Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Digitalis adalah genus dari sekitar 20 spesies tumbuhan dua tahunan atau tahunan, yang dahulu
digolongkan ke keluarga Scrophulariaceae. Menurut penelitian ilmiah baru dalam bidang
genetika, tumbuhan ini dapat digolongkan dalam keluarga Plantaginaceae. Nama "digitalis" juga
digunakan untuk obat penyakit jantung, terutama digoksin yang diekstraksi dari tanaman ini.
Sebagai obat, glikosida dari tanaman ini digunakan untuk memperkuat kerja jantung (positif
inotropik).
Tujuan dari pecobaan ini adalah untuk mengetahui kegunaan digitalis sebagai obat untuk
meningkatkan kontraksi otot jantung dan memperlambat frekuensi denyut jantung. Dan juga
untuk mengetahui efek digitalis yang berfungsi sebagai racun apabila digunakan secara
berlebihan. Dengan reaksi-reaksi keracunan yang pertama mulai dari mual, muntah, diare, sakit
perut, halusinasi, sakit kepala hingga delirium. Tergantung pada tingkat keracunan, korban
keracunan juga mempunyai denyut nadi yang lemah, tremor, xanthopsis (apa yang dilihat terlihat
kuning), kejang-kejang dan bahkan dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang
mematikan.
Percobaan dilakukan dengan cara meneteskan larutan digitalis 1 tetes tiap 2 menit dengan
menggunakan spuit pada jantung katak percobaan sampai tercapainya efek toksik. Dan dicatat
frekuensinya tiap 2 menit. Kemudian dilakukan rangsangan mekanis dengan dengan cara
pemijatan dengan pinset anatomis, dan dengan penyuntikan larutan ringer 0.2 ml secara
intracardial pada katak pertama dan 0.06 ml/mg BB, 0.012 ml/mg BB, 0.024 ml/mg BB pada
katak kedua, tiga dan empat.
Efek digitalis terhadap jantung insitu adalah inotropik positif, kronotrofik negatif dan
mengurangi aktivitas saraf simpatis. Dan pada penggunaan berlebihan terjadinya efek toksik
yang akhirnya terjadi kematian pada katak percobaan.
Digoksin merupakan prototipe glikosida jantung yang berasal dari Digitalis purpurea.
Mekanisme kerja digoksin melalui 2 cara, yaitu efek langsung dan tidak langsung. Efek langsung
yaitu meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (efek inotropik positif). Hal ini terjadi
berdasarkan penghambatan enzim Na+, K+ -ATPase dan peningkatan arus masuk ion kalsium ke
intrasel. Efek tidak langsung yaitu pengaruh digoksin terhadap aktivitas saraf otonom dan
sensitivitas jantung terhadap neurotransmiter. Bila timbul keracunan digitalis maka pemberian
obat digitalis dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai