• Rabies : penyakit infeksi akut susunan saraf pusat pada
manusia dan hewan mamalia yang disebabkan oleh virus rabies. • reservoir : anjing, monyet, kucing, serigala, kelelawar • Transmisi : melalui air liur hewan terinfeksi – infiltrasi air liur ke dalam luka – melalui gigitan. • Bila luka gigitan tidak dilakukan penanganan sejak dini, 2 bulan sampai 2 tahun akan menimbulkan gejala (masa inkubasi). • Bervariasinya masa inkubasi cepat/lambat bergantung pada: – dalam/tdk nya luka bekas gigitan. – Luka tunggal/jamak. – Dekat/tdknya luka gigitan dgn susunan saraf pusat. – Jumlah virus yang masuk • Stadium Prodormal – Demam, malaise, mual, nyeri tenggorokan beberapa hari. • Stadium sensoris – Nyeri, rasa panas, kesemutan dibekas luka, cemas, reaksi berlebih terhadap rangsang sensoris. • Stadium eksitasi – Tonus otot dan aktivitas simpatis meninggi, hiperhidrolisis,hipersalivasi, hiperlakrimasi, dilatasi pupil, hidrofobia, fotofobia, aerofobia, apnoe, sianosis, takikardi, maniakal, (penyakit mencapai puncaknya, terus berlangsung sampai penderita meninggal). Saat dekat kematian otot melemah, paresis flaksid otot. • Stadium paralisis – Biasanya meninggal pada st. eksitasi, tetapi kadang ditemukan tanpa gejala eksitasi melainkan paresis/kelumpuhan otot yang progresif Etiologi • virus RNA negative stranded • Ordo : mononegalovirales • Family : rhabdoviridae • Genus : lyssavirus • Spesies : virus rabies Bentuk virus : peluru berkapsul berselubung, p= 108 nm l= 75 nm Protein : nukleoprotein, fosfoprotein, matriks protein, glikoprotein, polomerase. Struktur utamanya : rhibonukleoprotein dan envelope Sifat Virus Rabies : (1) 60o C selama 5 menit akan mematikan virus (2) mati bila kena sinar ultraviolet (3) Cepat mati bila berada diluar jaringan hidup (4) – 4o C virus dapat bertahan hidup sampai berbulan-bulan (5) Tahan beberapa minggu di dalam glycerin pada suhu kamar Faktor risiko • Bepergian/tinggal di negara/daerah dimana rabies telah menjadi penyakit yang umum. • Kegiatan yang mungkin menempatkan seseorang kontak langsung dengan binatang liar yang mungkin memiliki rabies (berkemah) • luka terbuka Epidemiologi • rabies terjadi di 92 negara dan bersifat endemik di 72 negara • Diperkirakan 55.000 orang meninggal karena rabies didunia setiap tahun. • 99% kasus akibat dari gigitan anjing. • Sekitar 15juta orang didunia mendapatkan vaksin profilaksis pasca paparan akibat gigitan hewan penularan rabies. • Di asia tenggara diperkirakan 21.000- 24.000 orang meninggal setiap tahun. • Di Indonesia 24 provinsi masih endemis. Dan 86 orang meninggal karena rabies pada tahun 2016. • Bali daerah paling tinggi kasus gigitan HPR ( 60.434 kasus) kasus rabies ( 114 kasus) klasifikasi