Hipovolemia
Kurangnya Gagal
nutrisi
tumbuh
Hilangnya fungsi otak baik secara fungsional maupun
struktural yang disebabkan oleh berhentinya pasokan
darah ke otak yang disebabkan keadaan patologis
pembuluh otak (De Freitas et al, 2009).
Trombosis Emboli
Anamnesis
Umum Khusus
Anggota Gerak - Kedua lengan dan kaki serta kemampuan untuk mengangkat dan kekuatannya
- Ataksia
- Sensasi
- Refleks (refleks tendo, refleks kutaneus plantar)
Penetapan jenis
STROKE
berdasarkan
Algoritma Stroke
Gajah Mada
1 TIA sebelum 1
serangan
9 Pupil -isokor 5
-anisokor 10
-pinpoint kanan/kiri 10
-midriasis kanan/kiri 10
-kecil dan reaksi lambat 10
-kecil dan reaktif 10
Anamnesis
Disfagia mekanik: mula-mula
sulit menelan hanya terjadi Bila sumbatan telah terjadi
pada waktu menelan makan progresif dalam beberapa
padat. Bolus makanan tersebut bulan dengan penurunan
kadang perlu didorong berat badan, maka perlu
dengan air, dan pada dicurigai suatu keganasan di
sumbatan yang lebih lanjut, esofagus.
cairan akan sulit ditelan.
Pemeriksaan kelumpuhan
otot-otot lidah dan arkus
faring yang disebabkan
gangguan di pusat
menelan maupun pada
saraf cranialis n. V, n. VII, n.
XI, n. X, dan n. XII
Foto polos esofagus dan foto dengan kontras dapat
menyingkirkan diagnosis massa tumor dan disfagia mekanik
lainya.
Pemeriksaan fluoroskopi digunakan untuk melihat
kelenturan dinding esofagus, gangguan peristaltik,
penekanan lumen esofagus dari luar, isi lumen esofagus
dan kelainan mukosa esofagus.
CT scan dan MRI untuk mengevaluasi bentuk esofagus dan
jaringan di sekitarnya.
CT scan dan MRI kepala dapat membantu melihat
kelainan di otak yang dapat menyebabkan disfagia
motorik.
Pemeriksaan manometrik bertujuan untuk menilai fungsi
motorik esofagus dengan mengukur tekanan dalam dalam
lumen esofagus dan tekanan sfingter esofagus, sehingga
dapat dinilai gerakan peristaltik secara kualitatif dan
kuantitatif
Fase akut (hari
ke 0 14 Fase pasca akut
sesudah onset : sasaran
Pengelolaan Pengelolaan pengobatan
penyakit)
umum pedoman konservatif dititik beratkan
Menyelematkan 5B tindakan
neuron jangan rehabilitasi
Breathing, Blood,
sampai mati dan Pengelolaan penderita dan
Brain, Bladder,
proses patologik operatif pencegahan
Bowel.
tidak terulangnya
mengancam stroke
fungsi otak
Jalan nafas harus terbuka TD awal tidak boleh
BREATHING
BLOOD
lebar, hisap lendir dan langsung diturunkan,
slem untuk mencegah karena dapat
kekurangan oksigen. memperburuk
Intubasi dilakukan pada keadaankecuali sistol >
pasien GCS <8. pasien 220 dan atau diastole
sebaiknya berbaring >120, sistol >180 dan atau
miring kiri kanan diastole >100. penurunan
bergantian tiap 2 jam. TD max 20%.
Keseimbangan cairan
dan elektrolit diawasi. Jika
gula darah tinggi dapat
diberikan insulin
BOWEL
BLADDER
ditandai dengan nyeri kemih bila terjadi retensio kalori perlu diperhatikan,
kepala, muntah proyektil urine sebaiknya dipasang hindari obstipasi, jaga
dan bradikardi relatif kateterr intermitten. supaya defekasi teratur,
maka diberikan mannitol Apabila terjadi pasang NGT bila
20% 1-1,5 gr/kgBB inkontinensia urine, pada didapatkan kesulitan
dilanjutkan 6x100cc (0,5 laki-laki pasang kondom menelan makanan.
gr/kgBB) dalam 15-20 kateter, pada wanita Kekurangan albumin perlu
menit dengan dipasang kateter. diperhatikan karena
pemantauan osmolalitas dapat memperberat
300-320 mOsm. edema otak.
Peningkatan suhu tubuh
harus dihindari karena
memperbanyak
pelepasan
neurotransmitter eksitorik,
radikal bebas, kerusakan
BBB dan merusak
pemulihan metabolism
enersi serta memperbesar
inhibisi terhadap protein
kinase. Hipotermia ringan
30 C atau 33 C
mempunyai efek
neuroprotektif. Bila kejang
beri antikonvulsan
diazepam iv karena akan
memperburuk perfusi
darah ke jaringan otak.
Pengelolaan konservatif Stroke Iskemik
Daniels, S., Huckabee, M. 2008. Dysphagia Following Stroke. San Diego: Plural Publishing, Oxford.
Davis, L. 2007. Quality of Life Issues Related to Dysphagia. Topics in Geriatric Rehabilitation, 23(4), 352-365. Retrieved from EBSCOhost.Garcia
(from continuing education packet)
De Freitas, Christoph, Bogousslavsky J. 2009. Topographic Classification of Ischemic Stroke, in Fisher M. (Ed). Handbook of Clinical Neurology, Vol.
93 (3rd series). Elsevier BV.
Devroey D, Van Casteren V, Buntinx F. 2003. Registration of Stroke Through the Belgian Sentinel Network and Factors Influencing Stroke Mortality.
Cerebrovasc Dis.;16:272279.
Efiaty, A. S. 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Keenam: Kesulitan Menelan. Jakarta. FK UI.
Goyal RK, Hirano I: 1996. Mechanisms of Disease: The Enteric Nervous System. N Engl J Med 334:110
Huether, S. E., McCance, K. L. 2008. Understanding Pathophysiology: 4th ed. China: Mosby Elsevier.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
Logemann, J. 1998. Evaulation and Treatment of Swallowing Disorders. 2nd ed. Austin, Tex:Pro-Ed.
Mendell, D., Logemann, J. 2007. Temporal Sequence of Swallow Events During the Oropharyngeal Swallow. Journal of Speech Language and
Hearing Research. 50(5), 1256-1271.
Michel, P. and Bogousslavsky, J. 2004. Stroke for the General Practitioner. Chapter 1: Introduction to Stroke and its Management. Cerebrovasc
Dis 15: 110.
Minino, Murphy SL, Xu J, Kochanek. 2011. Deaths: Final Data for 2008. Natl Vital Stat Rep;59(10).
PERDOSSI. 2007. Pedoman Penatalaksanaan Stroke. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).
Robinson, Blake. 2011. Post-Stroke Patients with Dysphagia. The Ohio State University College of Nursing.
Smeltzer. S. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah, volume 3. Jakarta: EGC.
Veigin, V. 2007. Stroke: Panduan Bergambar Tentang Pencegahan Dan Pemulihan Stroke. Jakarta; EGC.
Usia
> 70 tahun : tidak ada tindakan operasi
60 70 tahun : pertimbangan operasi lebih ketat
<60 tahun : operasi dapat dilakukan lebih aman
Tingkat kesadaran
Koma/spoor : tidak dioperasi
Sadar/somnolen : tidak dioperasi kecuali keasadaran atau keadaan neurologiknya
menurun
Topis lesi
Hematoma lobar (kortical dan subcortical) : TIK tidak tidak dioperasi, sedangkan apabila
TIK disertai tanda herniasi maka dilakukan operasi.
Perdarahan putamen : dioperasi apabila deficit neurologic memburuk
Perdarahan thalamus : tidak dioperasi
Perdarahan serebelum : >3cm dalam minggu pertama maka dilakukan operasi