Anda di halaman 1dari 17

MERS

MERS adalah singkatan dari Middle East


Respiratory Syndrome
MERS-CoV adalah penyakit sindrom
pernapasan yang disebabkan oleh virus
Corona yang menyerang saluran
pernapasan mulai dari yg ringan sampai
berat.

Virus ini pertama kali dilaporkan pada


bulan Maret 2012 di Arab Saudi.
http://www.depkes.go.id/resources/download/puskes-haji/1-pedoman-umum-kesiapsiagaan-mengha
pi-mers-cov.pdf
www.medscape.com
Etio

Subfamily : Coronavirinae
Genus : betacoronavirus

Egypt: MERS CoV reactive


antibodies were detected in 92%
of camels camels as primary
source of MERS CoV
Merujuk pada definisi kasus WHO,
klasifikasi kasus MERS-CoV adalah
sebagai berikut :
1. Kasus dalam penyelidikan (underinvestigated case) *)
a. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan tiga
keadaan di bawah ini:
Demam (38C) atau ada riwayat demam,
Batuk,
Pneumonia
berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit. Perlu waspada pada pasien dengan gangguan
system kekebalan tubuh (immuno-compromised) karena gejala dan tanda
tidak jelas.
DAN
salah satu kriteria berikut :
1) Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Timur Tengah (negara
terjangkit) dalam waktu 14 hari sebelum sakit kecuali ditemukan etiologi/
penyebab penyakit lain.
2) Adanya petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah
merawat pasien ISPA berat (SARI/ Severe Acute Respiratory Infection),
terutama pasien yang memerlukan perawatan intensif, tanpa
memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan
etiologi/penyebab penyakit lain
3) Adanya klaster pneumonia (gejala penyakit yang sama) dalam periode 14 hari,
tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan
etiologi/penyebab penyakit lain.
4) Adanya perburukan perjalanan klinis yang mendadak meskipun dengan
pengobatan yang tepat, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat
bepergian, kecuali ditemukan etiologi/ penyebab penyakit lain.

b. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan sampai berat
yang memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probable
infeksi MERS-CoV dalam waktu 14 hari sebelum sakit

2. Kasus Probabel **)


a. Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis atau
histopatologis

DAN

Tidak tersedia pemeriksaan untuk MERS-CoV atau hasil laboratoriumnya


negative pada satu kali pemeriksaan spesimen yang tidak adekuat.

DAN

Adanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus konfirmasi MERS-CoV.


b. Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti
klinis, radiologis atau histopatologis

DAN

Hasil pemeriksaan laboratorium inkonklusif (pemeriksaan


skrining hasilnya positif tanpa konfirmasi biomolekular).

DAN

Adanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus


konfirmasi MERS-CoV.

3. Kasus Konfirmasi **)


Seseorang yang terinfeksi MERS-CoV dengan hasil
pemeriksaan laboratorium positive.
Gejalanya
gangguan pernafasan ringan sampai
berat
-Demam
- batuk
- sesak nafas bersifat akut, bisa juga
disertai
dengan kegagalan multi-organ yaitu
gagal ginjal, gangguan fungsi
pembekuan darah dan radang
http://www.depkes.go.id/resources/download/puskes-haji/1-pedoman-umum-kesiapsiagaan-menghad

selaput jantung.
pi-mers-cov.pdf
www.medscape.com
epidem

19 Sept 2013: WHO mencatat 132 kasus


yang terkonfirmasi terinfeksi MERS CoV,
termasuk 58 kematian.
di antara 536 kasus dilaporkan melalui 12
Mei 2014, angka kematian telah 30%.
20 Juni 2015, 1.334 kasus yang dikonfirmasi
laboratorium infeksi Mers-CoV telah
dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), termasuk setidaknya 471 kematian.
Median usia 49,5 tahun (range 2-94 tahun).

www.medscape.com
http://www.who.int/emergencies/mers-cov/en/
insidensi

Median usia 49,5 tahun (range 2-94


tahun).
64 % kasus laki laki.

