Pengenalan Grouting
Pengenalan Grouting
Grouting mengalir ke dalam rongga tanah dan lapisan tipis batuan dengan
pengaruh minimum terhadap struktur asli.
Apabila tekanan grouting lebih besar dari kuat tarik batuan atau tanah
yang di grouting, akhirnya material pecah dan grouting dengan cepat
menembus zona rekahan
Manfaat dari suatu pekerjaan grouting antara lain adalah sebagai berikut
(Dwiyanto, 2005):
c. Mengisi rongga dan celah pada tanah dan batuan sehingga menjadi
padat
Pelaksanaan grouting
Lu= 10Q/PL
Keterangan:
d. Grouting
1.Grout Mixer
2. Grouting Pump
http://harizonaauliarahman.blogspot.com/2012/02/pengenalan-grouting.html
Grouting adalah suatu proses, dimana suatu cairan campuran antara semen dan air
diinjeksikan dengan tekanan ke dalam rongga, pori, rekahan dan retakan batuan
yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan menjadi padat secara
fisika maupun kimiawi. pekerjaan grouting merupakan salah satu cara dalam
perbaikan pondasi (foundation treatment) pada bendungan air terutama bendungan.
Selain itu grouting juga metode untuk mengisi rongga struktur beton yang kropos
dan penambahan coran akibat pengecoran tidak sempurna, Mortar fillet ( Pinggulan
sudut ) untuk pondasi mesin, sebagai dudukan mesin ,dudukan bearing pondasi
jembatan, pembuatan beton pra cetak, penutup retak yang besar, tentunya semen
Grouting siap pakai yang mempunyai karakteristik tidak susut dan dapat mengalir
sangat baik, memenuhi persyaratan standar corps of engineering CDR C-621 dan
ASTM C-1107
Grouting pada celah ubin/tile
Teknologi grouting bukanlah barang baru, grouting sudah ada sejak tahun 1800-an
dan bahkan sebelumnya. Grouting awalnya hanya digunakan untukmengontrol
aliran air, tetapi sekarang telah meluas dan aplikasinya tidak terbatas, diantaranya
adalah digunakan untuk:
Perbandingan bahan grout untuk cement milk, ditentukan berdasarkan tujuan dari
grouting tersebut dan kondisi batuan yang juga akan berubah menurut besarnya
penyerapan grouting. Perbandingan campuran semen yang sering dipakai untuk
pekerjaan grouting ini adalah C : W = 1 : 10 sampai 1 : 1. Untuk retakan yang relatif
besar dipakai C : B= 1 : 0,5, dan bahkan kadang - kadang dipakai mortar (campuran
semen dan pasir).
Grouting Semen
Grouting semen adalah grouting semen yang merupakan campuran antara air dan
semen dengan perbandingan C : W = 1 : 10 sampai 1 : 1. Perubahan dari campuran
semen dan air ini sangat tergantung kepada permeabilitas batuan dan kondisi
batuannya sendiri.
Pada grouting semen ini kadang kala dilakukan tambahan bahan grout berupa
tanah lempung atau pasir halus yang dilakukan sesuai dengan kondisi batuan yang
menempati lokasi rencana bendungan (apabila membangun bendungan). Informasi
sifat fisik dan teknik dari tanah / batuan mempunyai arti yang sangat penting yang
perlu diketahui terutama bila grouting akan dipertimbangkan sebagai bagian dari
perbaikan pondasi bendungan atau dari penggalian terowongan.
Grouting Kimia
Secara umum grouting semen tidak dapat dilakukan pada tanah dengan koefisien
permeabilitas lebih kecil dari 0,1 cm/detik (10^-1 cm/detik) dan grouting lempung
tidak bisa dilakukan pada tanah dengan k < 0,01 cm/detik (10^-2 cm/detik) dan
bahan groutnya berupa campuran semen dan air.
Grouting kimia adalah grouting yang dilakukan dengan campuran bahan kimia dan
air atau cairan bahan kimia dengan bahan kimia lainnya. Grouting kimia ini
umumnya digunakan untuk mengisi retakan yang halus atau butiran batuan yang
halus yang dimaksudkan untuk memperkecil koefisien permeabilitas dan
meningkatkan kuat tekan dari batuan atau bagian bangunan yang di grout.
Pada tanah dengan k > 0,01 cm/detik (10^-2 cm/detik) cairan grout harus
mempunyai viskositas sebesar 10 centipois atau lebih tanpa kesulitan, kecuali
grouting ini dilakukan dekat permukaan dengan tekanan grout yang digunakan
rendah. Grouting kimia dapat dilakukan pada tanah dengan k sampai 0,00001
cm/detik (10^-5 cm/detik) dan hasilnya cukup memuaskan (Federal
Highway Administration,1976).
Perbandingan Metoda Stabilisasi Tanah Dengan Grouting Dan Kemampuan Penetrasi Relatif
Bahan Kimia
1. Pemeriksaan hasil grouting dilakukan dengan membuat check hole pada titik
yang dipilih dan biasanya di bor miring agar mewakili zona grouting
2. Pengambilan contoh inti (core sampling) untuk melihat secara visual efektivitas
penetrasi grouting dan dapat diperiksa dengan membubuhkanphenolptalein 0.1 n.
3. Pengujian permeabilitas setelah grouting dengan water pressure test ataulugeon
test. Tekanan diatur seperti uji permeabilitas secara naik dan turun, yaitu bervariasi 1-3-
5-7-10-7-5-3-1 kg/cm2, tergantung kondisi batuan.
4. Setelah selesai check hole diisi dengan campuran bahan grouting yang kental
1:1 atau 1:0.5 hingga jenuh.
Peralatan Grouting
1. Mesin bor
Dipakai untuk pembuatan lubang grout, dengan diameter antara 46 76 mm. jenisnya
bor putar (rotary type drill).
2. Perkakas grouting
Meliputi packer, stang grouting, by pass, manometer, keran pengatur tekanan, pipa
pemasukan dan pengembali dan pengukur debit.
3. Grout mixer dan agitator
Untuk mencampur bahan grout sesuai dengan perbandingan yang ditentukan,
kemudian dialirkan kedalam agitator sebagai tempat grout siap untuk diambil oleh
pompa.
4. Pompa grout
Umtuk memompakan grout yang tersimpan di agitator ke lubang grout melalui unit
peralatan grouting.
http://tukangbata.blogspot.com/2013/01/pekerjaan-grouting-atau-sementasi.html
Pengertian grouting
yang dimaksud dengan grouting disini adalah merupakan pekerjaan masukan bahan yang masih
dalam keadaan cair untuk perbaikan tanah, dengan cara tekanan, sehingga bahan tersebut akan
mengisi semua retak-retak dan lubang-lubang, kemudian setelah beberapa saat bahan tersebut
akan mengeras, dan menjadi satu kesatuan dengan tanah yang ada.
Tujuan dilakukan grouting
1. Untuk memperkuat formasi dari lapisan tanah dan sekaligus menjadikan lapisan tanah tersebut
menjadi padat, sehingga mampu untuk mendukung beban bangunan yang direncanakan.Seperti
sudah dijelaskan di atas tanah selalu mempunyai lubang-lubang,retak-retak,celah-celah.Rongga
ini harus diisi dengan bahan pengisi yang kuat, sehingga lapisan tanah dibawah rencana
bangunan akan menjadi bagian dari pondasi yang kuat.
2. Untuk menahan aliran air, misalnya pada bangunan dam, agar air tidak mengalir melalui bawah
bangunan dam.Air yang mengalir di bawah bangunan dam secara bertahun-tahun akan membawa
partikel tanah, yang akan mengakibatkan terjadinya rongga-rongga di bawah bangunan, dan hal
ini dapat membahayakan kestabilan dam tersebut.grouting pada dam ini biasa disebut Tirai
sementasi ( kata dosenku, Pak Soedarsono ) yah, guna tirao sementasi ini untuk menghambat
laju air, sehingga aliran air semakin panjang, karena aliran semakin panjang maka air akan
mengalami kehilangan energi.
