Anda di halaman 1dari 10

Aritmia

epidemiologi
Sejak 40-50 tahun lalu, penyakit kardiovaskuler masih tetap
merupakan penyebab kematian yang cukup banyak pada
negara-negara berkembang.
Kematian mendadak yang berasal dari gangguan irama
jantung diperkirakan mencapai angka 50 % dari seluruh
kematian karena penyakit jantung
pria mempunyai resiko gangguan irama ventrikel 2 4 kali
lipat dibandingkan dengan wanita.
Data Framingham (2002) menunjukkan angka kejadian
gangguan irama jantung akan meningkat dengan
pertambahan usia. Diperkirakan, populasi geriatri (lansia)
akan mencapai 11,39 % diIndonesia atau 28 juta orang di
Indonesia pada tahun 2020.
Makin bertambah usia, persentase kejadian akan meningkat
yaitu 70 % pada usia 65-85 tahun dan 84% diatas 85 tahun
Definisi Aritmia

Aritmia atau gangguan irama jantung


adalah kelainan elektrofisiologi jantung
yang dapat disebabkan oleh gangguan
sistem konduksi jantung serta gangguan
pembentukan dan/atau penghantaran
impuls.
Klasifikasi
Dibagi menjadi 2 golongan besar :
1. Gangguan pembentukan impuls
a) Gangguan pembentukan impuls di sinus
b) Gangguan pembentukan impuls di atria
c) pembentukan impuls di ventricular

2. Gangguan penghantaran impuls


d) Blok sino atrial
e) Blok atrio-ventricular
f) Blok intraventrikular
Etiologi
Biasanya satu atau gabungan dari kelainan
berikut ini dalam sistem irama konduksi
jantung :
Irama abnormal dari pacu jantung
Pergeseran pacu jantung dari nodus sinus ke
bagian lain dari jatung
Blok pada tempat tempat yang berbeda
sewaktu menghantarkan impuls melalui jantung
Jalur hantaran impuls yang abnormal melalui
jantung
Pembenntukan yang spontan dari impuls
abnormal pada hampir semua bagian jantung
Beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan aritmia
:
Gangguan sirkulasi koroner
- Aterosklerosis koroner
- Spasme arteri koroner
- Iskemi/ infark miokard
Peradangan jantung
- Demam reumatik
- Miokarditis
Intoksikasi
Gangguan keseimbangan elektrolit
Gagl jantung
Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang
mempengaruhi kerja dan irama jantung
Gangguan metabolik
Gangguan endokrin
Gangguan irama jantung akibat gagal jantung
Gangguan irama jantung karena karmiopati atau tumor
Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi
Faktor Risiko Aritmia

1.Umur.
2.Genetik.
3.Penyakit arteri koroner.
4.Tekanan darah tinggi.
5.Obesitas.
6.Diabetes.
7.Lain-lain, seperti kelainan tiroid,
ketidakseimbangan elektrolit, serta
konsumsi alkohol.

Dalam menegakkan diagnosis aritmia diperlukan pemeriksaan


penunjang seperti

Pemeriksaan elektrolit : peningkatan atau


penurunan kalium, kalsium dan magnesium
dapat menyebabkan gangguan irama jantung.
Rontgen dada : dapat menunjukkan pembesaran
bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi
ventrikel atau katup.
EKG :menunjukkan pola cedera iskemik dan
gangguan konduksi. Menyatakan tipe/sumber
gangguan irama jantung dan efek
ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.
Monitor Holter : gambaran EKG (24 jam)
mungkin diperlukan untuk menentukan
dimana gangguan irama jantung timbul.
Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi
fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia.
Scan pencitraan miokard : Dapat
menunjukkan area iskemik/kerusakan
miokard yang dapat mempengaruhi
konduksi normal atau mengganggu
gerakan dinding dan kemampuan pompa.
lain-lain, misalnya pemeriksaan obat,
pemeriksaan tiroid, laju sedimentasi
Zimmerman F.H. Diagnostic Criteria, Clinical
Electrocardiography Review and Study Guide. 2nd
Edition. New York : McGraw Hill; 2004 : p.1-8.
Huikuri HV, Castellanos A, and Myerbug RJ.
Sudden Death Due to Cardiac Arrhythmias. http://
www.content.nejm.org/cgi/content/full/345/20/14
73.htm

Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi VI. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jilid I: hal
1334

Anda mungkin juga menyukai