Anda di halaman 1dari 40

Refleks Batang Otak

I
Refleks :
O gerakan spontan dan involunter, jawaban
dari stimulus
O Bergantung pd suatu lengkungan
(lengkung refleks), terdiri atas : jalur
aferen (reseptor) dan sistem eferen yg
mengaktivasi organ efektor, serta
hubungan antara kedua komponen ini.
O Lengkung refleks rusak refleks hilang
Refleks Konvergensi Akomodasi
O Melihat objek yang digerakkan mendekati pengamat di
dlm lap pandang (atau melihat hidungnya sendiri)
O ≈ Near Refleks
O Syarat ruangan cukup terang, tdk boleh pake senter
O Terdiri dari tiga proses :
1. Konvergensi
2. Akomodasi
3. Konstriksi pupil
O Volunter : fiksasi pada objek dekat
O Involunter /refleks : objek yang jauh mendekati ke arah
pengamat.
1. Konvergensi

M. Rektus medialis kedua mata teraktivasi


(kontraksi) shg tiap2 aksis optikal terus
menunjuk ke objek yg diamati.
Kondisi ini mempertahankan bayangan
objek tetap berada di fovea masing2 mata
2. Akomodasi
O Benda bergerak ke arah mata :
Kontraksi M. siliaris Lensa cembung
kekuatan refraksi yg lebih tinggi
Proses ini mempertahankan bayangan retina suatu objek
tetap dalam fokus saat benda digerakkan mendekati mata
O Benda menjauh, atau pandangan diarahkan ke
titik yg lebih jauh :
relaksasi M. siliaris lensa kembali ke
bentuk yg lebih datar, menurunkan kekuatan
refraksi dan mengembalikan bayangan visual ke
fokus yg tajam.
3. Konstriksi pupil
O Untuk mempertahankan bayangan retina
objek yg dekat setajam mungkin.

O = fungsi diafragma kamera : semakin dekat


objek yg akan difoto, celah lensa harus
dibuat semakin sempit agar tetap fokus.
a. Dasar anatomis
konvergensi dan
akomodasi
b. Relaksasi M.
Siliaris
(penglihatan jauh)
c. Kontraksi M.
Siliaris (penglhatan
dekat)
Refleks Konvergensi Akomodasi
O dugaan lesi batang otak bagian atas
(vertical gaze)
O Neurosifilis , fenomena pupil Argyll
Robertson : refleks cahaya tidak ada, tetapi
refleks akomodasi dan dan konvergensi
tetap ada.
Refleks Cahaya Pupil
O Refleks cahaya langsung (direk)
Tes mata secara individual (satu persatu)
Fiksasi pandangan dengan penglihatan jauh
Arahkan sinar secara oblik pada pupil
Nilai refleks pupil, anisokor ringan !!!

O Refleks cahaya konsensual (indirek)


Sama seperti refleks cahaya langsung, namun yang dinilai
mata kontralateral, untuk mengetahui apakah refleks cahaya
langsung pd satu pupil tersebut akibat lesi aferennya (N.II)
ataukah lesi eferennya (N.III).
Refleks Cahaya Pupil
O Saraf aferen N.II (optikus), saraf Eferen N.III
(okulomotoris) Parasimpatis
O Serabut aferen nervus dan traktus optikus
(dekat korpus genikulatum lateral), berbelok ke
kolikulus superior dan berakhir di nuklei area
pretektalis .
O Interneuron selanjutnya ke nuklei parasimpatik
Edinger-westphal (nuklei otonom aksesorius)
kedua sisi respon cahaya kontralateral.
Refleks Cahaya Pupil
O Serabut eferen :
dari Nukleus Edinger-Westphal dan berjalan
di N. okulomotoris ke orbita , mempersarafi
M.Sfingter Pupilae
Refleks
Cahaya Pupil
Keadaan refleks pupil dinyatakan dengan :

- : tidak ada reaksi


± : reaksi lambat
+ : reaksi normal (ada)
Refleks Cahaya Pupil
O Lesi jaras Aferen :
Misal : lesi di area pretectalis, lesi N. Optikus.
O Lesi eferen pupil :
Misal : lesi n. okulomotoris atau Ganglion
Siliare rusak
Refleks Berkedip (blink reflex)
O Objek tiba-tiba terlihat tepat di dekat mata
O Terjadi refleks menutup mata
O Impuls aferen dari retina ke N. V1 (N.
oftalmikus)langsung ke tektum mesensefalis, berjalan
melalui traktus tektonuklearis/tektobulbaris
nuklei N. fasialis (pons) kedua sisi (serabut eferennya
mempersarafi M. orbikularis okuli) sehingga berkedip.
O Impuls lain, turun di serabut tektospinalis sel-sel
kornu anterior medula spinalis (mempersarafi otot2
servikal) menimbulkan averasi kepala (gerakan kepala
ke belakang secara tiba-tiba).
Refleks Kornea
O Menggores kapas di limbus kornea
(impuls somatosensorik)
O Aferen N. V1 (N. oftalmikus) sedangkan
eferen reflek oleh N VII (M. orbikularis
okuli).
O Positif bila berkedip (Normal)
Refleks Kornea
1. Langsung
a) Pasien melirik ke arah latero-superior
b) Dari arah lain kapas kapas disentuhkan pada
kornea
c) Bandingkan kekuatan & kecepatan refleks tsb
kanan dan kiri
2. Tidak langsung (konsensual)
Sentuhan kapas pada kornea kanan, menimbulkan
refleks menutup mata pada mata kiri dan sebaliknya.
Untuk melihat lintasan mana yg rusak (aferen atau
eferen)
Refleks nasal /bersin
O Kerutan hidung, penutupan mata dan
pernapasan kuat menyerupai bersin.
O Afferen N.V1 (N. oftalmikus), menginnervasi
septum nasal dan saluran hidung bagian
anterior.
O Efferen N.V, N.VII, N.IX, N.X dan saraf motor
dari sum-sum tulang belakang servikalis
dan thorakalis.
Refleks Masseter / Jaw Jerk refleks/
Mandibula
O Letakkan jari telunjuk/jempol di tengah dagu pasien
O Meminta pasien untuk membuka mulut secukupnya
(jangan terlalu lebar) dan merilekskan rahang pasien
O Lakukan ketukan pada jari pemeriksa dengan
menggunakan palu refleks.
O Amati respon berupa gerakan mengatup pada rahang.
(upward jerk).
O Pada orang normal, refleks ini sangat minimal atau
bahkan tidak ditemukan
O Lesi UMN (corticobulbar) : penutupan mulut yang kuat
dan cepat (berlebihan / meningkat)
Jaw - Winking Refleks
O Kelopak mata terangkat otomatis bila
penderita membuka mulut dan
menggerakkan mandibula ke sisi yg
berlawanan, mengisap, tersenyum
O Sering ditemukan sejak dini
O Ptosis kongenital
O Impuls propioseptif dari M. pterygoid
Marcus Gunn Phenomenon
a. Hubungan sentral
berbagai serabut
trigeminalis dan
nukleinya yang
bersesuaian
(gambaran
skematik)
b. Radiks motorik
nervus trigeminus

Anda mungkin juga menyukai