3. Untuk menahan aliran air tanah agar tidak masuk ke dalam suatu kegiatan bangunan yang
sedang berjalan.Bangunan di bawah permukaan tanah apabila lokasi nya dibawah permukaan air
tanah, akan selalu terganggu oleh adanya air tanah yang masuk dari
dinding galian.Namunbiasanya masih dapat diatasi dengan pompa
Pelaksanaan Grouting
Biasanya untuk mendapatkan data dan contoh dari lapisan di bawah tanah dengan menggunakan
core drill, yang dilakukan di tempat bagian dalam tanah yang direncanakan untuk menerima beban
dari bangunan.Ada 2 macam core drill, untuk diameter yang kecil, dan ada yang untuk diameter
yang besar disebut shot drill.Diameter besar dapat sampai lebih dari 75 cm, sehingga diharapkan
masih dapat masuk, dan melihat formasi dari lapisan tanah, selain juga mendapatkan tanah dari
hasil core drill tersebut.Cara untuk mendapatkan tanah ini untuk dilaksanakan pada beberapa
tempat dengan jumlah tertentu yang ditentukan oleh ahlinya/foundation engineer.Untuk perkiraan
sementara secara kasar, dapat juga diperkirakan dengan cara memasukkan air dengan tekanan ke
dalam lubang bor tanah, dengan melalui pipa diameter 2 dengan panjang sesuai kebutuhan, yang
tertutup rapat dengan lubang tanahnya, biasanya dengan seal dari karet.Dengan memasukkan air
tersebut, jika laju aliran air berkurang secara cepat dan terjadi penambahan tekanan airnya
( dilihat pada pressure gauge), ini dapat diartikan retakan-retakan tanahnya sedikit dan dapat
diperbaiki dengan cement grout.Tetapi jika terjadi sebaliknya dimana laju aliran airnya besar,
dengan hanya sedikit atau tidak ada penambahan tekanan, ini menunjukkan formasi tanah yang
poreus, dan retakan-retakan tanah yang besar.Disini perlu grout dengan jumlah bahan yang
banyak.
Bahan Grout biasanya
1. Campuran semen dan air
2. Campuran semen, abu batu dan air
3. Campuran semen, clay dan air
4. Campuran semen,clay, pasir dan air
5. Asphalt
6. Campuran clay dan air
7. Campuran bahan kimia
https://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/29/grouting/
Grouting adalah suatu proses, dimana suatu cairan campuranantarasemen dan air
diinjeksikan dengan tekanan kedalam rongga, pori, rekahandanretakan batuan yang
selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentuakanmen-jadi padat secara fisika
maupun kimiawi.
Grouting mengalir ke dalam rongga tanah dan lapisan tipisbatuan dengan pengaruh
minimum terhadap struktur asli.
Apabila tekanan grouting lebih besar dari kuat tarik batuanatau tanah yang di
grouting, akhirnya material pecah dan grouting dengan cepatmenembus zona
rekahan
Manfaat dari suatu pekerjaan groutingantara lain adalah sebagai berikut (Dwiyanto,
2005):
c. Mengisi rongga dancelah pada tanah dan batuan sehingga menjadi padat
d. Memperbaikikerusakan struktur
b. Pemboran
Uji permeabilitas pertama kali diperkenalkan oleh Lugeonpada tahun 1933, yang
bertujuan untuk mengetahui nilai lugeon (Lu) darideformasi batuan. Nilai lugeon
adalah suatu angka yang menunjukkan berapa literair yang bisa merembes ke
dalam formasi batuan sepanjang satu meter selamaperiode satu menit, dengan
menggunakan tekanan standar 10 Bars atau sekitar 10kg/cm2. Angka ini hampir
sama dengan koefisien kelulusan air sebesar1 x 10-5 cm/detik. Nilai lugeon dapat
memberikan informasi mengenai sifataliran dalam batuan dan sifat batuan itu
sendiri terhadap aliran air yangmelaluinya.
Lu=10Q/PL
Keterangan:
Lu= Lugeon unit (l/mnt/m)
d. Grouting
1.Grout Mixer
Grout mixer adalah mesin pencampur material yang akan disuntikkanke dalam
tanah atau batuan. Umumnya grout mixer mempunyai kapasitasmencampur
(batching) sebesar 200 liter/batch.
2. Grouting Pump
http://varindomegatek.webs.com/apps/blog/show/25653711-berbagai-macam-
teknik-grouting