mencegah pelepasan histamin dan mediator kimia lainnya; juga ada yang menunjukkan penghambatan terhadap ekspresi molekul adhesi (ICAM-1) dan penghambatan adhesi antara eosinofil dan neutrofil pada sel endotel. • Contoh obat Difenhindramin HCl, Dimenhidrinat • Efek histamin timbul melalui aktivasi reseptor histaminergik H1, H2 dan H3 • Reseptor H1 : sel otot polos, endotel dan otak. • Reseptor H2 : mukosa lambung "pada sel parietal,otot jantung, sel mast, dan otak. • Reseptor H3 : presinaptik "di otak, pleksus mienterikus dan saraf lainnya. farmakodinamik • Antagonisme terhadap histamin H1 menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan otot polos, AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensivitas / keadaan pelepasan histamin endogen berlebihan. • Otot polos AH1 efektif menghambat kerja histamin pada otot polos, usus dan bronkus. • Permeabilitas kapiler Peninggian permeabilitas kapiler dan edema akibat histamin, dapat dihambat dengan efektif oleh AH1 • Kelenjar eksokrin efek perangsangan histamine terhadap sekresi cairan lambung tidak dapat dihambat oleh AH1. AH1 dapat menghambat sekresi saliva dan sekresi kelenjar eksokrin lain akibat histamin. farmakokinetik • Pemberian antihistamin H1 secara oral efeknya timbul 15-30 menit, maksimal 1-2 jam • mencapai konsentrasi puncak plasma rata-rata dalam 2 jam • Ikatan dengan protein plasma berkisar antara 78-99%. • Kadar tertinggi pada paru- paru sedangkan pada limpa, ginjal, otak, • otot, dan kulit kadarnya lebih rendah. • Sebagian besar antihistamin H1 dimetabolisme melalui hepatic microsomal mixed-function oxygenase system • dieksresi melalui urin setelah 24 jam, terutama dalam bentuk metabolitnya Obat-obat antihistamin • generasi pertama : – Chlorpheniramine – Cyproheptadine – Hydroxyzine – Ketotifen – Promethazine • generasi kedua : – Desloratadine – Fexofenadine – Levocetirizine – Cetirizine – Loratadine. Efek samping yang umumnya terjadi • Mengantuk • Mulut kering • Disfagia • Pusing • Sakit kepala • Nyeri perut • Sulit buang air kecil • Mudah marah • Penglihatan kabur. Indikasi Kontraindikasi
• digigit serangga, • Ibu hamil, ibu menyusui,
• rinitis alergi atau wanita yang sedang • rinitis vasomotor, merencanakan kehamilan, • pruritus, • pederita gangguan ginjal, • konjungtivitis gangguan hati, tukak • Pada pasien dengan gejala lambung, obstruksi usus, alergi infeksi saluran kemih, pembengkakan prostat, dan • gejala alergi akibat flu seperti glaukoma. hidung tersumbat, bersin- bersin, dan batuk • Hati-hati pemberian pada anak