Semua kasus berhubungan dengan negara


di Timur Tengah (Jazirah Arab), baik secara
langsung maupun tidak langsung.
www.medscape.com

http://www.who.int/emergencies/mers-cov/en /
Cara penularan MERS-CoV Virus ini dapat
menular antar manusia.
Mekanisme penularan belum diketahui.
Kemungkinan penularannya :
- Langsung : melalui percikan dahak (droplet)
pada saat pasien batuk atau bersin.
- Tidak Langsung : melalui kontak dengan
benda yang terkontaminasi virus

FR
Memiliki riwayat perjalanan ke Timur
Tengah (negara terjangkit)
Kontak dekat dengan penderita MERS-CoV
Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS)
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Sindroma Pernafasan Akut Berat adalah penyakit
pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus dgn
gejala seperti flu
Penyakit ini pertama kali muncul pada November 2002 di
Provinsi Guangdong, Tiongkok.

http://medicastore.com/penyakit/3244/Severe_Acute_Respiratory_Synd
rome_(SARS).
html
etio
Pada awalnya virus penyebab diduga
Paramyxovirus. Dalam perkembangannya,
WHO kemudian menetapkan penyebab
SARS adalah Corona virus.
SARS-CoV biasanya tidak stabil bila berada
dalam lingkungan. Namun virus ini dapat
bertahan berhari-hari pada suhu kamar.
Virus ini juga mampu mempertahankan
viabilitasnya dengan baik bila masih berada
di dalam feces (Chen & Rumende, 2006)
epidem
November 2002 sampai 31 Juli 2003 mencapai lebih dari
8000 orang, termasuk 1.706 petugas kesehatan.
Dari kasus tersebut, 774 mengakibatkan kematian, rasio
kasus kematian 9,6%
Sebagian besar kasus ini terjadi di Cina daratan (5327 kasus,
349 kematian), Hong Kong (1755 kasus, 299 kematian),
dengan Taiwan (346 kasus, 37 kematian), dan Singapura
(238 kasus, 33 kematian).
Di Amerika Utara, ada 251 kasus, dengan 43 mengakibatkan
kematian.

www.medscape.com
Penularan

Virus corona menyebar lewat udara, masuk melalui


saluran pernapasan lalu bersarang di paru-paru
Dalam tempo sekitarnya 2-10 hari , paru-paru akan
meradang, bernapas semakin sulit. Penularannya
juga dapat terjadi melalaui melalui kontak langsung
dengan pasien atau terkena cairan pasien.
Misalnya terkena ludah saat pasien bersin atau batuk.

http://repository.litbang.kemkes.go.id/231/1/pedomanse.pdf
Fase pertama : flu yang dimulai 2-7 hari setelah
inkubasi, berlangsung 3-7 hari Demam (> 100,4
F [38 C]), Kelelahan, sakit kepala, Panas dingin Rasa
tidak enak, Anorexia, produksi sputum, Sakit
tenggorokan, Mual dan muntah, Pusing dan gejala
non-spesifik lainnya

fase kedua : (saluran pernapasan bagian bawah )


Gejala yang dirasakan adalah batuk (umumnya kering
tanpa dahak), sesak nafas, dan diare. (diare dengan
jumlah yang banyak dan cair tanpa lendir dan darah).
Pada minggu kedua tingkat oksigen yang terlarut
dalam darah (saturasi oksigen) mulai menurun.

http://www.news-medical.net/health/Severe-Acute-Respiratory-Syndrome-(Indonesian).aspx
file:///C:/Users/ACER/Downloads/92654156-PENYAKIT-SARS.pdf
terjadi gangguan pernafasan yang
berat sehingga pasien memerlukan
bantuan pernafasan melalui alat
ventilator. Pada fase ini, umumnya
terjadi komplikasi berupa sepsis
(infeksi dimana kuman penyebab
beredar dalam aliran darah),
kerusakan organ tubuh, dan
kematian
http://www.news-medical.net/health/Severe-Acute-Respiratory-Syndrome-(Indonesian).aspx
file:///C:/Users/ACER/Downloads/92654156-PENYAKIT-SARS.pdf

Anda mungkin juga menyukai