dr.Aida Fithrie, Sp.S (K)
Refleks kedip (blink reflex) merupakan refleks
polisinaptik yg lengkung aferennya melalui akson
sensorik V1 (n. supraorbitalis) sinaps di pons dan
eferennya melalui akson motorik n. VII (m.
orbicularis oculi)
Anatomi Refleks Kedip

Rangsangan pada n.V1


(n.supraorbitalis) akan
diteruskan menuju nukleus
sensoris utama (Vm) di pons dan
nukleus traktus spinalis n. V (Vs)
di medula oblongata, lalu dari
Vm akan memberikan impuls
menuju inti saraf n.VII ipsilateral
dan dari Vs akan menuju inti
saraf n.VII bilateral
Pada pem. Refleks kedip
Potensial pada sist. Aferen gelombang R1

Potensial pada sist. Eferen gelombang R2i (ipsilateral) dan


R2c (kontralateral)

R1 impuls yg dihasilkan dr lengkung refleks monosinaptik yg


melalui Vm (nukleus sensoris utama).
Relatif stabil, berlangsung singkat dan pd amplitudo yg rendah.

R2 hasil impuls yg dihasilkan secara multisinaptik melalui Vs


(nukleus tr.spinalis N.V) menuju inti n.VII baik ipsilateral maupun
kontralateral
Lebih beragam, berlangsung lama dan pd amplitudo yg tinggi
• Sebelum melakukan refleks kedip harus
dikerjakan respons langsung (stimulasi n.
Fasialis di bawah telinga) dan dicatat CMAP m.
Orbikularis okuli.
• Untuk menghindari habituasi gunakan interval
stimulasi 7 detik atau lebih,dilakukan beberapa
kali
Nilai normal Refleks Kedip

• Latensi R1 ±10 mdet, tidak melebihi 13 mdet


• Latensi R2 ± 30 mdet, tidak melebihi 40 mdet
(ipsilateral), 41 mdet (kontralateral)
• Latensi respons langsung ± 3 detik, tidak melebihi 4,1
mdet
• Perbedaan latensi antara kedua sisi tidak lebih dari 1,5
mdet  R1, 8 mdet  R2
• Rasio latensi antara R1 dibanding respons langsung
(R/D rasio)  normal sekitar 3,5
Dengan mengetahui latensi R1, R2i dan R2c
pada stimulasi ipsilateral dan kontralateral maka
dapat diketahui letak lesi apakah pada n.V,
n.VII, Pons, medulla oblongata atau lesi
demielinating difus
Prosedur Pemeriksaan Blink Reflex

• Pasien harus dalam keadaan santai, berbaring telentang


di meja periksa, dengan mata terbuka atau tertutup
pelan
• Lakukan perekaman bersaaman dari kedua otot
orbicularis oculi
• Rekaman elektroda aktif ditempatkan di bawah mata
lateral dan inferior dengan pupil di posisi tengah, dgn
elektroda referensi ditempatkan lateral canthus.
• Elektroda ground ditempatkan di tengah dahi atau dagu.
• Kecepatan sweep diatur 5 or 10 ms/division.
• Sensitivity set 100 or 200 μV/ division.
• Motor filter diatur 10 Hz and 10 kHz.
• Stimulasi setiap saraf supraorbital, merekam orbicularis
okuli secara bilateral. Bolehkan beberapa detik antara
rangsangan berturut-turut untuk mencegah habituasi
• Untuk setiap sisi, 4-6 rangsangan diperoleh pada
rastered tracing dan superimposed untuk menentukan
yang respons latensi terpendek.
Pemeriksaan NCV N. Fasialis
Frontal Branch
Zygomatic Branch
Mandibular Branch
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai