Anda di halaman 1dari 15

SINDROM RETT

Sitti Hajar
N 111 16 006

Pembimbing klinik :
dr. Kartin Akune, Sp.A
PENDAHULUAN
DEFINISI
Sindrom Rett adalah sebuah gangguan perkembangan
pervasive yang mengenai subtansia gricea cerebri, hanya terjadi pada
wanita dan timbul sejak lahir; sindrom ini bersifat progresif dan ditandai
dengan tingkah laku autistic, ataxia, dementia, kejang, dan
kehilangan kegunaan tangan dengan fungsi tertentu, dengan atrofi
cerebral, hyperamonemia ringan, dan penurunan kadar amin biogenic.
Disebut juga cerebroatrophic hyperammonemia.

Sindrom Rett adalah gangguan perkembangan neural anak-anak


yang karakteristiknya adalah perkembangan awal yang normal
diikuti oleh hilangnya fungsi tangan tertentu, hilangnya
pergerakan tangan, lambatnya pertumbuhan otak dan kepala
Etiologi
Idiopatik
Genetik
Patofisiologi
Sindrom Rett disebabkan oleh mutasi pada gen MECP2 (meck-pea-two),
yang ditemukan pada kromosom X.
Gen MECP2 mengandung instruksi untuk sintesis protein yang disebut
methyl cytosine binding protein 2, yang memerintahkan gen lain kapan
harus berhenti memproduksi protein (menghentikan produksi gen pada
waktu tepat).
Pada penderita Sindroma Reet, gen MECP2 tidak bekerja sebagaimana
mestinya. Protein MECP2 terbentuk dalam jumlah yang kurang
memadai. Kurangnya protein ini menyebabkan gen lain berfungsi
abnormal, membentuk sejumlah protein yang tidak diperlukan.
Menyebabkan masalah perkembangan neural yang merupakan
karakteristik dari gangguan ini.
Meskipun menghambat pematangan otak, mutasi MECP2 tidak
menyebabkan kerusakan otak permanen.
Wanita dengan kerusakan gen MeCP2 hanya separuh yang
terpengaruh, separuh lagi masih dapat berfungsi normal.
Tanda dan gejala
Hambatan berkomunikasi dan artikulasi bahasa
mengakibatkan penarikan diri secara social.

Gerak tangan yang berulang-ulang seperti


memeras, menepuk, mengetuk, mengecap, dan
gerakan seperti orang sedang mencuci baju,
hanya berhenti jika anak tidur. Hal ini terjadi
antara umur 6-30 bulan.
Tanda dan gejala
Jalan yang tidak stabil, kaku pada Retardasi pertumbuhan
kaki, dan berjalan dengan ujung jari
kaki. Scoliosis (bungkuk) dan epilepsy
(50 % dari penderita sindrom rett
Lingkar kepala yang normal pada mengalami serangan ini).
saat lahir dan semakin menurun
pertumbuhannya seiring dengan Kaki makin mengecil (hipothropik).
bertambahnya usia (mulai umur 5
bulan sampai 4 tahun). Sirkulasi darah yang buruk pada
kaki dan tungkai (gangguan
Otot kaku, geraknya semakin tidak vasomotor).
terkoordinasi, gigi gemeretuk
(bruxisme). Konstipasi.

Sulit menelan dan menghisap, atau Nafas tidak teratur ( apnea periodic,
sensitivitas pada mulut. hyperventilation)

Pola tidur yang tidak normal,


mudah tersinggung dan terganggu.
Diagnosis
Kriteria esensial :
1. perkembangan yang tampak normal hingga berusia 6-18 bulan
2. mempunyai lingkar kepala normal saat lahir diikuti dengan
penurunan pertumbuhan kepala (antara 3 bulan - 4 tahun)
3. ketidakmampuan dalam berbahasa (berkomunikasi)
4. gerakan tangan yang repetitive, menggoyang-goyangkan
batang tubuh, toe walking (berjinjit), wide-based, dan kaki
menjadi kaku.
Kriteria suportif :
1. kesulitan bernafas
2. ketidaknormalan electroencephalogram (EEG)
3. kekakuan otot, kejang, scoliosis, teeth-grinding, kaki
yang kecil bila dihubungkan dengan tinggi badan,
retardasi,
4. berkurangnya lemak tubuh dan berat otot,
5. pola tidur yang tidak normal,
6. lekas marah, mengunyah, kesulitan menelan,
7. berkurangnya mobilitas seiring dengan usia, dan
sembelit.
Kriteria eksklusi :
Anak dengan salah satu criteria berikut tidak mempunyai
Sindrom Rett :
1. pelebaran organ tubuh
2. kehilangan penglihatan yang termasuk gangguan retina
(optic atrophy),
3. microcephaly sejak lahir
4. gangguan metabolisme yang dapat diidentifikasi
5. gangguan degeneratif bawaan lainnya,
6. gangguan syaraf akibat infeksi berat atau head trauma,
7. bukti bahwa sudah mulai retardasi sejak dalam rahim,
atau bukti adanya kerusakan otak yang terjadi setelah
lahir.
Diagnosa banding
Penyakit Prevelensi Gejala Klinis
Sindrom Rett 0,44 2,1 per 10000 pada perempuan Normal pada saat lahir, tetapi mulai dari 2 tahun
(jarang terdapat pada laki-laki) Keterlambatan pertumbuhan kepala
Hilangnya keterampilan motorik yaitu gerakan tangan
seperti meremas-remas; gangguan gait
Kehilangan keterlibatan sosial

Autisme 2-15 per 10000 laki-laki Penurunan interaksi dan sosial yang parah
4:1 laki-laki berbanding perempuan Perilaku, minat dan aktivitas dibatasi, berulang dan pola
Lebih parah pada perempuan stereotypic
Onset sebelum umur 3 tahun
Umumnya terjadi retardasi mental

Childhood 11 per 10000 Pertumbuhan normal sehingga umur 2 tahun


Disintergrative 8:1 laki-laki berbanding perempuan Hilang terampilan perkembangan yang parah sebelum umur
Disorder 10 tahun

Asperger 10 36 per 10000 Penurunan interaksi sosial


Disorder 5:1 laki-laki berbanding perempuan Tidak ada keterlambatan bahasa atau perkembangan
kognitif
Preokupasi pada 1 atau lebih pola minat yang terbatas
Tatalaksana
Pengobatan Terapi
1. L-Dopa adalah bentuk sintetis dari 1. Terapi fisik dimaksudkan untuk
dopamine. Ini ditemukan untuk menjaga atau meningkatkan
mengurangi kekakuan selama kemampuan berjalan dan
tahap kemunduran motorik keseimbangan
2. Naltrexone (Revia) adalah lawan 2. Terapi musik digunakan sebagai
dari opium, biasanya untuk pelengkap terapi lain dan berguna
mengurangi kecanduan obat. untuk meningkatkan komunikasi
3. Bromokriptin (Parlodel) adalah dan membuat pilihan
obat yang meningkatkan fungsi 3. Hydrotherapi (bergerak di air
system dopamine di otak hangat)
4. Tirosin (dopamine dan 4. Terapi cinta adalah dasar dari
noradrenalin) dan triptophan semua terapi : penerimaan,
(serotonin) adalah asam amino perlindungan, kesabaran, toleransi
yang biasanya mendorong level dan pengertian
transmitter
Prognosis
Jika gangguan pada anak sedini
mungkin dapat di deteksi dan di beri
terapi maka dapat memiliki angka
harapan hidup yang tinggi, bisa
sampai usia pertengahan > 20
tahun-40 tahun.

Anda mungkin juga menyukai